Anda di halaman 1dari 6
B, Konsep Seni 1. Pengertian Seni Pada umumnya, banyak orang yang mengemukakan pengertian seni sebagai keindahan. Seni dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBB!) memiliki tiga arti yaitu, a. keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), b. karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa seperti tari, lukisan, ukiran, dan sebagainya, kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi. Pada buku Ensiklopedia Nasional Indonesia, seni berasal dari kata latin ars yaitu keahlian mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi penciptaan benda, suasana atau karta yang mampu menimbulkan rasa indah. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. @ Seni sebagai salah satu unsur budaya manusia dan keberadaannya telah mengalami @ perkembangan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Dimulai dari bentuk seni yang sederhana di zaman prasejarah hingga mencapai bentuk yang lebih kompleks di zaman modern sekarang ini. e Bentuk-bentuk (karya seni) yang memiliki nilai keindahan tersebut diyakini memberikan kenikmatan dan kepuasan terhadap jasmani-rohani, pencipta (kreator) ataupun penikmatnya @ (apresiator). Kesenian tradisional kita, gamelan misalnya, dikatakan sebagai paduan suara (nada) @ yang Indah yang mengenakkan telinga (pendengaran). Hiasan berupa ukiran yang menempel @ pada dinding ruangan memberikan kesemarakan pandangan mata. Tarian daerah yang lembut dan gemulai juga menyejukkan rasa, setelah kita menikmati dan menghayatinya. Pengertian seni menurut para ahli adalah sebagai berikut. a. Akhdiat Kartamiharja Seni adalah kegiatan psikis (rohani) manusia yang merefleksi kenyataan (realitas). Hal tersebut terjadi karena bentuk dan isi karya tersebut memiliki daya untuk membangkitkan atau menggugah pengalaman tertentu dalam alam psikis (rohani) si penikmat atau apresiator. Bila ditelaah, pengertian tersebut menunjukkan peranan jiwa (seniman) dalam proses berkarya seni dan karya seni itu sendiri. Seniman yang berkarya hanya dengan te . uM i e e e c. e F *eeesceceece PCCCCCCCOCCCOOCCS agqgeerree = eeseeesveeooeoeseeeoeeoe® aa. i am menggerakkan anggota tubuhnya saja (aktivitas fisik), namun tidak melibatkan Jwanya (ekspresi emosi), maka karya yang dibuatnya belum dapat dinamakan seni, b. Plato, Filsuf dari Yunani Seni adalah hasil tiruan alam. Pandangan Plato ini menganggap bahwa suatu karya seni merupakan tiruan objek/benda yang ada di alam, atau karya yang sudah dibuat sebelumnya. ¢, Ki Hajar Dewantara, Tokoh Pendidikan Nasional Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya yang bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia. d. Thomas Munro, Ahli Seni, dan Filsuf dari Amarika Seni adalah buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. e. Everyman Encyclopedia Seni merupakan segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan semata-mata karena kehendak akan kemewahan, kenikmatan, ataupun karena kebutuhan spiritual. Sendok misalnya, dibuat untuk memenuhi kebutuhan pokok, sebagai alat makan. Berdasarkan definisi tersebut sendok bukanlah karya seni Adapun benda yang dikategorikan sebagai benda seni yaitu alat musik gamelan, ukiran kayu, dan lain-lain sejenisnya. Walaupun demikian benda kebutuhan pokok tersebut @ dapat berhubungan erat pula dengan seni. Sebagai contoh, pakaian, si perancang @ (pembuat pakaian) berusaha memperindah motif serta modeinya dengan tujuan untuk @ menghias pakaian tersebut. Hiasan atau model yang dikenakan pada pakaian itulah yang @ berkaitan dengan seni. Dengan demikian adakalanya beberapa benda kebutuhan pokok dikategorikan juga sebagai karya seni atau setidaknya mendapat sentuhan seni. f. Benedetto Croce, Filsuf dari Italia Seni adalah ungkapan kesan-kesan. Seni memiliki kebebasan untuk mengungkapkan segala khayalan atau pengalaman intuitif yang terkumpul di batinnya. g. Yusuf Al-Qardhawi Seni adalah merasakan dan mengungkapkan keindahan. h. Plato dan Rousseau Seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya. i. Aristoteles Seni adalah harus dinilai sebagai suatu tiruan, yaitu tiruan dunia alamiah dan dunia manusia. Berbeda dengan Plato, Aristoteles tidak memaksudkannya sekadar “tiruan belaka” menurutnya seni harus memiliki keunggulan “falsafi" yaitu bersifat dan bemada “universal”. j. Schopenhauer Seni adalah segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. | ‘ ' ' ‘ ‘ ' ' ‘ ‘ ‘ ‘ ' ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ « € f00C CCC CCVeCCCe e k. Leo Tolstoy $ . Seni adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis. Berdasarkan pandangan pengertian seni di atas bahwa seni bisa diartikan sesuai dengan pendapat The Liang Gie, menurutnya ada lima jawaban mengenai pengertian seni, yaitu a. Seni sebagai kemahiran (skill) e William Flemming berpendapat, seni dalam artinya yang paling besar adalah 3 suatu kemahiran atau kemampuan. Batasan ini memang benar untuk kata asalnya @ dalam bahasa latin ars (kemahiran) maupun kata padanannya dalam bahasa Jerman @ Kunst. Pengertian seni sebagai kemahiran ini pada umumnya dilawankan dengan ilmu @ (science). ® e iW ew ww we SSC AVAAP AAA Nd 1 ns staan eenaaeeneaieeeneee b. Seni sebagai kegiatan manusia (human activity) Seni sebagai suatu kegiatan m; i anusia untuk menciptak: i atau menyenangkan. Pengertian seni ini berbeda den rear Seen yen ngan craft (keraji | Kabler, ciri-ciri yang membedakan antara art dan craft eee ena , adalah kegunaa i ' c. Seni sebagai karya seni ana 4 Karya seni adalah produk dari ke: i giatan manusia. Ini sesuai dengan pendapat John »| Hospers, yang menyatakan seni dalam artian yang seluas-luasnya, seni meliputi setiap ® benda yang dibuat oleh manusia. d. Seni sebagai seni indah (fine art) Pengertian ini dipakai oleh ahli estetis Yervant Krikorian. Seni indah dinyatakan sebagi seni yang terutama bertalian dengan pembuatan benda-benda dengan kepentingan © estetis. Berbeda dari seni berguna atau terapan yang dibuat dengan maksud untuk memperoleh manfaat. Seni indah ini mencakup seni lukis, pahat, arsitektur, tari, musik, kesusastraan, teater, film, dan lain-lain. e. Seni sebagai penglihatan (visual art) Eugene Johnson berpendapat bahwa, seni sebagaimana paling umum digunakan dewasa ini, berarti seni-seni penglihatan. Yaitu bidang kreativitas seni yang bermaksud mengadakan tata hubungan pertama-tama melalui mata. Herbert Read berpandapat, kata seni yang paling lazim dihubungkan dengan seni-seni yang bercorak penglihatan atau plastis. 2. Teori-Teori Seni Dalam buku lImu Budaya Dasar, Hartono memaparkan bahwa dalam menciptakan seni terdapat dua teori yaitu teori objektif dan subjektif. Teori subjektif menyatakan bahwa keindahan merupakan suatu kualitas dari benda. Sedangkan teori subjektif menyatakan bahwa keindahan itu adalah terciptanya nilai estetis yang merupakan kualitas yang telah melekat pada benda tersebut. Beberapa teori karya seni digolongkan dalam beberapa kelompok pemikiran sebagai berikut. a. Teori Mimesis Teori-teor' ini berpijak pada pemikiran bahwa seni adalah suatu usaha untuk mendapatkan tiruan alam. Kata mimesis berasal dari bahasa Yunani. Teori mimesis pertama kali dicetuskan oleh Plato. Terjemahan yang tepat dari kata mimesis agak sukar dicari karena bagi Plato mimesis ini tidak saja berlaku untuk seni rupa metainkan juga berlaku untuk seni musik, drama, dan sebagainya. Teori mimesis ini amat penting dalam tinjauan seni karena setelah zaman Yunani konsep ini dihidupkan kembali dalam seni Renaissance dan sampai sekarang masih cukup berpengaruh. Inti dari teori mimesis ini adalah perkembangan seni naturalis baik secara formal maupun sebagai pengenalan pengalaman. b. Teori Instrumental Teori-teori ini berpijak pada pemikiran bahwa seni mempunyai tujuan tertentu dan * bahwa fungsi dan aktivitas seni sangat menentukan dalam suatu karya seni. Misalnya fungsi-fungsi edukatif, fungsi-fungsi propaganda, religius, dan sebagainya. Cabang lain dari teori ini adalah seni sebagai sarana penyampaian perasaan, emosi, dan sebagainya Seni adalah sarana kita untuk mengadakan kontak dengan pribadi si seniman ataupun bagi seniman untuk berkomunikasi dengan kita. ¢. Teori Formalistis Teori-teori ini merupakan reaksi terhadap kedua teori di atas karena menganggap bahwa keduanya tidak memberikan standar penilaian estetis. Mereka berpendapat bahwa ; elemen-elemen bentuk pada suatu karya seni juga memancarkan nilai-nilaiestetis. | al i atieeetttttienniiataitdtanee —————E'~“~ © 3} — d. Teori-teori Abad ke-20 TTeori-teori yang lebih praktis dan menitikberatkan pada kritik dan apresiasi Seni adalah suatu tindakan kreatif, pertama-tama ia adalah suatu realita yang diciptakan dan kedua ie harus bisa memberikan kesempatan dan kemampuan untuk penghayatan estetis, 3. Konsep Seni dari Aspek Fisik, Isi, Estetika, dan Nilai a. Aspek Fisik Seni sebagai segala bentuk yang mémiliki nilai keindahan adalah pengertian yang dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Seni jika dipandang dari segi bentuk dan dimensinya terdapat karya seni dengan dua dimensi dan tiga dimensi. 1) Pada karya dua dimensi, suatu yang nampak datar juga mempunyal kesan-kesan volume, kedalaman dan ruang, namun itu hanya tipuan pandang semata. Karya seni dua dimensi disebut semi visual karena diserap oleh indra penglihatan. Karya seni rupa dua dimensi hanya memiliki dimensi panjang dan lebar sehingga hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja. Contohnya, seni lukis, seni gratis, seni ilustrasi, relief, dan sebagainya. 2) Karya seni tiga dimensi disebut juga karya seni spasial, karena terdapat tiga dimensi yang harus benar-benar diperhatikan. Dalam seni tiga dimensi, pelaku seni melibatkan indra gerak dan raba. b. Aspek Isi ‘Aspek isi atau ideoplastik adalah ide atau gagasan atau tema atau makna (meaning) dari bentuk karya seni. Isi atau makna suatu karya seni rupa sangat bergantung pada persepsi penikmat atau publik seni. : c. Aspek Estetik Pada saat ini, penelitian tentang estetika lebih melihat keindahan bukan sebagai sifat dari objek itu sendiri, tetapi sebagai hasil sensasi atau interaksi antara persepsi dan objek. Terdapat beberapa sudut pandang dan sikap manusia terhadap keindahan. Pada masa Yunani, kemudian pada abad pertengahan, keindahan ditetapkan sebagai bagian dari teologi. Pada abad pertengahan di Barat, tekanan diletakkan pada subjek, proses yang terjadi ketika seseorang mendapatkan pengalaman keindahan. Pada Zaman modern, tekanan justru diletakkan pada objek, sehingga tampak bahwa estetika dipertimbangkan sebagai bagian cabang dari sains, khususnya filsafat dan psikologi. Melihat hal tersebut, khususnya dalam hubungan dengan konsep seni maka pertimbangan estetika dalam pengolahan rupa setidaknya dapat didekati melalui: 1) Pemahaman karya sebagai objek estetik. 2) Pemahaman terhadap manusia sebagai subjek yang mengamati atau menciptakan karya yang estetik. Berawal dari perbedaan pengertian keindahan, lahirlah teori objektif dan subjektif. 41) Teori Objektif Menurut teori objeKtif, estetik adalah kesan yang terdapat pada suatu objek atau karya seni rupa dengan ciri-ciri, sifat, kualitas keindahan yang dihasilkan dari kesatuan unsur seni yang digunakannya. 2) Teori Subjektif Menurut teori subjektif bahwa suatu benda atau karya seni rupa dikatakan indah bila dapat menimbulkan perasaan puas, nikmat, kagum, dan indah menurut perasaan seseorang yang bersifat individual 7 d. Aspek Nilai Menurut R. S. Stites, karya seni memiliki tiga nilai: 1) Nilai pakai adalah nilai ekonomi; berkaitan dengan mata uang. 2) Nilai kisah adalah nilai idill yang bisa berupa nilai religius, moral, historik. 3) Nilai formal adalah nilai desain yang merupakan nilai intrinsik pada karya seni itu sebagai nilai seni. e ® e ® e ® e e ® seeeeneneeenne esvevesece Tact) ANNAN vika boleh diasumsikan bahwa hanya tema yang dipandang bernilai yang akan ditampilkan oleh penciptanya, tema tersebut dapat dikonotasikan ke dalam sumber nilai. Dengan demikian, maka sejalan dengan pikiran R.S. Stites, kita akan menjumpai ' tema-tema bisnis fungsi-praktis, tema-tema lainnya yang terasosiasi atau terkonotasi ke | dalam tema-tema agama, sejarah, moral, dan tema intrinsik itu sendiri. ' 4. Sifat Dasar Seni 'stilah seni tidak hanya berkaitan pada hal-hal yang berkaitan dengan keindahan saja. ‘Terdapat beberapa sifat dasar yang dapat kita temukan pada suatu karya seni, Sifat dasar tersebut adalah sebagai berikut. a. Sifat kreatif dari seni Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu mencipta karya baru. b. Sifat individualitas dari seni Karya seni yang diciptakan oleh seorang seniman merupakan karya yang berciri Personal, subjektif dan individual. . Nilai ekspresi atau perasaan Dalam mengapresiasi dan menilai suatu karya seni harus memakai kriteria atau 9 ukuran perasaan estetis. Seniman mengekspresikan perasaan estetisnya ke dalam karya 4 seninya lalu penikmat seni (apresiator) menghayati, memahami dan mengapresiasi karya i tersebut dengan perasaannya. 4. Keabadian sebab seni dapat hidup sepanjang masa Konsep karya seni yang dihasilkan oleh seorang seniman dan diapresiasi oleh masyarakat tidak dapat ditarik kembali atau terhapuskan oleh waktu. . Semesta atau universal sebab seni berkembang di seluruh dunia dan di sepanjang waktu e e : Seni tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Sejak zaman pra sejarah @ hingga zaman modern ini orang terus membuat karya seni dengan beragam fungsi dan wujudnya sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. . Jenis-Jenis Seni Penggolongan seni disesuaikan dengan ukuran yang dipérgunakan oleh masing-masing ahli estetis. Penggolongan itu adalah sebagai berikut: a. Seni kasar (Vulgar Arts) dan seni bebas (Liberal Arts) 3 Penggolongan seni ini ada sejak sejarah seni zaman Yunani Kuno sampai zaman Romawi dan abad pertengahan. Seni kasar misalnya pertukangan kayu. Adapun seni @ bebas diperlukan untuk pendidikan para warga kota/ negara yang memiliki kedudukan @ merdeka. Menurut Martianus Capell, seni bebas diajarkan untuk kemahiran objektif (objective skill) yang jumlahnya tujuh dibagi menjadi dua kelompok, yaitu quadrivium (empat serangkai): aritmetika, geometri, astronomi dan musik (teori harmoni) dan trivium (tiga serangkai): tata bahasa, dialektka (logika), dan retorika (seni pidato yang indah). § b. Seni indah, seni berguna, seni terapan, seni praktis a Seni yang digolongkan dalam seni yang indah meliputi seni lukis, seni pahat, seni @ arsitektur, musik, tari, sajak dan sebagainya. Adapun seni berguna seperti mobil, pakaian, @ senjata, dan sebagainya. c. Mayor arts dan minor arts Mayor arts meliputi seni itu seni lukis, seni pahat, arsitrektur, musik dan kesusastraan. @ Sedangkan minor arts meliputi perabotan kayu, tembikar, permadani, ukiran manikan, ‘ perhiasaan emas, perak, kerajinan kulit. Osward Kulpe menganggap kelompok minor ‘ a arts ini disebut seni hias (decoration) yang mengabdi pada seni kegunaan. ; d. Seni dari segi penerapan indrawi, pembagian medium (bahan) dan perpaduan unsur-unsurnya ‘ Berdasarkan penerapan indrawi, Osward Kulpe membagi seni indah sebagai @ berikut. } LL nnn 1) seni penglihatan (visual arts) 2) seni pendengaran (auaitori arts) io visual arts) 3) seni penglihatan dan pendengaran (audio visual a ©. Corak irama dan macam bahan i beri Pembagian seni berdasarkan corak irama dan macam bahan oncniente 1) irama statis, contohnya seni bangunan, seni pahat, seni lukis, i perfilman. 2) irama dinamis, contohnya seni tari, seni teater, seni musik, dan seni p .

Anda mungkin juga menyukai