Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SENI BUDAYA

SEJARAH MUSIK KLASIK

Nama: Nirma Laela Azzahra


Kelas: XI MIPA 4
Absen: 24

SMA N 1 SUKOREJO
TAHUN AJARAN 2021/2022
SEJARAH MUSIK KLASIK

Awal abad ke-2 SM di daerah Babilon dan Mesir, terdapat musik beraliran tertentu.
Dengan adanya pengaruh kedua negara ini, muncul musik Hibrani, yang selanjutnya
terus berkembang menjadi musik gereja.

Sejak saat itulah, musik gereja berubah penyebutannya menjadi musik klasik. Musik
klasik terus berkembang dan banyak yang mengetahuinya, terutama masyarakat
Eropa. Musik ini amat populer dan kerap dimainkan orang-orang Eropa.

Seiring berjalannya waktu, pada abad ke-16, musik klasik dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu musik non barat dan musik populer. Perbedaan mendasar di antara keduanya ada
padanotasinya. Namun, jenis-jenisnya terus bertambah seiring musik ini terus mendunia

Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik
populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar
abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk
kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual,
dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik
seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-
Eropa (bandingkan dengan musik klasik india dan musik tradisional jepang) maupun
musik populer.
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik
yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan
Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi
musik Gereja.

Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik
yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik
itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental
maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan
cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman,
Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan
berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya
masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Musik
menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah
mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20,
Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan
musik Ekspresionistis.

Musik Klasik” pada dasarnya bukan hanya sebatas nama dari salah satu aliran/jenis
musik. Tapi juga istilah luas yang mengacu pada tiga periode musik yang sangat
populer pada zaman itu di Eropa barat. Istilah “Klasik” sendiri diambil dari nama salah
satu periode itu. Tiga periode musik yang dimaksud yaitu:
1. Zaman Barok dan Rokoko (Abad 17)
2. Zaman Klasik (Abad 18)
3. Zaman Romantik (Pertengahan abad 18)
Pada abad-abad berikutnya musik klasik terus berkembang meskipun
perkembangannya tidak secepat masa-masa sebelumnya. Perkembangan ini juga
melahirkan musik Kontemporer Klasik pada abad 19 sampai abad 20.

SEJARAH MASUKNYA MUSIK KLASIK KE INDONESIA


Salah satu aliran musik yang kuat menempatkan akarnya di musik kita adalah kesenian musik
klasik yang banyak menentukan berbagai bentuk musik yang kita dengar hari ini.
Di Indonesia, musik klasik telah memulai berbagai macam aliran musik khas Indonesia dan
juga membantu melahirkan musisi – musisi legendaris dalam nusantara. Musik Klasik asal
Eropa pertama datang di Indonesia di abad ke-18, walau hanya bisa dinikmati oleh rakyat
Indonesia mulai di abad ke 19. Secara keseluruhan, musik klasik mempunyai pengaruh yang
sangat besar dalam dunia musik Indonesia. Ini bisa dilihat pada bagaimana lagu kebangsaan
kita, “Indonesia Raya” ditulis dengan pengaruh musik klasik yang cukup dominan oleh W. R.
Supratman.
Masuknya musik klasik Eropa mempunyai banyak pengaruh dalam perkembangan aliran musik di
Indonesia, seperti musik Gambus, Jaipongan, Dangdut dan juga Keroncong.

Musik klasik Eropa pertama masuk ke Indonesia secara resmi di abad ke-18 pada masa
penjajahan Belanda. Namun, musik asing dan instrumen – instrumen klasik sudah
diperkenalkan kepada para musisi Indonesia dari era okupasi Portugis. Walau musik ini telah
masuk ke Indonesia, pada saat itu nada dan bunyi mereka hanya bisa dinikmati oleh segelintir
bangsawan Belanda dan pejabat – pejabat kaya. Hal itu dikarenakan musik ini yang hanya
dimainkan saat perkumpulan para bangsawan dan pejabat dalam klub – klub elit dan juga
pesta eksklusif yang tidak dapat didatangi rakyat lainnya.
Namun lama kelamaan, di pertengahan tahun 1930an, industri musik dan film Indonesia
mulai memainkan musik klasik dan mengadakan pentas orkestra yang walau pada saat itu
jarang diduduki oleh orang Indonesia, bisa mulai dinikmati oleh rakyatnya. Baru di abad ke-
19, musik klasik bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia saat dibangunnya “Schouwburg
van Batavia”, yang sekarang kita kenal sebagai “Gedung Kesenian Jakarta”. Uniknya, di
masa ini Indonesia juga pernah menjadi destinasi banyak musisi klasik asing seperti Lili
Kraus, Leopold Godowsky juga Pablo Calais.

PERIODE ZAMAN MUSIK KLASIK


Periode Musik Klasik dibagi menjadj :

1. Zaman Barok dan Rokoko


Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque),
kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Kata “Barok” berarti “mutiara yang tidak
berbentuk wajar“, hal ini sangat cocok dengan seni dan perancangan bangunan pada
era itu. Kata “Barok” pada akhirnya juga dipakai untuk jenis musik pada saat itu.
Ciri-ciri dari musik Barok, antara lain:
• Melodi cenderung lincah.
• Banyak menggunakan ornamen.
• Ada dinamik forte dan piano.
• Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian (polifonik/kontrapung).
• Lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.
Para komponis musik Barok membuat perubahan di notasi musik dan juga
menciptakan cara baru dalam memainkan instrumen musik. Era musik Barok juga
merupakan tonggak dari terciptanya dan diakuinya musik dalam opera. Banyak sekali
teknik musik dan konsep musik dari era Barok masih dipakai hingga saat ini.
Kebanyakan dari alat musik klasik dimainkan dengan sangat baik di era ini.
Beberapa komponis zaman Barok:
• Johann Sebastian Bach
• George Friederich Handel
• Antonio Vivaldi.
• Johann Pachelbel
Pada zaman Barok, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk
hapsichord. Karya Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih
untuk tangan kanan dan tangan kiri. Musik Barok jarang mempunyai modulasi atau
rubato.

2. Zaman Klasik
Bila dibandingkan dengan musik era Barok, musik era klasik lebih ringan, lebih mudah
dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas. Melodi yang
dimainkan di era ini biasanya lebih pendek dari era Barok. Ukuran orkestra sangat
berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas.

Ciri-ciri dari musik zaman Klasik, antara lain:


• Ornamen lebih dibatasi.
• Ada peralihan tempo accelerando dan ritardando.
• Ada peralihan dinamik crescendo dan decrescendo.
• Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan (homofonik).
• Kontras pada ritme.

Pada zaman klasik muncul bentuk komposisi musik yang


disebut sonata dan simfoni. Sonata adalah karya musik untuk permainan solo,
sedangkan simfoni adalah untuk orkestra. Bentuk simfoni hamper mirip
dengan sonata, hanya saja simfoni biasanya dilengkapi dengan bagian sisipan yang
disebut minuet, trio, dan scherzo.
Beberapa komponis zaman klasik:
• Franz Joseph Haydn
• Wolfgang Amadeus Mozart
• Carl Philipp Emanuel Bach (anak kedua dari Johann Sebastian Bach)
• Ludwig Van Beethoven (masa peralihan zaman Klasik dan zaman Romantik)
3.Zaman Romantik
Walaupun dinamakan era musik Romantik, bukan berarti musik di era ini hanya berisi tentang
cinta ataupun cinta yang Romantik. Dinamakan Romantik karena dapat menggambarkan
komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Romantik disini tidak ada hubungannya dengan
cinta. Romantik disini menggambarkan karya-karya dan komposisi musik yang
lebih bergairah dan jauh lebih ekspresif dari pada era-era sebelumnya.
Karakteristik utama dari musik Romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik
dan ekspresi emosi serta imajinasi dari komponis. Lalu ukuran dari orkestra yang menjadi
semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari
para komponis juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek
dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada
puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi.
Ciri-ciri dari musik zaman romantik, antara lain:

• Ciri Tidak ada ornamen.

• Melodi berekspresi.
• Harmoni bervariasi, homofonik dan polifonik.

• Penggunaan dinamik dan tempo secara optimal dan bervariasi.

Beberapa komponis zaman romantik, antara lain:

• Franz Liszt
• Richard Wagner

• F. J. L. Mendelssohn

JENIS JENIS MUSIK KLASIK


Berdasarkan periode atau tahan pembuatan musik tersebut. Penjelasan ini
dirangkum berdasarkan buku Seni Budaya dan Keterampilan terbitan Yudhistira
(2009: 07).

1. Notasi Greogorian (590M)

Notasi Greogorian adalah cikal bakal terbentuknya musik klasik. Jenis ini telah ada
sejak tahun 590 M. Notasi musiknya terdiri dari empat garis balok not dan tidak ada
irama yang menentu, sehingga cara memainkan musik ini hanya mengandalkan
perasaan dan hitungan penyanyi

2. Organum (1150-1400 M)
Musik Organum adalah jenis musik klasik yang telah ada sejak tahun 1400 Masehi.
Pada zaman musik ini, banyak orang-orang yang tidak bisa mempelajari lagu
bernada tinggi maupun rendah.

Oleh sebab itu, dilakukan modifikasi sedemikian rupa, hingga menjadi musik
diafoni. Musik diafoni sendiri adalah musik yang memiliki suara tinggi dan rendah
dengan mengikuti melodi yang dimainkan.

3. Basso Ostianto (1600 M)

Musik klasik Basso Ostianto adalah jenis musik klasik yang sudah ada sejak tahun
1600 Masehi. Jenis musik ini terdiri dari rangkaian nada yang berjalan selangkah
demi selangkah, mengarah dari bawah dan ke atas, lalu diulang dengan serangkaian
nada lain secara bersamaan.

4. Polifoni era Barok (1600-1750)

Musik Polifoni adalah jenis musik klasik yang telah ada sejak zaman Barok. Musik
klasik jenis ini memakai teknik kontrapung. Sebab, seluruh seniman musik di tahun
ini memainkannya dengan teknik kontrapung (susunan melodinya begitu banyak).

5. Homofon (1750-1825)

Musik Homofon adalah jenis musik klasik yang telah ada sejak tahun 1750-1825. Di
era ini, ditemukan suatu susunan kunci yang terdiri dari tiga suara, hingga
dieksplorasi menjadi empat atau lebih suara. Musik ini biasa dinamakan sebagai
musik harmoni.

6. Era Romantika (1825-1910)

Musik romantika adalah jenis musik klasik yang sudah ada sejak tahun 1825-1910.
Pada zaman ini, musik romantik tidak mengalami perubahan yang berarti dari segi
teknik kontrapung hingga harmoninya.

7. Musik Klasik Era Modern (1910-Sekarang)

Musik ini muncul dan terus berkembang di era saat ini. Jenis-jenis musik yang
tergolong pada musik klasik yang terkenal di era modern, di antaranya seperti rock,
blues, musik keagamaan, dan musik tradisional.
TOKOH MUSIK KLASIK

Salah satu tokoh musik klasik yang terkenal adalah Johann Sebastian Bach.

Johann Sebastian Bach , (lahir 21 Maret [31 Maret, Gaya Baru], 1685, Eisenach,
Thuringia, Kadipaten Ernestine Saxon [Jerman] —meninggal 28 Juli 1750,
Leipzig), komposer era Baroque , anggota paling terkenal dari sebuah keluarga
besar musisi Jerman utara. Meskipun ia dikagumi oleh orang-orang sezamannya
terutama sebagai harpsichordist, organis, dan ahli pembuatan organ yang luar
biasa, Bach sekarang secara umum dianggap sebagai salah satu komposer
terbesar sepanjang masa dan dirayakan sebagai pencipta Konser
Brandenburg , The Well-Tempered Clavier , Misa di B Minor , dan banyak mahakarya
gereja dan musik instrumental lainnya. Muncul pada momen yang
menguntungkan dalam sejarah musik, Bach mampu mensurvei dan
menyatukan gaya utama, bentuk, dan tradisi nasional yang telah berkembang
selama generasi sebelumnya dan, berdasarkan sintesisnya, memperkaya
semuanya.

Johann Sebastian Bach dianggap sebagai salah satu komposer terhebat


sepanjang masa. Ia terkenal sebagai pencipta banyak mahakarya gereja dan
musik instrumental. Komposisinya mewakili yang terbaik dari era Baroque

Johann Sebastian Bach memiliki 20 anak, 7 dengan istri pertama dan 13 dengan
istri kedua. Hanya 10 dari mereka yang hidup sampai dewasa. Beberapa
putranya, termasuk Wilhelm Friedemann , Carl Philipp Emanuel , dan Johann
Christian , yang disebut "Bach Inggris", juga komposer.
Dia adalah anggota dari keluarga musisi luar biasa yang bangga dengan
pencapaian mereka, dan sekitar 1735 dia menyusun silsilah, Ursprung der
musicalisch-Bachischen Familie (“Origin of the Musical Bach Family”), di mana ia
menelusuri leluhurnya kembali ke kakek buyutnya Veit Bach, seorang pembuat
roti Lutheran (atau penggilingan) yang di akhir abad ke-16 diusir
dari Hongaria ke Wechmar di Thuringia , wilayah bersejarah Jerman , karena
penganiayaan agama dan meninggal pada tahun 1619. Ada beberapa Bach di
daerah itu sebelumnya, dan mungkin saja, ketika Veit pindah ke Wechmar, dia
kembali ke tempat kelahirannya. Dia biasa mengambil citternnyake mill dan
mainkan saat mill sedang menggiling. Johann Sebastian berkomentar, “Gaduh
yang pasti mereka buat bersama! Namun, dia belajar menjaga waktu, dan ini
rupanya adalah awal musik dalam keluarga kami. ”
Sampai kelahiran Johann Sebastian, dia adalah cabang keluarga yang paling
tidak menonjol; beberapa anggotanya, seperti Johann Christoph dan Johann
Ludwig, adalah musisi praktis yang kompeten tetapi bukan komposer. Di
kemudian hari, musisi terpenting dalam keluarga adalah putra Johann
Sebastian— Wilhelm Friedemann , Carl Philipp Emanuel , dan Johann
Christian ("Bach Inggris").

Anda mungkin juga menyukai