1927 - Farmakoekonomi Deslia
1927 - Farmakoekonomi Deslia
NPM : 18312025.p
Kelas Kuliah : jusa 18
Kode Jurnal : 1927
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar sesuai jurnal yang anda dapat!
Terdapat 1,4 juta kasus hepatitis A (HAV) terjadi setiap tahun di seluruh
dunia.
Penularan HAV melalui rute fecal oral dan konsumsi makanan dan
minuman yang terkontaminasi. Di Indonesia anak-anak lebih sedikit
terinfeksi oleh HAV ketika ditangani dengan sanitasi yang baik.
5. Jelaskan perspektif studi farmakoekonomi yang digunakan dalam studi tersebut? (skor
5)
Jawaban :
Pada implementasi jadwal vaksin satu dosis memerlukan perhatian di masa depan
untuk mengendalikan wabah di seluruh masyarakat sejak vaksin hepatitis A satu dosis
terbukti sebagai strategi yang efektif dibandingkan dengan jadwal vaksin dua dosis.
Selain itu jadwal vaksin satu dosis lebih murah dan lebih mudah untuk diterapkan tetapi
dalam kelompok yang memiliki resiko tinggi (seperti anak-anak dengan penyakit hati
kronis dan individu yang mengalami gangguan kekebalan tubuh) lebih menggunakan
jadwal dua dosis.
Namun dalam konteks perspektif ekonomi kesehatan, penerapan jadwal vaksin satu
dosis akan lebih realistis dan mudah untuk diterapkan diindonesia.
6. Sebutkan jenis/komponen biaya yang dihitung dalam studi tersebut ! (Skor 10)
Jawaban :
Dari jurnal tersebut biaya dilihat dari dua perspektif yaitu kesehatan dan masyarakat.
Pada kesehatan mempertimbangkan biaya medis langsung dalam perspektif perawatan
kesehatan, sedangkan dalam perspektif masyarakat mempertimbangkan biaya langsung
dan tidak langsung.
Selain itu terdapat biaya sosial yang mempertimbangkan biaya non medis langsung dan
biaya tidak langsung.
7. Jelaskan outcome yang diukur dalam hasil studi tersebut ? (Skor 10)
Jawaban :
Vaksinasi hepatitis A akan meningkatkan kualitas hidup dengan jadwal vaksin satu
dosis dan jadwal vaksin dua dosis. Dan vaksinasi hepatitis A akan menghemat biaya
masa depan mengenai pengobatan hepatitis A sebesar US $ 3.795.148 untuk vaksin
dua dosis dan US $ 2.892.920 untuk vaksin satu dosis.
8. Bagaimanakah hasil intepretasi data dari intervensi/alternatif yang dibandingkan ?
(Skor 15)
Jawaban :
Jadwal vaksin dua dosis akan mengurangi kasus hepatitis A untuk ringan sebesar 65%,
sedang 65%, berat 68,7% dan kasus fatal 59,8%.
Jadwal vaksin satu dosis akan mengurangi kasus hepatitis A untuk ringan sebesar
45,7%, sedang 45,7%, berat 53% dan kasus fatal 36,3%.
9. Apakah dilakukan perhitungan discounting rate dalam penelitian tersebut ? dan apakah
dilakukan analisis sensitivitas? Jelaskan ! (Skor 10)
Jawaban :
Pada penelitian tersebut dilakukan proses perhitungan discounting pada vaksinasi
hepatitis A dengan jadwal satu dosis dan dua dosis dengan memberikan hasil
penghematan kualitas hidup yang hilang sebesar 6614 untuk satu dosis dan 8917 untuk
dua dosis
Pada penelitian ini dilakukan analisis sensitivitas univariat untuk menyelidiki efek dari
parameter input yang berbeda terutama dengan memvariasikan setiap parameter dengan
± 25% dengan menjaga parameter lainnya agar tetap konstan.
10. Bagaimana kesimpulan yang diperoleh dalam studi tersebut ? (Skor 10)
Jawaban :
Penerapan vaksinasi hepatitis A di Indonesia akan menjadi intervensi kesehatan yang
hemat biaya dengan harga pasar. Melihat anggaran yang terbatas, penggunaan jadwal
vaksin satu dosis akan lebih realistis untuk diterapkan daripada jadwal dua dosis.
Note : boleh menambah space untuk jawaban namun tidak disarankan terlalu banyak.