Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN ULANG VISUAL BUKU

PANDUAN PADA KECELAKAAN


BERGAMBAR UNTUK REMAJA BERJUDUL
”PEDOMAN PERTOLONGAN PERTAMA”

Caroline Johar
Instansi : Bina Nusantara University

Alamat : Jl. Kebon Jeruk Raya No.27


Kemanggisan/ Palmerah Jakarta Barat 11530

Telp : 021-5345830
Email : carolinejohar@gmail.com

Dosen Pembimbing : Danendro Adi, S.Sn, M.Arts

ABSTRAK

Tujuan penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah untuk mempelajari lebih jauh
bagaimana ilmu-ilmu dalam Desain Komunikasi Visual ini bisa memberikan solusi pada
permasalahan yang ada.

Metode penelitian yang dipakai penulis untuk riset adalah dengan metode survey
kuesioner yang dibagi menjadi 3 macam yaitu untuk umum, anggota Palang Merah
Remaja dan anak remaja berusia 12 – 15 tahun. Serta wawancara langsung dengan
perusahaan yang bersangkutan dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan tema
tugas akhir penulis untuk memperoleh data-data untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Hasil yang dicapai adalah perancangan visual yang dapat membantu anak remaja dan
orang awam dalam mempelajari ilmu Pertolongan Pertama. Perancangan visual ini
lebih memudahkan untuk dimengerti dengan bantuan gambar-gambar yang merupakan
cara untuk mengkomunikasikan bentuk-bentuk yang susah dijelaskan dalam kata-kata
ataupun foto asli.
ABSTRACT

Research purposes in the final project is to study further how the sciences in Visual
Communication Design can provide solutions to existing problems.
The research method used to research from the author is a questionnaire survey method
that is divided into three kinds, namely to the public, members of the Red Cross Youth and
teenagers between 12-15 years. As well as direct interviews with the company in question
and read books related to the theme authors to obtain the final data to complete this
thesis.
The result that want to be achieved is in visual design that can help adolescents and
children lay in studying the science of First Aid. Visual design is much easier to
understand with the help of the pictures is a way to communicate the forms difficult to
explain in words or original photos.

PENDAHULUAN
Latar belakang topik ini adalah masyarakat sekarang ini masih kurang peduli dan kurang
mengerti tata cara pengobatan luka melalui panduan Pertolongan Pertama. Situasi darurat
dapat terjadi kapan saja dan kecelakaan atau cidera juga sering terjadi dimanapun.
Sumber bahaya dapat datang darimana saja. Sebenarnya, banyak orang-orang yang
menyadari betapa pentingnya Pertolongan Pertama (PP) tetapi mereka kurang peduli dan
tidak tertarik untuk membacanya dan mengetahuinya lebih dalam. Salah satu solusi dari
Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mengenal PP adalah melalui Palang Merah Remaja
(PMR), dimana semua anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut secara otomatis
dilatih untuk menguasai PP. Sedangkan yang tidak mengikuti kegiatan seperti itu,
umumnya kurang tahu-menahu tentang PP walaupun ada juga beberapa yang
mengetahuinya melalui lingkungan atau bimbingan dari keluarga. Penulis ingin membuat
perancangan yang bertujuan agar bisa dimengerti tidak hanya anak remaja yang pernah
berpengalaman dalam kegiatan PMR/relawan/penolong, tapi juga mengajak para remaja
yang tidak tertarik dengan Pertolongan Pertama melalui projek ini untuk menyampaikan
informasi dan manfaat PP ini sejak dini melalui visual yang lebih baik untuk menarik niat
baca mereka. Rumusan masalah terhadap topik ini adalah bagaimana merancang media
visual buku panduan yang menarik, komunikatif dan efektif yang bisa memotivasi remaja
muda serta dapat digunakan juga oleh masyarakat umum. Penulis telah meneliti
bagaimana ketertarikan masyarakat umum dan PMR dimana hasilnya mereka mau
membaca buku Pertolongan Pertama jika ilustrasi serta desainnya menarik untuk dilihat.
METODE PENELITIAN
Sumber-sumber data yang diperoleh penulis dalam penelitian perancangan komunikasi ini
adalah melalui :

1. Wawancara
2. Survey Kuesioner
3. Internet
4. Kunjungan lapangansaatevent khusus PMR
5. Buku-buku pustaka (referensi)

Hasil diskusi wawancara dengan beberapa narasumber dari Markas Pusat PMI :

Darimanakah awal kemunculan P3K ?


Sebenarnya telah muncul dari awal berdirinya Red Cross oleh Henry Dunant yang pada
awalnya ia menyaksikan perang antara pasukan Perancis dan Italia melawan Austria pada
tahun 1859 di Selferino (Italia Utara), dimana banyak korban perang yang tidak mendapat
pertolongan, sehingga timbul ide atau gagasan untuk memberi pertolongan kepada korban
perang tersebut lalu ia mendirikan Red Cross bersama 5 orang Jeneva lainnya. Sebutan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ini sebetulnya sekarang telah diganti
menjadi hanya Pertolongan Pertama (PP).

Bagaimana perkembangan minat anak-anak terhadap PMR sekarang ini?


Perkembangannya sampai sekarang ini terus meningkat. Semakin banyak remaja yang
tertarik untuk mengikuti kegiatan PMR di sekolah mereka dan jumlahnya terus meningkat
dari tahun ke tahun, walaupun tetap ada pula beberapa sekolah yang kurang peminatnya
dalam PMR.

Bagaimanakah pentingnya Pertolongan Pertama (PP) bagi para anggota PMI dan non-
anggota PMI / masyarakat biasa?
Sangat penting dan hal ini telah disadari oleh banyak orang. Semua orang yang
bergabung dalam keanggotaan PMI pasti di-training terlebih dahulu seputar PP dan
bagaimana melaksanakannya dalam kondisi darurat. Karena hal inilah yang juga menjadi
dasar Palang Merah dimanapun, yaitu membantu dan menyelamatkan sesama dan
pastinya memerlukan skill PP. Akan tetapi, sekarang ini tidak hanya para anggota PMI
saja yang menyadarinya, orang-orang yang belum pernah mendapat pelatihan PP pun
sudah banyak yang menyadari betapa pentingnya mengetahui PP ini dan peminat PP juga
semakin meningkat dari waktu ke waktu. Mereka terutama orang dewasa banyak
mempunyai alat-alat serta petunjuk PP dirumah untuk digunakan sewaktu-waktu
diperlukan.

Mengapa buku panduan PP (terutama dari terbitan PMI) agak jarang ditemukan di toko-
toko buku umum (contoh : Gramedia) ?
Karena memang tidak semuanya ditargetkan untuk dipasarkan secara bebas/luas, malah
cenderung jarang buku-buku terbitan PMI ada di toko-toko buku tersebut. Buku-buku
terbitan PMI biasanya hanya dijual dan dibagikan kepada orang dalam dan target yang
terbatas, misalnya 1 paket buku dengan target PMR anak SMP, hanya dijual di sekolah-
sekolah saja yang langsung memesan ke PMI.
Bagaimana menurut anda terhadap perancangan komunikasi visual yang saya lakukan
ini?
Karena saya ingin perancangan yang saya buat ini juga dijual secara umum/massal .
Topik ini menarik untuk diangkat dan bisa anda ajukan pula nantinya ke PMI sebagai
bahan evaluasi dan tinjauan dimana selama ini memang masih jarang buku-buku PMI
dipasarkan secara umum. Bisa jadi perancangan komunikasi ini apabila telah disetujui
oleh berbagai pihak yang terlibat, perancangan anda bisa dipublikasikan ke kalangan
umum.

Kesimpulan yang saya ambil adalah perancangan yang penulis buat bisa diterima oleh
kalangan banyak, apalagi selama ini PMI sendiri juga jarang membuat buku panduan
Pertolongan Pertama untuk dipublikasikan ke umum. Terutama untuk kalangan anak-anak
dan remaja muda, buku panduan Pertolongan Pertama hanya dipublikasikan ke sekolah-
sekolah yang membutuhkan saja. Dengan perancangan yang penulis buat, ini pun bisa
membuat mereka mempunyai peluang lebih untuk memasarkan produk mereka di luar.

Hasil data umum orang dewasa sebanyak 100 koresponden melalui survey monkey di
internet melalui link http://www.surveymonkey.com/s/F2FJCY5 :

Jenis kelamin :
54% laki-laki dan 46% perempuan.

Usia :
18-25 tahun : 94%
26-30 tahun : 6%

Apakah anda tertarik untuk membaca panduan P3K ?


Ya : 45,9%
Tidak : 54,1%

Pernahkah anda membaca panduan petunjuk P3K ?


Ya : 43%
Tidak : 57%

Pernahkah anda mengikuti ekskul/kegiatan PMR saat di sekolah ?


Ya : 34,3%
Tidak : 65,7%

Pernahkah anda mengikuti instruksi penyembuhan luka melalui panduan P3K ?


Ya : 39%
Tidak : 61%

Menurut anda apakah buku panduan P3K cukup penting untuk menambah pengetahuan
anda dalam mengobati luka atau menolong orang lain yang mengalami cedera?
Ya : 89%
Tidak : 11%

Kesimpulan data yang telah diperoleh dari kalangan umum ini, perancangan komunikasi
yang penulis buat mempunyai peluang untuk dipublikasikan ke masyarakat luas.
Walaupun kebanyakan koresponden-koresponden yang menjawab tidak pernah mengikuti
kegiatan PMR semasa di sekolah, mereka tetap menyadari betapa pentingnya panduan
P3K untuk pengobatan cedera. Walaupun menyadari pentingnya panduan/pedoman ini,
koresponden yang tidak tertarik untuk membaca panduan P3K persentasenya lebih
banyak daripada yang tertarik dan pernah mengikuti instruksi pengobatan melalui
panduan P3K. Karena itu, penulis ingin membuat orang-orang bisa lebih tertarik untuk
membaca panduan P3K, yaitu dengan pendekatan komunikasi visual yang diharapkan
bisa menarik minat pembaca lebih banyak untuk kedepannya.

Hasil data 100 koresponden khusus PMR dari berbagai macam sekolah SMP dan SMA
dalam event lomba siaga PMR di SMK Telkom Sandhy Putra Jakarta :

Asal Sekolah & Jumlah koresponden:


SMPN 132 : 7
SMPN 75 : 19
SMK Al-Wasilah : 5
SMP Budi Agung : 10
SMPN 100 : 8
SMAN 96 : 12
SMAN 112 : 2
SMAN 33 : 2
SMAN 176 : 12
SMKN 42 : 3
MAN 1 : 12
SMA Budi Murni 2 : 5
SMPN 207 : 3

Jenis Kelamin :
Perempuan : 72 %
Laki-laki : 28 %

Sudah berapa lamakah mengikuti kegiatan PMR?


Jawaban bervariasi, antara 1-7 tahun.

Mengapa anda tertarik mengikuti PMR ?


Bisa menolong banyak orang dan berguna pula untuk diri sendiri
Kegiatannya menarik
Mendapat pengetahuan baru
Solidaritas yang erat
Niat untuk masuk PMR dan ingin mengenal tentang PP
Ingin menjadi relawan nantinya
Cita-cita di bidang kesehatan
Bisa menjadi panutan untuk orang lain
Kegiatan yang tidak mengeluarkan banyak uang

Apakah menurut anda kegiatan PMR cukup penting diikuti oleh setiap pelajar? Jelaskan!
Ya : 79%
Alasan :
Anda bisa menolong orang lain
Mendapat ilmu pengetahuan tentang kesehatan
Melatih kemandirian
Sosial yang lebih solid
Menyenangkan
Menjadi tangkas dan ulet
Cita-cita

Tidak : 21%
Alasan : tergantung niat dan keinginan masing-masing.

Menurut anda, apa faktor utama yang bisa membuat anda tertarik untuk membaca sebuah
buku?
Konten isinya : 47%
Visual yang menarik : 53%

Menurut anda, apakah buku panduan P3K cukup penting untuk menambah pengetahuan
dalam menolong orang/mengobati luka ?
Ya : 99%
Tidak : 1%

Selama di PMR, apakah buku panduan P3K penting untuk anda dalam mempraktekkan
pengobatan?
Ya : 90%
Tidak : 10%

Menurut anda, apakah instruksi-instruksi dalam buku pedoman P3K pada umumnya
mudah dimengerti untuk praktek langsung?
Ya : 36%
Tidak : 64%

Apakah anda tertarik untuk membaca panduan P3K yang dilengkapi dengan ilustrasi yang
menarik?
Ya : 98%
Tidak : 2%
Koresponden-koresponden yang mengisi kuesioner ini sejumlah 100 orang. Yang
mengisinya kebanyakan perempuan. Kebanyakan mereka yang aktif adalah yang
mengikuti ekskul PMR dalam kurun waktu 1-2 tahun. Alasannya bervariasi. Dari
persentase yang didapat, minat anak-anak sekarang ini terhadap PMR masih banyak.
Sebagai remaja, minat mereka terhadap buku lebih ke ketertarikan kepada visual yang
menarik, walau konten isi juga persentasenya hanya berbanding sedikit. Semua juga
menyadari betapa pentingnya buku panduan ini dalam melakukan pertolongan, walaupun
mereka telah mendapatkan training sebelumnya untuk praktek. Lalu 1 hal yang menjadi
pertimbangan penulis adalah solusi orang awam dalam memahami petunjuk Pertolongan
Pertama agar lebih mudah dimengerti oleh umum pula. Jika dibuat dengan ilustrasi
menarik, para koresponden mau membaca nya sehingga ini adalah satu kemungkinan
positif untuk penulis dalam merealisasikan karyanya.

Hasil data 30 koresponden dengan target 12-15 tahun (masa jenjang pendidikan SMP) :

Umur :
12 tahun : 36,4% 13 tahun : 18,2%
14 tahun : 18,2% 15 tahun : 27, 3%

Apakah anda mengikuti kegiatan PMR?


Ya : 23,7%
Tidak : 72,7%

Jika ya, mengapa anda tertarik mengikuti PMR?


variatif

Jika tidak, mengapa anda tidak tertarik mengikuti PMR?


variatif

Apakah menurut anda skill pengobatan First Aids itu penting untuk dipelajari semua
orang?
Ya : 90%
Tidak : 10%

Menurut anda, apakah faktor utama yang membuat anda tertarik untuk membaca sebuah
buku?
Konten isinya : 36%
Visual yang menarik : 64%

Yang manakah yang anda lebih sukai?


Buku novel : 10%
Buku ilustrasi komik : 90%

Menurut anda, apakah buku panduan P3K cukup penting untuk menambah pengetahuan
dalam menolong orang lain/mengobati luka?
Ya : 72%
Tidak : 28%
Apakah anda pernah membaca buku panduan P3K?
Ya : 10%
Tidak : 90%

Apakah anda tertarik untuk membaca buku panduan P3K yang dilengkapi dengan
ilustrasi dan visual yang menarik?
Ya : 81,8%
Tidak : 18,2%

Kesimpulan yang dapat diambil oleh koresponden-koresponden ini adalah mereka dengan
umurnya ini lebih menyukai buku visual dibandingkan buku dengan tulisan saja. Dan
juga mereka mau membaca buku Pertolongan Pertama jika dilengkapi dengan visual yang
lebih menarik. Ini pun juga menjadi data tambahan dalam merealisasikan perancangan
Tugas Akhir ini.

Buku Referensi :.

Kekurangan buku ini :

o Desain ilustrasi kurang bagus/menarik.


o Layout-nya terlihat membosankan.
o Font yang digunakan terlihat agak kebesaran yang
menjadikan desain buku nya kurang menarik.
o Penempatan gambar-gambar yang menutupi jarak
kosong halaman disertai huruf yang agak kebesaran
menimbulkan kesan terlalu penuh dan agak berantakan.
o Kurangnya informasi dalam bentuk gambar yang
disampaikan dari buku ini yang dapat membuat orang
bingung membacanya

HASIL DAN BAHASAN


Ukuran buku : A5 (148mm x 210mm)
Menggunakan warna merah pada cover untuk menekankan kesan urgent dan sekaligus
sebagai warna dasar Palang Merah.
Menggunakan jilid lem panas dan laminating doff
Preview isi buku :

Divider Tiap Bab Dalam Buku :


Layout yang digunakan merupakan keteraturan grid dan garis untuk memisahkan bagian-
bagian yang ada supaya jelas. Layout yang digunakan tidak terlalu ramai dan disesuaikan
dengan ilustrasi yang ada.

Cover Buku dan Suasana Display :

SIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulannya adalah Pertolongan Pertama bisa dilakukan kepada siapa saja, kapan saja
dan bermanfaat bagi siapapun. Pertolongan Pertama sangat berguna untuk membangun
kesadaran akan kepedulian terhadap sesama serta untuk pengobatan yang bisa dilakukan
kepada diri sendiri. Perancangan visual buku ini bertujuan untuk memberikan manfaat
bagi masyarakat Indonesia agar masyarakat lebih mengetahui tentang Pertolongan
Pertama sejak dini dan bisa memajukan anak bangsa serta membangun solidaritas kepada
sesama. Buku ini dirancang dengan gambar-gambar yang diharapkan akan sangat berguna
untuk mengkomunikasikan isi nya dengan cara yang lebih mudah dimengerti. Saran untuk
topik ini yaitu buku ini harus mempunyai strategi promosi yang baik pula untuk menarik
minat-minat banyak orang dan mencapai target yang diharapkan. Walaupun buku ini
lebih disarankan untuk target remaja, namun orang awam juga bisa memakai buku ini
sebagai panduan karena lebih mudah dimengerti dengan adanya batasan-batasan dalam
pemakaiannya yang sebenarnya disesuaikan untuk target remaja, namun batasan tersebut
juga berlaku untuk orang awam yang belum mengerti secara professional dalam
pengobatan melalui buku pedoman ini.
REFERENSI
Anonymous. (2008). Pertolongan Pertama : Palang Merah Remaja Tingkat Madya.
Jakarta : Markas Pusat Palang Merah Indonesia
Anonymous. (2009). Pedoman Pertolongan Pertama. Jakarta : Markas Pusat Palang
Merah Indonesia
Dameria, Anne. (2007). Color Basic : Panduan Warna Dasar Untuk Desainer dan
Industri Grafika. Jakarta : Link & Match Graphic
Rustan, Surianto. (2008). Layout : Dasar dan Penerapannya. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Gavin Amborse, Paul Harris. (2005). Layout. London : AVA Publishing
Samara, Timothy. (2007). Publication Design Workbook. Minneapolis : Rockport
Publishing
Wiedemann, Julius. (2006). Illustration Now!. Hamburg : Taschen Publishing
Rustan, Surianto. (2010). Huruf Font Tipografi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Rakhmat, Jalaludddin. (2002). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
artikel non-personal, 21 Oktober 2011, Gestalt, Wikipedia Bahasa Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Gestalt, diakses 3 April 2012
artikel non-personal, 6 Maret 2012, Buku, Wikipedia Bahasa Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Buku, diakses 3 April 2012
artikel non-personal, 19 Januari 2012, Ilustrasi, Wikipedia Bahasa Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilustrasi, diakses 3 April 2012
artikel non-personal, 25 Mei 2011, Komunikasi Visual, Wikipedia Bahasa Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_visual, diakses 3 April 2012
Deden Eka, 2011, Pertolongan Pertama Untuk Luka Terbuka,
http://pertolonganpertama-pertolonganpertama.blogspot.com/search/label/nadi
Iman Lazuardi, 2012, Teori Keindahan, http://iman-lazuardi.blogspot.com/2012/04/teori-
keindahan.html

RIWAYAT PENULIS
Caroline Johar lahir di kota Palembang pada tanggal 24 April 1990. Penulis
menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain
Komunikasi Visual - New Media pada tahun 2012.

Anda mungkin juga menyukai