Ekobis Jurnal 2020
Ekobis Jurnal 2020
Anton Trianto
Katon_at@yahoo.com
Dosen Tetap Yayasan Perguruan Sjakhyakirti Palembang
ABSTRACT
7
Jurnal EKOBIS Vol 1 No. 1 1 Desember 2017 ISSN Cetak: 2614-3631
dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju (BPS, Sedangkan Belanja langsung merupakan belanja
2008). yang dianggarkan terkait secara langsung dengan
Berdasarkan pengalaman pembangunan di pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja langsung
berbagai negara diperoleh pembelajaran bahwa untuk terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa,
mempercepat pembangunan manusia dapat dilakukan serta belanja modal untuk melaksanakan program
antara lain melalui dua hal, yaitu distribusi dan kegiatan pemerintahan daerah yang telah
pendapatan yang merata dan alokasi belanja publik dianggarkan (Vegirawati, 2012: 66).
yang memadai untuk pendidikan dan kesehatan. Salah satu pos belanja yang paling penting
Dengan demikian peranan penting menjadi milik dalam kelompok anggaran belanja langsung adalah
pemerintah dalam hal kewenangan merealisasikan belanja modal. Belanja modal adalah pengeluaran
dan menentukan alokasi belanja yang tepat bagi yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan
kepentingan saran-sarana yang mempengaruhi atau pembangunan aktiva tetap berwujud yang
pendapatan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas)
Menurut Christy dan Adi (2009), pada bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan
hakekatnya pembangunan adalah pembangunan seperti dalam bentuk: tanah, peralatan dan mesin,
manusia, sehingga perlu diprioritaskan alokasibelanja gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan,
untuk keperluan ini dalam penyusunan anggaran. serta aktiva tetap lainnya (Bastian, 2014: 45-50).
Dalam era otonomi daerah, belanja daerah menjadi Secara teori, peningkatan belanja modal berarti
wewenang penuh dari pemerintah daerah setempat. terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah dalam
Menurut Mirza (2012), Belanja daerah diprioritaskan hal pengadaan infrastruktur yang mendukung
untuk melindungi dan meningkatkan kualitas program-program pemerintah yang memiliki sasaran
kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan
kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, belanja
peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, modal memiliki peran penting dalam memperlancar
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas proses pembangunan manusia di suatu daerah.
sosial dan fasilitas umum yang layak serta Kota Palembang merupakan salah satu daerah
mengembangkan jaminan sosial dengan di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki kualitas
mempertimbangkan analisis standar belanja, standar pembangunan manusia yang cukup baik. Sebagai ibu
harga, tolak ukur kinerja dan standar pelayanan kota provinsi, Kota Palembang tumbuh menjadi
minimal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan pusat pertumbuhan di wilayah Sumatera Selatan. Jika
perundang-undangan (UU 32/2004). Kewajiban dinilai dari angka IPM maka Kota Palembang selalu
daerah tersebut tertuang dalam Anggaran Pendapatan menjadi yang tertinggi di wilayah Sumatera Selatan.
dan Belanja Daerah (APBD) yang merupakan dasar Berikut ini Tabel 1 yang menggambarkan IPM dan
pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu tahun Realisasi Belanja Modal Kota Palembang selama
anggaran terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 31 periode 2003-2016.
Desember.
Belanja daerah dibagi dalam dua klasifikasi TABEL 1
yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung. IPM dan Realisasi Belanja Modal Kota Palembang
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang 2010-2016
dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan BELANJA
TAHUN IPM
pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok MODAL (Rupiah)
belanja tidak langsung terdiri dari: belanja pegawai, 2010 73,33 139,299,392,434.00
bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi 2011 74,08 358,928,949,198.25
basil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. 2012 74,74 397,764,043,754.00
8
Jurnal EKOBIS Vol 1 No. 1 1 Desember 2017 ISSN Cetak: 2614-3631
2013 75,49 678,418,238,179.00 Palembang 73.33 74.08 74.74 75.49 76.02 76.29 76.59
2014 76.02 618,997,307,236.42 Prabumulih 69.39 70.32 70.95 71.87 72.2 73.19 73.38
2015 76.29 628,995,346,843.94 Pagar Alam 61.97 62.71 63.33 64.14 64.75 65.37 65.96
2016 76.59 577,697,336,830.45
Lubuk Linggau 70.72 71.62 72.04 72.55 72.84 73.17 73.57
Sumber: Diolah dari data BPS 2010-2016 Sumatera Selatan 64.44 65.12 65.79 66.16 66.75 67.46 68.24
Banyuasin 60.31 61.04 61.69 62.42 63.21 64.15 65.01 Berdasarkan tabel di atas, terlihat adanya
Ogan Komering
58.88 59.74 60.63 61.58 61.94 62.57 63.42 peningkatan relatif terhadap nilai-nilai pada masing-
Ulu Selatan
masing indikator IPM Kota Palembang selama
Ogan Komering
63.36 64.27 65.18 66.09 66.74 67.17 67.38 periode 2010-2016. Angka Harapan Hidup
Ulu Timur
Ogan Ilir 61.62 62.47 63.03 63.64 64.49 65.35 65.45 merupakan indikator yang menggambarkan
bagaimana tingkat kualitas kesehatan masyarakat
Empat Lawang 61.11 61.86 62.3 62.74 63.17 63.55 64
Kota Palembang pada umumnya. Rata-Rata Lama
Pali - - - 59.69 59.89 60.83 61.66
Sekolah dan Angka Harapan Lama Sekolah
Musi Rawas merupakan indikator yang menggambarkan tingkat
- - - 60.56 61.34 62.32 63.05
Utara
9
Jurnal EKOBIS Vol 1 No. 1 1 Desember 2017 ISSN Cetak: 2614-3631
kualitas pendidikan masyarakat Kota Palembang pembelian/pengadaan atau pembangunan aktiva tetap
pada umumnya, sedangkan pengeluaran per kapita berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari
adalah angka yang menggambarkan paritas daya beli 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan
masyarakat Kota Palembang. Peningkatan yang pemerintahan seperti dalam bentuk: tanah, peralatan
relatif konsisten terhadap indikator-indikator IPM dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
yang ditunjukkan pada Tabel 2 tersebut jaringan, serta aktiva tetap lainnya (Bastian, 2014:
menunjukkan bahwa adanya kemajuan yang dicapai 45-50).
oleh Kota Palembang dalam proses pelaksanaan
pembangunan manusianya. Patut diduga bahwa salah 2.1.2. Konsep Pembangunan Manusia
satu faktor yang mempengaruhi kemajuan tersebut Pembangunan manusia adalah sebuah
adalah efektifitas dalam pengelolaan belanja modal proses untuk memperluas pilihan bagi masyarakat –
yang dilakukan oleh pemerintah Kota Palembang. yaitu agar mereka dapat memperoleh lebih banyak
kemampuan dan menikmati lebih banyak kesempatan
untuk menggunakan kemampuan tersebut.
2. TELAAH TEORITIS Pembangunan manusia merupakan sebuah proses
2.1. Landasan Teori sekaligus hasil yang dituju. Pembangunan manusia
2.1.1. Konsep Belanja Daerah dan Belanja Modal mengimplikasikan bahwa masyarakat harus
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri mempengaruhi proses yang membentuk hidup
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Tentang Pedoman mereka. Untuk itu, proses pertumbuhan ekonomi
Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa adalah memang sebuah sarana yang penting untuk
Belanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah perkembangan bagi pembangunan manusia, tetapi
yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. tidak menjadi tujuan utama. Pembangunan manusia
Istilah belanja terdapat dalam laporan realisasi adalah pengembangan masyarakat melalui
anggaran, karena dalam penyusunan laporan realisasi pembangunan kemampuan manusia, agar masyarakat
anggaran masih menggunakan basis kas. Belanja mampu meningkatkan kehidupan mereka melalu
diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis partisipasi melalui aktif dalam proses yang
belanja), oganisasi dan fungsi. Klasifikasi ekonomi membentuk kehidupan mereka. Konsep ini adalah
adalah pengelompokkan belanja yang didasarkan pendekatan yang lebih luas daripada pendekatan lain,
pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu seperti misalnya manusia pendekatan sumber daya,
aktifitas. pendekatan kebutuhan dasar atau pendekatan
Belanja daerah dibagi dalam dua klasifikasi kesejahteraan manusia (UNDP, 2015: 2).
yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung. Menurut Bhardwaj, et al (2012),
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang Pembangunan Manusia adalah studi tentang
dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan bagaimana orang berkembang pada tingkat fisik,
pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok intelektual dan juga sosial. Konsep ini menjabarkan
belanja tidak langsung terdiri dari: belanja pegawai, berbagai tahap kehidupan agar lebih bisa dipahami
bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi bagaimana orang bekerja. Konsep pembangunan
basil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. manusia yang lebih luas ini pertama kali
Sedangkan Belanja langsung merupakan belanja dikemukakan oleh Amartya Sen, seorang pemenang
yang dianggarkan terkait secara langsung dengan Nobel tahun 1998. Karya Amartya Sen dan karya
pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja langsung pemikir lainnya meletakkannya dasar pendekatan
terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, yang berbeda untuk makna pembangunan manusia
serta belanja modal. Belanja modal adalah yang lebih luas. Konsep pembangunan manusia
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka kemudian berkembang menjadi sebuah konsep yang
10
Jurnal EKOBIS Vol 1 No. 1 1 Desember 2017 ISSN Cetak: 2614-3631
11
Jurnal EKOBIS Vol 1 No. 1 1 Desember 2017 ISSN Cetak: 2614-3631
12
Jurnal EKOBIS Vol 1 No. 1 1 Desember 2017 ISSN Cetak: 2614-3631
Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui signifikan terhadap pembangunan manusia dengan
situs web. Analisis yang digunakan dalam penelitian memakai time lag 2 dan 3 tahun.
adalah analisis regresi sederhana menggunakan SPSS Astri, et al (2013), meneliti tentang
versi 16.0. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah Pada
pengaruh yang signifikan antara alokasi belanja Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Indeks
langsung ke kualitas pengembangan manusia yang Pembangunan Manusia Di Indonesia. Penelitian ini
diukur dengan menggunakan IPM. bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-
Mirza (2012) melakukan penelitian tentang variabel pengeluaran pemerintah daerah pada sektor
Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Dan pendidikan dan kesehatan terhadap Indeks
Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Pembangunan Manusia (IPM). Penelitian ini
Manusia Di Jawa Tengah Tahun 2006-2009. Tujuan dilakukan dengan memperhatikan perkembangan
dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pengeluaran pemerintah di Indonesia khususnya
perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) jangka waktu 2007-2008 dengan metode statistik
di Jawa Tengah tahun 2006-2009 dan menganalisis inferensial (induktif). Jenis data yang digunakan
seberapa besar pengaruh kemiskinan, pertumbuhan adalah data time series, dengan data sekunder yang
ekonomi dan belanja modal terhadap Indeks dipublikasi oleh Biro Pusat Statistik (BPS) dan
Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Tengah. Hasil lembaga lainnya. Pengolahan data dengan
penelitian menunjukan perkembangan IPM menggunakan program SPSS 17.0. Hasil dari
mengalami peningkatan dengan kategori IPM persamaan regresi berganda yang didapat dalam
menengah selama periode tahun 2006-2009 hingga penelitian ini adalah Y = 42,955 + 0,902LnX1 +
mampu mencapai target IPM yang telah ditetapkan 0,198LnX2. Dari Uji F pengaruh pengeluaran
oleh pemerintah. Sedangkan hasil regresi panel pemerintah daerah pada sektor pendidikan dan
menunjukan kemiskinan berpengaruh negatif dan kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia, F
signifikan terhadap IPM. Pertumbuhan ekonomi hitung adalah sebesar 6,074 sedangkan F tabel adalah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM dan sebesar 3,171626 maka F hitung> F tabel. Artinya
Belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terdapat pengaruh pengeluaran pemerintah daerah
terhadap IPM. Kesimpulannya bahwa perkembangan pada sektor pendidikan dan kesehatan terhadap
IPM mengalami peningkatan selama tahun 2006- Indeks Pembangunan Manusia secara serentak.
2009, kemiskinan berpengaruh negatif, pertumbuhan Kesimpulan yang sama terjadi pada uji signifikansi
ekonomi dan belanja modal berpengaruh positif. dan nilai sig. Yang didapat adalah 0,004 dari hasil
Badrudin dan Khasanah (2011) melakukan tersebut bahwa sig. lebih kecil dari α maka Ho
penelitian tentang Pengaruh Pendapatan Dan Belanja ditolak, artinya terdapat pengaruh pengeluaran
Daerah Terhadap Pembangunan Manusia Di Provinsi pemerintah daerah pada sektor pendidikan dan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia.
menganalisis pengaruh kebijakan pemerintah daerah Untuk uji t, dari hasil perhitungan dapat disimpulkan
dalam mengelola APBD khususnya untuk alokasi bahwa secara parsial variabel pengeluaran
belanja publik yaitu anggaran di bidang pendidikan, pemerintah daerah pada sektor pendidikan
kesehatan, dan infrastruktur untuk manusia berpengaruh pada IPM (t hitung 3,023 > t tabel
berkembang di Provinsi DIY berdasarkan data tahun 1,674116), namun pengeluaran pemerintah daerah
2004-2008 Metode yang digunakan untuk pada sektor kesehatan tidak berpengaruh pada IPM (t
menganalisis hipotesis adalah analisis regresi dengan hitung0,412 < t tabel 1,674116). Selain itu, terlihat
tingkat keyakinan sebesar lima persen (α = 5%). bahwa nilai R Square adalah sebesar 0,186, artinya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan, seluruh variabel bebas (pengeluaran pemerintah
kesehatan, dan Infrastruktur tidak berpengaruh daerah pada sektor pendidikan dan kesehatan) dapat
13
Jurnal EKOBIS Vol 1 No. 1 1 Desember 2017 ISSN Cetak: 2614-3631
menjelaskan variabel terikat (Indeks Pembangunan 3.2. Definisi Konseptual dan Operasional
Manusia) sebesar 18,6%. Sedangkan sisanya sebesar Variabel
81,4% diterangkan oleh variabel lain. Tabel berikut ini menggambarkan definisi
konseptual dan operasional variabel dalam penelitian
2.3. Kerangka Pemikiran ini.
Kerangka pemikiran teoritis dalam TABEL 6
penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1 berikut ini. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
Gambar 1 No. Variabel Definisi Pengukuran
1. Belanja Belanja modal adalah Diambil dari pos Belanja
Bagan Kerangka Pemikiran Modal pengeluaran yang Langsung pada APBD
dilakukan dalam dengan satuan ukuran
Belanja rangka rupiah
IPM pembelian/pengadaan
Modal atau pembangunan
aktiva tetap berwujud
yang mempunyai nilai
manfaat lebih dari 12
Berdasarkan bagan di atas, penelitian ini (dua belas) bulan
membahas tentang bagaimana alokasi belanja modal untuk digunakan
dalam kegiatan
pada APBD Kota Palembang dapat berpengaruh pemerintahan seperti
terhadap peningkatan kualitas pembangunan manusia dalam bentuk: tanah,
peralatan dan mesin,
melalui penilaian terhadap angka Indeks gedung dan bangunan,
Pembangunan Manusia (IPM). Analisis kuantitatif jalan, irigasi dan
jaringan, serta aktiva
dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan tetap lainnya
metode Ordinary Least Square (OLS) dipakai untuk 2. Indeks IPM merupakan Dihitung berdasarkan 4
Pembang indeks komposit untuk indikator: Angka
melihat seberapa besar pengaruh belanja modal yang unan mengukur pencapaian Harapan Hidup, Angka
dialokasikan pemerintah Kota Palembang terhadap Manusia kualitas pembangunan Harapan Lama Sekolah,
(IPM) manusia untuk dapat Rata-rata lama sekolah,
peningkatan IPM. hidup secara lebih serta pengeluaran
berkualitas, baik dari perkapita yang
aspek kesehatan, disesuaikan.
pendidikan, maupun Pengukuran IPM
2.4. Hipotesis aspek ekonomi. dengan menggunakan
Hipotesis yang dibangun pada penelitian ini skala
adalah sebagai berikut:
1. Ho = Belanja Modal memiliki pengaruh
signifikan terhadap IPM 3.3. Data dan Sumber Data
2. H1 = Belanja Modal tidak memiliki pengaruh Data yang digunakan dalam penelitian ini
signifikan terhadap IPM adalah data primer yaitu data yang dipublikasi oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang melalui
3. METODE PENELITIAN situs resminya (https://palembangkota.bps.go.id).
3.1. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian Data yang digunakan adalah data belanja modal dan
Jenis penelitian ini adalah penelitian indeks pembangunan manusia Kota Palembang
deskriptif kuantitatif dengan ruang lingkup penelitian periode 2003-2016.
terletak pada pembahasan tentang pengaruh alokasi
belanja modal pada APBD Kota Palembang terhadap 3.4. Teknik Analisis
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Kota Teknik analisis yang dipakai dalam penelitian
Palembang. Periode data yang diambil dalam ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan
penelitian ini adalah tahun 2003-2016. Metode Ordinary Least Square (OLS) atau metode
14
Jurnal EKOBIS Vol 1 No. 1 1 Desember 2017 ISSN Cetak: 2614-3631
kuadrat terkecil melalui software SPSS 24. Model membentuk suatu pola berarti model regresi bebas
yang dibentuk adalah sebagai berikut: heteroskedastisitas.
15
Jurnal EKOBIS Vol 1 No. 1 1 Desember 2017 ISSN Cetak: 2614-3631
Coefficientsa
Astri, Meylina, et al. 2013. Pengaruh Pengeluaran
Pemerintah Daerah Pada Sektor Pendidikan
Unstandardized Standardized
Dan Kesehatan Terhadap Indeks Pembangunan
Coefficients Coefficients Manusia Di Indonesia. Jurnal Pendidikan
Std. Ekonomi dan Bisnis Vol.1 No. 1 Maret 2013
Model B Error Beta t Sig. ISSN: 2302 – 2663. FE UNJ. Jakarta.
1 (Constant) 73.520 .305 241.4 .000
Badrudin, Rudy & Khasanah, Mufidhatul. 2011.
Pengaruh Pendapatan Dan Belanja Daerah
28
Terhadap Pembangunan Manusia Di Provinsi
BM_lag1 .452 .000 .858 5.536 .000
Daerah Istimewa Yogyakarta. Buletin Ekonomi
a. Dependent Variable: Indeks Pembangunan Manusia Vol. 9, No. 1, April 2011. UPN Veteran.
Yogyakarta.
Berdasarkan nilai signifikansi (sig.) t pada Bastian, Indra. 2014. Sistem Perencanaan dan
tabel output regresi di atas, maka dapat disimpulkan Penganggaran Pemerintah Daerah di Indonesia.
bahwa nilai sig. (0,000) lebih kecil dari nilai Salemba Empat. Jakarta.
alpha/tingkat keyakinan sebesar 5 % (0,000 < 0,05). Bhardwaj, Rahul, et al. 2012. Human Development.
Hasil ini menjawab hipotesis dalam penelitian ini International Journal of Scientific Research
yakni bahwa variabel bebas yaitu belanja modal Engineering & Technology (IJSRET) Volume 1
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu Issue 5 pp 303-308 August 2012 ISSN 2278 –
peningkatan IPM. 0882. (www.ijsret.org/pdf/rahul_bhardwaj.pdf,
diakses 15 April 2018)
5. KESIMPULAN DAN SARAN Badan Pusat Statistik. 2008. Indeks Pembangunan
Berdasarkan hasil analisis regresi maka dapat Manusia 2006-2007. BPS Pusat. Jakarta.
disimpulkan bahwa realisasi belanja modal memiliki Badan Pusat Statistik. 2015. Indeks Pembangunan
pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan IPM Manusia. (http://ipm.bps.go.id/page/ipm
Kota Palembang. Dengan kata lain, upaya yang diakses 18 April 2018)
dilakukan pemerintah Kota Palembang dalam Christy, Fhino Andrea & Adi, Priyo Hari. 2009.
menjalankan program-program pembangunan Hubungan antara Dana Alokasi Umum,
manusia telah berjalan sesuai harapan terutama Belanja Modal dan Kualitas Pembangunan
kaitannya dengan efektifitas pengalokasian belanja Manusia. The 3rd National Conference
modal yang tepat sasaran untuk mendukung UKWMS. Surabaya.
keberhasilan pembangunan secara keseluruhan Lincoln, Arsyad. 2010. Ekonomi Pembangunan.
khususnya pada program pembangunan manusia. Penerbit STIE YKPN. Jakarta
Kondisi seperti ini perlu dipertahankan bahkan Mirza, Denni Sulistio. 2012. Pengaruh Kemiskinan,
ditingkatkan oleh Pemerintah Kota Palembang. Pertumbuhan Ekonomi, Dan Belanja Modal
Optimalisasi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di
(PAD) merupakan salah satu upaya terbaik yang Jawa Tengah Tahun 2006-2009. Economics
dapat dilakukan agar alokasi belanja modal dapat Development Analysis Journal Vol. 1 No, 1
terus ditingkatkan untuk dapat mendukung penuh 2012 ISSN 2252-6560. Universitas Semarang.
program-program pembangunan manusia di Kota Semarang.
Palembang.
17
Jurnal EKOBIS Vol 1 No. 1 1 Desember 2017 ISSN Cetak: 2614-3631
18