Anda di halaman 1dari 8

FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA

PROVINSI JAWA TIMUR


fprbjawatimur@gmail.com
SK KEMENKUMHAM NO : AHU-0006427.AH.01.07
Sekretariat : Jl. Letjend. S. Parman No.55, Krajan Kulon, Waru, Kec. Waru, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur 61256

Surabaya, 19 Juli 2023


Nomor : 004/FPRB.JATIM/SK-Jam/VII/2023
Lampiran : 1 Berkas KAK
Perihal : Pemberitahuan dan Undangan

Kepada Yth. :
Daftar Undangan terlampir
Di Tempat

Dengan Hormat,
Salam Kemanusiaan.

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) adalah sebuah wadah koordinasi dan aksi bagi pegiat
kebencanaan dari 5 (lima) unsur/Pentahelix (Pemerintah, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi, Media, dan
Masyarakat). Dasar pembentukan FPRB adalah UU No.24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana,
dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008, tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Sebagai salah satu ajang berbagi pengalaman antar pegiat kemanusiaan dan kebencanaan serta
peningkatan kapasitas dalam upaya pengurangan risiko bencana, yang melibatkan unsur pentahelix,
Forum PRB Jawa Timur bermaksud menyelenggarakan Jambore Kemanusiaan II FPRB Jatim 2023 dengan
tema “Humanity for All ” pada:
Hari : Jum’at - Minggu
Tangal : 18-20 Agustus 2023
Tempat : Coban Putri, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur
Catatan : - Jumlah peserta masing-masing perwakilan FPRB 10 orang (5 orang Pengurus + 5 orang
perwakilan dari FPRB Desa).
- Masing-masing perwakilan FPRB membawa perlengkapan/tenda sendiri.
- Pendirian tenda dibuka mulai hari Jumat pukul 14.00 WIB.
- menugaskan personel BPBD untuk mendampingi Forum PRB Kabupaten/Kota sebagai
peserta dalam kegiatan tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon dengan segala hormat Bapak/Ibu Kalaksa berkenan hadir
dalam Puncak acara Humanitarian Day yang di kemas dalam kegiatan Jambore Kemanusiaan II FPRB
Jatim 2023, pada :
Hari : Sabtu
Tangal : 19 Agustus 2023
Waktu : Pukul 09.30 - selesai WIB
Tempat : Coban Putri, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

Demikian undangan ini disampaikan, atas atensi dan kerjasamanya yang baik diucapkan terimakasih, PIC
(Ketua Panitia, nama Saiful Anam, S.Ag, nomor kontak : +62 858-5225-4977).

Mengetahui, Ketua Panitia


Sekretaris Jendral Jambore Kemanusiaan
Forum PRB Jatim

Catur Sudarmanto, S.Sos, M.M.B Saiful Anam, S.Ag


FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA
PROVINSI JAWA TIMUR
fprbjawatimur@gmail.com
SK KEMENKUMHAM NO : AHU-0006427.AH.01.07
Sekretariat : Jl. Letjend. S. Parman No.55, Krajan Kulon, Waru, Kec. Waru, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur 61256

Pemberitahuan dan Undangan ini ditujukan kepada :

1. Deputi Kesiapsiagaan BNPB


2. Deputi Logistik BNPB
3. Direktur Pencegahan BNPB
4. Sekda Provinsin Jawa Timur, selaku Kepala BPBD Provinsi Jawa Timur
5. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur
6. Koordinator Siap Siaga Provinsi Jawa Timur
7. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso
8. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangkalan
9. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyuwangi
10. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar
11. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro
12. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gresik
13. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jember
14. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jombang
15. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri
16. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lamongan
17. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang
18. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun
19. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan
20. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang
21. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto
22. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nganjuk
23. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ngawi
24. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pacitan
25. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pamekasan
26. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan
27. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ponorogo
28. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo
29. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sampang
30. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sidoarjo
31. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Situbondo
32. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumenep
33. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Trenggalek
34. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban
35. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tulungagung
36. Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu
37. Kepala Pelaksana BPBD Kota Blitar
38. Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri
39. Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun
40. Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang
41. Kepala Pelaksana BPBD Kota Mojokerto
42. Kepala Pelaksana BPBD Kota Pasuruan
43. Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo
44. Kepala Pelaksana BPBD Kota Surabaya
Kerangka Acuan Kegiatan
Jambore Kemanusiaan Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Timur II
Tahun 2023

A. Pendahuluan dan Latar Belakang

Memperhatikan dokumen kajian risiko bencana provinsi Jawa Timur tahun 2022-2026,
Jawa Timur memiliki 14 jenis ancaman serta kondisi kerentanan dan kapasitas yang telah
diidentifikasi tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur. Tingginya potensi risiko bencana
di Jawa Timur tentunya memerlukan keterlibatan seluruh pihak, bukan hanya pemerintah
saja, namun seluruh elemen masyarakat untuk melakukan berbagai upaya-upaya
pengurangan risiko bencana.
Menurut undang-undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (PB)
menyebutkan bahwa PB merupakan serangkaian upaya yang meliputi penetapan
kebijakan pembangunan yang menyebabkan timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi. Kegiatan pencegahan bencana adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/ atau
mengurangi ancaman bencana.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi ancaman bencana sering juga dikenal
sebagai upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB). PRB didefinisikan sebagai konsep
dan praktik mengurangi risiko bencana melalui upaya sistematis untuk menganalisis dan
mengelola faktor-faktor penyebab dari bencana termasuk dengan diminimalisir nya
paparan terhadap ancaman, penurunan kerentanan manusia dan properti, pengelolaan
lahan dan lingkungan yang bijaksana, serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap
kejadian yang merugikan. Isu tentang PRB tidak hanya ada di indonesia saja, namun telah
menjadi perhatian khusus dalam kancah internasional, salah satunya adalah Hyogo
Federation Actions (HFA), Sendai Frameworks, Paris Agreements tentang perubahan
iklim, dan yang terbaru adalah Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di
Bali tahun 2022.
Berdasarkan PP No 21 Tahun 2008 tentang PB, RPJMN tahun 2019-2024, Perda No 3
Tahun 2010 tentang PB, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jawa Timur
melakukan pergerakan upaya-upaya dalam mengurangi risiko bencana yang merupakan
salah satu organisasi dari berbagai unsur masyarakat mulai dari pemerintah, akademisi,
dunia usaha, masyarakat dan media. Keberadaan FPRB juga memiliki program kerja
dengan salah satu prioritas targetnya adalah penguatan kapasitas kelembagaan dan unsur-
unsur anggota FPRB Jawa Timur dalam lingkup kegiatan penanggulangan bencana dan
pengurangan risiko bencana.
Tahun 2021 FPRB jatim menggelar acara Jambore Forum PRB di Trawas, Kabupaten
mojokerto, dari kegiatan tersebut telah melahirkan isu pembentukan klaster PB. klaster
tersebut akan diaktivasi pada masa tanggap darurat bencana, seperti klaster pengungsian
dan perlindungan, klaster logistik, klaster kesehatan, klaster pendidikan dan klaster
pemulihan dini. Hal tersebut kemudian ditelusuri kembali sehingga ditemukan bahwa
dibutuhkannya regulasi yang agar bisa menurunkan mandat Perda PB No. 3 tahun 2010
untuk menjadi rujukan kebijakan yang dapat mengatur tentang kemitraan
penyelenggaraan PB Provinsi Jawa Timur agar pola relasi, fokus area setiap unsur
pentahelix dapat ditata sehingga meminimalisir potensi overlapping, serta
memaksimalkan peluang mobilisasi sumber daya secara kolektif.
Bencana adalah urusan bersama, merupakan suatu pernyataan yang tidak dapat diganggu
gugat karena terkait tentang kemanusiaan. Berbagai peristiwa yang merenggut banyak
nyawa manusia, dan harta benda menjadi sebuah kesedihan tersendiri bagi tiap individu
yang mengalami kemalangan. selain itu berbagai upaya PB juga telah dilakukan, namun
saat ini masih belum sempurna, masih banyak permasalahan-permasalahan yang menjadi
evaluasi agar pelaksanaan PB bisa menjadi lebih baik. Sebagai simbol bahwa apa yang
telah terjadi tidak boleh dilupakan, kegiatan jambore FPRB Jawa Timur dilaksanakan
bertepatan dengan hari kemanusiaan internasional (humanitarian day).

B. Tantangan dan Peluang

Isu strategis yang dirumuskan dalam dokumen Rencana Penanggulangan Bencana, serta
pemahaman tentang PB, pola koordinasi dan agenda tiap aktor yang belum cukup saling
terhubung menjadi kendala sinergitas aktif kolektif dan berbagai sumber daya untuk
meningkatkan efektifitas urusan bencana menjadi perhatian semua pihak.
Climate Change atau perubahan iklim yang kini terjadi menjadi salah satu tantangan
tersendiri bagi semua sektor. iklim yang tidak menentu memberikan dampak yang cukup
signifikan. Potensi bencana akibat adanya perubahan iklim mengalami peningkatan, jika
musim hujan datang terjadi banjir, dan saat terjadi musim kemarau kekeringan terjadi.
Bencana yang terjadi tidak hanya diakibatkan dari perubahan iklim saja, tapi juga ada
yang disebabkan dari aktivitas bumi, dan juga bencana non alam lainnya. Potensi bencana
yang terjadi di wilayah Jawa Timur ada 14 jenis ancaman, berkaca pada bencana semeru
tahun 2021 silam yang penanganannya mendapatkan banyak evaluasi salah satunya
adalah penumpukan relawan, maka dalam hal ini perlu dipikirkan sebuah metode yang
efektif dan efisien dalam mengelola potensi relawan saat masa tanggap darurat.
Selain itu upaya peningkatan peran Pentahelix dalam PRB juga harus selalu disuarakan,
selain untuk mencapai tujuan PRB yang komprehensif. saat ini peran pentahelix sudah
cukup bagus, akan tetapi dalam beberapa kasus masih sering terjadi overlapping tugas
dalam pemerintahan, ego sektoral dari berbagai komunitas atau organisasi, lemahnya
koordinasi antara pihak akademisi, masyarakat, dan pemerintah, kemudian perlu
ditingkatkannya peran dunia usaha dalam PB, serta media yang perlu memahami PB
sehingga informasi yang sampai pada masyarakat dapat lebih berbobot dan dapat
dipertanggungjawabkan untuk membangun kesadaran masyarakat terkait PB.
Kesadaran masyarakat terkait PB yang dibangun oleh Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) juga telah mencapai unsur terkecil dari negara, yakni desa. BNPB juga
telah menciptakan sebuah kebijakan tentang Desa Tangguh Bencana (Destana) yang
mana desa tersebut akan mendapatkan gelar Destana setelah menyelesaikan berbagai
persyaratan tentang rangkaian PB dengan indikator-indikator yang telah disusun dengan
sedemikian rupa. Akan tetapi dalam praktiknya, setelah destana terbentuk dalam beberapa
kasus tidak ada proses keberlanjutan dari desa terkait dengan alasan tidak adanya
anggaran kebencanaan dalam rencana anggaran desa, sehingga diperlukan sebuah
intervensi dan advokasi agar kebencanaan dapat masuk dalam RPJMDes.

C. Forum Pengurangan Risiko Bencana- Jawa Timur (FPRB Jatim)

Forum PRB Jatim merupakan sebuah wadah mandiri yang bertujuan memfasilitasi wadah
koordinasi multipihak untuk sinergitas pelibatan multipihak dalam PB. Dibentuk sebagai
salah satu upaya bersama untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan Bencana di Jawa
Timur, keberadaan FPRB diharapkan dapat mendorong agenda strategis dan turut meng-
advokasi berbagai pihak untuk mencapai penyelenggaraan PB yg efektif di Jawa Timur,
selaras dengan tujuan-tujuan global yang termaktub dalam Sendai Framework for
Disaster Risk Reduction (SFDRR) atau Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko
Bencana 2015-2030.
FPRB telah turut mendorong aksi-aksi di tingkat lokal untuk memastikan terpenuhinya
prioritas aksi kerangka global tersebut yakni dengan meningkatkan pemahaman risiko
bencana, penguatan tata kelola risiko, melakukan berbagai investasi PRB untuk
membangun ketangguhan, serta meningkatkan manajemen risiko. Mengacu pada program
kerja FPRB yang telah disahkan, dengan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan tiap 2
tahun sekali, FPRB mengadakan Jambore Forum PRB se- Jawa Timur dengan harap
dapat menjadi salah satu kegiatan yang dapat mempertemukan pegiat kebencanaan untuk
bertukar pengalaman, menambah relasi, meningkatkan kapasitas tentang kebencanaan
serta menumbuhkan semangat PRB untuk terus menerus disebarluaskan kepada
masyarakat luas sehingga risiko bencana dapat berkurang.

D. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah :
1. Meningkatkan kapasitas anggota Forum PRB dalam Penanggulangan Bencana
2. Mengidentifikasi akar masalah dan isu strategis yang berkembang dalam masyarakat
terkait Penanggulangan Bencana di Jawa Timur
3. Menemukan strategi advokasi kebijakan program Destana masuk dalam RPJMDes
4. Menggali sistem manajemen relawan saat tanggap darurat
5. Merajut peran pentahelix dalam Penanggulangan Bencana

E. Hasil
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1. Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam Penanggulangan Bencana
2. Meningkatkan peran serta masyarakat/komunitas dalam pengurangan risiko bencana,
sebagai salah satu implementasi UU Nomor 24 Tahun 2007, bahwa bencana adalah
urusan bersama.
3. Mendorong kebijakan/pengintegrasian program Desa Tangguh Bencana (Destana) ke
dalam RPJM Desa
4. Terciptanya manajemen dan pengelolaan relawan saat tanggap darurat yang lebih
efektif dan efisien
5. Meningkatnya peran Pentahelix dalam Penanggulangan Bencana

F. Sasaran
Sasaran kegiatan ini terdiri dari perwakilan pemerintah dan non pemerintah dari unsur
pentahelix yang akan turut serta dalam meramaikan kegiatan jambore FPRB Jatim batch
2 dalam rangka peningkatan kapasitas dalam Penanggulangan Bencana.

G. Gambaran Alur Kegiatan


Rangkaian kegiatan dilakukan 3 hari 2 malam, peserta akan berkemah dengan membawa
peralatan yang dibutuhkan secara pribadi. berikut alur kegiatan jambore kemanusiaan
FPRB Jatim tahun 2023:
a. Hari pertama:
Melakukan registrasi, mendirikan tenda, menyesuaikan dan berbenah diri, serta
mengikuti briefing dari panitia.
b. Hari kedua:
Pembukaan yang akan diikuti oleh semua peserta dengan serangkaian acara yang
akan dibuka secara resmi oleh Ibu Dra. Khofifah Indar Parawansa (Gubernur
Jawa Timur), dan dihadiri oleh BNPB, BPBD Jatim, DPRD Jatim, serta undangan
lainnya, yang dilanjutkan dengan bakti sosial.
Setelah pembukaan acara dilanjutkan dengan seminar kebencanaan dengan
narasumber : Drs. Pangarso Suryotomo (BNPB), Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno,
MT (PSMB UVN Yogyakarta), Dr. Istu Hari Subagio, SE, MM (Ketua Komisi A
DPRD Jawa Timur).
Setelah ishoma peserta akan dibagi menjadi 4 kelompok untuk mengikuti Forum
Group Discussion (FGD) secara serentak di kelas dan materi serta narasumber
yang berbeda, masing-masing kelas akan di dampingi oleh satu orang moderator
dan Notaker.
c. Hari ketiga:
Berisi lomba-lomba antar FPRB tiap kabupaten/kota, acara puncak (sharing
session) dan diakhiri dengan ceremony penutupan.
H. Alur dan Proses Pelaksanaan
1. Pendaftaran Peserta
a. Pendaftaran dibuka mulai dari tanggal 19 Juli s.d 10 Agustus 2023
b. Peserta melakukan registrasi melalui link :
https://s.id/registrasijamborefprbjatim2023
c. Kegiatan ini tidak dipungut biaya (Free)
2. Persyaratan Peserta
a. Merupakan anggota dari FPRB Kab/Kota atau FPRB Desa yang aktif, dan atau
anggota FPRB Jatim
b. Follow akun Instagram @fprbjawatimur
c. Melakukan pendaftaran secara online dan konfirmasi langsung ke PIC (Alfin) di
nomor 081935145447
d. peserta dalam kondisi sehat jasmani dan rohani
e. Setiap peserta membawa donasi berupa Beras/Gula/Minyak Goreng/lainnya (bahan
sembako) sebanyak 1 kg/1 lt untuk keperluan aksi (baksos)

3. Kewajiban Peserta
a. Peserta datang pada tanggal 18 Agustus 2023 dan melakukan registrasi
(menyerahkan surat tugas & surat keterangan sehat)
b. Peserta wajib mematuhi tata tertib yang ada
c. Peserta membawa keperluan dan kebutuhan pribadi (tenda, obat-obatan)

4. Tata Tertib Peserta


a. peserta dilarang buang sampah sembarangan
b. peserta dilarang membawa minuman beralkohol
c. peserta dilarang membawa senjata tajam selain perlengkapan logistik
d. peserta dilarang keluar/meninggalkan lokasi kegiatan tanpa seizin panitia

5. Fasilitas Peserta
a. Minuman air mineral
b. Makan 5x selama kegiatan
c. Piagam dalam bentuk soft file
d. Layanan kesehatan darurat

6. Ketentuan Pelaksanaan
a. Segala bentuk kehilangan pribadi bukan tanggung jawab panitia
b. Panitia tidak bisa dituntut atas adanya dampak kejadian musibah yang
terjadi selama pelaksanaan kegiatan.

7. Jadwal Kegiatan
Pengisi
Waktu Kegiatan Acara
Pra Kegiatan, 18 Agustus 2023
Registrasi Panitia
13.00-19.00 Penyesuaian dan Benah diri (Pendirian tenda) Panitia
19.30-21.00 Briefing Panitia
19 Agustus 2023
08.00 - 09.00 Pembukaan Panitia
Upacara Puncak Humanitarian Day, dan dilanjutkan dengan Seminar Panitia &
09.00-11.00 Kebencanaan dengan Narasumber : Nara
-Drs. Pangarso Suryotomo (BNPB) Sumber
-Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno, MT (PSMB UVN Yogyakarta)

11.00-12.00 Bakti Sosial Panitia


12.00-13.00 Ishoma Panitia
Materi Kelas A Materi Kelas C Materi Kelas D
(Narasumber Materi Kelas B (Narasumber (Siap Siaga
BMKG) (BPBD Jatim) DPRD Jatim) Jatim)
Manajemen
Relawan Saat Integrasi
Tanggap Peran Pentahelix Destana dalam Nara
13.00-15.00 Climate Change Darurat dalam PB RPMDes Sumber
15.00-15.30 Coffe Break Coffe Break Coffe Break Coffe Break Panitia
15.30-17.30 FGD FGD FGD FGD Fasilitator
17.30-19.00 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Panitia
19.00-21.00 RTL RTL RTL RTL Fasilitator
21.00-00.00 Malam Keakraban Panitia
00.00-05.00 Istirahat Panitia
20 Agustus 2023
05.00-06.00 Senam Pagi Panitia
06.00-07.00 Bersih diri Panitia
07.00-08.00 Sarapan Panitia
08.00-09.00 Persiapan lomba Panitia
09.00-12.00 Fun Game Panitia
12.00-13.00 Ishoma Panitia
13.00-15.00 Puncak Acara Bincang PB Panitia
15.00-16.00 Penutupan Panitia
16.00-selesai Sayonara Panitia

8. Alur Kegiatan Jambore II


Bulan Status Catatan

Juni Rapat Koordinasi 1 Minggu 1

Rapat Koordinasi 2 Minggu 2

Survey Lokasi Minggu 3

Juli Penyebaran Pamflet Minggu 1

Pendaftaran Peserta Minggu 3-4

Agustus Rapat Pemantapan Minggu 1 & 2

Pelaksanaan 18-20 Agustus 2023


I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Jambore ini akan diselenggarakan pada:
Hari : Jumat - Minggu
Tanggal : 18- 20 Agustus 2023
Lokasi : Coban Putri, Tlekung Kec. Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

J. Peserta dan Narasumber


❖ Peserta
Peserta yang diundang adalah sebanyak 500 orang, terdiri dari 10 orang perwakilan dari
FPRB Kab/Kota se Jawa Timur yang melibatkan FPRB desa yang aktif, serta pengurus
& anggota atau mitra FPRB Jawa Timur.

❖ Narasumber dan Fasilitator


Narasumber :
 BNPB,
 PSMB UPN Veteran Yogyakarta,
 DPRD Jawa Timur,
 BPBD Jawa Timur,
 BMKG,
Fasilitator :
FPRB Jawa Timur,

K. Tema Agenda Jambore II


Lima isu strategis yang akan menjadi bahasan dalam FGD Jambore kemanusiaan II :
1. Climate Change
2. Manajemen & Pengelolaan Relawan Saat Tanggap Darurat
3. Meningkatkan peran Pentahelix
4. Integrasi Destana dengan RPJMDes
5. SPM Sub Urusan Bencana.

L. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini disusun untuk dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan Jambore kemanusiaan FPRB Jawa Timur Batch 2, untuk
pertanyaan dan saran bisa disampaikan kepada narahubung kami.

Besar harapan kami untuk mendapatkan dukungan dan kerjasama seluruh pihak untuk
keberhasilan dan tercapainya tujuan kegiatan ini, dan atas dukungan serta kerjasamanya
kami sampaikan terimakasih.

Surabaya, 10 Juli 2023


Ketua Pelaksana,

SAIFUL ANAM, S.Ag

Anda mungkin juga menyukai