Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL

PENGAMATAN
PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN
PERKECAMBAHAN
PADA BIJI
-Kacang hijau Terang
-Kacang hijau Gelap
-Kacang merah Terang
-Kacang merah Gelap
-Jagung Terang
-Jagung Gelap
-Keadaan Sebelum Mengalami Pertumbuhan dan
Perkembangan Karna belum berproses.
Mengapa pertumbuhan batang di tempat gelap
lebih cepat daripada di tempat terang?
Faktor yang menyebabkan pertumbuhan akar
perlakuan gelap lebih cepat jika dibandingkan
perlakuan terang karena pengaruh hormon auksin.
Karena hormon auksin berfungsi untuk membantu
pemanjangan sel pada tunas muda, dan jika
terkena cahaya matahari hormon auksin akan
bekerja tidak optimal.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan


proses yang selalu dialami oleh semua makhluk
hidup, termasuk pada tumbuhan. Pertumbuhan
adalah proses pertambahan ukuran yang bersifat
kuantitatif, sedangkan perkembangan adalah
proses kualitatif.

Perkecambahan pada tumbuhan ada 2 tipe, yaitu


perkecambahan hipogeal dan perkecambahan
epigeal.
1. Perkecambahan Hipogeal 
Hipogeal itu perkecambahan yang kotiledonnya
tetep terpendam di bawah tanah. Contoh
perkecambahan hipogeal bisa dilihat di tumbuhan
monokotil, kayak jagung dan kelapa.
2. Perkecambahan Epigeal 
Epigeal itu perkecambahan yang kotiledonnya
bakalan naik ke atas permukaan tanah. Nah,
perkecambahan epigeal ini banyak terjadi pada
tumbuhan dikotil, khususnya kacang-kacangan,
kayak kacang merah sama kacang hijau. Siapp
paham kan ya bedanya.

Faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan tumbuhan, secara garis besar
terbagi menjadi dua. Yaitu, faktor dalam (internal)
dan faktor luar (eksternal).
Berikut penjelasannya: 
Faktor dalam (internal)
Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan berasal dari dalam tubuh makhluk
hidup itu sendiri. Faktor dalam meliputi hormon
dan juga gen. 
o Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon
atau zat pengatur tubuh. Beberapa di antaranya:
 Auksin (berfungsi untuk memacu
perpanjangan sel, merangsang pembentukan
bunga, buah, dan mengaktifkan kambium
untuk membentuk sel-sel baru),
 Sitokinin (memacu pembelahan sel serta
mempercepat pembentukan akar dan tunas),
 Giberelin (merangsang pembelahan dan
pembesaran sel serta merangsang
perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu,
giberelin dapat menyebabkan munculnya
bunga lebih cepat),
 Etilen (berperan untuk menghambat
pemanjangan batang, mempercepat penuaan
buah, dan menyebabkan penuaan daun),
 Asam absisat berperan dalam proses
perontokan daun.

o Gen memengaruhi ciri dan sifat makhluk


hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi, warna
kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan
sebagainya. Tumbuhan yang memiliki gen
tumbuh yang baik akan tumbuh dan
berkembang dengan cepat sesuai dengan
periode pertumbuhan dan perkembangannya.

Faktor luar (eksternal)

Faktor luar yang memengaruhi proses


pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa
faktor lingkungan yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
adalah nutrisi, air dan kelembaban, tanah,
suhu, dan cahaya. 
Penjelasannya sebagai berikut: 
o Makanan atau nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber
energi dalam proses metabolisme tubuh.
Kualitas dan kuantitas makanan akan
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Sedangkan bagi tumbuhan,
nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara
yang terlarut dalam air. Meskipun tidak
berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara
diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
o Air dan kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa
air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-
reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi
kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung,
sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembaban adalah banyaknya kandungan uap
air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembap
berpengaruh baik terhadap pertumbuhan
tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dan
berkembang dengan optimal bila kondisi tanah
tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan
nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah
ditentukan oleh faktor lingkungan lain,
misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
o Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu
yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya. Pada suhu optimum,
semua makhluk hidup dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Tumbuhan
menunjukkan pengaruh yang lebih nyata
terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal
musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi)
lebih cepat dipanen daripada padi yang
ditanam pada musim hujan (suhu udara rata-
rata rendah). Hal ini disebabkan karena semua
proses dalam pertumbuhan dan perkembangan
seperti penyerapan air, fotosintesis,
penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan
dipengaruhi oleh suhu. Fotosintesis juga dapat
diartikan sebagai proses memasak makanan
pada tumbuhan hijau dengan adanya bantuan
sinar matahari. Namun, proses fotosintesis
yang terjadi dalam tumbuhan ternyata lebih
kompleks. 
o Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan
sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun, keberadaan cahaya
ternyata dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung
batang. Bila kita menyimpan kecambah di
tempat gelap selama beberapa hari, kecambah
itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari
seharusnya. Namun, tampak lemah dan pucat
atau kekuning-kuningan karena kekurangan
klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga
membutuhkan cahaya matahari untuk
membantu pembentukan vitamin D.  
KESIMPULAN:
Dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Jika tanaman terkena
cahaya yang cukup, maka tanaman akan
tumbuh dengan baik, segar, dan terlihat cukup
akan klorofil. Namun, tanaman yang terkena
cahaya matahari lebih memiliki pertambahan
tinggi yang lambat. Sedangkan jika tanaman
tidak terkena cahaya matahari maka tanaman
akan tumbuh dan bertambah tinggi dengan
cepat, namun dengan kondisi yang lebih layu
atau tidak segar dan kurang akan klorofil.
Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis dari
penelitian ini benar.

KELOMPOK 4:
 Amelia Hudaeba
 Nadiyah Dwi Arifin
 AM. SuciWati
 Sitti Nur Annisa
 Muh. Syahlevi
 Zuljalali Ashsamid R.
 Muh. Ajri Aidil Putra

Anda mungkin juga menyukai