Anda di halaman 1dari 24

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

PENYELENGGARAAN PERIZINAN PENDIRIAN, PERUBAHAN DAN PENUTUPAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemenuhan akses pendidikan merupakan salah satu agenda utama Pemerintah dan
Pemerintah Daerah dalam rangka pembangunan pendidikan. Program wajib belajar 12
(Dua belas) tahun harus diimbangi dengan penyediaan akses pendidikan menengah,
melalui pendirian Unit Sekolah Baru (USB) SMK dan program-program lain yang bersifat
menambah daya tampung peserta didik, demikian juga dengan peningkatan kebijakan
program perluasan akses pendidikan menengah, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMK).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
80 Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal, bahwa sasaran pembangunan
pendidikan menengah adalah setiap Warga Negara Indonesia usia 16 (enam belas) tahun
sampai dengan 18 (delapan belas) tahun harus melanjutkan ke jenjang pendidikan
menengah, sehingga hal ini dapat mempercepat pencapaian Angka Partisipasi Kasar
(APK) pendidikan menengah.
Perluasan akses pendidikan menengah khususnya Sekolah Menengan Kejuruan (SMK)
diwujudkan dengan salah satunya melalui program pendirian Unit Sekolah Baru (USB)
SMK, yang tentu saja merupakan kewajiban pemerintah atau pemerintah daerah. Dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan dan/atau pengembangan potensi SMK agar
tercapai secara efektif dan efisien, maka pemenuhan 8 (delapan) aspek Standar Nasional
Pendidikan (SNP) menjadi dasar pengelolaan dan penyelenggaraan satuan pendidikan,
dan oleh karenanya dimungkinkan terjadi Perubahan Nama dan/atau Bentuk dari Nama
dan/atu Bentuk Sekolah Menengah Kejuruan Negeri/Swasta tertentu menjadi Nama
dan/atau Bentuk Sekolah Menengah Kejuruan Negeri/Swasta baru lainnya.
Prosedur Operasional Standa (POS) Penyelenggaraan Perizinan Pendirian, Pembukaan,
Perpanjangan, Perubahan dan Penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan
Swasta ini terdiri atas :
(a) Pembukaan,
(b) POS Perubahan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, dan
(c) POS Perizinan Penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, POS ini disusun
sebagai pedoman teknis pelaksanaan penyelengaaraan Perizinan Pendidikan Sekolah
Menengah Atas Negeri, Perubahan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, serta
penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan Standar Operasional Prosedur Perizinan Pendiriaan,
Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan SMK:
1. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. UU Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Hutang;
3. UU Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4724);
4. UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5038);
5. UU Nomor 23 tahunj 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
7. UU Nomor 4 tahun 2022 tentang Provinsi Sulawesi Selatan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentanhg Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berbasis Risiko;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha di Daerah;
12. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia;
13. Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP);
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 tahun 2009 tentang Standar Biaya
Operasi Non Personalia tahun 2009 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/SEDERAJAT),
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB),
dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pendirian Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
17. Kepmendikbud No. 1005/P/2020 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
Pendidikan Dasar Menengah;
18. Permendikbud No. 6 Tahun 2018 tentang penugasan guru dan Kepala Sekolah;
19. Permendikbud No. 025 Tahun 2018 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Terintegrasi
secara Elektronik Sektor Pendidikan dan Kebudayaan
20. Permendikbud No. 32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal
Pendidikan;
21. Permendikbud No. 32 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK;
22. Permendikbud No. 36 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Permendikbud Nomor 59
Tahun 2014 tentang K13;
23. Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
24. Kepmendikbudristek No. 262 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
dalam rangka Pemulihan Pembelajaran
25. Perda Provinsi Sulawesi Selatan No. 2 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan di Provinsi Sulawesi Selatan
26. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No. 85 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan;
27. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No. 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
28. Surat Edaran Kemendikbudristek No. 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin
Pendirian Satuan Pendidikan;
29. Kepmendikbud No. 165/M/2021 Tahun 2021 tentang Program SMK PK.
30. Peraturan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan No. 06/D.D5/KK/2018 Tahun 2018 tentang Spektrum Keahlian
SMK/MAK

3. Maksud dan Tujuan


Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Perizinan Pendirian, Perubahan
dan Penutupan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimaksudkan sebagai acuan
pelaksanaan dan mekanisme standar tentang keseluruhan rangkaian proses
penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan penutupan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
Pelaksanaan Porsedur Operasional Standar (POS) dimaksud, bertujuan untuk mengatur
proses penyelenggaraan Perizinan Pendirian, perubahan dan penutupan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) .
4. Penyelenggaraan Perizinan
Penyelengaaran Proses Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri/Swasta adalah : (1) Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, (2)
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi
Sulawesi Selatan, (3) Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, dan (4) Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan lain yang terkait.
5. Pengguna Fasilitas Perizinan
Pihak yang memanfaatkan fasilitas Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri adalah pihak yang memiliki kebijakan atau inisiatif
Pendirian atau Perubahan Sekolah Menengah Kejuruan, yaitu meliputi :
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Provinsi
6. Pembiayaan
Penyelenggaraan Proses Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri dbiayai dari Sumber Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi Sulawesi Selatan dan sumber lain yang tidak mengikat.
7. Evaluasi
Evaluasi Proses Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri dapat dilakukan secara bersama-sama antara pihak penyelenggara
Perizinan (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas
Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait
lainnya.

B. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PENDIRIAN SMK


1. Pengertian
Pendirian SMK merupakan pembukaan satuan pendidikan menengah kejuruan baru
yang memiliki paling sedikit 1 (satu) Program Keahlian dengan paling sedikit 2 (dua)
kompetensi keahlian sesuai dengan program dan kompetensi keahlian yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
2. Persyaratan Perizinan Pendirian SMK
a. Persyaratan Pokok
1) Memiliki surat rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi
Selatan;
2) Khusus SMK Swasta : Memiliki bukti pemenuhan komitmen yang dinyatakan
berlaku efektif berupa:
(a) Nomor Induk Berusaha (NIB);
(b) Izin Usaha yang berlaku efektif;
(c) Izin Lokasi berlaku efektif bagi pelaku usaha sektor pendidikan yang
memiliki lahan seluas lebih dari 1 (satu) hektar;
(d) Izin Lokasi Perairan berlaku efektif untuk bidang keahlian Kemaritiman dan
Perairan;
(e) Izin Lingkungan berlaku efektif berupa izin Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH);
3) Izin Mendirikan Bangunan berlaku efektif untuk bangunan sesuai kompetensi
keahlian yang dibuka.
4) Memiliki lahan sekurang-kurangnya 10.000m 2. Lahan berada dalam satu lokasi.
Lahan tersebut diharapkan menopang Ruang Pembelajaran Umum (RPU), Ruang
Pembelajaran Khusus (RPK) dan Ruang Penunjang (RP) sesuai dengan jumlah
Rombongan Belajar (Rombel);
5) Memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dari instansi berwenang;
6) Memiliki site plan/master plan dari instansi yang berwenang;
7) Adanya surat pernyataan tentang pengadaan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya operasional dari Dinas
Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan;
8) Adanya analisis pendaftar dari lulusan SMP/MTs/Sederajat yang disertai Angka
Partrisipasi Kasar di daerah (kecamatan) sekolah yang akan didirikan;
9) Tidak membuka Kompetensi dan/atau konsentrasi Keahlian Teknik Komputer
Jaringan dan Akuntansi dan Keuangan Lembaga;
10) Memiliki dukungan perusahaan industri/industri pasangan yang sesuai dengan
kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian yang dibuka;
11) Memiliki sarana dan prasarana minimal Ruang Pembelajaran Umum (RPU),
Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) dan Ruang Penunjang (RP) sesuai kebutuhan
yang dibuktikan dokumen yang sah;
12) Ada dukungan IDUKA dalam mendukung proses pembelajaran. IDUKA yang
dimaksud adalah yang bergerak dalam bidang pekerjaan sesuai dengan
kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian yang akan dibuka. Dukungan
dibuktikan dengan MoU antara SMK dan IDUKA;
13) Dana yang tersedia untuk 1 (satu) rombel dalam rekening atas nama
Yayasan/Penyelenggara Pendidikan dalam bentuk giro biaya non personalia
pada bank milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk proyeksi
pembiayaan selama 3 (tiga) tahun (khusus SMK Swasta) ;
14) Memiliki Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS).
b. Persyaratan Teknis
1) Hasil studi kelayakan
(a) Tata Ruang, Geografis dan Ekologis
(1) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada di daerah yang sesuai dengan rencana umum tata
ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi dari Instansi yang berwenang
dan memiliki site plan
(2) Geografis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang strategis. Dibuktikan dengan
alamat lokasi yang mudah dijangkau dengan transportasi
(3) Ekologis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang ramah lingkungan, jauh dari
kebisingan dan polusi
(b) Prospek Pendaftar, Sosial dan Budaya
(1) Pendaftar
Analisis jumlah pendaftar dengan menghitung jumlah lulusan SMP/MTs?
Sederajat di wilayah sekitar serta menghitung jumlah yang telah
tertampung di Satuan Pendidikan Menengah di wilayah sekitarnya
berdasar Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk daerah pemohon
(kecamatan);
(2) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat sekitar yang dibuktikan dengan surat
pernyataan dukungan dari:
(a) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa;
(b) Tokoh agama/masyarakat;
(c) Kepala SMP/MTs/Sederajat.
(3) Budaya
Sekolah berada dalam lingkungan budaya yang memiliki kearifan lokal
baik dari segi bahasa, seni dan budaya.
(c) Daya Tampung
Data mengenai kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan satuan
pendidikan formal sejenis yang ada
(d) Potensi sumber daya lingkungan
Satuan pendidikan memiliki sumber daya lingkungan :
(1) Sesuai dengan kebutuhan kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian;
(2) Dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran; dan
(3) Kemudahan mendapat bahan baku;
(e) Potensi lapangan kerja/kuliah di Perguruan Tinggi
Kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian yang didirikan memiliki potensi
lapangan kerja/Perguruan Tinggi, baik di daerahnya maupun di luar daerah.
2) Isi Pendidikan;
Sekolah menyusun rancangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP
dan/atau KOSP) dengan sistematika mengikuti petunjuk teknis yang berlaku.
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan;
(a) Setiap guru mata pelajaran memiliki kualifikasi pendidikan minimal Diploma
Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dari Perguruan Tinggi terakreditasi, dan/atau
memiliki sertifikat profesi sebagai guru, yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
(b) Kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi :
(1) Memiliki kualifikasi paling rendah S1 atau D-IV;
(2) Berusia maksimal 56 tahun;
(3) Sehat jasmani, rohani dan bebas narkoba;
(4) Tidak pernah terkena hukuman;
(5) Memiliki sertifikat pendidik;
(6) Memiliki sertifikat Guru Penggerak;
(7) Memiliki pangkat minimal Penata Tingkat I/III-c bagi PNS
(8) Memiliki jenjang minimal guru ahli pratama bagi pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja.
(c) Memiliki minimal 2 (dua) orang Guru Mata Pelajaran Produktif (Mata
Pelajaran C) atau Instruktur kejuruan untuk 1 (satu) rombongan belajar
setiap kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian pada tahun pertama;
(d) Setiap pendidik/guru memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memilikim kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional;
(e) Kompetensi pendidik/guru sebagai agen pembelajaran pada jenjang
pendidikan menengah, meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, komnpetensi profesional dan kompetensi sosial, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(f) Setiap pendidik/guru memiliki latar belakang pendidikan dengan program
pendidikan (ijazah dan/atau sertifikat keahlian) yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan;
(g) Tenaga kependidikan (tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium dan petugas layanan khusus) memiliki kriteria :
(1) Tenaga Administrasi :
(a) Satuan Pendidikan Menengah memiliki 1 (satu) orang Kepala Tata
Usaha/Koordinator TU dengan kualifikasi akademik pendidikan
minmal Diploma-3 dengan jurusan/program keahlian yang relevan;
(b) Memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang staff Tata Usaha
Sekolah, dengan kualifikasi akademik minimal Sekolah Menengah
Atas (SMA) atau sederajat.
(2) Tenaga Perpustakaan
Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang petugas/tenaga
perpustakaan (pustakawan), dengan kualifikasi akademik pendidikan
minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat
(3) Tenaga Laboratorium
Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang petugas/tenaga
laboratorium (laboran), dengan kualifikasi akademik pendidikan minimal
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat
(4) Petugas Layanan Khusus
Sekolah memiliki penjaga, tenaga kebersihan dan pesuruh.
4) Sarana dan Prasarana
SMK memiliki Sarana dan Prasarana Pendidikan dengan memenuhi kriteria
sebagai berikut:
(a) Lahan Sekolah memenuhi ketentuan:
(1) Memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat;
(2) Terhindar dari pencemaran air;
(3) Terhindar dari kebisingan;
(4) Terhindar dari pencemaran udara;
(5) Tidak berada dalam daerah bencana.
(b) Bangunan sekolah memenuhi ketentuan teknis konstruksi bangunan
meliputi:
(1) Konstruksi yang stabil;
(2) Konstruksi yang kokoh;
(3) Sistem pencegahan bahaya kebakaran;
(4) Fasilitas ramah anak;
(5) Penangkal petir
(c) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
(1) Ventilasi udara;
(2) Pencahayaan;
(3) Sanitasi;
(4) Tempat sampah;
(5) Bahan bangunan yang aman
(d) Sekolah memiliki luas lantai bangunan sesuai dengan ketentuan minimal
(e) Bangunan sekolah memiliki instralasi listrik dengan daya sesuai kebutuhan
rill operasi penuh
(f) Sekolah memiliki Ruang Pembelajaran Umum yang terdiri atas :
(1) Ruang Kelas meliputi :
(a) Jumlah minimal 0,8 kali banyaknya rombel,
(b) Luas lantai rasio minimum 2m 2 (untuk 1 rombel kurang dari 18 anak
luas minimum 36m2)
(c) Perabot
(d) Peralatan pendidikan
(e) Media pendidikan
(f) Perlengkapan lain
(2) Ruang Perpustakaan meliputi:
(a) Luas minimum 1,5 kali ruang kelas
(b) Mudah dijangkau dan terhindar kebisingan
(c) Ada 5 jenis buku berkaitan dengan kompetensi dan/atau konsentrasi
keahlian yang dibuka
(d) Perabot
(e) Media pendidikan
(f) Perlengkapan lain
(3) Ruang TIK meliputi:
(a) Jumlah 1 ruang untuk menampung 1 (satu) roimbel
(b) Perabot
(c) Peralatan TIK
(d) Media pendidikan
(4) Ruang Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan meliputi:
(a) Minimum 1 (satu) ruang
(b) Perabot
(c) Peralatan seni budaya, prakarya dan kewirausahaan
(d) Media pendidikan
(g) Memiliki Ruang Penunjang sesuai dengan standar sarana prasarana
pendidikan, meliputi sekurang-kurangnya :
(1) Ruang pimpinan memenuhi ketentuan:
(a) Luas minimum 18m2
(b) Lebar minimum 3m
(c) Kursi pimpinan
(d) Meja pimpinan
(e) Kursi dan meja tamu
(f) Lemari
(g) Papan statistik
(h) Simbol kenegaraan
(i) Tempat sampah
(j) Jam dinding
(2) Ruang guru memenuhi ketentuan:
(a) Rasio minimum 4m2/guru
(b) Luas minimum 56 m2
(c) Kursi meja
(d) Meja kerja
(e) Lemari
(f) Kursi tamu
(g) Papan statistik
(h) Papan pengumuman
(i) Tempat sampah
(j) Tempat cuci tangan
(k) Jam dinding
(3) Ruang tenaga administrasi memenuhi ketentuan:
(a) Rasio minimum 4m2/guru
(b) Luas minimum 16m2
(c) Kursi meja
(d) Meja kerja
(e) Lemari
(f) Papan statistik
(g) Tempat sampah
(h) Komputer
(i) Filling cabinet
(j) Brankas
(k) Telepon
(l) Jam dinding
(m) Kotak kontak
(n) Penanda waktu
(4) Jamban memenuhi ketentuan:
(a) Jumlah minimum 3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1)
(b) Luas minimum per jamban 2m2
(c) Tersedia air
(d) Bersih
(e) Sarana lengkap
(5) Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan dan upacara
dengan memenuhi ketentuan:
(a) Luas minimum 1000 m2
(b) Memiliki bendera dan tiang bendera
(c) Memiliki peralatan olahraga
(d) Memiliki peralatan seni budaya
(e) Memiliki peralatan keterampilan
(6) Memiliki 2 (dua) jenis Ruang Praktik/Laboratorium yang memenuhi
ketentuan pada lampiran VI Permendikbud No. 34 tahun 2018, meliputi:
(a) Ruang praktik/laboratorium umum sesuai jenis dan kompetensi
keahlian memenuhi :
(1) Minimal 1 ruang untuk minimal 1 rombel
(2) Perabot
(3) Peralatan pendidikan
(4) Media pendidikan dan
(5) Perlengkapan lain
(b) Ruang praktik/laboratorium keahlian :
(1) Minimal 2 (dua) jenis ruang dengan rasio sesuai standar
(2) Perabot
(3) Peralatan pendidikan
(4) Media pendidikan
(5) Perlengkapan lain
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi;
Rancangan sistem evaluasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
pengembangan silabus dan penilaian uji kompetensi serta sertifikasi, meliputi:
(a) Dokumen KTSP dan/atau KOSP merancang siswa mengikuti berbagai ujian :
(1) Penilaian harian
(2) Penilaian tengah semester
(3) Penilaian akhir semester
(4) Penilaian kenaikan kelas
(5) Ujian Sekolah
(6) Ujian Paket Kompetensi
(7) Ujian Kompetensi Keahlian
(b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada dokumen KTSP
dan/atau KOSP dengan ketentuan :
(1) Meneyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
(3) Lulus ujian sekolah dengan kriteria yang ditetapkan oleh sekolah.
6) Manajemen dan Proses Pendidikan;
(a) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian Tugasnya
(b) Pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan
(c) Peraturan akademik
(d) Tata Tertib Satuan Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata Tertib Pendidik,
Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik, serta penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasaran pendidikan;
(e) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan
pendidikan, serta hubungan antara warga satuan pendidikan dan masyrakat.

3. Pengajuan Usulan
Izin Pendirian, Operasional SMK diusulkan dengan proposal yang ditujukan kepada :
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jl. Bougenville
No.5, Masale Telp. (0411) 441077 Makassar, Sulawesi Selatan Website :
https://proptsp.sulselprov.go.id/

4. Pelaksanaan Verifikasi Administrasi


a. Tim Pendirian SMK yang telah diktetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Sulawesi Selatan menyusun proposal dengan sistematika terlampir dan mengajukan
usulan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan;
b. Tim Pendirian SMK menyampaikan proposal beserta rekomendasi ke DPMPTSP;
c. Verifikasi administrasi dilakukan oleh Tim Verifikasi Administrasi yang dibentuk oleh
DPMPTSP;
d. Tim Verifikasi Administrasi melakukan verifikasi administrasi terhadap persyaratan
pokok;
e. Proses verifikasi menggunakan instrumen pendirian SMK/Swasta.
5. Penetapan Tim Penilai
Tim Penilai Perizinan Pendirian SMK diangkat dan ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang teridiri dari unsur :
a. Petugas/Personil Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan;
b. Petugas/Personil Cabang Dinas Pendidikan yang sesuai;
c. Petugas/Personil dari kantor DPMPTSP Provinsi Sulawesi Selatan;
d. Pengawas SMK yang berstatus sebagai asesor akreditasi sekolah.
6. Pelaksanaan Verifikasi Teknis
a. Kepala Dinas Pendidikan menugaskan Tim Penilai untuk melaksanakan verifikasi
lapangan sesuai jadwal dan surat tugas;
b. Tim Penilai melakukan verifikasi lapangan dengan mengecek secara faktual data dan
kondisi lapangan sesuai jadwal yang telah ditentukan;
c. Instrumentasi verifikasi teknis terhadap usulan Perizinan pendirian SMK disusun
sebagai dasar pemeriksaan kondisi calon SMK di lokasi pendirian;
d. Bukti pemenuhan hasil verifikasi teknis dilampirkan dalam bentuk foto-foto
dokumentasi, isian form instrumentasi dan bukti dokumen sah lainnya yang
ditunjukkan kepada Tim Penilai Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan;
e. Tim Penilai mengumpulkan data dan informasi lengkap dan detail untuk bahan
penyusunan laporan hasil; verifikasi teknis.
7. Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis
a. Instrumen Verifikasi Teknis Perizinan Pendirian SMK;
b. Bukti dokumen dan foto-foto pendukung;
c. Berita Acara Verifikasi, Pakta Integritas dan Pernyataan Kepala Cabang Dinas
Pendidikan tentang pelaksanaan Verifikasi Teknis;
d. Rekapitulasi hasil verifikasi teknis;
e. Laporan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
8. Pleno Hasil Verifikasi Teknis
a. Rapat Pleno hasil verifikasi teknis oleh Tim Penilai dan untuk kelayakan
pertimbangan rekomendasi izin pendirian SMK;
b. Kriteria kelayakan untuk mendapatkan izin pendirian SMK:
1) Memenuhi semua persyaratan pokok;
2) Memiliki nilai kelayakan seluruh komponen sekurang-kurangnya 75,00;
3) Khusus pada standar sarana dan prasarana minimal 65,00;
c. Sebelum rapat pleno Tim Penilai melakukan moderasi antar anggota tim untuk
menetapkan satu hasil verifikasi yang akan dilaporkan dalam rapat.
9. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan proses perizinan pendirian SMK atau Proses Perizinan Pendirian
dapat dilakukan secara bersama-sama antara DPMPTSP, Dinas Pendidikan Provinsi
Sulawesi Selatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan lain yang terkait.

10. Pengajuan Rekomendasi Perizinan ke DPMPTSP


a. Berdasarkan hasil rapat pleno dibuat rekomendasi untuk ditandatangani oleh Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan;
b. Dari hasil rapat pleno bagi usulan yang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan
pokok maupun teknis diberi kesempatan melengkapi kekurangan sampai dengan
maksimum 3 (tiga) bulan sejak diverifikasi, jika tidak mampu memenuhi persyaratan
maka usulan dinyatakan tidak layak;
c. Rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan diajukan ke
DPMPTSP untuk nmenjadi bahan penetapan Perizinan Pendirian SMK;
d. Tim Pertimbangan Teknis dari DPMPTSP memberikan persetujuan terhadap
rekomendasi yang diajukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
11. Penetapan Perizinan
a. DPMPTSP menerima rekomendasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan;
b. Berdasarkan rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan,
Kepala DPMPTSP menetapkan hasil Perizinan baik layak atau tidak layak;
c. Penetapan izin pendirian SMK bagi yang layak dibuat tiap kompetensi keahlian dan
berlaku untuk tahun pelajaran baru yang berlangsung sejak tanggal ditetapkan;
d. Bagi Pemohon yang ditolak diberikan pemberitahuan.

C. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PERUBAHAN NAMA SEKOLAH MENENGAH


KEJURUAN
1. Pengertian
Perubahan SMK adalah berubahnya nama dan/atau bentuk satuan pendidikan, karena
alasan:
a. Perubahan nama atau alamat dan/atau bentuk dari nama Satuan Pendidikan
tertentu menjadi nama atau alamat dan/atau bentuk Satuan Pendidikan yang lain;
b. Penggabungan 2 (dua) atau lebih satuan pendidikan menjadi 1 (satu) satuan
pendidikan baru dengan ketentuan:
(1) Pengertian Penggabungan Sekolah
Penggabungan sekolah adalah penggabungan dari 2 (dua satuan pendidikan
atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu satuan
pendidikan dan membubarkan satuan pendidikan yang lain;
(2) Kriteria Penggabungan Sekolah, memenuhi salah satu ketentuan berikut:
(a) Inisiatif lembaga penyelenggaraan pendidikan;
(b) Rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan berdasar hasil vierifikasi 8 SNP;
(c) Tidak mengajukan akreditasi selama 2 (dua) tahun dari batas akhir
berlakunya sertifikat akreditasi atau belum terakreditasi selama 2 (dua)
tahun;
(d) Jumlah peserta didik kurang dari 15 orang per rombel per tingkat;
(e) Sekolah tidak memiliki kerjasama dengan IDUKA;
(f) Sekolah terkait memiliki kesediaan menggabungkan sarana dan prasarana
dan sumber daya manusia.
c. Pemecahan dari 1 (satu) satuan pendidikan menjadi 2 (dua) satuan pendidikan atau
lebih;
d. Perubahan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat menjadi
diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah;
e. Perubahan program Pendidikan meliputi:
(1) Bertambah dan/atau berkurang bidang/program/kompetensi dan/atau
konsentrasi keahlian;
(2) Berubahnya nama kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian.
f. Pembaharuan status perijinan adalah bagi satuan pendidikan sebagai berikut:
(1) Izin Operasional dinyatakan berkahir dalam batas waktu tertentu sebagaimana
dialami oleh Satuan Pendidikan sebelum terbitnya Peraturan Pemerintah No. 5
tahun 2021;
(2) Bentuk-bentuk perijinan lainnya yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2. Persyaratan Perizinan Perubahan Nama SMK


a. Persyaratan Administrasi (Pokok)
1) Khusus SMK Swasta memiliki bukti pemenuhan komitmen yang dinyatakan
berlaku efektif berupa:
(a) Nomor Induk Berusaha (NIB);
(b) Izin Usaha yang berlaku efektif;
(c) Izin Lokasi berlaku efektif bagi pelaku usaha sektor pendidikan yang
memiliki lahan seluas lebih dari 1 (satu) hektar;
(d) Izin Lokasi Perairan berlaku efektif untuk bidang keahlian Kemaritiman dan
Perairan;
(e) Izin Lingkungan berlaku efektif berupa izin Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH);
(2) Izin Mendirikan Bangunan berlaku efektif untuk bangunan sesuai kompetensi
keahlian yang dibuka
(3) Memiliki pengantar dari Cabang Dinas Pendidikan di wilayah pemohon, setelah
dilakukan verifikasi awal oleh Pengawas Pembina;
(4) Permohonan Perubahan Nama dari satuan pendidikan yang mengacu pada
ketentuan yang berlaku;
(5) Usulan memuat hasil studi kelayakan yang berbasis data faktual;
(6) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kurikulum Nasional dan Muatan
Lokal serta berupaya memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP);
(7) Tanah yang digunakan SMK merupakan milik Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan dengan luas lahan minimal;
(8) Ada dukungan IDUKA dalam mendukung proses pembelajaran. IDUKA yang
dimaksud adalah yang bergerak dalam bidang pekerjaan sesuai dengan
kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian yang akan dibuka. Dukungan
dibuktikan dengan MoU antara SMK dan IDUKA
(9) Analisis kebutuhan peserta didik berdasar jumlah lulusan SMP/MTs/Sederajat,
daya tampung SMK pada kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian sejenis.
Analisis kebutuhan yang dimaksud harus menggambarkan calon peserta didik
yang belum tertampung pada konsentrasi keahlian sejenis dan disertai Angka
Partisipasi Kasar (APK) di daerah tersebut (Kecamatan);
(10)Memiliki dokumen kepemilikan sarana dan prasarana minimal meliputi Ruang
Pembelajaran Umum (RPU), Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) dan Ruang
Penunjang (RP) beserta kelengkapannya;
(11)Memiliki Izin Mendirikan Bangunan;
(12)Memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah dan Rencana Kerja Tahunan yang
mencantumkan penambahan program keahlian yang dibuka;
(13)Memiliki Rencana Anggaran dan Kegiatan Sekolah yang mengalokasikan dana
untuk perubahan satuan pendidikan.
b. Persyaratan Teknis
1) Hasil studi kelayakan
(a) Tata Ruang, Geografis dan Ekologis
(1) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada di daerah yang sesuai dengan rencana umum tata
ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi dari Instansi yang berwenang
dan memiliki site plan
(2) Geografis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang strategis. Dibuktikan dengan
alamat lokasi yang mudah dijangkau dengan transportasi
(3) Ekologis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang ramah lingkungan, jauh dari
kebisingan dan polusi
(b) Prospek Pendaftar, Sosial dan Budaya
(1) Pendaftar
Analisis jumlah pendaftar dengan menghitung jumlah lulusan SMP/MTs?
Sederajat di wilayah sekitar serta menghitung jumlah yang telah
tertampung di Satuan Pendidikan Menengah di wilayah sekitarnya
berdasar Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk daerah pemohon
(kecamatan);
(2) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat sekitar yang dibuktikan dengan surat
pernyataan dukungan dari:
(d) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa;
(e) Tokoh agama/masyarakat;
(f) Kepala SMP/MTs.
(3) Budaya
Sekolah berada dalam lingkungan budaya yang memiliki kearifan lokal
baik dari segi bahasa, seni dan budaya.
(c) Penduduk Usia Sekolah
Analisis jumlah lulusan SMP/MTs/Sederajat yang berada di wilayah
kecamatan kabupaten/kota yang menunjukkan belum tertampung di Satuan
Pendidikan Menengah;
(d) Jarak Satuan Pendidikan Sejenis
Data mengenai perkiraan jarak satuan Pendidikan yang diusulkan di antara
gugus satuan Pendidikan formal sejenis, minimal 10 Km;
(e) Daya Tampung
Data kepastian daya tampung dan lingkup jangkauan satuan pendidikan
formal sejenis yang ada;
(f) Potensi sumber daya lingkungan
Satuan pendidikan memiliki sumber daya lingkungan :
(1) Sesuai dengan kebutuhan kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian;
(2) Dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran; dan
(3) Kemudahan mendapat bahan baku;
(g) Potensi lapangan kerja/kuliah di Perguruan Tinggi
Kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian yang didirikan memiliki potensi
lapangan kerja/Perguruan Tinggi, baik di daerahnya maupun di luar daerah.
(h) Bursa Kerja Khusus
Sudah memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan berbagai kegiatan (1)
Tracer Study sudah mencapai minimal 80%, (2) kerjasama dengan IDUKA, (3)
Memasarkan lulusan, (4) melakukan seleksi, (5) penyaluran lulusannya ke
dunia kerja yang relevan
2) Isi Pendidikan;
Sekolah menyusun rancangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP
dan/atau KOSP) dengan sistematika mengikuti petunjuk teknis yang berlaku.
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan;
(a) Setiap guru mata pelajaran memiliki kualifikasi pendidikan minimal Diploma
Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dari Perguruan Tinggi terakreditasi, dan/atau
memiliki sertifikat profesi sebagai guru, yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
(b) Kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi :
(1) Memiliki kualifikasi paling rendah S1 atau D-IV;
(2) Berusia maksimal 56 tahun;
(3) Sehat jasmani, rohani dan bebas narkoba;
(4) Tidak pernah terkena hukuman;
(5) Memiliki sertifikat pendidik;
(6) Memiliki sertifikat Guru Penggerak;
(7) Memiliki pangkat minimal Penata Tingkat I/III-c bagi PNS
(8) Memiliki jenjang minimal guru ahli pratama bagi pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja.
(c) Memiliki minimal 2 (dua) orang Guru Mata Pelajaran Produktif (Mata
Pelajaran C) atau Instruktur kejuruan untuk 1 (satu) rombongan belajar
setiap kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian pada tahun pertama;
(d) Setiap pendidik/guru memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memilikim kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional;
(e) Kompetensi pendidik/guru sebagai agen pembelajaran pada jenjang
pendidikan menengah, meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, komnpetensi profesional dan kompetensi sosial, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(f) Setiap pendidik/guru memiliki latar belakang pendidikan dengan program
pendidikan (ijazah dan/atau sertifikat keahlian) yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan;
(g) Tenaga kependidikan (tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium dan petugas layanan khusus) memiliki kriteria :
(1) Tenaga Administrasi :
(a) Satuan Pendidikan Menengah memiliki 1 (satu) orang Kepala Tata
Usaha/Koordinator TU dengan kualifikasi akademik pendidikan
minmal Diploma-3 dengan jurusan/program keahlian yang relevan;
(b) Memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang staff Tata Usaha
Sekolah, dengan kualifikasi akademik minimal Sekolah Menengah
Atas (SMA) atau sederajat.
(2) Tenaga Perpustakaan
Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang petugas/tenaga
perpustakaan (pustakawan), dengan kualifikasi akademik pendidikan
minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat
(3) Tenaga Laboratorium
Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang petugas/tenaga
laboratorium (laboran), dengan kualifikasi akademik pendidikan minimal
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat
(4) Petugas Layanan Khusus
Sekolah memiliki penjaga, tenaga kebersihan dan pesuruh.
4) Sarana dan Prasarana
SMK memiliki Sarana dan Prasarana Pendidikan dengan memenuhi kriteria
sebagai berikut:
(a) Lahan Sekolah memenuhi ketentuan:
(1) Memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat;
(2) Terhindar dari pencemaran air;
(3) Terhindar dari kebisingan;
(4) Terhindar dari pencemaran udara;
(5) Tidak berada dalam daerah bencana.
(b) Bangunan sekolah memenuhi ketentuan teknis konstruksi bangunan
meliputi:
(1) Konstruksi yang stabil;
(2) Konstruksi yang kokoh;
(3) Sistem pencegahan bahaya kebakaran;
(4) Fasilitas ramah anak;
(5) Penangkal petir
(c) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
(1) Ventilasi udara;
(2) Pencahayaan;
(3) Sanitasi;
(4) Tempat sampah;
(5) Bahan bangunan yang aman
(d) Sekolah memiliki luas lantai bangunan sesuai dengan ketentuan minimal
(e) Bangunan sekolah memiliki instralasi listrik dengan daya sesuai kebutuhan
rill operasi penuh
(f) Sekolah memiliki Ruang Pembelajaran Umum yang terdiri atas :
(1) Ruang Kelas meliputi :
(a) Jumlah minimal 0,8 kali banyaknya rombel,
(b) Luas lantai rasio minimum 2m 2 (untuk 1 rombel kurang dari 18 anak
luas minimum 36m2)
(c) Perabot
(d) Peralatan pendidikan
(e) Media pendidikan
(f) Perlengkapan lain
(2) Ruang Perpustakaan meliputi:
(a) Luas minimum 1,5 kali ruang kelas
(b) Mudah dijangkau dan terhindar kebisingan
(c) Ada 5 jenis buku berkaitan dengan kompetensi dan/atau konsentrasi
keahlian yang dibuka
(d) Perabot
(e) Media pendidikan
(f) Perlengkapan lain
(3) Ruang TIK meliputi:
(a) Jumlah 1 ruang untuk menampung 1 (satu) roimbel
(b) Perabot
(c) Peralatan TIK
(d) Media pendidikan
(4) Ruang Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan meliputi:
(a) Minimum 1 (satu) ruang
(b) Perabot
(c) Peralatan seni budaya, prakarya dan kewirausahaan
(d) Media pendidikan
(g) Memiliki Ruang Penunjang sesuai dengan standar sarana prasarana
pendidikan, meliputi sekurang-kurangnya :
(1) Ruang pimpinan memenuhi ketentuan:
(a) Luas minimum 18m2
(b) Lebar minimum 3m
(c) Kursi pimpinan
(d) Meja pimpinan
(e) Kursi dan meja tamu
(f) Lemari
(g) Papan statistik
(h) Simbol kenegaraan
(i) Tempat sampah
(j) Jam dinding
(2) Ruang guru memenuhi ketentuan:
(a) Rasio minimum 4m2/guru
(b) Luas minimum 56 m2
(c) Kursi meja
(d) Meja kerja
(e) Lemari
(f) Kursi tamu
(g) Papan statistik
(h) Papan pengumuman
(i) Tempat sampah
(j) Tempat cuci tangan
(k) Jam dinding
(3) Ruang tenaga administrasi memenuhi ketentuan:
(a) Rasio minimum 4m2/guru
(b) Luas minimum 16m2
(c) Kursi meja
(d) Meja kerja
(e) Lemari
(f) Papan statistik
(g) Tempat sampah
(h) Komputer
(i) Filling cabinet
(j) Brankas
(k) Telepon
(l) Jam dinding
(m) Kotak kontak
(n) Penanda waktu
(4) Jamban memenuhi ketentuan:
(a) Jumlah minimum 3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1)
(b) Luas minimum per jamban 2m2
(c) Tersedia air
(d) Bersih
(e) Sarana lengkap
(5) Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan dan upacara
dengan memenuhi ketentuan:
(a) Luas minimum 1000 m2
(b) Memiliki bendera dan tiang bendera
(c) Memiliki peralatan olahraga
(d) Memiliki peralatan seni budaya
(e) Memiliki peralatan keterampilan
(6) Memiliki 2 (dua) jenis Ruang Praktik/Laboratorium yang memenuhi
ketentuan pada lampiran VI Permendikbud No. 34 tahun 2018, meliputi:
(a) Ruang praktik/laboratorium umum sesuai jenis dan kompetensi
keahlian memenuhi :
(1) Minimal 1 ruang untuk minimal 1 rombel
(2) Perabot
(3) Peralatan pendidikan
(4) Media pendidikan dan
(5) Perlengkapan lain
(b) Ruang praktik/laboratorium keahlian :
(1) Minimal 2 (dua) jenis ruang dengan rasio sesuai standar
(2) Perabot
(3) Peralatan pendidikan
(4) Media pendidikan
(5) Perlengkapan lain
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi;
Rancangan sistem evaluasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
pengembangan silabus dan penilaian uji kompetensi serta sertifikasi, meliputi:
(a) Dokumen KTSP dan/atau KOSP merancang siswa mengikuti berbagai ujian :
(1) Penilaian harian
(2) Penilaian tengah semester
(3) Penilaian akhir semester
(4) Penilaian kenaikan kelas
(5) Ujian Sekolah
(6) Ujian Paket Kompetensi
(7) Ujian Kompetensi Keahlian
(b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada dokumen KTSP
dan/atau KOSP dengan ketentuan :
(1) Meneyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
(3) Lulus ujian sekolah dengan kriteria yang ditetapkan oleh sekolah.
6) Manajemen dan Proses Pendidikan;
(a) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian Tugasnya
(b) Pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan
(c) Peraturan akademik
(d) Tata Tertib Satuan Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata Tertib Pendidik,
Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik, serta penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasaran pendidikan;
(e) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan
pendidikan, serta hubungan antara warga satuan pendidikan dan masyrakat.

3. Pengajuan Usulan
Izin Perubahan SMK diusulkan dengan proposal yang ditujukan kepada :
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jl. Bougenville
No.5, Masale Telp. (0411) 441077 Makassar, Sulawesi Selatan Website :
https://proptsp.sulselprov.go.id/

4. Pelaksanaan Verifikasi Administrasi


a. Verifikasi administrasi dilakukan oleh Tim Penilai yang dibentuk oleh DPMPTSP;
b. Penyelenggara Pendidikan menyusun proposal dengan sistematika terlampir dan
mengajukan usulan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan;
c. Tpenyelenggara pendidikan menyampaikan proposal beserta rekomendasi dan
persyaratan pokok ke DPMPTSP;
d. Verifikasi administrasi dilakukan oleh Tim Verifikasi Administrasi yang dibentuk oleh
DPMPTSP;
e. Tim Verifikasi Administrasi melakukan verifikasi administrasi terhadap persyaratan
pokok;
f. Proses verifikasi menggunakan instrumen perubahan SMK.
5. Penetapan Tim Penilai
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan tim penilai perizinan
perubahan/penambahan program SMK yang terdiri dari unsur:yang teridiri dari unsur :
a. Petugas/Personil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan;
b. Petugas/Personil Cabang Dinas Pendidikan yang sesuai;
c. Petugas/Personil dari kantor DPMPTSP Provinsi Sulawesi Selatan;
d. Pengawas SMK yang berstatus sebagai asesor akreditasi sekolah.
6. Pelaksanaan Verifikasi Teknis
a. Kepala Dinas Pendidikan menugaskan Tim Penilai untuk melaksanakan verifikasi
lapangan sesuai jadwal dan surat tugas;
b. Tim Penilai melakukan verifikasi lapangan dengan mengecek secara faktual data dan
kondisi lapangan sesuai jadwal yang telah ditentukan;
c. Instrumentasi verifikasi teknis terhadap usulan Perizinan perubahan/penambahan
kompetensi keahlian SMK disusun sebagai dasar pemeriksaan kondisi SMK di lokasi
perubahan/penambahan konsentrasi keahlian satuan pendidikan;
d. Bukti pemenuhan hasil verifikasi teknis dilampirkan dalam bentuk foto-foto
dokumentasi, isian form instrumentasi dan bukti dokumen sah lainnya yang
ditunjukkan kepada Tim Penilai Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan;
e. Penyelenggara Pendidikan diberikan kesempatan melengkapi kekurangan
persyaratan selama 1 (satu) minggu sejak diverifikasi sebelum pelaksanaan rapat
pleno Tim Penilai;
f. Tim Penilai mengumpulkan data dan informasi lengkap dan detail untuk bahan
penyusunan laporan hasil; verifikasi teknis.
7. Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis
Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis meliputi :
a. Instrumen Verifikasi Teknis Perubahan Nama atau Penambahan
Program/Kompetensi Keahlian SMK;
b. Bukti dokumen dan foto-foto pendukung;
c. Berita Acara Verifikasi, Pakta Integritas dan Pernyataan Kepala Sekolah tentang
pelaksanaan Verifikasi Teknis;
d. Rekapitulasi hasil verifikasi teknis;
e. Nota Dinas kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
8. Pleno Hasil Verifikasi Teknis
a. Rapat Pleno hasil verifikasi teknis dihadiri oleh seluruh Tim Penilai untuk
menentukan kelayakan mendapatkan izin perubahan nama atau penambahan
program/kompetensi keahliani;
b. Kriteria kelayakan untuk mendapatkan izin pendirian SMK:
1) Memenuhi semua persyaratan pokok;
2) Memiliki nilai kelayakan seluruh komponen sekurang-kurangnya 75,00;
3) Khusus pada standar sarana dan prasarana minimal 65,00;
c. Sebelum rapat pleno Tim Penilai melakukan moderasi antar anggota tim untuk
menetapkan satu hasil verifikasi yang akan dilaporkan dalam rapat.
d. Rapat Pleno memutuskan hasil verifikasi dinyatakan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu (1)
Layak, (2) Tidak Layak dan (3) Berkas Tidak Lengkap (BTL);
e. Penyelenggara Pendidikan yang dinyatakan dengan kategori Berkas Tidak Lengkap
(BTL) diberi kesempatan selama 30 (tiga puluh) hari sejak diverifikasi untuk
melengkapi kekurangannya. Apabila sudah melengkapi berkas persyaratan, maka
dapat diproses ke tahap selanjutnya, sedangkan yang berstatus tidak layak tidak
dapat diproses ke tahap selanjutnmya;
f. Evaluasi Pelaksanaan proses perizinan perubahan nama atau penambahan
program/kompetensi keahlian dapat dilakukan secara bersama-sama antara
DPMPTSP, Dinas Pendidikan Provinsi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan lain yang terkait lainnya.

9. Pengajuan Rekomendasi Perizinan ke DPMPTSP


a. Berdasarkan hasil rapat pleno dibuat rekomendasi untuk ditandatangani oleh Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan;
b. Rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan diajukan ke
DPMPTSP untuk nmenjadi bahan penetapan Perizinan perubahan atau penambahan
kompetensi keahlian;;
c. Draft Surat Izin dirancang oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang
bersama-sama rekomendasi diusulkan ke kantor DPMPTSP.
10. Penetapan Perizinan
a. DPMPTSP menerima rekomendasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan;
b. Berdasarkan rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan,
Kepala DPMPTSP menetapkan hasil Perizinan baik layak atau tidak layak;
c. Penetapan izin pendirian SMK bagi yang layak dibuat tiap kompetensi keahlian dan
berlaku untuk tahun pelajaran baru yang berlangsung sejak tanggal ditetapkan;
Bagi Pemohon yang ditolak diberikan pemberitahuan.

D. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH


KEJURUAN NEGERI

1. Pengertian
a. Penutupan SMK adalah pencabutan izin operasional terhadap kompetensi keahlian
atau satuan pendidikan yang sudah dinyatakan tidak layak.
b. Penutupan SMK dapat dilaksanakan atas :
(1) Permohonan lembaga Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan atau SMK
yang memiliki kompetensi keahlian tidak layak atau sudah tidak operasional;
(2) Hasil evaluasi kelayakan pemenuhan standar nasional pendidikan dari tim yang
dibentuk Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Sleatan.

2. Persyaratan Penutupan SMK


(1) Persyaratan Pokok
Penutupan SMK atau kompetensi keahlian dapat dilakukan bila :
a) Sudah tidak memenuhi persyaratan pendidikan;
b) Sudah tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran;
c) Tidak mentaati ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kriteria SMK yang ditutup
a) SMK telah mendapatkan peringatan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi
Selatan
b) Dua kali berturut-turut diakreditasi mendapatkan hasil TT (Tidak Terakreditasi);
c) Tidak menyelenggarakan pembelajaran selama maksimal 1 (satu) tahun pada
waktu pembelajaran efektif;
d) Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan terhadap peserta didik
dan stakeholders tidak efektif;
e) Hasil monitoring 8 Standar Nasional Pendidikan oleh Pengawas Pembina yang
menunjukkan bahwa sekolah berada dalam kategori tidak layak;
f) Atas permintaan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan;
g) Hal-hal lain yang melanggar peraturan yang berlaku.
(3) Prosedur Penutupan SMK atau Kompetensi Keahlian
Adapaun langkah-langkah penutupan SMK atau kompetensi keahlian dapat
dilakukan sebagaimana alur berikut:
(a) Usulan/proposal penutupan dari penyelenggara pendidikan dengan Surat
Pengantar dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan ditujukan
langsung ke DPMPTSP Provinsi Sulawesi Selatan;
(b) Usulan penutupan dari Tim Evaluasi berdasarkan laporan dari Pengawas
Pembina atau pihak lain yang relevan dengan rekomendasi dari Kantor Cabang
Dinas Pendidikan wilayah yang bersangkutan. Hasil kajian tim evaluasi
dilaporkan ke Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan untuk
selanjutnya ditujukan kepada DPMPTSP;
(c) DPMPTSP melakukan kajian administratif terhadap usulan yang diajukan
pemohon. Bila persyaratan dipenuhi, dilanjutkan dengan verifikasi oleh Tim
Penilai Penutupan SMK atau kompetensi keahlian;
(d) Tim Penilai mengadakan rapat pleno yang dihadiri oleh unsur DPMPTSP, Dinas
Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan di
wilayah satuan pendidikan yang bersangkutan;
(e) Hasil rapat pleno dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi
Selatan. Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan menerbitkan rekomendasi sebagai
hasil verifikasi teknis;
(f) Rekomendasi kepada DPMPTSP untuk dilakukan pencabutan izin operasional;
(g) DPMPTSP menerbitkan surat rekomendasi pencabutan izin operasional sekaligus
menyatakan penutupan SMK atau Kompetensi Keahlian.
(4) Persyaratan Administratif
(a) Usulan Penutupan oleh Pengawas Pembina, meliputi:
(1) Hasil pemantauan 8 SNP selama 2 (dua) tahun terakhir yang menunjukkan
hasil tidak layak;
(2) Laporan tentang riwayat proses akreditasi;
(3) Laporan lainnya yang menggambarkan ketidaklayakan SMK atau kompetensi
keahlian.
(b) Usulan Penutupan oleh Penyelenggara Pendidikan, meliputi:
(1) Data jumlah siswa tahun berjalan;
(2) Kondiasi rombongan belajar tahun berjalan;
(3) Kondisi keuangan sekolah tahun berjalan;
(4) Kondisi guru dan tenaga kependidikan tahun berjalan;
(5) Status akreditasi atau riwayat akreditasi.
(c) Alur dan Dokumen Pengajuan Penutupan SMK
Alur dan Dokumen penutupan SMK atau Kompetensi Keahlian adalah seperti
pada tabel berikut :
Tabel 1. Alur dan Dokumen Penutupan SMK
URUTAN DOKUMEN

1.a. Usulan dari penyelenggara, diajukan ke Surat usulan dilampiri proposal pengajuan
DPMPTSP dengan surat oengantar dari penutupan. Apabila terdapat sekolah dan/atau
Kepala Dinas Pendidikan kompetensi keahlian sudah tidak
beroperasional Cabang Dinas Pendidikan yang
relevan segera mengajukan usulan penutupan
terhadap sekolah yang dimaksud
1.b Usulan penutupan dari tim evaluasi 1. Laporan pengawas sekolah disertai
instrumen monitoring 8 SNP 2 tahun
Berdasarkan laporan dari pengawas
terakhir
pembina atau pihak lain yang relevan
dengan Surat Pengantar Cabang Dinas 2. Hasil Kajian Tim Evaluasi
Pendidikan. Hasil kajian Tim Evaluasi
dilaporkan kepada Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, dan
menjadi dasar untuk dikoordinasikan
dengan SPMPTSP

2. DPMPTSP melakukan kajian administratif 1. Instrumen verifikasi administrasi

2. Proposal pengajuan penutupan

3. Bila memenuhi persyaratan administrasi,


DPMPTSP meminta Dinas Pendidikan
Provinsi Sulawesi Selatan untuk
melakukan verifikasi teknis

4. Verifikasi faktual atau visitasi ke lokasi 1. Surat Tugas


oleh Tim Penilai
2. Instrumen verifikasi penutupan
sekolah/kompetensi keahlian

5. Tim penilai mengadakan rapat pleno hasil 1. Notula hasil rapat pleno
verifikasdi dihadiri oleh DPMPTSP, Dinas
2. Nota Dinas hasil rapat pleno
Pendidikan, Pengawas Pembina dan
Cabang Dinas Pendidikan atau nama lain
yang sejenis/setingkat wilayah terkait

6. Tim Penilai menyusun rekomendasi hasil 1. Notula hasil rapat pleno


rapat pleno kepada Kepala Dinas
2. Rekomendasi
Pendidikan

7. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi 1. Rekapitulasi hasil verifikasi


merekomendasikan hasil verifikasi ke
2. Draft SK Penetapan Penutupan
DPMPTSP

8. Tim pertimbangan teknis menyetujui 1. Rekomendasi Dinas Pendidikan


rekomendasi penutupan yang diajukan
2. Rekomendasi Tim Pertimbangan Teknis
Dinas Pendidikan Provinsi

9. DPMPTSP menerbitkan surat pencabutan SK Pencabutan Izin Penutupan SMK atau


izin operasional sekaligus penutupan SMK Kompetensi Keahlian.
atau program keahlian sesuai rekomendasi
dari Kepala Dinas Pendidikan

E. INSTRUMEN VERIFIKASI IZIN OPERASIONAL, PENDIRIAN, PERUBAHAN DAN PENUTUPAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI
1. Pendirian SMK
a. Aspek yang dinilai dalam verifikasi administrasi izin operasional pendirian SMK
meliputi:
(1) Memiliki surat rekomendasi dari Gubernir Sulawesi Selatan
(2) Memiliki Tim Pendiri, Tim Pembangunan Tim Pembimbing Perencanaan dan
Pengawasan dan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa pendirian SMK yang
ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang
(3) Memiliki lahan sekurang-kurangnya 10.000 m 2 yang dibuktikan dengan Sertifikat
Tanah atas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan;
(4) Memilki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Instansi berwenang;
(5) Memiliki site plan/master plan dari Instansi yang berwenang;
(6) Adanya surat pernyataan tentang pengadaan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya operasional dari Dinas terkait
(7) Adanya analisis pendaftar dari lulusan SMP/MTs/Sederajat nyang disertai Angka
Partisipasi Kasar di daerah (Kecamatan) sekolahb yang akan didirikan;
(8) Tidak membuka :
(a) Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
(b) Bidang Keahlian Teknologi Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan
(9) Memiliki dukungan perusahaan industri/institusi yang sesuai dengan
kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian yang dibuka;
(10) Memiliki sarana dan prasarana, minimal Ruang Pembelajaran Umum (RPU),
Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) dan Ruang Penunjang (RP)
(11) Memiliki Rencana Induk Pengembangan Sekolah
(12) Memiliki Rencana Anggaran Pendirian Sekolah
b. Format Instrumen Verifikasi administrasi izin pendirian SMK oleh DPMPTSP (Contoh
dan aplikasi terlampir)

2. Instrumen Verifikasi dan Validasi Teknis Pendirian dan Perubahan SMK Swasta :
Aspek dan bobot penilaian
(1) Hasil Studi Kelayakan (Bobot 20)
(2) Isi Pendidikan (Bobot 5)
(3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Bobot 20)
(4) Sarana dan Prasarana Pendidikan (Bobot 40)
(5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi (Bobot 10)
(6) Manajemen dan Proses Pendidikan (Bobot 5)
Format Instrumen Perubahan SMK (Contoh dan Aplikasi terlampir)

3. Instrumen Verifikasi dan Validasi Penutupan SMK


a. Aspek yang dinilai
(1) Laporan Tim Evaluasi kelayakan operasional menunjukkan sekolah sudah tidak
operasional direkomendasi oleh Dinas Pendidikan berdasar rekomendasi Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan;
(2) SMK yang belum terakreditasi selama 2 (dua) tahun berturut-tureut setelah
meluluskan tidak mendaftar akreditasi;
(3) 2 (dua) kali berturut-turut diakreidtasi mendapatkan hasil TT (Tidak
Terakreditasi)
(4) Tidak menyelenggarakan pembelajaran selama maksimal 1 (satu) tahun
berturut-turut-turut pada waktu pembelajaran efektif;
(5) Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan terhadap peserta didik
dan stakeholders tidak efektif;
(6) Hasil monitoring 8 Standar Nasional Pendidikan oleh Pengawas Pembina selama
2 (dua) tahun terkahir yang menunjukkan bahwa sekolah berada dalam kategori
tidak layak;
(7) Atas permintaan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan;
(8) Dinyatakan pailit oleh pihak yang berwenang.
b. Format Instrumen Penutupan SMK (Contoh dan Aplikasi terlampir)

Makassar, Agustus 2023


Kepala Dinas Pendidikan
Prov. Sulawesi Selatan

Anda mungkin juga menyukai