Pengertian Akhlak
Pengertian Akhlak
Pendahuluan
Kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak.
Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengerti benar akan kebiasaan
perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan
tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak
maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani,
pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu
kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menjabarkan akhlak
universal diperlukan bantuan pemikiran akal manusia dan kesempatan social
yang terkandung dalam ajaran etika dan moral. Menghormati kedua orang tua
misalnya adalah akhlak yang bersifat mutlak dan universal. Sedangkan
bagaimana bentuk dan cara menghormati oarng tua itu dapat dimanifestasikan
oleh hasil pemikiran manusia.
b) Akhlak Al-Mazmumah
Akhlak Al-mazmumah (akhlak yang tercela) adalah sebagai lawan atau kebalikan
dari akhlak yang baik seagaimana tersebut di atas. Dalam ajaran Islam tetap
membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar dapat dipahami dengan
benar, dan dapat diketahui cara-cara menjauhinya.
Cobalah perhatikan satu persatu akhlak dan budi pekerti nabi umat ini
shallallahu ‘alaihi wasallam. Pegang teguh akhlak tersebut dan
bersungguh-sungguhlah dalam meneladaninya, sebab ia adalah kunci
seluruh kebaikan.
Hak kedua orang tua merupakan hak terbesar yang harus dilaksanakan oleh setiap
muslim, berikut ini adalah beberapa petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam berbakti kepada kedua orang tua baik semasa hidup keduanya
atau sepeninggal mereka.
5. Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan
lainnya
Izin kepada orang tua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan
(kewajibannya untuk dirinya-pent). Seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah
apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik bertanya, ‘Apakah kamu masih
mempunyai kedua orang tua?’ Laki-laki tersebut menjawab, ‘Masih’. Beliau
bersabda, ‘Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya’.” (HR. al-
Bukhari dan Muslim), dan masih banyak hadits yang semakna dengan hadits
tersebut.
Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu daripada ayah. Sebab,
menaati ayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang
sama dan dalam hal yang dibolehkan syari’at. Alasannya, ibu sendiri
diwajibkan taat kepada suaminya.
Maksud ‘lebih mendahulukan berbuat baik kepada ibu’ dalam hadits tersebut
adalah bersikap lebih halus dan lembut kepada ibu daripada ayah. Sebagian
Ulama salaf berkata, “Hak ayah lebih besar dan hak ibu patut untuk
dipenuhi.”
11. Mendahulukan berbakti kepada kedua orang tua daripada berbuat baik
kepada istri.
Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang
terjebak di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka
bertawasul dengan amal baik mereka, di antara amal mereka, ‘ada yang
mendahulukan memberi susu untuk kedua orang tuanya, walaupun anak dan
istrinya membutuhkan’.
Hak-Hak Orang Tua Setelah Mereka Meninggal Dunia
3. Menunaikan janji dan wasiat kedua orang tua yang belum terpenuhi semasa
hidup mereka, dan melanjutkan amal-amal baik yang pernah mereka
kerjakan selama hidup mereka. Sebab, pahala akan terus mengalir kepada
mereka berdua apabila amal baik tersebut dilanjutkan.