Anda di halaman 1dari 18

WALIKOTA BENGKULU

PROVINSI BENGKULU

RANCANGAN
PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU
NOMOR TAHUN 2023
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU
NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN
DI KOTA BENGKULU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA BENGKULU,
Menimbang : a. bahwa beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota
Bengkulu Nomor 01 Tahun 2011 tentang Pelayanan
Kesehatan di Kota Bengkulu tidak sesuai lagi dengan
regulasi dan perkembangan saat ini;
b. bahwa untuk tetap menjamin pelayanan kesehatan bagi
masyarakat Kota Bengkulu, maka perlu melakukan
perubahan terhadap peraturan Daerah tersebut;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk
Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Bengkulu Nomor 01 Tahun 2011 tentang
Pelayanan Kesehatan di Kota Bengkulu;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam
Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1091);
3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang
Pembentukan Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 2828);
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor 3273);
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 4433);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 5063);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234), sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 143, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6801);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 238, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6841);
10. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6757);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang
Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

Pelaksanaan Pemerintahan di Provinsi Bengkulu


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968
Nomor 34, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 2854);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1714);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1335);
14. Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 10 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kota Bengkulu (Lembaran Daerah Kota Bengkulu
Tahun 2016 Nomor 10), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 10
Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kota Bengkulu Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Bengkulu (Lembaran Daerah Kota Bengkulu Tahun
2021 Nomor 10);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU
dan
WALIKOTA BENGKULU

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 01 TAHUN
2011 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN
DI KOTA BENGKULU.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Bengkulu
Nomor 01 Tahun 2011 tentang Pelayanan Kesehatan
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

di Kota Bengkulu (Lembaran Daerah Kota Bengkulu Tahun


2011 Nomor 01) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan dalam Pasal 1 diubah, sehingga Pasal 1


berbunyi sebagai berikut :

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Kota adalah Kota Bengkulu;
2. Pemerintah Kota adalah Walikota sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Walikota adalah Walikota Bengkulu;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Bengkulu;
5. Dinas adalah perangkat daerah yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah di
bidang kesehatan;
6. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis;
7. Sumber daya dibidang kesehatan adalah segala
bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan,
sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas
pelayanan kesehatan dan teknologi yang
dimanfaatkan untuk menyelengarakan upaya
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah kota
dan/atau masyarakat;
8. Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin
dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh;
9. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk


melakukan upaya kesehatan;
10. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya.
11. Puskesmas Pembantu yang selanjutnya disingkat
Pustu adalah unit pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah
yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi
pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan
tenaga dan sarana yang tersedia;
12. Pos Pelayanan Terpadu selanjutnya disebut
Posyandu adalah pelaksanaan kegiatan tingkat
kelurahan yang dilakukan oleh masyarakat melalui
kader dengan menyelenggarakan pelayanan lima
program prioritas (KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan
Penanggulangan Diare) secara terpadu pada suatu
tempat dan pada waktu yang sama dengan bantuan
pelayanan langsung dari staf Puskesmas;
13. Pelayanan Kesehatan adalah segala bentuk
kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh tenaga
medis dan/atau tenaga kesehatan lain yang
ditujukan kepada seseorang dalam promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif;
14. Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang
bersifat promosi kesehatan;
15. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu
kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit;
16. Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang
ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, atau pengendalian
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga


seoptimal mungkin;
17. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya
disebut UPTD adalah organisasi yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional di bawah
Dinas.
18. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas adalah kegiatan
yang dilaksanakan di dalam wilayah kerja
Puskesmas meliputi Pelayanan Promotif, Preventif,
Kuratif dan Rehabilitatif pada jam kerja.
19. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit adalah
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh Rumah
Sakit.
20. Pos Binaan Terpadu yang selanjutnya disebut
Posbindu adalah serangkaian kegiatan monitoring
dan deteksi dini faktor resiko Penyakit Tidak
Menular (PTM) terintegrasi;
21. Pelayanan kegawat daruratan adalah suatu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan tindakan
pengobatan yang bersifat emergensi;
22. Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam
masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai
anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya
dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuannya;
23. Orang adalah orang perseorangan, sekelompok
orang dan/atau badan hukum;
24. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang
meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer,
Perseroan Lainnya, Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Daerah, persekutuan,
perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau
organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun,
bentuk usaha tetap serta badan usaha lainnya;
25. Kesehatan Sekolah selanjutnya disebut Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS)/Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS) diselengarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta
didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

peserta didik dapat belajar, tumbuh dan


berkembang secara harmonis dan optimal menjadi
sumber daya manusia yang lebih berkualitas;
26. Upaya Kesehatan Perorangan yang selanjutnya
disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan;
27. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat;
28. Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas adalah
pelayanan kepada pasien untuk observasi,
preventif, diagnosis, pengobatan, tindakan medik,
rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainya
tanpa tinggal diruang rawat inap yang diberikan
oleh dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan lain;
29. Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab atas kasus penyakit atau masalah
kesehatan yang diselenggarakan secara timbal
balik, baik secara vertikal maupun horizontal
kepada yang lebih kompeten, terjangkau dan
rasional;
30. Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan
tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal
balik baik vertikal maupun horizontal.
31. Laboratorium adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan kesehatan pemeriksaan
dibidang mikrobiologi, fisika, kimia atau bidang lain
yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan
masyarakat dan kesehatan lingkungan terutama
untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan;
32. Surat Izin Kerja selanjutnya disebut SIK adalah
bukti tertulis yang diberikan kepada tenaga
kesehatan untuk melakukan pekerjaan sesuai
dengan profesinya;
33. Surat Izin Praktek selanjutnya disebut SIP adalah
bukti tertulis yang diberikan kepada tenaga medis
dan tenaga kesehatan yang menjalankan praktek
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

setelah memenuhi persyaratan sebagai pengakuan


kewenangan untuk melakukan pelayanan dan
perawatan kesehatan sesuai dengan profesinya;
34. Pemeriksaan Kualitas Air adalah kegiatan
pengujian contoh air secara fisik, bakteriologis dan
kimia yang dilakukan di laboratorium;
35. Pemeriksaan Kualitas Makanan adalah kegiatan
pengujian contoh makanan secara fisik,
bakteriologis dan kimia yang dilakukan di
laboratorium;
36. Pemeriksaan Kimia Klinik adalah serangkaian
kegiatan yang meliputi pemeriksaan yang
umumnya berkaitan dengan analisis cairan tubuh;
37. Rekomendasi usaha pengelolaan makanan
minuman dan/atau laik sehat adalah kondisi
tempat-tempat umum dan tempat pengolahan
makanan yang telah memenuhi persyaratan
kesehatan;
38. Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum adalah
upaya kesehatan lingkungan dalam pengendalian
faktor resiko penyakit pada sarana bangunan
umum terdiri dari hotel, penginapan, tempat
rekreasi, kolam renang, salon kecantikan, tempat
cukur rambut;
39. Penyehat Tradisional yang selanjutnya disebut
Hattra adalah setiap orang yang melakukan
Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris yang
pengetahuan dan keterampilannya diperoleh
melalui pengalaman turun temurun atau
pendidikan non formal;
40. Pelayanan Kesehatan Bersubsidi adalah suatu
bentuk pelayanan kesehatan yang semua biayanya
ditanggung oleh Pemerintah Kota dan/atau
Pemerintah Pusat;
41. Pelayanan Kesehatan Non subsidi adalah suatu
bentuk pelayanan kesehatan yang biayanya
ditanggung oleh masyarakat;
42. Pelayanan Kesehatan Tingkat Masyarakat adalah
kegiatan swadana masyarakat dalam menolong
mereka sendiri, misalnya Posyandu, Polindes, dan
lain-lain; Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) dan lain-lain
43. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang
selanjutnya disingkat FKTP adalah upaya
kesehatan tingkat pertama yang dilakukan oleh
puskesmas dan unit pelayanan fungsional di
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

bawahnya, Praktek Dokter Swasta, Dokter


Keluarga, Klinik dan lain-lain;
44. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
masyarakat
45. Jaminan Kesehatan adalah suatu cara
penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan secara
(konfrehensif) mencakup pelayanan promotif,
preventif, yang bersifat individu serta kuratif dan
rehabilitatif yang diberikan secara berjenjang dan
dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang
dilaksanakan secara pra upaya;

2. Ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) ditambahkan dua huruf


yaitu huruf d dan huruf e, sehingga Pasal 2 berbunyi
sebagai berikut:

Pasal 2
(1) Pelayanan Kesehatan dilaksanakan oleh Dinas
dibantu oleh:
a. UPTD Puskesmas;
b. UPTD Farmasi dan Alat Kesehatan; dan
c. UPTD Laboratorium Kesehatan.
d. Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit
Khusus Daerah; dan
e. Fasilitas Kesehatan lainnya.
(2) Pelayanan Kesehatan dilaksanakan dengan
menjalankan upaya-upaya kesehatan yakni:
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
(3) Pelayanan Kesehatan dilaksanakan dengan sistem:
a. subsidi;
b. nonsubsidi; dan
c. penjaminan.
3. Ketentuan Pasal 3 ayat (1) diubah dan ayat (2) dihapus,
sehingga Pasal 3 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 3
(1) Pelayanan kesehatan pada Dinas adalah
melaksanakan promosi kesehatan, pelayanan
kesehatan haji serta melakukan pembinaan dan
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

10

pengawasan berupa pengeluaran instrumen


izin/rekomendasi/surat terdaftar yang terdiri dari:
a. rekomendasi izin praktek tenaga kesehatan;
b. izin praktek dokter umum, dokter gigi dan dokter
spesialis;
c. rekomendasi izin operasional fasilitas pelayanan
kesehatan;
d. rekomendasi usaha pengelolaan makanan
minuman;
e. surat rekomendasi penyehat tradisional;
f. surveilans dan pencegahan penyakit;
g. keterangan pelayanan kesehatan haji;
h. deteksi dini penyakit tidak menular;
i. sarana kesehatan lingkungan pada tempat
umum;
j. pelayanan bantuan kesehatan; dan
k. pelayanan penanggulangan krisis kesehatan.
(2) Dihapus

4. Ketentuan dalam Pasal 6 ayat (3) diubah, sehingga Pasal


6 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 6
(1) Dinas berkewajiban menyediakan Paket
Penjaminan Pelayanan Kesehatan meliputi upaya
kesehatan:
a. promotif;
b. preventif;
c. kuratif; dan
d. rehabilitatif.
(2) Dihapus
(3) Paket penjaminan pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
pada:
a. FKTP; dan
b. FKTL.

5. Ketentuan dalam Pasal 8 diubah sehingga berbunyi


sebagai berikut :

Pasal 8
(1) Pelayanan kesehatan di puskesmas didukung oleh
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

11

jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring


puskesmas.
(2) Jaringan pelayanan puskesmas sebagaimana
dimaksud ayat (1) terdiri dari puskesmas
pembantu, puskesmas keliling.
(3) Jejaring puskesmas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), Klinik, Rumah Sakit,
Apotik, Laboratorium, Tempat Praktek Mandiri
Tenaga Kesehatan dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
(4) Puskesmas Pembantu pada ayat (2) memberikan
pelayanan kesehatan yang permanen di lokasi
dalam wilayah kerja puskesmas.
(5) Puskesmas keliling yang dimaksud pada ayat (2)
memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat
bergerak (mobile)
6. Ketentuan dalam Pasal 9 diubah, sehingga Pasal 9
berbunyi sebagai berikut:

Pasal 9
(1) UKP sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (3)
dilakukan dalam bentuk:
a. pelayanan kesehatan dasar;
b. pelayanan gawat darurat;
c. pelayanan persalinan normal;
d. perawatan di rumah (home care).
e. kefarmasian;
f. laboratorium;
g. rujukan.
(2) UKM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3)
meliputi:
a. UKM essensial; dan
b. UKM Pengembangan.
(3) UKM essensial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a merupakan pelayanan yang menjadi
prioritas pencapaian Standart Pelayanan Minimal
(SPM) Kesehatan yang meliputi:
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

12

a. pelayanan promosi kesehatan;


b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan keluarga;
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit (Surveilans, TB, Kusta, HIV AIDS/
Hepatitis/ Sphypilis, Malaria, ISPA, Diare,
Imunisasi, Penyakit Tidak Menular, Tifoid,
Rabies);
(4) UKM Pengembangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b merupakan UKM yang kegiatannya
bersifat inovatif dan/atau disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah
kerja dan potensi sumberdaya yang tersedia di
Puskesmas antara lain meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
UKSG/UKSGM;
b. pelayanan kesehatan tradisonal komplementer;
c. pelayanan kesehatan olahraga;
d. pelayanan kesehatan kerja;
e. pelayanan kesehatan jiwa;
f. pelayanan kesehatan lansia;
g. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR);
h. pelayanan kesehatan masyarakat;
i. pelayanan kesehatan haji.

7. Ketentuan dalam Pasal 10 dihapus, sehingga Pasal 10


berbunyi sebagai berikut:

Pasal 10

Dihapus.

8. Ketentuan dalam Pasal 11 diubah, sehingga Pasal 11


berbunyi sebagai berikut:

Pasal 11
(1) Pelayanan kesehatan masyarakat selain yang diatur
dalam Pasal 8, juga dilaksanakan Program Inovasi
Daerah;
(2) Program Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

13

peraturan perundang-undangan.

9. Ketentuan dalam Pasal 13 diubah, sehingga Pasal 13


berbunyi sebagai berikut:

Pasal 13
Pelayanan kesehatan yang dijamin pada puskesmas
sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
adalah pelayanan kesehatan bersubsidi, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) huruf a, terdiri dari:

No. PELAYANAN JENIS PELAYANAN


A Ketatausahaan Pelayanan Administrasi
Kesehatan :
1. Pendaftaran;
2. Rujukan;
3. Surat Keterangan Sakit;
4. Kearsipan;
5. Medical Record;
6. Pencatatan dan pelaporan.
B Poliklinik Umum Pelayanan medis umum
(pengobatan dasar):
1. Anamnese;
2. Pemeriksaan Fisik;
3. Penegakan Diagnosa;
4. Peresepan Obat;
5. Konsultasi, Informasi dan
Edukasi (KIE); dan
6. Pemberian obat.
C Kegawatdaruratan 1. Tindakan Medis Ringan:
    a. Perawatan luka
    b. Penjahitan luka sampai
    1 (satu) jahitan ;
    c. Buka jahitan; dan
d. Ganti verban.
2. Penanganan
Syncope/pingsan.
D Pelayanan Gigi dan 1. Pemeriksaan Gigi dan
Mulut Pengobatan;
2. Pengobatan Radang
Periodontal;
3. Pengobatan Stomatitis.

E Pelayanan KIA, KB A. Pelayanan KIA :


dan Gizi 1. Pelayanan Kesehatan Ibu
Hamil;
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

14

2.Pelayanan Kesehatan Ibu


Nifas;
3. Pelayanan Kesehatan Ibu
Menyusui;
4. Pelayanan Kesehatan
Bayi Baru Lahir
(neonatus);
5. Pemberian Imunisasi TT
Ibu Hamil;
6. Pelayanan Kesehatan
Bayi/Balita;
7. Imunisasi Dasar Bayi;
dan
8. Penilaian Tumbuh
Kembang Balita.
B. Pelayanan KB :
1. Konsultasi KB;
2. Pelayanan KB Pil; dan
3.
Pelayanan KB Kondom.
C. Pelayanan Gizi :
1. Konsultasi Gizi;
2. Pemberian Vitamin A;
3. Pemberian Tablet Zat
Besi;
4. Pelayanan Gizi Buruk ;
dan
5. Penilaian Status Gizi.
F Pelayanan Informasi 1. Konsultasi Penggunaan
Obat Obat; dan
2. Pemberian Informasi Cara
Penggunaan Obat.
G Pelayanan Kesehatan 1. Konsultasi Kesehatan
Lingkungan Lingkungan;
2. Pemberian Abate;
3. Pemberian Kaporit.

H Pelayanan Pemeriksaan Darah :


Laboratorium 1. Pemeriksaan HB pada Ibu
Sederhana Hamil;
2. Pemeriksaan HIV pada ibu
hamil;
3. Pemeriksaan HIV pada
penderita TB;
4. Pemeriksaan Hepatitis pada
ibu hamil;
5. Pemeriksaan hepatitis pada
pengguna narkoba;
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

15

6. Pemeriksaan thyroid pada


neonatus;
7. Pemeriksaan Infeksi Menular
Seksual;
8. Pemeriksaan Malaria;
9. Pemeriksaan NS1
10. Pemeriksaan Dahak (Sputum
BTA).
 I Pelayanan Fasilitas Pelayanan Obstetri Neonatal
Kesehatan Lainnya Emergensi Dasar
1. Konsultasi;
2. Visit dokter umum; dan
3. Pengobatan Dasar.

10. Ketentuan dalam Pasal 14 diubah, sehingga Pasal 14


berbunyi sebagai berikut :

Pasal 14
Pelayanan kesehatan Non Subsidi yang dilaksanakan
oleh puskesmas sebagai FKTP adalah:

NO. PELAYANAN JENIS PELAYANAN

A Ketatausahaan Pelayanan Administrasi


Kesehatan:
1. Surat Keterangan Kelahiran;
2. Surat Keterangan Visum;
3. Surat Keterangan Sehat;
4. Surat Keterangan Selesai
Penelitian;
5. Surat Rekomendasi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan; dan
6. Surat Rekomendasi Praktek
Tenaga Kesehatan;
B Pelayanan Tindakan 1. Khitan;
2. Incise Abses;
3. Irigasi Telinga dan/atauMata;
4. PemasanganKateter;
5. Pemberian Obat Perenteral;
6. Ekstirpasi atau
Pengangkatan Tumor Jinak
(Ganglion, Aterom, Lipoma
dll);dan
7. Pemeriksaan Kesehatan Haji
Tk I.
8. Perawatan Ulkus DM
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

16

9. Perawatan Luka Non DM


C Kegawatdaruratan 1. Penjahitan Luka lebih dari 1
jahitan;
2. Pengeluaran Benda Asing;
3. Pemasangan Infus;
4. Roserplasti Kuku;
5. Mikrotomi;
6. Pemasangan Spal;
7. Penanganan Keracunan;
8. Penanganan Syock;
9. Penanganan Luka Bakar
mulai dari derajat II;
10. Pemberian Oxygen /Liter
/Jam;
11. Vulnus punctum;
12. Penanganan kejang demam;
13. Observasi Pasien lebih dari 6
jam;
D Pelayanan gigi dan 1. Pencabutan Gigi susu;
mulut 2. Pencabutan gigi tetap;
3. Scalinng;
4. Incisi Abses Gigi.
5. Penambalan Sementara;
6. Penambalan Tetap
Sederhana;dan
7. Penambalan Gigi Susu;
E Pelayanan KIA, KB 1. Tindik bayi;
2. Pelayanan KB Suntik;
3. Pelayanan KB Implant;
4. Pelayanan KB AKDR;
5. Pemeriksaan IVA
F Pelayanan 1. Pemeriksaan Golongan
laboratorium Darah;
Sederhana 2. Pemeriksaan Kolesterol;
3. Pemeriksaan Asam Urat;
4. Pemeriksaan Widal;
5. Pemeriksaan Gula Darah;
6. Pemeriksaan HB;
7. Test Kehamilan.
G Pelayanan Penunjang 1. Foto Rontgen;
Diagnostik 2. EKG;dan
3. USG;
Instalasi Ruang Bersalin :
1. Pertolongan Persalinan
normal;
2. Pertolongan persalinan
Patologis (sungsang, vacum,
forcep);
3. Manual Plasenta;
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

17

4. Perawatan Bayi Baru Lahir


normal;
5. Perawatan Bayi Baru Lahir
dengan inkubator;
6. Tindakan Resusitasi Bayi Baru
Lahir;
H Pelayanan Pelayanan obat dengan Keahlian
kefarmasian
I Pelayanan Kesehatan Konsultasi kesehatan.
Spesialis

11. Ketentuan dalam Pasal 21 setelah huruf c ditambahkan 1


(satu) huruf yaitu huruf d, sehingga Pasal 21 berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 21
Pelayanan kesehatan pada UPTD Laboratorium
Kesehatan Kota meliputi:
a. pemeriksaan kualitas air;
b. pemeriksaan kualitas makanan;
c. pemeriksaan kimia klinik; dan
d. pemeriksaan BSL-2.

12. Ketentuan Bagian Kelima diubah, sehingga berbunyi


sebagai berikut :
Bagian Kelima
Pelayanan Kesehatan pada UPTD Laboratorium
Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan

13. Diantara Pasal 22 dan Pasal 23 disisipkan 1 (satu) Pasal


yaitu Pasal 22A, sehingga Pasal 23A berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 22A
(1) Pelayanan Kesehatan pada Tingkat FKTP dapat
dilanjutkan pada tingkat FKTL.
(2) Jenis pelayanan kesehatan pada FKTL
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Pelayanan Rawat Jalan;
b. Pelayanan Gawat Darurat;
c. Pelayanan Rawat Inap;
d. Pelayanan Intensif;
e. Pelayanan Persalinan;
WALIKOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

18

f. Pelayanan Perinatologi;
g. Pelayanan Kamar Operasi (OK);
h. Pelayanan Rekam Medik;
i. Pelayanan Rehabilitasi Medik;
j. Pelayanan Laboratorium;
k. Pelayanan Radiologi;
l. Pelayanan Haemodialisa;
m. Pelayanan Ambulans/Kereta Jenazah;
n. Pelayanan Pemulasaran;
o. Pelayanan Transfusi Darah;
p. Pelayanan Farmasi;dan
q. Pendidikan dan Pelatihan;

Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kota Bengkulu.

Ditetapkan di Bengkulu
pada tanggal
WALIKOTA BENGKULU,

H. HELMI HASAN

Diundangkan di Bengkulu
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KOTA BENGKULU

ARIF GUNADI

LEMBARAN DAERAH KOTA BENGKULU TAHUN 2023 NOMOR ..........

Anda mungkin juga menyukai