Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Pengambilan Sampel
Berdasarkan kegiatan untuk mendapatkan parameter dilakukan
pengeboran yang dilakukan di IUP CV. Citra Palapa Mineral yang dilakukan pada
5 titik pengeboran dengan koordinat titik pengambilan sampel tanah beserta peta
titik pengambilan sampel tanah yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.1 Koordinat Titik Pengambilan Sampel

No Garis Bujur Garis Lintang


Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik
1 108 56 43,7 0 30 57,8
2 108 56 37,6 0 30 54,4
3 108 56 36,54 0 30 58,17
4 108 56 35,54 0 31 2,86
5 108 56 35,59 0 31 6,73

Sumber : Hasil Penyelidikan Lapangan, 2019

Gambar 4.1. Peta Titik Pengambilan Sampel

54
55

4.1.2. Pengolahan Sampel


Pengambilan sampel tanah bertujuan untuk mendapatkan parameter
yang diperlukan sehingga didapatlah nilai sifat fisik dan mekanis yaitu kohesi (c),
sudut geser dalam (ϕ), dan berat volume (γ) diwilayah penelitian dengan
melakukan pengujian dilaboratorium Mekanika Tanah. Berikut tabel hasil
laboratorium pengujian tanah urug.

Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Parameter Tanah Urug Berdasarkan Hasil


Laboratorium
Berat
Kohesi Sudut Geser
Titik Sampel Volume
(kN/m2) Dalam (˚)
(kN/m3)
1 19,27 29,157 11,587
2 23,87 34,733 12,629
3 23,87 34,733 12,629
4 12,30 39,004 12,248
5 26,77 8,0819 11,462
Hasil rata -rata 20,55 27,74 11,98
Sumber : Hasil laboratorium Mekanika Tanah UNTAN, 2019

Gambar 4.2. Pengujian Sampel Tanah


56

4.1.3. Geometri Lereng


Perencanaan geometri lereng sangat menentukan suatu operasi untuk
menentukan dalam faktor keamanan dan kondisi dilapangan tersebut. Pada saat
survei di lapangan, peneliti menjumpai terdapat singkapan batuan berupa boulder
di daerah penelitian. Kemudian melakukan pengukuran ketebalan tanah pada
singkapan dibeberapa titik pengukuran yang mengandung batuan bolder.

Tabel 4.3 Titik Pengukuran singkapan di CV. Citra Palapa Mineral


Tinggi Singkapan Koordinat
NO Elevasi (m)
(m) X Y

A 2,1 00°30'52,3" 108°56'40,9" 26

B 8,4 00°30'54,7" 108°56'41,9" 41

C 14,5 00°30'56,5" 108°56'42,1" 56


Gambar 4.5. Geometri Lereng

57
58

4.2. Pembahasan dan Analisa


4.2.1. Analisa Kestabilan Lereng Dengan Manual
Perhitungan dengan metode fellenius secara manual merupakan
perhitungan nilai FK menggunakan rumusan secara teoritis. Pada penjelasan
gambar 4.6 merupakan penampang single slope yang didapat nilai FK 1,39

Gambar 4.6. Penampang Single Slope Manual


Sebelum mendapatkan nilai FK tersebut dilakukan pengolahan dengan metode
fellenius, misalnya pada gambar 4.6 pada segmen 2. Panjang irisan (L) di dapat
jarak antara irisan yaitu 0,46 m. Untuk mendapatkan berat irisan yaitu :
𝑊𝑡 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Luas Irisan pada segmen 2 dipotong menjadi 3 bagian agar mudah dalam
perhitungan
𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐿1 = 2
0,5777𝑥 2,3171
𝐿1 = = 0,67
2

𝐿2 = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟
𝐿2 = 1,4505 𝑥 0,5777 = 0,84
59

𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐿3 = 2
0,3474 𝑥 0,5777
𝐿3 = = 0,10
2

∑ 𝐿 𝑇 = 𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3

∑ 𝐿 𝑇 = 0,67 + 0,84 + 0,10 = 1,61

𝑊𝑡 = 1,61 𝑥 11,98 = 19,28 kN/m3


sudut dapat ditarik sudut kemiringan tiap irisan yaitu 4°.

Berikut ini uraian Tabel 4.4 merupakan penjelasan pada gambar penampang
single slope hasil perhitungan faktor keamanan metode fellenius.

Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Cara Sayatan (Fellenius) Penampang Single
Slope

No Panjang Irisan Sudut tiap irisan Berat Irisan


Sin α Cos α wt.sin wt.cos
Irisan (m) (˚) (kN/m3)
1 0,46 4,00 0,07 1,00 4,95 0,35 4,94
2 0,67 27,00 0,45 0,89 19,28 8,67 17,16
3 0,75 37,00 0,60 0,80 34,21 20,59 27,32
4 0,69 38,00 0,62 0,79 43,30 26,66 34,12
5 0,87 50,00 0,77 0,64 53,79 41,20 34,57
6 0,90 48,00 0,74 0,67 55,53 41,27 37,16
7 0,98 50,00 0,77 0,64 52,43 40,37 33,56
8 1,27 64,00 0,90 0,44 43,11 38,75 18,90
9 1,57 72,00 0,95 0,31 31,39 29,86 9,70
10 4,11 82,00 0,99 0,14 15,37 15,22 2,14
Jumlah 12,27 263,00 219,56

Dari hasil perhitungan tabel 4.4, masukkan nilai tersebut ke dalam rumus untuk
mendapatkan nilai faktor keamanan sebagai berikut
Ʃ(𝑐.𝐿+𝑊𝑡 cos 𝛼 tan ϕ)
FK =
∑ 𝑊𝑡 sinα
(20,55x12,27)+(0,525x219,56)
=
263,00
60

252,1485+115,269
= 263,00
= 1,39

Gambar 4.7. Penampang Overall Slope Manual


Sebelum mendapatkan nilai FK tersebut dilakukan pengolahan dengan metode
fellenius, misalnya pada gambar 4.7 pada segmen 1. Panjang irisan (L) di dapat
jarak antara irisan yaitu 10,82 m. Untuk mendapatkan berat irisan yaitu
𝑊𝑡 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Luas Irisan pada segmen 1 dipotong menjadi 2 bagian agar mudah dalam
perhitungan
𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐿1 = 𝐿2 =
2 2
14,7346 𝑥 5 14,7346 𝑥 5,41
𝐿1 = 2
= 36,84 𝐿2 = 2
= 39,86

∑ 𝐿 𝑇 = 𝐿1 + 𝐿2

∑ 𝐿 𝑇 = 36,84 + 39,86

∑ 𝐿 𝑇 = 76,7

𝑊𝑡 = 76,7 𝑥 11,98 = 918,87 kN/m3


61

Sudut dapat ditarik sudut kemiringan tiap irisan yaitu 7°.

Berikut ini uraian Tabel 4.5 merupakan penjelasan pada gambar penampang
overall slope hasil perhitungan faktor keamanan metode fellenius.

Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Cara Sayatan (Fellenius) Penampang
Overall Slope

Berat
No Panjang irisan Sudut tiap irisan
Sin α Cos α Irisan wt.sin wt.cos
Irisan (m) (˚)
(kN/m3)
1 10,82 7,00 0,12 0,99 918,87 110,26 909,68
2 7,68 13,00 0,22 0,97 876,81 197,24 854,34
3 7,96 17,00 0,29 0,96 1473,77 430,89 1409,37
4 7,15 17,00 0,29 0,96 1168,08 341,51 1117,04
5 9,46 26,00 0,44 0,90 2090,92 916,60 1879,30
6 8,32 26,00 0,44 0,90 1504,11 659,36 1351,88
7 10,06 36,00 0,59 0,81 2097,92 1233,13 1697,25
8 11,11 46,00 0,72 0,69 1483,18 1066,91 1030,30
9 11,19 49,00 0,75 0,66 1488,98 1123,74 976,86
10 14,93 63,00 0,89 0,45 579,66 516,48 263,16
Jumlah 98,68 6675,81 12126,57

Dari hasil perhitungan tabel 4.5, masukkan nilai tersebut ke dalam rumus untuk
mendapatkan nilai faktor keamanan sebagai berikut
Ʃ(𝑐.𝐿+𝑊𝑡 cos 𝛼 tan ϕ)
FK =
∑ 𝑊𝑡 sinα
(20,55x98,68)+(0,525x12126,57)
=
6675,81
2027,874+6366,44925
= = 1,25
6675,81
62

4.2.2. Analisa Kestabilan Lereng Dengan Software Slide


Perhitungan nilai FK dihitung dengan menggunakan Metode Fellenius
dengan bantuan menggunakan program Rocscience Slide pada tabel 4.8 serta
parameter data – data yang diketahui terlebih dahulu, yaitu kohesi tanah (c), berat
isi tanah (γ), sudut geser dalam (ϕ). Berdasarkan Data – data lereng tersebut
diperoleh hasil penelitian dilaboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura Pontianak. Berikut rumus metode Fellenius yang
digunakan dalam analisis kemantapan lereng.
Ʃ(𝑐. 𝐿 + 𝑊𝑡 cos 𝛼 tan ϕ)
FK =
∑ 𝑊𝑡 sinα
Keterangan :
Fk = Faktor keamanan
c = Kohesi tanah (kN/m2)
L = Panjang irisan sayatan (m)
𝑊𝑡 = Berat dari tiap irisan (kN/m3)
α = Sudut lereng (°)
ϕ = Sudut geser dalam (o)

1. Analisa penampang Single Slope

Gambar 4.8. Penampang Single Slope


63

Setelah diolah menggunakan software Roscience slide single slope


didapat nilai FK 1,36 seperti gambar 4.8. Sebelum medapatkan FK tersebut
dilakukan pengolahan dengan metode yang dipakai salah satu contohnya seperti
gambar 4.9 pada slice 2 single slope panjang irisan (L) di dapat jarak antara irisan.
WT berat suatu tiap irisan di dapat luas irisan x berat volume tanah dengan sudut
dapat ditarik sudut kemiringan tiap irisan.

Gambar 4.9. Diagram Gaya yang Bekerja Pada Sebuah Slice di Single Slope

Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Cara Sayatan (Fellenius) Penampang Single
Slope
Panjang Sudut Tiap Berat
No
Irisan Irisan Sin α Cos α Irisan wt.sin α wt.cos α
Irisan
(m) (˚) (kN/m3)
0,64 29,95 0,50 0,87 6,36 31,76 55,12
1
0,67 33,50 0,55 0,83 18,94 10,43 15,77
2

3 0,70 37,21 0,60 0,80 31,17 18,83 24,81


64

Panjang Sudut Tiap Berat


No Irisan Irisan Sin α Cos α Irisan wt.sin α wt.cos α
Irisan (m) (˚) (kN)

0,74 41,12 0,66 0,75 43,01 28,26 32,39


4
0,79 45,27 0,71 0,70 52,33 37,15 36,79
5
0,86 49,76 0,76 0,65 49,94 38,10 32,21
6
0,96 54,71 0,82 0,58 45,13 36,83 26,04
7
1,13 60,39 0,87 0,49 39,25 34,11 19,39
8
1,45 67,38 0,92 0,38 31,54 29,11 12,11
9
3,43 80,65 0,99 0,16 15,84 15,61 2,57
10
11,36 280,29 257,31
Jumlah
Dari hasil perhitungan tabel 4.6, masukkan nilai tersebut ke dalam rumus
untuk mendapatkan nilai faktor keamanan sebagai berikut
Ʃ(𝑐.𝐿+𝑊𝑡 cos 𝛼 tan ϕ)
FK =
∑ 𝑊𝑡 sinα
(20,55x11,36)+(0,525x257,31)
=
280,29
233,448+135,08
= 280,29
= 1,31
Rekomendasi untuk rancangan geometri lereng adalah masing – masing
tinggi lereng 10 m lebar jenjang 12,82 m sudut lereng 76˚ beserta parameter yang
telah diolah. Nilai FK pada geometri lereng tunggal semuanya sama yaitu 1,31
dinyatakan aman.
65

2. Analisa penampang Overall Slope

Gambar 4.10. Penampang Overall Slope

Setelah diolah menggunakan software Roscience slide single slope


didapat nilai FK 1,27 seperti gambar 4.10. Sebelum medapatkan FK tersebut
dilakukan pengolahan dengan metode yang dipakai salah satu contohnya seperti
gambar 4.11 pada slice 2 single slope panjang irisan (L) didapat jarak antara
irisan. WT berat suatu tiap irisan dengan sudut dapat ditarik sudut kemeringan
tiap irisan.
66

Gambar 4.11. Diagram Gaya yang Bekerja Pada Sebuah Slice di Overall Slope
Tabel 4.7
Perhitungan Faktor Keamanan Cara Sayatan (Fellenius) Penampang Overall Slope

Panjang Sudut tiap


No Berat Irisan
Irisan Irisan Sin α Cos α wt.sin α wt.cos α
Irisan (kN/m3)
(m) (˚)
7,76 4,18 0,073 0,997 685,50 49,90 683,45
1
7,84 9,15 0,159 0,987 725,97 115,43 716,54
2

3 7,98 14,19 0,245 0,969 1397,36 342,35 1354,04

8,20 19,35 0,331 0,943 1291,94 427,63 1218,30


4
8,52 24,68 0,417 0,908 1832,72 764,24 1664,11
5
8,96 30,25 0,503 0,863 1559,40 784,38 1345,76
6
9,59 36,16 0,590 0,807 1928,68 1137,92 1556,44
7
10,51 42,57 0,676 0,736 1429,78 966,53 1052,32
8
11,98 49,74 0,763 0,646 1523,82 1162,67 984,39
9
14,71 58,25 0,850 0,526 579,87 492,89 305,01
10
96,05 6243,96 10880,36
Jumlah
67

Dari hasil perhitungan tabel 4.7, masukkan nilai tersebut ke dalam rumus
untuk mendapatkan nilai faktor keamanan sebagai berikut
Ʃ(𝑐.𝐿+𝑊𝑡 cos 𝛼 tan ϕ)
FK =
∑ 𝑊𝑡 sinα
(20,55x96,05)+(0,525x10880,36)
=
6243,96
1973,8275+5712,189
= = 1,23
6243,96
Rekomendasi untuk rancangan geometri lereng keseluruhan adalah tinggi
lereng 50 m dengan lebar 119,98 m 56,52 m dan sudut lereng 38˚ beserta
parameter yang telah diolah seperti tampak gambar 4.3. Nilai FK pada geometri
lereng keseluruhan yaitu 1,23 dinyatakan aman.

Dari hasil perhitungan manual dengan perhitungan software roscience


slide ada terjadi perbedaan nilai. Perbedaan ini diakibatkan pada proses
pembulatan bilangan desimal dalam perhitungannya. Namun dengan
menggunakan Roscience Slide program ini mampu menghitung dengan lebih
cepat dan mudah, yaitu dengan memasukkan parameter dan data geometri lereng,
langsung diperoleh hasil. Hal ini jelas lebih efisien jika dibandingkan dengan
manual.
68

4.2.3. Pembahasan
Dengan menggunakan program Slide 6.0 dapat diperoleh nilai FK
(Faktor Keamanan). Dengan parameter-parameter yang telah diketahui maka
didapat beberapa nilai FK dengan metode Fellenius yang stabil bahkan kritis agar
mendapatkan produksi optimal.
Tabel 4.8
Perbandingan sudut faktor keamanan
Single Slope Faktor Keamanan Overall Slope Faktor Keamanan
78˚ 1,33 39˚ 1,22
76˚ 1,36 37˚ 1,27
80˚ 1,31 38˚ 1,24

Menurut Bowles (1984), apabila suatu lereng memiliki nilai FK > 1.25
yang berarti gaya penahan lebih besar dari pada gaya penggerak, maka lereng
tersebut berada dalam keadaan stabil. Tetapi jika suatu lereng memiliki nilai 1.07
< FK < 1.25, maka lereng tersebut berada dalam keadaan kritis. Dan bila suatu
lereng memiliki nilai FK < 1.07, maka lereng tersebut berada dalam keadaan tidak
stabil dan rawan terjadi longsor.
Tabel 4.9
Klasifikasi Faktor Keamanan (Bowles, 1984)
FK KONDISI
FK < 1.07 Labil (Longsor biasa terjadi)
1.07 < FK < 1.25 Kritis (Longsor pernah terjadi)
FK > 1.25 Stabil (Longsor jarang terjadi)

Berdasarkan klarifikasi diatas, hasil perhitungan komputer menggunakan


program Slide 6.0 jenjang single slope FK 1,36 dan Overall Slope 1,27
menunjukkan keseluruhan untuk single slope maupun overall slope kondisi stabil.

Anda mungkin juga menyukai