Anda di halaman 1dari 4

Devotion

Christ Centered Family


Hari 1

KEJADIAN 1:28

Temukan rancangan awal Allah terhadap manusia melalui pernikahan dengan merenungkan
Kejadian 1:28

1. Apa yang menjadi rancangan awal Allah terhadap manusia melalui pernikahan? (Kejadian
1:28)
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "...................... dan
bertambah banyak; ................... bumi dan .................. itu, ............... atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 
2. Menurut saudara, apa keluarga saudara sudah berfokus pada Firman Tuhan?

Pernikahan merupakan sebuah konsep awal dari Tuhan yang diberikan kepada manusia, dengan
tujuan untuk memultiplikasikan gambaran Allah di muka bumi. Dan dengan demikian kita dapat
memenuhi bumi dengan gambaran Allah, keturunan illahi berbicara bukan hanya anak-anak
jasmani, namun juga anak-anak rohani. Saat kita menyadari ada berkat yang Tuhan sediakan didalam
tujuan dan konsep awal pernikahan, maka seharusnya pula kita juga belajar untuk bergerak sesuai
konsep dan tujuan awal pernikahan sesuai yang difirmankan oleh Tuhan, berkat di dalam pernikahan
pasti terjadi saat keluarga kita berfokus pada perenungan dan melakukan Firman Tuhan.

Rancangan dan konsep awal pernikahan adalah setiap kita yang menikah memultiplikasikan gambaran
Allah dan memenuhi bumi dengan keturunan ilahi, dan Ia mau setiap kita yang sudah menikah
memenuhi rancangan tersebut.

Hari 2

Maleakhi 2:13-16

1. Orang-orang Israel menangis karena Allah tidak lagi menerima persembahan mereka.
Mengapa Tuhan tidak lagi berkenan kepada persembahan mereka? (ayat 13-14)
2. Digambarkan seperti apa hubungan pernikahan itu dihadapan Allah? Apa yang dikehendaki
dari hubungan tersebut? (ayat 15)
3. Hal apa yang dibenci Allah? (ayat 16)

Hubungan pernikahan bukanlah sebuah kontrak yang terikat pada suatu waktu tertentu namun
sebagai hubungan perjanjian (covenant) dan hubungan perjanjian ini adalah hubungan manusia yang
paling dekat satu sama lain dan digambarkan sebagai hubungan satu daging dan satu roh. Saat kita
memahami dan menjalani hubungan pernikahan sebagai sebuah perjanjian maka kita akan
menghasilkan keturunan ilahi, sesuai dengan rancangan Allah pada awalnya.

Pernikahan bukanlah sebuah kontrak kerja namun ini adalah hubungan terdekat antara suami dan istri.
Pernikahan adalah hubungan sedaging dan seroh yang disebut perjanjian (covenant)
Maleakhi 2:14-15
Hari 3

2 Korintus 7:1-5

1. Hal apa yang dianggap baik bagi seorang laki-laki? (ayat 1), Namun bahaya apa yang perlu
dipertimbangkan? (ayat 2)
2. Hal apa yang harus dipenuhi oleh suami-istri (ayat 3)?. Prinsip apa yang harus diterapkan
dalam memenuhi kewajiban (kesatuan tubuh-sex) tersebut? (ayat 4)
3. Apa nasihat Firman Tuhan bagi pasangan suami-istri? (ayat 5)

Prinsip Firman Tuhan dalam ayat 1 dan 2 berlaku bagi seorang pria yang belum pernah menikah dan
seorang duda yang istrinya telah meninggal dunia. Suami – istri saling melayani dalam prinsip
kesatuan tubuh (hubungan seksual). Dimana mereka tidak boleh berpisah dalam waktu yang lama,
kecuali atas persetujuan bersama untuk waktu sementara saja dengan tujuan mengambil waktu
untuk berdoa.

Seks diberikan Allah kepada suami istri untuk saling melayani dan memberi, bukan untuk kepuasan
pribadi
( 1 Korintus 7:4)

Hari 4

Matius 19:1-9

1. Pertanyaan apa yang diajukan oleh orang-orang farisi untuk mencobai Yesus? (Ayat 1-3)
2. Apa jawaban Yesus atas pertanyaan tersebut? Apa boleh sebuah pernikahan diceraikan oleh
manusia? (ayat 4-6)
3. Pertanyaan apalagi yang diajukan orang-orang Farisi sebagai alasan? (ayat 7).
Apa jawaban Yesus atas pertanyaan tersebut? Mengapa hal tersebut dibiarkan (diijinkan)
oleh Allah? (ayat 8). Apa akibat dari perbuatan menceraikan isteri? (ayat 9).

Perzinahan di dalam perjanjian lama merupakan dosa yang akan mengakibatkan hukuman
pelemparan batu dan berujung pada kematian. Namun didalam perjanjian baru Yesus lah yang
menjadi korban untuk menggantikan pasangan yang melakukan perzinahan tersebut. Oleh sebab itu,
sekalipun pasangan kita didalam pernikahan jatuh kedalam perzinahan, kita harus mengampuni.
Pernikahan merupakan hubungan perjanjian tanpa syarat didalam kasih dan merupakan gambaran
Yesus mengasihi kita orang yang berdosa (Efesus 5: 31-33). Dengan demikian perceraian tidaklah
dapat dibenarkan. Karena satu-satunya penyebab daripada perceraian adalah kekerasan hati (tidak
mau mengampuni kesalahan maupun dosa pasangan kita).

Penyebab utama dari sebuah perceraian adalah kekerasan hati seseorang yang tidak mau mengampuni
pasangannya, kita perlu melihat kepada Kristus supaya kita dapat mempraktekkan pengampunan setiap
hari.

Hari 5
1 Korintus 7:12-16

1. Apa nasihat buat orang-orang percaya yang memiliki pasangan (suami / istri) yang belum
percaya? (ayat 12-13). Mengapa? (ayat 14).
2. Apa yang harus dilakukan, bila pasangan yang tidak percaya mau menceraikan yang tidak
percaya? (ayat 15)
3. Apa rencana Tuhan buat orang yang memiliki pasangan yang belum percaya? (ayat 16)

Orang percaya tidak diperbolehkan dan tidak dibenarkan untuk menceraikan pasangannnya, bila
pasangannya yang belum percaya tetap mau hidup bersama dengannya. Tetapi bila sebaliknya,
pasangannya yang tidak percaya menceraikannya, maka ia tidak terikat lagi. Bolehkah dia menikah
lagi? Alkitab menyatakan boleh atau tidak! (tergantung pada keadaan). Yang penting Allah
memanggil kita untuk berdamai, artinya jangan menikah lagi apabila pasangan yang percaya
berkemungkinan untuk kembali berdamai (rujuk). Mengapa? Karena Allah mau memakai pasangan
yang sudah percaya untuk menyelamatkan pasangan yang belum percaya (diselamatkan) tersebut.

Allah memiliki rancangan dan mau memakai pasangan yang sudah percaya untuk menyelamatkan
pasangan yang belum percaya.
(1 korintus 7:15-16)

Hari 6

1 Petrus 3:1-7

1. Apa perintah bagi seorang istri? Apa dampak dari ketaatan seorang istri? (ayat 1-2)
2. Perhiasan-perhiasan apa yang membuat seorang isteri menjadi “Cantik” di hadapan Tuhan
dan suaminya? (ayat 3-6)
3. Apa perintah Tuhan bagi seorang suami? Apa yang terjadi bila suami tidak taat kepada
perintah tersebut? (ayat 7)

Seorang suami maupun istri memiliki bagian masing-masing didalam sebuah kehidupan pernikahan,
Keberhasilan seorang suami ditentukan oleh doa dan keberhasilan doa seorang suami ditentukan
oleh bagaimana ia memperlakukan istrinya sebagai teman pewaris tahta kasih karunia. Sebaliknya
seorang wanita perlu menundukkan dirinya kepada suaminya dan menghias dirinya bukan pada
sesuatu yang lahiriah (dari luar) namun dari dalam (batiniah).

Keberhasilan seorang suami tergantung ditentukan oleh doanya, dan keberhasilan doa seorang suami
ditentukan oleh penghargaannya terhadap istrinya.
(1 Petrus 3:7)

Hari 7
Efesus 5:22-33

1. Rahasia apa yang terdapat dalam sebuah pernikahan? Digambarkan seperti apa rahasia
tersebut? (ayat 31-33)
2. Berdasarkan rahasia tersebut, bagaimana seharusnya seorang isteri memperlakukan
suaminya? (ayat 22-24)
3. Berdasarkan rahasia tersebut, bagaimana seorang sumi memperlakukan isterinya?
(ayat 25-31)

Pernikahan merupakan gambaran dari hubungan Kristus dengan gereja (jemaat). Karena itu, rahasia
untuk keberhasilan menjadi suami isteri adalah mencontoh hubungan Kristus dengan gerejaNya.
Hubungan tersebut disebut adalah hubungan perjanjian (covenant). Covenant tidak boleh berakhir
dkarena kondisi apa pun juga kecuali karena kematian.

Rahasia keberhasilan dalam hubungan pernikahan adalah mencontoh hubungan Kristus dengan jemaat

Efesus 5:32-33

Anda mungkin juga menyukai