Laporan Pengmas Pmba
Laporan Pengmas Pmba
TEMA KKN
PENGUATAN PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN KESEHATAN IBU DAN
ANAK
LOKASI KEGIATAN
DUSUN LEMBAR, DESA LEMBAR SELATAN, KABUPATEN LOMBOK
BARAT
Disusun oleh: KELOMPOK III
Nama Nim
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Pengabdian Masyarakat : SOSIALISASI PMBA, DEMONSTRASI
PMBA DAN PEMBERIAN MAKANAN
TAMBAHAN UNTUK
BALITA
2. Bidang Kegiatan : Kuliah Kerja Nyata (KKN)
3. Ketua Kegiatan
a. Nama Lengkap : Juriati
b. NIM : 113420078
c. Prodi : S1 Pendidikan Kebidanan
d. Hp/E-mail :
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 Orang
5. Dosen Pembimbing Akademik :
a. Nama Dosen : Nurannisa Fitria Aprianti, S.Tr.Keb,.M.K.M
b. NIDN : 0830049202
6. Periode / Waktu Kegiatan : 1 Hari
7. Tempat Pelaksanaan : Posko KKN Dusun Lembar
8. Masyarakat sasaran & Jumlah : Ibu Bayi balita / 15 Orang
9. Anggota Pelaksana Kegiatan :
1. Juriati 113420078
2. Ni Luh Sandiyati 113420087
Menyetujui
Pembimbing Akademik Ketua Pelaksana
Mengetahui,
Ketua Program Studi
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB IV HASIL YANG DICAPAI .................................................................. 13
A. Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat.................................................. 13
B. Pembahasan..................................................................................................14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
v
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa
kepada masyarakat yang dilakukan secara interdisipliner, lintas sektoral dan
komprehensif. Lokasi tim KKN bertempat di Dusun Lebar, Desa Lembar Selatan,
Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat selama
satu bulan sejak diterjunkan mulai tanggal 15 November sampe 13 Desember 2021.
Dusun Lembar terdiri dari 4 Rukun Tetangga (RT), yaitu RT. 01, 02, 03, dan RT. 04.
Mata pencaharian penduduk sebagian besar buruh, pedagang, swasta, wiraswasta dan
PNS. Mayoritas penduduk beragama Islam. Warga masyarakat dusun Lembar desa
Lembar Timur, kecamatan Lembar, kabupaten Lombok Barat cukup aktif dalam
mengikuti kegiatan, baik kegiatan kemasyarakatan maupun kegiatan KKN.
Program Kerja Kuliah Kerja Nyata yang telah dilaksanakan di dusun Lembar
desa Lembar Selatan, kecamatan Lembar, kabupaten Lombok Barat yaitu dalam bidang
kesehatan antara lain penyuluhan PMBA, penyuluhan PMBA meliputi sosialisasi
PMBA, demontrasi PMBA dan pemberian makanan tambahan untuk balita.
Program Kegiatan KKN telah dilaksanakan secara keseluruhan dan terlaksana
sesuai dengan yang diharapkan. Walaupun beberapa pelaksanaan kegiatan ada yang
kurang sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan namun, kegiatan tetap berjalan
lancar dan program kerja terlaksana dengan baik.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi merupakan kebutuhan dasar untuk berkembang secara optimal bagi
seorang anak. Hasil penelitian menunjukkan dengan pemberian gizi yang benar
pada 1000 hari pertama kehidupan dapat menentukan kualitas hidup anak baik
dalam untuk saat ini dan masa mendatang. Seribu hari pertama kehidupan dimulai
sejak masa selama kehamilan 270 hari (9 bulan) dalam kandungan dan 730 hari (2
tahun pertama) pasca lahir. Pemberian gizi yang tidak benar pada awal kehidupan
akan berdampak berat pada kehidupan selanjutnya (IDAI, 2015).
Stewart (2013) menyatakan bahwa kekurangan atau kelebihan zat gizi pada
periode usia 0-2 tahun umumnya ireversibel yang akan berdampak pada kualitas
hidup sekarang dan masa yang akan datang. Akibat kekurangan gizi akan
menyebabkan stunting sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
balita, sedangkan kelebihan gizi juga akan menyebabkan obesitas. Stunting akan
memengaruhi perkembangan otak yang bisa berdampak pada kemampuan kognitif
dan akan berpengaruh pada prestasi belajar.
World Health Organization (WHO) (2016) memperlihatkan bahwa
penurunan berat badan biasanya mulai terjadi pada usia 6 bulan dimana akhir dari
periode pemberian ASI Eksklusif. Penemuan tersebut diperkuat dengan
ditemukannya dua per tiga balita yang meninggal mempunyai pola makan yang
salah, yang penyebabnya antara lain tidak mendapatkan ASI eksklusif,
mendapatkan makanan padat terlalu dini dan atau terlambat, disertai komposisi zat
gizi yang tidak lengkap, tidak seimbang dan tidak higienis (WHO, 2017).
Praktik pemberian makanan yang tidak tepat dapat mengakibatkan
malnutrisi. Jenis Malnutrisi terbanyak pada balita di Indonesia adalah perawakan
pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted). Perawakan pendek karena
kekurangan gizi disebut dengan stunting sedangkan yang disebabkan faktor genetik
disebut short stature. Praktik pemberian makan bayi balita sangat dipengaruhi oleh
budaya dari masyarakat/ daerah tempat tinggal. Diperlukan rekomendasi penerapan
praktik pemberian makan yang benar yang sesuai dengan situasi setempat (IDAI,
2015).
1
2
makan. Jangan paksa anak untuk makan dan bantu anak yang lebih tua untuk
makan sendiri.
H. Demonstrasi PMBA
Demonstrasi PMBA merupakan kegiatan mempraktikkan cara membuat
makanan tambahan untuk bayi dan anaks sesuai usia. Demonstrasi PMBA juga
merupakan pengaplikasian secara langsung dari materi tentang PMBA yang telah di
sampaikan.
I. Makanan Tambahan Balita
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan
kepada balita dalam bentuk biskuit yang aman dan bermutu serta mengandung nilai
gizi yang sesuai dengan kebutuhan balita. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
ada dua macam yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan dan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan. Keduanya memiliki tujuan
yang sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh balita.
PMT Pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan
lokal. Hanya dikonsumsi oleh balita gizi buruk dan sebagai tambahan makanan
sehari-hari bukan sebagai makanan pengganti makanan utama. Sedangkan, PMT
Penyuluhan diberikan sebagai penyuluhan kepada orang tua balita tentang
makanan kudapan (snack) yang baik diberikan untuk balita. Perbedaan utama dari
kedua jenis PMT ini adalah tujuan dari pemberiannya.
PMT pemulihan yaitu makanan pendamping ASI dalam bentuk biskuit yang
mengandung 10 vitamin dan 7 mineral. Biskuit hanya untuk anak usia 12 – 24
bulan, dengan nilai gizi: energi total 180 kkal, lemak 6 gram, protein 3 gr. Jumlah
persajinya mengandung 29 gr karbohidrat total, 2 gr serat pangan, 8 gr gula dan 120
mg natrium. Makanan Tambahan Balita juga diperkaya dengan 10 macam vitamin
(A, D, E, K, B1, B2, B3, B6, B12, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Iodium,
Seng, Kalsium, Natrium, Selenium, Fosfor). PMT pemulihan ini diberikan sekali
dalam satu hari selama 90 hari berturut-turut atau 3 bulan.
MT diberikan pada balita 6-59 bulan dengan kategori kurus yang memiliki
status gizi berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB dibawah -2 SD. Tiap bungkus
MT Balita berisi 4 keping biskuit (40 gram) Usia 6 -11 bulan diberikan 8 keping (2
bungkus) per hari. Usia 12-59 bulan diberikan 12 keping (3 bungkus) per hari.
10
Biskuit dapat langsung dikonsumsi atau terlebih dahulu ditambah air matang dalam
mangkok bersih sehingga dapat dikonsumsi dengan menggunakan sendok Setiap
pemberian MT harus dihabiskan.
Pemantauan pertambahan berat badan dilakukan tiap bulan di Posyandu.
Bila sudah mencapai status gizi baik, pemberian MT pemulihan pada balita
dihentikan. Selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang Dilakukan
pemantauan tiap bulan untuk mempertahankan status gizi baik.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Jumlah peserta x jumlah pertanyaan = Total Skor (15 x 10 = 150) Jumlah skor
semua peserta = total jawaban tepat
Total jawaban tepat
x 100 = Persentasi hasil
Total skor
67
X 100=44,66
150
Jadi, persentasi dari nilai pre test ialah 44,66 %
Jumlah peserta x jumlah pertanyaan = Total Skor (15 x 10 = 150) Jumlah skor
semua peserta = total jawaban tepat
Total jawaban tepat
X 100=Persentasi hasil
Total skor
140
X 100=93,33
150
Jadi, persentasi dari nilai post test ialah 93,33 %
B. Pembahasan
1. Dari hasil distribusi jawaban pre test diatas dapat dilihat bahwa, sebelum
diberikan informasi sebagain besar ibu-ibu belum paham akan materi yang akan
di berikan. Banyak ibu-ibu yang tidak memberikan makanan sesuai dengan usia
anak serta masih belum paham akan manfaat makanan tambahan bagi bayi dan
balita.
2. Sedangkan hasil distribusi jawaban post test diatas dapat dilihat bahwa ibu-ibu
15
sudah lebih paham dari sebelumnya setalah diberikan materi- materi sehingga
terlihat adanya peningkatan pengetahuan pada ibu-ibu.
16
80
70
60 PRE TEST
POST TEST
50 44.66
40
30
20
10
0
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai sarana mahasiswa untuk
mengaplikasikan praktik kebidanan di komunitas dalam menganalisis masalah dan
memberikan petunjuk dalam memilih alternatif pemecahan masalah dalam Praktik
Kebidanan Komunitas secara komprehensif dengan memperhatikan budaya
setempat dalam tatanan di komunitas melalui pendekatan manajemen kebidanan
yang didasari oleh pengetahuan dan keterampilan kebidanan terdiri dari praktik
normal kebidanan, keterampilan komunikasi, melakukan pengkajian, analisa
masalah, menentukan prioritas masalah, menyusun rencana termasuk POA,
pelaksanaan dan evaluasi, memberikan asuhan pada keluarga dimasyarakat
termasuk lingkup kesehatan bayi balita, pengambilan keputusan dan melakukan
pencatatan dan pelaporan dalam seting praktik kebidanan komunitas.
Pelaksanaan Program tentang Sosialisasi PMBA yang dilaksanakan pada
hari senin tanggal 05 Desember 2021 di Posko KKN Dusun Lembar Desa Lembar
Selatan Kabupaten Lombok Barat berjalan dengan lancar. Meskipun ada beberapa
kendala yaitu sasaran tidak datang tepat waktu.
B. Saran
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam meningkatkan
pengetahuan ibu bayi dan balita tentang sosialisasi PMBA. Dalam pencapaian
kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi setiap pihak yang terlibat.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://pakdok.com/blog/mengenal-biskuit-makanan-tambahan-balita-dari- posyandu/
Diakses pada tanggal 15 Februari 2021 Pukul 05.13 WITA
Sofiyani, Ida. (2019). Sosialisasi Praktek Pemberian Makan bagi Anak (PMBA)
pada Kader Posyandu Desa Siwal Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
Semarang. Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE) ISSN 2657-
1161 (cetak), ISSN 2657-117X (online) Hal.31-38
Lampiran 1
Ke tu a
Lampiran 2
22
Lampiran 3
23
Lampiran 4
Judul Kegiatan : Penyuluhan PMBA Guna Meningkatkan Pengetahuan dan
Cakupan PMBA.
SOAL PRE
TEST
Identitas Pasien
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
Usia :
NO. HP :
Pendidikan Terakhir :
Isilah dengan tanda x pada salah satu jawaban yang di anggap benar
5. Bagaimana cara memotivasi makan pada anak yang tidak mau makan
24
Lampiran 5
Judul Kegiatan : Penyuluhan PMBA Guna Meningkatkan Pengetahuan dan
Cakupan PMBA.
SOAL
POST TEST
Idetitas Pasien
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
Usia :
NO. HP :
Pendidikan Terakhir :
Isilah dengan tanda x pada salah satu jawaban yang di anggap benar
5. Bagaimana cara memotivasi makan pada anak yang tidak mau makan
a. Membuat suasana makan menyenangkan
26
6. Berikut ini adalah contoh menu gizi seimbang pada bayi dan anak
a. Nasi tim, sayur bayam, perkedel tahu, telur, pisang
b. Nasi, tempe, kecap, ikan asin
c. Nasi dan kecap
d. Semua jawaban benar
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN
1. B
2. C
3. A
4. A
5. D
6. A
7. B
8. C
9. A
10 A
28
Lampiran 7