Si Materi Wa
Si Materi Wa
BPUPKI
BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah sebuah lembaga
bentukan Jepang yang didirikan pada tanggal 29 April 1945. Didirikannya BPUPKI karena dilatarbelakangi
oleh keadaan Jepang yang pada saat itu terdesak dalam perang Asia Timur Raya dan ingin
mempertahankan sisa-sisa kekuatannya dengan meraih dukungan rakyat Indonesia. BPUPKI
beranggotakan 67 orang. Terdiri dari 60 orang Indonesia dan 7 orang Jepang. BPUPKI diketuai oleh Dr.
K.R.T Radjiman Wedyodiningrat yang dibantu oleh R.P Soeroso dan Ichibangase sebagai wakil.
BPUPKI melaksanakan sidang pertama di jalan Pejambon No.6, Jakarta atau sekarang disebut Gedung
Pancasila pada tanggal 29 mei - 1juni 1945. Sidang pertama membahas Dasar Negara. Kemudian Sidang
kedua pada tanggal 10-16 Juli 1945 yang membentuk panitia sembilan yang kemudian membentuk
piagam Jakarta atau Jakarta Charter. BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945. Dikarenakan
tugas BPUPKI telah usai.
Romusha adalah kerja paksa tanpa upah pada masa penjajahan Jepang. Selain romusha, juga ada
kinrohosi yaitu kerja paksa tanpa upah bagi pada pemimpin dan tokoh masyarakat. Pengerahan tenaga
kerja tersebut menguntungkan Jepang untuk membangun sarana pendukung perang, antara lain kubu
pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara.
Pada mula nya pelaksanaan Romusha didukung oleh rakyat, karena termakan propaganda Jepang untuk
membangun keluarga besar asia. Namun setelah kebutuhan mendesak, pergerakan tenaga kerja
berubah menjadi paksaan dan kehidupan para romusha sangat sulit, mereka kelaparan, kesehatan tidak
terjamin sehingga banyak yang mwninggal.
Sejak tahun 1943 Jepang melancarkan kampanye dan propaganda untuk menarik rakyat agar mau
bekerja sebagai romusha dan memberi julukan para romusha sebagai "pejuang ekonomi" Atau
"pahlawan pekerja"
Pada masa pendudukan jepang diterapkan konsep "ekonomi perang" Yang artinya semua kekuatan
ekonomi Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang.
Adapun upaya Jepang untuk mencapai cita cita dan ambisi politiknya dibidang politik antara lain:
b. Bekas perkebunan tembakau, kopi, dan teh dipakai untuk ditanami bahan makanan
c. Jenis perkebunan yang tidak berguna dibatasi, dimusnahkan, dan diganti dengan tanaman bahan
makanan
d. Jepang melancarkan kampanye penyerahan barang barang dan menambah bahan pangan besar
besaran
f.
[8/2 14.27] Nalindra Baru: Dampak Kedatangan dan Penduduk Jepang di Indonesia
a. Bidang Politik
b. Bidang Budaya
Pemerintah jepang pernah mencoba menerapkan kebudayaan memberi hormat ke arah matahari
terbit kepada bangsa indonesia.Tetapi jepang langsung mendapat pertentangan dan perlawanan dari
masyarakat Indonesia.
c. Pendidikan
Pendidikan bangsa Indonesia pada zaman Jepang mengalami kemunduran jika dibandingkan pada
Kolonial Hindia Belanda.Menurut Jepang,pendidikan kader-kader di bentuk untuk memelopori dan
melaksanakan konsepsi kemakmuran Asia Raya.Selain itu,pendidikan semimiliter dan militer yang
diberikan juga sangat berguna ketika Indonesia merdeka.
Jepang berencana menguasai seluruh sumber daya Asia Tenggara atau yang mereka sebut wilayah
selatan.Jepang menguasai kilang minyak untuk kepentingan perangnya.Dalam upaya merebut Indonesia
dari Belanda.Akibat pendudukan Jepang,Indonesia yang tadinya baik-baik saja,harus hidup dalam
bayang-bayang perang Jepang
[8/2 18.44] Elfin Nya Jaehyun Jaemin: Perang melawan pendudukan Jepang
Perilaku Jepang yang bertentangan dengan masyarakat Aceh mengakibatkan rakyat Aceh melawan
Jepang.
B. Perlawanan di Singaparna
Perilaku Jepang yang di anggap tidak sesuai dengan norma pada masyarakat Singaparna menyebabkan
rakyat Singaparna melakukan perlawanan terhadap Jepang.
Beberapa pemuda Indonesia yang tidak bersedia bergabung dengan organisasi bentukan Jepang
melakukan gerakan rahasia melawan Jepang.