Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN FARINGITIS

No : 282/SOP/UKP-VII/PU/2018
Dokumen
No Revisi : 00
SOP
Tanggal : 10 Mei 2018
terbit
Halaman : 1/3
PUSKESMAS
Mohammad Saukani,S.KM,M.MKes
RAWAT INAP
NIP. 19680728 198903 1 006
CEMPAKA
1. Pengertian Merupakan peradangan dinding faring yang disebabkan oleh virus
(40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, iritan, dan lain-lain.
2. Tujuan Sebagai pedoman penatalaksanaan penyakit Faringitis di
Puskesmas Rawat Inap Cempaka
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Cempaka Nomor
088/KAPUS/IV/2018 tentang Standar Layanan Klinis Puskesmas
Rawat Inap Cempaka.
4. Referensi Permenkes N0. 5 Tentang Panduan Praktik Klinis Petugas di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Alat dan ALAT
bahan 1. Lampu kepala
2. Spatula lidah
3. Pemeriksaan laboratorium sederhana
BAHAN
1. Obat-obatan: antibiotik, antiviral, obat batuk antitusif atau
ekspektoran, obat kumur antiseptik.
6. Prosedur/ 1. Anamnesis ( Subyektif )
langkah- Pasien datang dengan keluhan nyeri tenggorokan, sakit jika
langkah menelan dan batuk.
Gejala dan tanda yang ditimbulkan faringitis tergantung pada
mikroorganisme yang menginfeksi. Secara garis besar faringitis
menunjukkan tanda dan gejala umum seperti lemas, anorexia,
demam, suara serak, kaku dan sakit pada otot leher
2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana
( Objektif )
Pemeriksaan Fisik
a. Faringitis viral, pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil
hiperemis, eksudat (virus influenza, coxsachievirus,
cytomegalovirus tidak menghasilkan eksudat). Pada
coxsachievirus dapat menimbulkan lesi vesikular di orofaring
dan lesi kulit berupa maculopapular rash.
b. Faringitis bakterial, pada pemeriksaan tampak tonsil
membesar, faring dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat
di permukaannya. Beberapa hari kemudian timbul bercak
petechiae pada palatum dan faring. Kadang ditemukan
kelenjar limfa leher anterior membesar, kenyal dan nyeri
pada penekanan.
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah lengkap.
3. Penegakan Diagnosis ( assessment )
Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
a. Faringitis akut
b. Faringitis kronis
4. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
a. Istirahat cukup
b. Minum air putih yang cukup
c. Berkumur dengan air yang hangat dan berkumur dengan
obat
kumur antiseptik untuk menjaga kebersihan mulut.
d.Untuk faringitis akibat bakteri terutama bila diduga
penyebabnya
streptococcus group A, diberikan antibiotik Penicillin G
Benzatin
50.000 U/kgBB/IM dosis tunggal bila pasien tidak alergi
penisilin,
atau Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 x/hari selama 10
hari dan pada dewasa 3 x 500 mg selama 6-10 hari, atau
Eritromisin 4 x 500 mg/hari.
e. Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau
ekspektoran.
f. Selain antibiotik, kortikosteroid juga diberikan untuk menekan
reaksi inflamasi sehingga mempercepat perbaikan klinis.

2 /3
Steroid
yang diberikan dapat berupa deksametason 3 x 0,5 mg pada
dewasa selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 3 x/hari selama 3 hari.
Konseling dan Edukasi
Memberitahu pasien dan keluarga untuk:
a. Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makan
bergizi
dan olahraga teratur.
b. Berhenti merokok bagi anggota keluarga yang merokok.
c. Menghindari makan makanan yang dapat mengiritasi
tenggorok.
d. Selalu menjaga kebersihan mulut
e. Mencuci tangan secara teratur
Kriteria Rujukan
Timbul komplikasi: epiglotitis, abses peritonsiler, abses
retrofaringeal, septikemia, meningitis, glomerulonefritis, demam
rematik akut.
7. Diagram alir -
8. Hal-hal Identitas pasien yang diperiksa benar
yang perlu Anamnesa pasien
diperhatikan Penegakan diagnosa
Penatalaksanaan benar dan tepat
9. Unit terkait  Poli umum
 IGD
 Puskesmas Pembantu
10. Dokumen 1. SOP Standar Profesi
terkait 2. Rekam Medis
3. Buku Register pasien
11. Rekaman Tanggal
perubahan No Yang diubah Isi perubahan mulai
diberlakukan

3 /3
4 /3

Anda mungkin juga menyukai