Proposal Sampah
Proposal Sampah
BANTUAN SARANA/PRASARANA
PENGELOLAAN SAMPAH DI WILAYAH PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL DI KABUPATEN SUMENEP
i
KATA PENGANTAR
Sampah di Indonesia merupakan masalah serius yang berdampak pada sosial, ekonomi da
n budaya masyarakat. Hampir semua kota di Indonesia mengalami kendala dalam mengolah sam
pah. Hal ini terjadi karena pengolahan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) di sebuah kota lahannya
masih kurang. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat membuang sampah di sembarang tempat
seperti sungai, selokan, dan tempat umum lainnya. Sampah yang dihasilkan di Indonesia per hari
mencapai 67 juta ton. Jenis sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik yang menca
pai 60 persen dan sampah plastik 15 persen. Lebih dari 1 juta kantong plastik digunakan setiap m
enitnya, dan 50 persen dari kantong plastik tersebut dipakai hanya sekali lalu dibuang. Dari angka
tersebut hanya 5 persen yang didaur ulang.
Paradigma yang mengatakan bahwa dalam mengelola sampah selalu mengandalkan prose
s mengumpulkan, angkut dan buang di lingkungan masyarakat tentu perlu diubah. Pelaksanaan p
engolahan sampah melalui kegiatan daur ulang tidak bisa disandarkan pada satu pihak saja. Nam
un, perlu adanya kolaborasi dengan berbagai aktor. Pemerintah, pelaku usaha atau pelaku indust
ri, serta masyarakat mempunyai porsi penting untuk memastikan pengolahan sampah melalui da
ur ulang dapat berlangsung di seluruh daerah tanpa terkecuali.
Pemerintah sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab besar dalam pengelolaan sampa
h perlu meningkatkan keseriusannya dalam menegakkan peraturan terkait prosedur dan standar
pengolahan daur ulang sampah. Berbagai produk hukum yang mengatur mengenai pengolahan s
ampah melalui daur ulang sudah diatur dengan cukup komprehensif, baik untuk lingkup sampah r
umah tangga ataupun sampah spesifik. Bantuan dana operasional untuk pelaku daur ulang samp
ah juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan mengingat dalam kaitannya dengan sampah ru
mah tangga, bank sampah menjadi wadah terdekat bagi masyarakat untuk turut serta dalam pen
golahan sampah yang berwawasan lingkungan. Budaya daur ulang sampah di lingkungan masyara
kat harus terbentuk dengan baik. Tidak hanya sekadar pada pengolahan sampah berbasis daur ul
ang saja yang digalakkan, tetapi pemasaran atas hasil produk daur ulang juga perlu ditingkatkan.
Sapeken, 28 Juni 2023
Ketua
RUSMAN
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.2. PERMASALAHAN 5
BAB II KEGIATAN 8
2.1. PROFIL 8
a. LOKASI 8
b. KONDISI GEOGRAFIS 8
c. WILAYAH KERJA 9
d. SUSUNAN PENGURUS 10
e. NARAHUBUNG 10
b. Motor Roda 3 13
a. Mesin Pres 14
b. Motor Roda 3 15
BAB IV PENUTUP
Saat ini rata-rata orang Indonesia menghasilkan sampah 0,5 kg dan 13% diantaranya a
dalah plastik. Sampah plastik menduduki peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 ton per tahun ata
u 9% dari jumlah total produksi sampah. Langkah positif untuk pengurangan sampah melalui k
ampanye 3R yaitu reduce (mengurangi) reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur u
lang). Namun secara umum, hasil yang didapat tidak sebanding dengan pertumbuhan penggun
aan plastik yang terus meningkat dari hari ke hari. “Yang harus dilakukan saat ini bukan memu
suhi plastik, akan tetapi menemukan formula yang tepat untuk mempercepat proses pengurai
an plastik agar bisa kembali ke alam.
Meningkatnya pasar dan produksi barang plastik tersebut telah memberikan sumban
gan positif terhadap devisa negara. Namun disisi lain, plastik-plastik yang sudah tidak terpakai
oleh masyarakat akan dibuang dan berubah menjadi sampah. Dari total konsumsi plastik yang
sudah mendekati 2 juta ton pada saat ini diperkirakan 80% berpotensi menjadi limbah. Jika ke
beradaan sampah plastik tersebut dibiarkan terus menerus tanpa ada upaya dalam penangana
nnya maka sudah dapat dipastikan penumpukan limbah plastik akan menjadi masalah yang be
sar. Hal ini disebabkan sifat karakterisitik sampah plastik itu sendiri yang sulit diurai oleh mikro
organisme. Penumpukan sampah plastik yang akhirnya bermuara di Tempat Pembuangan Akhi
r (TPA) lambat laun akan memperpendek umur TPA itu sendiri.
Bank Sampah Terpadu Badan Usaha Milik Desa Mandiri Sapeken merupakan salah sat
u bank sampah yang berada di Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep Provin
si Jawa Timur. Workshop Bank Sampah Terpadu Badan Usaha Milik Desa Mandiri Sapeken ber
ada + 20 meter dari garis pantai dan berjarak + 3-4 mil dari desa-desa yang ada di sekitarnya k
m dari Pelabuhan Laut Kabupaten Sumenep (koordinat -8,44308, 118,72298). Lokasi ini sangat
strategis mengingat salah satu sumber sampah plastik bukan hanya berasal dari Desa Sapeken
melainkan juga berasa dari sampah kiriman dar desa - desa yang ada di sekitar pulau sapeken
dan sebagian berasal dari kapal perintis. Selain itu, lokasi Bank Sampah Terpadu Bum Desa
Mandiri Sapeken juga merupakan pintu gerbang masuk dan keluar ke wilayah Bali,
Banyuwangi dan Sumenep. Dengan modal posisi yang strategis tersebut, diharapkan Bank Sam
pah Terpadu Bum Desa Mandiri Sapeken dapat menjadi buffer (penyangga) kegiatan pengelola
an sampah terpadu.
BS BERJAYA
Seiring dengan meningkatnya arus lalu lintas yang menggunakan sarana transportasi laut, seca
ra otomatis aktivitas kedatangan dan keberangkatan penumpang melalui pelabuhan laut Kabu
paten Sumenep semakin meningkat. Hal ini tentu saja berakibat semakin banyaknya volume ti
mbulan sampah yang berada di pelabuhan maupun dari kapal yang berlabuh. Timbulan sampa
h ini apabila tidak dikelola dengan baik tentu akan menimbulkan berbagai masalah. Namun se
baliknya juga merupakan potensi ekonomi dengan semakin banyaknya sampah plastik yang da
pat dijadikan komoditi bagi Bank Sampah Sapeken Aman. Belum lagi ditambah dengan perbaik
an sarana dan prasarana wisata pantai Kolo yang semakin lengkap, tentunya akan menambah
daya tarik wisatawan domestik maupun yang mancanegara yang berkunjung kesana.
Dari uraian tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa potensi timbulan sampah yang semakin besar
secara otomatis akan menambah besar pula potensi ekonomi yang dapat diambil. Dampak sel
anjutnya adalah aktivitas pemilahan tentu saja membutuhkan ruang yang lebih besar dan sara
na yang lebih lengkap. Selama ini proses pemilahan masih bercampur
antara sampah plastik, botol kaca maupun kertas. Selain itu, ruangan untuk pemilahan juga ma
sih menjadi satu dengan tempat penyimpanan komoditi yang sudah terpilah. Hal ini tentu saja
menghambat efisiensi kerja dikarenakan sirkulasi barang menjadi tersendat.
Dengan adanya penambahan bangunan tempat pemilahan sampah diharapkan efisiensi dan si
krulasi barang akan semakin meningkat sehingga secara otomatis kapasitas produksi juga sem
akin meningkat. Hasil akhirnya adalah bahwa timbulan sampah yang berada di sekitar lokasi Ba
nk Sampah Sapeken Aman juga semakin cepat tertangani.
Namun peningkatan prasarana ini juga harus diimbangi dengan peningkatan sarana packaging
yang memadai. Bank Sampah Sapeken Aman saat ini memang sudah memiliki alat press kertas
dengan ukuran 120 cm x 100 cm. namun alat ini hanya efisien ketika digunakan untuk mengep
res komoditi dari bahan kertas. Namun ketika digunakan untuk mengepres bahan dari plastik,
kekuatan yang dihasilkan kurang mampu memadatkan. Akibatnya adalah dimensi plastik hasil
pres masih tetap besar namun bobotnya sedikit dan memakan ruang pada saat pengangkutan
menggunakan truck. Akibat lanjutannya adalah tonase ekonimis pengiriman tidak tercapai kar
ena truck cepat penuh tetapi barang yang diangkut ringan. Hal ini tentu saja merugikan dari sis
i biaya pengiriman.
Ketersediaan alat press yang dibutuhkan adalah alat press plastik dengan ukuran 60 cm x 80 c
m. Pemilihan dengan spesifikasi tersebut berdasarkan perhitungan lebar bak truck, dimana ap
abila menggunakan ukuran 120 cm x 100 cm hanya bisa memuat 3 baris sementara bila mengg
unakan ukuran 60 cm x 80 cm dapat memuat 4 baris. Artinya space yang ada di dapat dimanfa
atkan secara maksimal tanpa da ruang yang kosong.
1.2. PERMASALAHAN
Seperti telah diuraikan di atas, permasalah utama yang saat ini dihadapi adalah:
2.1. PROFIL
a. LOKASI
Bank Sampah Sapeken Aman merupakan salah satu bank sampah yang berada di Kelurahan Ul
e, Kecamatan Asakota Kabupaten Sumenep Provinsi Nusa Tenggara Barat. Workshop Bank
Sampah Sapeken Aman berada + 400 meter dari garis pantai dan berjarak + 1 km dari Pela
buhan Laut Kabupaten Sumenep (koordinat -8,44308, 118,72298). Lokasi ini sangat strate
gis mengingat salah satu sumber sampah plastik berasal dari kapal yang merapat dan berl
abuh di Pelabuhan Bima. Selain itu, lokasi Bank Sampah Sapeken Aman juga merupakan pi
ntu gerbang masuk ke wilayah kawasan wisata laut dan pantai Kolo. Dengan modal posisi
yang strategis tersebut, diharapkan Bank Sampah Sapeken Aman dapat menjadi buffer (pe
nyangga) kegiatan pengelolaan di kawasan pelabuhan dan kawasan wisata Kolo.
b. KONDISI GEOGRAFIS
Wilayah Kabupaten Sumenep sebagian besar berada diatas ketinggian lebih dari 50 m dari
permukaan laut, yakni sekitar 7307 ha lahan atau 33,63 persen dari luas Kabupaten Sume
nep. Jenis kemiringan lahan di Kabupaten Sumenep bervariasi mulai dari kelompok lahan
berjenis datar dengan tingkat kemiringan 0-2% hingga sangat curam dengan tingkat kemir
ingan >45%. Wilayah Kabupaten Sumenep sebagian besar berada diatas ketinggian lebih
dari 50 m dari permukaan laut yakni sekitar 7307 ha lahan atau 33,63 persen dari luas Kab
upaten Sumenep dengan kontur wilayah bergelombang mencapai 23 persen bahkan dari
34 persen wilayahnya masuk dalam kategori lahan curam.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Sumenep tahun 2020 mencapai 779 jiwa/km 2. Kepada
tan Penduduk di 5 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terle
tak di kecamatan Rasanae Barat dengan kepadatan sebesar 3.899 jiwa/km 2 dan terendah
di Kecamatan Rasanae Timur sebesar 282 jiwa/Km2.
Kabupaten Sumenep terdiri dari 5 kacamatan yang terdiri dari 41 kelurahan dengan luas
wilayah seperti terlihat pada Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan dan Kelurahan di Kabupate
n Sumenep.
7.3 7,817
BARAT 2 Kel. Paruga 6
,849
0.9
3 Kel. Tanjung 7
,753
0.8
4 Kel. Sarae 7
,989
0.5
5 Kel. Pane 3
,590
0.3
3.5 3,319
9 Kel. Mande
0.7 5,421
10 Kel. Sadia 5
,264
0.7
11 Kel. Manggemaci 4
,447
0.5
12 Kel. Monggonao 6
,304
0.6
13 Kel. Lewirato 2
,548
0.5
14 Kel. Penatoi
0.7 5,198
15 Kel. Santi 2
,726
0.7
16 Kel. Matakando 2
,948
1.9
15.28 40,627
3 1,262
18 Kel. Rontu 4.74 3
,400
1,300
25 Kel. Penanae 5.34 4
,508
63.76 42,761
4
TIMUR 29 Kelurahan Kumbe 1.25 4733
64.07 18,118
26.49 4,541
40 Kelurahan Ule 3
,272
10.41
41 Kelurahan Jatibaru Timur 3
,777
14.56
72.00 31,991
c. WILAYAH KERJA
Wilayah kerja Bank Sampah Sapeken Aman meliputi semua kelurahan di Kabupaten Sume
nep. Hal ini dikarenakan pengurus tidak hanya menunggu nasabah yang datang ke worksh
op, namun juga melakukan jemput bola ke setiap kelurahan. Dari 41 kelurahan yang ada, h
ampir semua menjadi wilayah kerja BS Berjaya. Selain itu, BS Berjaya juga menjalin kerja s
ama dengan Pelindo III, dimana sampah yang dihasilkan oleh kapal-kapal yang bersandar d
i pelabuhan, pengelolaannya diserahkan ke BS Berjaya. Selain itu, beberapa pemulung yan
g berada di TPA Oi Mbo’o Kabupaten Sumenep juga menyetorkan sampah di BS Berjaya.
e. NARAHUBUNG
Sarana kerja yang dimiliki oleh BST Bum Desa Mandiri Sapeken saat ini adalah:
Namun saat ini kedua unit kendaraan tersebut dalam keadaan rusak berat sehingga sudah
tidak dapat dioperasionalkan untuk melakukan penjemputan sampah/komoditi di kelurah
an lain.
3. Mesin Press Kertas Karton
Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwasanya bantuan yang diterima akan dimanfaatkan s
ebagai berikut:
Tabel 2.2. Jenis Bantuan dan Rencana Pemanfaatan
a. Mesin Pres
Mesin press sampah plastik merupakan salah satu mesin pengolah sampah plastik yang berf
ungsi untuk mengepress berbagai jenis sampah plastik agar menjadi lebih padat sehingga leb
ih efisien. Mengepress bahan baku plastik bertujuan agar plastik tidak memakan tempat. Seh
ingga pada saat bahan baku plastik dikirimkan ke pabrik atau ke tempat pengolahan plastik ti
dak membutuhkan biaya yang besar.
Alat press ini akan digunakan untuk sampah dari penumpang kapal dan pengunjung wisata p
antai Kolo yang banyak menghasilkan sampah plastik berupa botol minuman, gelas plastik mi
numan maupun kemasan plastik lainnya.
b. Motor Roda 3
Akan digunakan sebagai alat transportasi sarana jemput bola ke sekolah-sekolah ataupun ke
dinas-dinas yang bekerja sama dengan BS Berjaya untuk dikelola sampahnya. Motor roda 3 i
ni juga akan digunakan untuk melakukan pelayanan penabungan untuk daerah yang gangnya
sempit dan tidak dapat diakses oleh truck ataupun pick up.
c. Tong Sampah Roda
Digunakan sebagai tempat sampah terpilah yang akan ditempatkan di sekolah dan dinas yan
g bekerja sama dengan BS Berjaya sehingga proses pemilahan berjalan lebih cepat karena sa
mpah sudah terpilah dari sumbernya.
Proposal Bantuan TPS / PDU
Pemerintah Kabupaten Sumenep 2023| 1
2
d. Bangunan Dumping Area dan Pemilahan
Bangunan TPS akan digunakan untuk dumping area sekaligus untuk tempat pemilahan samp
ah. Rencananya area ini akan digunakan sebagai tempat pengepresan sampah plastik sekalig
us sebagai storage.
Untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan yang berkaitan dengan kapasitas produksi dan ket
ersedia space, maka kami mengusulkan spesifikasi dan desain alat press sebagai berikut:
Tabel 3.1. Spesifikasi Mesin Press Plastik
Kapasitas 914 kg/jam
Tekanan yang di butuhkan 75 kg/cm2
Dimensi Hasil Press 680 x 650 x 800 mm
Dimensi ruang press 610 x 600 x 1100 mm
Dimensi dinding press 690 x 400 mm
Rangka Utama
Besi UNP 80 x50 x 50
Body dinding Press Mild steel plate # 4mm
Penggerak diesel
Daya 6,5 hp
Sistem pendingin Radiator
Sistem Starter Engkol/Aki
b. Motor Roda 3
Saat ini, motor roda 3 yang dijual di pasaran ada 2 jenis, yaitu motor roda 3 dengan bak stasti
s dan bak dinamis (bisa didumping). Untuk efisiensi waktu dan tenaga, maka kami mengusulk
an agar menggunakan motor roda 3 dinamis yang baknya bisa didumping.
Agar proses pemindahan sampah dari tong sampah ke motor roda 3 ataupun truk dapat berj
alan maksimal, kami mengusulkan agar menggunakan tong sampah roda dengan kapasitas 1
80 liter.
Bangunan TPS akan digunakan untuk dumping area sekaligus untuk tempat pemilahan sampah.
Rencananya area ini akan digunakan sebagai tempat pengepresan sampah plastik sekaligus seba
gai storage.