Anda di halaman 1dari 95

PROGRAM PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN

SEKOLAH ………………(nama sekolah)…………………..

Disusun sebagai Tugas Akhir Pendidikan dan Pelatihan


Kepala Perpustakaan Sekolah yang Diselenggarakan
Oleh UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta
Periode Tanggal … s.d. … …………. 2021

LOGO

Disusun Oleh:

………………………………….

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH ………………(nama sekolah)………………..
…………………………….
TAHUN 2021

1
HALAMAN PENGESAHAN

Program Pengembangan Perpustakaan Sekolah ……… disusun dalam

rangka untuk memenuhi Tugas Akhir Pendidikan dan Pelatihan Kepala

Perpustakaan Sekolah yang diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan

Universitas Negeri Yogyakarta, Tanggal … s.d. … ………….. 2021

…., ……………………… 2021

Penyusun:
Mengetahui/Menyetujui:
Kepala Sekolah

……………………………. …………………………….
NIP. ………………………. NIP. ………………………

Pacitan, 4 Juli 2019

2
KATA PENGANTAR

3
DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………….

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….

DAFTAR ISI ....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................

A. Latar Belakang ...........................................................................................

B. Visi, Misi, Kebijakan ...................................................................................

1. Visi ........................................................................................................

2. Misi .......................................................................................................

3. Kebijakan ..............................................................................................

BAB II PENYELENGGARAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH .......................

A. Sumber Daya ...........................................................................................

1. Sumber Daya Manusia .......................................................................

2. Pendanaan ..........................................................................................

B. Pengadaan Bahan Pustaka ....................................................................

C. Pengolahan Bahan Pustaka ...................................................................

1. Inventarisasi.........................................................................................

2. Katalongisasi .......................................................................................

3. Klasifikasi .............................................................................................

4
4. Pasca Katalogisasi

5. Shelving ................................................................................................

D. Pelayanan Pemustaka .............................................................................

1. Sistem Layanan ....................................................................................

2. Jenis Layanan .......................................................................................

3. Peraturan dan Tata Tertib .....................................................................

E. Pelaporan ................................................. ................................................

1. Koleksi.. .................................................................................................

2. Bahan Pustaka yang Dipinjam.......... .....................................................

3. Pengunjung..............................................................................................

4. Peminjam ................................................................................................

BAB III PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN ………………………………...

A. Peningkatan Mutu Perpustakaan .............................................................

1. Pengembangan Koleksi .........................................................................

2. Pengolahan ............................................................................................

3. Pemanfaatan ..........................................................................................

4. Aplikasi Teknologi Informasi ..................................................................

5. Statistik ...................................................................................................

B. Pengembangan Perpustakaan ......................................................

1. Jangka Pendek ......................................................................................

2. Jangka Menengah ..................................................................................

3. Jangka Panjang .....................................................................................

BAB IV MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN ….…

A. Formulir Dokumen Perpustakaan ……….

5
1. Formulir keanggotaan

2. Formulir Pemesanan Buku

3. Formulir …..

4. ……..

B. Dokumen Manajemen Perpustakaan ………

1. Daftar Tenaga Perpustakaan Sekolah

2. Daftar Koleksi Perpustakaan

3. Daftar Inventaris Barang

4. ………

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………………

LAMPIRAN ……………………………………………………………….

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………

B. Visi, Misi, Tujuan, dan Kebijakan

1. Visi

Menjadikan perpustakaan sebagai pusat pengemmbangan ilmu

pengetahuan, karakter, dan keterampilan bagi seluruh warga sekolah.

2. Misi

a. Memberikan layanan yang ramah,  santun, tegas, tertib, dan

tangkas.

b. Menyediakan koleksi bahan pustaka yang diperlukan oleh seluruh

warga sekolah.

c. Meningkatkan semangat gemar membaca warga sekolah.

d. Menjadikan perpustakaan lebih bermanfaat, menyenangkan, dan

nyaman bagi pengunjung.

e. Menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi teknologi, seni,

dan pengetahuan.

3. Tujuan

………………………………………………

7
4. Kebijakan

Kebijakan Perpustakaan Sekolah ...........(nama sekolah)........... disusun

dengan mempertimbangkan kebijakan dan kebutuhan sekolah yang

menyeluruh dalam rangka memenuhi visi dan misi perpustakaan

sebagai jantung pembelajaran di sekolah. Oleh sebab itu, disusunlah

kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan Sekolah …(nama

sekolah)…sebagai berikut.

a. Penyediaan buku teks utama.

1) Sekolah wajib menyediakan buku teks utama bagi peserta didik

sesuai dengan kurikulum yang digunakan.

2) Buku teks utama bagi peserta didik harus memenuhi rasio satu

buku untuk satu siswa pada tiap satu mata pelajaran.

3) Buku teks utama bagi guru digunakan untuk memenuhi

kebutuhan semua mata pelajaran pada tiap program keahlian.

b. Penyediaan buku teks pendamping.

1) Sekolah menyediakan buku teks pendamping bagi guru dan

siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakan.

2) Buku teks pendamping digunakan untuk memenuhi kebutuhan

semua mata pelajaran pada tiap program keahlian.

c. Penyediaan buku nonteks antara lain buku pengayaan, buku

bacaan, buku referensi, terutama yang menunjang penguatan

pendidikan karakter dan pengembangan literasi sekolah dengan

ketentuan perundang-undangan.

8
d. Penyediaan koran, majalah atau publikasi lainnya yang terkait

dengan pendidikan.

e. Pemeliharaan atau pembelian buku baru.

f. Pemeliharaan/perawatan koleksi perpustakaan.

9
BAB II

PENYELENGGARAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

A. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM Perpustakaan terdiri dari pustakawan, staf administrasi, tim

Teknologi Informasi (TI), atau staf lain yang mempunyai minat di

perpustakaan. Ke depannya diharapkan agar pustakawan juga sebagai

mediator expert, information mediator, atau information manager.

Perpustakaan Sekolah ...... (nama sekolah)........ dikelola oleh ……. orang.

Tugas masing-masing personalia perpustakaan adalah sebagai berikut.

a. Pembina Perpustakaan.

1) Menyediakan sarana, prasarana, dan kemudahan bagi

terlaksananya pelayanan perpustakaan.

2) Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan

pelaksanaan program, penilaian, dan upaya tindak lanjut

perpustakaan.

b. Kepala Perpustakaan.

1) Bertugas dan bertanggungjawab tentang penyelenggaran dan

pengelolaan seluruh unit perpustakaan sekolah.

2) Mengorganisir dan mengkoordinir tata kerja seluruh staf

perpustakaan.

3) Menetapkan kebijakan intern yang khusus dalam bidangnya.

4) Pembuatan program dan pelaporan.

10
c. Staf Perpustakaan.

1) Memelihara sarana prasarana.

2) Menginventaris bahan pustaka.

3) Mengklasifikasi bahan pustaka menggunakan sistem klasifikasi

DDC.

4) Mengkatalongisasi bahan pustaka.

5) Membuat kelengkapan buku (label buku, kartu buku, kantong kartu

buku, slip tanggal kembali).

6) Melayani peminjaman dan pengembalian buku.

7) Memberikan bantuan informasi kepada semua pihak yang

memerlukan.

2. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah ….

3. Pendanaan Perpustakaan

Perpustakaan Sekolah ………(nama sekolah)………… mendapat anggaran

dari sekolah. Dengan proses seleksi dan akuisisi berpedoman pada RKAS

(Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) yang telah direncanakan

11
sebelumnya. Untuk pendanaannya dianggarkan dari dana BOS, ….., dan

……...

B. Pengadaan Bahan Pustaka

Tahapan pengadaan bahan pustaka di perpustakaan sekolah ……………

(nama sekolah)…………………. adalah sebagai berikut.

a. Pembelian.

Agar terbangun koleksi perpustakaan sekolah yang baik maka

pengadaan buku selalu memperhatikan kurikulum sekolah. Dalam

pelaksanaannya melalui proses seleksi yang melibatkan semua unsur

warga sekolah.

b. Sumbangan.

Sumbangan buku untuk perpustakaan bersifat suka rela. Biasanya

berasal dari calon alumni yang telah menyelesaikan studi. Namun tidak

menutup kemungkinan dari pihak lain, misalnya guru, pengurus komite

sekolah, maupun pihak-pihak lain yang memiliki perhatian dengan

perpustakaan..

c. Hadiah

Untuk mendapatkan buku secara cuma-cuma (gratis), maka

pustakawan dan pihak sekolah harus proaktif dalam mencari bantuan

melalui kerjasama dengan berbagai institusi.

C.

12
C. Pengolahan Bahan Pustaka

Pengolahan dilakukan agar terjamin seluruh proses manajemen bahan

pustakan dapat berjalan dengan baik. Proses pengolahan bahan pustaka

meliputi kegiatan sebagai berikut.

1. Inventarisasi

Inventarisasi merupakan kegiatan pencatatan bahan pustaka yang

telah diputuskan menjadi milik perpustakaan. Pencatatan ini penting

dilakukan agar pengelola perpustakaan dan pihak yang berkepentingan

dengan perpustakaan bisa mengetahui jumlah dan jenis koleksi buku

yang ada, rekam jejak dari pengadaan buku tersebut, dan tertib

administrasi.

Kegiatan dalam inventarisasi adalah sebagai berikut.

1) Pemeriksaan.

Pemeriksaan bahan pustaka dimulai dari memeriksa kondisi

fisiknya apakah baik atau cacat, kesesuaian antara judul dan

jumlah eksemplar yang dipesan dengan yang diterima, elengkapan

jumlah isinya dan kualitas cetakannya.

2) Pengelompokan.

Dilakukan pengelompokan berdasarkan judul.

3) Pengecapan.

Pengecapan atau membubuhkan stempel tanda milik dilakukan

pada buku pustaka yang sudah dikelompokkan tadi pada halaman

tertentu.

4) Pencatatan.

13
Semua buku pustaka yang masuk ke perpustakaan dan sudah

menjadi milik perpustakaan harus tercatat semua, baik di buku

induk maupun di komputer. Pencatatan meliputi nomor urut, tanggal

pencatatan, nomor inventaris, asal bahan pustaka, judul,

pengarang, keterangan penerbitan, dan keterangan tambahan

sesuai kebutuhan..

2. Klasifikasi

Kegiatan pengelompokan koleksi perpustakaan secara sistematis

berdasarkan subjek/disiplin ilmu. Pengwlompokan ini dilakukan

agardalam penemuan kembali dapat dilakukan denga mudah, cepat,

dan tepat.

Sistem klasifikasi yang digunakan di perpustakaan sekolah adalah

sistem Dewey Decimal Classification (DDC).

3. Katalogisasi Deskriptif

Adalah proses pembuatan deskripsi bahan pustaka (buku, CD,

majalah, film mikro, dan sebagainya) milik perpustakaan. Berpedoman

pada AACR (Anglo American Cataloging Rules)

4. Pasca Katalogisasi

Seluruh rangkaian dalam proses pengolahan Bahan Perpustakaan

akan diakhiri dengan pembuatan kelengkapan Bahan Perpustakaan.

Adapun kelengkapan tersebut adalah:

- Kartu Buku

Berisi informasi mengenai judul, pengarang, nomor inventaris

disertai dengan kolom-kolom yang memuat identitas peminjam,

rentang peminjaman, dan tanda tangan/paraf.

14
- Label

Unsur yang masuk dalam label buku adalah call number adalah:

• Notasi/nomor klasifikasi

• Tiga huruf pertama dari tajuk entri

• Satu huruf pertama dari judul

- Slip tanggal kembali

Dibuat untuk mencatat tanggal buku itu harus dikembalikan. Tidak

ada ukuran baku, yang jelas cukup untuk membubuhkan stempel

tanggal kembali.

5. Shelving

Shelving adalah kegiatan penjajaran buku/koleksi ke dalam rak/tempat

berdasarkan sistem tertentu. Kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir

dari pengolahan buku atau bahan pustaka. Tujuannya agar

pemustaka dapat mencari koleksi dengan mudah.

Sistem penjajaran koleksi dalam rak ada dua:

1) Berdasarkan jenis, yaitu disusun berdasarkan jenis koleksi.

2) Berdasarkan sandi atau call number, yaitu disusun berdasarkan

urutan nomor kelas sesuai dengan tata susunan koleksi. Sistem ini

cocok digunakan untuk penjajaran buku teks.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam shelving adalah:

1) Rak tidak diisi penuh biar memudahkan jika ada penambahan

atau penggeseran.

2) Digunakan standar buku.

3) Buku tidak disusun berlapis atau ditumpuk.

15
4) Rak hendaknya mudah dipindahkan.

5) Desain rak disesuaikan agar sirkulasi udara baik.

D. Pelayanan Pemustaka

a. Sistem Layanan

Perpustakaan sekolah ......... (nama sekolah)............. menerapkan

sistem layanan terbuka, yaitu layanan yang memberikan kebebasan

kepada pemustaka untuk mencari dan menemukan koleksi

perpustakaan sendiri.

1) Kelebihan

a) Pengguna bebas memilih koleksi ke rak.

b) Kebebasan ini menimbulkan rangsangan untuk membaca karena

biasanya pengguna akan menemukan bahan pustaka yang

menarik yang sebelumnya tidak dicari.

c) Pengguna dapat mengganti koleksi yang isinya mirip, jika bahan

pustaka yang dicarinya tidak ada.

d) Pemakai dapat membandingkan isi koleksi dengan judul yang

dicarinya.

e) Pengguna tidak harus menggunakan katalog. 

f) Koleksi lebih didayagunakan.

g) Menghemat tenaga petugas perpustakaan.

2) Kekurangan

a) Pengguna cenderung mengembalikan koleksi seenaknya

sehingga susunan buku di rak menjadi kacau .

b) Kemungkinan kehilangan koleksi sangat besar.

16
c) Tidak semua pemakai paham dalam mencari koleksi di rak.

d) Koleksi lebih cepat rusak.

e) Perlu pembenahan terus menerus.

b. Jenis Layanan

- Layanan Sirkulasi.

Layanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian) merupakan bagian

dari rangkaian kegiatan pelayanan pemakai. Layanan sirkulasi diatur

dengan ketentuan sebagai berikut:

Peminjaman

Layanan peminjaman bertugas mencatat semua hal yang terkait

dengan peminjaman mencakup data peminjam, koleksi yang dipinjam,

dan waktu peminjaman.

Pengembalian

Layanan pengembalian meliputi kegiatan mencatat semua hal yang

terkait dengan pengembalian mencakup data pengembali, koleksi

yang dikembalikan, waktu pengembalian, termasuk memberikan

sanksi denda apabila ada keterlambatan.

- Layanan Rujukan dan Informasi.

Bentuk layanannya berupa bantuan secara langsung bersifat personal

bagi mereka yang mencari dan membutuhkan informasi tertentu.

Koleksi rujukan merupakan suatu publikasi dimana seseorang dapat

berkonsultasi untuk mencari fakta atau informasi tentang latar

17
belakang obyek, orang, atau peristiwa secara cepat dan mudah.

Kecepatan dan kemudahan tersebut dikarenakan buku rujukan

informasinya disusun secara sistematis dan khusus (penyusunan buku

rujukan: alfabetis, kronologis, tabular, dan atau menurut kelompok

tertentu/klasifikasi menurut topik/subyek/itemnya).

Bagian layanan ini juga memberikan petunjuk/informasi teknis tentang

bagaimana menggunakan perpustakaan secara baik dan benar.

Koleksi referensi/rujukan. Lazimnya koleksi rujukan ini hanya dibaca

sebagian dan tidak untuk dibaca seluruhnya, sehingga koleksi rujukan

tidak untuk dipinjamkan/dibawa pulang.

c. Tata tertib

a. Tata tertib dalam ruang perpustakaan:

a) Setiap pengunjung diwajibkan mengisi buku pengunjung.

b) Pengunjung dilarang merokok, makan, dan minum.

c) Pengunjung dilarang menimbulkan suara gaduh/bising yang

dapat mengganggu pengunjung lain.

d) Pengunjung harus menjaga kebersihan, kerapihan, dan

kesopanan.

e) Pengunjung tidak diperbolehkan membawa barang yang tidak

diperlukan seperti tas, jaket, dan lain-lain.

f) Pengunjung dilarang merusak buku (merobek, melipat, mencorat-

coret, atau mengotori bahan pustaka).

g) Buku yang telah selesai dibaca harus dikembalikan ke tempat

semula.

18
b. Tata Tertib Peminjaman

a) Peminjam membawa kartu anggota perpustakaan ………………

(nama sekolah) ……………………

b) Peminjam harus datang sendiri dan tidak boleh menggunakan

kartu anggota orang lain.

c) Peminjaman buku penunjang maksimal ………….. buku,

d) Peminjaman buku paket dilaksanakan secara kolektif

menggunakan buku pinjaman kelas, untuk jangka waktu

…………

e) Keterlambatan pengembalian buku dikenakan denda Rp

……………… tiap buku per hari.

f) Peminjam yang menghilangkan atau merusakkan buku

diharuskan mengganti dengan buku yang sama atau uang

seharga buku itu.

E. Pelaporan

a. Koleksi Buku Tercetak

No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.

1 Karya Umum …

2 Filsafat …

3 Agama …

4 Ilmu Sosial …

5 Bahasa …
6 Ilmu Murni … …

19
No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.


7 Ilmu Terapan …

8 Seni & OR …

9 Kesusasteraan …

10 Sejarah, Geografi …

Jumlah …

b. Koleksi Buku Elektronik

No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.
… …
1 Karya Umum
… …
2 Filsafat
… …
3 Agama
… …
4 Ilmu Sosial
… …
5 Bahasa
… …
6 Ilmu Murni
… …
7 Ilmu Terapan
… …
8 Seni & OR
… …
9 Kesusasteraan
… …
10 Sejarah, Geografi
… …
Jumlah

c. Terbitan Berkala

20
No. Judul Eksemplar

1 Jawa Pos

2 Kedaulatan Rakyat

3 Kompas

4 ……………..
……
Jumlah

d. Koleksi Audio Visual

No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.
… …
1 Kaset
… …
2 CD
… …
3 DVD
… …
4 e-Book

5 Lainnya
… …
Jumlah

e. Bahan Pustaka yang Dipinjam

No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.
… …
1 Karya Umum
… …
2 Filsafat
… …
3 Agama
… …
4 Ilmu Sosial
5 Bahasa … …

21
No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.

… …
6 Ilmu Murni
… …
7 Ilmu Terapan
… …
8 Seni & OR
… …
9 Kesusasteraan
… …
10 Sejarah, Geografi
… …
Jumlah

f. Pengunjung Perpustakaan Tahun ….

No. Kelas Jumlah



1 Kelas VII A

2 Kelas VII B

3 Kelas VII C

4 Kelas VII D

5 Kelas VII E

6 Kelas VIII A

7 Kelas VIII B

8 Kelas VIII C

9 Kelas VIII D

10 Kelas VIII E

11 Kelas IX A

12 Kelas IX B

22
No. Kelas Jumlah

13 Kelas IX C

14 Kelas IX D

15 Kelas IX E

Jumlah

g. Peminjam

No. Kelas Jumlah



1 Kelas VII A

2 Kelas VII B

3 Kelas VII C

4 Kelas VII D

5 Kelas VII E

6 Kelas VIII A

7 Kelas VIII B

8 Kelas VIII C

9 Kelas VIII D

10 Kelas VIII E

11 Kelas IX A

12 Kelas IX B

13 Kelas IX C

14 Kelas IX D

15 Kelas IX E
Jumlah 247

23
24
BAB III

PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN

A. Peningkatan Mutu Perpustakaan

1. Pengembangan Koleksi

Melakukan kerjasama perpustakaan merupakan langkah efektif untuk

mengembangkan perpustakaan. Kerjasama merupakan strategi

pengembangan koleksi. Kerjasama adalah salah satu  strategi yang sangat

penting untuk mengembangkan koleksi perpustakaan sekolah/madrasah.

Sudah menjadi hal yang maklum bahwa dana perpustakaan sekolah/

madrasah masih minim, maka pengembangan koleksi melalui pemanfaatan

dana akan sangat terbatas, meskipun Undang-Undang Perpustakaan

Nomor 43 Tahun 2007 menyatakan bahwa setiap perpustakaan harus

mengalokasikan minimal 5% dari keseluruhan Anggaran Sekolah, akan

tetapi optimalisasi dana tersebut belum terlihat. Apalagi jika melihat

keadaan perpustakaan pada sekolah/madrasah yang dikelola oleh

yayasan/swasta jauh dari standar yang digariskan oleh pemerintah.

Kerjasama merupakan solusi yang bisa digunakan untuk

mengembangkan koleksi perpustakaan sekolah. Pengelola hanya diminta

untuk bersinergi dan berkomunikasi dengan perpustakaan lain dan

membuat proposal yang dibutuhkan dan membuat aturan-aturan yang

disepakati. Tentu semua pihak terkait perpustakaan sekolah/madrasah

harus dilibatkan karena hal itulah kekuataan seperti yang disampaikan Lasa

Hs dalam bukunya Manajemen Perpustakaan Sekolah (2007: 25), bahwa

kekuatan adalah sesuatu yang dimiliki perpustakaan sekolah yang dapat

25
dikembangkan dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan sekolah.

Perhatian dari pihak-pihak sekolah/madrasah seperti pimpinan sekolah,

potensi orangtua siswa dan pihak lain yang terkait.

Akan tetapi ada beberapa kerjasama yang perlu diketahui oleh para

pengelola perpustakaan, antara lain:

a. Silang Layan

      Dalam kategori ini kerjasama yang dilakukan berkisar antara saling

meminjamkan pustaka berupa bahan asli atau hanya dengan penyediaan

fasilitas reproduksi bahan yang diperlukan baik berupa fotocopy, ataupun

bentuk mikro dsb. Bentuk silang layan ini dapat dikembangkan hingga

penyediaan jasa oleh masing-masing perpustakaan untuk saling

melakukan penelusuran dan pemberian informasi yang dibutuhkan

pengguna masing-masing.

b. Pemakaian ruang baca dan fasilitas lain

      Karena keterbatasan bahan pustaka yang dimiliki, perpustakaan

mestinya lebih mementingkan warga sekolahnya sendiri. Pengguna dari

luar warga sekolah biasanya hanya dapat diijinkan untuk meminjam koleksi

dibaca di ruang baca yang tersedia. Layanan ini termasuk pemanfaatan

perlengkapan perpustakaan seperti slide proyektor, video tape, dan

sebagainya.

c. Pertukaran Data dan Bibliografi

      Untuk dapat saling mengetahui koleksi perpustakaan yang dimiliki oleh

masing-masing anggota jaringan, kerjasama pertukaran data bibliografi

merupakan suatu bentuk kerjasama yang banyak dilakukan akhir-akhir ini

26
tak terkecuali di Indonesia. Usaha yang dahulu dilakukan secara

sederhana dengan saling mengirimkan daftar tambahan buku, sekarang

dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dengan dimanfaatkannya

komputer untuk melaksanakan tugas-tugas perpustakaan.

d. Tukar Menukar

Untuk dapat saling membantu pengembangan koleksi pustaka

masing- masing, kerjasama dapat dilakukan dengan saling memberikan

terbitan lembaga yang bersangkutan. Memberikan copy ekstra ataupun

memberikan koleksi yang tidak relevan dengan tujuan dan ruang lingkup

pelayanan. Pemberian ke perpustakaan lain yang membutuhkan berarti

juga membantu mendayagunakan pemanfaatan koleksi perpustakaan

semaksimal mungkin.     

2. Pengolahan

Sebelum bahan pustaka bisa dipergunakan oleh pemakai

perpustakaan biasanya diolah terlebih dahulu sehingga bahan pustaka

benar-benar siap untuk disajikan. Kegiatan pengolahan bahan pustaka ini

kebanyakan masih dilakukan secara manual. Pengolahan bahan pustaka

secara manual dilakukan melalui serangkaian kegiatan antara lain

penentuan nomor klasifikasi, memasukan data buku dalam komputer,

pembuatan katalog buku, kartu peminjaman, pembuatan slip peminjam

buku, dan pembuatan label punggung buku. Serangkaian kegiatan ini

tentunya membutuhkan waktu dan tenaga. Untuk mempermudahkan

pekerjaan ini maka diperlukan komputerisasi dalam melaksanakannya.

27
Dengan komputerisasi maka sebagian pekerjaan yang secara

manual harus dilakukan, tidak perlu dilakukan lagi karena pekerjaan

tersebut sudah dapat digantikan atau dilakukan dengan komputer. Dalam

komputerisasi pengolahan bahan pustaka, pekerjaan yang paling terpenting

adalah input data. Input data harus benar-benar akurat, karena data-data

inilah yang nantinya akan dipakai dalam kegiatan sirkulasi dan

penelusuran. Dari data yang telah diinputkan ini maka akan diolah oleh

komputer untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh misalnya: kartu

katalog buku, label punggung buku, daftar buku, statistik jumlah koleksi,

grafik jumlah koleksi, dan sebagainya.

3. Pemanfaatan

Perpustakaan sekolah diharapkan dapat memberikan manfaat:

a. Bisa menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca.

b. Dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.

c. Dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri kepada siswa.

d. Dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.

e. Memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas.

f. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber

belajar.

g. Pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat segera diikuti.

4. Aplikasi Teknologi Informasi (TI)

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dewasa ini,

perpustakaan juga telah mengalami perkembangan yang sedemikian

28
pesatnya. Perkembangan perpustakaan dalam beberapa dasawarsa ini

telah banyak dipengaruhi oleh perkembangan keberadaan teknologi

informasi. Sebagai salah satu lembaga yang berperan dalam pengumpulan,

pengolahan dan pendistribusian informasi mau tidak mau harus

berhadapan dengan apa yang dinamakan teknologi informasi ini. Tanpa

adanya sentuhan teknologi informasi, perpustakaan dianggap sebagai

sebuah instutisi yang ketinggalan jaman, kuno dan tidak berkembang.

Untuk itu, perpustakaan sekolah ………………. ke depannya semua

pengarsipan bahan pustaka dengan menggunakan TI.

5. Statistik

Perpustakaan sekolah ...................... yang baru sekitar …………..

tahun berdiri, sehingga koleksi bahan pustaka belum banyak, tetapi tidak

menyurutkan para siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Besar kecilnya

jumlah pengunjung setiap bulannya dipengaruhi oleh jadwal akademik

sekolah, yaitu adanya masa liburan semester baik semester ganjil maupun

genap dan liburan nasional seperti hari raya ataupun kegiatan PPHB,

dimana untuk kegiatan ini sangat menyita waku, sehingga pengunjung ke

perpustakaan sangat sedikit.

B. Pengembangan Perpustakaan

Program pengembangan perpustakaan Sekolah ……………. yaitu

sebagai berikut.

1. Jangka Pendek

29
a. Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai

kurikulum sekolah;

b. Menyediakan dan melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan;

c. Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system

tertentu shingga memudahkan penggunaannya;

d. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan

menarik;

e. Meningkatkan minat baca murid, guru, dan staf tata laksana;

f. Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi

kebutuhan pegguna layanan perpustakaan;

g. Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.

h. Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong,

lebeling, catalog buku, dan lain-lain;

i. Inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka;

j. Pelayanan peminjaman buku perpustakaan;

2. Jangka Menengah

a. Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai

kurikulum sekolah;

b. Menyediakan dan melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan;

c. Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system

tertentu shingga memudahkan penggunaannya;

d. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan

menarik;

e. Meningkatkan minat baca murid, guru, dan staf tata laksana;

30
f. Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi

kebutuhan pegguna layanan perpustakaan;

g. Pembuatan proposal permintaan buku/majalah/jurnal pada beberapa

lembaga/instansi/penerbit tertentu;

h. Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.

i. Menerbitkan kartu perpustakaan bagi siswa, guru dan staf tata laksana;

j. Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong,

lebeling, catalog buku, dan lain-lain;

k. Inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka;

l. Entry data anggota perpustakaan pada Sistim Informasi Perpustakaan

(SIP);

m. Penerbitan Surat Tandan Bebas Perpustakaan (STBP) bagi siswa Kelas

XII sebagai syarat pengambilan Ijazah.

3. Jangka Panjang

a. Menerapkan system layanan perpustakaan berbasis ICT;

b. Menerapkan E-Library learning;

c. Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan

menyenangkan.

d. Mengikuti beberapa lomba perpustakaan sekolah, baik tingkat

kabupaten, provinsi atau nasional

31
BAB IV

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN

A. Formulir Manajemen Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Untuk memanajemen sarana dan prasarana perpustakaan Sekolah ………… telah

disiapkan formulir sebagai berikut.

32
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA/PROVINSI ..................................
DINAS PENDIDIKAN
LOGO NOMOR
KAB/KOTA
SEKOLAH …………………………………………………….. ISO (Bila
Alamat: .............................................................................................................. yg sdh ber-
Telpon : .............................,Fax. : ................................... ISO)
e-mail : ...............................................

PENDAFTARAN ANGGOTA

Nama : ……….

No : …………………………………………

Kelas : …………………..

................., ............................. 20…

Kepala Perpustakaan,

( ................................................. )

NIP ...................................

33
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA/PROVINSI ..................................
DINAS PENDIDIKAN
LOGO NOMOR
KAB/KOTA
SEKOLAH …………………………………………………….. ISO (Bila
Alamat: .............................................................................................................. yg sdh ber-
Telpon : .............................,Fax. : ................................... ISO)
e-mail : ...............................................

DAFTAR KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

No. Judul Pengarang Penerbit

dst

................., .............................. 20…

Mengetahui/Menyetujui:
Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan,

(...................................................) (...................................................)
NIP. .................................... NIP. ....................................

B.

34
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA/PROVINSI ..................................
DINAS PENDIDIKAN
LOGO NOMOR
KAB/KOTA
SEKOLAH …………………………………………………….. ISO (Bila
Alamat: .............................................................................................................. yg sdh ber-
Telpon : .............................,Fax. : ................................... ISO)
e-mail : ...............................................

INVENTARIS PERABOT PERPUSTAKAAN SEKOLAH

No. Nama Peralatan/ Mesin Spesifikasi/Merk Kondisi Alat

dst

................., .............................. 20…

Mengetahui/Menyetujui:
Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan,

(...................................................) (...................................................)
NIP. .................................... NIP. ....................................

C.

35
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA/PROVINSI ..................................
DINAS PENDIDIKAN
LOGO NOMOR
KAB/KOTA
SEKOLAH …………………………………………………….. ISO (Bila
Alamat: .............................................................................................................. yg sdh ber-
Telpon : .............................,Fax. : ................................... ISO)
e-mail : ...............................................

INVENTARIS PERALATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

No. Nama Peralatan/ Mesin Spesifikasi/Merk Kondisi Alat

dst

................., .............................. 20…

Mengetahui/Menyetujui:
Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan,

(...................................................) (...................................................)
NIP. .................................... NIP. ....................................

D.

36
B. Dokumen Manajemen Manajemen Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Semua aktivitas dalam kegiatan manajemen sarana dan prasarana

perpustakaan Sekolah ………… telah dilakukan dengan mengisi formulir tersedia.

Sebagai contoh pengisian formulir manajemen sarana dan prasarana

Perpustakaan Sekolah ……………. adalah sebagai berikut.

37
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA/PROVINSI ..................................
DINAS PENDIDIKAN
LOGO NOMOR
KAB/KOTA
SEKOLAH …………………………………………………….. ISO (Bila
Alamat: .............................................................................................................. yg sdh ber-
Telpon : .............................,Fax. : ................................... ISO)
e-mail : ...............................................

DENAH RUANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Luas Bangunan : ……… m2.

Kepala Perpustakaan : …………………………

Denah Perpustakaan :

DIGAMBAR

................., .............................. 20…

Kepala Perpustakaan,

(...................................................)

NIP. ....................................

38
BAB V

PENUTUP

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

39
………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

40
DAFTAR PUSTAKA

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

41
LAMPIRAN

42
Lampiran 1.

CONTOH PERATURAN TATA TERTIB SEKOLAH

Peraturan bagi Pengunjung Perpustakaan

1. Siswa,guru,dan karyawan serta pengunjung lain yang memasuki ruang

perpustakaan diharap melapor kepada pengelola atau petugas perpustakaan.

2. Didalam ruang perpustakaan harap menjaga ketertiban kesopanan supaya

tidak menggangu orang lain yang sedang membaca atau belajar.

3. Setiap peminjam buku,majala,surat kabar dan lain-lain harus memiliki kartu

anggota perpustakaan.

4. Setiap peminjam diperbolehkan mengambil sendiri buku-buku,majalah,surat

kabar yang akan dipinjam dan melaporkan kepada petugas perpustakaan.

5. Selesai membaca buku,majalah,surat kabar dan lain-lain harus dikembalikan

pada tempatnya semula.

6. Setiap peminjam harus mengembalikan pinjaman buku,majalah,surat kabar

dan lain-lain sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh perpustakaan.

7. Bila ada jam kosong siswa siswi diperbolehkan belajar diruang perpustakaan

setelah terlebih daulu melapor kepada petugas perpustakaan.

8. Menjaga atau merawat buku-buku,majalah,surat kabar yang dipinjam dari

perpustakaan supaya tidak rusak atau kotor.

9. Apabila buku-buku,majalah,surat kabar yang dipinjam rusak atau hilang harap

segera melapor kepada pengelola atau petugas perpustakaan.

10.Jagalah kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan didalam

ruang perpustakaan untuk mendapatkan kenyamanan bersama.

43
Larangan bagi Pengunjung Perpustakaan

1. tidak dibenarkan memakai topi,jaket,serta membawa tas ke dalam ruang

perpustakaan.

2. Dilarang membawa makanan atau minuman serta benda-benda lain yang tidak

berubungan dengan keperluan perpustakaan.

3. Dilarang makan atau minum, merokok, atau hal-hal yang bias menodai barang-

barang didalam ruang perpustakaan serta membuat udara didalam ruangan

tidak nyaman.

4. Dilarang mencorat-coret atau menggunting,menyobek buku-

buku,majalah,surat kabar dan lain-lain milik perpustakaan.

5. Dilarang bermain atau bergurau yang dapat mengganggu orang lain yang

sedang membaca atau belajar.

6. Tidak dibenarkan menggunakan ruang perpustakaan untuk keperluan

lain,selain sebagai sarana pendidikan disekolah serta untuk meningkatkan

efektifitas kegiatan belajar mengajar.

7. Tidak dibenarkan menukar buku-buku,majalah,surat kabar dan lain-lain tanpa

seijin pengelola atau petugas perpustakaan walaupun judul dan pengarangnya

sama.

44
Lampiran 2.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

A. Kepala Perpustakaan

1. Membuat perencanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan

pada awal tahun ajaran.

2. Mendayagunakan semua sumber yang ada .

3. Mengadakan koordinasi dan pengawasan terhadap semua kegiatan

perpustakaan

4. Mengadakan pembinaan terhadap anggota pustaka

5. Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu sehubungan dengan

pembinaan dan pengembangan perpustakaan.

6. Melakukan kerjasama dengan perangkat sekolah untuk meningkatkan

efesiensi dan efektifitas kegiatan perpustakaan.

7. Mengadakan penilaian terhadap penyelenggaraan perpustakaan.

8. Mengadakan hubungan kerja sama dengan pihak luar/ perpustakaan

lain dalam upaya pengembangan perpustakaan

9. Membuat laporan kegiatan perpustakaan pada akhir tahun ajaran.

B. Pelayanan Teknis

1. Merencanakan dan melakukan pengadaan bahan-bahan pustaka

sesuai dengan kebutuhan.


45
2. Mengiventarisasi bahan-bahan pustaka ke dalam buku induk dan

buku iventaris.

3. Mengklasifikasikan bahan-bahan pustaka menurut  sistem klasifikasi

tertentu.

4. Mengkatalog dan melabel  buku-buku perpustakaan sekolah

5. Membuat perlengkapan buku (kartu buku, barkot, slip tanggal)

6. Menyusun koleksi/ bahan-bahan pustaka di rak menurut peraturan

yang berlaku.

C. Pelayanan Pembaca/Sirkulasi

1. Melayani peminjaman buku-buku

2. Melayani pengembalian buku-buku yang telah dipinjam

3. Memberikan pelayanan bimbingan belajar

4. Mengadakan pembinaan minat baca

5. Memberikan bantuan informasi kepada semua pihak.

6. Menyusun koleksi/ bahan-bahan pustaka menurut peraturan yang

berlaku.

D. Pelayanan Pustaka Maya (TIK)

1. Mendukumentasikan bahan ajar (power point), perangkat

pembelajaran guru.

46
2. Mendukumentasikan, PTK Guru, dan karya tulis siswa yang

dikutsertakan dalam lomba.

3. Melengkapi Pustaka Maya dengan buku digital, bahan ajar (Materi)

berupa bank informasi sesuai dengan kebutuhan guru.

4. Mempublikasikan karya siswa dan guru, aktifitas sekolah di Web

Sekolah

5. Memberikan pelayanan dan bimbingan pada  pemakai Pustaka Maya

6. Menata koleksi pustaka dalam server Pustaka Maya sehingga mudah

ditemukan.

47
Lampiran 3.

FOTO DOKUMENTASI PENGELOLAAN (MANAJEMEN)

PERPUSTAKAAN SEKOLAH ………………….

FOTO KEGIATAN

Gambar 1 . ………………….

48
FOTO KEGIATAN

Gambar 2 . ………………….

Dst……

49
Lampiran 4.

FOTO DOKUMENTASI SARANA DAN PRASARANA

PERPUSTAKAAN SEKOLAH ………………….

FOTO SARANA DAN PRASARANA

Gambar 1 . ………………….

50
FOTO SARANA DAN PRASARANA

Gambar 2 . ………………….

Dst……

51
Lampiran 5.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 43 TAHUN 2007

TENTANG

PERPUSTKAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat

mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung

penyelenggaraan pendidikan nasional;

b. bahwa sebagai salah satu upaya untuk memajukan

kebudayaan nasional, perpustakaan merupakan

wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa;

c. bahwa dalam rangka meningkatkan kecerdasan

52
kehidupan bangsa, perlu ditumbuhkan budaya gemar

membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan

perpustakaan sebagai sumber informasi yang berupa

karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam;

d. bahwa ketentuan yang berkaitan dengan

penyelenggaraan perpustakaan masih bersifat parsial

dalam berbagai peraturan sehingga perlu diatur secara

komprehensif dalam suatu undang-undang tersendiri;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu

dibentuk Undang-Undang tentang Perpustakaan;

Mengingat: Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

53
MEMUTUSKAN:

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERPUSTAKAAN.

BAB I

KETENTUAN

UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya

tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara

profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi

kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,

informasi, dan rekreasi para pemustaka.

2. Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam

bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam

dalam berbagai media yang mempunyai nilai

pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.

3. Koleksi nasional adalah semua karya tulis, karya cetak,

dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang

diterbitkan ataupun tidak diterbitkan, baik yang berada

54
di dalam maupun di luar negeri yang dimiliki oleh

perpustakaan di wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

4. Naskah kuno adalah semua dokumen tertulis yang

tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain,

baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri

yang berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh)

tahun, dan yang mempunyai nilai penting bagi

kebudayaan nasional, sejarah, dan ilmu pengetahuan.

5. Perpustakaan Nasional adalah lembaga pemerintah

non departemen (LPND) yang melaksanakan tugas

pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang

berfungsi sebagai perpustakaan pembina,

perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit,

perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan

pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di

ibukota negara.

6. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang

diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana

pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan

umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status

sosial-ekonomi.

7. Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang

55
diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di

lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat,

lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, atau

organisasi lain.

8. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki

kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau

pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan

tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan

pelayanan perpustakaan.

9. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu

perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau

lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan

perpustakaan.

10. Bahan perpustakaan adalah semua hasil karya tulis,

karya cetak, dan/atau karya rekam.

11. Masyarakat adalah setiap orang, kelompok orang, atau

lembaga yang berdomisili pada suatu wilayah yang

mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang

perpustakaan.

12. Organisasi profesi pustakawan adalah perkumpulan

yang berbadan hukum yang didirikan oleh pustakawan

untuk mengembangkan profesionalitas

kepustakawanan.

56
13. Pemerintah pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang

kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

14. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau

walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah.

15. Sumber daya perpustakaan adalah semua tenaga,

sarana dan prasarana, serta dana yang dimiliki

dan/atau dikuasai oleh perpustakaan.

16. Menteri adalah menteri yang menangani urusan

pemerintahan dalam bidang pendidikan nasional.

Pasal 2

Perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas

pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan,

keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan.

Pasal 3

Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan,

penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk

57
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.

Pasal 4

Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada

pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta

memperluas wawasan dan pengetahuan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB II

HAK, KEWAJIBAN, DAN KEWENANGAN

Bagian Kesatu

Hak

Pasal 5

(1) Masyarakat mempunyai hak yang sama untuk:

a. memperoleh layanan serta memanfaatkan dan

mendayagunakan fasilitas perpustakaan;

b. mengusulkan keanggotaan Dewan Perpustakaan;

c. mendirikan dan/atau menyelenggarakan

58
perpustakaan;

d. berperan serta dalam pengawasan dan evaluasi

terhadap penyelenggaraan perpustakaan.

(2) Masyarakat di daerah terpencil, terisolasi, atau

terbelakang sebagai akibat faktor geografis berhak

memperoleh layanan perpustakaan secara khusus.

(3) Masyarakat yang memiliki cacat dan/atau kelainan fisik,

emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak

memperoleh layanan perpustakaan yang disesuaikan

dengan kemampuan dan keterbatasan masing-masing.

Bagian Kedua

Kewajiban

Pasal 6

(1) Masyarakat berkewajiban:

a. menjaga dan memelihara kelestarian koleksi

perpustakaan;

b. menyimpan, merawat, dan melestarikan naskah

kuno yang dimilikinya dan mendaftarkannya ke

Perpustakaan Nasional;

59
c. menjaga kelestarian dan keselamatan sumber

daya perpustakaan di lingkungannya;

d mendukung upaya penyediaan fasilitas layanan

perpustakaan di lingkungannya;

e. mematuhi seluruh ketentuan dan

peraturan dalam pemanfaatan fasilitas

perpustakaan; dan

f. menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan

lingkungan perpustakaan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendaftaran

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur

dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 7

(1) Pemerintah berkewajiban:

a. mengembangkan sistem nasional perpustakaan

sebagai upaya mendukung sistem pendidikan

nasional;

b. menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan

pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber

belajar masyarakat;

c. menjamin ketersediaan layanan perpustakaan

60
secara merata di tanah air;

d. menjamin ketersediaan keragaman koleksi

perpustakaan melalui terjemahan (translasi), alih

aksara (transliterasi), alih suara ke tulisan

(transkripsi), dan alih media (transmedia);

e. menggalakkan promosi gemar membaca dan

memanfaatkan perpustakaan;

f. meningkatan kualitas dan kuantitas koleksi

perpustakaan;

g. membina dan mengembangkan kompetensi,

profesionalitas pustakawan, dan tenaga teknis

perpustakaan;

h. mengembangkan Perpustakaan Nasional; dan

i. memberikan penghargaan kepada setiap orang yang

menyimpan, merawat, dan melestarikan naskah

kuno.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghargaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i diatur

dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 8

Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota

61
berkewajiban:

a. menjamin penyelenggaraan dan pengembangan

perpustakaan di daerah;

b. menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara

merata di wilayah masing-masing;

c. menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan

pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber

belajar masyarakat;

d. menggalakkan promosi gemar membaca dengan

memanfaatkan perpustakaan;

e. memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di daerah;

dan

f. menyelenggarakan dan

mengembangkan perpustakaan umum daerah berdasar

kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan

tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya.

Bagian

Ketiga

Kewenan

gan

Pa

sal 9 Pemerintah

62
berwenang:

a. menetapkan kebijakan nasional dalam pembinaan dan

pengembangan semua jenis perpustakaan di wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi

penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan di

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan

c. mengalihmediakan naskah kuno yang dimiliki oleh

masyarakat untuk dilestarikan dan didayagunakan.

Pasal 10

Pemerintah daerah

berwenang:

a. menetapkan kebijakan daerah dalam pembinaan dan

pengembangan perpustakaan di wilayah masing-

masing;

b. mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi

penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan di

wilayah masing-masing; dan

c. mengalihmediakan naskah kuno yang dimiliki oleh

masyarakat di wilayah masing-masing untuk dilestarikan

dan didayagunakan.

BAB III

63
STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN

Pasal 11

(1) Standar nasional perpustakaan terdiri atas:

a. standar koleksi perpustakaan;

b. standar sarana dan prasarana;

c. standar pelayanan perpustakaan;

d. standar tenaga perpustakaan;

e. standar penyelenggaraan; dan

f. standar pengelolaan.

(2) Standar nasional perpustakaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) digunakan sebagai acuan

penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan

perpustakaan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar nasional

perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB IV

KOLEKSI

64
PERPUSTAKAAN

Pasal 12

(1) Koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan,

dilayankan, dan dikembangkan sesuai dengan

kepentingan pemustaka dengan memperhatikan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

(2) Pengembangan koleksi perpustakaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan

standar nasional perpustakaan.

(3) Bahan perpustakaan yang dilarang berdasarkan

peraturan perundang-undangan disimpan sebagai

koleksi khusus Perpustakaan Nasional.

(4) Koleksi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

digunakan secara terbatas.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyimpanan koleksi

khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan

penggunaan secara terbatas sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 13

(1) Koleksi nasional diinventarisasi, diterbitkan dalam

65
bentuk katalog induk nasional (KIN), dan didistribusikan

oleh Perpustakaan Nasional.

(2) Koleksi nasional yang berada di daerah diinventarisasi,

diterbitkan dalam bentuk katalog induk daerah (KID),

dan didistribusikan oleh perpustakaan umum provinsi.

BAB V

LAYANAN

PERPUSTAKAAN

Pasal 14

(1) Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan

berorientasi bagi kepentingan pemustaka.

(2) Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan

perpustakaan berdasarkan standar nasional

perpustakaan.

(3) Setiap perpustakaan mengembangkan layanan

perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi

informasi dan komunikasi.

(4) Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dikembangkan melalui pemanfaatan sumber

daya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan

66
pemustaka.

(5) Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan

standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan

pelayanan kepada pemustaka.

(6) Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui

kerja sama antarperpustakaan.

(7) Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana

dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan melalui jejaring

telematika.

BAB VI

PEMBENTUKAN, PENYELENGGARAAN, SERTA PENGELOLAAN DAN

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN

Bagian Kesatu

Pembentukan

Perpustakaan

Pasal 15

(1) Perpustakaan dibentuk sebagai wujud pelayanan

kepada pemustaka dan masyarakat.

(2) Pembentukan perpustakaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah

67
daerah, dan/atau masyarakat.

(3) Pembentukan perpustakaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) paling sedikit memenuhi syarat:

a. memiliki koleksi perpustakaan;

b. memiliki tenaga perpustakaan;

c. memiliki sarana dan prasarana perpustakaan;

d. memiliki sumber pendanaan; dan

e. memberitahukan keberadaannya ke

Perpus- takaan Nasional.

Bagian Kedua

Penyelenggaraan

Perpustakaan

Pasal 16

Penyelenggaraan perpustakaan berdasarkan

kepemilikan terdiri atas:

a. perpustakaan pemerintah;

b. perpustakaan provinsi;

c. perpustakaan kabupaten/kota;

68
d. perpustakaan kecamatan;

e. perpustakaan desa;

f. perpustakaan masyarakat;

g. perpustakaan keluarga; dan

h. perpustakaan pribadi.

Pasal 17

Penyelenggaraan perpustakaan dilakukan sesuai dengan

standar nasional perpustakaan.

Bagian Ketiga

Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan

Pasal 18

Setiap perpustakaan dikelola sesuai dengan

standar nasional perpustakaan.

Pasal 19

69
(1) Pengembangan perpustakaan merupakan upaya

peningkatan sumber daya, pelayanan, dan pengelolaan

perpustakaan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas.

(2) Pengembangan perpustakaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan berdasarkan karakteristik, fungsi

dan tujuan, serta dilakukan sesuai dengan kebutuhan

pemustaka dan masyarakat dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi.

(3) Pengembangan perpustakaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan secara

berkesinambungan.

BAB VII

JENIS-JENIS PERPUSTAKAAN

Pas

al 20 Perpustakaan

terdiri atas:

a. Perpustakaan Nasional;

b. Perpustakaan Umum;

c. Perpustakaan Sekolah/Madrasah;

d. Perpustakaan Perguruan Tinggi; dan

e. Perpustakaan Khusus.

70
Bagian Kesatu

Perpustakaan

Nasional

Pasal 21

(1) Perpustakaan Nasional merupakan LPND yang

melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang

perpustakaan dan berkedudukan di ibukota negara.

(2) Perpustakaan Nasional bertugas:

a. menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum,

dan kebijakan teknis pengelolaan perpustakaan;

b. melaksanakan pembinaan, pengembangan,

evaluasi, dan koordinasi terhadap pengelolaan

perpustakaan;

c. membina kerja sama dalam pengelolaan berbagai

jenis perpustakaan; dan

d. mengembangkan standar nasional perpustakaan.

(3) Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Perpustakaan Nasional bertanggung jawab:

71
a. mengembangkan koleksi nasional yang

memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar

sepanjang hayat;

b. mengembangkan koleksi nasional untuk

melestarikan hasil budaya bangsa;

c. melakukan promosi perpustakaan dan gemar

membaca dalam rangka mewujudkan masyarakat

pembelajar sepanjang hayat; dan

d. mengidentifikasi dan

mengupayakan pengembalian naskah kuno yang

berada di luar negeri.

Bagian Kedua

Perpustakaan

Umum

Pasal 22

(1) Perpustakaan umum diselenggarakan oleh Pemerintah,

pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,

kecamatan, dan desa, serta dapat diselenggarakan oleh

masyarakat.

72
(2) Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota

menyelenggarakan perpustakaan umum daerah yang

koleksinya mendukung pelestarian hasil budaya daerah

masing-masing dan memfasilitasi terwujudnya

masyarakat pembelajar sepanjang hayat.

(3) Perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh

Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah

kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan

mengembangkan sistem layanan perpustakaan

berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

(4) Masyarakat dapat menyelenggarakan perpustakaan

umum untuk memfasilitasi terwujudnya masyarakat

pembelajar sepanjang hayat.

(5) Pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau

kabupaten/kota melaksanakan layanan perpustakaan

keliling bagi daerah yang belum terjangkau oleh layanan

perpustakaan menetap.

Bagian Ketiga

Perpustakaan

Sekolah/Madrasah

Pasal 23

73
(1) Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan

perpustakaan yang memenuhi standar nasional

perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional

Pendidikan.

(2) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran yang

ditetapkan sebagai buku teks wajib pada satuan

pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah yang

mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan

pendidik.

(3) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mengembangkan koleksi lain yang mendukung

pelaksanaan kurikulum pendidikan.

(4) Perpustakaan sekolah/madrasah melayani peserta didik

pendidikan kesetaraan yang dilaksanakan di lingkungan

satuan pendidikan yang bersangkutan.

(5) Perpustakaan sekolah/madrasah mengembangkan

layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan

komunikasi.

(6) Sekolah/madrasah mengalokasikan dana paling sedikit

5% dari anggaran belanja operasional

sekolah/madrasah atau belanja barang di luar belanja

pegawai dan belanja modal untuk pengembangan

74
perpustakaan.

Bagian Keempat

Perpustakaan Perguruan

Tinggi

Pasal 24

(1) Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan

perpustakaan yang memenuhi standar nasional

perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional

Pendidikan.

(2) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah

eksemplarnya, yang mencukupi untuk mendukung

pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat.

(3) Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan

layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan

komunikasi.

(4) Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk

pengembangan perpustakaan sesuai dengan peraturan

75
perundang-undangan guna memenuhi standar nasional

pendidikan dan standar nasional perpustakaan.

Bagian Kelima

Perpustakaan

Khusus

Pasal 25

Perpustakaan khusus menyediakan bahan perpustakaan

sesuai dengan kebutuhan pemustaka di lingkungannya.

Pasal 26

Perpustakaan khusus memberikan layanan kepada

pemustaka di lingkungannya dan secara terbatas memberikan

layanan kepada pemustaka di luar lingkungannya.

Pasal 27

76
Perpustakaan khusus diselenggarakan sesuai dengan standar

nasional perpustakaan.

Pasal 28

Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan bantuan

berupa pembinaan teknis, pengelolaan, dan/atau

pengembangan perpustakaan kepada perpustakaan khusus.

BAB VIII

TENAGA PERPUSTAKAAN, PENDIDIKAN, DAN

ORGANISASI PROFESI

Bagian Kesatu

Tenaga

Perpustakaan

Pasal 29

(1) Tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan

tenaga teknis perpustakaan.

77
(2) Pustakawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar

nasional perpustakaan.

(3) Tugas tenaga teknis perpustakaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dapat dirangkap oleh

pustakawan sesuai dengan kondisi perpustakaan yang

bersangkutan.

(4) Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab,

pengangkatan, pembinaan, promosi, pemindahan

tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang

berstatus pegawai negeri sipil dilakukan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

(5) Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab,

pengangkatan, pembinaan, promosi, pemindahan

tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang

berstatus nonpegawai negeri sipil dilakukan sesuai

dengan peraturan yang ditetapkan oleh penyelenggara

perpustakaan yang bersangkutan.

Pasal 30

Perpustakaan Nasional, perpustakaan umum Pemerintah,

perpustakaan umum provinsi, perpustakaan umum

kabupaten/kota, dan perpustakaan perguruan tinggi dipimpin

78
oleh pustakawan atau oleh tenaga ahli dalam bidang

perpustakaan.

Pasal 31

Tenaga perpustakaan berhak atas:

a. penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan

jaminan kesejahteraan sosial;

b. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan

pengembangan kualitas; dan

c. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana,

dan fasilitas perpustakaan untuk menunjang kelancaran

pelaksanaan tugas.

Pasal 32

Tenaga perpustakaan berkewajiban:

a. memberikan layanan prima terhadap pemustaka;

b. menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif; dan

c. memberikan keteladanan dan menjaga nama baik

lembaga dan kedudukannya sesuai dengan tugas dan

tanggung jawabnya.

79
Bagian Kedua

Pendidikan

Pasal 33

(1) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan

tenaga perpustakaan merupakan tanggung jawab

penyelenggara perpustakaan.

(2) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

melalui pendidikan formal dan/atau nonformal.

(3) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan

melalui kerja sama Perpustakaan Nasional,

perpustakaan umum provinsi, dan/atau perpustakaan

umum kabupaten/kota dengan organisasi profesi, atau

dengan lembaga pendidikan dan pelatihan.

Bagian Ketiga

Organisasi

Profesi

Pasal 34

80
(1) Pustakawan membentuk organisasi profesi.

(2) Organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) berfungsi untuk memajukan dan memberi

pelindungan profesi kepada pustakawan.

(3) Setiap pustakawan menjadi anggota organisasi profesi.

(4) Pembinaan dan pengembangan organisasi profesi

pustakawan difasilitasi oleh Pemerintah, pemerintah

daerah, dan/atau masyarakat.

Pasal 35

Organisasi profesi pustakawan mempunyai kewenangan:

a. menetapkan dan melaksanakan anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga;

b. menetapkan dan menegakkan kode etik pustakawan;

c. memberi pelindungan hukum kepada pustakawan; dan

d. menjalin kerja sama dengan asosiasi pustakawan pada

tingkat daerah, nasional, dan internasional.

Pasal 36

(1) Kode etik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf

81
b berupa norma atau aturan yang harus dipatuhi oleh

setiap pustakawan untuk menjaga kehormatan,

martabat, citra, dan profesionalitas.

(2) Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memuat secara spesifik sanksi pelanggaran kode etik

dan mekanisme penegakan kode etik.

Pasal 37

(1) Penegakan kode etik sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 36 ayat (2) dilaksanakan oleh Majelis Kehormatan

Pustakawan yang dibentuk oleh organisasi profesi.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi profesi

pustakawan diatur dalam anggaran dasar dan anggaran

rumah tangga.

BAB IX

SARANA DAN PRASARANA

Pasal 38

82
(1) Setiap penyelenggara perpustakaan menyediakan

sarana dan prasarana sesuai dengan standar nasional

perpustakaan.

(2) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai

dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB X

PENDAN

AAN

Pasal 39

(1) Pendanaan perpustakaan menjadi tanggung jawab

penyelenggara perpustakaan.

(2) Pemerintah dan pemerintah daerah mengalokasikan

anggaran perpustakaan dalam anggaran pendapatan

dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan

dan belanja daerah (APBD).

83
Pasal 40

(1) Pendanaan perpustakaan didasarkan pada prinsip

kecukupan dan berkelanjutan.

(2) Pendanaan perpustakaan bersumber dari:

a. anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau

anggaran pendapatan dan belanja daerah;

b. sebagian anggaran pendidikan;

c. sumbangan masyarakat yang tidak mengikat;

d. kerja sama yang saling menguntungkan;

e. bantuan luar negeri yang tidak mengikat;

f. hasil usaha jasa perpustakaan; dan/atau

g. sumber lain yang sah berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 41

Pengelolaan dana perpustakaan dilakukan secara efisien,

berkeadilan, terbuka, terukur, dan bertanggung jawab.

BAB XI

84
KERJA SAMA DAN PERAN SERTA

MASYARAKAT

Bagian Kesatu

Kerja Sama

Pasal 42

(1) Perpustakaan melakukan kerja sama dengan berbagai

pihak untuk meningkatkan layanan kepada pemustaka.

(2) Peningkatan layanan kepada pemustaka sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan

jumlah pemustaka yang dapat dilayani dan meningkatkan

mutu layanan perpustakaan.

(3) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

peningkatan layanan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dilakukan dengan memanfaatkan sistem jejaring

perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan

komunikasi.

Bagian Kedua

85
Peran Serta

Masyarakat

Pasal 43

Masyarakat berperan serta dalam pembentukan,

penyelenggaraan, pengelolaan, pengembangan, dan

pengawasan perpustakaan.

BAB XII

DEWAN PERPUSTAKAAN

Pasal 44

(1) Presiden menetapkan Dewan Perpustakaan Nasional

atas usul Menteri dengan memperhatikan masukan dari

Kepala Perpustakaan Nasional.

(2) Gubernur menetapkan Dewan Perpustakaan Provinsi

atas usul kepala perpustakaan provinsi.

(3) Dewan Perpustakaan Nasional bertanggung jawab

kepada Presiden dan Dewan Perpustakaan Provinsi

bertanggung jawab kepada gubernur.

(4) Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2) berjumlah 15 (lima belas) orang yang berasal dari:

86
a. 3 (tiga) orang unsur pemerintah;

b. 2 (dua) orang wakil organisasi

profesi pustakawan;

c. 2 (dua) orang unsur pemustaka;

d. 2 (dua) orang akademisi;

e. 1 (satu) orang wakil organisasi penulis;

f. 1 (satu) orang sastrawan;

g. 1 (satu) orang wakil organisasi penerbit;

h. 1 (satu) orang wakil organisasi perekam;

i. 1 (satu) orang wakil organisasi toko buku; dan

j. 1 (satu) orang tokoh pers.

(5) Dewan perpustakaan dipimpin oleh seorang ketua

dibantu oleh seorang sekretaris yang dipilih dari dan

oleh anggota dewan perpustakaan.

(6) Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2) bertugas:

a. memberikan pertimbangan, nasihat, dan saran

bagi perumusan kebijakan dalam bidang

perpustakaan;

b. menampung dan menyampaikan aspirasi

masyarakat terhadap penyelenggaraan

87
perpustakaan; dan

c. melakukan pengawasan dan penjaminan mutu

layanan perpustakaan.

Pasal 45

(1) Dewan Perpustakaan Nasional dalam melaksanakan

tugas dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja

negara.

(2) Dewan Perpustakaan Provinsi dalam melaksanakan

tugas dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja

daerah.

Pasal 46

Dewan perpustakaan dapat menjalin kerja sama dengan

perpustakaan pada tingkat daerah, nasional, dan

internasional untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 44 ayat (6).

Pasal 47

Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan organisasi dan tata

88
kerja, tata cara pengangkatan anggota, serta pemilihan

pimpinan dewan perpustakaan diatur dengan Peraturan

Pemerintah.

BAB XIII

PEMBUDAYAAN KEGEMARAN MEMBACA

Pasal 48

(1) Pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui

keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat.

(2) Pembudayaan kegemaran membaca pada keluarga

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) difasilitasi oleh

Pemerintah dan pemerintah daerah melalui buku murah

dan berkualitas.

(3) Pembudayaan kegemaran membaca pada satuan

pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dengan mengembangkan dan memanfaatkan

perpustakaan sebagai proses pembelajaran.

(4) Pembudayaan kegemaran membaca pada masyarakat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui

penyediaan sarana perpustakaan di tempat-tempat

umum yang mudah dijangkau, murah, dan bermutu.

89
Pasal 49

Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat mendorong

tumbuhnya taman bacaan masyarakat dan rumah baca

untuk menunjang pembudayaan kegemaran membaca.

Pasal 50

Pemerintah dan pemerintah daerah memfasilitasi dan

mendorong pembudayaan kegemaran membaca

sebagaimana diatur dalam Pasal 48 ayat (2) sampai dengan

ayat (4) dengan menyediakan bahan bacaan bermutu,

murah, dan terjangkau serta menyediakan sarana dan

prasarana perpustakaan yang mudah diakses.

Pasal 51

(1) Pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui

gerakan nasional gemar membaca.

(2) Gerakan nasional gemar membaca sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pemerintah

dan pemerintah daerah dengan melibatkan seluruh

masyarakat.

90
(3) Satuan pendidikan membina pembudayaan kegemaran

membaca peserta didik dengan memanfaatkan

perpustakaan.

(4) Perpustakaan wajib mendukung dan memasyarakatkan

gerakan nasional gemar membaca melalui penyediaan

karya tulis, karya cetak, dan karya rekam.

(5) Untuk mewujudkan pembudayaan kegemaran

membaca sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

perpustakaan bekerja sama dengan pemangku

kepentingan.

(6) Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan

penghargaan kepada masyarakat yang berhasil

melakukan gerakan pembudayaan gemar membaca.

(7) Ketentuan mengenai pemberian penghargaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diatur dengan

Peraturan Pemerintah.

BAB XIV

KETENTUAN

SANKSI

Pasal 52

(1) Semua lembaga penyelenggara perpustakaan yang

91
tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 ayat (1), Pasal 8, Pasal 22 ayat (2),

Pasal 23, dan Pasal 24 dikenai sanksi administratif.

(2) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan

Pemerintah.

BAB XV

KETENTUAN

PENUTUP

Pasal 53

Semua peraturan perundang-undangan yang diperlukan

untuk melaksanakan Undang-Undang ini harus diselesaikan

paling lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak berlakunya

undang-undang ini.

Pasal 54

92
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya

dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta

pada tanggal 1 Nopember 2007

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 1 Nopember 2007

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI

93
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ANDI MATTALATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 129

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT NEGARA RI

Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan

Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat,

Wisnu Setiawan

94

Anda mungkin juga menyukai