Anda di halaman 1dari 5

B.

KOTLIN

Pada tahun 2010 lalu JetBrains memulai sebuah proyek open-sources baru. Proyek ini
merupakan sebuah bahasa pemrograman statically typed yang
menargetkan JVM, Android, JavaScript dan Native [1]. Kotlin -nama sebuah pulau di Rusia- menjadi
inspirasi oleh tim pengembang untuk ditetapkan sebagai nama bahasa pemrograman tersebut. Mungkin
karena pulau tersebut terletak tidak jauh dari markas tim programer JetBrains, yaitu Saint Petersburg,
Rusia. Bahasa Kotlin pertama kali dirilis pada bulan Februari 2016 dengan versi 1.0. Saat ini sudah
mencapai versi 1.5.21 per rilis 14 Juli 2021. 

Di balik kemajuan pesatnya Kotlin, terdapat pengembang - pengembang hebat dan kreatif dari
JetBrains. Kotlin dikembangkan oleh lebih dari 50 developer pimpinan Andrey Breslav. Mereka semua
terinspirasi dari bahasa pemrograman yang sudah ada seperti Java, Scala, JavaScript, C# dan juga
Groovy. Apa yang membedakan? Salah satunya, JetBrains memastikan bahwa Kotlin sangat mudah
dipelajari.

Karena tergolong proyek open-sources, Kotlin dapat bebas kita gunakan secara gratis. Kotlin
dikembangkan di bawah lisensi Apache 2.0 dan kode sumbernya bisa Anda akses di laman GitHub-nya.
Kita pun bisa berkontribusi dengan mengirimkan pull request ke repository-nya.

Kotlin dapat digunakan untuk berbagai macam pengembangan aplikasi, baik itu server atau
backend, website, maupun mobile Android. Bahkan saat ini tengah dikembangkan Kotlin/Native. Apa
uniknya? Kotlin/Native memungkinkan developer untuk menggunakannya sebagai bahasa pemrograman
dalam pengembangan aplikasi di platform lain seperti embedded system, desktop, macOS, dan iOS.
Bahkan tak menutup kemungkinan Kotlin juga bisa digunakan untuk data science dan machine learning.
Menarik, bukan?

Dukungan tools untuk Kotlin , sangat kuat. Kita bisa dengan mudah menggunakan Kotlin pada
IDE seperti IntelliJ IDEA, Android Studio, Eclipse, dan NetBeans. Anda pun bisa menggunakan
perintah terminal untuk mengkompilasi dan menjalankan Kotlin. Begitu pula untuk build tools. Pada
JVM kita bisa menggunakan Gradle, Maven, Ant, atau Kobalt. Tersedia juga beberapa build
tools yang menargetkan JavaScript.

Sebagaimana dijelaskan, kita bisa menargetkan Kotlin ke beberapa target. Kotlin akan
menghasilkan bytecode yang berbeda sesuai dengan targetnya. Ketika menargetkan JVM, Kotlin akan
menghasilkan bytecode yang kompatibel dengan Java. Kemudian ketika menargetkan JavaScript, Kotlin
akan melakukan transpile ke ES5.1 dan menghasilkan kode yang kompatibel dengan sistem sub-modul
termasuk AMD dan CommonJS. Sedangkan untuk native, Kotlin akan menghasilkan kode yang spesifik
dengan platformnya melalui LLVM.
Apa itu Kotlin?
Kotlin adalah bahasa pemrograman trending modern yang dirilis pada tahun
2016 oleh JetBrains.

Ini menjadi sangat populer karena kompatibel dengan Java (salah satu bahasa


pemrograman paling populer di luar sana), yang berarti kode Java (dan
pustaka) dapat digunakan dalam program Kotlin.

Kotlin digunakan untuk:

 Aplikasi seluler (khususnya aplikasi Android)


 pengembangan web
 Aplikasi sisi server
 Ilmu data
 Dan masih banyak lagi!

Kotlin merupakan bahasa pemrograman open-source yang mudah dipelajari


oleh siapapun. Ini bisa dilakukan berkat kejeniusan para developer di
JetBrains yang dipimpin langsung oleh Andrey Breslav. Selain mudah
dipelajari, Kotlin memungkinkan kita untuk membuat program antar platform
yang tentunya ini dapat mengurangi biaya dalam pembuatan program itu
sendiri. 

Selain itu dalam sub-modul pendahuluan ini Anda juga telah mengetahui
beberapa hal sebagai berikut:

1. Selain mudah dipelajari, Anda juga dapat ikut berkontribusi di


dalamnya karena Kotlin merupakan project open-source.
2. Kotlin mendukung 2 paradigma (multiparadigm) umum yang akan
Anda sering jumpai, yaitu Object-Oriented Programming
(OOP) dan Functional Programming (FP). Kedua paradigma tersebut
akan sangat membantu proses pengembangan dengan masing-masing
fitur yang dimilikinya.
3. Selain multiparadigm, Kotlin juga mendukung multiplatform yang
berbeda dengan bahasa pemrograman mainstream lainnya di mana
kita dapat membuat aplikasi mobile (iOS/Android), Web, Desktop, atau
Server. Bahkan Kotlin digadang-gadang bisa digunakan untuk Deep
Learning dengan KotlinDL yang saat ini sudah berstatus alpha!
4. Terdapat 3 bagian pada Kotlin Multiplatform, yaitu:
o Common Module
Modul ini berisi kode yang tidak spesifik ke platform apa pun. Kita
bisa menempatkan komponen-komponen yang bisa digunakan
oleh semua modul pada modul ini.
o Platform Module
Pada modul ini kita bisa menambahkan komponen tertentu yang
spesifik untuk satu platform. Biasanya modul ini merupakan
implementasi dari common module. 
o Regular Module
Merupakan modul umum yang menargetkan  platform tertentu.
Modul ini bisa dependen atau pun menjadi dependensi
dari platform module.
5. Kotlin mendukung dengan baik dan memiliki beberapa kelebihan dalam
mengembangkan aplikasi Android seperti di bawah ini:

o Compatibility
Kotlin sepenuhnya kompatibel dengan JDK 6. Ini memastikan
bahwa aplikasi yang dibangun dengan Kotlin dapat berjalan pada
perangkat Android yang lebih lama tanpa ada masalah. Android
Studio pun mendukung penuh pengembangan dengan bahasa
Kotlin.

o Performance
Dengan struktur bytecode yang sama dengan Java, aplikasi yang
dibangun dengan Kotlin dapat berjalan setara dengan aplikasi
yang dibangun dengan Java. Terdapat juga fitur seperti inline
function pada Kotlin yang membuat kode yang dituliskan dengan
lambda bisa berjalan lebih cepat dibandingkan kode yang sama
dan dituliskan dengan Java.

o Interoperability
Anda dapat menggunakan bahasa Kotlin bersamaan dengan
bahasa Java, tanpa harus memigrasikan semua kode lama Anda
ke Kotlin. Sehingga Anda dapat memanggil kode Java dari Kotlin
dan sebaliknya. Inilah alasan yang menyebabkan Kotlin menjadi
cepat diterima oleh developer.
o Compilation Time
Kotlin mendukung kompilasi inkremental yang efisien. Oleh
karena itu, proses build biasanya sama atau lebih cepat
dibandingkan dengan Java.
6. Perkembangan Kotlin pada Android pun bisa dibilang sangat
cepat. Bahkan pada acara Google I/O 2019 lalu, Google
mengumumkan Kotlin First!, yaitu menetapkan Kotlin sebagai bahasa
pemrograman nomor 1 (satu) untuk Android. Hampir semua update
pada Android saat ini sudah menggunakan Kotlin pada
dokumentasinya.
7. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari bahasa Kotlin

o Modern and Concise


Kotlin dikenal dengan bahasa modern yang ringkas untuk
dituliskan. Kotlin mampu memangkas berbaris-baris kode
menjadi hanya beberapa baris saja. 
o Pragmatic
Sebuah bahasa pemrograman bisa dikatakan pragmatis jika
mampu mengatasi masalah dengan praktis.
o Safe
Anda bisa meminimalisir kesalahan yang sering terjadi ketika
menggunakan Java, yaitu NullPointerException.
o Statically Typed
Artinya setiap ekspresi di dalam sebuah program dapat dikenali
pada saat kompilasi.
o Open source
Anda juga dapat ikut berkontribusi di dalam pengembangan
bahasa Kotlin.
8. Kotlin pernah berada di posisi pertama dalam Fastest growing
languages versi GitHub Octoverse 2018 berkat banyaknya dukungan
komunitas dalam pengembangannya.
Pada sub-modul ini kita akan mencoba mengenal Kotlin secara lebih mendalam. Harapannya,
sebelum mempelajari komponen-komponen pada Kotlin secara spesifik, kita semua bisa memahami
untuk apa saja Kotlin bisa digunakan, apa saja kelebihan dan kekurangannya, karakteristiknya, dan juga
seperti apa ekosistem Kotlin di dunia pengembangan aplikasi.

Anda mungkin juga menyukai