Anda di halaman 1dari 15

DINAS KESEHATAN KABUPATEN FAKFAK

PUSKESMAS WERBA
✉ Jln. Raya Werba Perwasak

KERANGKA ACUAN KERJA


PEMASANGAN STICKER P4K
Nomor : 440/ /DAK-DNF/ PKM-WRB/II /2023

A. Pendahuluan
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Hal ini
merupakan peristiwa yang sangat membahagiakan bagi ibu hamil yang
merencanakan dan menantikan kehamilannya (Manuaba, 2010). Kehamilan juga
dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran apabila mengalami komplikasi
yang dapat mengancam jiwa (Yulianti, 2006). Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia relatif masih tinggi, hingga kini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
AKI pada tahun 2007 mencapai 228 orang per 100.000 kelahiran hidup dengan
penyebab langsung perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, komplikasi
kehamilan lain 15%. Ironisnya, di Indonesia hanya 30% kasus komplikasi pada
ibu hamil yang ditangani petugas kesehatan (Rohayati, 2009). AKI
menggambarkan betapa pentingnya tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk
ibu hamil, persalinan dan masa nifas. Berikut ini disajikan data sebagai
gambaran AKI dalam per 100.000 kelahiran hidup di Provinsi Sumatera Utara
tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 yaitu : 360 (2002), 345 (2003), 330
(2004), 320 (2005), 315 (2006), 275 (2007) sedangkan cakupan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2006 mencapai sedikitnya 65%. Provinsi
ini belum mencapai target nasional, oleh karena itu keselamatan ibu hamil harus
menjadi prioritas utama agar terhindar dari risiko komplikasi obstetri (Syafei,
2009). Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
adalah suatu program yang dicanangkan dalam upaya mempercepat penurunan
angka kematian ibu dengan cara memantau, mencatat serta menandai setiap ibu
hamil. Program ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dibantu kader dan tokoh
masyarakat. Dengan menempelkan stiker berisi nama, tanggal taksiran
persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,
transportasi dan calon pendonor darah pada rumah yang di dalamnya terdapat
ibu hamil. Dengan begitu diharapkan setiap ibu hamil sampai dengan bersalin
dan nifas dapat dipantau oleh masyarakat sekitar dan tenaga kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan yang sesuai standar sehingga proses persalinan
sampai dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan
selamat, tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan
selamat dan sehat.
.

B. Latar Belakang
Untuk meningkatkan kinerja bidan yang ada di desa dan dalam rangka
percepatan penurunan angka kematian ibu akibat bersalin. Perlu ditekankan
kepada semua bidan yang ada di desa untuk selalu menempelkan stiker P4K
pada setiap kunjungan rumah ibu hamil. Penempelan stiker P4K ini adalah salah
satu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi pada ibu
hamil yang akan melahirkan. Setiap ibu hamil harus dikunjungi oleh bidan desa,
dan diperiksa apakah ada resiko bagi yang akan melahirkan maupun pada
janinnya. Apabila ada resiko tinggi maka perlu dipantau secara rutin,agar bisa
diminimalisir resiko tersebut dan apabila akan melahirkan sudah disiapkan
segala sesuatunya sehingga si ibu tersebut selamat dan sehat setelah
melahirkan. Tetangga atau masyarakat disekitar tempat tinggal ibu hamil itu juga
turut berpartisipasi dengan cara menolong pengadaan sarana transportasi dan
pertolongan donor darah jika diperlukan. Penyebab kematian ibu sebagian besar
adalah komplikasi obstetrik langsung yang antara lain : perdarahan, keracunan
kehamilan, infeksi, komplikasi nifas, persalinan macet atau lama, keguguran.
Penyebab tak langsung ; 4 T Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu banyak anak,
Terlalu sering melahirkan < 2 th. 4 Telat ; Telat mengenal tanda bahaya, telat
mengambil keputusan, Telat mencapai fasilitas kesehtan, telat mendapatkan
pertolongan. Pertolongan P4K merupakan suatu program yang djalankan untuk
mencapai target MD G’S 2015 ( Millenium Development Goods ), yaitu menekan
angka kematian ibu melahirkan. Program P4K dan desa siaga harus bisa terus
berjalan dan harus makin harmonis. Tidak hanya petugas kesehatan saja yang
wajib memantau kesehatan ibu hamil tetapi juga masyarakat yang di desa baik
itu secara organisasi misalnya pengurus pokja desa siaga, Tim Penggerak PKK
maupun secara perorangan atau individu. P4K memungkinkan pemantauan ibu
hamil dan upaya persalinan sehat bisa berjalan lebih optimal. Pemantauan yang
dilakukan sangat bermanfaat dalam hal deteksi dini, sebagai pengingat sekaligus
kontrol terhadap perkembangan kesehatan ibu hamil dan proses persalinan.
Bidan desa dan kader kesehatan dibawah koordinasi pokja desa siaga mendata,
kemudian menempatkan stiker dirumah-rumah ibu hamil, bagi bumil yang
rumahnya telah memiliki/ ditempeli stiker akan lebih mengingatkan si ibu dan
bidan desa untuk selalu memantau tingkat kesehatannya. Terbukti banyak
manfaat yang didapatkan berkat penggunaan stiker pada rumah ibu hamil pada
saat persalinan. Dengan penggunaan stiker P4K selain pendataan lebih
sistimatis, pertolongan, pengadaan, dan penyediaan sarana kesehatan.juga
berjalan lebih baik. Pelindung Kepala Puskesmas Ka. TU Ketua Tim P4K Tim
P4K Perangkat Desa Setempat dan Bidan Desa Setempat

C. Tujuan Umum
meningkatkan persalinan dgn nakes terlatih shg mnjamin keselamatan bumil dlm
persalinan.

D. Tujuan Khusus
1. Dipahaminya setiap persalinan berisiko oleh suami, keluarga,masyarakat luas
2. Adanya rencana persalinan aman yg disepakati antara bumil, suami, keluarga
dengan bidan.
3. Adanya rencana untuk menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan
yang disepakati oleh bumil, suami dan bidan.
4. Adanya rencana untuk mnggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan yang
disepakati oleh bumil, suami dan bidan
5. Adanya dukungan secara luas dari tokoh-tokoh masyarakat baik formal/non
formal, kader,dukun bayi, dan lain-lain dalam rencana persalinan & KB setelah
melahirkan sesuai peranan masing-masing.

E. Metode kegiatan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan :
a. Orientasi P4K dengan stiker Sosialisasi ditingkat desa
b. Pertemuan bulanan ditingkat desa Bidan bersama kader atau dukum
c. Melakukan kontak Bidan bersama kader mengisi dan menempel stiker
d. Bidan memberikan pelayanan
e. Bidan merekap hasil kegiatan
f. Melaporkan hasil Pemantauan intensif Stiker dilepaskan sampai 40 hari
pasca persalinan

F. Cara melaksanakan kegiatan


1. Orientasi P4K dengan Stiker untuk pengelola program dan stakeholder terkait
di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas.
2. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
3. Pertemuan bulanan di tingkat desa (Forum Desa Siaga, Forum KIA, Pokja
Posyandu ,dll) yang melibatkan Kades,Toma,Toga, Kader dengan difasilitasi
oleh Bidan, yang dipimpin oleh kades membahas tentang : Mendata jumlah
ibu hamil di wilayah desa (Updating setiap bulan), Membahas dan
menyepakati calon donor darah, tranportasi dan pembiayaan ( Jamkesmas,
Tabulin ), Membahas tentang pembiayaan pemberdayaan masyarakat (ADD,
PNPM, GSI, Pokjanal Posyandu, dll)
4. Bidan bersama dengan kader atau dukun melakukan kontak dengan ibu
hamil, suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker termasuk
pemakaian KB pasca persalinan
5. Bidan bersama kader Mengisi dan menempel Stiker di rumah ibu hamil.
Bidan
6. Memberikan Konseling pada ibu hamil, suami dan keluarga tentang P4K
terutama dalam menyepakati isi dalam stiker sampai dengan KB pasca
persalinan yang harus tercatat dalam Amanah Persalinan yang dilakukan
secara bertahap yang di pegang oleh petugas kesehatan dan Buku KIA yang
di pegang langsung oleh ibu hamil, dll.
7. Bidan Memberikan Pelayanan saat itu juga sesuai dengan standar ditambah
dengan pemeriksaan laboratorium (Hb, Urine, bila endemis malaria lakukan
pemeriksaan apus darah tebal, PMTCT, dll)
8. Setelah melayani , Bidan merekap hasil pelayanan ke dalam pencatatan
Kartu
9. Ibu, kohort ibu, PWS KIA, Peta sasaran Bumil, Kantong Persalinan, termasuk
kematian ibu , bayi lahir dan mati di wilayah desa (termasuk dokter dan bidan
praktek swasta di desa tsb ).
8. Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas.
9. Pemantauan Intensif dilakukan terus pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
10. Stiker dilepaskan sampai 40 hari pasca persalinan dimana ibu dan bayi yang
dilahirkan aman dan selamat.

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada bulan Februari 2023

H. Lokasi : Kampung Werpigan, Wartutin, Perwasak, Werabuan, Kiat, Werba Utara

I. Evaluasi
Pengelola Program dan pelaksana P4K memahami pelaksanaan kegiatan
program dan dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan acuan yang ada

J. Pencatatan dan pelaporan


1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan P4K dari tiap anggota tim dan bidan
desa setempat
2. Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan P4K setiap bulannya.

K. Dokumen terkait
Laporan hasil pemeriksaan pasien, dokumentasi.

L. Sumber dana
Dana BOK (DNF) Pu skesmas Werba

M. Pembiayaan
Transport petugas : 1 orang x 7 bumil x Rp. 150.000,- = Rp. 1.050.000

N. Surat pertanggungjawaban
1. Surat Perintah Tugas
2. Laporan pelaksanaan tugas
3. Laporan kegiatan
4. Dokumentasi

Ditetapkan di : Werba
Pada tanggal :01 Februari 2023

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Werba Penanggung Jawab KIA

ROBERT KREY,Amd.Kep LISA SUISA LONGO,Amd.Keb


NIP. 19821101 200605 1 002 NIP. 19860322 200909 2 001
DINAS KESEHATAN KABUPATEN FAKFAK
PUSKESMAS WERBA
✉ Jln. Raya Werba Perwasak

KERANGKA ACUAN KERJA


PEMASANGAN STICKER P4K
Nomor : 440/ /DAK-DNF/ PKM-WRB/III /2023

A. Pendahuluan
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Hal ini
merupakan peristiwa yang sangat membahagiakan bagi ibu hamil yang
merencanakan dan menantikan kehamilannya (Manuaba, 2010). Kehamilan juga
dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran apabila mengalami komplikasi
yang dapat mengancam jiwa (Yulianti, 2006). Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia relatif masih tinggi, hingga kini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
AKI pada tahun 2007 mencapai 228 orang per 100.000 kelahiran hidup dengan
penyebab langsung perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, komplikasi
kehamilan lain 15%. Ironisnya, di Indonesia hanya 30% kasus komplikasi pada
ibu hamil yang ditangani petugas kesehatan (Rohayati, 2009). AKI
menggambarkan betapa pentingnya tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk
ibu hamil, persalinan dan masa nifas. Berikut ini disajikan data sebagai
gambaran AKI dalam per 100.000 kelahiran hidup di Provinsi Sumatera Utara
tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 yaitu : 360 (2002), 345 (2003), 330
(2004), 320 (2005), 315 (2006), 275 (2007) sedangkan cakupan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2006 mencapai sedikitnya 65%. Provinsi
ini belum mencapai target nasional, oleh karena itu keselamatan ibu hamil harus
menjadi prioritas utama agar terhindar dari risiko komplikasi obstetri (Syafei,
2009). Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
adalah suatu program yang dicanangkan dalam upaya mempercepat penurunan
angka kematian ibu dengan cara memantau, mencatat serta menandai setiap ibu
hamil. Program ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dibantu kader dan tokoh
masyarakat. Dengan menempelkan stiker berisi nama, tanggal taksiran
persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,
transportasi dan calon pendonor darah pada rumah yang di dalamnya terdapat
ibu hamil. Dengan begitu diharapkan setiap ibu hamil sampai dengan bersalin
dan nifas dapat dipantau oleh masyarakat sekitar dan tenaga kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan yang sesuai standar sehingga proses persalinan
sampai dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan
selamat, tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan
selamat dan sehat.
.

B. Latar Belakang
Untuk meningkatkan kinerja bidan yang ada di desa dan dalam rangka
percepatan penurunan angka kematian ibu akibat bersalin. Perlu ditekankan
kepada semua bidan yang ada di desa untuk selalu menempelkan stiker P4K
pada setiap kunjungan rumah ibu hamil. Penempelan stiker P4K ini adalah salah
satu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi pada ibu
hamil yang akan melahirkan. Setiap ibu hamil harus dikunjungi oleh bidan desa,
dan diperiksa apakah ada resiko bagi yang akan melahirkan maupun pada
janinnya. Apabila ada resiko tinggi maka perlu dipantau secara rutin,agar bisa
diminimalisir resiko tersebut dan apabila akan melahirkan sudah disiapkan
segala sesuatunya sehingga si ibu tersebut selamat dan sehat setelah
melahirkan. Tetangga atau masyarakat disekitar tempat tinggal ibu hamil itu juga
turut berpartisipasi dengan cara menolong pengadaan sarana transportasi dan
pertolongan donor darah jika diperlukan. Penyebab kematian ibu sebagian besar
adalah komplikasi obstetrik langsung yang antara lain : perdarahan, keracunan
kehamilan, infeksi, komplikasi nifas, persalinan macet atau lama, keguguran.
Penyebab tak langsung ; 4 T Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu banyak anak,
Terlalu sering melahirkan < 2 th. 4 Telat ; Telat mengenal tanda bahaya, telat
mengambil keputusan, Telat mencapai fasilitas kesehtan, telat mendapatkan
pertolongan. Pertolongan P4K merupakan suatu program yang djalankan untuk
mencapai target MD G’S 2015 ( Millenium Development Goods ), yaitu menekan
angka kematian ibu melahirkan. Program P4K dan desa siaga harus bisa terus
berjalan dan harus makin harmonis. Tidak hanya petugas kesehatan saja yang
wajib memantau kesehatan ibu hamil tetapi juga masyarakat yang di desa baik
itu secara organisasi misalnya pengurus pokja desa siaga, Tim Penggerak PKK
maupun secara perorangan atau individu. P4K memungkinkan pemantauan ibu
hamil dan upaya persalinan sehat bisa berjalan lebih optimal. Pemantauan yang
dilakukan sangat bermanfaat dalam hal deteksi dini, sebagai pengingat sekaligus
kontrol terhadap perkembangan kesehatan ibu hamil dan proses persalinan.
Bidan desa dan kader kesehatan dibawah koordinasi pokja desa siaga mendata,
kemudian menempatkan stiker dirumah-rumah ibu hamil, bagi bumil yang
rumahnya telah memiliki/ ditempeli stiker akan lebih mengingatkan si ibu dan
bidan desa untuk selalu memantau tingkat kesehatannya. Terbukti banyak
manfaat yang didapatkan berkat penggunaan stiker pada rumah ibu hamil pada
saat persalinan. Dengan penggunaan stiker P4K selain pendataan lebih
sistimatis, pertolongan, pengadaan, dan penyediaan sarana kesehatan.juga
berjalan lebih baik. Pelindung Kepala Puskesmas Ka. TU Ketua Tim P4K Tim
P4K Perangkat Desa Setempat dan Bidan Desa Setempat

C. Tujuan Umum
meningkatkan persalinan dgn nakes terlatih shg mnjamin keselamatan bumil dlm
persalinan.

D. Tujuan Khusus
1. Dipahaminya setiap persalinan berisiko oleh suami, keluarga,masyarakat luas
2. Adanya rencana persalinan aman yg disepakati antara bumil, suami, keluarga
dengan bidan.
3. Adanya rencana untuk menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan
yang disepakati oleh bumil, suami dan bidan.
4. Adanya rencana untuk mnggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan yang
disepakati oleh bumil, suami dan bidan
5. Adanya dukungan secara luas dari tokoh-tokoh masyarakat baik formal/non
formal, kader,dukun bayi, dan lain-lain dalam rencana persalinan & KB setelah
melahirkan sesuai peranan masing-masing.

E. Metode kegiatan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan :
a. Orientasi P4K dengan stiker Sosialisasi ditingkat desa
b. Pertemuan bulanan ditingkat desa Bidan bersama kader atau dukum
c. Melakukan kontak Bidan bersama kader mengisi dan menempel stiker
d. Bidan memberikan pelayanan
e. Bidan merekap hasil kegiatan
f. Melaporkan hasil Pemantauan intensif Stiker dilepaskan sampai 40 hari
pasca persalinan

F. Cara melaksanakan kegiatan


1. Orientasi P4K dengan Stiker untuk pengelola program dan stakeholder terkait
di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas.
2. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
3. Pertemuan bulanan di tingkat desa (Forum Desa Siaga, Forum KIA, Pokja
Posyandu ,dll) yang melibatkan Kades,Toma,Toga, Kader dengan difasilitasi
oleh Bidan, yang dipimpin oleh kades membahas tentang : Mendata jumlah
ibu hamil di wilayah desa (Updating setiap bulan), Membahas dan
menyepakati calon donor darah, tranportasi dan pembiayaan ( Jamkesmas,
Tabulin ), Membahas tentang pembiayaan pemberdayaan masyarakat (ADD,
PNPM, GSI, Pokjanal Posyandu, dll)
4. Bidan bersama dengan kader atau dukun melakukan kontak dengan ibu
hamil, suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker termasuk
pemakaian KB pasca persalinan
5. Bidan bersama kader Mengisi dan menempel Stiker di rumah ibu hamil.
Bidan
6. Memberikan Konseling pada ibu hamil, suami dan keluarga tentang P4K
terutama dalam menyepakati isi dalam stiker sampai dengan KB pasca
persalinan yang harus tercatat dalam Amanah Persalinan yang dilakukan
secara bertahap yang di pegang oleh petugas kesehatan dan Buku KIA yang
di pegang langsung oleh ibu hamil, dll.
7. Bidan Memberikan Pelayanan saat itu juga sesuai dengan standar ditambah
dengan pemeriksaan laboratorium (Hb, Urine, bila endemis malaria lakukan
pemeriksaan apus darah tebal, PMTCT, dll)
8. Setelah melayani , Bidan merekap hasil pelayanan ke dalam pencatatan
Kartu
9. Ibu, kohort ibu, PWS KIA, Peta sasaran Bumil, Kantong Persalinan, termasuk
kematian ibu , bayi lahir dan mati di wilayah desa (termasuk dokter dan bidan
praktek swasta di desa tsb ).
8. Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas.
9. Pemantauan Intensif dilakukan terus pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
10. Stiker dilepaskan sampai 40 hari pasca persalinan dimana ibu dan bayi yang
dilahirkan aman dan selamat.

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada bulan Februari 2023

H. Lokasi : Kampung Werpigan, Wartutin, Perwasak, Werabuan, Kiat, Werba Utara

I. Evaluasi
Pengelola Program dan pelaksana P4K memahami pelaksanaan kegiatan
program dan dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan acuan yang ada

J. Pencatatan dan pelaporan


1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan P4K dari tiap anggota tim dan bidan
desa setempat
2. Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan P4K setiap bulannya.

K. Dokumen terkait
Laporan hasil pemeriksaan pasien, dokumentasi.

L. Sumber dana
Dana BOK (DNF) Pu skesmas Werba

M. Pembiayaan
Transport petugas : 1 orang x 8 bumil x Rp. 150.000,- = Rp. 1.200.000

N. Surat pertanggungjawaban
1. Surat Perintah Tugas
2. Laporan pelaksanaan tugas
3. Laporan kegiatan
4. Dokumentasi

Ditetapkan di : Werba
Pada tanggal :01 Maret 2023

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Werba Penanggung Jawab KIA

ROBERT KREY,Amd.Kep LISA SUISA LONGO,Amd.Keb


NIP. 19821101 200605 1 002 NIP. 19860322 200909 2 001
DINAS KESEHATAN KABUPATEN FAKFAK
PUSKESMAS WERBA
✉ Jln. Raya Werba Perwasak

KERANGKA ACUAN KERJA


PEMASANGAN STICKER P4K
Nomor : 440/ /DAK-DNF/ PKM-WRB/IV /2023

A. Pendahuluan
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Hal ini
merupakan peristiwa yang sangat membahagiakan bagi ibu hamil yang
merencanakan dan menantikan kehamilannya (Manuaba, 2010). Kehamilan juga
dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran apabila mengalami komplikasi
yang dapat mengancam jiwa (Yulianti, 2006). Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia relatif masih tinggi, hingga kini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
AKI pada tahun 2007 mencapai 228 orang per 100.000 kelahiran hidup dengan
penyebab langsung perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, komplikasi
kehamilan lain 15%. Ironisnya, di Indonesia hanya 30% kasus komplikasi pada
ibu hamil yang ditangani petugas kesehatan (Rohayati, 2009). AKI
menggambarkan betapa pentingnya tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk
ibu hamil, persalinan dan masa nifas. Berikut ini disajikan data sebagai
gambaran AKI dalam per 100.000 kelahiran hidup di Provinsi Sumatera Utara
tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 yaitu : 360 (2002), 345 (2003), 330
(2004), 320 (2005), 315 (2006), 275 (2007) sedangkan cakupan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2006 mencapai sedikitnya 65%. Provinsi
ini belum mencapai target nasional, oleh karena itu keselamatan ibu hamil harus
menjadi prioritas utama agar terhindar dari risiko komplikasi obstetri (Syafei,
2009). Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
adalah suatu program yang dicanangkan dalam upaya mempercepat penurunan
angka kematian ibu dengan cara memantau, mencatat serta menandai setiap ibu
hamil. Program ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dibantu kader dan tokoh
masyarakat. Dengan menempelkan stiker berisi nama, tanggal taksiran
persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,
transportasi dan calon pendonor darah pada rumah yang di dalamnya terdapat
ibu hamil. Dengan begitu diharapkan setiap ibu hamil sampai dengan bersalin
dan nifas dapat dipantau oleh masyarakat sekitar dan tenaga kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan yang sesuai standar sehingga proses persalinan
sampai dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan
selamat, tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan
selamat dan sehat.
.

B. Latar Belakang
Untuk meningkatkan kinerja bidan yang ada di desa dan dalam rangka
percepatan penurunan angka kematian ibu akibat bersalin. Perlu ditekankan
kepada semua bidan yang ada di desa untuk selalu menempelkan stiker P4K
pada setiap kunjungan rumah ibu hamil. Penempelan stiker P4K ini adalah salah
satu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi pada ibu
hamil yang akan melahirkan. Setiap ibu hamil harus dikunjungi oleh bidan desa,
dan diperiksa apakah ada resiko bagi yang akan melahirkan maupun pada
janinnya. Apabila ada resiko tinggi maka perlu dipantau secara rutin,agar bisa
diminimalisir resiko tersebut dan apabila akan melahirkan sudah disiapkan
segala sesuatunya sehingga si ibu tersebut selamat dan sehat setelah
melahirkan. Tetangga atau masyarakat disekitar tempat tinggal ibu hamil itu juga
turut berpartisipasi dengan cara menolong pengadaan sarana transportasi dan
pertolongan donor darah jika diperlukan. Penyebab kematian ibu sebagian besar
adalah komplikasi obstetrik langsung yang antara lain : perdarahan, keracunan
kehamilan, infeksi, komplikasi nifas, persalinan macet atau lama, keguguran.
Penyebab tak langsung ; 4 T Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu banyak anak,
Terlalu sering melahirkan < 2 th. 4 Telat ; Telat mengenal tanda bahaya, telat
mengambil keputusan, Telat mencapai fasilitas kesehtan, telat mendapatkan
pertolongan. Pertolongan P4K merupakan suatu program yang djalankan untuk
mencapai target MD G’S 2015 ( Millenium Development Goods ), yaitu menekan
angka kematian ibu melahirkan. Program P4K dan desa siaga harus bisa terus
berjalan dan harus makin harmonis. Tidak hanya petugas kesehatan saja yang
wajib memantau kesehatan ibu hamil tetapi juga masyarakat yang di desa baik
itu secara organisasi misalnya pengurus pokja desa siaga, Tim Penggerak PKK
maupun secara perorangan atau individu. P4K memungkinkan pemantauan ibu
hamil dan upaya persalinan sehat bisa berjalan lebih optimal. Pemantauan yang
dilakukan sangat bermanfaat dalam hal deteksi dini, sebagai pengingat sekaligus
kontrol terhadap perkembangan kesehatan ibu hamil dan proses persalinan.
Bidan desa dan kader kesehatan dibawah koordinasi pokja desa siaga mendata,
kemudian menempatkan stiker dirumah-rumah ibu hamil, bagi bumil yang
rumahnya telah memiliki/ ditempeli stiker akan lebih mengingatkan si ibu dan
bidan desa untuk selalu memantau tingkat kesehatannya. Terbukti banyak
manfaat yang didapatkan berkat penggunaan stiker pada rumah ibu hamil pada
saat persalinan. Dengan penggunaan stiker P4K selain pendataan lebih
sistimatis, pertolongan, pengadaan, dan penyediaan sarana kesehatan.juga
berjalan lebih baik. Pelindung Kepala Puskesmas Ka. TU Ketua Tim P4K Tim
P4K Perangkat Desa Setempat dan Bidan Desa Setempat

C. Tujuan Umum
meningkatkan persalinan dgn nakes terlatih shg mnjamin keselamatan bumil dlm
persalinan.

D. Tujuan Khusus
1. Dipahaminya setiap persalinan berisiko oleh suami, keluarga,masyarakat luas
2. Adanya rencana persalinan aman yg disepakati antara bumil, suami, keluarga
dengan bidan.
3. Adanya rencana untuk menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan
yang disepakati oleh bumil, suami dan bidan.
4. Adanya rencana untuk mnggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan yang
disepakati oleh bumil, suami dan bidan
5. Adanya dukungan secara luas dari tokoh-tokoh masyarakat baik formal/non
formal, kader,dukun bayi, dan lain-lain dalam rencana persalinan & KB setelah
melahirkan sesuai peranan masing-masing.

E. Metode kegiatan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan :
a. Orientasi P4K dengan stiker Sosialisasi ditingkat desa
b. Pertemuan bulanan ditingkat desa Bidan bersama kader atau dukum
c. Melakukan kontak Bidan bersama kader mengisi dan menempel stiker
d. Bidan memberikan pelayanan
e. Bidan merekap hasil kegiatan
f. Melaporkan hasil Pemantauan intensif Stiker dilepaskan sampai 40 hari
pasca persalinan

F. Cara melaksanakan kegiatan


1. Orientasi P4K dengan Stiker untuk pengelola program dan stakeholder terkait
di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas.
2. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
3. Pertemuan bulanan di tingkat desa (Forum Desa Siaga, Forum KIA, Pokja
Posyandu ,dll) yang melibatkan Kades,Toma,Toga, Kader dengan difasilitasi
oleh Bidan, yang dipimpin oleh kades membahas tentang : Mendata jumlah
ibu hamil di wilayah desa (Updating setiap bulan), Membahas dan
menyepakati calon donor darah, tranportasi dan pembiayaan ( Jamkesmas,
Tabulin ), Membahas tentang pembiayaan pemberdayaan masyarakat (ADD,
PNPM, GSI, Pokjanal Posyandu, dll)
4. Bidan bersama dengan kader atau dukun melakukan kontak dengan ibu
hamil, suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker termasuk
pemakaian KB pasca persalinan
5. Bidan bersama kader Mengisi dan menempel Stiker di rumah ibu hamil.
Bidan
6. Memberikan Konseling pada ibu hamil, suami dan keluarga tentang P4K
terutama dalam menyepakati isi dalam stiker sampai dengan KB pasca
persalinan yang harus tercatat dalam Amanah Persalinan yang dilakukan
secara bertahap yang di pegang oleh petugas kesehatan dan Buku KIA yang
di pegang langsung oleh ibu hamil, dll.
7. Bidan Memberikan Pelayanan saat itu juga sesuai dengan standar ditambah
dengan pemeriksaan laboratorium (Hb, Urine, bila endemis malaria lakukan
pemeriksaan apus darah tebal, PMTCT, dll)
8. Setelah melayani , Bidan merekap hasil pelayanan ke dalam pencatatan
Kartu
9. Ibu, kohort ibu, PWS KIA, Peta sasaran Bumil, Kantong Persalinan, termasuk
kematian ibu , bayi lahir dan mati di wilayah desa (termasuk dokter dan bidan
praktek swasta di desa tsb ).
8. Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas.
9. Pemantauan Intensif dilakukan terus pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
10. Stiker dilepaskan sampai 40 hari pasca persalinan dimana ibu dan bayi yang
dilahirkan aman dan selamat.

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada bulan Februari 2023

H. Lokasi : Kampung Werpigan, Wartutin, Perwasak, Werabuan, Kiat, Werba Utara

I. Evaluasi
Pengelola Program dan pelaksana P4K memahami pelaksanaan kegiatan
program dan dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan acuan yang ada

J. Pencatatan dan pelaporan


1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan P4K dari tiap anggota tim dan bidan
desa setempat
2. Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan P4K setiap bulannya.

K. Dokumen terkait
Laporan hasil pemeriksaan pasien, dokumentasi.

L. Sumber dana
Dana BOK (DNF) Pu skesmas Werba

M. Pembiayaan
Transport petugas : 1 orang x 1 bumil x Rp. 150.000,- = Rp. 150.000

N. Surat pertanggungjawaban
1. Surat Perintah Tugas
2. Laporan pelaksanaan tugas
3. Laporan kegiatan
4. Dokumentasi

Ditetapkan di : Werba
Pada tanggal :01 April 2023

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Werba Penanggung Jawab KIA

ROBERT KREY,Amd.Kep LISA SUISA LONGO,Amd.Keb


NIP. 19821101 200605 1 002 NIP. 19860322 200909 2 001
DINAS KESEHATAN KABUPATEN FAKFAK
PUSKESMAS WERBA
✉ Jln. Raya Werba Perwasak

KERANGKA ACUAN KERJA


PEMASANGAN STICKER P4K
Nomor : 440/ /DAK-DNF/ PKM-WRB/V /2023

A. Pendahuluan
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Hal ini
merupakan peristiwa yang sangat membahagiakan bagi ibu hamil yang
merencanakan dan menantikan kehamilannya (Manuaba, 2010). Kehamilan juga
dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran apabila mengalami komplikasi
yang dapat mengancam jiwa (Yulianti, 2006). Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia relatif masih tinggi, hingga kini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
AKI pada tahun 2007 mencapai 228 orang per 100.000 kelahiran hidup dengan
penyebab langsung perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, komplikasi
kehamilan lain 15%. Ironisnya, di Indonesia hanya 30% kasus komplikasi pada
ibu hamil yang ditangani petugas kesehatan (Rohayati, 2009). AKI
menggambarkan betapa pentingnya tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk
ibu hamil, persalinan dan masa nifas. Berikut ini disajikan data sebagai
gambaran AKI dalam per 100.000 kelahiran hidup di Provinsi Sumatera Utara
tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 yaitu : 360 (2002), 345 (2003), 330
(2004), 320 (2005), 315 (2006), 275 (2007) sedangkan cakupan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2006 mencapai sedikitnya 65%. Provinsi
ini belum mencapai target nasional, oleh karena itu keselamatan ibu hamil harus
menjadi prioritas utama agar terhindar dari risiko komplikasi obstetri (Syafei,
2009). Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
adalah suatu program yang dicanangkan dalam upaya mempercepat penurunan
angka kematian ibu dengan cara memantau, mencatat serta menandai setiap ibu
hamil. Program ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dibantu kader dan tokoh
masyarakat. Dengan menempelkan stiker berisi nama, tanggal taksiran
persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,
transportasi dan calon pendonor darah pada rumah yang di dalamnya terdapat
ibu hamil. Dengan begitu diharapkan setiap ibu hamil sampai dengan bersalin
dan nifas dapat dipantau oleh masyarakat sekitar dan tenaga kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan yang sesuai standar sehingga proses persalinan
sampai dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan
selamat, tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan
selamat dan sehat.
.

B. Latar Belakang
Untuk meningkatkan kinerja bidan yang ada di desa dan dalam rangka
percepatan penurunan angka kematian ibu akibat bersalin. Perlu ditekankan
kepada semua bidan yang ada di desa untuk selalu menempelkan stiker P4K
pada setiap kunjungan rumah ibu hamil. Penempelan stiker P4K ini adalah salah
satu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi pada ibu
hamil yang akan melahirkan. Setiap ibu hamil harus dikunjungi oleh bidan desa,
dan diperiksa apakah ada resiko bagi yang akan melahirkan maupun pada
janinnya. Apabila ada resiko tinggi maka perlu dipantau secara rutin,agar bisa
diminimalisir resiko tersebut dan apabila akan melahirkan sudah disiapkan
segala sesuatunya sehingga si ibu tersebut selamat dan sehat setelah
melahirkan. Tetangga atau masyarakat disekitar tempat tinggal ibu hamil itu juga
turut berpartisipasi dengan cara menolong pengadaan sarana transportasi dan
pertolongan donor darah jika diperlukan. Penyebab kematian ibu sebagian besar
adalah komplikasi obstetrik langsung yang antara lain : perdarahan, keracunan
kehamilan, infeksi, komplikasi nifas, persalinan macet atau lama, keguguran.
Penyebab tak langsung ; 4 T Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu banyak anak,
Terlalu sering melahirkan < 2 th. 4 Telat ; Telat mengenal tanda bahaya, telat
mengambil keputusan, Telat mencapai fasilitas kesehtan, telat mendapatkan
pertolongan. Pertolongan P4K merupakan suatu program yang djalankan untuk
mencapai target MD G’S 2015 ( Millenium Development Goods ), yaitu menekan
angka kematian ibu melahirkan. Program P4K dan desa siaga harus bisa terus
berjalan dan harus makin harmonis. Tidak hanya petugas kesehatan saja yang
wajib memantau kesehatan ibu hamil tetapi juga masyarakat yang di desa baik
itu secara organisasi misalnya pengurus pokja desa siaga, Tim Penggerak PKK
maupun secara perorangan atau individu. P4K memungkinkan pemantauan ibu
hamil dan upaya persalinan sehat bisa berjalan lebih optimal. Pemantauan yang
dilakukan sangat bermanfaat dalam hal deteksi dini, sebagai pengingat sekaligus
kontrol terhadap perkembangan kesehatan ibu hamil dan proses persalinan.
Bidan desa dan kader kesehatan dibawah koordinasi pokja desa siaga mendata,
kemudian menempatkan stiker dirumah-rumah ibu hamil, bagi bumil yang
rumahnya telah memiliki/ ditempeli stiker akan lebih mengingatkan si ibu dan
bidan desa untuk selalu memantau tingkat kesehatannya. Terbukti banyak
manfaat yang didapatkan berkat penggunaan stiker pada rumah ibu hamil pada
saat persalinan. Dengan penggunaan stiker P4K selain pendataan lebih
sistimatis, pertolongan, pengadaan, dan penyediaan sarana kesehatan.juga
berjalan lebih baik. Pelindung Kepala Puskesmas Ka. TU Ketua Tim P4K Tim
P4K Perangkat Desa Setempat dan Bidan Desa Setempat

C. Tujuan Umum
meningkatkan persalinan dgn nakes terlatih shg mnjamin keselamatan bumil dlm
persalinan.

D. Tujuan Khusus
1. Dipahaminya setiap persalinan berisiko oleh suami, keluarga,masyarakat luas
2. Adanya rencana persalinan aman yg disepakati antara bumil, suami, keluarga
dengan bidan.
3. Adanya rencana untuk menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan
yang disepakati oleh bumil, suami dan bidan.
4. Adanya rencana untuk mnggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan yang
disepakati oleh bumil, suami dan bidan
5. Adanya dukungan secara luas dari tokoh-tokoh masyarakat baik formal/non
formal, kader,dukun bayi, dan lain-lain dalam rencana persalinan & KB setelah
melahirkan sesuai peranan masing-masing.

E. Metode kegiatan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan :
a. Orientasi P4K dengan stiker Sosialisasi ditingkat desa
b. Pertemuan bulanan ditingkat desa Bidan bersama kader atau dukum
c. Melakukan kontak Bidan bersama kader mengisi dan menempel stiker
d. Bidan memberikan pelayanan
e. Bidan merekap hasil kegiatan
f. Melaporkan hasil Pemantauan intensif Stiker dilepaskan sampai 40 hari
pasca persalinan

F. Cara melaksanakan kegiatan


1. Orientasi P4K dengan Stiker untuk pengelola program dan stakeholder terkait
di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas.
2. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
3. Pertemuan bulanan di tingkat desa (Forum Desa Siaga, Forum KIA, Pokja
Posyandu ,dll) yang melibatkan Kades,Toma,Toga, Kader dengan difasilitasi
oleh Bidan, yang dipimpin oleh kades membahas tentang : Mendata jumlah
ibu hamil di wilayah desa (Updating setiap bulan), Membahas dan
menyepakati calon donor darah, tranportasi dan pembiayaan ( Jamkesmas,
Tabulin ), Membahas tentang pembiayaan pemberdayaan masyarakat (ADD,
PNPM, GSI, Pokjanal Posyandu, dll)
4. Bidan bersama dengan kader atau dukun melakukan kontak dengan ibu
hamil, suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker termasuk
pemakaian KB pasca persalinan
5. Bidan bersama kader Mengisi dan menempel Stiker di rumah ibu hamil.
Bidan
6. Memberikan Konseling pada ibu hamil, suami dan keluarga tentang P4K
terutama dalam menyepakati isi dalam stiker sampai dengan KB pasca
persalinan yang harus tercatat dalam Amanah Persalinan yang dilakukan
secara bertahap yang di pegang oleh petugas kesehatan dan Buku KIA yang
di pegang langsung oleh ibu hamil, dll.
7. Bidan Memberikan Pelayanan saat itu juga sesuai dengan standar ditambah
dengan pemeriksaan laboratorium (Hb, Urine, bila endemis malaria lakukan
pemeriksaan apus darah tebal, PMTCT, dll)
8. Setelah melayani , Bidan merekap hasil pelayanan ke dalam pencatatan
Kartu
9. Ibu, kohort ibu, PWS KIA, Peta sasaran Bumil, Kantong Persalinan, termasuk
kematian ibu , bayi lahir dan mati di wilayah desa (termasuk dokter dan bidan
praktek swasta di desa tsb ).
8. Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas.
9. Pemantauan Intensif dilakukan terus pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
10. Stiker dilepaskan sampai 40 hari pasca persalinan dimana ibu dan bayi yang
dilahirkan aman dan selamat.

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada bulan Februari 2023

H. Lokasi : Kampung Werpigan, Wartutin, Perwasak, Werabuan, Kiat, Werba Utara

I. Evaluasi
Pengelola Program dan pelaksana P4K memahami pelaksanaan kegiatan
program dan dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan acuan yang ada

J. Pencatatan dan pelaporan


1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan P4K dari tiap anggota tim dan bidan
desa setempat
2. Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan P4K setiap bulannya.

K. Dokumen terkait
Laporan hasil pemeriksaan pasien, dokumentasi.

L. Sumber dana
Dana BOK (DNF) Pu skesmas Werba

M. Pembiayaan
Transport petugas : 1 orang x 7 bumil x Rp. 150.000,- = Rp. 1.050.000

N. Surat pertanggungjawaban
1. Surat Perintah Tugas
2. Laporan pelaksanaan tugas
3. Laporan kegiatan
4. Dokumentasi

Ditetapkan di : Werba
Pada tanggal :01 Mei 2023

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Werba Penanggung Jawab KIA

ROBERT DINAS KESEHATAN KABUPATEN


KREY,Amd.Kep FAKFAK
LISA SUISA LONGO,Amd.Keb
NIP. 19821101 200605 1 002 NIP. 19860322 200909 2 001
PUSKESMAS WERBA
✉ Jln. Raya Werba Perwasak

KERANGKA ACUAN KERJA


PEMASANGAN STICKER P4K
Nomor : 440/ /DAK-DNF/ PKM-WRB/VI /2023

A. Pendahuluan
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Hal ini
merupakan peristiwa yang sangat membahagiakan bagi ibu hamil yang
merencanakan dan menantikan kehamilannya (Manuaba, 2010). Kehamilan juga
dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran apabila mengalami komplikasi
yang dapat mengancam jiwa (Yulianti, 2006). Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia relatif masih tinggi, hingga kini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
AKI pada tahun 2007 mencapai 228 orang per 100.000 kelahiran hidup dengan
penyebab langsung perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, komplikasi
kehamilan lain 15%. Ironisnya, di Indonesia hanya 30% kasus komplikasi pada
ibu hamil yang ditangani petugas kesehatan (Rohayati, 2009). AKI
menggambarkan betapa pentingnya tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk
ibu hamil, persalinan dan masa nifas. Berikut ini disajikan data sebagai
gambaran AKI dalam per 100.000 kelahiran hidup di Provinsi Sumatera Utara
tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 yaitu : 360 (2002), 345 (2003), 330
(2004), 320 (2005), 315 (2006), 275 (2007) sedangkan cakupan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2006 mencapai sedikitnya 65%. Provinsi
ini belum mencapai target nasional, oleh karena itu keselamatan ibu hamil harus
menjadi prioritas utama agar terhindar dari risiko komplikasi obstetri (Syafei,
2009). Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
adalah suatu program yang dicanangkan dalam upaya mempercepat penurunan
angka kematian ibu dengan cara memantau, mencatat serta menandai setiap ibu
hamil. Program ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dibantu kader dan tokoh
masyarakat. Dengan menempelkan stiker berisi nama, tanggal taksiran
persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,
transportasi dan calon pendonor darah pada rumah yang di dalamnya terdapat
ibu hamil. Dengan begitu diharapkan setiap ibu hamil sampai dengan bersalin
dan nifas dapat dipantau oleh masyarakat sekitar dan tenaga kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan yang sesuai standar sehingga proses persalinan
sampai dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan
selamat, tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan
selamat dan sehat.
.

B. Latar Belakang
Untuk meningkatkan kinerja bidan yang ada di desa dan dalam rangka
percepatan penurunan angka kematian ibu akibat bersalin. Perlu ditekankan
kepada semua bidan yang ada di desa untuk selalu menempelkan stiker P4K
pada setiap kunjungan rumah ibu hamil. Penempelan stiker P4K ini adalah salah
satu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi pada ibu
hamil yang akan melahirkan. Setiap ibu hamil harus dikunjungi oleh bidan desa,
dan diperiksa apakah ada resiko bagi yang akan melahirkan maupun pada
janinnya. Apabila ada resiko tinggi maka perlu dipantau secara rutin,agar bisa
diminimalisir resiko tersebut dan apabila akan melahirkan sudah disiapkan
segala sesuatunya sehingga si ibu tersebut selamat dan sehat setelah
melahirkan. Tetangga atau masyarakat disekitar tempat tinggal ibu hamil itu juga
turut berpartisipasi dengan cara menolong pengadaan sarana transportasi dan
pertolongan donor darah jika diperlukan. Penyebab kematian ibu sebagian besar
adalah komplikasi obstetrik langsung yang antara lain : perdarahan, keracunan
kehamilan, infeksi, komplikasi nifas, persalinan macet atau lama, keguguran.
Penyebab tak langsung ; 4 T Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu banyak anak,
Terlalu sering melahirkan < 2 th. 4 Telat ; Telat mengenal tanda bahaya, telat
mengambil keputusan, Telat mencapai fasilitas kesehtan, telat mendapatkan
pertolongan. Pertolongan P4K merupakan suatu program yang djalankan untuk
mencapai target MD G’S 2015 ( Millenium Development Goods ), yaitu menekan
angka kematian ibu melahirkan. Program P4K dan desa siaga harus bisa terus
berjalan dan harus makin harmonis. Tidak hanya petugas kesehatan saja yang
wajib memantau kesehatan ibu hamil tetapi juga masyarakat yang di desa baik
itu secara organisasi misalnya pengurus pokja desa siaga, Tim Penggerak PKK
maupun secara perorangan atau individu. P4K memungkinkan pemantauan ibu
hamil dan upaya persalinan sehat bisa berjalan lebih optimal. Pemantauan yang
dilakukan sangat bermanfaat dalam hal deteksi dini, sebagai pengingat sekaligus
kontrol terhadap perkembangan kesehatan ibu hamil dan proses persalinan.
Bidan desa dan kader kesehatan dibawah koordinasi pokja desa siaga mendata,
kemudian menempatkan stiker dirumah-rumah ibu hamil, bagi bumil yang
rumahnya telah memiliki/ ditempeli stiker akan lebih mengingatkan si ibu dan
bidan desa untuk selalu memantau tingkat kesehatannya. Terbukti banyak
manfaat yang didapatkan berkat penggunaan stiker pada rumah ibu hamil pada
saat persalinan. Dengan penggunaan stiker P4K selain pendataan lebih
sistimatis, pertolongan, pengadaan, dan penyediaan sarana kesehatan.juga
berjalan lebih baik. Pelindung Kepala Puskesmas Ka. TU Ketua Tim P4K Tim
P4K Perangkat Desa Setempat dan Bidan Desa Setempat

C. Tujuan Umum
meningkatkan persalinan dgn nakes terlatih shg mnjamin keselamatan bumil dlm
persalinan.

D. Tujuan Khusus
1. Dipahaminya setiap persalinan berisiko oleh suami, keluarga,masyarakat luas
2. Adanya rencana persalinan aman yg disepakati antara bumil, suami, keluarga
dengan bidan.
3. Adanya rencana untuk menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan
yang disepakati oleh bumil, suami dan bidan.
4. Adanya rencana untuk mnggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan yang
disepakati oleh bumil, suami dan bidan
5. Adanya dukungan secara luas dari tokoh-tokoh masyarakat baik formal/non
formal, kader,dukun bayi, dan lain-lain dalam rencana persalinan & KB setelah
melahirkan sesuai peranan masing-masing.

E. Metode kegiatan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan :
a. Orientasi P4K dengan stiker Sosialisasi ditingkat desa
b. Pertemuan bulanan ditingkat desa Bidan bersama kader atau dukum
c. Melakukan kontak Bidan bersama kader mengisi dan menempel stiker
d. Bidan memberikan pelayanan
e. Bidan merekap hasil kegiatan
f. Melaporkan hasil Pemantauan intensif Stiker dilepaskan sampai 40 hari
pasca persalinan

F. Cara melaksanakan kegiatan


1. Orientasi P4K dengan Stiker untuk pengelola program dan stakeholder terkait
di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas.
2. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
3. Pertemuan bulanan di tingkat desa (Forum Desa Siaga, Forum KIA, Pokja
Posyandu ,dll) yang melibatkan Kades,Toma,Toga, Kader dengan difasilitasi
oleh Bidan, yang dipimpin oleh kades membahas tentang : Mendata jumlah
ibu hamil di wilayah desa (Updating setiap bulan), Membahas dan
menyepakati calon donor darah, tranportasi dan pembiayaan ( Jamkesmas,
Tabulin ), Membahas tentang pembiayaan pemberdayaan masyarakat (ADD,
PNPM, GSI, Pokjanal Posyandu, dll)
4. Bidan bersama dengan kader atau dukun melakukan kontak dengan ibu
hamil, suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker termasuk
pemakaian KB pasca persalinan
5. Bidan bersama kader Mengisi dan menempel Stiker di rumah ibu hamil.
Bidan
6. Memberikan Konseling pada ibu hamil, suami dan keluarga tentang P4K
terutama dalam menyepakati isi dalam stiker sampai dengan KB pasca
persalinan yang harus tercatat dalam Amanah Persalinan yang dilakukan
secara bertahap yang di pegang oleh petugas kesehatan dan Buku KIA yang
di pegang langsung oleh ibu hamil, dll.
7. Bidan Memberikan Pelayanan saat itu juga sesuai dengan standar ditambah
dengan pemeriksaan laboratorium (Hb, Urine, bila endemis malaria lakukan
pemeriksaan apus darah tebal, PMTCT, dll)
8. Setelah melayani , Bidan merekap hasil pelayanan ke dalam pencatatan
Kartu
9. Ibu, kohort ibu, PWS KIA, Peta sasaran Bumil, Kantong Persalinan, termasuk
kematian ibu , bayi lahir dan mati di wilayah desa (termasuk dokter dan bidan
praktek swasta di desa tsb ).
8. Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas.
9. Pemantauan Intensif dilakukan terus pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
10. Stiker dilepaskan sampai 40 hari pasca persalinan dimana ibu dan bayi yang
dilahirkan aman dan selamat.

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada bulan Februari 2023

H. Lokasi : Kampung Werpigan, Wartutin, Perwasak, Werabuan, Kiat, Werba Utara

I. Evaluasi
Pengelola Program dan pelaksana P4K memahami pelaksanaan kegiatan
program dan dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan acuan yang ada

J. Pencatatan dan pelaporan


1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan P4K dari tiap anggota tim dan bidan
desa setempat
2. Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan P4K setiap bulannya.

K. Dokumen terkait
Laporan hasil pemeriksaan pasien, dokumentasi.

L. Sumber dana
Dana BOK (DNF) Pu skesmas Werba

M. Pembiayaan
Transport petugas : 1 orang x 7 bumil x Rp. 150.000,- = Rp. 1.050.000

N. Surat pertanggungjawaban
1. Surat Perintah Tugas
2. Laporan pelaksanaan tugas
3. Laporan kegiatan
4. Dokumentasi

Ditetapkan di : Werba
Pada tanggal :01 Juni 2023

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Werba Penanggung Jawab KIA

ROBERT KREY,Amd.Kep LISA SUISA LONGO,Amd.Keb


NIP. 19821101 200605 1 002 NIP. 19860322 200909 2 001

Anda mungkin juga menyukai