Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN CARSINOMA
MAMMAE STADIUM IIIB DI RUANGAN RS HASAN SADIKIN
BANDUNG

(Diajukan untuk memenuhi tugas praktik klinik keperawatan maternitas)

DOSEN PENGAMPU : Ade Tika,S.Kep.,Ners.,M.Kep

Oleh
Shely Novia Nanda
(191FK01114)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020/2021
LAPORAN KASUS
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS
NAMA MAHASISWA / NIM : SHELY NOVIA NANDA / 191FK01114

I. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
TTL : 17 Agustus 1963
Umur : 34 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak tamat SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga (IRT)
Status pernikahan : Sudah menikah
Suku /Bangsa : Sunda
Tanggal asuk RS : 3 Agustus 2021
Tanggal pengkajian : 3 Agustus 2021
No. Medrec : 90.78.XX
Diagnosa Medis : Carsinoma Mammae Sinistra Post MRM
Alamat : Jl. Raya Rancaekek, Bandung
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pendidikan : Tamat SMA
Pekerjaan : Pensiunan TNI
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Suami
Alamat : Jl. Raya Rancaekek, Bandung
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan nyeri pada area dada sebelah kiri sampai ke lengan
bagian atas
b) Keluhan Utama Saat Di kaji
a. Provokatif dan paliatif : Nyeri akibat benjolan di dada kiri yang membesar
b. Quality /kuantitas : Nyeri seperti ditusuk – tusuk
c. Region /radiasi : Nyeri terasa di area dada sampai ke lengan tangan kiri
d. Saverity /scale : skala nyeri 5 ( sedang )
e. Timing : nyeri berlangsung terus menerus
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan terdiagnosa kanker payudara sejak 3 tahun yang lalu,
awalnya muncul benjolan kecil pada payudara kiri tanpa menimbulkan rasa
nyeri pasien tidak memeriksakan kesehatannya, beberapa bulan kemudian
benjolan semakin besar dan menimbulkan rasa nyeri lalu pasien pergi ke rumah
sakit dan terdiagnosa kanker payudara. Pada tahun 2017 pasien melakukan
MRM (Mastektomi Radikal Modifikasi) dan menjalankan kemoterapi pada awal
tahun 2018 hingga sekarang, kemudian kurang lebih 6 bulan yang lalu benjolan
tumbuh lagi pada area dada dan terus membesar serta terasa nyeri.Pasien
direncanakan kemotrapi yang ke 12 setelah keadaan umum pasien membaik.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan bahwa sudah keluar masuk rumah sakit karena penyakit
yang sama dan tidak pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit serius
lainnya
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit keturunan (seperti, kanker, hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit
jantung) serta penyakit meular (seperti HIV, TBC, hepatitis)
5) Riwayat ginekologi
a) Riwayat menstruasi
Menarche : pasien lupa
Lama haid : kurang lebih 5 hari
Siklus menstruasi : 1 bulan sekali
Masalah selama haid : Tidak ada masalah
b) Riwayat perkawinan
Perkawinan ke : 1 (satu)
Jumlah anak : tidak memiliki anak / nullipara
d. Pola aktivitas sehari-hari
1) Pola Tidur/ istirahat
Pasien mengatakan pola tidurnya berubah saat dirumah sakit namun tidak
terlalu terganggu pola tidurnya
2) Pola Eliminasi
Pasien mengatakan dirumah BAB 1 kali sehari dan di rumah sakit pasien
sudah BAB 1 kali, masalah BAB tidak ada, pasien mengatakan di rumah BAK
3- 4 kali sehari dan di rumah sakit sudah BAK 3-5 kali, masalah BAK tidak ada
3) Pola Makan dan Minum
Pasien mengatakan di rumah, makan 2 kali sehari: nasi, sayur, lauk pauk (ikan,
tahu, tempe) namum sering sekali tidak habis dan untuk minum air putih 5-6
gelas/hari yang dilakukan setelah makan dan sewaktu-waktu. Pasien
mengatakan di rumah sakit makan 3 kali sehari: nasi, sayur, lauk pauk, buah,
namum pasien mengeluh tidak nafsu makan, pasien hanya makan ½ porsi atau
kurang lebih 5 sendok saja dan untuk minum air putih 2-3 gelas/hari yang
dilakukan setelah makan dan sewaktu-waktu
4) Kebersihan Diri
Pasien mengatakan di rumah mandi 2 kali sehari, pemeliharaan gigi 1 kali
sehari dan untuk pemeliharaan kuku di rumah 1 kali seminggu. Pasien
mengatakan di rumah sakit pagi hanya diseka-seka, selama di rumah sakit
pasien gosok gigi.
5) Pola Kegiatan Lain
Pasien terlihat hanya bisa berbaring, tampak berhati-hati saat miring kanan
dan mirinng kiri disebabkan karena adanya benjolan di dada kiri dan
pembengkakan pada tangan kiri
a. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan fisik ibu
a) Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis, GCS (E4M6V5)
Penampilan : Baik
b) Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80x /menit
Respirasi : 26x /menit
Suhu : 37 0C
SpO2 : 98%
c) Antropometri
Tinggi badan : 150 cm
Berat Badan : 38 kg
IMT : 16,8 (berat badan kurang)
LILA : 22 cm
d) Pemeriksaan Fisik Head To Toe
- Kepala dan Rambut
Inspeksi : rambut tebal, bergelombang, tidak ada benjolan, tidak ada lesi,
wajah simetris tidak ada massa pada leher
Palpasi : tidak ada benjolan kelenjar tiroid dan tidak ada bendungan vena
jugularis.
- Mata
Inspeksi : Mata tidak strambismus (juling), alis mata simetris, tidak ada
edema, pupil isokor, reflek cahaya kanan dan kiri positif,
konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
- Hidung
Inspeksi : Hidung simetris, terlihat terpasang nasakanul 6L
Palpasi : tidak ada nyeri
Auskultasi : Ada pernapasan cuping hidung.
- Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir lembab
Palpasi : tidak ada faringitis
- Dada
Inpeksi : Bentuk thoraks tidak simetris antara kanan dan kiri
(deformitas bentuk dada) pernafasan hiperventilasi RR 26x/m
Palpasi : Adanya tanda kesulitan bernafas penggunaan otot bantu
pernafasan, getaran suara (vokal premitus) simetris anatara
kanan dan kiri,
Perkusi : Suara dada kanan dan kiri sonor
Auskultasi : Suara nafas cepat dan dalam, suara ucapan intensitas dan
kualitas suara simetris, tidak ada suara nafas tambahan
- Payudara
Payudara tidak simetris, Pasien telah melakukan MRM pada payudara
kirinya, warna payudara kiri kecoklatan aerola kecoklatan, kelainan pada
payudara terlihat tunggal hanya tersisa sebelah kanan dalam keadaan puting
normal tidak ada kelainan, axsila terdapat pembengkakan dan clavikula
tidak simetris antara kanan dan kiri karena terdapat penonjolan masa pada
area dada kiri.
- Jantung
Inspeksi : tidak ada ictus cordis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik
Perkusi : pekak
Auskultasi : suara jantung regular, nadi : 80 x/menit.
- Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen simetris
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak nyeri tekan, tidak ada pembesaran
hepar.
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 6x/menit.
- Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah tidak memiliki gangguan
kekuatan otot :
5 5
5 5
b. Data Psikologis
1) Data Psikososial
Status pisikologi pasien baik, tidak stres berlebihan interaksi klien baik dengan
keluarga maupun dengan orang lain.
2) Status Mental
- Kondisi emosi pasien baik, perasaan emosi stabil tidak berubah-ubah.
- Orientasi pasien mengenai tempat (pasien tau sekarang beraada di rumah
sakit), waktu (pasien tau hari dan tanggal sekarang), orang (pasien dapat
mengenali orang dan mampu berinteraksi dengan orang tersebut)
- Proses berfikir (ingatan, atensi, keputusan, perhitungan) pasien kurang
mengingat bagaimna proses penyakit yang pasien alami hingga sekarang ini.
Pasien bisa mengambil keputusan dibantu oleh suami
- Motivasi pasien ingin sembuh agar bisa berkumpul kembali dengan
suaminya.
- Persepsi, pasien mengentahui tentang penyakitnya, pasien menerima dengan
keadaannya sekarang.
- Bahasa (pola komunikasi) bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa
sunda namun pasien mengerti bahasa indonesia
c. Data Penunjang
1) Laboratorium
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
02/08/202 Hematologi
1 Leukosit 15,70 4,80 – 10,80 10-3/µl
Eritrosit 3,16 4.20 – 5.40 10-6/µl
Hemoglobin 11,3 12,0 – 16,0 g/dl
Hematokrit 35,4 37,0 – 54,0 %
02/04/202 Kimia klinik
1 GDS 118 70 – 140 mg/dl
Albumin 3,4 3,5 – 5,5 g/L

2) Radiologi
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil /Kesan
30/07/202 Rontgen foto Hasil :
1 thorax Pulmo tak tampak kelainan, Cor dalam
Klinis : Ca batas normal, tak tampak pulmo maupun
mammae skeletal metastasis
TNM T4 = perluasan ke dinding dada
N0 = tidak ada tumor dalam kelenjar getah
bening regional
M0 = tidak ada metastasis jauh
Stadium IIIB = T4 N0 M0
Harapan hidup : bertahan hidup 5 tahun ke
depan hanya 44%
Biopsy BRCA 1 (+) BRCA 2 (+)

d. Program dan rencana Pengobatan


No Penatalaksanaan Terapi
1 IVFD Nacl 0,9% 20 Tpm
2 Vit.K 2x1 ampul via IV
3 Santagesik 3x1 ampul via IV
4 Ranitidin 3x1 ampul via IV
5 Nasakanul 6 liter
6 Diet TKTP

2. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Mammae membengkak Pola nafas tidak efektif
- Pasien mengatakan 
nafasnya terasa sesak Massa tumor mendesak ke
DO : jaringan luar

- Terlihat pergerakan 
intercosta pada saat Infiltrasi pleura perietale
bernafas 
- Terlihat adanya Ekspansi paru menurun
pernafasan cuping

hidung
Pola nafas tidak efektif
- Terlihat terpasang
nasakanul 6L
- TD : 110/70 mmHg
- N : 70x/m
- RR : 26x/m
- Spo2 : 98%

2 DS : Faktor predisposisi dan Nyeri kronis


- Pasien mengatakan resiko tinggi hyperplasia
nyeri di dada kiri dan pada sel mammae
tangan kirinya sejak
6 bulan yang lalu 
- Pasien mengatakan Mendesak sel saraf
nyeri saat miring 
kanan dan miring kiri
Nyeri Kronis
P : nyeri akibat
benjolan di dada kiri
yang membesar
Q : nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R : nyeri terasa di
area dada sampai ke
lengan tangan kiri
S : skala nyeri 5
T : nyeri
berlangsung terus
menerus
DO :
- Pasien terlihat
meringis
- Terdapat benjolan di
daerah dada kiri yang
membesar dengan
konsistensi padat
3 DS : Faktor predisposisi dan Defisit Nutrisi
- Pasien mengatakan resiko tinggi hyperplasia
berat badannya turun pada sel mammae
sejak mengidap

penyakit ini
Mensuplai nutrisi ke
- Pasien mengatakan
jaringan Ca
tidak nafsu makan
- Suami pasien 
mengatakan istrinya Hipermetabolisme ke
tidak menghabiskan jaringan
makannya 
DO: Penurunan
- A : BB = 38 kg, hipermetabolisme ke
TB:150 cm, IMT: jaringan
16,8, LILA : 22 cm

- B: eritrosit 3,16 10-
BB turun
6
/µL (menurun), Hb
11,3 g/dL 
(menurun) , Albumin Defisit nutrisi
3.4 g/L (menurun),
GDS 118 mg/dL.
- C : kulit terlihat
kering, rambut
terlihat rontok
berlebihan.
- D : diit TKTP (tinggi
kalori tinggi protein)

3. Diagnosa Keperawatan
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas dinidng dada
b. Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor
c. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien ke jaringan
RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi


1 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas dan Pemantauan respirasi
berhubungan dengan deformitas keperawatan selama 3 x 24 Observasi
dinding dada jam diharapkan pola nafas  Monitor frekuensi, kedalaman, usaha nafas
DS : pasien menjadi efektif  Monitor pola nafas
- Pasien mengatakan nafasnya Dengan kriteria hasil :  Monitor saturasi oksigen
terasa sesak - RR dalam batas normal Terapeutik
DO : (16 – 20x/menit)  Posisikan semi-fowler atau fowler
- Terlihat pergerakan intercosta - Jalan nafas paten
 Berikan oksigen, jika perlu
pada saat bernafas - Suara nafas vasikuler,
- Terlihat adanya pernafasan - Pola nafas normal
cuping hidung - Irama nafas reguler
- Terlihat terpasang nasakanul 6L - Tidak ada suara nafas
- TD : 110/70 mmHg tambahan
- N : 70x/m
- RR : 26x/m
- Spo2 : 98%

2 Nyeri kronis berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri


keperawatan selama 3 x 24
infiltrasi tumor jam diharapkan nyeri pasien Observasi
hilang atau nyeri berkurang  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
DS : Dengan kriteria hasil : intensitas nyeri
- Pasien mengatakan nyeri di dada - Skala nyeri berkurang  Identifikasi skala nyeri
kiri dan tangan kirinya sejak 6 (skala nyeri 2)  Identifikasi respon nyeri non verbal
bulan yang lalu - Klien mampu Terapeutik
- Pasien mengatakan nyeri saat mengontrol nyeri dengan  Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri ( suhu,
miring kanan dan miring kiri manajemen nyeri non pencahayaan, kunjungan)
P : nyeri akibat benjolan di dada farmakologi Edukatif
kiri yang membesar - Klien mampu  Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk menyatakan nyaman (relaksasi nafas dalam)
R : nyeri terasa di area dada setelah nyeri berkurang Kolaboratif
sampai ke lengan tangan kiri
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
S : skala nyeri 5
T : nyeri berlangsung terus
menerus
DO :
- Pasien terlihat meringis
Terdapat benjolan di daerah dada
kiri yang membesar dengan
konsistensi padat
3 Defisit nutrisi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
ketidakmampuan mengabsorbsi keperawatan selama 3 x 24
nutrien ke jaringan jam diharapkan nutrisi Observasi
DS : pasien terpenuhi Dengan  Identifikasi status nutrisi
- Pasien mengatakan berat kriteria hasil :  Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
badannya turun sejak mengidap - Tidak terjadi penurunan  Identifikasi makanan yang disukai
penyakit ini berat badan  Monitor asupan makanan
- Pasien mengatakan tidak nafsu - Adanya peningkatan berat
 Monitor berat badan
makan badan
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Suami pasien mengatakan istrinya - IMT dalam rentang
Terapeutik
selalu tidak menghabiskan normal
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
makannya - Mampu menghabiskan
Edukatif
DO: porsi makannya
 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- A : BB = 38 kg, TB:150 cm, - Hasil laboratorium
 Ajarkan diet yang diprogramkan
IMT: 16,8, LILA : 22 cm menunjukan albumin
Kolaboratif
- B: eritrosit 3,16 10-6/µL dalam rentang normal
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum atau sesudah
(menurun), Hb 11,3 g/dL (3.5-5.5 g/L), hemoglobin
makan,jika perlu
(menurun) , Albumin 3.4 g/L dalam rentang normal (3
(menurun), GDS 118 mg/dL. (12.0-16.0 g/dl)
- C : kulit terlihat kering, rambut
terlihat rontok berlebihan.
- D : diit TKTP (tinggi kalori
tinggi protein)

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S No. Medrek : 522605
Umur : 56 Tahun Dx Medis : Ca mammae stadium IIIB

Hr/ tgl Tindakan Keperawatan No Evaluasi


Dx.
Kamis Memposisikan pasien semi fowler 1 Kamis, 04/08/2021 (Jam 17.00)
04/08/2021 Dengan cara :
08.15 S:
Membantu pasien dalam posisi semi fowler
Dengan Hasil :  Pasien mengatakan masih sesak

Terlihat pasien dalam posisi semi fowler O:


 RR: 28x/m
08.18 1
Menghitung dan melihat respirasi serta usaha  Pernafasan cepat dan dalam
nafas pasien  Adanya otot pernafasan tambahan berupa otot
Dengan cara : melakukan pemeriksaan intercosta
pernafasan pasien  Spo2 98%
Dengan Hasil : A : Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi
Pasien mengatakan masih sesak, RR: 28x/m, P : Lanjutkan intervensi
pernafasan cepat dan dalam dan adanya otot Manajemen pernafasan dan pemantauan respirasi
pernafasan tambahan berupa otot intercosta  Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha
nafas)
08.20 1
 Monitor saturasi oksigen
Mengecek saturasi pasien
 Posisikan semi fowler atau fowler
Dengan cara : pemeriksaan saturasi oksigen
 Berikan oksigen
dengan pemantauan
Dengan Hasil : Spo2 = 98%
S:
09.00 2
 Pasien mengatakan nyeri di dada kiri belum
berkurang
Memberikan injeksi santagesik 1 amp (5cc) via  P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang membesar
IV sesuai dengan anjuran dokter 3.5 Memberikan Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
injeksi ranitidin 1 amp (2cc) via IV sesuai R: nyeri terasa di area dada sampai ke lengan tangan
anjuran dokter 3
09.03 kiri
S: skala nyeri 5
Melihat dan menanyakan apakah pasien T: nyeri berlangsung terus menerus
menghabiskan posi makannya  Pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah
Dengan cara : melakukan pemantauan terhadap menggunakan teknik nafas dalam namun tidak
aktivitas makan pasien mengurangi rasa nyeri
Dengan hasil : suami pasien mengatakan ibunya O:
hanya makan 4 sdm, terlihat masih banyak 3
09.10  Pasien terlihat meringis menahan nyeri
makanan di ransumnya
 Pasien terlihat berhati-hati saat bergerak terutam
asaat memiringkan tubuhnya
Menghitung indeks massa tubuh pasien dengan
A : Masalah Nyeri Kronis belum teratasi
BB: 38kg TB: 150 cm
P : Lanjutkan intervensi
Dengan cara : mengukur BB dan TB dan dari
Manajemen nyeri
data tersebut hitung IMT pasien lalu tentukan
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
status nutrisi pasien
kualitas, intensitas nyeri
Dengan Hasil :
 Identifikasi respon nyeri non verbal
BB: 38kg TB: 150 cm Hasil IMT: 16,8 (berat
09.30 2  Berikan analgesik sesuai terapi
badan kurang) , Status nutrisi kurang
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal nyeri
Dengan cara : Melihat ekspresi pasien menahan
nyeri yang dirasakan
Dengan Hasil : Pasien terlihat meringis menahan S:
2
09.35 nyeri  Anak pasien mengatakan ibunya hanya makan 4
sdm
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, O:
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan skala  IMT 16,8 (berat badan kurang)
nyeri pasien  Terlihat pasien tidak menghabiskan porsi makannya
Dengan cara : Menanyakan nyeri yang dirasakan  Tidak ada peningkatan BB
pasien
 Belum ada hasil lab yang terbaru
Dengan Hasil :
Eritrosit 3,16 10-6/µL (menurun), hemoglobin 11,3
Pasien mengatakan nyeri di dada kiri belum
g/dL (menurun), Albumin 3.4 g/L (menurun), GDS
berkurang
118 mg/dL
P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang
A : Masalah Defisit nutrisi belum teratasi
membesar
P: Lanjutkan intervensi
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
Manajemen nutrisi
R: nyeri terasa di area dada sampai ke lengan
 Monitor asupan makanan
tangan kiri
 Monitor berat badan
S: skala nyeri 5
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
2
T: nyeri berlangsung terus menerus  Berikan medikasi sebelum atau sesudah makan
09.40
Pasien terlihat berhati-hati saat bergerak
memiringkan tubuhnya

Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk


mengurangi nyeri
Dengan cara : Mengajarkan teknik nafas dalam
untuk meredakan rasa nyeri
Dengan hasil : Pasien mengatakan dapat 2

16.00 melakukannya dan merasa lebih nyaman namun


tidak mengurangi rasa nyeri dan pasien terlihat
mempraktikan teknik nafas dalam

Memberikan injeksi santagesik 1 amp (5cc) via 2


IV sesuai dengan anjuran dokter 3.5 Memberikan
16.05
injeksi ranitidin 1 amp (2cc) via IV sesuai
anjuran dokter

Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,


frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan skala
nyeri pasien
Dengan cara : Menanyakan nyeri yang dirasakan
pasien
Dengan Hasil : Pasien mengatakan nyeri di dada
kiri belum berkurang, Pasien terlihat berhati-hati
saat bergerak memiringkan tubuhnya
P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang
membesar
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk 2
R: nyeri terasa di area dada sampai ke lengan
16.10
tangan kiri
S: skala nyeri 5
T: nyeri berlangsung terus menerus

Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk


mengurangi nyeri
Dengan cara : Mengingatkan pasien teknik nafas
dalam untuk mengurangi nyeri
Dengan hasil : Pasien mengatakan dapat
melakukannya dan merasa lebih nyaman setelah
menggunakan teknik nafas dalam dan pasien
terlihat mempraktikan teknik nafas dalam

Jum’at Memberikan oksigen 1 Sabtu, 06/08/ 2021 (Jam 17.00)


05/08/2021 S:
09.00 Dengan Cara : Mengatur konsentrasi oksigen  Pasien mengatakan merasa lebih nyaman, sesak
sesuai terapi pasien berkurang
Dengan Hasil : O:
Pasien mengatakan merasa lebih nyaman dari  RR: 25x/m cepat dan dalam
sebelumnya  Terlihat penggunaan otot bantu pernafasan
1
pergerakan intercosta
Memposisikan pasien semi fowler
09.33 A : Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi
Dengan cara :
P : Lanjutkan intervensi
Membantu pasien dalam posisi semi fowler
Manajemen pernafasan dan pemantauan respirasi
Dengan Hasil :
 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha
Pasien mengatakan merasa lebih nyaman, sesak
berkurang nafas)
 Monitor saturasi oksigen
09.35 1
 Posisikan semi fowler atau fowler
Monitor frekuensi, kedalaman, usaha nafas  Berikan oksigen
Dengan Cara :
Menghitung dan melihat respirasi dan usaha
nafas pasien S:
Dengan Hasil :  Pasien mengatakan nyeri di area dada kiri belum
RR: 25x/m cepat dan dalam , Penggunaan otot berkurang
bantu pernafasan pergerakan intercosta 2 P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang membesar
09.45
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
Memberikan injeksi santagesik 1 amp (5cc) via R: nyeri terasa di area dada sampai ke lengan tangan
IV sesuai dengan anjuran dokter 3.5 Memberikan kiri
injeksi ranitidin 1 amp (2cc) via IV sesuai S: skala nyeri 5
10.00 2
anjuran dokter T: nyeri terus menerus
 Pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, menggunakan teknik nafas dalam namun tidak
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan skala mengurangi rasa nyeri
nyeri pasien O:
Dengan cara : Menanyakan nyeri yang dirasakan  Pasien terlihat meringis menahan nyeri
pasien
 Pasien terlihat kesakitan ketika meubah posisinya
Dengan Hasil : Pasien mengatakan nyeri di dada
A : Masalah Nyeri Kronis belum teratasi
kiri belum berkurang, terlihat ada masa pada dada
P : Lanjutkan intervensi
kiri pasien
Manajemen nyeri
P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
membesar
kualitas, intensitas nyeri
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
 Identifikasi respon nyeri non verbal
R: nyeri terasa di area dada sampai ke lengan
 Berikan analgesik sesuai terapi
tangan kiri
2  Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
10.05 S: skala nyeri 5
nyeri
T: nyeri berlangsung terus menerus
Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Dengan cara : Mengingatkan pasien teknik nafas S:

dalam untuk mengurangi nyeri  Anak pasien mengatakan ibunya menghabiskan ½


Dengan hasil : Pasien mengatakan dapat porsi
3
13.00 melakukannya dan merasa lebih nyaman setelah O:
menggunakan teknik nafas dalam  Terlihat pasien tidak menghabiskan porsi makannya
 Belum ada hasil lab yang terbaru
Memonitor asupan makanan Eeritrosit 3,16 10-6/µL (menurun), hemoglobin 11,3
Dengan cara : Melihat dan menanyakan apakah g/dL (menurun), Albumin 3.4 g/L (menurun), GDS
pasien menghabiskan posi makannya 118 mg/dL
Dengan hasil : suami pasien mengatakan pasien A : Masalah Defisit nutrisi belum teratasi
menghabiskan ½ porsi dan terlihat pasien tidak P : Lanjutkan intervensi
menghabiskan porsi makannya 2 Manajemen nutrisi
16.00
 Monitor asupan makanan
Memberikan injeksi santagesik 1 amp (5cc) via  Monitor berat badan
IV sesuai dengan anjuran dokter 3.5 Memberikan
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
injeksi ranitidin 1 amp (2cc) via IV sesuai
 Berikan medikasi sebelum atau sesudah makan
anjuran dokter 2
16.03

Mengidentifikasi respon nyeri non verbal


Dengan cara : Melihat ekspresi pasien menahan
nyeri yang dirasakan
Dengan Hasil : Pasien terlihat meringis menahan
nyeri 2
16.05
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan skala
nyeri pasien
Dengan cara : Menanyakan nyeri yang dirasakan
pasien
Dengan Hasil : Pasien mengatakan nyeri di dada
kiri belum berkurang, terlihat ada masa pada dada
kiri pasien
P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang
membesar
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: nyeri terasa di area dada sampai ke lengan
tangan kiri
S: skala nyeri 5
T: nyeri berlangsung terus menerus

Sabtu Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 2 Sabtu, 06/08/ 2021 (Jam 17.30)
06/08/2021
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan skala
08.30 nyeri pasien S:
Dengan cara : Menanyakan nyeri yang dirasakan  Pasien mengatakan nafasnya masih terasa sesak dan
pasien tidak ada perubahan
Dengan Hasil : Pasien mengatakan nyeri di dada O:
kiri sedikit berkurang, terlihat ada masa pada  RR: 29x/m cepat dan dalam
dada kiri pasien  Terlihat penggunaan otot bantu pernafasan
P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang pergerakan intercosta
membesar A : Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk P : Lanjutkan intervensi
R: nyeri terasa di area dada sampai ke lengan Manajemen pernafasan dan pemantauan respirasi
tangan kiri  Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha
S: skala nyeri 4 nafas)
T: nyeri berlangsung terus menerus  Monitor saturasi oksigen

2  Posisikan semi fowler atau fowler


08.35 Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
 Berikan oksigen
mengurangi nyeri
Dengan cara : Mengingatkan pasien teknik nafas
dalam untuk mengurangi nyeri
Dengan hasil : Pasien mengatakan dapat S:
melakukannya dan merasa lebih nyaman setelah  Pasien mengatakan nyeri di area dada kiri sedikit
menggunakan teknik nafas dalam berkurang
2
08.45  P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang membesar
Memberikan injeksi santagesik 1 amp (5cc) via Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
IV sesuai dengan anjuran dokter 3.5 Memberikan R: nyeri terasa di area dada sampai ke lengan tangan
injeksi ranitidin 1 amp (2cc) via IV sesuai kiri
anjuran dokter S: skala nyeri 4
1
09.05 T: nyeri terus menerus
Menghitung dan melihat respirasi serta usaha  Pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah
nafas pasien menggunakan teknik nafas dalam
Dengan cara : melakukan pemeriksaan
pernafasan pasien O:
Dengan Hasil :  Pasien terlihat meringis menahan nyeri
Pasien mengatakan masih terasa sesak, RR: A : Masalah Nyeri Kronis teratasi sebagian
28x/m dan dalam 1
09.08 P : Lanjutkan intervensi
Manajemen nyeri
Memastikan nasakanul terpasang dengan benar
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Dengan hasil : Terlihat terpsang nasakanul
1 kualitas, intensitas nyeri
dengan konsentrasi 6 liter/menit
09.40  Identifikasi respon nyeri non verbal
 Berikan terapi analgesik sesuai terapi
Memposisikan pasien semi fowler
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
Dengan cara :
nyeri
Membantu pasien dalam posisi semi fowler
Dengan Hasil :
16.05 Pasien mengatakan merasa lebih nyaman 2

Memberikan injeksi santagesik 1 amp (5cc) via S:


IV sesuai dengan anjuran dokter 3.5 Memberikan  Anak pasien mengatakan ibunya menghabiskan ½
injeksi ranitidin 1 amp (2cc) via IV sesuai porsi
1
19.00 anjuran dokter O:
 Terlihat pasien tidak menghabiskan porsi makannya
Menghitung dan melihat respirasi serta usaha  Belum ada hasil lab yang terbaru
nafas pasien Eritrosit 3,16 10-6/µL (menurun), hemoglobin 11,3
Dengan cara : melakukan pemeriksaan g/dL (menurun), Albumin 3.4 g/L (menurun), GDS
pernafasan pasien 118 mg/dL
Dengan Hasil : A : Masalah defisit nutrisi belum teratasi
Pasien mengatakan masih terasa sesak dan tidak P : Lanjutkan intervensi
ada perubahan, RR: 29x/m, pernafasan cepat dan Manajemen nutrisi
dalam dan adanya otot pernafasan tambahan 1
 Monitor asupan makanan
19.03 berupa otot intercosta
 Monitor berat badan
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Memposisikan pasien semi fowler
 Berikan medikasi sebelum atau sesudah makan
Dengan cara :
Membantu pasien dalam posisi semi fowler
Dengan Hasil :
Pasien mengatakan merasa lebih nyaman dengan
posisinya yang sekarang

Anda mungkin juga menyukai