Anda di halaman 1dari 8

TUTORIAL BAB 3

1. Telaah konsep
1a
Nilai maksimum dari 𝑓(𝑥) = −|𝑥| dicapai di 𝑥 = 𝟎 yang merupakan titik singular.
1b
Fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 memiliki titik stasioner 𝑥 = 𝟎 yang bukan merupakan titik eksterm karena
bukan merupakan titik maksimum ataupun titik minimum.
1c
Jika 𝑓 ′ (𝑐) < 0 untuk setiap 𝑐 pada suatu selang tutup [𝑎, 𝑏], maka 𝑓 mencapai titik
maksimum di 𝒙 = 𝒂.
(karena 𝑓 monoton turun pada selang [𝑎, 𝑏]).

1d
Fungsi yang memiliki nilai maksimum dan nilai minimum yang sama adalah fungsi konstan.
1e
Misalkan 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑥(𝑥 + 2)(𝑥 − 3)3 . Fungsi 𝑓 monoton naik pada interval (−𝟐, 𝟎) ∪
(𝟑, ∞), sedangkan fungsi 𝑓 monoton turun pada interval (−∞, −𝟐) ∪ (𝟎, 𝟑).
(karena 𝑓 monoton naik saat 𝑓 ′ (𝑥) > 0 dan 𝑓 monoton turun saat 𝑓 ′ (𝑥) < 0)

1f
Titik belok fungsi 𝑓 dengan 𝑓 ′′ (𝑥) = 𝑥 2 (𝑥 + 3)(𝑥 − 2) adalah
(0, 𝑓(0)), (−3, 𝑓(−3)), dan (2, 𝑓(2)).
(karena titik belok fungsi 𝑓 terjadi saat 𝑓 ′′ (𝑥) = 0)

1g
Jika diketahui untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼, dengan 𝐼 suatu interval, 𝑓 ′ (𝑥) < 0 dan 𝑓 ′ (𝑥) monoton
turun pada 𝐼, maka 𝑓 monoton turun dan cekung ke bawah pada 𝐼.
(karena 𝑓 ′ (𝑥) < 0 pada selang 𝐼, maka 𝑓 monoton turun pada 𝐼)
(pada 𝐼, 𝑓 ′ (𝑥) monoton turun artinya 𝑓 ′′ (𝑥) < 0. Akibatnya 𝑓 cekung ke bawah pada 𝐼)

1h
Jika 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑥(𝑥 − 2), maka 𝑓(0) adalah nilai maksimum lokal dan 𝑓(2) adalah nilai
minimum lokal
hitung 𝑓′′
𝑑
𝑓 ′′ (𝑥) = (𝑥 2 − 2𝑥) = 2𝑥 − 2, 𝑓 ′′ (0) = −2, 𝑓 ′′ (2) = 2
𝑑𝑥
(jika 𝑓 ′ (𝑐) = 0 dan 𝑓 ′′ (𝑐) > 0, maka 𝑐 titik minimum lokal
jika 𝑓 ′ (𝑐) = 0 dan 𝑓 ′′ (𝑐) < 0, maka 𝑐 titik maksimum lokal)
artinya titik ekstrem lokal (maks/min lokal) pasti titik stasioner, sekarang tinggal perhatikan kecekungannya
2. Menentukan nilai ekstrem (nilai maksimum dan minimum) dari grafik
fungsi
Misalkan max 𝑓 dan min 𝑓 menyatakan nilai maksimum dan minimum dari fungsi 𝑓
2a. max 𝑓 = 1, min 𝑓 = −1
2b. max 𝑓 = 3, min 𝑓 = 0
2c. max 𝑓 = 2, min 𝑓 = 0
2d. max 𝑓 = 3, min 𝑓 = 1
2e. max 𝑓 dan min 𝑓 tidak ada

3. Menentukan semua titik kritis, dan nilai ekstrim dari fungsi


• Titik kritis adalah titik batas, titik stasioner, dan titik singular.
• Menentukan nilai ekstrim (maksimum dan minimum):
o Tentukan semua titik kritis 𝑓
o Hitung dan evalusai nilai 𝑓 pada semua titik kritis
3a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 3𝑥 2 − 9𝑥 + 10, [−2, 5]

▪ Titik batas: 𝑥 = −2 dan 𝑥 = 5


▪ Titik stasioner terjadi saat 𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 − 6𝑥 − 9 = 0 ⇔ 𝑥 = −1 ∨ 𝑥 = 3
▪ Titik singular tidak ada
Jadi titik kritis dari 𝑓 adalah 𝑥 = −2, −1, 3, 5
𝑓(−2) = 8, 𝑓(−1) = 15, 𝑓(3) = −17, 𝑓(5) = 15
Jadi nilai maksimum dan nilai minimum dari 𝑓 berturut-turut adalah 15 dan −17
𝑥2
3b. 𝑔(𝑥) = 𝑥−1, [3, 6]

▪ Titik batas: 𝑥 = 3 dan 𝑥 = 6


(𝑥−1)2𝑥−𝑥 2 𝑥 2 −2𝑥 𝑥(𝑥−2)
▪ Titik stasioner terjadi saat 𝑔′ (𝑥) = (𝑥−1)2
= (𝑥−1)2 = (𝑥−1)2
=0⇔𝑥 =0∨𝑥 =
2
▪ Titik singular tidak ada (𝑥 = 1 bukan titik singular, karena 𝑔 tidak terdefinisi di 𝑥 =
1)
Jadi titik kritis dari 𝑓 adalah 𝑥 = 3, 6
9 36
𝑓(3) = 2, 𝑓(6) = 5
36 9
Jadi nilai maksimum dan nilai minimum dari 𝑓 berturut-turut adalah dan 2
5
(bisa juga menggunakan fakta bahwa 𝑔′ (𝑥) > 0 pada selang [3, 6])
3c. 𝑓(𝑡) = √4 − 𝑡 2 , [−1, 2]
▪ Titik batas: 𝑡 = −1 dan 𝑡 = 2
𝑡
▪ Titik stasioner terjadi saat 𝑓 ′ (𝑡) = √4−𝑡 2
=0⇔𝑡=0
▪ Titik singular: 𝑓 ′ (𝑡) tidak terdefinisi saat 𝑡 = −2 dan 𝑡 = 2
Jadi titik kritis dari 𝑓 adalah 𝑡 = −1, 0, 2

𝑓(−1) = √3, 𝑓(0) = 2, 𝑓(2) = 0


Jadi nilai maksimum dan nilai minimum dari 𝑓 berturut-turut adalah 2 dan 0
3d. 𝑔(𝑡) = 𝑡 − sin(2𝑡), [0, 𝜋]

▪ Titik batas: 𝑡 = 0 dan 𝑡 = 𝜋


▪ Titik stasioner terjadi saat
1 𝜋 𝜋
𝑓 ′ (𝑡) = 1 − 2 cos(2𝑡) = 0 ⇔ cos(2𝑡) = 2 ⇔ 2𝑡 = ± 3 + 2𝑘𝜋 ⇔ 𝑡 = ± 6 + 𝑘𝜋
▪ Titik singular tidak ada
𝜋 5𝜋
Jadi titik kritis dari 𝑓 adalah 𝑡 = 0, 6 , ,𝜋
6

𝜋 𝜋 √3 5𝜋 5𝜋 √3
𝑓(0) = 0, 𝑓 ( 6 ) = 6 − ≈ −0.34, 𝑓 ( 6 ) = + ≈ 3.48
2 6 2

5𝜋 √3 𝜋 √3
Jadi nilai maksimum dan nilai minimum dari 𝑓 berturut-turut adalah + dan 6 −
6 2 2

3e. ℎ(𝑥) = 𝑥|𝑥 − 4|, [1, 5]


Cari turunan dari ℎ(𝑥):

𝑥(𝑥 − 4), jika 𝑥 ≥ 4 dan 1 ≤ 𝑥 ≤ 5 𝑥 2 − 4𝑥, jika 4 ≤ 𝑥 ≤ 5


ℎ(𝑥) = { ={
𝑥(4 − 𝑥), jika 𝑥 < 4 dan 1 ≤ 𝑥 ≤ 5 4𝑥 − 𝑥 2 , jika 1 ≤ 𝑥 < 4
maka
2𝑥 − 4, jika 4 ≤ 𝑥 ≤ 5
ℎ′(𝑥) = {
4 − 2𝑥, jika 1 ≤ 𝑥 < 4
▪ Titik batas: 𝑥 = 1 dan 𝑥 = 5
▪ Titik stasioner terjadi saat ℎ′ (𝑥) = 0 ⇔ 𝑥 = 2
▪ Titik singular adalah 4 karena nilai ℎ−′ (4) = −4 dan
ℎ+′ (4) = 4
(nilai turunan kiri dan turunan kanan ℎ di 𝑥 = 4 berbeda, sehingga turunan di 𝑥 = 4 tidak ada)

Jadi titik kritis dari 𝑥 adalah 𝑥 = 1, 2, 4, 5


𝑓(1) = 3, 𝑓(2) = 4, 𝑓(4) = 0, 𝑓(5) = 5
Jadi nilai maksimum dan nilai minimum dari 𝑓 berturut-turut adalah 5 dan 0
4. Menentukan interval kemonotonan
Misalkan 𝑓 terdiferensialkan (punya turunan) pada selang buka 𝐼

• Jika 𝑓 ′ (𝑥) > 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼, maka 𝑓 monoton naik pada 𝐼


• Jika 𝑓 ′ (𝑥) < 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼, maka 𝑓 monoton naik pada 𝐼
• Jika 𝑓 ′ (𝑥) = 0, maka 𝑓 tidak naik dan tidak turun (titik
stasioner)
4a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 − 24𝑥 + 1

𝑓 ′ (𝑥) = 6𝑥 2 − 24 = 6(𝑥 2 − 4) = 6(𝑥 + 2)(𝑥 − 2)


▪ 𝑓 monoton naik saat 𝑓 ′ (𝑥) > 0 ⇔ 𝑥 < −2 ∨ 𝑥 > 2
▪ 𝑓 monoton turun saat 𝑓 ′ (𝑥) < 0 ⇔ −2 < 𝑥 < 2
𝑥 3 +2
4b. 𝑔(𝑥) = untuk 𝑥 ≠ 0
𝑥

𝑥(3𝑥 2 ) − (𝑥 3 + 2) 2𝑥 3 − 2 2(𝑥 3 − 1) 2(𝑥 − 1)(𝑥 2 + 𝑥 + 1)


𝑔′ (𝑥) = = = =
𝑥2 𝑥2 𝑥2 𝑥2
▪ 𝑔 monoton naik saat 𝑔′ (𝑥) > 0 ⇒ 𝑥 > 1
▪ 𝑔 monoton turun saat 𝑔′ (𝑥) < 0 ⇒ 𝑥 < 0 ∨ 0 < 𝑥 < 1 (karena 𝑥 ≠ 0)
4c, d, e coba sendiri

5. Menentukan interval kecekungan dan titik belok (jika ada)


Misalkan 𝑓 terdiferensialkan (punya turunan) pada selang buka 𝐼

• Jika 𝑓 ′′ (𝑥) > 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼, maka 𝑓 cekung ke atas pada 𝐼


• Jika 𝑓 ′ (𝑥) < 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼, maka 𝑓 cekung ke bawah pada 𝐼
• Jika 𝑓 ′′ (𝑥) = 0, maka 𝑓 tidak cekung ke atas maupun cekung ke bawah

Misalkan 𝑓 kontinu di 𝑐. (𝑐, 𝑓(𝑐)) disebut titik belok dari 𝑓 jika terjadi perubahan
kecekungan dari 𝑓 di sebelah kiri dan kanan dari 𝑐
Titik belok memenuhi 𝑓 ′′ (𝑐) = 0 sehingga 𝑓 ′′ (𝑐) = 0 adalah calon titik belok
5a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 4 − 1
𝑓 ′ (𝑥) = 8𝑥 3
𝑓 ′′ (𝑥) = 24𝑥 2 ≥ 0 artinya 𝑓 ′′ (𝑥) > 0 saat 𝑥 ≠ 0
Jadi 𝑓 cekung ke atas pada interval (−∞, 0) ∨ (0, ∞)
Calon titik belok: 𝑓 ′′ (𝑥) = 0 ⇔ 𝑥 = 0, namun di sebelah kiri dan kanan dari 𝑥 = 0 cekung
ke atas. Jadi 𝑓 tidak punya titik belok.
5b, c, d coba sendiri
6. Menentukan semua titik kritis dari 𝒇 dan menentukan titik ekstrim lokal
dengan uji turunan pertama atau kedua
Uji Turunan Pertama:

• Perubahan kemonotonan dari turun ke naik ~ titik minimum lokal


• Perubahan kemonotonan dari naik ke turun ~ titik maksimum lokal
(perubahan kemonotonan 𝑓 ≡ perubahan tanda dari 𝑓 ′ )
Uji Turunan Kedua:

• Titik stasioner + cekung ke atas (𝑓 ′′ > 0) ~ titik minimum lokal


• ′′
Titik stasioner + cekung ke bawah (𝑓 > 0) ~ titik maksimum lokal
6a. Akan ditentukan titik ekstrim lokal dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 + 6𝑥 2 + 9𝑥 − 2.
𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 + 12𝑥 + 9 = 3(𝑥 2 + 4𝑥 + 3) = 3(𝑥 + 3)(𝑥 + 1)
+ − + 𝑓 ′ (𝑥)
−3 −1
Menurut uji turunan pertama,
(−3, 𝑓(−3)) titik maksimum lokal (karena berubah dari naik ke turun)
dan (−1, 𝑓(−1)) titik minimum lokal (karena berubah dari turun ke naik)

Cara lain:
Bisa juga menggunakan uji turunan kedua.
𝑓 ′′ (𝑥) = 6𝑥 + 12
Perhatikan, 𝑓 ′ (−3) = 𝑓 ′ (−1) = 0 (stasioner). Dan 𝑓 ′′ (−3) = −18 + 12 = −6 < 0 dan
𝑓 ′′ (−1) = −6 + 12 = 6 > 0 sehingga diperoleh hasil yang sama seperti uji turunan
pertama.
𝜋 𝜋
6d. Akan ditentukan titik ekstrim lokal dari 𝑓(𝜃) = 8 sin 𝜃 − tan 𝜃 , − 2 < 𝜃 < 2 .

′ (𝜃) 2
8 cos 3 𝜃 − 1
𝑓 = 8 cos 𝜃 − sec 𝜃 =
cos 𝜃
𝜋 𝜋
Karena saat − 2 < 𝜃 < 2 (kuadran 𝐼 dan 𝐼𝑉), cos 𝜃 > 0, maka 𝑓 ′ selalu ada. Artinya tidak
ada titik singular. Titik stasioner terjadi saat

8 cos3 𝜃 − 1 = 0 ⇔ (2 cos 𝜃)3 − 1 = 0


⇔ (2 cos 𝜃 − 1)(4 cos 2 𝜃 + 2 cos 𝜃 + 1) = 0
⇔ 2 cos 𝜃 − 1 = 0
1 𝜋 𝜋
⇔ cos 𝜃 = ⇔ 𝜃 = − ,
2 3 3
sin 𝜃 1
𝑓 ′′ (𝜃) = −8 sin 𝜃 − 2 sec 𝜃 (sec 𝜃 tan 𝜃) = −8 sin 𝜃 − 2 3
= −2 sin 𝜃 (4 + )
cos 𝜃 cos3 𝜃
Perhatikan bahwa,
1
4+ >0
cos 3 𝜃
sehingga tanda dari 𝑓 ′′ bergantung pada sin 𝜃.
𝜋 𝜋
Maka 𝑓 ′′ (− 3 ) > 0 dan 𝑓 ′′ (3 ) < 0. Jadi, menurut uji turunan kedua
𝜋 𝜋 𝜋 𝜋
(− , 𝑓 (− )) titik minimum lokal dan (− , 𝑓 (− )) titik maksimum lokal.
3 3 3 3

6b, c, e coba sendiri

7. Sketsa grafik yang memenuhi semua informasi berikut


(i) 𝑓 kontinu pada interval [1,5].
(ii) 𝑓(1) = 𝑓(5) = 3, 𝑓(2) = 0, 𝑓(3) = 1, 𝑓(4) = 2.
(menyatakan titik-titik yang dilalui: (1,3), (2,0), (3,1), (4,2), (5,3))

(iii) 𝑓 ′ (𝑥) > 0 pada (2,4) dan (4,5); 𝑓 ′ (𝑥) < 0 pada (1,2).
(menyatakan selang kemonotonan)

(iv) 𝑓 ′ (2) = 𝑓 ′ (4) = 0


(menyatakan titik-titik stasioner: (2,0), (4,2)).
Lebih jauh, (2,0) titik minimum lokal dan (4,2) bukan titik ekstrim (karena tidak terjadi
perubahan kemonotonan)
(v) 𝑓 ′′ (𝑥) < 0 pada (3,4); 𝑓 ′′ (𝑥) > 0 pada (1,2) dan (4,5).
(menyatakan selang kecekungan)
Lebih jauh, (4,2) titik belok (kerena terjadi perubahan kecekungan)
CATATAN: Harus dapat membedakan mana selang, mana titik! Lihat konteksnya!
Pertama, kita gambarkan titik-titik yang dilalui
Kedua, hubungkan titik-titik ini berdasarkan selang kemonotonan dan kecekungan

Selang Kemonotonan Kecekungan Bentuk


(1,2) Turun Cekung ke atas

(2,3) Naik ? ?
(3,4) Naik Cekung ke bawah

(4,5) Naik Cekung ke atas

Secara intuisi, harusnya pada selang (2,3) cekung ke atas sehingga (3,1) titik belok.

8. Menentukan nilai ekstrim global (jika ada)


(a) 𝑓(𝑥) = 3𝑥 4 − 4𝑥 3 − 12𝑥 2 pada (−∞, ∞).
Cari titik-titik kritis (calon titik ekstrim lokal) dan tentukan jenisnya dengan uji turunan
pertama atau kedua.
𝑓 ′ (𝑥) = 12𝑥 3 − 12𝑥 2 − 24𝑥 = 12𝑥(𝑥 2 − 𝑥 − 2) = 12𝑥(𝑥 − 2)(𝑥 + 1)
𝑓 ′′ (𝑥) = 36𝑥 2 − 24𝑥 − 24 = 12(3𝑥 2 − 2𝑥 − 2)
− + − + 𝑓 ′ (𝑥)
−1 0 2
Karena 𝑓 kontinu dan 𝑓 turun pada selang (−∞, −1) dan naik pada selang (2, ∞)
mengakibatkan nilai 𝑓 bisa membesar tanpa batas (tidak punya nilai maksimum global) dan
𝒇 pasti punya nilai minimum global.
Menurut uji turunan pertama, titik minimum lokal (perubahan dari turun ke naik) terjadi
saat 𝑥 = −1 dan 𝑥 = 2. Evaluasi!
𝑓(−1) = 3 + 4 − 12 = −5
𝑓(2) = 3(16) − 4(8) − 12(4) = 48 − 32 − 48 = −32
Dengan demikian, nilai minimum global dari 𝑓 adalah −32 dan tidak ada nilai maksimum
global.
(Lebih jauh, (0,0) adalah titik maksimum lokal bukan global).

8b, c, d, e coba sendiri.

9. Menentukan karakterisitik grafik fungsi


dengan kalkulus
Misalkan 𝑓 adalah fungsi kontinu. Berdasarkan grafik
𝑦 = 𝑓 ′ (𝑥) yang diberikan, tentukan

• Interval dimana 𝑓 naik dan 𝑓 turun


• Interval dimana 𝑓 cekung ke atas dan 𝑓 cekung
ke bawah
• Titik-titik ekstrim lokal dari 𝑓 dan jenisnya, dan
• Titik belok dari 𝑓.
Jawab:
➢ 𝑓 naik saat 𝑓 ′ > 0, yaitu pada selang (−3, −2) dan (0,2)
𝑓 turun saat 𝑓 ′ < 0, yaitu pada selang (−2,0)
➢ 𝑓 cekung ke atas saat 𝑓′ naik, yaitu pada selang (−1,1)
𝑓 cekung ke bawah saat 𝑓 ′ turun, yaitu pada selang (−3, −1) dan (1,2)
➢ Menurut uji turunan pertama dan meninjau kemonotonannya (naik turun naik)
titik minimum lokal saat 𝑥 = −3 dan 𝑥 = 0,
titik maksimum lokal saat 𝑥 = −2 dan 𝑥 = 2
➢ Perubahan kecekungan terjadi saat 𝑥 = −1 dan 𝑥 = 1, maka dialah titik beloknya
10, 11, 12 coba sendiri

Anda mungkin juga menyukai