Anda di halaman 1dari 46

ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI

BALI Luas Provinsi Bali 559.468 ha,


membentang sepanjang 153 km
dan selebar 112 km.

Terdiri dari Pulau Bali dan pulau-


pulau kecil di sekitarnya:
Nusa Penida, Nusa Lembongan,
Nusa Ceningan, dan Pulau
Serangan.
Bali memiliki sekitar 85 pulau,
termasuk yang tidak
berpenghuni.

Gunung berapi:
Gunung Batur dan Gunung
Agung (3.148 m – tertinggi)
Penduduk:
• Bali Aga/Bali Mula – tinggal di pegunungan
• Bali Dataran – keturunan Majapahit – bagian terbesar suku Bali
ARSITEKTUR BALI
KONSEP DASAR ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI

1. Tri Hita Karana: harmoni dan keseimbangan 3 unsur kehidupan, yaitu: atma (manusia),
angga (alam), dan khaya (para dewa)
2. Tri Angga: penataan hierarki bangunan dengan alam lain: Konsep hirarki ruang.
3. Konsep orientasi kosmologi, Nawa Sanga atau Sanga Mandala
4. Keseimbangan Kosmologi, Manik Ring Cucupu
5. Arga Segara: garis axis suci dari gunung dan lautan
6. Asta Kosala Kosali: 8 pedoman desain arsitektur tentang simbol, tahapan, dan satuan
pengukuran (Konsep dimensi, didasarkan pada proporsi dan skala manusia)
Tri Hita Karana
Landasan Utama: Falsafah hidup masyarakat Bali Tri Hita Karana yang memuat tiga
unsur pembangun keseimbangan dan keharmonisan hubungan antara manusia dengan
Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Tri Hita Karana
menjadi sumber kesejahteraan, kedamaian, dan kebahagiaan bagi kehidupan manusia.

UNSUR ATMA (JIWA) PRANA (TENAGA) ANGGA (FISIK)


Alam Semesta Paramaatman Kekuatan yang Unsur-unsur Panca
(Bhuwana Agung) (Tuhan YME) menggerakkan alam Mahabhuta
Desa Kahyangan Tiga Pawongan Palemahan
(Pura Desa, Pura (warga desa) (wilayah desa)
Puseh, Pura Dalem)
Banjar Parahyangan Pawongan Palemahan
(Pura Banjar) (warga banjar) (wilayah banjar)
Rumah Pamerajan/Sanggah Anggota keluarga Pekarangan rumah
Manusia Atman Sabda Bayu Idep Badan/Tubuh
(Bhuwana Alit) (jiwa manusia) manusia
Tri Angga/Tri Loka dalam susunan kosmos
UNSUR UTAMA ANGGA MADYA ANGGA NISTA ANGGA
Alam Semesta Swah Loka Bhuah Loka Bhur Loka
(Bhuwana Agung)
Wilayah Gunung Daratan Laut
Desa (Perumahan) Kahyangan Tiga Permukiman Setra/Kuburan
Rumah Tinggal Sanggah/Pamerajan Tegak Umah Tebe
Bangunan Atap Tiang/Dinding Lantai/Bebaturan
Manusia (Bhuwana Alit) Kepala Badan Kaki
Masa/Waktu Yang akan datang (Wartamana) Sekarang (Nagata) Masa Lalu (Atita)
Sumber: Ngakan ketut Acwin Dwijendra, 2008
Tri Angga/Hirarki Ruang
Tri Angga adalah salah satu bagian dari Tri Hita Karana

Tri Angga merupakan sistem pembagian zona atau area dalam


perencanaan arsitektur tradisional Bali (Atma, Angga dan Khaya).

1. Utama, bagian dengan kedudukan yang paling tinggi, kepala.


2. Madya, bagian yang terletak di tengah, badan.
3. Nista, bagian yang terletak di bagian bawah, kotor, rendah, kaki.
Sanga Mandala
Sanga Mandala atau Nawa Sanga adalah konsep 9 mata angin yang
menjadi pedoman bagi kehidupan keseharian masyarakat Bali, termasuk
menjadi acuan mutlak dalam arsitektur tradisional Bali.
Tersusun dari tiga buah sumbu yaitu:

1. Sumbu Tri Loka: Bhur, Bhwah, Swah;


(litosfer, hidrosfer, atmosfer)

2. Sumbu ritual: Kangin (terbit matahari)


dan Kauh (terbenamnya matahari)

3. Sumbu natural: Kaja-Kelod (gunung


dan laut)
Sumbu natural: Gunung dan Laut
KAJA

Gunung Agung

KELOD
1 2 3
Sanga Mandala Paling
sakral
6 5 4
Gunung Agung

7 8 9
Paling UTARA
profan

3 2 1
Paling
sakral SELATAN
4 5 6

9 8 7
Paling
profan
Nawa Sanga/Sanga Mandala dan Tri Angga
dalam Arsitektur

3 2 1
UTAMA

4 5 6
MADYA

9 8 7
NISTA
Rumah adat Bali
=Gapura Candi Bentar sebagai rumah adat
=Rumah biasa sebagai hunian.

1. Gapura Candi Bentar


▪ Gapura Candi Bentar adalah bagian dari rumah adat yang menjadi
ciri khas bangunan Bali.
▪ Bangunan dicirikan dengan dua bangunan candi yang berdiri
sejajar dan digunakan sebagai pintu masuk utama.
2. Bangunan Rumah Adat
▪ Berupa area berbentuk segi empat, dikelilingi oleh tembok besar yang
memisahkan lingkungan dalam dengan lingkungan luar rumah.
▪ Di dalamnya terdapat beberapa bangunan dengan fungsi yang berbeda-
beda.

Balinese compound
Organized with the cosmic rules of
the Nawa Sanga
Bagian Rumah Adat Bali a. Angkul-angkul
c Pintu masuk utama yang salah satunya menuju ke
d dalam rumah. Fungsinya sama dengan Gapura Candi
Bentar pada pura.

b. Aling-aling
Pembatas antara angkul-angkul dengan pekarangan.

c. Bangunan Sanggah atau Pamerajan


Tempat suci yang biasanya ada di sudut timur laut
e rumah. Fungsinya sebagai tempat berdoa dan
a
b sembahyang.

d. Bale Meten
Ruang tidur kepala keluarga, anak gadis, serta
pasangan yang baru saja menikah.

e. Bale Dauh
Tempat untuk bekerja, menggelar pertemuan, dan
tempat tidur anak laki-laki.
f. Bale Sekapat/Delod
Serupa dengan gazebo, bagian ini mempunyai 4 tiang untuk
paviliun, kamar anak, dan bersantai. Bangunan ini hanya
berbentuk segi empat dengan atap limasan.

g. Bale Dangin g
Bangunan ini digunakan untuk tempat upacara adat dan istirahat. i
Bale dangin berbentuk persegi atau segi empat tergantung pada
jumlah tiangnya.

h. Paon atau Paweregen j


Ruang dapur untuk mengolah masakan yang terbagi menjadi 2
area yaitu ruang terbuka dan tempat penyimpanan makanan f
serta peralatan dapur.
h
i. Jineng/Klumpu/Lumbung
Tempat menyimpan bahan makanan pokok yang terdiri dari 2
lantai. Lantai atas untuk menyimpan padi kering, sementara lantai
bawah ada bale untuk menyimpan padi yang belum kering.

j. Natah (courtyard)
Sanggah/Pamerajan

Bale Dauh Natah


Umah Meten

Bale Dangin
Puri

Puri Agung Karangasem


• Tempat tinggal raja beserta keluarga.
• Pusat pemerintahan.
• Tempat pengembangan kesenian dan kebudayaan.
• Tempat perlindungan/benteng bagi penghuninya.
Perempatan Agung Kerajaan.
Puri Agung Karangasem – -Letak Puri di arah Kaja-Kangin
Nawa Sanga
Arsitektur Bali
kontemporer
DESA TRADSIONAL/ADAT BALI
DESA PANGLIPURAN TENGANAN
BALI AGA

TIGAWASA BAYUNGGEDE
Tenganan Village

Entrance Awangan Tenganan Pageringsingan


Physical elements of the village
Architecture as the Village Identity

1. Architecture that blends with nature. Traditional


houses that were built based on experience, local
knowledge and believes.

2. Design of the traditional houses and settlement that


meet the need of the village people. A house, not only
as a place for living, but also a place for religious
activity and working.

3. Architecture with the “spirit” of simplicity, in harmony


with nature. Reflect the simplicity of the people way of
life.
Houses as art shops
Social-religious activities
PERANG PANDAN
Tenun geringsing
Problems in Tenganan

Tenganan is vulnerable to change due to external influences, especially the


development of tourism activities.

Impacts of tourism in Tenganan:


▪ Local people involve in tourism to gain economic benefits
▪ Government sets up programs to develop tourism destination

CHANGES IN
PHYSICIAL ELEMENTS
CHANGES IN
LOCAL CULTURE
CHANGES IN
VILLAGE LANDSCAPE
People involve in tourism activities
Changing of settlement spatial lay out
caused by some new buildings built by the government: Information Center, Photograph
Gallery, main gate, Bale Bengong, souvenir kiosks, public toilets, and big parking lot.
➢ Replaced the traditional border wall and main gate area of the settlement that
initially had certain philosophy and characters,
➢ Use green areas for parking lot.
➢ The modern architecture style of new buildings is not in harmony with the character of
traditional houses of Tenganan.
Changing of building facade

Facade of many houses along the awangan has changed, adjusted with the new function
of houses as souvenir art-shops.

Original facade

New facade
Changing of house function
Many private rooms for family gathering (Bale Tengah) and Natah (open space inside the house) have
changed their functions into rooms for displaying arts

House that formerly functions as a place to live, has changed mostly as a commercial uses.
Changing of public open space design (awangan)

The original material of awangan ground cover (river stones) was changed into grass pattern
The new material and design of awangan has reduced the traditional character and
atmosphere of the old village of Tenganan.

Original design of awangan and the new design with grass material
Thank you

Anda mungkin juga menyukai