Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL USAHA

PETERNAKAN AYAM KAMPUNG HALMAHERA

Oleh Tim:

SYAHNAKRI CILIU 121052220121088


VANESYA FADLILLAH AZZAHRA 121051320122083
SAMSUDIN LADOPURA 121055520121016
YADI SUHAEIDI HAMIDU 121052220122015
HAMDI ISMAIL 121053120122095
I. PENDAHULUAN

Usaha ini kami beri nama Ayam Kampung Halmahera yang berada di Kabupaten
Halmahera Timur, Kecamata Kota Maba, Desa Soa Sangaji. Usaha ini dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi permintaan daging ayam kampong dan juga telurnya.
Ayam kampung atau ayam buras sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan banyak
dibudidayakan di pedesaan maupun di perkotaan. Budidaya peternakan ayam kampung
perawatannya tergolong mudah, daya tahan hidupnya yang cukup tinggi, adaptasi dengan
lingkungan dan makanan yang mudah serta banyak digemari masyarakat karena baik daging
maupun telurnya memiliki cita rasa yang lebih disukai dibandingkan ayam ras. Secara umum
ayam kampung masih banyak dipelihara secara tradisional walaupun sudah ada beberapa
peternak yang membudidayakannya secara intensif, namun jumlahnya masih sedikit.
Di Kabupaten Halmahera Timur terkhususnya di Daerah Linkar Tambang (Mabapura)
jumlah populasi ayam kampung yang dibudidayakan jauh lebih sedikit bila dibandingkan
dengan ayam ras, baik secara nasional maupun yang ada di daerah Kabupaten Halmahera
Timur Sementara Permintaan daging ayam kampung cenderung mengalami peningkatan dari
waktu ke waktu.
Dengan kenyataan dilapangan tersebut tentunya sangat mendukung untuk memulai
usaha perternakan ayam kampung karna bisnis tersebut sangat menjanjikan untuk
mendapatkan pendapatan yang cukup besar sehingga mampu menggerakkan ekonomi yang
notabenenya merupakan usaha skala mikro. Selain itu Pengembangan bisnis ternak ayam
kampung sendiri tidak hanya bermanfaat bagi peternak tetapi juga sektor usaha lain misalnya
nilai perdagangan dari pakan dan pengolahan daging ayam kampung serta limbah kotoran
yang bisa ikut dijual kepada petani untuk memberi nutrisi pada tanamannya.
Selama ini penyebab rendahnya tingkat produksi ayam kampung di masyarakat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat pertumbuhannya yang relatif lebih lambat
bila dibandingkan dengan ayam ras, terbatasnya manajemen pemeliharaan dan tingginya
variasi genetik pada ayam kampung itu sendiri sehingga masih banyak peternak yang kurang
membudidayakannya terutama untuk penghasil daging dan telur. Padahal, bila ayam
kampung ini dibudidayakan secara intensif dengan pemberian pakan yang baik dan teratur,
pertumbuhan ayam jauh lebih cepat dibandingkan dengan pola pemeliharaan ala kadarnya
atau umbaran ( Krista dan Bagus, 2010). Oleh karena itu, dengan pemeliharaan yang intensif,
pemberian pakan secara teratur serta menjaga kebersihan kandang maupun lingkungan
sekitarnya, pertumbuhan ayam kampung pedaging akan lebih cepat panen pada usia 2 bulan.

STRUKTUR ORGANISASI USAHA PETERNAKAN

NO NAMA NPM PRODI ANGKATAN KET

SYANAKRI
1. 12105222121088 TEKNIK SIPIL 2021 KETUA
CILIU

VANESYA
2. 121051320122083 KESMAS 2022 ANGGOTA
FADLILLAH A

SAMSUDIN TEKNIK
3. 121055520121016 2021 ANGGOTA
LADOPURA INFORMATIKA

HAMDI TEKNIK
4. 121053120122095 2022 ANGGOTA
ISMAIL PERTAMBANGAN

YADI
5. 121052220122015 TEKNIK SIPIL 2022 ANGGOTA
SUHAEIDI H
II. DEKSRIPSI USAHA

A. Kategori Peternakan Ayam Kampung

1. Tujuan Mulia (Noble Purpose)

a. Memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki supaya bisa menjadi lahan

yang produktif

b. Menambah pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

c. Menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat.

d. Menyuplai kotoran ayam untuk dijadikan pupuk tanaman bagi petani

2. Konsumen Potensial

a. Pada segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan

dasar pembagian usia jenis kelamin tingkat ekonomi, sasaran utama

kami adalah perusahaan yang sedang beroperasi di Kabupaten

Halmahera Timur, kami juga menargetkan seluruh rumah makan

bahkan restoran yang ada. Karena kalangan ini lebih mudah dijangkau.

3. Produk

a. Ayam Kampung yang kami sediakan yakni Ayam Kampung dari

pelosok Halmahera

b. Tentunya usaha kami memiliki strategi yang bijak dalam menghasilkan

Ayam pedaging yang berkualitas

c. Pada peternakan Ayam Kampung Halmahera yang kami jalankan nanti

akan menerapkan system peternakan secara intensif

d. Adapun beberapa kebutuhan pokok yang kami sediakan di antaranya:

1. Ayam kampung pedagin yang berkualitas


2. Telur ayam kampong yang berkualitas dan

3. Kotoran ayam yang siap di jadikan pupuk tanaman.

4. Sumber Daya

1. Pembagian Tugas Dalam Tim

SYANAKRI CILIU
KETUA TIM
(Manajemen)

SAMSUDIN
LADOPURA
(Tim Promotion)

VANESYA
FADLILLAH A
(Tim Customer)

YADI SUHAEDI
HAMIDU
(Tim Produksi)

HAMDI ISMAIL
(Tim Photografi)
Sistem Pembagian Tugas

1. Tim Manajemen (Syanakri Ciliu) bertugas mengatur kas usaha baik

pengeluaran maupun pemasukan, mengatur pembagian waktu kerja

agar sama rata, mengatur laporan keuangan disetiap bulan.

2. Tim Fotografi (Hamdi Ismail) bertugas mendokumentasi produk

jualan baik dalam bentuk foto ataupun video.

3. Tim Customer (Vanesya Fadlillah A) bertugas melayani konsumen

yang komplain atau bertanya melalui Whatsapp maupun Instagram.

4. Tim Promotion (Samsudin Ladopura) betugas mengatur konsep

promosi baik melalui media social maupun turun langsung ke


lapangan, merangcang promosi usaha (membaca pasar)

kedepannya agar bisa menambah dalam persaingan pasar.

5. Tim produksi bertugas membeli dan menyiapkan alat dan bahan

sebelum di produksi, membuat produk untuk dipasarkan,

memasarkan dan mempromosikan produk ke masyarakat.

5. Rencana Pemasaran

Dengan usaha ayam kampung yang sudah direncanakan tetapi belum

memiliki pelanggan tetap, maka dengan ini kami akan berusaha semaksimal

mungkin untuk membangun relasi dengan semua perusahan dan seluruh

Rumah Makan hingga Restoran yang berada di Halmahera terkhususnya di

Kabupaten Halmahera Timur.

6. Keuangan

1. Modal Usaha

Rincian biaya yang dikeluarkan untuk budidaya ternak ayam kampung adalah:

HARGA
NO JENIS KEBUTUHAN JUMLAH TOTAL
SATUAN
1. Pembuatan Kandang 90 m2 - - Rp. 1.200.000,-
2. Pembuatan Kandang DOC - - Rp. 800.000,-
3. Wadah air minum 25 Buah Rp. 20.000,- Rp. 500.000,-
4. Wadah pakan 25 Buah Rp. 20.000;- Rp. 500.000,-
5. Instalasi listrik 1 Set Rp. 800.000- Rp. 800.000,-
6. Bibit DOC 5 Box Rp. 500.000,- Rp. 2.500.000,-
7. Pakan 15 Karung Rp. 350.000,- Rp. 5.250.000,-
8. Jagung 10 Karung Rp. 200.000,- Rp. 2.000.000,-
9. Tandon penampungan air 1 Unit Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
10. Sprayer electric 1 Unit Rp. 850.000,- Rp. 850.000,-
11. Jaring pembatas kandang ayam 5 Rol Rp. 60.000,- Rp. 300.000,-
Total Keseluruhan Rp. 15.000.000,-
2. Hasil Panen
a. Jumlah ayam 1 B0x 100 ekor x 5 Box = 500 ekor dengan asumsi tingkat
kematiannya 5%, jadi kemungkinan ayam mati adalah 20 ekor maka tersisa
480 ekor ayam.
b. Harga ayam kampung dengan harga terendah Rp. 50.000,- per ekor
c. Harga ayam kampong dengan harga tertinggi Rp. 100.000,- per ekor
d. Harga telur ayam perbutir Rp. 5.000,-
e. Potensi penghasilan dalam 6 bulan
- Ayam kampung 100 ekor x Rp. 50.000,- = Rp. 5.000.000,-
- Ayam kampung 380 ekor x Rp. 100.000 = Rp. 38.000.000,-
- Telur Ayam 700 Butir x Rp. 5.000,- = Rp.3.500.000,-
Total = Rp. 46.500.000,-
Ayam Kampung Halmahera
Laporan Arus Kas
April – September

Kas dari Kegiatan Operasional


a. Penerimaan Kas dari penjualan Rp. 46.500.000
b. Pengeluaran Kas untuk Suppiler Rp. 500.000
c. Pengeluaran Kas untuk Operasional Lainnya Rp. 1.000.000
Kas bersih dari Kegiatan Operasional Rp. 48.000.000
Ayam Kampung Halmahera
Proyeksi Laporan Rugi Laba
Untuk Periode 6 Bulan
Proyeksi Pendapatan

Proyeksi Penjualan Rp. 31.500.000


Proyeksi Pendapatan non penjualan Rp. 5.000.000
Total Proyeksi Pendapatan Rp. 36.500.000

Proyeksi Harga Pokok Penjualan (HPP)


Proyeksi Harga Pokok Penjualan Rp. 2.500.000
Total Proyeksi Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp. 2.500.000
Total Proyeksi Laba Kotor Rp. 39.000.000

Proyeksi Beban-beban :
Beban transportasi Rp. 2.500.000
Beban lain-lainnya Rp. 1.000.000
Total Proyeksi Beban Rp. 3.500.000
Proyeksi Laba/Rugi Bersih Rp. 35.500.000
IV. KESIMPULAN

Dari analisa hasil panen diatas pada bulan ke-6 pada masa panen kita dapat memanen
480 ekor ayam dan 700 telur dengan harga jual ayam kampung terendah Rp. 50.000,- / ekor
dan harga jual ayam kampung tertinggi Rp. 100.000,- dan harga telur ayam Rp.5.000,- / butir,
maka kita akan mendapatkan masukan sebesar Rp. 46.500.000,- (Empat Puluh Enam Juta
Lima Ratus Ribu Rupiah). Kemudian jika dikurangi dengan modal awal sebesar Rp.
15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah) maka sudah dapat balik modal dan menghasilkan
keuntungan sebesar Rp. 31.500.000,- (Tiga Puluh Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
V. PENUTUP

Demikian proposal usaha peternakan ayam kampung ini kami susun sebagai acuan
untuk mendapatkan tanggapan serta dukungan dari semua pihak. Atas perhatian serta
kebijakannya kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai