2011-2-01285-DS Ringkasan001
2011-2-01285-DS Ringkasan001
Caroline Johar
Instansi : Bina Nusantara University
Telp : 021-5345830
Email : carolinejohar@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah untuk mempelajari lebih jauh
bagaimana ilmu-ilmu dalam Desain Komunikasi Visual ini bisa memberikan solusi pada
permasalahan yang ada.
Metode penelitian yang dipakai penulis untuk riset adalah dengan metode survey
kuesioner yang dibagi menjadi 3 macam yaitu untuk umum, anggota Palang Merah
Remaja dan anak remaja berusia 12 – 15 tahun. Serta wawancara langsung dengan
perusahaan yang bersangkutan dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan tema
tugas akhir penulis untuk memperoleh data-data untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Hasil yang dicapai adalah perancangan visual yang dapat membantu anak remaja dan
orang awam dalam mempelajari ilmu Pertolongan Pertama. Perancangan visual ini
lebih memudahkan untuk dimengerti dengan bantuan gambar-gambar yang merupakan
cara untuk mengkomunikasikan bentuk-bentuk yang susah dijelaskan dalam kata-kata
ataupun foto asli.
ABSTRACT
Research purposes in the final project is to study further how the sciences in Visual
Communication Design can provide solutions to existing problems.
The research method used to research from the author is a questionnaire survey method
that is divided into three kinds, namely to the public, members of the Red Cross Youth and
teenagers between 12-15 years. As well as direct interviews with the company in question
and read books related to the theme authors to obtain the final data to complete this
thesis.
The result that want to be achieved is in visual design that can help adolescents and
children lay in studying the science of First Aid. Visual design is much easier to
understand with the help of the pictures is a way to communicate the forms difficult to
explain in words or original photos.
PENDAHULUAN
Latar belakang topik ini adalah masyarakat sekarang ini masih kurang peduli dan kurang
mengerti tata cara pengobatan luka melalui panduan Pertolongan Pertama. Situasi darurat
dapat terjadi kapan saja dan kecelakaan atau cidera juga sering terjadi dimanapun.
Sumber bahaya dapat datang darimana saja. Sebenarnya, banyak orang-orang yang
menyadari betapa pentingnya Pertolongan Pertama (PP) tetapi mereka kurang peduli dan
tidak tertarik untuk membacanya dan mengetahuinya lebih dalam. Salah satu solusi dari
Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mengenal PP adalah melalui Palang Merah Remaja
(PMR), dimana semua anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut secara otomatis
dilatih untuk menguasai PP. Sedangkan yang tidak mengikuti kegiatan seperti itu,
umumnya kurang tahu-menahu tentang PP walaupun ada juga beberapa yang
mengetahuinya melalui lingkungan atau bimbingan dari keluarga. Penulis ingin membuat
perancangan yang bertujuan agar bisa dimengerti tidak hanya anak remaja yang pernah
berpengalaman dalam kegiatan PMR/relawan/penolong, tapi juga mengajak para remaja
yang tidak tertarik dengan Pertolongan Pertama melalui projek ini untuk menyampaikan
informasi dan manfaat PP ini sejak dini melalui visual yang lebih baik untuk menarik niat
baca mereka. Rumusan masalah terhadap topik ini adalah bagaimana merancang media
visual buku panduan yang menarik, komunikatif dan efektif yang bisa memotivasi remaja
muda serta dapat digunakan juga oleh masyarakat umum. Penulis telah meneliti
bagaimana ketertarikan masyarakat umum dan PMR dimana hasilnya mereka mau
membaca buku Pertolongan Pertama jika ilustrasi serta desainnya menarik untuk dilihat.
METODE PENELITIAN
Sumber-sumber data yang diperoleh penulis dalam penelitian perancangan komunikasi ini
adalah melalui :
1. Wawancara
2. Survey Kuesioner
3. Internet
4. Kunjungan lapangansaatevent khusus PMR
5. Buku-buku pustaka (referensi)
Hasil diskusi wawancara dengan beberapa narasumber dari Markas Pusat PMI :
Bagaimanakah pentingnya Pertolongan Pertama (PP) bagi para anggota PMI dan non-
anggota PMI / masyarakat biasa?
Sangat penting dan hal ini telah disadari oleh banyak orang. Semua orang yang
bergabung dalam keanggotaan PMI pasti di-training terlebih dahulu seputar PP dan
bagaimana melaksanakannya dalam kondisi darurat. Karena hal inilah yang juga menjadi
dasar Palang Merah dimanapun, yaitu membantu dan menyelamatkan sesama dan
pastinya memerlukan skill PP. Akan tetapi, sekarang ini tidak hanya para anggota PMI
saja yang menyadarinya, orang-orang yang belum pernah mendapat pelatihan PP pun
sudah banyak yang menyadari betapa pentingnya mengetahui PP ini dan peminat PP juga
semakin meningkat dari waktu ke waktu. Mereka terutama orang dewasa banyak
mempunyai alat-alat serta petunjuk PP dirumah untuk digunakan sewaktu-waktu
diperlukan.
Mengapa buku panduan PP (terutama dari terbitan PMI) agak jarang ditemukan di toko-
toko buku umum (contoh : Gramedia) ?
Karena memang tidak semuanya ditargetkan untuk dipasarkan secara bebas/luas, malah
cenderung jarang buku-buku terbitan PMI ada di toko-toko buku tersebut. Buku-buku
terbitan PMI biasanya hanya dijual dan dibagikan kepada orang dalam dan target yang
terbatas, misalnya 1 paket buku dengan target PMR anak SMP, hanya dijual di sekolah-
sekolah saja yang langsung memesan ke PMI.
Bagaimana menurut anda terhadap perancangan komunikasi visual yang saya lakukan
ini?
Karena saya ingin perancangan yang saya buat ini juga dijual secara umum/massal .
Topik ini menarik untuk diangkat dan bisa anda ajukan pula nantinya ke PMI sebagai
bahan evaluasi dan tinjauan dimana selama ini memang masih jarang buku-buku PMI
dipasarkan secara umum. Bisa jadi perancangan komunikasi ini apabila telah disetujui
oleh berbagai pihak yang terlibat, perancangan anda bisa dipublikasikan ke kalangan
umum.
Kesimpulan yang saya ambil adalah perancangan yang penulis buat bisa diterima oleh
kalangan banyak, apalagi selama ini PMI sendiri juga jarang membuat buku panduan
Pertolongan Pertama untuk dipublikasikan ke umum. Terutama untuk kalangan anak-anak
dan remaja muda, buku panduan Pertolongan Pertama hanya dipublikasikan ke sekolah-
sekolah yang membutuhkan saja. Dengan perancangan yang penulis buat, ini pun bisa
membuat mereka mempunyai peluang lebih untuk memasarkan produk mereka di luar.
Hasil data umum orang dewasa sebanyak 100 koresponden melalui survey monkey di
internet melalui link http://www.surveymonkey.com/s/F2FJCY5 :
Jenis kelamin :
54% laki-laki dan 46% perempuan.
Usia :
18-25 tahun : 94%
26-30 tahun : 6%
Menurut anda apakah buku panduan P3K cukup penting untuk menambah pengetahuan
anda dalam mengobati luka atau menolong orang lain yang mengalami cedera?
Ya : 89%
Tidak : 11%
Kesimpulan data yang telah diperoleh dari kalangan umum ini, perancangan komunikasi
yang penulis buat mempunyai peluang untuk dipublikasikan ke masyarakat luas.
Walaupun kebanyakan koresponden-koresponden yang menjawab tidak pernah mengikuti
kegiatan PMR semasa di sekolah, mereka tetap menyadari betapa pentingnya panduan
P3K untuk pengobatan cedera. Walaupun menyadari pentingnya panduan/pedoman ini,
koresponden yang tidak tertarik untuk membaca panduan P3K persentasenya lebih
banyak daripada yang tertarik dan pernah mengikuti instruksi pengobatan melalui
panduan P3K. Karena itu, penulis ingin membuat orang-orang bisa lebih tertarik untuk
membaca panduan P3K, yaitu dengan pendekatan komunikasi visual yang diharapkan
bisa menarik minat pembaca lebih banyak untuk kedepannya.
Hasil data 100 koresponden khusus PMR dari berbagai macam sekolah SMP dan SMA
dalam event lomba siaga PMR di SMK Telkom Sandhy Putra Jakarta :
Jenis Kelamin :
Perempuan : 72 %
Laki-laki : 28 %
Apakah menurut anda kegiatan PMR cukup penting diikuti oleh setiap pelajar? Jelaskan!
Ya : 79%
Alasan :
Anda bisa menolong orang lain
Mendapat ilmu pengetahuan tentang kesehatan
Melatih kemandirian
Sosial yang lebih solid
Menyenangkan
Menjadi tangkas dan ulet
Cita-cita
Tidak : 21%
Alasan : tergantung niat dan keinginan masing-masing.
Menurut anda, apa faktor utama yang bisa membuat anda tertarik untuk membaca sebuah
buku?
Konten isinya : 47%
Visual yang menarik : 53%
Menurut anda, apakah buku panduan P3K cukup penting untuk menambah pengetahuan
dalam menolong orang/mengobati luka ?
Ya : 99%
Tidak : 1%
Selama di PMR, apakah buku panduan P3K penting untuk anda dalam mempraktekkan
pengobatan?
Ya : 90%
Tidak : 10%
Menurut anda, apakah instruksi-instruksi dalam buku pedoman P3K pada umumnya
mudah dimengerti untuk praktek langsung?
Ya : 36%
Tidak : 64%
Apakah anda tertarik untuk membaca panduan P3K yang dilengkapi dengan ilustrasi yang
menarik?
Ya : 98%
Tidak : 2%
Koresponden-koresponden yang mengisi kuesioner ini sejumlah 100 orang. Yang
mengisinya kebanyakan perempuan. Kebanyakan mereka yang aktif adalah yang
mengikuti ekskul PMR dalam kurun waktu 1-2 tahun. Alasannya bervariasi. Dari
persentase yang didapat, minat anak-anak sekarang ini terhadap PMR masih banyak.
Sebagai remaja, minat mereka terhadap buku lebih ke ketertarikan kepada visual yang
menarik, walau konten isi juga persentasenya hanya berbanding sedikit. Semua juga
menyadari betapa pentingnya buku panduan ini dalam melakukan pertolongan, walaupun
mereka telah mendapatkan training sebelumnya untuk praktek. Lalu 1 hal yang menjadi
pertimbangan penulis adalah solusi orang awam dalam memahami petunjuk Pertolongan
Pertama agar lebih mudah dimengerti oleh umum pula. Jika dibuat dengan ilustrasi
menarik, para koresponden mau membaca nya sehingga ini adalah satu kemungkinan
positif untuk penulis dalam merealisasikan karyanya.
Hasil data 30 koresponden dengan target 12-15 tahun (masa jenjang pendidikan SMP) :
Umur :
12 tahun : 36,4% 13 tahun : 18,2%
14 tahun : 18,2% 15 tahun : 27, 3%
Apakah menurut anda skill pengobatan First Aids itu penting untuk dipelajari semua
orang?
Ya : 90%
Tidak : 10%
Menurut anda, apakah faktor utama yang membuat anda tertarik untuk membaca sebuah
buku?
Konten isinya : 36%
Visual yang menarik : 64%
Menurut anda, apakah buku panduan P3K cukup penting untuk menambah pengetahuan
dalam menolong orang lain/mengobati luka?
Ya : 72%
Tidak : 28%
Apakah anda pernah membaca buku panduan P3K?
Ya : 10%
Tidak : 90%
Apakah anda tertarik untuk membaca buku panduan P3K yang dilengkapi dengan
ilustrasi dan visual yang menarik?
Ya : 81,8%
Tidak : 18,2%
Kesimpulan yang dapat diambil oleh koresponden-koresponden ini adalah mereka dengan
umurnya ini lebih menyukai buku visual dibandingkan buku dengan tulisan saja. Dan
juga mereka mau membaca buku Pertolongan Pertama jika dilengkapi dengan visual yang
lebih menarik. Ini pun juga menjadi data tambahan dalam merealisasikan perancangan
Tugas Akhir ini.
Buku Referensi :.
RIWAYAT PENULIS
Caroline Johar lahir di kota Palembang pada tanggal 24 April 1990. Penulis
menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain
Komunikasi Visual - New Media pada tahun 2012.