Shift 1 – Kelompok 20

TUGAS PENDAHULUAN KELOMPOK

MODUL 3
PERENCANAAN KESEIMBANGAN LINTASAN PADA LANTAI PRODUKSI

1.1 Precendence Diagram, Ramalan Permintaan, dan Rekapitulasi Waktu Baku

Perancangan stasiun kerja berdasarkan Metode-Metode Line Of Balancing (RA,
LCR, RPW, dan Moodie Young) dilakukan dengan melihat informasi mengenai operasi-
operasi perakitan Pickup TPS yang digambarkan melalui precedence diagram.

Gambar 1.1 Precedence Diagram

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

Ramalan Permintaan
Tabel 1. 1 Hasil Peramalan

No Peramalan
1 7275
2 7326
3 7376
4 7427
5 7478
6 7529
7 7580
8 7631
9 7682
10 7733
11 7784
12 7835
Total 90656

Rekapitulasi Waktu Baku

Tabel 1. 2 Rekapitulasi Waktu Baku

Waktu
No Metode Operasi Baku
(Detik)
1 Memasang holder kanan ke axle belakang 4,092
2 Measang holder kiri ke axle belakang 3,072
3 Memasang axle belakang ke chasis 2,310
4 Memasang bolt type 1 ke holder kiri atas 14,720
5 Memasang bolt type 1 ke holder kanan bawah 14,720
6 Memasang bolt type 1 ke holder kiri bawah 14,720
7 Memasang bolt type 1 ke holder kanan atas 14,720
8 Memasang holder kiri ke axle depan 4,384
9 Memasang holder kanan ke axle depan 2,665
10 Memasang axle depan ke chasis 0,947
11 Memasang bolt type 1 ke holder kanan atas 14,720

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

Tabel 1. 3 Rekapitulasi Waktu Baku (Lanjutan)

12 Memasang bolt type 1 ke holder kiri atas 14,720

13 Memasang bolt type 1 ke holder kiri bawah 14,720
14 Memasang bolt type 1 ke holder kanan bawah 14,720
15 Memasang roda kiri depan ke chasis assy 2,795
16 Memasang nut kiri depan ke chasis assy 13,775
17 Memasang roda kiri belakang ke chasis assy 2,368
18 Memasang nut kiri belakang ke chasis assy 13,775
19 Memasang roda kanan depan ke chasis assy 2,368
20 Memasang nut kanan depan ke chasis assy 13,775
21 Memasang roda kanan belakang ke chasis assy 2,368
22 Memasang but kanan belakang ke chasis assy 13,775
23 Memasang pu box ke chasis assy 2,092
24 Memasang bolt type 1 pu box ke chasis assy 14,720
25 Memasang cabin ke chasis assy 2,092
26 Memasang bolt type 1 cabin ke chasis assy 14,720
27 Melakukan inspeksi 17,349
  Total 251,199

1.2 Perhitungan Waktu Siklus

Diasumsikan jam kerja per hari adalah 8 jam dan dalam seminggu terdapat 5 hari
kerja. Berikut perhitungan waktu siklusnya:
 Pendekatan Teknis
Waktu pendekatan teknis
- Waktu Baku terbesar = 17.349 detik
- Waktu Baku Constrains
Elemen 17 + elemen 18 = 2,368 + 13,775 = 16,143
Elemen 21 + elemen 22 = 2,368 + 13,775 = 16,143
Elemen 15 + elemen 16 = 2,795 + 13,775 = 16,57
Elemen 19 + elemen 20 = 2,368 + 13,775 = 16,143
Elemen 23 + elemen 24 = 2,092 + 14,720 = 16,812
Elemen 25 + elemen 26 = 2,092 + 14,720 = 16,812
Elemen 3 + elemen 4 + elemen 5 = 2,310 + 14,720 + 14,720= 31,75

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

Elemen 10 + elemen 11 + elemen 12 = 0,947 + 14,720 + 14,720 = 30,387

Waktu siklus = 31,75 detik
Efisiensi Jam Kerja
Output produksi =
Waktu baku terbesar
8 x 5 x 4 x 12 x 3600
=
31,75

6912000
= = 217701
31,75

Output
Persen kapasitas produksi = x 100 %
Demand
217701
= x 100 %
90656
= 240,140 %
demand x waktu siklus
Jumlah lini produksi =
efisiensi jam kerja
90656 x 31,75
=
6912000
=1
Over production = % kapasitasproduksi – 100%
= 240,140 - 100%
= 140,140 %
 Pendekatan Demand
Efisiensi jam kerja
Waktu siklus demand =
demand
6912000
=
90656
= 76.2 detik
Efisiensi jam kerja
Output produksi =
waktu siklus
6912000
=
76.2

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

= 90708
Output
Persen kapasitas produksi = x 100 %
Demand
90708
= x 100 %
90656
= 100.057 %
demand x waktu siklus
Jumlah lini produksi =
efisiensi kerja
90656 x 76.2
= =1
6912000
Over production = % kapasitas produksi – 100%
= 100.057% - 100%
= 0.057%
Berdasarkan perhitungan diatas maka pendekatan yang digunakan yaitu
pendekatan demand hal ini dikarenakan pada pendekatan demand menghasilkan nilai over
production mendekati 0%. Hal ini berarti jumlah produksi yang ada sama dengan jumlah
demand yang di minta.

1.3 Perhitungan Jumlah Stasiun Kerja Optimum

 Pendekatan Teknis
Jumlah waktu baku
Jumlah stasiun =
waktu siklus
251.1990
=
35,71
= 7,034 ~ 8 Stasiun Kerja
 Pendekatan Demand
Jumlah waktu baku
Jumlah stasiun =
waktu siklus
251.1990
=
76.2
= 3.29 ~ 4 Stasiun Kerja

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

Dari perhitungan waktu siklus dan jumlah stasiun kerja optimum berdasarkan
pendekatan teknis dan pendekatan demand, yang terpilih adalah perhitungan dengan
pendekatan demand dengan waktu siklus 76.2 detik dan 4 stasiun kerja.

1.4 Perancangan Stasiun Kerja Berdasarkan Metode-Metode LOB

i. Metode Killbridge Wester (Region Approach / RA)
Tabel 1.4 Region Approach
Stasiun Slack
Elemen Waktu Jumlah (Stmax-Sti) (Stmax-Sti)^2
Kerja Time
1 4,092
2 3,072
8 4,384
9 2,665
1 47,835 28,365 27,187 739,128
23 2,092
24 14,72
25 2,092
26 14,72
3 2,310
4 14,720
2 5 14,720
62,135 14,065 12,887 166,064
10 0,947
11 14,720
12 14,720
3 6 14,720 75,022 1,178 0,000 0,000
7 14,720
13 14,720
14 14,720
17 2,368

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

18 13,775

Tabel 1.3 Region Approach (Lanjutan)

Stasiun Slack
Elemen Waktu Jumlah (Stmax-Sti) (Stmax-Sti)^2
Kerja Time
21 2,368
22 13,775
15 2,795
4 16 13,775 66,207 9,993 8,815 77,710
19 2,368
20 13,775
27 17,349
 Total  251,199 982,902

Ukuran performansi
k


∑ STk 251,199
k=1
¿= x 100 %= x 100 %=83,7 %
K ( CT) 4 (75.022)

√∑
k
 SI = ( STmax −STk )2= √ 9 82,902=¿ 31, 53
k=1

ii. Metode Largest Candidate Rule (LCR)

Berikut merupakan tabel metode operasi berdasarkan waktu baku terbesar.
Tabel 1. 5 Waktu Baku Terbesar
Waktu
No Metode Operasi
Baku
27 Melakukan inspeksi 17,349
4 Memasang bolt type 1 ke holder kiri atas 14,720

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

5 Memasang bolt type 1 ke holder kanan bawah 14,720

6 Memasang bolt type 1 ke holder kiri bawah 14,720
7 Memasang bolt type 1 ke holder kanan atas 14,720
11 Memasang bolt type 1 ke holder kanan atas 14,720
12 Memasang bolt type 1 ke holder kiri atas 14,720
13 Memasang bolt type 1 ke holder kiri bawah 14,720
14 Memasang bolt type 1 ke holder kanan bawah 14,720

Tabel 1. 4 Waktu Baku Terbesar (Lanjutan)

Waktu
No Metode Operasi
Baku
24 Memasang bolt type 1 pu box ke chasis assy 14,720
26 Memasang bolt type 1 cabin ke chasis assy 14,720
16 Memasang nut kiri depan ke chasis assy 13,775
18 Memasang nut kiri belakang ke chasis assy 13,775
20 Memasang nut kanan depan ke chasis assy 13,775
22 Memasang but kanan belakang ke chasis assy 13,775
8 Memasang holder kiri ke axle depan 4,384
1 Memasang holder kanan ke axle belakang 4,092
2 Measang holder kiri ke axle belakang 3,072
15 Memasang roda kiri depan ke chasis assy 2,795
9 Memasang holder kanan ke axle depan 2,665
17 Memasang roda kiri belakang ke chasis assy 2,368
19 Memasang roda kanan depan ke chasis assy 2,368
21 Memasang roda kanan belakang ke chasis assy 2,368
3 Memasang axle belakang ke chasis 2,310
23 Memasang pu box ke chasis assy 2,092
25 Memasang cabin ke chasis assy 2,092
10 Memasang axle depan ke chasis 0,947

Berikut merupakan tabel hasil perhitungan menggunakan metode LCR.

Tabel 1. 6 Largest Candidate Rule

Stasiun Slack
Elemen Waktu Jumlah (Stmax-Sti) (Stmax-Sti)^2
Kerja Time
1 8 4,384 75,403 0,000 0,000

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

1 4,092
2 3,072
9 2,665
3 2,310 0,797
4 14,720
5 14,720
6 14,720
7 14,720
Tabel 1. 7 Largest Candidate Rule (Lanjutan)
Stasiun Slack
Elemen Waktu Jumlah (Stmax-Sti) (Stmax-Sti)^2
Kerja Time
10 0,947
11 14,720
17,320 16,523
2 12 14,720 58,880 242,612
13 14,720
14 14,720
23 2,092
24 14,720
25 2,092
26 14,720 10,290
3 65,910 9,493 90,117
17 2,368
18 13,775
21 2,368
22 13,775
15 2,795
16 13,775
4 26,137 25,341
19 2,368 50,062 642,166
20 13,775
27 17,349
Total 251,199 974,895

Ukuran performansi
k


∑ STk 251,199
k=1
¿= x 100 %= x 100 %=83,28 %
K ( CT) 4 (75.401)

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

√∑
k
 SI = ( STmax −STk )2
k=1

S I =√ ¿ ¿

iii. Metode Moodie Young

(1) Fase 1
Perhitungan Fase 1 Moodie Young dilakukan dengan menggunakan data
pengelompokkan stasiun kerja hasil LCR
(2) Fase 2
 Penentuan Goal
STMax = 75,401 (Stasiun Kerja I)
STMin = 50,063 (Stasiun Kerja IV)
S T max −S T min 75,401−50,063
Goal = = =12,669
2 2
 Identifikasi elemen dengan waktu < Goal pada STMax
Elemen dengan waktu < Goal = 8, 1, 2, 9
 Memindahkan elemen dengan waktu < Goal dari STMax ke STMin
Elemen yang dipindah = tidak ada
Alasan:
- Elemen 8, 1, 2, dan 9 tidak dapat dipindah karena akan melanggar
aturan precedence diagram yang telah dibuat sebelumnya.
- Elemen 6 dan 7 tidak dapat dipindah karena waktu elemen
masing-masing melebihi Goal.
- Elemen 3, 4, dan 5 tidak dapat dipindah karena merupakan
constraint, dan total waktu constraint-nya melebihi Goal
 Sehingga tabel dan hasil perhitungan Moodie Young sama dengan LCR

Tabel 1.8 Moodie Young

Stasiun Elemen Waktu Jumlah Slack (Stmax-Sti) (Stmax-Sti)^2

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

Kerja Time
8 4,384
1 1 4,092
  2 3,072
  9 2,665
  75,403 0,797
3 2,310 0,000 0,000
 
4 14,720
 
  5 14,720
  6 14,720
  7 14,720

Tabel 1.6 Moodie Young (Lanjutan)

Stasiu
Slack
n Elemen Waktu Jumlah (Stmax-Sti) (Stmax-Sti)^2
Time
Kerja
2 10 0,947
11 14,720
17,320 16,523
12 14,720 58,880 242,612
13 14,720
14 14,720
23 2,092
3
24 14,720
25 2,092
26 14,720 65,910 10,290 9,493 90,117
17 2,368
18 13,775
21 2,368
22 13,775
4 15 2,795
16 13,775
50,062 26,137 25,341 642,166
19 2,368
20 13,775
27 17,349
Total 251,199 974,895

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

Ukuran performansi
k


∑ STk 251,199
k=1
¿= x 100 %= x 100 %=83,28 %
K ( CT) 4 (75,403)

√∑
k
 SI = ( STmax −STk )2
k=1

SI =√ ¿ ¿

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

iv. Metode Heigeson Birnie (Ranked Position Weight / RPW)

Menghitung bobot tiap elemen proses operasi dengan cara menjumlahkan tiap
waktu sampai proses akhir, jika terjadi pencabangan maka diambil waktu yang paling
besar.
Tabel 1. 9 Elemen RPW
Eleme Ran
Waktu Bobot
n k
1 4,0916 54,6145 2
2 3,0723 53,5952 6
3 2,3104 50,5229 13
4 14,7195 48,2125 12
5 14,7195 48,2125 1
6 14,7195 48,2125 4
7 14,7195 48,2125 18
8 4,3836 53,9696 19
9 2,6646 52,2506 17
10 0,9470 49,586 7
11 14,7195 48,639 3
12 14,7195 48,639 8
13 14,7195 48,639 14
14 14,7195 48,639 15
15 2,7947 33,9195 20
16 13,7754 31,1248 11
17 2,3682 33,493 10
18 13,7754 31,1248 16
19 2,3682 33,493 27
20 13,7754 31,1248 31
21 2,3682 33,493 24
22 13,7754 31,1248 30
23 2,0920 34,1609 21
24 14,7195 32,0689 29
25 2,0920 34,1609 22
26 14,7195 32,0689 28
27 17,3494 17,3494 23

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

Tabel 1. 10 Ranking Bobot Metode RPW

Elemen Waktu Bobot Rank

1 4,0916 56,3003 1
8 4,3836 53,52 2
2 3,0723 52,2087 3
9 2,6646 49,1364 4
3 2,3104 46,4718 5
10 0,947 44,1614 6
11 14,7195 43,2144 7
12 14,7195 43,2144 8
13 14,7195 43,2144 9
14 14,7195 43,2144 10
4 14,7195 28,4949 11
5 14,7195 28,4949 12
6 14,7195 28,4949 13
7 14,7195 28,4949 14
23 2,092 42,5782 15
25 2,092 40,4862 16
15 2,7947 38,3942 17
17 2,3682 35,5995 18
19 2,3682 33,2313 19
21 2,3682 30,8631 20
24 14,7195 28,4949 21
26 14,7195 28,4949 22
16 13,7754 13,7754 23
18 13,7754 13,7754 24
20 13,7754 13,7754 25
22 13,7754 13,7754 26
27 17,3494 17,3494 27

Tabel 1. 11 Penentuan Stasiun Kerja Metode RPW

Stasiun Jumlah Slack Stmax-Sti
Elemen Waktu (Stmax-Sti)^2
Kerja Waktu Time

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

1 4,092
8 4,384
2 3,072
9 2,665

1 3 2,310 75,401 0,800 0,568 0,087

4 14,720
5 14,720
6 14,720
7 14,720
10 0,947
11 14,720
12 14,720

2 13 14,720 75,969 0,231 0,000 0,000

14 14,720
17 2,368
18 13,775
23 2,092
24 14,720
25 2,092
3 66,337 9,863 9,632 92,781
26 14,720
15 2,795
16 13,775
21 2,368
22 13,775

Tabel 1. 12 Penentuan Stasiun Kerja Metode RPW (Lanjutan)

Stasiun Elemen Waktu Jumlah Slack Stmax-Sti (Stmax-Sti)^2

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis

 Shift 1 – Kelompok 20

Kerja Waktu Time

19 2,368

4 20 13,775 33,493 42,707 41,908 1804,210

27 17,349
Total 251,199 1897,079

Ukuran performansi
k


∑ STk 251,1993
k=1
¿= x 100 %= x 100 %=82,66 %
K ( CT) 4 (75,969)

√∑
k
 SI = ( STmax −STk )2=SI =√ 1897,079=43,555
k=1

Perhitungan Efisiensi dan Performansi Lintasan

Tabel 1. 10 Rekapitulasi Efisiensi dan Performasi Lintasan

No. Metode LE SI SK
1 RA 83,70 31,530 4
2 LCR 83,28 31,233 4
3 RPW 82,66 43 ,555 4
4 MY 83,28 31,233 4

1.5 Pemilihan Metode Terbaik

Penentuan keseimbangan lintasan terbaik dilihat dari nilai SI. Apabila
semakin kecil atau mendekati 0 maka semakin bagus. Apabila nilai SI sama dengan
0 maka disebut perfect balance. Maka jika dilihat dari rekap diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa metode terbaik adalah metode Largest Candidate Rule (LCR)
dan Moodie Young (MY).

Modul 3 – Ihsan Andika Lubis