Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
DENGAN
TENTANG
OPERASIONAL PABRIK PUPUK ORGANIK
Nomor : 539/ /PDBU/2016
Nomor : /JY/X/2016

------------Pada hari ini Kamis tanggal Enam bulan Oktober tahun dua ribu enam
belas kami masing – masing yang bertanda tangan dibawah ini :--------------------------

1.

-------------- Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut


PARA PIHAK.

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 1

PARA PIHAK sepakat untuk melakukan kerjasama pengoperasian Pabrik Pupuk


Organik yang terletak di Gampong Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur,
Kabupaten Aceh Utara, atas dasar pembagian keuntungan dengan syarat-syarat dan
ketentuan yang akan disetujui bersama sesuai dengan pasal-pasal yang tercantum
dibawah ini.
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
Pasal 2

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menyerahkan Pabrik Pupuk Organik


dan peralatan-peralatan pendukungnya areal tanah dimana pabrik berada beserta
dokumen-dokumen perizinannya kepada PIHAK KEDUA.

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA


Pasal 3

PIHAK KEDUA wajib mengoperasikan pabrik sesuai dengan kesepakatan bersama


dengan ketentuan-ketentuan yang dituangkan dalam pasal-pasal selanjutnya.

PIHAK KEDUA diberi kemudahan Tenggang Waktu Uji Coba (Comissioning Test)
selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai tanggal Penandatanganan Perjanjian dan dalam
masa Uji Coba (Comissioning Test) tersebut, PIHAK KEDUA dibebaskan dari setoran
hasil pendapatan usaha pabrik.

BIAYA OPERASIONAL PABRIK


Pasal 4

PIHAK KEDUA akan menanggung seluruh biaya tetap dan biaya variabel
operasional pabrik serta biaya depresiasi sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerjasama ini.

PERBAIKAN PABRIK
Pasal 5

PIHAK KEDUA setuju untuk memperbaiki kerusakan pabrik, mengganti peralatan-


peralatan yang hilang karena dicuri, dengan biaya PIHAK KEDUA sebesar
Rp. 36.270.000,- (Tiga puluh enam juta dua ratus tujuh puluh rupiah).

Biaya –biaya tersebut akan menjadi beban PIHAK PERTAMA dan akan dibayar
kembali kepada PIHAK KEDUA secara angsuran, yang diambil dari porsi
keuntungan PIHAK PERTAMA operasional pabrik.

MASA PERCOBAAN OPERASIONAL PABRIK


Pasal 6

PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan tenggang waktu percobaan


operasional pabrik kepada PIHAK KEDUA untuk masa 3 (tiga) bulan lamanya
terhitung dari tanggal perjanjian kerjasama operasional pabrik Pupuk Organik
ditandatangani kedua belah pihak.

Dalam masa percobaan operasional pabrik Pupuk Organik kedua belah pihak setuju
untuk membebaskan kewajiban-kewajiban PARA PIHAK, umpamanya kewajiban
membayar kepada PIHAK PERTAMA oleh PIHAK KEDUA, begitu juga kewajiban
PIHAK PERTAMA untuk membayar biaya-biaya perbaikan pabrik yang dikeluarkan
oleh PIHAK KEDUA.

PERAWATAN PABRIK
Pasal 7

PIHAK KEDUA wajib melakukan perawatan terhadap pabrik, menggantikan


komponen-komponen pabrik yang rusak, mengganti Minyak pelumas Generator
Listrik (Gen-Set), mengisi Gemuk (Grease) pada komponen-komponen berputar
(bearing), pengecatan dan lain-lain bila perlu.

PENGAWAS PABRIK UNSUR PD. BINA USAHA


Pasal 8

PIHAK PERTAMA berhak menempatkan tenaga-tenaga Pengawas pada Pabrik


Pupuk Organik terdiri dari 1 (satu) orang Pengawas Teknik dan 1 (satu) orang
Pengawas Keuangan.

PIHAK KEDUA wajib memberikan incentife kepada kedua orang karyawan PIHAK
KEDUA yang ditugaskan mengawasi Pabrik Pupuk tersebut sesuai dengan
kesepakatan bersama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, biaya tersebut dapat
dibebankan pada biaya operasional.

PAJAK USAHA PABRIK


Pasal 9

PIHAK KEDUA wajib membayar pajak yang timbul sehubungan dengan


pengoperasian dan pendapatan Pabrik Pupuk Organik tersebut.

ASURANSI PABRIK
Pasal 10
PIHAK KEDUA wajib mengasuransikan dan membayar Premi Pabrik Pupuk
sepantasnya, sesuai dengan harga taksiran pabrik guna melindungi pabrik dari
hal-hal yang tidak diharapkan.

MASA IKATAN PERJANJIAN


Pasal 11
Masa ikatan perjanjian antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA mulai
sejak surat Perjanjian ditandatangani, berlaku untuk masa 25 (dua puluh lima) tahun
dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Pasal 12

PARA PIHAK setuju untuk membagi keuntungan pabrik atas dasar formula sebagai
berikut :
1) PIHAK PERTAMA akan menerima 35% (tiga puluh lima persen) dari penghasilan
bersih.
2) PIHAK KEDUA akan menerima 65% (enam puluh lima persen) dari penghasilan
bersih.
Yang dimaksud dengan penghasilan bersih adalah penghasilan sesudah dipotong
biaya operasional dan pajak-pajak.

Porsi pendapatan PIHAK PERTAMA dapat ditransfer ke rekening PD. Bina Usaha
pada Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe dengan Nomor : 1050002325896
an. Perusahaan Daerah Bina Usaha dan harus sudah diterima selambat-lambatnya
tanggal 5 setiap bulan berjalan.

LAPORAN OPERASIONAL PABRIK


Pasal 13

PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyampaikan laporan bulanan kegiatan


operasional pabrik kepada PIHAK PERTAMA. laporan akan menjadi referensi bagi
PIHAK PERTAMA untuk menilai kinerja pabrik.

PEMUTUSAN IKATAN KERJASAMA


Pasal 14

Apabila terjadi pemutusan hubungan kerjasama operasional atas kemauan para pihak
disebabkan oleh suatu dan lain hal, PIHAK KEDUA diwajibkan membuat laporan
terakhir tentang pabrik kepada PIHAK KEDUA.

Bila dalam perjalanan waktu PIHAK KEDUA tidak dapat melakukan kewajibannya
dalam mengoperasikan Pabrik Pupuk Organik tersebut (Pabrik Berhenti Produksi),
maka PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah memberi Surat
Pemberitahuan, berhak memutuskan Kerja Sama dan mengambil alih Pabrik Pupuk
Organik tersebut secara sepihak.

Apabila PIHAK PERTAMA telah setuju dengan laporan PIHAK KEDUA, maka
PIHAK KEDUA dapat menyerahkan pabrik beserta seluruh dokumen kepada
PIHAK PERTAMA dalam keadaan utuh, baik dan dapat beroperasi seperti sediakala
serta membuat Berita Acara Serah Terimanya.

KEJADIAN FORCE MAJEURE


Pasal 15

Dalam hal kejadian terhadap pabrik yang mengakibatkan kerusakan yang hebat
sehingga tidak dapat dipergunakan lagi disebabkan oleh Gempa Bumi, Tsunami atau
kekuatan lainnya diluar prediksi manusia, maka PIHAK KEDUA dibebaskan dari
segala tuntutan-tuntutan hukum.

PIHAK KEDUA wajib memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 14


(empat belas) hari sejak terjadinya keadaan Force Majeure, dengan menyertakan
keadaan Force Majeure dari pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 16

Dalam hal terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA,
PARA PIHAK berjanji akan menyelesaikannya secara kekeluargaan, namun bila
perselisihan tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan kedua belah pihak sepakat
untuk memilih Pengadilan Negeri Lhoksukon untuk mengadiliceh Utarammm
mmmmnbhg,,z,z,z,z,z,z,z2. Ir. (....................................Ketua BadengaBina Usa
Bila ada hal-hal yang belum tercakup dalam Perjanjian Kerjasama ini, akan
dimusyawarahkan bersama dikemudian hari secara kekeluargaan.

PENUTUP
Pasal 17

Perjanjian ini dibuat oleh PARA PIHAK dalam dua rangkap di atas kertas bermaterai
cukup, satu rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan satu rangkap untuk PIHAK
KEDUA, masing – masing rangkap mempunyai kekuatan hukum yang sama.

File : D/Perjanjian Kerjasama dgn CV.Jaya

PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
PERUSAHAAN DAERAH BINA USAHA
DENGAN
CV. JAYA
TENTANG OPERASIONAL PABRIK PUPUK ORGANIK
Nomor : 539/ /PDBU/2019
Nomor :

------------Pada hari ini ..................... tanggal .................... bulan..................tahun dua


ribu sembilan belas kami masing – masing yang bertanda tangan dibawah ini :-------
Aceh Utara selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

-------------- Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut


PARA PIHAK.

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 1

PARA PIHAK sepakat untuk melakukan kerjasama pengoperasian Pabrik Pupuk


Organik yang terletak di Gampong Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur,
Kabupaten Aceh Utara, atas dasar pembagian keuntungan dengan syarat-syarat dan
ketentuan yang akan disetujui bersama sesuai dengan pasal-pasal yang tercantum
dibawah ini.

KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA


Pasal 2

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menyerahkan Pabrik Pupuk Organik


dan peralatan-peralatan pendukungnya beserta areal tanah tapak pabrik berada
beserta dokumen-dokumen perizinannya kepada PIHAK KEDUA, sedangkang sisa
tanah di sekitar pabrik di kelola sendiri oleh PIHAK PERTAMA.

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA


Pasal 3

PIHAK KEDUA wajib mengoperasikan pabrik sesuai dengan kesepakatan bersama


dengan ketentuan-ketentuan yang dituangkan dalam pasal-pasal selanjutnya.

PIHAK KEDUA diberi kemudahan Tenggang Waktu Uji Coba (Comissioning Test)
selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai tanggal Penandatanganan Perjanjian dan dalam
masa Uji Coba (Comissioning Test) tersebut, PIHAK KEDUA dibebaskan dari setoran
hasil pendapatan usaha pabrik.

BIAYA OPERASIONAL PABRIK


Pasal 4

PIHAK KEDUA akan menanggung seluruh biaya tetap dan biaya variabel
operasional pabrik serta biaya depresiasi sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerjasama ini.

PERBAIKAN PABRIK
Pasal 5

PIHAK KEDUA setuju untuk memperbaiki kerusakan pabrik, mengganti peralatan-


peralatan yang hilang dengan biaya PIHAK KEDUA.
Biaya –biaya tersebut akan menjadi beban PIHAK PERTAMA dan akan dibayar
kembali kepada PIHAK KEDUA secara angsuran, yang diambil dari porsi
keuntungan PIHAK PERTAMA pada saat operasional pabrik.

MASA PERCOBAAN OPERASIONAL PABRIK


Pasal 6

PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan tenggang waktu percobaan


operasional pabrik kepada PIHAK KEDUA untuk masa 3 (tiga) bulan lamanya
terhitung dari tanggal perjanjian kerjasama operasional pabrik Pupuk Organik
ditandatangani kedua belah pihak.
Dalam masa percobaan operasional pabrik Pupuk Organik kedua belah pihak setuju
untuk membebaskan kewajiban-kewajiban PARA PIHAK, umpamanya kewajiban
membayar kepada PIHAK PERTAMA oleh PIHAK KEDUA, begitu juga kewajiban
PIHAK PERTAMA untuk membayar biaya-biaya perbaikan pabrik yang dikeluarkan
oleh PIHAK KEDUA.

PERAWATAN PABRIK
Pasal 7

PIHAK KEDUA wajib melakukan perawatan terhadap pabrik, menggantikan


komponen-komponen pabrik yang rusak, mengganti Minyak pelumas Generator
Listrik (Gen-Set), mengisi Gemuk (Grease) pada komponen-komponen berputar
(bearing), pengecatan dan lain-lain bila perlu.

PENGAWAS PABRIK UNSUR PD. BINA USAHA


Pasal 8

PIHAK PERTAMA berhak menempatkan tenaga-tenaga dari PD. Bina Usaha untuk
Pengawas pada Pabrik Pupuk Organik terdiri dari 1 (satu) orang Pengawas Teknik
dan 1 (satu) orang Pengawas Keuangan.

PIHAK KEDUA wajib memberikan incentife kepada kedua orang karyawan PIHAK
KEDUA yang ditugaskan mengawasi Pabrik Pupuk tersebut sesuai dengan
kesepakatan bersama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, biaya tersebut dapat
dibebankan pada biaya operasional.
PAJAK USAHA PABRIK
Pasal 9

PIHAK KEDUA wajib membayar pajak yang timbul sehubungan dengan


pengoperasian dan pendapatan Pabrik Pupuk Organik tersebut.

ASURANSI PABRIK
Pasal 10
PIHAK KEDUA wajib mengasuransikan dan membayar Premi Pabrik Pupuk
sepantasnya, sesuai dengan harga taksiran pabrik guna melindungi pabrik dari
hal-hal yang tidak diharapkan.

MASA IKATAN PERJANJIAN


Pasal 11
Masa ikatan perjanjian antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA mulai
sejak surat Perjanjian ditandatangani, berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan dapat
diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Pasal 12

PARA PIHAK setuju untuk membagi keuntungan pabrik atas dasar formula sebagai
berikut :
3) PIHAK PERTAMA akan menerima 35% (tiga puluh lima persen) dari penghasilan
bersih.
4) PIHAK KEDUA akan menerima 65% (enam puluh lima persen) dari penghasilan
bersih.

Yang dimaksud dengan penghasilan bersih adalah penghasilan sesudah dipotong


biaya operasional dan pajak-pajak.

Porsi pendapatan PIHAK PERTAMA dapat ditransfer ke rekening PD. Bina Usaha
pada Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe dengan Nomor : 1050002325896
an. Perusahaan Daerah Bina Usaha dan harus sudah diterima selambat-lambatnya
tanggal 5 setiap bulan berjalan.

LAPORAN OPERASIONAL PABRIK


Pasal 13

PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyampaikan laporan bulanan kegiatan


operasional pabrik kepada PIHAK PERTAMA. laporan akan menjadi referensi bagi
PIHAK PERTAMA untuk menilai kinerja pabrik.

PEMUTUSAN IKATAN KERJASAMA


Pasal 14

Apabila terjadi pemutusan hubungan kerjasama operasional atas kemauan para pihak
disebabkan oleh suatu dan lain hal, PIHAK KEDUA diwajibkan membuat laporan
terakhir tentang pabrik kepada PIHAK KEDUA.

Bila dalam perjalanan waktu PIHAK KEDUA tidak dapat melakukan kewajibannya
dalam mengoperasikan Pabrik Pupuk Organik tersebut (Pabrik Berhenti Produksi),
maka PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah memberi Surat
Pemberitahuan, berhak memutuskan Kerja Sama dan mengambil alih Pabrik Pupuk
Organik tersebut secara sepihak.

Apabila PIHAK PERTAMA telah setuju dengan laporan PIHAK KEDUA, maka
PIHAK KEDUA dapat menyerahkan pabrik beserta seluruh dokumen kepada
PIHAK PERTAMA dalam keadaan utuh, baik dan dapat beroperasi seperti sediakala
serta membuat Berita Acara Serah Terimanya.

KEJADIAN FORCE MAJEURE


Pasal 15

Dalam hal kejadian terhadap pabrik yang mengakibatkan kerusakan yang hebat
sehingga tidak dapat dipergunakan lagi disebabkan oleh Gempa Bumi, Tsunami atau
kekuatan lainnya diluar prediksi manusia, maka PIHAK KEDUA dibebaskan dari
segala tuntutan-tuntutan hukum.

PIHAK KEDUA wajib memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 14


(empat belas) hari sejak terjadinya keadaan Force Majeure, dengan menyertakan
keadaan Force Majeure dari pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 16

Dalam hal terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA,
PARA PIHAK berjanji akan menyelesaikannya secara kekeluargaan, namun bila
perselisihan tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan kedua belah pihak sepakat
untuk memilih Pengadilan Negeri Lhoksukon untuk mengadiliceh Utarammm
mmmmnbhg,,z,z,z,z,z,z,z2. Ir. (....................................Ketua BadengaBina Usa
Bila ada hal-hal yang belum tercakup dalam Perjanjian Kerjasama ini, akan
dimusyawarahkan bersama dikemudian hari secara kekeluargaan.

PENUTUP
Pasal 17

Perjanjian ini dibuat oleh PARA PIHAK dalam dua rangkap di atas kertas bermaterai
cukup, satu rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan satu rangkap untuk PIHAK
KEDUA, masing – masing rangkap mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Anda mungkin juga menyukai