Daftar
Daftar
Daftar
TESIS
OLEH :
SULISTIAWATI
BP. 2121312012
OLEH :
SULISTIAWATI
BP. 2121312012
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
ANGGOTA
DEWAN PENGUJI
2 Dr. Rika Sabri, S.Kp., M. Kes., Sp. Kep. Kom Anggota Penguji
Ditetapkan di : Padang
i
LEMBAR PENGESAHAN
Tesis ini telah diuji dan dipertahankan didepan sidang panitia ujian akhir magister
keperawatan Pada Program Studi S2 Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas dan dinyatakan lulus pada tanggal, April 2023.
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
(Dr. Ns. Rika Sarfika, S. Kep., M. Kep) (Esi Afriyanti, S. Kp, M. Kes)
Mengetahui
(Dr. Ns. Rika Sarfika, S. Kep., M. Kep) (Hema Malini, S.Kp, MN, PhD)
ii
Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang saya tulis dengan judul “Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien Hipertensi Usia
Dewasa di Kota Padang Tahun 2023” adalah hasil karya saya sendiri dan bukan
merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain kecuali kutipan yang sumbernya
dicantumkan. Jika dikemudian hari pernyataan yang saya buat ini ternyata tidak
betul, maka status kelulusan dan gelar yang saya peroleh menjadi batal dengan
sendirinya
Sulistiawati
iii
KEKHUSUSAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS
Abstrak
iv
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul
dan kesulitan ditemui oleh saya dalam proses penyusunan Tesis ini, namun berkat
usaha dan kerja keras serta bimbingan dan arahan dari berbagai pihak pada
Saya menyadari tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, Tesis
ini tidak dapat diselesaikan. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Ibu Hema Malini, S.Kp, MN, PhD, selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas.
2. Ibu Dr. Rika Sabri, S.Kp., M. Kes., Sp. Kep. Kom, selaku Ketua
3. Ibu Dr. Ns. Rika Sarfika, S. Kep., M. Kep, selaku Pembimbing Utama
yang selama ini telah memberikan saran dan bimbingan sehingga Tesis
selama ini telah memberikan saran dan bimbingan sehingga Tesis ini
dapat diselesaikan.
v
5. Ibu Dr. Rika Sabri, S.Kp., M. Kes., Sp. Kep. Kom selaku Penguji I, Ibu
Dr. Reni Prima Gusty, S. Kp, M. Kes selaku Penguji II, dan Bapak Ns.
hidayah-Nya kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam penyelesaian Tesis
ini.Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Tesis ini masih belum sempurna,
oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengharapkan kritik dan saran yang
Hormat Saya
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR BAGAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nomor satu secara global yang dapat menyerang siapa saja dari berbagai
kelompok umur, sosial dan ekonomi (Mahfud et al., 2019). Data World
setiap tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3
signifikan pada pasien usia 60 tahun ke atas atau lanjut usia, namun
relatif lebih muda (Tirtasari & Kodim, 2019). Data Riskesdas (2018)
tahun 2013 dan meningkat menjadi 34,1% pada tahun 2018. Dimana
sebesar 64,9% yaitu pada usia 18-24 tahun sebesar 13,2%, usia 25-34
1
2
tahun sebesar 20,1%, usia 35-44 tahun sebesar 31,6%, sedangkan pada
2020; Nurfanni & Kristinawati, 2021; Yanti et al., 2020). Oleh karena itu
dari 12 Kabupaten dan 7 Kota. Pada tahun 2021 kasus hipertensi berada
pada posisi teratas yaitu 162.979 jiwa penduduk usia ≥15 tahun terdapat
faktor resiko hipertensi yang paling banyak yaitu pada umur usia dewasa
26-35 tahun yaitu 53,1%, pada jenis kelamin laki-laki 58,2%, riwayat
45,9%.
Hipertensi dapat dipicu oleh faktor yang dapat dikontrol dan tidak
dapat dikontrol. Faktor yang tidak dapat dikontrol diantara nya seperti
fisik, dan merokok (Puspita et al., 2019). Urbanisasi yang cepat, gaya
hidup, dan stress juga merupakan faktor risiko yang bertanggung jawab
perawatan diriyang buruk pada usia 25-34 tahun (46,31%), diikuti oleh
usia dewasa tidak sadar bahwa faktor gaya hidup, aktivitas fisik,
Hasil penelitian yang sama juga didapatkan oleh Ademe et al., (2019),
yang kurang (13%) serta pasien memiliki perilaku perawatan diri yang
perawatan diri hipertensi yang kurang dengan diet rendah garam yang
usia dewasa rata-rata masih buruk, hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan
perawatan diri sendiri dan terus berlanjut sampai seumur hidup. Perilaku
6
dan gejala yang muncul terkait penyakit hipertensi, pengaturan diet yaitu
al., 2020).
terhadap suatu stimulus. Sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi dapat
yang baik memiliki prilaku yang benar dalam melakukan perawatan diri
pada usia dewasa yang meningkat setiap tahunnya, hal ini menjadi peran
hipertensi agar terhindar dari komplikasi. Hal ini dapat terwujud apabila
dengan baik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
dewasa.
2. Tujuan Khusus
dewasa
usia dewasa
dewasa
usia dewasa
usia dewasa
dewasa
dewasa
pasien hipertensi
10
pesien hipertensi
pasien hipertensi
hipertensi
hipertensi
hipertensi
hipertensi
D. Manfaat Penelitian
dewasa.
ilmu keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
2. Klasifikasi Hipertensi
13
14
dan sekunder.
biasanya dikaitkan dengan faktor gaya hidup seperti pola makan dan
kelainan hormonal.
telah ditetapkan.
3. Faktor Resiko
yang lebih berat jika semakin banyak faktor resiko yang menyertai. Hampir
faktor resiko yang tidak dapat dikontrol dan faktor resiko yang dapat
dikontrol.
1) Keturunan
16
didapatkan pada kedua orang tua maka dugaan hipertensi esensial lebih
besar.
2) Jenis Kelamin
3) Umur
1) Kegemukan
17
tetapi terbukti bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah
mengurangi asupan garam kedalam tubuh, garam akan keluar dari tubuh
6) Stres
4. Gejala Hipertensi
sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa gejala. Menurut
1. Sakit kepala
5. Telinga berdenging
5. Komplikasi
Pada tekanan darah tinggi atau hipertensi jika tidak diobati dan di
kerusakan arteri didalam tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah
(Lingga, 2012).
a. Stroke
otak yang mengalami hal ini akan mati dan tidak dapat berfungsi lagi.
20
seperti ini biasanya pembuluh darah pecah karena lonjakan tekanan darah
yang terjadi secara tiba tiba karena suatu sebab tertentu, misalnya karena
dari pembuluh darah yang pecah tersebut juga dapat merusak sel-sel otak
b. Penyakit Jantung
d. Aneurisme
bisa timbul karena dinding pembuluh darah aorta terpisah. Kejadian ini
kepala yang hebat, sakit perut sampai kepinggang belakang dan ginjal,
e. Kerusakan ginjal
gejala berupa keringat berlebihan, kram otot, letih, sering berkemih, serta
f. Diabetes militus
6. Penatalaksanaan Hipertensi
1) Penatalaksanaan farmakologi
Banyaknya jenis obat anti hipertensi yang beredar saat ini. Untuk
a. Diuretik
Obat yang bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh lewat air
b. Penghambat Simpatetik
23
c. Betabloker
Proses kerja obat anti Hipertensi ini yaitu dengan cara penurunan
d. Vasodilatator
darah).
a. Berhenti Merokok
hipertensi. Nikotin yang ada didalam rokok dan produk rokok dari
darah meningkat.
tekanan darah. Olah raga yang teratur adalah suatu kebiasaan dan
cara yang baik untuk mengurangi berat badan. Hal ini juga tampak
badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter pangkat dua,
yang disebut indeks masa tubuh (IMT). Tahun 2000 WHO telah
harapan hidup.
Wijatmadi, 2012).
c. Diet Hipertensi
dalam dietnya tiap hari kurang dari 2.400 mg. Jangan menambah
lebih banyak bijian, sayuran dan produk susu rendah lemak dengan
(Sheps, 2005).
kurang dari 2.400 mg. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk
sodium
tubuh.Idealnya kita cukup menggunakan sekitar satu sendok teh saja atau
lainnya.
buahan dan sayuran antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare,
labu siam, labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang merah dan
bawang putih.
polongan
2012).
d) Olahraga Teratur
30
olah raga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai dan
Dengan olah raga aerobik secara teratur dan dalam takaran yang
kualitas hidupnya.
dapat menjadi naik 150 - 200 mmHg dari tekanan sistolik ketika
dan relaksasi.
darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan olah raga
tekanan darah yang cukup banyak. Pada orang lain terkadang tidak
juga membuat kita kecanduan yang akan sangat sulit untuk lepas
(Susilo, 2011).
f) Penanganan stres
3) Penatalaksanaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
a. HB/Ht (Hemoglobin/Hematokrit)
34
b. BUN/kreatinin
c. Glucosa
d. Urinalisa
e. CT-scan
f. EKG
g. IUP
perbaikan ginjal.
h. Rontgen
jantung.
35
B. Konsep Dewasa
Indonesia tahun 2009 yaitu dimulai usia 18 sampai dengan usia 45 tahun.
daya tahan dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan
(Dariyo, 2014).
1. Definisi Perilaku
(Notoadmodjo, 2019).
(Notoadmodjo, 2019).
Faktor predisposisi:
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Nilai
5. Variabel demografik
Fator pemungkin:
1. Ketersediaan sumber daya kesehatan
Spesifik
2. Aksesabilitas sumber daya kesehatan
3. Prioritas masyarakat/pemerintah dan permasalahan
komitmen terhaap kesehatan perilaku
4. Keterampilan yang terkait dengan
kesehatan
Fator penguat:
1. Keluarga
2. Rekan-rekan
3. Guru
4. Majikan atau pimpinan
5. Penyedia layanan kesehatan
38
Health, National Hearth, Lung ang Blood Institute, National Hight Blood
Model perilaku diri dari Kanfer dan gaelick-Buys (1991) dalam Anih
klien itu sendiri. Pada tahap observasional yang dilakukan oleh dirinya
Pada banyak kasus terkadang tidak menimbulkan gejala dan hal ini
yang tidak bisa disembuhkan dan harus dijalani seumur hidup oleh
dapat turun dalam satu bulan dosis obat dapat disesuaikan samapai
dilakukan agar penderita tidak jatuh pada keadaan yang lebih buruk
dapat turun dalam satu bulan dosis obat dapat disesuaikan samapai
b) Olah raga
Tidak peduli sesibuk apapun kita biasakan olah raga yang rutin
dan teratur, karena olah raga adalah kontrak seumur hidup bagi
kolesterol
Keharusan ini umum bagi setiap orang sepanjang hidup dan disesuiakan
1) Usia
kelamin.
2) Jenis kelamin
44
seperti
3) Suku
4) Pendidikan
5) Status perkawinanan
6) Pekerjaan
7) Lama Menderita
8) IMT
dan obesitas.
(Harpeni, 2018).
1) Pengetahuan
45
2) Efikasi Diri
3) Dukungan Sosial
hipertensi
(Findlow, 2019).
kecukupan gizi
kontrol.
D. Penelitian Terkait
48
tanpa membayar.
(Adult).
yang dapat ditemukan pada tabel 1.Selain kriteria inklusi, kriteria ekslusi
Inggris
1. Hasil
Berdasarkan analisis dari 8 jurnal yang peneliti review, secara garis besar
semua jurnal memiliki tujuan penelitian yang sama yaitu untuk mengetahui
bahkan ada yang berfokus pada lansia dan pada dewasa. Tempat dilakukan
pada pasien Hipertensi dengan menggunakan kuesioner yang telah diolah para
peneliti dan diadopsi dari peneliti sebelumnya serta telah dilakukan uji
Square.
51
2. Skema Prisma
Pubmed: 43
Sciendirect: 22
Google Scholer: 24
n = 89
Duplikat: 6
n= 83
1 Self-Care Untuk menilai Penelitian ini Wawancara 386 pasien Pasien dengan Hasil dari penelitian ini
Management And Its tingkat menggunakan dengan hipertensi hipertensi menunjukkan bahwa
Associated Factors manajemen metode cross- meggunakan minimal 6 bulan setengah dari peserta
Among Patient With perawatan diri Hipertension Self dari kelompok memiliki praktik
sectional
Hypertension In dan faktor yang care Profile (HTN- usia dewasa dan perawatan diri yang
Nepal terkait antara SCP) dan dalam pengobatan buruk dengan 53,3%,
pasien dewasa Multidimential kebanyakan berjenis
Radha Acharya,
dengan hipertensi. Scale of Perceived kelamin pria 59%,
Ashmita Chaudhary
Jyotsna Pandey Social Support kelebihan BB 47,2%,
Chandranshu Pandey (MSPSS) untuk penyakit penyerta DM
(2022) menilai 65,5%, serta dukungan
manajemen sosial yang buruk 62%.
perawatan diri dan
dukungan sosial
yang dirasakan
2 Hypertension self-
Untuk menilai Penelitian ini Dengan 309 pasien Pasien hipertensi Sebagian besar peserta
care practice and praktik perawatan menggunakan menggunakan hipertensi usia usia dewasa 18 penelitian melaporkan
associated factors
diri hipertensi dan metode cross- status data dewasa tahun keatas praktik perawatan diri
among patients in faktor terkait di demografi (usia, yang sudah yang buruk pada usia
sectional
public health
antara pasien di jenis kelamin, terdiagnosis lebih dewasa sebanyak
facilities of Dessie
fasilitas kesehatan etnis, pendapatan, dari 6 bulan 40,6%, dengan jenis
town, Ethiopia
masyarakat di status kelamin perempuan
kota Dessie, perkawinaan, 53,4%, tidak
Sewunet Adame,
Fekadu Aga, Debela Ethiopia. tempat tinggal, melakukan aktivitas
Gela (2019) pendapatan dan fisik 40,2% dan lama
53
3 Factors PredictingUntuk mengetahui Penelitian ini Dengan tes 152 pasien Pasien hipertensi Sebagian besar pasien
Self-Care Behaviors faktor-faktor yang menggunakan kesehatan hipertensi usia dewasa yang memiliki kepatuhan
among Low Health mempengaruhi metode cross- fungsional pada terdiagnosa perawatan diri serta
Literacy Hypertensive kepatuhan orang dewasa S- hipertensi lebih keyakinan diri yang
sectional
Patients Based on perilaku TOFHLA, skala dari 6 bulan dan rendah 48,7%. Dengan
Health Belief Model perawatan diri tingkat tidak memiliki hasil pasien yang
in Bushehr District,
pada pasien pengetahuan komplikasi perokok sebanyak
South of Iran
hipertensi di hipertensi, 55,9%, mengkonsumsi
Azam Larki, Rahim Distrik Bushehr, aklohol 78,9%
Tahmasebi and Iran Selatan
Mahnoush Reisi
(2018)
4 Faktor-Faktor Yang Untuk mengetahui Penelitian ini Dengan 96 pasien Pasien hipertensi Hasil dari perawatan
Berhubungan Dengan faktor-faktor yang menggunakan menggunkan hipertensi usia yang berobat pada diri pasien hipertensi
Self Care Pada Orang berhubungan metode cross- variabel dewasa saat penelitian, pada orang dewasa
Dewasa Yang dengan self care dan bersedia cukup 62,5%,
sectional independen
Mengalami pada orang menjadi kebanyakan penerita
Hipertensi Di dewasa yang meliputi status responden berjenis kelamin
Puskesmas Kendal 01 mengalami fungsional, perempuan 58,3%,
Kabupaten Kendal hipertensi di dukungan dengan tingkat stress
Puskesmas keluarga, dan berat 61,5%, dukungan
Indra Guna Winata, Kendal keluarga yang cukup
perubahan
Ahmad Asyrofi, 24,0% .
Andriyani Mustika emosional
Nurwijayanti dengan variabel
54
6 Self-care Practice Penelitian ini Desain studi 480 pasien Dari 480 pasien 51%
and Associated bertujuan untuk cross-sectional hipertensi dewasa memiliki perawatan
Factors Among menilai praktik kuantitatif dan berusia 18 tahun diri yang buruk. Sekitar
Hypertensive Follow perawatan diri 44,6% memiliki
pendekatan ketas yang
Up Patients at East dan faktor-faktor kepatuhan minum obat
Gojam Zone yang terkait di fenomenologis terdiagnosa lebih antihipertensi yang
Public Hospitals, antara pasien dari 6 bulan buruk, 92,5% memiliki
North West Ethiopia tindak lanjut manajemen diet yang
Assefa et al., (2022) hipertensi di rendah, 82,8% aktivitas
rumah sakit fisik yang kurang baik,
umum Zona kelebihan BB 53,7%,
55
E. Kerangka Teori
Keterangan:
= menyebabkan
A. Kerangka Konsep
hubungan antara semua variabel dan semua konsep yang telah diteliti
penelitian ini yang menjadi variabel independent yaitu usia, jenis kelamin,
Usia
Perawatan Diri
Jenis kelamin
Pasen Hipertensi
Suku
Pendidikan
Status
perkawinan
Pekerjaan
Lama
menderita
IMT
Pengetahuan
Efikasi diri
Dukungan
sosial
Keterangan:
: Diteliti
: Garis penghubung
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang akan di uji disebut dengan hipotesis kerja (Ha) sedangkan
sebagai berikut:
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur dan Cara Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
Variabel Dependen
1. Perilaku Kegiatan yang dilakukan Kuesioner tentang 1=Baik, jika skor ≥ Ordinal
perawatan diri individu dalam Hypertension Blood 48,61%
hipertensi memelihara kesehatan, Pressure- Self Care 0=Buruk, Jika skor
kesejahteraan dan Profile(HBP SCP) <48,61%
mencegah kekambuhan (Isomah, 2008)
terhadap penyakit
hipertensi.
Varaiabel Independen
ini
10. Dukungan Dukungan yang Kuesioner tentang 0= Kurang jika skor Ordinal
sosial diberikan oleh dukungan sosial RAND < 70%
lingkungan sosial seperti Health 1=Baik jika sore
keluarga atau teman Terdiri dari 5 >70%
terhadap pasien pertanyaan (Prasetyo, 2012)
hipertensi dalam
melakukan self care
62
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penyakit.
independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Menurut
1. Populasi
Rawang Barat di Kota Padang dari bulan Januari sampai dengan Desember
2. Sampel
oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan tenaga dan
menjadi responden
3. Besar Sampel
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Besar populasi
q = 1 – p (100% – p) = 0,2
Untuk mencegah drop out, maka sampe ditambahkan 10% dari jumlah
n’ = [ ] n
1−f
n’ = [ 243
1−0,1 ]
65
n’ = 270
4. Teknik Sampling
Nh
¿= xn
N
Keterangan:
N : Besar populasi
No Puskesmas Nh N n ni
1 Pauh 6.691 24.913 270 72
2 Andalas 4.506 24.913 270 49
3 Lubuk Kilangan 4.056 24.913 270 44
4 Lapai 3.563 24.913 270 39
5 Air Tawar 3.058 24.913 270 33
6 Rawang Barat 3.039 24.913 270 33
Total 24.913 270
Keterangan :
Wh : Alokasi proporsional
N : Besar populasi
N : Besar sampel
1. Tempat penelitian
Air Tawar.
67
2. Waktu Penelitian
D. Etika Penelitian
kerahasiaan (confidentialily):
1. Informed Consent
2. Anonymity
3. Comfidentiality
terkait lainnya.
4. Justice
a. Kuesioner A
dan faktor basic perawatan diri berupa: initial, umur, jenis kelamin,
69
2018.
b. Kuesioner B
SCP) yaitu sebuah alat ukur untuk perilaku perawatan diri hipertensi
likert.
lebih tinggi yang dimiliki oleh pasien. Hasil uji di dapatkan nilai R ≥
c. Kuesioner C
maka kuesioner pada penelitian ini dikatakan valid dan reliabel serta
d. Kuesioner D
maka intrumen dalam penelitian ini dikatakan valid dan reliable serta
e. Kuesioner E
dukungan sosial valid dan reliable. Sehingga kuesioner ini layak untuk
5. Diet 9,10,11,12,
16,17,18,19,
73
20
6. Komplikasi 22
1. Uji Validitas
Construct validity.
1. Face validity
2. Content validity
3. Construct validity
indeks. Jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka instrumen
jika r hitung lebih besar dari r tabel maka variabel valid. Dalam
2. Uji Reabilitas
1. Tahap Persiapan :
2. Tahap pelaksanaan
a. Setelah uji tesis, peneiti megajukan uji lolos etik ke Fakultas Ilmu
3. Pengolahan Data
b. Coding (Pengkodean)
c. Sorting
78
komputer
d. Entry
e. Cleaning
kembali apakah data ada yang salah atau tidak.Tidak ada data yang
missing.
H. Analisa Data
a. Analisa Univariat
b. Analisis Bivariat
c. Analisa Multivariat
akan berhenti sampai tidak ada lagi variabel yang dapat dikeluarkan
dilihat dari besarnya nilai OR, semakin besar nilai OR semakin kuat
2010).
Univariat
1 Usia Distribusi
frekuensi
3 Suku Distribusi
frekuensi
4 Pendidikan Distribusi
frekuensi
7 IMT Distribusi
frekuensi
81
8 Pengetahuan Distribusi
frekuensi
Bivariat
Multivariat
BAB V
HASIL PENELITIAN
Kota Padang adalah salah satu Kota tertua di pantai barat Sumamtera di
Tahun 2005 tentang luas Kota Padang diketahui terjadi penambahan luas
diantara 00° 44’ 00” dan 1° 08’ 35’’ LU serta antara 100° 05’ 55’’ dan 100°
Barat memiliki Perda No.05 tahun 2009 tentang pelayanan kesehatan gratis di
Kota Padang, bahkan dengan bantuan Badan Zakat daerah (Bazda) pasien
B. Analisa Univariat
berikut ini.
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Perilaku Perawatan Diri Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 270 responden 141
129 orang (47,8%) sudah memiliki perilaku perawatan diri yang baik.
85
2. Variabel Usia
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Usia Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
No Usia f %
1 18-25 tahun 17 6.3
2 26-35 tahun 58 21.5
3 36-45 tahun 195 72.2
Jumlah 270 100
orang (6,3%) berusia 18-25 tahun, 58 orang (21,5%) berusia 26-35 tahun
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
No Jenis kelamin f %
1 Laki-laki 114 42.2
2 Perempuan 156 57.8
Jumlah 270 100
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 270 responden 114
orang (42,2%) berjenis kelamin laki-laki dan 156 orang (57,8%) berjenis
kelamin perempuan
86
4. Variabel Suku
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Suku Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
No Suku f %
1 Minang 199 73.7
2 Batak 11 4.1
3 Jawa 46 17.0
4 Melayu 14 5.2
Jumlah 270 100
Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 270 responden 199
5. Variabel Pendidikan
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Pendidikan Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
No Pendidikan f %
1 SD 37 13.7
2 SMP 53 19.6
3 SMA 139 51.5
4 Perguruan tinggi 41 15.2
Jumlah 270 100
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
No Status perkawinan f %
1 Belum menikah 49 18.1
2 Menikah 221 81.9
Jumlah 270 100
orang (18,1%) belum menikah dan 221 orang (81,9%) sudah menikah
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Lama Menderita Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
No Lama menderita f %
1 < 6 bulan 149 55.2
2 > 6 bulan 121 44.8
Jumlah 270 100
Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat bahwa dari 270 responden 149
orang (55,2%) lama menderita < 6 bulan dan 121 orang (44,8%) lama
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh (IMT)Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
No IMT f %
1 Obesitas 103 38.1
2 Overweight 65 24.1
3 Normal 102 37.8
Jumlah 270 100
88
Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat bahwa dari 270 responden 103
badan tergolong overweight dan 102 orang (37,8%) berat badan normal.
9. Variabel Pengetahuan
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
No Pengetahuan f %
1 Rendah 145 53.7
2 Sedang 85 31.5
3 Tinggi 40 14.8
Jumlah 270 100
Berdasarkan tabel 5.9 dapat dilihat bahwa dari 270 responden 145
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Efikasi Diri Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
No Efikasi diri f %
1 Kurang 234 86.7
2 Baik 36 13.3
Jumlah 270 100
Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat bahwa dari 270 responden 234
orang (86,7%) efikasi diri kurang dan 36 orang (13,3%) efikasi baik.
89
Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
No Dukungan sosial f %
1 Kurang 240 88.9
2 Baik 30 11.1
Jumlah 270 100
Berdasarkan tabel 5.11 dapat dilihat bahwa dari 270 responden 240
C. Analisa Bivariat
Tabel 5.12
Hubungan Usia dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
diri kurang, 24 orang (41,4%) perilaku perawatan diri baik. Dari 195
perawatan diri kurang, 98 orang (50,3%) perilaku perawatan diri baik Uji
0,421 > α 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
Tabel 5.13
Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien
Hipertensi Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
perawatan diri kurang, 49 orang (43%) perilaku perawatan diri baik. Dari 156
value = 0,221 > α 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna
Tabel 5.14
Hubungan Suku dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
suku Minang terdapat 114 responden (57,3%) perilaku perawatan diri kurang,
85 orang (42,7%) perilaku perawatan diri baik. Dari 11 responden suku Batak
diri baik. Uji kemaknaan terhadap hubungan kedua variabel didapatkan hasil p
value = 0,023 < α 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara
Tabel 5.15
Hubungan Pendidikan dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien
Hipertensi Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
kurang, 24 orang (45,3%) perilaku perawatan diri baik. Dari 139 responden
perawatan diri kurang, 17 orang (41,5%) perilaku perawatan diri baik. Uji
0,421 > α 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
hipertensi
Tabel 5.16
Hubungan Status Perkawinan dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien
Hipertensi Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
kurang, 13 orang (26,5%) perilaku perawatan diri baik. Dari 221 responden
yang menikah terdapat 105 responden (47,5%) perilaku perawatan diri kurang,
116 orang (52,5%) perilaku perawatan diri baik. Uji kemaknaan terhadap
hubungan kedua variabel didapatkan hasil p value = 0,002 < α 0,05 yang
hipertensi
Tabel 5.17
Hubungan Lama Menderita dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien
Hipertensi Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
perawatan diri kurang, 68 orang (45,6%) perilaku perawatan diri baik. Dari
121 responden yang lama menderita > 6 bulan terdapat 60 responden (49,6%)
value = 0,510 > α 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna
hipertensi
Tabel 5.18
Hubungan IMT dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien Hipertensi
Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
perawatan diri kurang, 46 orang (44,7%) perilaku perawatan diri baik. Dari 65
baik. Dari 102 responden yang memiliki IMT normal terdapat 40 responden
diri baik. Uji kemaknaan terhadap hubungan kedua variabel didapatkan hasil p
value = 0,001 < α 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara
Tabel 5.19
Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien
Hipertensi Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
perawatan diri kurang, 55 orang (37,9%) perilaku perawatan diri baik. Dari 85
didapatkan hasil p value = 0,002 < α 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang
Tabel 5.20
Hubungan Efikasi Diri dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien
Hipertensi Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
yang memiliki efikasi diri kurang terdapat 139 responden (59,4%) perilaku
perawatan diri kurang, 95 orang (40,6%) perilaku perawatan diri baik. Dari 36
value = 0,001 < α 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara
hipertensi
Tabel 5.21
Hubungan Dukungan Sosial dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien
Hipertensi Usia Dewasa di Kota Padang Tahun 2023
perilaku perawatan diri kurang, 114 orang (47,5%) perilaku perawatan diri
didapatkan hasil p value = 0,948 > α 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan
hipertensi.
D. Analisa Multivariat
variabel yang masuk dan memenuhi syarat untuk dianalisis, yakni variabel
yang memiliki nilai signifikansi < 0,05, sementara variabel yang memiliki
nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka tidak diikutsertakan dalam uji statistik
Tabel 5.22
Pemodelan Analisa Multivariat Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Perawatan Diri Pasien Hipertensi Usia Dewasa
di Kota Padang Tahun 2023
berasal dari suku Minang berpeluang 1,5 kali melakukan perawatan diri
kurang baik dibandingkan dengan responden dari suku Jawa, Batak ataupun
Melayu.
memiliki IMT normal berpeluang 1,4 kali melakukan perawatan diri baik
Responden yang memiliki efikasi diri baik berpeluang 5,2 kali melakukan
perawatan diri baik dibandingkan dengan responden yang memiliki efikasi diri
kurang baik dan sekaligus menjelaskan bahwa faktor yang paling dominan
diri karena memiliki nilai Exp (B) paling tinggi (5,267) dibandingkan variabel
lainnya .
100
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Penelitian
perilaku perawatan diri yang kurang, sementara 129 orang (47,8%) sudah
pengobatan dan perubahan gaya hidup menjadi unsur yang sangat penting
perawatan diri pada pasien dengan penyakit yang kronis merupakan hal
karena beberapa faktor seperti tidak adanya keyakinan dari pasien itu
komplikasi pada penderita hipertensi juga masih banyak yang kurang baik,
tersebut. Penerapan pola hidup yang tidak sehat seperti pola makan dan
perjalanan dari kondisi penyakit yang dimulai dari kurangnya kontrol diri
aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat dan juga pemeriksaan
2. Variabel Usia
berusia 18-25 tahun, 58 orang (21,5%) berusia 26-35 tahun dan 195 orang
sebagian besar penderita hipertensi lebih banyak ditemukan pada usia yang
makan sayur dan buah sebesar 95,5%, proporsi kurang aktifitas fisik
ditemukan pada usia yang lebih tinggi, data tersebut juga menunjukkan
tidak sedikit kasus hipertensi terjadi pada kalangan usia muda (Rudianto,
dan dewasa muda yang berada pada kisaran usia 15-25 tahun memiliki
pada dewasa muda adalah sebesar 45,2%. Penelitian Indra (2018) juga
karena penerapan gaya hidup yang tidak sehat yang selama ini dilakukan
oleh penderita. Akumulasi dari gaya hidup yang selama ini tidak sehat
adalah resiko tinggi terhadap penyakit hipertensi, selain itu kondisi ini
sesuai dengan pendapat Rudianto (2013) bahwa pada usia antara 30 dan 65
hipertensi terbagi dalam faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan
faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat
114 orang (42,2%) berjenis kelamin laki-laki dan 156 orang (57,8%)
laki-laki.
Pria sering mengalami tanda – tanda hipertensi pada usia akhir tiga
lebih tinggi untuk menderita hipertensi. Salah satu penyeb terjadinya pola
kelamin.
kaum laki-laki dan juga faktor alamiah seperti jumlah hormone estrogen
darah karena pada jenis kelamin laki-laki tidak terdapat hormon layaknya
pembuluh darah jika pembuluh darahnya elastis maka tekanan darah akan
4. Variabel Suku
suku Batak, 46 orang (17%) suku Jawa dan 14 orang (5,2%) suku Melayu.
Dominan responden dalam penelitian ini adalah berasal dari suku Minang
Pola makan merupakan salah satu faktor resiko utama yang dapat
daging merah dan olahan, makanan cepat saji, makanan berlemak dan
tekanan darah, namun pola diet kaya akan sayuran, biji-bijian utuh, buah-
sayuran.
yang kental. Rendang merupakan makanan yang menjadi ciri khas orang
olahan daging seperti gulai cancang, gulai gazebo, gulai tunjang, gulai
ayam, pangek ikan, asam pedas ikan, ayam bakar, ikan bakar, sate dan soto
5. Variabel Pendidikan
Dilihat dari tingkat pendidikan yang dimiliki, lebih dari separuh responden
berpendidikan SMA.
masyarakat yang dominan umur lansia, namun kasusnya saat ini usia muda
yang relatif muda. Sebagian orang-orang usia produktif antara umur 18-60
media massa maupun dari orang lain akan mudah didapatkan dengan
49 orang (18,1%) belum menikah dan 221 orang (81,9%) sudah menikah.
menikah.
Selain faktor gaya hidup dan keturunan, faktor lain yang dapat
Status lajang atau belum menikah dapat membuat seseorang lebih stres
aman dan sedikit mengalami hal-hal yang dapat menekan karena memiliki
waktu tidur yang lebih baik, lebih sedikit stres, suasana hati lebih baik, dan
dengan pria, wanita yang belum menikah cenderung lebih rendah berisiko
dalam penelitian Shahaj, dkk (2019) menyatakan apabila dilihat dari segi
usia, pria yang memiliki usia < 40 tahun dengan status menikah lebih
karena cenderung lebih banyak makan di luar rumah serta makanan di luar
rumah biasa memiliki rasa lebih asin, berlemak, dan mengandung lebih
banyak bumbu serta kaldu yang dapat memicu kenaikan tekanan darah.
149 orang (55,2%) lama menderita < 6 bulan dan 121 orang (44,8%) lama
menderita > 6 bulan. Temuan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat saat ini, resiko penyakit
yang biasanya menyerang usia lanjut, kini cenderung juga dialami oleh
kalangan usia muda, hal ini sesuai dengan hasil penelitian di atas bahwa
kerusakan jaringan otak dan 10% mengalami gagal ginjal. Prasetyo (2012)
kasus baru.
hipertensi lebih cepat daripada orang yang tidak memiliki faktor resiko
atau yang mempunyai sedikit faktor resiko. Pola makan yang beresiko
103 orang (38,1%) berat badan tergolong obesitas, 65 orang (24,1%) berat
badan tergolong overweight dan 102 orang (37,8%) berat badan normal.
Dilihat dari temuan penelitian ini lebih dari separuh penderita hipertensi
badan normal.
plasma yang rendah. Makin besar massa tubuh, makin banyak darah yang
dan curah jantung. Daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah
kasus hipertensi pada pria dan 28% pada wanita. Dan penelitian Findlow
111
Kelebihan gizi atau berat badan berlebih pada masyarakat saat ini
yang semakin membaik dan tersedianya berbagai makanan saji yang enak
dan kaya energi, utamanya dari sumber lemak, terjadi asupan makanan dan
zat-zat gizi melebihi kebutuhan tubuh. Kurang baiknya assupan gizi yang
dimulai pada usia dini tentunya akan membawa masyarakat dalam keadaan
9. Variabel Pengetahuan
yang rendah.
pasien hipertensi tentang bahaya penyakit hipertensi itu sendiri, dan gaya
hidup yang tidak sehat. Permasalahan lain juga dapat terjadi seperti klien
juga terbukti cukup buruk dan memiliki korelasi yang kuat dengan
pengendalian hipertensi
darah tinggi minum obat Hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
113
234 orang (86,7%) efikasi diri kurang dan 36 orang (13,3%) efikasi baik.
Pasien dengan efikasi diri yang rendah cenderung tidak dapat menyusun
kurang baik, kurang mampu mengelola stress dengan baik, dan sulit
mengatakan efikasi diri yang dimiliki oleh seseorang dapat dilihat dari
yang ada pada kehidupan seseorang tersebut. Penelitian ini selaras dengan
responden memiliki efikasi diri yang kurang, hal ini disebabkan karena
dari faktor usia mereka masih tergolong masih muda dan belum
tentu juga bisa berdampak kurang baik terhadap tindakan responden dalam
kejadian dalam kehidupan yang penuh dengan stress. Dalam semua tahap,
adaptasi mereka dalam kehidupan. Salah satu dukungan sosial yang dapat
sendiri. Hal ini dibuktikan dalam (Assefa, 2022) yang menunjukkan masih
sendiri juga kurang baik dan ini juga tidak terlepas dari budaya dan juga
merupakan suku Minang dengan pola makan dan gaya hidup yang
karakteristik usia responden yang masih dalam kategori dewasa dan juga
bekerja.
E. Analisa Bivariat
Dari analisis bivariat antara usia dengan perilaku perawatan diri pasien
diri kurang dengan rentang usia 18-25 tahun. Pada responden berusia 26-35
rentang usia 36-45 tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
tersebut atau dapat dinyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
individu sehari hari melalui perubahan pola pikir dan perilaku. Seiring dengan
penelitian oleh Indra (2018) menunjukan fakta tidak ada hubungan antara usia
dengan mengambil sampel usia lanjut ditemukan korelasi antara usia dengan
penderita hipertensi di Kota Padang paling banyak adalah umur 36-45 tahun
tindakan mereka dalam pengelolaan dan kontrol terhadap penyakit akan lebih
mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang selain faktor usia. Hasil ini juga
dimana ada hasil penelitian yang menyatakan ada korelasi antara usia dengan
perilaku dan juga ada hasil penelitian yang tidak memiliki hubungan yang
tidak ada perbedaan proporsi yang signifikan perawatan diri pada responden
antara jenis kelamin laki-laki dengan perempuan atau dapat dinyatakan tidak
118
kelamin perempuan cenderung memiliki pengetahuan yang lebih baik. Hal ini
laki. Akan tetapi, tidak hanya perempuan saja yang mempunyai perilaku baik
(2021) yang menunjukkan bahwa baik laki- laki maupun perempuan keduanya
perawatan yang kurang baik tidak bisa dilihat dari sisi jenis kelamin mereka,
akan tetapi ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi perilaku tersebut.
perilaku perawatan diri kurang pada suku Minang. Dari suku Batak terdapat 6
responden (54,5%) perilaku perawatan diri kurang, dari suku Jawa terdapat 17
responden (37%) perilaku perawatan diri kurang, sementara dari suku Melayu
disimpulkan bahwa pada suku Minang dan Batak ditemukan perawatan diri
hipertensi lebih banyak yang kurang baik, sementara pada suku Jawa dan
lebih dari sama dengan 1 kali per hari sebesar 40,7 persen. Lima provinsi
Yogyakarta (50,7 persen), Jawa Barat (50,1 persen), Jawa Timur (49,5
dengan rerata (34,3 persen). Penelitan oleh terhadap 656 responden di 4 kota
keadaan dislipidemia berat (kolesterol total lebih dari sama dengan 240 mg/dl)
paling banyak di kota Padang danJakarta (lebih dari sama dengan 56 persen),
lebih tinggi pada etnik Minangkabau sebesar 59,21 persen, dibandingkan etnik
bahan makanan yang tinggi lemak jenuh. Jenis lemak ini termasuk dalam jenis
lemak yang apabila berada dalam suhu ruang berubah menjadi bentuk padat.
Dalam tubuh manusia, lemak jenuh ini meningkatkan kadar kolesterol LDL
dan dapat menimbulkan penyakit jantung koroner (PJK), tekanan darah tinggi
dan stroke (Lingga, 2012). Jika dilihat dari jenis makanan dan pola konsumsi
perilaku makanan sehat untuk mencegah hipertensi sulit untuk dihindari, hal
tinggi dan hidup dengan penyakit dalam waktu yang panjang akan lebih
mayoritas tingkat pendidikan responden sudah tinggi. Salah satu faktor yang
saja, akan tetapi bisa dari usia, kepercayaan, budaya atau kebiasaan, sikap dan
hipertensi
(73,5%) perilaku perawatan diri kurang pada responden yang belum menikah,
kurang dari responden dengan menikah. Maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan proporsi yang signifikan perawatan diri pada responden antara yang
sudah menikah dan belum menikah atau dapat dinyatakan terdapat hubungan
menemukan bahwa orang yang sudah menikah akan memiliki gaya hidup
yang lebih sehat daripada orang yang belum menikah. Hidup bersama dengan
hidup yang lebih sehat. Selain itu, adanya pasangan berarti bisa saling
buruk bagi kesehatan. Pada penelitian ini didapatkan ada hubungan antara
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Acharya
123
tahun 2022. dan Akbarpour (2018). Namun berbeda dengan hasil penelitian
Azam tahun 2018 yang menyatakan ada hubungan antara status perkawinan
disebabkan karena dengan adanya pasangan hidup, gaya hidup seseorang tentu
ataupun aktivitas fisik yang dilakukan hal ini juga dibuktikan dari penelitian
dimana persentase responden yang perawatan diri kurang baik lebih tinggi
hipertensi
perawatan diri kurang pada responden yang lama menderita < 6 bulan,
responden yang lama menderita > 6 bulan. Maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan proporsi yang signifikan perawatan diri pada responden
yang lama menderita < 6 bulan dan yang lama menderita > 6 bulan atau dapat
faktor utama risiko penyakit pembuluh darah cerebral dan dikaitkan dengan
berkurangnya aliran darah ke otak, metabolisme, dan fungsi. Saat ini penyakit
124
apabila tidak segera ditangani dan sudah dialami terlalu lama oleh masyarakat
hipertensi
perawatan diri kurang dari responden dengan IMT normal. Maka dapat
pada responden yang obesitas, overweight dan IMT normal atau dapat
sebab. Semakin besar massa tubuh, maka semakin banyak darah yang
dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan tubuh. Hal ini
pasien hipertensi (p-value = 0,001). Selain itu faktor risiko obesitas memiliki
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2013) dan
Shahaj (2019) yang menyatakan bahwa obesitas atau tingginya angka BMI
pula dengan penelitian oleh Sihotang (2020) bahwa orang dengan obesitas
memiliki risiko terserang hipertensi 9,051 kali lebih besar dibandingkan yang
timbulnya hipertensi pada orang dengan obesitas. Kondisi berat badan yang di
hipertensi yang kurang baik karena berat badan berlebih merupakan salah satu
rendah dengan responden yang memiliki pengetahuan sedang dan tinggi atau
dilakukan.
domain kognitif memiliki 6 tingkat yaitu tahu (know) yaitu dapat diartikan
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya), analisis
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain, sintesis (syntesis) merupakan
materi atau obyek. Dalam kaitan dengan perawatan diri pasien, pengetahuan
akan berakibat pada hasil dari perilaku atau gaya hidup yang dilakukan.
58,1%. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Azam (2018) tentang
faktor- faktor yang berhubungan dengan self care behaviors pasien hipertensi
Dilihat dari temuan data yang ada pada penelitian ini, 60% dari 40
perilaku mereka melakukan perawatan diri. Didasarkan pada temuan ini, maka
meningkatkan kesadaran dan kemauan yang lebih kuat dari diri mereka untuk
menerapkan perilaku yang baik dalam merawat diri dari hipertensi. Selain itu
128
kedua cara ini akan memberi kontribusi yang lebih signifikan terhadap
(59,4%) perilaku perawatan diri kurang pada responden yang memiliki efikasi
diri kurang dari responden yang memiliki efikasi diri baik. Maka dapat
pada responden yang memiliki efikasi diri kurang dengan responden yang
memiliki efikasi diri baik atau dapat dinyatakan terdapat hubungan yang
Seseorang yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan melakukan self
care dengan baik. Efikasi diri dalam melakukan aktivitas dipengaruhi oleh
keyakinan, dukungan sosial dan efikasi diri merupakan suatu strategi dalam
129
kemampuan diri dengan self care management (p: 0,000, α : 0,05). Penelitian
yang dilakukan oleh Lee, Ahn dan Kim (2009) tentang self care dan efikasi
hubungan antara efikasi diri dengan self care. Penelitian ini menggunakan 175
menunjukkan kelompok yang memiliki efikasi diri yang tinggi juga memiliki
nilai self care yang tinggi yang dibuktikan dengan nilai pengendalian gula
tingkat efikasi diri, pasien dapat meningkatkan aktivitas perawatan diri dan
perilaku kesehatan dan hal ini juga didukung penelitian-penelitian yang lain
yang menyimpulkan bahwa efikasi diri memiliki hubungan dengan self care
hipertensi
perilaku perawatan diri kurang dari responden yang memiliki dukungan sosial
baik. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi yang
kurang dengan responden yang memiliki dukungan sosial baik atau dapat
dinyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara efikasi diri dengan
tentang modifikasi gaya hidup bagi pasien hipertensi (Friedman, 2018). Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Assefa (2022)
darah lebih tinggi. Demikian juga dengan penelitian oleh Ademe (2019) yang
memaparkan hasil bahwa dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang
Dilihat dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dukungan sosial pada
F. Analisa Multivariat
Indeks Massa Tubuh (IMT), pengetahuan dan efikasi diri. Faktor yang paling
efikasi diri karena memiliki nilai Exp (B) paling tinggi (5,267) dibandingkan
variabel lainnya.
mengevaluasi tanda gejala perubahan fisik secara spesifik yang muncul pada
diri seseorang yang harus di waspadai dan menentukan tindakan yang harus
dikenal dengan model Self Care, yaitu suatu wujud perilaku perawatan diri
(2019), perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu faktor predisposisi
orang lain dan beberapa faktor lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh
Acharya (2020) pada 386 partisipan dengan rentang usia 30-80 tahun
keyakinan diri.
B. Implikasi penelitian
Kota Padang ini dimana didapatkan sebagian besar responden masih memiliki
perilaku perawatan diri yang kurang baik merupakan suatu masalah yang perlu
adanya intervensi. Disisi lain dilihat dari usia responden merupakan usia
faktor yang mempengaruhi perilaku mereka, terutama efikasi diri dan juga
133
dilakukan
untuk tema penelitian yang sama. Kurangnya tindakan keperawatan diri pada
pasien hipertensi merupakan masalah yang perlu diatasi oleh perawat dengan
untuk menganalisis jenis intervensi yang perlu dilakukan dan efektif sebagai
C. Keterbatasan penelitian
2. Keterbatasan Instrumen
sama sehingga resiko yang terjadi pada pengisian kuesioner tersebut adalah
BAB VII
A. Kesimpulan
perilaku perawatan diri pasien hipertensi usia dewasa di Kota Padang yang
dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2023 dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Lebih dari separuh pasien hipertensi memiliki perawatan diri yang kurang
baik. Kelompok usia yang paling banyak ditemukan adalah pada rentang
Tingkat pendidikan pada lebih dari sebagian responden sudah tinggi dan
berat badan yang melebihi normal mencapai lebih dari separuh responden.
Lebih dari separuh juga memiliki pengetahuan yang masih rendah, bahkan
Sementara itu dukungan sosial pada mereka dominan juga masih kurang
baik.
perawatan hipertensi adalah faktor efikasi diri karena memiliki nilai Exp
B. Saran
1. Pelayanan keperawatan
keadaan hipertensi yang dialami. Terkait hal tersebut, maka dalam pemberian
hipertensi.
sehingga perawat akan mengetahui aspek potensi pada pasien yang perlu
perawatan diri
137
komunikasi dan media yang sesuai dengan tingkatan pendidikan dan usia
pasien hipertensi.
motivasi pada pasien hipertensi, pada hal ini dapat melibatkan kelompok
pasien hipertensi yang memiliki perawatan diri yang baik sebagai role
2. Ilmu Keperawatan
karakteristik responden.
penelitian yang lebih baik terutama pada instrument yang mengukur nilai,
hipertensi sekunder
139
DAFTAR PUSTAKA
Acharya, R., Chaudhary, A., Pandey, J., & Pandey, C. (2022). Self-Care
Management And Its Associated Factors Among Patient With Hypertension
In Nepal. Jurnal of Chitwan Medical College.
https://doi.org/https://doi.org/10.54530/jmc.637
Ademe, S., Aga, F., & Gela, D. (2019). Hypertension Self-Care Practice and
Associated Factors Among Patients in Public Health Facilities of Dessie
Town , Ethiopia. BMC Health Services Research, 19:51(1), 1–9.
https://doi.org/10.1186/s12913-019- 3880-0.
Adriani, M & Wijatmadi, B. (2012). Pengantar gizi masyarakat. Kencana
Prenada Media Group: Jakarta.
Akbarpour, S., Khalili, D., Zeraati, H., Mansournia, M. A., Ramezankhani, A., &
Fotouhi, A. (2018). Healthy lifestyle behaviors and control of hypertension
among adult hypertensive patients. Scientific Reports, 8(1), 8508.
https://doi.org/10.1038/s41598-018-26823-5
Alligood, M. R. (2014). Pakar Teori Keperawatan. Elsevier.
Anggraeni, A. (2012). Super komplet pengobatan darah tinggi. Yogyakarta:
Araska.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.
Aspiani, R. . (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Kardiovaskular Aplikasi NIC & NOC. Buku Kedokteran EGC.
Aspiani, R. . (2016b). Rudianto, Budi. F, 2013. Menaklukan Hipertensi dan
Diabetes. Yogyakarta : Sakkasukma. Buku Kedokteran EGC.
Assefa, B., Zeleke, H., Sergo, T., Misganaw, M., & Mekonnen, N. (2022). Self-
care practice and associated factors among hypertensive follow-up patients at
East Gojam zone public hospitals, North West Ethiopia, 2021. Journal of
Human Hypertension, 1–19. https://doi.org/10.1038/s41371-022-00775-w
Azam Larki, R. T. and M. R. (2018). Factors Predicting Self-Care Behaviors
among Low Health Literacy Hypertensive Patients Based on Health Belief
Model in Bushehr District, South of Iran. International Journal of
140
Hypertension. https://doi.org/https://doi.org/10.1155/2018/9752736
Analisis faktor.pdf
Puspita, T., Ernawati, E., & Rismawan, D. (2019). Hubungan Efikasi Diri dengan
Kepatuhan Diet pada Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan Indra Husada,
7(1), 32. https://doi.org/10.36973/jkih.v7i1.159
Rinaldi, S. F., & Mujianto, B. (2017). Metodologi Penelitia dan Statistik.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesi.
Riskesdas. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.
Rudianto, B. F. (2013). Menaklukan Hipertensi dan Diabetes. Sakkasukma.
Sartika, A., Betrianita, B., Andri, J., Padila, P., & Nugrah, A. V. (2020). Senam
Lansia Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia. Journal of Telenursing,
2(1), 11–20. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/joting.v2i1.1126
Sastroasmoro, Sudigdo & Ismael, S. (2014). Dasar – Dasar Metodologi
Penelitian Klinis: Vol. Edisi ke-5. Sagung Seto.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu.
Shahaj, O., Denneny, D., Schwappach, A., Pearce, G., Epiphaniou, E., Parke, H.
L., & Taylor, S. J. C., & Pinnock, H. (2019). Supporting Self-Management
for People with Hypertension: A Meta-Review of Quantitative and
Qualitative Systematic Reviews. Journal of Hypertension, 37(2), 264–279.
https://doi.org/10.1097/HJH.0000000000001867
Sheps, S. (2005). Mayo clinic hipertensi.Jakarta: PT Intisari mediatama.
Sihotang, R., Utama, T. A., Aprilatutini, T., & Yustisia, N. (2020). Self Care
Management Evaluation in Hypertension Patients. Jurnal Vokasi
Keperawatan (JVK), 3(2), 184–202. https://doi.org/10.33369/jvk.v3i2.13935
Silvestri, L. A. (2010). Self-efficacy and the predictors for NCLEX-RN seccues
for baccalaureate nursing student. University of Nevada Las Vegas.
https://doi.org/10.5430/jnep.v3n6p21
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung, Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
144
Susilo, Y. (2011). Cara jitu mengatasi hipertensi. Yogyakarta: C.V Andi offset.
Sutrani, L. (2014). Hipertensi. PT. Gramedia pustaka utama.
Tirtasari, S., & Kodim, N. (2019). Prevalensi dan Karakteristik Hipertensi pada
Usia Dewasa Muda di Indonesia. Tarumanegara Medical Journal, 1, 395–
402. https://doi.org/https://doi.org/10.24912/tmj.v1i2.3851
Toulasik, Y. A. (2019). Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan
Minum Obat pada Penderita Hipertensi di RSUD Prof DR.WZ. Johannes
Kupang-NTT. Tesis in Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Surabaya Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.
http://lib.unair.ac.id/
WHO. (2019a). Hypertension. Kobe: World Health Organization.
WHO. (2019b). World Health Organization.
https://www.who.int/healthtopics/hypertension#
Winata, I. G., Asyrofi, A., & Nurwijayanti, A. M. (2018). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Self Care pada Orang Dewasa yang Mengalami
Hipertensi di Puskesmas Kendal 01 Kabupaten Kendal. Jurnal Manajemen
Asuhan Keperawatan. 2(2), 1–8. https://doi.org/10.33655/mak.v2i2.33
Yanti, S. E., Asyrofi, A., & Arisdiani, T. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Komplikasi Hipertensi Dengan Tindakan Pencegahan Komplikasi. Jurnal
Keperawatan, 12(3), 439–448.
https://doi.org/https://doi.org/10.52774/jkfn.v4i2.78
Yatim, H. M., Y.Y. Wong, Neoh, C. F., S.H., L., Hassali, M. A., & Hong, Y. H.
(2019). Factors influencing patients’ hypertension selfmanagement and
sustainable self-care practices: a qualitative study. Public Healt.
https://doi.org/10.1016/j.puhe.2019.04.020
145
Kepada Yth,
Bapakibu/sdr/i
Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas Padang Program Studi Magister Keperawatan, yang
bermaksud mengadakan penelitian :
Nama : Sulistiawati
No BP : 2121312012
No. Hp: 0813 6374 5161
Alamat : Jl. Dr. Moh. Hatta, Cupak Tangah, Kec. Pauh, Kota Padang.
Akan mengadakan penelitian yang berjudul “ Faktor – Faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku Perawatan DiriPasien Hipertensi Usia
Dewasa di Kota Padang”. Penelitian ini tidak akan merugikan responden, karena
kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga. Apabila Bapak/ibu/sdr/i
menyetujui, dengan ini saya mohon kesediaan Bapak/ibu/sdr/i untuk
menandatangani lembaran persetujuan.
Padang, 2023
Peneliti
146
Sulistiawati
147
Menyatakan bersedia dan mau menjadi responden untuk ikut berpartisipasi dalam
keadaan sadar, jujur dan tidak dalam tekanan atau paksaan dari pihak manapun untuk ikut
serta dalam penelitian dari :
Nama : Sulistiawati
No.Bp : 2121312012
Alamat : Jl. Dr. Moh. Hatta, Cupak Tangah, Kec. Pauh, Kota
Padang
Padang, 2023
Responden
148
KUESIONER A
Petunjuk:
1. Nama (Initial) :
2. Alamat :
3. a. Umur (dalam tahun ) : .........................
b. Tanggal lahir : .........................
5. Suku
Minang
Jawa
Melayu
Batak
Lain-lain (Sebutkan): …………
7. Pendidikan
SD
SMP
SMA, sekolah lain yang sederjat
DIII Perguruan tinggi, Magister, Spesialis, Doktor
149
8. Pekerjaan
Tidak bekerja
PNS/TNI/POLRI
Swasta
Pedagang
Petani
Lain-lain (sebutkan): …………….
9. Status perkawinan :
Menikah
Belum menikah
Cerai
13. IMT
Underweight(<18,5)
Normal (18,5 – 25,0)
Overweight (>25 – 27)
Obesitas (>27)
KUESIONER B
PERILAKU PERAWATAN DIRIHIPERTENSI
Petunjuk
1. Berikut ini adalah pernyataan yang berkaitan penatalaksanaan hipertensi.
Bacalah pernyataan dengan cermat sebelum menjawab
2. Seberapa sering yang anda terkait pernyataan berikut? Gunakan skala yang
tersedia sesuai dengan jawaban anda dengan memberi tanda chek list (√) pada
skala yang tersedia
4 Membatasi penggunaan 4 3 2 1
bumbu tinggi garam
(misalnya kecap, penyedap
rasa) ?
151
13 Tidak merokok ? 4 3 2 1
Kuesioner Hipertension Blood Presure Self Care Profile (HBP-SCP) oleh Hae-
Ra Hanet al (2013).
153
154
KUESIONER C
PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI
Petunjuk
ditangani.
KUESIONER D
EFIKASI DIRI PADA PASIEN HIPERTENSI
Petunjuk
No Pernyataan Jawaban
TM KM MM
KUESIONER E
DUKUNGAN SOSIAL
Petunjuk
Berilah tanda chek list (√) pada kolom yang sesuai, dengan pilihan jawab sebagai
berikut :
No Pernyataan Jawaban
TP JR KD SR HS SS
IMT Pengetahuan
No Nama Usia JK Suku Pddkn Status Status
BB TB skor Ktg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 jml Ktg
112 K 42 L Minang SMA Menikah > 6 bulan 69 162 26.3 Overweight 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 5 Rendah
113 S 45 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 72 158 28.8 Obesitas 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10 Sedang
114 S 40 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 67 148 30.6 Obesitas 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Rendah
115 P 40 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 50 153 21.4 Normal 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 8 Sedang
Perguruan
116 Z 37 L Minang tinggi Menikah < 6 bulan 64 171 21.9 Normal 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 8 Sedang
117 D 30 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 73 155 30.4 Obesitas 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 Rendah
Perguruan
118 S 40 L Minang tinggi Menikah > 6 bulan 78 166 28.3 Obesitas 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 7 Rendah
119 K 31 P Jawa SMP Menikah < 6 bulan 58 153 24.8 Normal 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 6 Rendah
120 Z 30 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 57 158 22.8 Normal 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7 Rendah
Tidak
121 N 24 L Minang SMP menikah < 6 bulan 51 156 21.0 Normal 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 9 Sedang
122 S 35 L Minang SD Menikah < 6 bulan 62 160 24.2 Normal 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 Sedang
123 M 30 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 57 156 23.4 Normal 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 6 Rendah
124 M 27 P Jawa SMA Menikah < 6 bulan 54 150 24.0 Normal 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Tinggi
125 N 35 L Minang SMA Menikah < 6 bulan 62 162 23.6 Normal 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 9 Sedang
126 R 35 L Minang SMP Menikah < 6 bulan 62 166 22.5 Normal 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 7 Rendah
127 D 40 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 67 154 28.3 Obesitas 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 7 Rendah
Tidak
128 Z 29 L Minang SMP menikah < 6 bulan 56 165 20.6 Normal 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Tinggi
129 B 38 P Minang SMP Menikah < 6 bulan 65 160 25.4 Overweight 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 8 Sedang
130 S 40 L Melayu SMA Menikah > 6 bulan 67 161 25.8 Overweight 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 6 Rendah
131 S 32 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 59 152 25.5 Overweight 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Rendah
Perguruan
132 B 36 P Minang tinggi Menikah < 6 bulan 63 158 25.2 Overweight 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5 Rendah
Tidak
133 L 21 P Melayu SMA menikah < 6 bulan 48 148 21.9 Normal 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 8 Sedang
Perguruan
134 A 30 L Minang tinggi Menikah < 6 bulan 57 163 21.5 Normal 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 4 Rendah
135 J 35 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 62 161 23.9 Normal 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 8 Sedang
Tidak
136 S 23 P Melayu SMA menikah < 6 bulan 50 155 20.8 Normal 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5 Rendah
137 B 30 L Minang SMA Menikah < 6 bulan 57 166 20.7 Normal 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 10 Sedang
138 A 35 L Minang SD Menikah < 6 bulan 62 163 23.3 Normal 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 18 Tinggi
Tidak
139 S 24 P Melayu SMA menikah < 6 bulan 51 158 20.4 Normal 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7 Rendah
Perguruan
140 S 34 L Minang tinggi Menikah < 6 bulan 61 156 25.1 Overweight 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 Rendah
141 M 33 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 60 150 26.7 Overweight 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 11 Sedang
142 S 28 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 55 151 24.1 Normal 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 10 Sedang
Tidak
143 P 24 L Minang SD menikah < 6 bulan 51 160 19.9 Normal 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 9 Sedang
144 S 28 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 55 162 21.0 Normal 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 12 Sedang
Tidak
145 O 24 P Minang SMA menikah < 6 bulan 51 155 21.2 Normal 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Tinggi
146 Z 30 L Minang SMP Menikah < 6 bulan 57 166 20.7 Normal 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 6 Rendah
Tidak
147 Y 24 P Minang SD menikah < 6 bulan 51 154 21.5 Normal 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 6 Rendah
148 D 35 P Jawa SMA Menikah < 6 bulan 62 158 24.8 Normal 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 7 Rendah
149 J 35 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 62 152 26.8 Overweight 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 Rendah
Perguruan
150 R 40 L Minang tinggi Menikah > 6 bulan 67 154 28.3 Obesitas 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 5 Rendah
151 R 45 P Jawa SMA Menikah > 6 bulan 72 156 29.6 Obesitas 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Rendah
152 D 40 L Jawa SMA Menikah > 6 bulan 67 163 25.2 Overweight 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Tinggi
153 Z 41 P Jawa SMP Menikah > 6 bulan 52 152 22.5 Normal 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 5 Rendah
154 D 45 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 72 162 27.4 Obesitas 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 8 Sedang
155 T 40 L Minang SMP Menikah > 6 bulan 67 163 25.2 Overweight 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4 Rendah
156 S 43 L Minang SD Menikah > 6 bulan 70 164 26.0 Overweight 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 7 Rendah
157 Z 40 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 67 155 27.9 Obesitas 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6 Rendah
Perguruan
158 M 38 P Minang tinggi Menikah < 6 bulan 65 147 30.1 Obesitas 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Tinggi
Tidak
159 S 42 L Minang SMA menikah > 6 bulan 69 165 25.3 Overweight 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 Rendah
160 S 43 L Minang SMP Menikah > 6 bulan 61 166 22.1 Normal 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 8 Sedang
161 R 42 P Minang SD Menikah < 6 bulan 69 150 30.7 Obesitas 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 8 Sedang
162 B 42 L Jawa SMP Menikah > 6 bulan 69 162 26.3 Overweight 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 9 Sedang
163 L 43 P Minang SMP Menikah > 6 bulan 70 156 28.8 Obesitas 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 6 Rendah
Tidak
164 D 26 L Jawa SMA menikah < 6 bulan 68 164 25.3 Overweight 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 8 Sedang
165 H 41 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 68 155 28.3 Obesitas 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 8 Sedang
Perguruan
166 R 41 P Minang tinggi Menikah > 6 bulan 68 160 26.6 Overweight 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 6 Rendah
Tidak
167 D 38 P Minang SMP menikah < 6 bulan 65 151 28.5 Obesitas 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 10 Sedang
Perguruan
168 M 38 L Minang tinggi Menikah < 6 bulan 65 162 24.8 Normal 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 11 Sedang
169 A 41 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 51 158 20.4 Normal 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 8 Sedang
170 S 43 P Jawa SMP Menikah > 6 bulan 70 148 32.0 Obesitas 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 7 Rendah
171 S 36 L Minang SMA Menikah < 6 bulan 63 163 23.7 Normal 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 8 Sedang
172 S 42 L Melayu SD Menikah > 6 bulan 69 171 23.6 Normal 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 5 Rendah
173 E 40 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 67 155 27.9 Obesitas 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 8 Sedang
Perguruan
174 S 41 L Minang tinggi Menikah > 6 bulan 68 166 24.7 Normal 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 8 Sedang
175 A 36 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 63 153 26.9 Overweight 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 6 Rendah
176 B 45 P Melayu SMA Menikah < 6 bulan 72 158 28.8 Obesitas 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 6 Rendah
177 M 38 L Minang SD Menikah < 6 bulan 65 156 26.7 Overweight 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 6 Rendah
178 M 37 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 64 150 28.4 Obesitas 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 Rendah
Perguruan
179 M 42 P Minang tinggi Menikah > 6 bulan 69 151 30.3 Obesitas 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 Tinggi
180 A 43 L Batak SMP Menikah > 6 bulan 70 160 27.3 Obesitas 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 Rendah
Tidak
181 R 27 P Minang SD menikah < 6 bulan 54 162 20.6 Normal 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Rendah
182 S 42 P Minang SMP Menikah > 6 bulan 50 155 20.8 Normal 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 10 Sedang
183 A 45 P Jawa SMA Menikah > 6 bulan 72 156 29.6 Obesitas 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 5 Rendah
Perguruan
184 N 42 L Minang tinggi Menikah > 6 bulan 69 164 25.7 Overweight 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Tinggi
185 J 40 P Jawa SMA Menikah > 6 bulan 67 158 26.8 Overweight 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 6 Rendah
Tidak
186 J 44 L Minang SMA menikah > 6 bulan 71 162 27.1 Obesitas 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 6 Rendah
187 J 45 P Jawa SMP Menikah > 6 bulan 48 144 23.1 Normal 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 5 Rendah
188 E 44 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 49 160 19.1 Normal 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 8 Sedang
189 F 44 L Minang SMP Menikah > 6 bulan 71 161 27.4 Obesitas 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7 Rendah
190 S 45 L Jawa SD Menikah > 6 bulan 72 162 27.4 Obesitas 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 9 Sedang
Tidak
191 S 22 P Minang SMA menikah < 6 bulan 49 158 19.6 Normal 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 5 Rendah
192 N 43 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 70 148 32.0 Obesitas 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 5 Rendah
193 N 43 L Minang SMA Menikah < 6 bulan 70 163 26.3 Overweight 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Tinggi
194 Z 45 L Minang SMP Menikah > 6 bulan 72 171 24.6 Normal 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 6 Rendah
195 M 45 P Minang SMP Menikah > 6 bulan 72 155 30.0 Obesitas 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 7 Rendah
Tidak
196 L 33 L Jawa SMP menikah < 6 bulan 80 166 29.0 Obesitas 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 Rendah
197 T 40 P Minang SMP Menikah > 6 bulan 53 153 22.6 Normal 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 7 Rendah
198 Z 44 L Jawa SMA Menikah > 6 bulan 71 168 25.2 Overweight 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7 Rendah
199 F 43 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 70 146 32.8 Obesitas 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 8 Sedang
Perguruan Tidak
200 M 33 P Minang tinggi menikah < 6 bulan 60 150 26.7 Overweight 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 6 Rendah
201 A 45 P Minang SD Menikah > 6 bulan 72 151 31.6 Obesitas 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 8 Sedang
Perguruan
202 N 43 L Minang tinggi Menikah > 6 bulan 70 160 27.3 Obesitas 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Tinggi
Tidak
203 N 26 P Minang SMA menikah < 6 bulan 60 162 22.9 Normal 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 8 Sedang
204 N 37 P Minang SMP Menikah < 6 bulan 64 155 26.6 Overweight 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 6 Rendah
205 J 40 L Jawa SMA Menikah > 6 bulan 67 166 24.3 Normal 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6 Rendah
Tidak
206 J 41 L Minang SD menikah > 6 bulan 68 164 25.3 Overweight 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 5 Rendah
207 J 36 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 63 158 25.2 Overweight 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 8 Sedang
Perguruan
208 E 45 L Minang tinggi Menikah > 6 bulan 72 162 27.4 Obesitas 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Tinggi
209 F 38 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 65 144 31.3 Obesitas 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 5 Rendah
210 M 37 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 64 156 26.3 Overweight 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 Sedang
211 S 42 L Minang SD Menikah > 6 bulan 69 163 26.0 Overweight 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Rendah
212 S 43 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 70 152 30.3 Obesitas 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 8 Sedang
Tidak
213 P 27 P Minang SMA menikah < 6 bulan 54 162 20.6 Normal 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 5 Rendah
214 Z 42 L Batak SMP Menikah > 6 bulan 51 163 19.2 Normal 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 6 Rendah
Tidak
215 D 25 P Minang SD menikah < 6 bulan 52 154 21.9 Normal 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Rendah
216 N 42 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 69 155 28.7 Obesitas 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 6 Rendah
217 K 40 P Melayu SMA Menikah > 6 bulan 67 147 31.0 Obesitas 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Rendah
Perguruan
218 N 44 L Minang tinggi Menikah > 6 bulan 71 165 26.1 Overweight 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 6 Rendah
219 T 45 P Batak SMA Menikah > 6 bulan 72 156 29.6 Obesitas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 Rendah
220 K 44 L Minang SMA Menikah > 6 bulan 71 160 27.7 Obesitas 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7 Rendah
221 M 44 P Minang SMP Menikah > 6 bulan 71 152 30.7 Obesitas 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 17 Tinggi
222 M 45 P Jawa SMA Menikah > 6 bulan 72 156 29.6 Obesitas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 18 Tinggi
223 E 38 L Minang SMP Menikah < 6 bulan 59 164 21.9 Normal 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 6 Rendah
Tidak
224 R 23 L Minang SD menikah < 6 bulan 63 165 23.1 Normal 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 7 Rendah
225 S 43 P Jawa SMA Menikah > 6 bulan 70 160 27.3 Obesitas 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 7 Rendah
226 S 40 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 67 151 29.4 Obesitas 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5 Rendah
227 J 30 L Minang SMA Menikah < 6 bulan 57 162 21.7 Normal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 8 Sedang
228 A 43 L Melayu SMP Menikah > 6 bulan 56 168 19.8 Normal 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Rendah
229 N 34 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 61 148 27.8 Obesitas 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 Rendah
230 Y 33 L Minang SMP Menikah < 6 bulan 60 163 22.6 Normal 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Rendah
Tidak
231 S 27 P Jawa SMA menikah < 6 bulan 54 156 22.2 Normal 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 9 Sedang
232 R 38 L Jawa SMA Menikah < 6 bulan 65 160 25.4 Overweight 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 Tinggi
233 B 33 P Jawa SMA Menikah < 6 bulan 60 152 26.0 Overweight 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 9 Sedang
Perguruan
234 Z 30 P Minang tinggi Menikah < 6 bulan 57 156 23.4 Normal 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6 Rendah
235 Y 38 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 65 154 27.4 Obesitas 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 Rendah
Perguruan
236 S 38 L Melayu tinggi Menikah < 6 bulan 65 165 23.9 Normal 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Tinggi
237 N 43 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 70 160 27.3 Obesitas 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 11 Sedang
Perguruan
238 B 32 P Batak tinggi Menikah < 6 bulan 59 151 25.9 Overweight 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 Tinggi
239 N 41 L Minang SMA Menikah > 6 bulan 68 162 25.9 Overweight 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 5 Rendah
240 A 43 L Jawa SD Menikah < 6 bulan 70 168 24.8 Normal 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 7 Rendah
241 J 35 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 62 148 28.3 Obesitas 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Rendah
Perguruan
242 S 39 L Minang tinggi Menikah < 6 bulan 66 163 24.8 Normal 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 6 Rendah
Tidak
243 J 24 P Minang SMA menikah < 6 bulan 51 161 19.7 Normal 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 5 Rendah
244 A 33 P Jawa SMA Menikah < 6 bulan 60 155 25.0 Normal 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 7 Rendah
245 B 38 L Minang SD Menikah < 6 bulan 65 166 23.6 Normal 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7 Rendah
Tidak
246 S 26 P Minang SMA menikah < 6 bulan 53 153 22.6 Normal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Rendah
Tidak
247 M 33 P Minang SMA menikah < 6 bulan 60 158 24.0 Normal 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 9 Sedang
248 S 38 L Minang SMP Menikah < 6 bulan 65 156 26.7 Overweight 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 6 Rendah
Tidak
249 M 27 P Jawa SD menikah < 6 bulan 54 150 24.0 Normal 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 6 Rendah
250 S 37 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 64 151 28.1 Obesitas 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 7 Rendah
251 B 36 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 63 150 28.0 Obesitas 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 10 Sedang
Perguruan
252 S 31 L Minang tinggi Menikah < 6 bulan 77 172 26.0 Overweight 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6 Rendah
Tidak
253 Y 27 P Minang SD menikah < 6 bulan 64 155 26.6 Overweight 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 7 Rendah
254 O 31 L Batak SMA Menikah < 6 bulan 82 166 29.8 Obesitas 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 Sedang
Tidak
255 A 27 P Minang SMP menikah < 6 bulan 68 154 28.7 Obesitas 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 13 Sedang
256 D 33 P Jawa SMA Menikah < 6 bulan 53 158 21.2 Normal 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 9 Sedang
Tidak
257 R 27 L Minang SMP menikah < 6 bulan 74 162 28.2 Obesitas 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 6 Rendah
258 R 38 L Minang SD Menikah < 6 bulan 55 154 23.2 Normal 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 10 Sedang
259 R 38 P Minang SMA Menikah < 6 bulan 51 156 21.0 Normal 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 9 Sedang
260 J 43 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 70 153 29.9 Obesitas 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 8 Sedang
261 E 42 L Minang SMA Menikah > 6 bulan 69 162 26.3 Overweight 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9 Sedang
262 F 45 L Minang SMP Menikah > 6 bulan 72 172 24.3 Normal 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 9 Sedang
263 R 36 P Batak SD Menikah < 6 bulan 63 153 26.9 Overweight 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 10 Sedang
264 S 41 P Minang SMA Menikah > 6 bulan 68 154 28.7 Obesitas 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 10 Sedang
265 S 40 P Minang SMP Menikah > 6 bulan 53 155 22.1 Normal 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 7 Rendah
Tidak
266 J 43 L Melayu SMA menikah < 6 bulan 70 157 28.4 Obesitas 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 7 Rendah
267 A 42 L Minang SD Menikah > 6 bulan 69 165 25.3 Overweight 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 10 Sedang
Perguruan
268 N 37 L Minang tinggi Menikah < 6 bulan 64 166 23.2 Normal 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Tinggi
Tidak
269 E 38 P Minang SMA menikah < 6 bulan 65 150 28.9 Obesitas 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tinggi
Tidak
270 R 42 P Melayu SMA menikah < 6 bulan 69 152 29.9 Obesitas 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 8 Sedang
MASTER TABEL
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18-25 tahun 17 6.3 6.3 6.3
26-35 tahun 58 21.5 21.5 27.8
36-45 tahun 195 72.2 72.2 100.0
Total 270 100.0 100.0
jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 114 42.2 42.2 42.2
Perempuan 156 57.8 57.8 100.0
Total 270 100.0 100.0
suku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Minang 199 73.7 73.7 73.7
Batak 11 4.1 4.1 77.8
Jawa 46 17.0 17.0 94.8
Melayu 14 5.2 5.2 100.0
Total 270 100.0 100.0
tingkat pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 37 13.7 13.7 13.7
SMP 53 19.6 19.6 33.3
SMA 139 51.5 51.5 84.8
Perguruan tinggi 41 15.2 15.2 100.0
Total 270 100.0 100.0
status perkawinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Belum menikah 49 18.1 18.1 18.1
Menikah 221 81.9 81.9 100.0
Total 270 100.0 100.0
lama menderita
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 6 bulan 149 55.2 55.2 55.2
> 6 bulan 121 44.8 44.8 100.0
Total 270 100.0 100.0
IMT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Obesitas 103 38.1 38.1 38.1
Overweight 65 24.1 24.1 62.2
Normal 102 37.8 37.8 100.0
Total 270 100.0 100.0
pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 145 53.7 53.7 53.7
Sedang 85 31.5 31.5 85.2
Tinggi 40 14.8 14.8 100.0
Total 270 100.0 100.0
efikasi diri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 234 86.7 86.7 86.7
Baik 36 13.3 13.3 100.0
Total 270 100.0 100.0
dukungan sosial
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 240 88.9 88.9 88.9
Baik 30 11.1 11.1 100.0
Total 270 100.0 100.0
Crosstab
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 8.12.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for usia (18-25 a
tahun / 26-35 tahun)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for a 2*2
table without empty cells.
jenis kelamin * perilaku perawatan diri hipertensi
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df (2-sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.818a 1 .177
Continuity Correction b
1.501 1 .221
Likelihood Ratio 1.822 1 .177
Fisher's Exact Test .217 .110
Linear-by-Linear Association 1.812 1 .178
N of Valid Cases b
270
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 54.47.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Crosstab
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 5.26.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for suku (Minang / a
Batak)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for a 2*2
table without empty cells.
tingkat pendidikan * perilaku perawatan diri hipertensi
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 2.816a 3 .421
Likelihood Ratio 2.825 3 .419
Linear-by-Linear Association .119 1 .731
N of Valid Cases 270
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 17.68.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for tingkat a
pendidikan (SMP / SD)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for a 2*2
table without empty cells.
status perkawinan * perilaku perawatan diri hipertensi
Crosstab
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23.41.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .610a 1 .435
Continuity Correction b
.434 1 .510
Likelihood Ratio .610 1 .435
Fisher's Exact Test .464 .255
Linear-by-Linear Association .608 1 .436
N of Valid Cases b
270
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 57.81.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
IMT * perilaku perawatan diri hipertensi
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 13.552a 2 .001
Likelihood Ratio 13.744 2 .001
Linear-by-Linear Association 5.289 1 .021
N of Valid Cases 270
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 31.06.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for IMT (Obesitas / a
Overweight)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for a 2*2
table without empty cells.
pengetahuan * perilaku perawatan diri hipertensi
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 12.186a 2 .002
Likelihood Ratio 12.271 2 .002
Linear-by-Linear Association 10.175 1 .001
N of Valid Cases 270
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 19.11.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for pengetahuan a
(Rendah / Sedang)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for a 2*2
table without empty cells.
efikasi diri * perilaku perawatan diri hipertensi
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 36.256a 1 .000
Continuity Correction b
34.130 1 .001
Likelihood Ratio 42.248 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .000
Linear-by-Linear Association 36.122 1 .000
N of Valid Cases b
270
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17.20.
b. Computed only for a 2x2 table
isk Estimate
dukungan sosial * perilaku perawatan diri hipertensi
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square .067a 1 .796
Continuity Correctionb .004 1 .948
Likelihood Ratio .067 1 .796
Fisher's Exact Test .848 .473
Linear-by-Linear Association .067 1 .796
N of Valid Cases b
270
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.33.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Notes
Output Created 27-Mar-2023 22:14:55
Comments
Dependent Variable
Encoding
Original
Value Internal Value
Kurang 0
Baik 1
Block 0: Beginning Block
Classification Tablea,b
Predicted
perilaku perawatan diri
hipertensi
Percentage
Observed Kurang Baik Correct
Step 0 perilaku perawatan diri Kurang 141 0 100.0
hipertensi
Baik 129 0 .0
Overall Percentage 52.2
Score df Sig.
Step 0 Variables suku 9.277 1 .002
perkawinan 10.831 1 .001
IMT 5.308 1 .021
pengetahuan 10.213 1 .001
efikasi 36.256 1 .000
Overall Statistics 64.544 5 .000
Block 1: Method = Enter
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 77.288 5 .000
Block 77.288 5 .000
Model 77.288 5 .000
Model Summary
Cox & Snell R Nagelkerke R
Step -2 Log likelihood Square Square
1 296.478a .249 .332
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter
estimates changed by less than .001.
Classification Tablea
Predicted
perilaku perawatan diri
hipertensi
Percentage
Observed Kurang Baik Correct
Step 1 perilaku perawatan diri Kurang 115 26 81.6
hipertensi
Baik 48 81 62.8
Overall Percentage 72.6