Anda di halaman 1dari 6

Nama: Andre Febrian

Kelas: Reguler 6
Prodi: Sarjana Terapan Keperawatan

Tugas 3. Olahraga/Latihan Fisik

Soal 1
Berikan tanda  pada kolom B bila benar atau S bila salah pada pernyataan mengenai keuntungan
latihan fisik untuk penderita DM di bawah ini.

No. Pernyataan B S
1 Meningkatkan fungsi jantung dan pernafasan. B
2 Meningkatkan sirkulasi darah di otot dan kemampuan penggunaan oksigen.  S
3 Menurunkan nadi dan tekanan darah pada setiap level aktifitas B
4 Meningkatkan LDL kolesterol S
5 Menurunkan trigliserid dalam darah B
6 Mengurangi lemak dan mengontrol berat badan B
7 Meningkatkan toleransi glukosa dan menurunkan resistensi insulin B

Soal 2
Jenis latihan fisik terdiri dari latihan aerobik dan anaerobik. Jelaskan masing-masing jenis latihan
tersebut dan keuntungannya.

Latihan aerobik adalah: Keuntungan:


Latihan Aerobik disebut sebagai latihan Bagi penderita diabetes, latihan erobik adalah aktivitas
kardiopersi karena melatih kerja jantung fisik yang dapat mencegah dan menunda perkembangan
dan paru. (Kemenkes, 2020) neuropati perifer. Latihan keseimbangan dapat
meningkatkan neuropati sensorik dan motorik. (Rima
Contoh: Novia Putri, 2019)
Senam aerobik, jalan cepat, berenang,
berlari, bersepeda, zumba, kick boxing, Menurut kemekes, 2019;
dan lompat tali (kemenkes, 2021)  Meningkatkan kesehatan tubuh
 Menurunkan berat badan
 Menurunkan kolesterol darah
 Menurunkan tekanan darah tinggi
 Menurunkan kadar gula darah

Latihan anaerobik adalah: Keuntungan:


latihan anaerobik adalah aktivitas yang Mampu mengurangi lemak yang berlebihan, dapat
memecah glukosa menjadi energi tanpa merangsang produksi hormon endorfin yang bisa
menggunakan oksigen. Akibatnya, tubuh memperbaiki suasana hati, melindungi kesehatan jantung
akan menghasilkan energi lebih banyak dan mengontrol kadar gula darah tetap stabil sehingga
dan menggunakan sumber energi yang menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes. ( Yusra
tersimpan di otot. Latihan ini dilakukan Firdaus, 2021)
dengan durasi waktu yang pendek
namun intensitas tinggi. ( Yusra Firdaus,
2021) Menurut kemekes, 2019;

Contoh:  Meningkatkan kebugaran tubuh
Push up, squad, lunges, crunches,  Tidak mudah lelah
 Meningkatkan daya tahan
angkat beban, lari jangka pendek
(Kemenkes, 2021)

Kasus:
Tn. A, 55 tahun menderita DM sejak 5 tahun yang lalu. Tn. A gemar berolahraga. Suatu saat ketika
berolahraga, tiba-tiba Tn.A mengeluh badan lemas dan keringat dingin serta kepala pusing. Setelah
diperiksa gula darah, hasil = 56 mg/dl. Tn. A sering mengalami keluhan tersebut.

Soal 3
Jelaskan dampak olahraga yang terjadi pada Tn.A.
Glukosa atau gula darah adalah sumber energi utama tubuh. Selama berolahraga, tubuh
membutuhkan energi melimpah dengan cara mengolah lebih banyak glukosa tubuh. Meningkatnya
kebutuhan glukosa dalam tubuh dapat memicu hipoglikemia selama olahraga. Saat berolahraga,
otot-otot akan aktif sehingga tubuh membutuhkan bahan bakar ekstra. Oleh sebab itu, tubuh
membutuhkan glukosa lebih banyak dari biasanya. Pada sebagian orang, olahraga dapat memicu
lonjakan insulin yang cukup besar dan dapat membuat kadar glukosa menurun cepat. Lonjakan inilah
yang menyebabkan hipoglikemia secara tiba-tiba. (Tri Yuniwati Lestari, 2022)
Hipoglikemia terjadi ketika kadar glukosa atau gula darah di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dl).
Sedangkan dari hasil pemeriksaan kadar gula darah Tn. A adalah 56 mg/dL, dan Tn. A juga
mengalami gejala badan lemas dan keringat dingin serta kepala pusing, maka dapat dikatakan Tn.A
mengalami dampak olahraga yang disebut hipoglikemia.

Soal 4
Bila diketahui MHR (Maximum Heart Rate) = 220 kali/menit, tentukan intensitas latihan dan THR
(Target Heart Rate) yang direkomendasikan bagi Tn. A dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
THR = ….. % MHR x (220 – Usia)
Diketahui: Maka:
MHR = 220 x/menit MHR = 220 x/menit
Usia = 55 tahun Usia = 55 tahun
Rumus menurut Kemenkes, 2021 Rumus menurut Kemenkes, 2021
100% DJM =  220 - usia =.....d/m 100% DJM =  220 - 55 = 165 d/m
60% x (220 - usia) d/m =…..d/m 60% x 165 d/m = 99 d/m
80% x (220 - usia) d/m  =…..d/m 80% x 165 d/m = 132 d/m
Jadi, intensitas latihan pada Tn. A yaitu = 99-132 denyut/menit
*) coret yang tidak perlu
Soal 5
Jelaskan peran penting olahraga dalam pengaturan kadar glukosa darah pada DM Tipe 2.
Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang membuat kadar gula darah meningkat akibat kelainan pada
kemampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin. Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang
paling sering terjadi. (Pittara, 2023)

Ketika beraktivitas fisik, tubuh akan menggunakan glukosa dalam otot untuk diubah menjadi energi.
Hal tersebut menyebabkan kekosongan glukosa dalam otot. Kekosongan yang terjadi menyebabkan
otot untuk menarik glukosa dalam darah sehingga kadar glukosa dalam darah akan turun.
 
Pada kasus diabetes tipe 2 aktivitas fisik sangat membantu dalam penyerapan glukosa darah
kedalam otot. Pada saat otot berkontraksi permeabilitas membran terhadap glukosa meningkat.
Sehingga saat otot berkontaksi akan bertindak seperti insulin. Maka dari itu saat beraktivitas fisik,
resistensi insulin berkurang. (Kariadi,2023)

Soal 6
Diabetisi dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik sebagai salah satu manajemen pengelolaan
penyakitnya. Jelaskan prinsip-prinsip olahraga pada diabetisi.

Frekuensi Frekuensi olahraga berkaitan erat dengan intensitas dan lamanya


berolahraga, Menurut hasil penelitian, ternyata yang paling baik adalah 5
kali seminggu. Tiga kali seminggu sudah cukup baik, dengan catatan lama
latihan harus diperpanjang 5 sampai 10 menit lagi.
Intensitas Intensitas latihan dapat dinilai dengan target nadi latihan, dimana penderita
dapat menghitung denyut nadi maksimal yang harus dicapai selama latihan.
Meskipun perhitungan ini agak kasar tapi dapat digunakan rumus denyut
nadi maksimal= 220 – umur penderita. Denyut nadi yang harus dicapai
antara 60 – 80 % adalah target nadi latihan yang diperbolehkan. Bila lebih
dari 80 %, maka dapat membahayakan kesehatan penderita, apabila nadi
tidak mencapai target atau kurang dari 60 % kurang bermanfaat.
Time (durasi) Untuk mencapai efek metabolik, maka latihan inti berkisar antara 30-40
menit dengan pemanasan dan pendinginan masing-masing 5 – 10 menit.
Bila kurang, maka efek metabolik sangat rendah, sebaliknya bila berlebihan
menimbulkan efek buruk terhadap sistem muskuloskeletal dan
kardiovaskuler serta sistem respirasi.
Tipe (jenis) 1) Jalan cepat
Olahraga ini merupakan salah satu aktivitas yang paling tepat untuk
penderita diabetes dimana pasien bisa menyesuaikan kecepatannya
sebagai bentuk latihan aerobik untuk meningkatkan denyut jantung
sehingga aliran darah menjadi lebih   lancar.
2) Tai chi
Tai chi adalah serangkaian gerakan tubuh yang lambat dan halus
untuk menenangkan tubuh dan pikiran sehingga bermanfaat bagi
penderita diabetes karena meningkatkan kebugaran dan kesehatan
mental, mengendalikan kadar gula darah, serta mengurangi kerusakan
saraf akibat komplikasi diabetes.
3) Yoga
Olahraga ini menggabungkan gerakan tubuh yang membangun
kelenturan, kekuatan, dan keseimbangan. Olahraga ini dapat
mengurangi stres, memperbaiki fungsi saraf, melawan resistensi
insulin, dan memperbaiki kadar gula darah karena meningkatkan
massa otot dan stres berkurang.
4) Bersepeda
Bersepeda merupakan bentuk latihan aerobik yang menguatkan
jantung dan meningkatkan fungsi paru-paru, meningkatkan aliran
darah ke kaki dan membakar kalori untuk menjaga berat badan.
5) Latihan angkat beban
Olahraga ini dapat mengendalikan gula darah dengan cara
meningkatkan masa otot.
6) Berenang
Berenang dapat menurunkan tingkat stres, membakar kalori, dan
menurunkan kadar kolesterol. (Indra Adhi Nugraha, 2019)

Soal 7
Jelaskan tahapan-tahapan olahraga yang benar!
Untuk mendapatkan hasil dari olahraga yang lebih maksimal direkomendasikan untuk
melakukannya dengan prinsip BBTT yaitu Baik, Benar, Terukur, dan Teratur.
1) Baik adalah melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya
2) Benar adalah aktivitas yang dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan dan diakhiri
dengan pendinginan atau peregangan
3) Terukur adalah aktivitas fisik yang diukur menurut intensitas dan juga waktunya
4) Dan yang terakhir adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur sebanyak 3-5 kali
dalam seminggu.(Kemenkes, 2018)

Soal 8
Jelaskan bahaya olahraga pada “diabetisi yang tidak terkendali”.
Pada kondisi gula darah sedang tinggi, jika dipaksa tetap melakukan olahraga maka akan
berbahaya bagi seorang diabetesi, jika gula darahnya tidak diturunkan terlebih dahulu kemudian
langsung aktif berolahraga, orang tersebut akan menjadi lemas. Selain itu juga sebaliknya pada
kondisi kekurangan glukosa klien tidak dianjurkan melakukan olahraga karena dikhawatirkan klien
akan mengalami hipoglikemia, jika dibiarkan akan sangat membahayakan bagi seorang diabetes.

Soal 9
Cedera kaki mudah terjadi pada diabetisi yang telah mengalami gangguan neurovaskuler pada kaki.
Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera kaki.
Pada kondisi pasien yang tidak terlalu parah, menjaga kebersihan kaki setiap harinya merupakan
salah satu perawatan kaki diabetes yang wajib dilakukan. Selain menjaga kebersihan kaki, berikut
adalah langkah-langkah perawatan kaki diabetes yang benar: 
1. Periksa Kondisi Kaki Setiap Hari
Lakukan pemeriksaan fisik pada kaki setiap harinya. Perhatikan apakah ada luka, lecet,
kemerahan, bengkak, atau perubahan lainnya pada kulit kaki. Selain area yang terlihat, periksa juga
sela di antara jari-jari kaki. Jika sulit untuk melihat atau mencapai sela-sela kaki tersebut, pasien
dapat meminta bantuan dari orang lain atau menggunakan cermin.
2. Bersihkan Kaki dengan Benar
Langkah perawatan kaki diabetes selanjutnya adalah dengan membersihkan kaki secara teratur
menggunakan air hangat dan sabun lembut. Hindari mencuci kaki dengan air yang terlalu panas
atau terlalu dingin karena dapat merusak kulit yang sensitif.
Jangan lupa juga untuk membersihkan sela di antara jari-jari kaki. Setelahnya, keringkan kaki
secara perlahan dengan handuk yang lembut.
3. Oleskan Pelembap yang Direkomendasikan Dokter
Selanjutnya, gunakan produk pelembap kulit yang direkomendasikan oleh dokter untuk menjaga
kelembapan kulit kaki. Pelembap membantu mencegah kulit kering yang rentan terhadap infeksi.
Namun, pastikan untuk tidak mengoleskan pelembap di antara jari-jari kaki karena kelembapan
berlebih dapat memicu pertumbuhan jamur.
4. Selalu Gunakan Alas Kaki saat Beraktivitas
Pastikan untuk selalu menggunakan alas kaki yang nyaman ketika berjalan di luar ruangan atau
sedang melakukan aktivitas lainnya. Pilihlah sepatu dengan ukuran yang pas serta memiliki sol
tebal dan fleksibel. Hindari menggunakan sepatu yang terlalu sempit atau memiliki hak tinggi
karena dapat memberikan tekanan berlebih pada kaki.
5. Pakai Kaus Kaki
Selain alas kaki, kaus kaki yang bersih dan lembut dapat melindungi kulit kaki dari gesekan yang
berlebihan. Pastikan kaus kaki yang digunakan memiliki ukuran yang pas dan tidak terlalu ketat
untuk melancarkan peredaran darah di kaki. Penderita diabetes juga harus mengganti kaus kaki
setiap hari untuk menjaga kebersihan dan memastikan agar kaki tidak terlalu lembap.
6. Berhati-hati saat Memotong Kuku
Penderita diabetes juga disarankan untuk memotong kuku kaki dengan hati-hati dan jangan
memotongnya terlalu pendek. Hindari juga memotong kuku membentuk sudut tajam karena hal ini
dapat berpotensi menyebabkan luka pada kaki penderita diabetes. Gunakanlah gunting kuku yang
dirancang khusus untuk kaki dan jangan menggunakan alat tajam yang dapat melukai kulit.  
7. Melancarkan Peredaran Darah
Perawatan kaki diabetes yang terakhir adalah melancarkan peredaran darah. Penderita dapat
menjaga kesehatan sirkulasi darah dengan menerapkan pola hidup aktif dan sehat. Lakukan latihan
fisik ringan seperti berjalan kaki, senam yang direkomendasikan oleh dokter, atau sekedar
menggerakkan jari-jari kaki. Hindari berdiri atau duduk dalam waktu lama yang dapat menghambat
aliran darah. (Tim medis siloam hospital, 2023)

Soal 10
Tabel 2.1. memuat tentang bahaya olahraga pada diabetisi.. Lengkapi kolom tentang upaya
pencegahan yang harus dilakukan.

Tabel 2.1.3 Bahaya Akibat Olahraga dan Pencegahannya


No. Bahaya Pencegahan
1. Memperburuk gangguan metabolik Melakukan diet khusus yang dapat dikonsultasikan
diabetisi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu.
Menjaga berat badan tetap ideal. Mengonsumsi
makanan yang sehat, seperti sayur dan buah.
Pastikan untuk tetap aktif secara fisik. (Fadhli Rizal
Makarim, 2022 )
2. Hipoglikemi pada diabetisi tipe 1 1) Makan sesuai dengan aktivitas yang kita
lakukan.
2) Batasi konsumsi minuman keras.
3) Pantau kadar gula anda secara berkala.
4) Kenali gejala-gejala hipoglikemia yang muncul.
5) Selalu siapkan makanan atau obat-obatan
pereda gejala dimanapun berada. (Kemenkes,
2022)
3. Komplikasi kardiovaskuler Sebelum melakukan olahraga sebaiknya
menghitung batas intensitas latihan maksimal yang
harus dicapai. (Indra Adhi Nugraha, 2019)
4. Cedera muskuloskeletal Sebaiknya sebelum melakukan olahraga yaitu
mempertimbangkan kemampuan diri tanpa
memaksa, dan yang paling penting yaitu melakukan
pemanasan terlebih dahulu agar otot tidak tegang

Anda mungkin juga menyukai