BAWANG MERAH BAWANG PUTIH (Merah)
BAWANG MERAH BAWANG PUTIH (Merah)
(Alkisah disebuah desa hiduplah satu keluarga yaitu Bawang Merah dan Bawang Putih, yang dalam
hidupnya Bawang Putih penuh dengan siksaan dan hinaan serta omelan, hingga suatu ketika si
Bawang Merah memanggil Bawang Putih dengan penuh amarah.)
Bawang Merah : Putih ... Putih ...! here you are. You ... have to clean up this room until clean, do not
let any dust that is still stuck. (her hands on her waist). Remember it! (raise one's hand to Bawang
Putih’s head) when I come to this room is not clean know myself later as a result! (sneered and
looked away).
Bawang Merah : Putih… Putih…!! kesini kamu. Kamu… harus membersihkan ruang tamu ini
sampai bersih, jangan sampai ada debu-debu yang masih menempel. (sambil berkacak pinggang).
Ingat ya! (menjitak kepala Bawang Putih) kalau sampai aku datang ruangan ini tidak bersih tahu
sendiri nanti akibatnya! (mencebir dan membuang muka).
Father’ Bawang Putih : What's Mom ...! (with a sense of a question mark).
Bapak Bawang Putih : Ada apa sih bu…! (dengan perasaan tanda tanya).
Mother’s Bawang Merah : Eh…! Father, when you come why I did not hear you knocking on the
door.
Ibu Bawang Merah : Eh…! Bapak, lho kapan Bapak yang datang kok Ibu nggak dengar Bapak
ngetok-ngetok pintu
Mother’s B. Merah : Oh, It’s Ok , I’m afraid of something at happening with Bawang Putih,
Ehh,her no longer resting in her room.
Ibu B. Merah : Oh tidak ada apa-apa pak , Ibu takut Bawang Putih kenapa-napa, e tak tahunya
lagi istirahat dikamarnya, pak.
Father’ Bawang Putih : Thanks, I am very proud to have a wife as well as you, and I pity you as
well at our children are both Then I go to trade again, at least there my first week. oh yes… there
is little money for shopping (handing her money). Let me go for now.
Bapak B. Putih : Terima kasih ya bu, Bapak bangga sekali punya istri sebaik Ibu, dan saya sayang
sekali sama Ibu juga anak kita berdua kalau begitu Bapak berangkat berdagang lagi ya bu, paling
pg. 1
disana saya 1 minggu., oh ya ini ada sedikit uang buat belanja (sambil menyodorkan uang). Baiklah
bu Bapak berangkat dulu ya.
Bawang Putih: Oh My God, forgive the sins of My stepmother, give me strength to face this trial. Oh
My God, open the door of hearts My stepmother and stepsister that he would love me. (while crying).
Bawang Putih : Ya Allah, ampunilah dosa-dosa Ibu tiriku, berikanlah kekuatan dalam menghadapi
cobaan ini. Ya Allah bukakanlah pintu hati Ibu tiriku dan saudara tiriku agar dia mau menyayangiku.
(sambil menangis).
pg. 2
Prince: (with a nod) Let’s go there ...! (pointing).
Pangeran : (Sambil mengangguk-ngangguk) Mari pengawal kita kesana…! (sambil menunjuk).
Bawang Putih : My name is Bawang putih, I come from the village across, ... but sorry sir, I can
not stay long here, I was afraid being scolded by my mother…!
Bawang Putih : Nama saya Bawang Putih tuan, saya berasal dari desa seberang, e… tapi maaf
tuan, saya tidak bisa berlama-lama disini, saya takut dimarahi Ibu saya tuan…!
Bawang Merah : Why Prince rather than on my Garlic, when Garlic crafty person and like
to playing men, not like me a good, obedient and loyal. (smiling happily).
Garlic Anyway it is not ugly people like me, pretty, sweet, and interesting, Right?
Bawang Merah : Kenapa sih Pangeran lebih suka Bawang Putih dari pada saya, padahal Pangeran
Bawang Putih orangnya licik sekali dan suka mempermainkan lelaki, tidak seperti saya yang baik,
patuh dan setia. (sambil senyum gembira).
Lagian Pangeran Bawang Putih itu orangnya jelek tidak seperti saya cantik, manis, dan menarik, ia
kan Pangeran?
Prince: E ... yes right, you're beautiful too, sweet and interesting, but unfortunately my
heart was captivated with Bawang Putih, Please call Bawang Putih soon ...!
Pangeran : E… iya-ya betul, kamu juga cantik, manis dan menarik nona, tapi sayang hati saya
sudah terpikat sama si Bawang Putih, saya mohon tolong panggilkan Bawang Putih segera…!
pg. 4
Pangeran : Mari kesini Bawang Putih, ikutlah aku ke istanaku kamu akan aku persunting menjadi
permaisuriku! (mengulurkan tangan dan menggandeng Bawang Putih pergi).
Bawang Putih: Mother ...! (Mother came and hugged her). Bawang
Merah...! (Shallots approached and hugged her)
Bawang Putih : Ibu…! (menghampiri Ibu dan memeluknya).
Bawang Merah…! (menghampiri Bawang Merah dan memeluknya).
Leave the Prince and Garlic together with his bodyguards to get to the royal palaces and make B.
putih as a queen consort, finally they lived happily ever after
"Crime can not beat the good, and people is the most perfect creatures on earth, but because
perfection is sometimes they forgot their in what makes them perfect"
Maka berangkatlah Pangeran dan Bawang Putih beserta pengawalnya untuk menuju istana kerajaan
dan dijadikanlah Bawang Putih sebagai permaisuri, samapai akhirnya Pangeran dan Bawang Putih
bahagia selamanya
“Kejahatan tidak bisa mengalahkan kebaikan, dan manusia memang mahluk paling sempurna di
muka bumi, namun karna kesempurnaan itu kadang mereka lalai pada apa yang membuat mereka
menjadi sempurna”
The end
pg. 5