Anda di halaman 1dari 1

Kasus Pemilihan Ketua OSIS, KPAI : Sekolah Harus Melakukan Rekonsiliasi

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti pemilihan ulang Ketua OSIS SMAN 6 Depok,
Jawa Barat (Jabar) yang diiringi isu SARA. Isu ini mencuat setelah pemenang pada pemilihan awal,
Evan Clementine, mengundurkan diri. Komisioner KPAI Retno Listyarti meminta pihak sekolah
melakukan refleksi atas peristiwa ini. Dia berharap SMAN 6 Depok mengambil pelajaran dari
peristiwa ini dan tidak terulang lagi di kemudian hari.

Menurutnya, keputusan pihak sekolah yang mengulang pemilihan dengan alasan adanya error pada
sistem teknologi informasi (TI) menimbulkan kecurigaan. Muncul dugaan pemilihan diulang karena
Evan beragama nonmuslim. “Wajar saja jika anda E menolak pemilihan ulang karena dia sudah pada
posisi mendapatkan suara terbanyak,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews,
Minggu (15/11/2020).

KPAI meminta sekolah melakukan rekonsiliasi atas peristiwa ini. Hal itu agar Evan bisa menjalani
sekolah dengan baik tanpa tekanan psikologis. (Baca juga: Tahun Depan Pemerintah Rekrut 1 Juta
Guru PPPK, Honorer Berhak Mendaftar ) “Sekolah wajib melindungi ananda E yang berpotensi kuat
mendapatkan bully dan diskriminasi dari lingkungan sekolah. Sebab dia dianggap mencemarkan
nama baik panitia pemilihan dan reputasi sekolah,” tutur mantan Kepala SMAN 3 Jakarta itu.

KPAI mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar untuk memeriksa kasus ini dan SMAN 6 Depok.
Turunnya Disdik Jabar diharapkan dapat membuat terang benderang kasus ini. “KPAI mendorong
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat membuat survei singkat untuk mengukur dan memetakan
pandangan siswa atas keragaman, toleransi dan diskriminasi. Hasil survei akan menentukan
intervensi seperti apa yang harus dilakukan pemerintah untuk menguatkan nilai-nilai persatuan dan
keragaman di sekolah-sekolah,” pungkasnya.

Solusi menurut agen kita : 1. Tidak boleh membeda bedakan orang lain yg berbeda agama

2. Saling menghormati satu sama lain

3.

Anda mungkin juga menyukai