Tugas Daring Holistik
Tugas Daring Holistik
Disusun Oleh :
Meika Arifatull M
P27824318050
2020
i
Kata Pengantar
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Dasar
Holistik”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari,
bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat
ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Penyusun
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Holistik diambil dari kata dalam bahasa Inggris yaitu “Holistic” yang
menekankan pentingnya keseluruhan dan saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
Layanan holistik dalam pengertian memeberikan layanan kepada orang lain
mengandung makna memberikan layanan kepada seseorang atau sesama manusia
secara utuh, baik secara fisik, mental, sosial, dan spiritual mendapat perhatian yang
seimbang. Karena hakikat penciptaan manusia tidak hanya secara fisik, mental, sosial
dan spiritualnya saja, namun secara keseluruhan dan utuh. Keutuhan ciptaan Allah
kepada manusia yang menjadi background dikembangkannya pelayanan pastoral
kepada manusia.
4
Bidan sebagai pemberi jasa harus mengedepankan pemberian asuhan kebidanan yang
aman, nyaman dan tidak terlepas dari nilai penghargaan terhadap kearifan lokal atau
budaya setempat sehingga antara pemberi jasa dan penerima jasa terdapat suatu
keseimbangan hubungan.
5
BAB II
ISI
6
BAB III
PEMBAHASAN
Istilah holistik merupakan sebuah persitilahan yang berasal dari bahasa Inggris
dari akar kata “whole” yang berarti keseluruhan. Asal kata “holisme” diambil dari
bahasa Yunani, holos, yang berarti semua atau keseluruhan. holisme sebagai sebuah
kecenderungan alam untuk membentuk sesuatu yang utuh sehingga sesuatu tersebut
lebih besar daripada sekedar gabungan-gabungan bagian hasil evolusi. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia kata “holisme” didefinisikan sebagai cara pendekatan
terhadap suatu masalah atau gejala, dengan memandang gejala atau masalah itu
sebagai suatu kesatuan yang utuh. Dari kata holisme itulah kata holistik diartikan
sebagai cara pandang yang menyeluruh atau secara keseluruhan.
Kata holistik berasal dari bahasa Yunani holon yang berarti mampu melihat
secara keseluruhan dan meyakini bahwa sebuah kesatuan yang utuh tidak dapat
dihilangkan setiap bagiannya. Di samping itu, istilah holistik juga diambil dari kata
dasar heal (penyembuhan) dan health (kesehatan). Secara etimologis memiliki akar
kata yang sama dengan istilah whole (keseluruhan).Hal ini mengindikasikan bahwa
berpikir holistik berarti berpikir sehat. Nanik Rubiyanto dan Dany Haryanto, Strategi
Pembelajaran Holistik di Sekolah, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010), 31-32.
7
bagian-bagian yang terpisah. Sistem alam tidak dapat dipahami apabila kita
mempelajarinya dengan cara memisahkan bagian-bagiannya: sistem harus dipelajari
secara utuh sebagai suatu kesatuan, demikian halnya jika diterapkan dalam ranah
pendidikan untuk mempelajari bahasa. Menurut sejarah, teori holistik dirintis pada
tahun 1960-an. Kemudian pada tahun 1970-an mulai ada gerakan untuk menggali
kembali gagasan dari kalangan penganut aliran holistik. Memasuki Kemajuan yang
signifikan terjadi ketika dilaksanakan konferensi pertama pendidikan holistik
Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas California pada bulan Juli 1979,
dengan menghadirkan The Mandala Society dan The National Center for the
Exploration of Human Potential. Enam tahun setelah terjadi konferensi pertama di
Universitas California pada bulan Juli 1979, para penganut pendidikan holistik mulai
memperkenalkan tentang dasar pendidikan holistik dengan sebutan 3 R‟s, akronim
dari hubungan (relationship), tanggung jawab (responsibility) dan menghormati
(reverence). Selain itu, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya:
Secara historis, pendidikan holistik merupakan suatu respons yang bijaksana atas
ekologi, budaya, dan tantangan moral agar para pemuda saat itu bisa bijaksana dan
bertanggung jawab dalam suatu masyarakat dan berperan terhadap pembangunan
masyarakat. Selain itu, pendidikan holistik mempunyai tujuan membantu
mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih
menyenangkan dan menggairahkan, demokratis, dan humanis melalui pengalaman
dalam berinteraksi terhadap lingkungan. Diharapkan melalui pendidikan holistik
dapat menjadi dirinya sendiri . (Nanik Rubiyanto)
1. Connectedness
8
Connectedness adalah konsep interkoneksi yang berasal dari filosofi holisme
yang kemudian berkembang menjadi konsep ekologi, fisika kuantum dan teori
sistem.
2. Wholeness
3. Being Menjadi (being) adalah tentang merasakan sepenuhnya kekinian. Hal ini
berkaitan dengan kedalaman jiwa, kebijaksanaan (wisdom), wawasan
(insight), kejujuran, dan keotentikan.
Holistik memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy.
Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan
seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral,
imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud
bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritual. Pengobatan
holistik adalah, Pengobatan dengan menggunakan konsep menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method alamiah yang ilmiah, serta ilahia
yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat kompleks, dan
9
saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis
terganggunya satu fungsi/ elemen/unsur tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi
yang lainnya (Hawari, 2004: 278). Kebutuhan pasien meliputi empat aspek, yaitu;
aspek biologis, aspek psikologis, aspek sosiologis, dan spiritual.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13