Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS

Pasien laki-laki usia 39 tahun (BB 67 TB 169) datang


ke Apotek saudara mengeluhkan nyeri pada jempol kaki yang
disertai adanya pembengkakan, kemerahan dan rasa panas
(Gambar di samping). Pasien telah mengalami ini selama 10
hari. Pasien mengatakan telah menggunakan obat piroxicam
untuk mengatasi nyeri yang dirasakan. Hasil pemeriksaan
menunjukkan nilai Asam urat 8,9 mg/dL.

Pertanyaan:

1. Informasi apa lagi yang harus ditanyakan kepada pasien?


• Untuk siapa obat ini?
• Gejala apa yang pernah dialami pasien sebelumnya?
• Berapa lama nyeri yang dirasakan?
• Apakah ada alergi obat?
• Apakah pasien sebelumnya pernah diperika ke dokter?
• Tindakan apa yang sudah dilakukan?
• Obat apa yang telah dikonsumsi obat pasien?
• Apakah pasien memiliki riwayat penyakit ginjal?
• Apakah pasien mempunyai riwayat penyakit lain?
• Bagaimana pola hidup pasien?
• Apakah pasien pernah melakukan pemeriksaan human leukocyte antigen (HLA)
B*5801?
• Apakah pasien pernah melakukan radiografi?
2. Apa tatalaksana yang dapat direkomendasikan kepada pasien?
a. Terapi farmakologi
• Allopurinol 100 mg 1 x 1 setelah makan dikonsumsi setiap hari pada jam yang sama.
Allupurinol hanya dapat diberikan jika pasien mengalami 3 kriteria;
- Adanya minimal 1 tofi subkutan
- Adanya bukti radiografi
- Terjadi serangan gout ≥ 2 kali/tahun
• Colchicine 0,6 mg 2x1
Maksimal digunakan selama 3 bulan pemakaian. Tetapi jika nyeri sudah reda, maka
penggunaan colchinie dapat dihentikan
• Piroxicam 20 mg 1x1
Dapat dikonsumsi jika perlu saja.
b. Terapi Non Farmakologi:
• Diet makanan (mengandung tinggi purin)
• Rutin olahraga sehari minimal 20-25 menit
• Minum minimal 1.5 liter/hari
• Hindari merokok dan alkohol

3. Bagaimana monitoring/follow up yang dapat dilakukan?


a. Monitoring
- Mengecek kadar asam urat secara rutin setelah 7 hari
- Pantau tanda dan gejala apakah mereda atau tidak
- Memeriksa fungsi ginjal
- Periksa kadar tekanan darah
- Melakukan pemantauan efek samping obat
b. Follow up
- Apabila tujuan terapi belum tercapai, yaitu nilai UA 6 mg/dL, dapat menaikkan dosis
Allupurinol menjadi 300 mg. Setelah asam urat kembali normal, turunkan dosisnya
menjadai 100 mg dan cek apakah dosis 100 mg mampu mengontrol kadar asam urat
pasien. Jika tujuan terapi belum tercapai selama 3-4 bulan yaitu nilai UA 6 mg/dL,
dapat mengganti Allupurinol dengan febuxostat 40-80 mg 1x1.
- Dalam konsumsi obat allopurinol, pasien perlu diedukasi untuk mencukupi kebutuhan
cairan sebanyak 2 L per hari untuk mencegah potensi pembentukan kalkuli xanthine
dan untuk mencegah presipitasi asam urat pada ginjal pasien yang mengkonsumsi agen
urikosurik secara bersamaan.
- Penggunaan Piroxicam bila perlu saja. Tetapi pasien harus waspada terhadap tanda dan
gejala nyeri dada, sesak napas, kelemahan anggota gerak, dan bicara yang melambat.
Piroxicam dapat mengakibatkan terjadinya onset baru hipertensi, pemburukan pre
hipertensi, bahkan efek samping kardiovaskular, seperti infark miokard dan stroke.
- Penggunaan Colchicine dapat digunakan selama 3-6 bulan. Tetapi jika sakit sudah
mereda meskipun < 3 bulan penggunaan nya dapat dihentikan. Apabila nyeri muncul
lagi dapat menggunakan colchicine lagi

Daftar Pustaka:

FitzGerald, J. D., Dalbeth, N., Mikuls, T., Brignardello-Petersen, R., Guyatt, G., Abeles, A. M.,
Gelber, A. C., Harrold, L. R., Khanna, D., King, C., Levy, G., Libbey, C., Mount, D., Pillinger,
M. H., Rosenthal, A., Singh, J. A., Sims, J. E., Smith, B. J., Wenger, N. S., … Neogi, T. (2020).
2020 American College of Rheumatology Guideline for the Management of Gout. Arthritis
Care and Research, 72(6), 744–760. https://doi.org/10.1002/acr.24180

Anda mungkin juga menyukai