Bab Iv
Bab Iv
54
55
57
58
𝐿2 = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟
𝐿2 = 1,4505 𝑥 0,5777 = 0,84
59
𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐿3 = 2
0,3474 𝑥 0,5777
𝐿3 = = 0,10
2
∑ 𝐿 𝑇 = 𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3
Berikut ini uraian Tabel 4.4 merupakan penjelasan pada gambar penampang
single slope hasil perhitungan faktor keamanan metode fellenius.
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Cara Sayatan (Fellenius) Penampang Single
Slope
Dari hasil perhitungan tabel 4.4, masukkan nilai tersebut ke dalam rumus untuk
mendapatkan nilai faktor keamanan sebagai berikut
Ʃ(𝑐.𝐿+𝑊𝑡 cos 𝛼 tan ϕ)
FK =
∑ 𝑊𝑡 sinα
(20,55x12,27)+(0,525x219,56)
=
263,00
60
252,1485+115,269
= 263,00
= 1,39
∑ 𝐿 𝑇 = 𝐿1 + 𝐿2
∑ 𝐿 𝑇 = 36,84 + 39,86
∑ 𝐿 𝑇 = 76,7
Berikut ini uraian Tabel 4.5 merupakan penjelasan pada gambar penampang
overall slope hasil perhitungan faktor keamanan metode fellenius.
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Cara Sayatan (Fellenius) Penampang
Overall Slope
Berat
No Panjang irisan Sudut tiap irisan
Sin α Cos α Irisan wt.sin wt.cos
Irisan (m) (˚)
(kN/m3)
1 10,82 7,00 0,12 0,99 918,87 110,26 909,68
2 7,68 13,00 0,22 0,97 876,81 197,24 854,34
3 7,96 17,00 0,29 0,96 1473,77 430,89 1409,37
4 7,15 17,00 0,29 0,96 1168,08 341,51 1117,04
5 9,46 26,00 0,44 0,90 2090,92 916,60 1879,30
6 8,32 26,00 0,44 0,90 1504,11 659,36 1351,88
7 10,06 36,00 0,59 0,81 2097,92 1233,13 1697,25
8 11,11 46,00 0,72 0,69 1483,18 1066,91 1030,30
9 11,19 49,00 0,75 0,66 1488,98 1123,74 976,86
10 14,93 63,00 0,89 0,45 579,66 516,48 263,16
Jumlah 98,68 6675,81 12126,57
Dari hasil perhitungan tabel 4.5, masukkan nilai tersebut ke dalam rumus untuk
mendapatkan nilai faktor keamanan sebagai berikut
Ʃ(𝑐.𝐿+𝑊𝑡 cos 𝛼 tan ϕ)
FK =
∑ 𝑊𝑡 sinα
(20,55x98,68)+(0,525x12126,57)
=
6675,81
2027,874+6366,44925
= = 1,25
6675,81
62
Gambar 4.9. Diagram Gaya yang Bekerja Pada Sebuah Slice di Single Slope
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Cara Sayatan (Fellenius) Penampang Single
Slope
Panjang Sudut Tiap Berat
No
Irisan Irisan Sin α Cos α Irisan wt.sin α wt.cos α
Irisan
(m) (˚) (kN/m3)
0,64 29,95 0,50 0,87 6,36 31,76 55,12
1
0,67 33,50 0,55 0,83 18,94 10,43 15,77
2
Gambar 4.11. Diagram Gaya yang Bekerja Pada Sebuah Slice di Overall Slope
Tabel 4.7
Perhitungan Faktor Keamanan Cara Sayatan (Fellenius) Penampang Overall Slope
Dari hasil perhitungan tabel 4.7, masukkan nilai tersebut ke dalam rumus
untuk mendapatkan nilai faktor keamanan sebagai berikut
Ʃ(𝑐.𝐿+𝑊𝑡 cos 𝛼 tan ϕ)
FK =
∑ 𝑊𝑡 sinα
(20,55x96,05)+(0,525x10880,36)
=
6243,96
1973,8275+5712,189
= = 1,23
6243,96
Rekomendasi untuk rancangan geometri lereng keseluruhan adalah tinggi
lereng 50 m dengan lebar 119,98 m 56,52 m dan sudut lereng 38˚ beserta
parameter yang telah diolah seperti tampak gambar 4.3. Nilai FK pada geometri
lereng keseluruhan yaitu 1,23 dinyatakan aman.
4.2.3. Pembahasan
Dengan menggunakan program Slide 6.0 dapat diperoleh nilai FK
(Faktor Keamanan). Dengan parameter-parameter yang telah diketahui maka
didapat beberapa nilai FK dengan metode Fellenius yang stabil bahkan kritis agar
mendapatkan produksi optimal.
Tabel 4.8
Perbandingan sudut faktor keamanan
Single Slope Faktor Keamanan Overall Slope Faktor Keamanan
78˚ 1,33 39˚ 1,22
76˚ 1,36 37˚ 1,27
80˚ 1,31 38˚ 1,24
Menurut Bowles (1984), apabila suatu lereng memiliki nilai FK > 1.25
yang berarti gaya penahan lebih besar dari pada gaya penggerak, maka lereng
tersebut berada dalam keadaan stabil. Tetapi jika suatu lereng memiliki nilai 1.07
< FK < 1.25, maka lereng tersebut berada dalam keadaan kritis. Dan bila suatu
lereng memiliki nilai FK < 1.07, maka lereng tersebut berada dalam keadaan tidak
stabil dan rawan terjadi longsor.
Tabel 4.9
Klasifikasi Faktor Keamanan (Bowles, 1984)
FK KONDISI
FK < 1.07 Labil (Longsor biasa terjadi)
1.07 < FK < 1.25 Kritis (Longsor pernah terjadi)
FK > 1.25 Stabil (Longsor jarang terjadi)