Anda di halaman 1dari 84

PENGELOLAAN SDM: EKSPLORASI ASPEK PERENCANAAN

TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH


DI SMA NEGERI 1 SAMPARA

PENA LINDA
NIM 21811036

HASIL PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti


ujian hasil penelitian

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

KENDARI

2023
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGELOLAAN SDM: EKSPLORASI ASPEK PERENCANAAN


TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH
DI SMA NEGERI 1 SAMPARA

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nasir, S.Pd., M.Pd Arfin, S.Pd., M.Pd


NIDN. 0919068301 NIDN. 0911108403

Mengetahui:
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Kendari

Arfin, S.Pd., M.Pd


NIDN. 0911108403
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Pena Linda

NIM : 21811036

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : Administrasi Pendidikan

Universitas : Muhammadiyah Kendari

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa hasil penelitian


yangsaya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan
merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui
sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil


penelitian ini adalah hasil jiplakan atau plagiat, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai peraturan yang berlaku.

Kendari, Maret 2023

Yang membuat pernyataan,

Pena Linda
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................ii


PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...........................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................5
C. Tujuan Penelitian..............................................................................6
D. Manfaat Penelitian............................................................................6
E. Definisi Istilah..................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................8
A. Konsep Pengelolaan dan Administrasi Sekolah...............................8
B. Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)..................................19
C. Tenaga Administrasi Sekolah.........................................................22
D. Ukuran Efektivitas Pengelolaan Tenaga Administrasi Sekolah.....27
E. Penelitian Relevan..........................................................................29
F. Kerangka Pikir................................................................................32
BAB III METODE PENELITIAN............................................................35
A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................35
B. Jenis Penelitian...............................................................................35
C. Informan Penelitian........................................................................35
D. Sumber Data Penelitian..................................................................35
E. Teknik Pengumpulan Data.............................................................36
F. Teknik Analisis Data.......................................................................37
G. Pengecekkan Keabsahan Data........................................................38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........................40
A. HASIL PENELITIAN....................................................................40
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN.......................................51
BAB V PENUTUP......................................................................................54
A. Kesimpulan.....................................................................................54
B. Saran...............................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................56
LAMPIRAN................................................................................................59
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan adalah kerangka pengetahuan tentang kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengendalian

material, mesin-mesin dan uang untuk mencapai tujuan secara optimal (Ara

& Syamsuddin, 2009). Pengelolaan sebagai proses, karena dalam

pengelolaan terdapat adanya kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan,

misalnya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan. Kegiatan-kegiatan itu satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan

atau dengan kata lain saling terkait (terpadu), sehingga akan membentuk

suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, pengelolaan

disebut sebagai sistem (Gesi dkk., 2019). Dalam menyelenggarakan

pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam

mengimplementasikan fungsi-fungsi pengelolaan secara profesional.

Pengelolaan pendidikan merupakan serangkaian bentuk kerjasama

personalia pendidikan dengan seluruh sumber daya sekolah untuk mencapai

tujuan yang telah disusun bersama. Hakikat pengelolaan pendidikan dalam

lembaga pendidikan dapat dilihat dari implementasi fungsi-fungsinya yang

diawali dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Perencanaan adalah proses kegiatan yang rasional dan sistemik

dalam menetapkan keputusan, kegiatan atau langkah-langkah yang akan

dilaksanakan di kemudian hari dalam rangka usaha mencapai tujuan secara

efektif dan efisien (Maujud, 2018). Pengorganisasian merupakan suatu

1
2

proses pengaturan keseluruhan sumber daya dalam sebuah organisasi.

Pelaksanaan adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota

suka berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan

perencanaan dan usaha-usaha organisasi (Zanah & Sulaksana, 2016).

Pengawasan merupakan proses pengaturan dan pengarahan terhadap setiap

pelaksanaan aktivitas organisasi agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan

yang telah diatur dalam proses perencanaan (Salam, 2019).

Administrasi atau pengelolaan pendidikan adalah cara bekerja

dengan orang-orang di dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan

yang efektif, yang berarti mendatangkan hasil yang baik, tepat dan benar

sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Ara & Syamsuddin,

2009). Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

tahun 2003 menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota

masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang

penyelenggaraan pendidikan (Aziz, 2016). Menurut Sari dkk (2020)

menyatakan “tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi,

pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk

menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan”. Tenaga administrasi

sekolah dalam hal ini menempati peran penting sebagai tenaga kependidikan

dengan tugasnya yang tidak hanya sekedar membantu sekolah dalam urusan

administrasi melainkan meliputi beberapa kegiatan penting pada

pengembangan kualitas sekolah seperti pengelolaan, pengembangan dan

pengawasan dan pelayanan teknis.


3

Pengelolaan tenaga kependidikan khususnya tenaga administrasi

dilakukan sebagai upaya mewujudkan suatu tujuan yang dilaksanakan

dalam hal mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien

agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan

sekolah (Nur’aini, 2019). Tenaga administrasi sekolah harus menunjukan

kinerja lebih dengan memberikan suatu pelayanan yang bagus. Karena

berhasilnya suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari manajemen

sumber daya manusia atau disebut SDM yang berada di dalamnya. Salah

satu contohnya yakni bagaimana kinerja sumber daya manusia dalam

memberikan pelayanan kepada stakeholder yang berada di dalam

lingkungan sekolah tersebut, khususnya bagi tenaga administrasi sekolah

(Azwardi, 2020). Ketersediaan sumber daya tenaga administrasi dalam

jumlah yang memadai di sekolah sudah merupakan satu modal besar untuk

dapat dikelola secara optimal (Sulistiyono, 2021). Kompetensi yang harus

dimiliki oleh tenaga administrasi sekolah yaitu dengan tugas pokok dan

fungsinya sebagai tenaga administrasi sekolah yang sudah diatur pada

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (PERMENDIKNAS) Nomor 24

tahun 2008 tentang Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah. Tenaga

administrasi sekolah yang berkompeten juga terkait dengan mutu layanan

atau pelayanan prima sehingga dapat menunjang proses pembelajaran yang

ada dan pada akhirnya dapat mewujudkan tujuan dari sekolah tersebut.

Memiliki sertifikat tenaga administrasi sekolah/madrasah dari lembaga yang

ditetapkan oleh pemerintah. Pelaksana urusan terdiri dari administrasi


4

kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi sarana dan prasarana,

administrasi hubungan masyarakat dan sekolah, administrasi kesiswaan,

administrasi persuratan, administrasi kurikulum dan administrasi umum

dengan berkualifikasi pendidikan minimal SMA/sederajat. Selain itu

permendiknas No. 24 Tahun 2008 Tentang Standarisasi Administrasi

Sekolah/Madrasah menyebutkan bahwa seorang kepala tata usaha harus

mempunyai kompetensi manajerial. Manajer harus mampu mempengaruhi,

mengarahkan, membimbing dan mengendalikan para tenaga kependidikan

yang terlihat dalam penyelenggaraan pendidikan agar mereka mau dan

mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab secara lebih professional

sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Administrasi pada suatu sekolah tidak dapat diabaikan begitu saja

karena tanpa dukungan layanan administrasi yang baik, kecil kemungkinan

sekolah berhasil mencapai visi dan misi yang sudah ditetapkan. Dukungan

administrasi bukan saja dalam rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan

pokok yang bersifat rutin tetapi juga dalam rangka pengembangan sekolah

untuk kedepannya. Salah satu sekolah tingkat menengah yang mempunyai

struktur tata usaha dengan tenaga administrasi yang menerapkan layanan

administrasi adalah SMAN 1 SAMPARA.

Berdasarkan hasil observasi, dengan kepala sekolah SMAN 1

Sampara menyebutkan bahwa jumlah pegawai yang ada berjumlah 4 dengan

rincian sebagai berikut: 1 orang sebagai kepala tata usaha dan 3 orang

sebagai tenaga staf tata usaha. Fenomena yang terjadi di lapangan


5

menunjukkan bahwa kepala sekolah, tata usaha serta guru di SMAN 1

Sampara dalam melaksanakan perencanaan terkait pengelolaan tenaga

administrasi sekolah sudah cukup baik, Hal ini dapat dilihat dari proses

perencanaan tenaga administrasi sekolah yang dilaksanakan di sekolah ini

telah sesuai dengan panduan terkait pemberdayaan tenaga administrasi

sekolah. Akan tetapi masih dilihat dari jumlah tenaga administrasi yang

diberdayakan di sekolah ini masih adanya beberapa tenaga administrasi

yang merangkap ke beberapa pekerjaan. berdasarkan hasil pengamatan

SMAN 1 Sampara kekurangan tenaga administrasi, serta proses pengelolaan

serta perencanaan tenaga administrasi sekolah di SMAN 1 Sampara dinilai

masih kurang efektif pengelolaanya. Oleh karena itu berdasarkan fenomena

ini peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian terkait bagaimana

sistem perencanaan tenaga administrasi Sekolah di SMAN 1 Sampara.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui

bagaimana cara pengelolaan tenaga administrasi sekolah di SMA 1 Sampara

dengan judul “Pengelolaan Sdm: Eksplorasi Aspek Perencanaan Tenaga

Administrasi Sekolah di SMA Negeri 1 Sampara ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ditemukan tersebut, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : bagaimana aspek perencanaan

tenaga administrasi sekolah di SMA 1 Sampara?


6

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek

perencanaan tenaga administrasi sekolah di SMA 1 Sampara

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dan praktis sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran

serta dapat memberikan informasi keilmuan baru dalam bidang Perencanaan

tenaga administrasi sekolah.

2. Secara Praktis

a. Bagi tenaga administrasi sekolah, sebagai informasi dan masukan

untuk dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan

administrasi di sekolah.

b. Bagi kepala sekolah atau pengelola pendidikan dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya dalam mengelola sumber daya

manusia khususnya tenaga administrasi sekolah sebagai tenaga

kependidikan untuk melakukan pengelolaan yang sesuai dengan

standar nasional.

c. Bagi sekolah agar dapat memaksimalkan pengelolaan tenaga

administrasi sekolah untuk memaksimalkan pemberian layanan

administrasi di sekolah.
7

d. Bagi mahasiswa jurusan pendidikan agar menambah pengetahuan

dan informasi mengenai pentingnya pengelolaan tenaga administrasi

di sekolah.

e. Bagi penulis agar menambah ilmu pengetahuan khususnya masalah

perencanaan tenaga administrasi di sekolah.

E. Definisi Istilah

1. Pengelolaan

Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa pengelolaan adalah

subtantifa dari mengelola, sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang

dimulai dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan,

melaksanakan, sampai dengan pengawasan dan penilaian. Dijelaskan

kemudian pengelolaan menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan

pengelolaan selanjutnya.

2. Administrasi Sekolah

Administrasi Sekolah merupakan segenap proses pengerahan dan

pegintegrasian segala sesuatu, baik personal, spiritual maupun material,

yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi, didalam

proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di

dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, di organisasi,

dikoordinasi secara efektif dan semua materi yang diperlukan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengelolaan dan Administrasi Sekolah

1. Pengelolaan
Menurut Munandar (2019) Pengelolaan adalah subtantifa dari

mengelola, sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari

penyusunan data, merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, sampai

dengan pengawasan dan penilaian. Dijelaskan kemudian pengelolaan

menghasilkan suatu dan sesuatu itu dapat merupakan sumber

penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya. Pengelolaan

adalah seni atau proses dalam menyelesaikan suatu yang terkait dengan

pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga

faktor yang terlibat yaitu :

a. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia

maupun faktor-faktor produksi lainnya.

b. Proses yang bertahap mulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan

pengawasan.

c. Adanya seni dalam penyelesaian pekerjaan.

Istilah manajemen mempunyai konotasi dengan kata pengelolaan

maupun administrasi. Kata pengelolaan merupakan terjemahan dari

management dalam bahasa Inggris, tetapi secara substantif belum mewakili,

sehingga kata management dibakukan dalam bahasa Indonesia menjadi

(Jamilah, 2021). Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah suatu cara

8
9

atau proses yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengawasan

dan evaluasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan agar

berjalan efektif dan efisien. Menurut G.R Terry (Haryanti, 2014)

manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-

tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian

yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang

telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

sumber lainnya. Adapun menurut Mas’ud Khasan, manajemen adalah

ketatalaksanaan proses untuk penggunaan sumber daya secara efektif.

Penjelasan diatas memberikan gambaran bahwa manajemen adalah proses

kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan dengan menggunakan sumber daya lainya.yang diarahkan pada

satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam mencapai sasaran

tertentu (Putra, 2018)

a. fungsi-fungsi pengelolaan

Menurut Mulyono dalam proses implementasinya, manajemen

mempunyai tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan (Wakila, 2021)

Tugas-tugas khusus yang biasa disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen.

1) Perencanaan dalam lembaga pendidikan merupakan proses kegiatan yang

rasional dan sistematis dalam menetapkan keputusan, kegiatan atau

langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kemudian hari dalam rangka

usaha mencapai tujuan secara efektif dan efisien.


10

2) Pelaksanaan dalam lembaga pendidikan. Pelaksanaan merupakan suatu

proses menghubungkan dan menyatukan tugas serta fungsi dalam

organisasi atau lembaga. Dalam pelaksanaannya, dilakukan dengan

pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara terperinci

berdasarkan bagian dan bidang masing-masing sehingga terintegrasikan

hubungan hubungan kerja yang sinergis, koperatif, harmonis, dan

seirama dalam mencapai tujuan yang disepakati.

3) Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen yang berupaya

mengadakan penilaian, mengadakan koreksi terhadap segala hal yang

telah dilakukan oleh bawahan sehingga dapat diarahkan ke jalan yang

benar sesuai dengan tujuan. Proses evaluasi yaitu meneliti dan

mengawasi agar semua tugas dilakukan dengan baik dan sesuai dengan

peraturan yang ada atau sesuai dengan deskripsi kerja masing-masing

personal.

Nickels dan McHugh (Bali, 2018) menyebutkan kan bahwa fungsi-

fungsi manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,

dan pengawasan.

1) Perencanaan yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk

mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan

strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan

organisasi.

2) Pengorganisasian yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan

taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain


11

dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan

lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua

pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna

pencapaian tujuan organisasi.

3) Kepemimpinan yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan

oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua

pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh

kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

4) Pengendalian yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh

rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan

diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan

sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang

dihadapi.

Menurut G.R Terry (Putra, 2018) ada empat fungsi manajemen yaitu

sebagai berikut:

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan

sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan

perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan

itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum

mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih

cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.


12

2) Pengorganisasian ( Organizing )

Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan

pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai

tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan

alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif

didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-

aktivitas tersebut.

3) Penggerakan ( Actuating )

Fungsi manajemen tidak akan berjalan sebagaimana mestinya tanpa

adanya unsur penggerakan atau pengarahan, sebagai tindak lanjut dari

proses perencanaan, pengorganisasian, dan sampai ke proses

penggerakan.

4) Pengawasan ( Controlling )

Pengevaluasian adalah proses pengawasan dan pengendalian program

perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan. Sesorang manajer dituntut untuk

menemukan masalh yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian

memecahkannya sebelum masalh itu menjadi semakin besar.

2. Eksplorasi
Secara harfiah, eksplorasi berarti (1) penyelidikan; penjajakan;

penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih

banyak (tentang keadaan), terutama sumber sumber alam yang terdapat di

tempat itu; (2) Kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru

dari situasi yang baru. Eksplorasi merupakan langkah awal dalam


13

membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu

fenomena (American Dictionary). Strategi yang digunakan dalam siklus ini

adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan menerapkan

strategi belajar aktif. Melalui siklus eksplorasi, peserta didik diharapkan

dapat membangun pengetahuannya sendiri melalui stimulus-stimulus yang

diberikan oleh guru. Pada kegiatan eksplorasi, proses pembelajaran tidak

hanya berfokus pada apa yang peserta didik temukan, namun sampai pada

bagaimana mereka mengeksplorasi pengetahuan tersebut. Informasi tidak

hanya disusun oleh guru akan tetapi perlu ada keterlibatan peserta didik

untuk memperluas, memperdalam, atau menyusun informasi atas inisiatif

peserta didik sendiri. Jadi, dalam kaitan dengan pembelajaran, eksplorasi

adalah tahapan pembelajaran di mana peserta didik diminta aktif menelaah

dan menemukan informasi suatu pengetahuan/konsep ilmu baru, teknik

baru, metode dan rumus baru, atau menyelidiki pola hubungan antar unsur

konsep ilmu, sambil berusaha memahaminya. Inti kegiatan eksplorasi

adalah pelibatan peserta didik dalam menelaah sesuatu hal baru, entah

berhubungan dengan materi pelajaran sebelumnya maupun yang benar-

benar baru bagi peserta didik.

Dalam Permendiknas RI No. 41 tahun 2007, pada saat kegiatan

Eksplorasi yang harus guru laksanakan adalah sebagai berikut :

1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema Materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam

takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.


14

2. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar lain.

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta

didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran.

5. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,

atau lapangan.

Seperti contoh dalam kegiatan eksplorasi guru di bawah ini:

1. Memberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara

membaca puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.

2. Mendiskusikan materi bersama siswa (Buku: Bahan Ajar bahasa

Indonesia), cara membaca puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang

tepat.

3. Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara

lisan atau mempresentasikan mengenai cara membaca puisi dengan lafal,

intonasi dan ekspresi yang tepat.

4. Melibatkan peserta didik dalam membahas contoh dalam Buku : Bahasa

Indonesia kelas III mengenai cara membaca puisi dengan lafal, intonasi

dan ekspresi yang tepat.

Sebagai dampak pelaksanaan kegiatan Eksplorasi yang telah

dilakukan guru, menurut Akbar (2013:138-139) dalam kegiatan Eksplorasi

peserta didik harus mengalami :


15

1. Mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi yang dipelajari.

2. Belajar dengan beragam pendekatan, metode dan sumber.

3. Interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan

sumber belajar lain.

4. Terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

5. Melakukan percobaan, misalnya di laboratorium, studio, dan lapangan.

3. Administrasi Sekolah
a. pengertian administrasi sekolah

Administrasi sekolah mengandung arti administrasi dalam arti luas

yang bermakna “pengelolaan” atau “manajemen” dimana di dalamnya

terkandung administrasi dalam arti sempit yaitu pekerjaan tulis-menulis

(Inggris: clerical work) seperti pendaftaran peserta didik/siswa baru mengisi

buku induk, mengisi buku rapor, membuat laporan keuangan dan

sebagainya. Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan,

kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi : perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan

dan pembiayaan, dengan menggunakan fasilitas yang tersedia, baik personil,

material maupun spiritual, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif

dan efisien (Ukur, 2020).

Istilah manajemen sekolah sering disandingkan dengan istilah

administrasi sekolah. Gaffar (Usmansyah, 2017) mengemukakan bahwa

manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja sama

yang sistematik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.
16

b. fungsi administrasi sekolah

Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan berjalan

dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus

dikelola melalui suatu tahapan proses yang merupakan dari atau siklus,

adapun fungsi dari administrasi pendidikan adalah perencanaan,

pengorganisasi, pengarahan, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian

(Paputungan, 2020).

1) Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap

lembaga dan setiap kegiatan, baik perorangan maupun kelompok.

2) Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas pada orang

yang terlibat dalam kerja sama pendidikan. Termasuk di dalam kegiatan

pengorganisasian adalah penetapan tugas dan tanggung jawab, dan

wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga

dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.

3) Pengarahan (directing)

Suharsimi arikunto memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan,

petunjuk serta pertimbangan dan bimbingan terhadap pra petugas yang

terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas

dapat berjalan dengan lancar.


17

4) Penilaian (assessment)

Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan berbagai alat

penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil yang

dicapai. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan normatif

kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka) pengukuran berhubungan

dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.

Manfaat administrasi pendidikan menurut Hasbiyallah dan Ihsan

(2019) dalam bukunya administrasi pendidikan manfaat administrasi

pendidikan adalah :

1) Meningkatkan kesadaran tugas-tugas dan kewenangan untuk

meningkatkan kualitas guru dalam mengelola pengajaran dan

pembelajaran serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas pendidik.

2) Administrasi pendidikan agar tercapainya tujuan pendidikan di satuan

pendidikan serta menghindari kesalahan kerja atau overlapping kerja /

tugas dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang dihadapi lembaga

pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

3) Administrasi sebagai pedoman dan cara agar tenaga pendidik dapat

mengetahui bagaimana proses melaksanakan sesuatu kegiatan

kependidikan maupun efisien.

4) Administrasi pendidikan untuk mengenalkan regulasi pengaturan

pendidikan di sekolah dan madrasah serta mengetahui batas-batas hak

dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan.


18

c. ruang lingkup administrasi sekolah

Mulyono (Ndibo, 2018) mengemukakan secara umum, ruang

lingkup administrasi pendidikan sekolah meliputi:

1) Administrasi kurikulum, meliputi pembukuan/pendataan: jumlah mata

pelajaran yang diajarkan, waktu jam yang tersedia, jumlah guru serta

pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, buku-buku yang

dibutuhkan, program semester, program tahunan dan kalender

pendidikan.

2) Administrasi ketenagaan pendidikan (kepegawaian), meliputi

pembukuan/pendataan: kumpulan surat lamaran dan menerima pegawai,

mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan,

daftar umum kepegawaian, dan sebagainya.

3) Administrasi kesiswaan, meliputi brosur dan formulir pendaftaran siswa

baru, buku pendaftaran siswa baru beserta lampiran persyaratannya, data

tes penerimaan siswa baru, buku induk, buku klapper, buku pembagian

kelas, buku absen, buku mutasi/keluar, buku catatan khusus, dan

sebagainya.

4) Administrasi sarana dan prasarana pendidikan, meliputi buku

perencanaan pengadaan barang, buku pembagian barang dan penggunaan

barang (invenstaris), buku perbaikan barang, dan buku tukar tambah

maupun penghapusan barang.

5) Administrasi keuangan atau pembiayaan pendidikan, meliputi keuangan

pendaftaran siswa baru, uang gedung atau sumbangan pengembangan


19

pendidikan, uang seragam, uang peralatan sekolah dan buku paket, uang

SPP, uang kegiatan rutin (seperti pramuka, olahraga), uang kegiatan

insidental (PHBN, PHBI, study tour, dll.)

Hadari Nawawi (Aziz, 2016) menyatakan bahwa secara umum ruang

lingkup administrasi berlaku juga di dalam administrasi pendidikan. Ruang

lingkup tersebut meliputi bidang-bidang kegiatan sebagai berikut:

1) Manajemen Administrasi (Administrative Management). Bidang kegiatan

ini disebut juga “management of administrative function” yakni kegiatan-

kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam

organisasi atau kelompok kerjasama mengajarkan hal-hal yang tepat

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

2) Manajemen Operatif (Operative Management). Bidang kegiatan ini

disebut juga “Management of Operative Function” kegiatan-kegiatan

yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan

pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap orang

melaksanakan dengan tepat dan benar.

B. Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)

1. Definisi perencanaan sdm

Perencanaan pada dasarnya merupakan inti dari manajemen, karena

perencanaan membantu mengurangi ketidakpastian dimasa yang akan

datang. Dengan perencanaan yang baik, memungkinkan para pengambil

keputusan untuk menggunakan semua sumber daya yang ada untuk

mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Demikian pula dengan


20

perencanaan SDM, ini merupakan hal yang esensial dalam manajemen

sumber daya manusia (MSDM), karena perencanaan akan selalu menjiwai

berbagai kegiatan MSDM yang lain seperti rekrutmen, seleksi dan

penempatan, pelatihan danpengembangan, evaluasi, pemberian kompensasi

pemutusan hubungan kerja dan lain lain (Padri, 2021).

Perencanaan sumber daya manusia dalam organisasi dimaksudkan

agar jumlah kebutuhan akan tenaga kerja saat ini dan masa depan sesuai

dengan pekerjaan juga dapat terhindar dari kekosongan sehingga semua

pekerjaan dapat dilaksanakan. Perencanaan sumber daya manusia juga

memungkinkan bagian-bagian dari suatu organisasi atau perusahaan

memperoleh tenaga kerja dengan jumlah yang tepat, berkualitas dan dalam

waktu yang tepat (Rawis dkk., 2021)

2. Proses perencanaan sumber daya manusia

Sebagai sebuah proses, perencanaan sumber daya manusia

melibatkan serangkaian kegiatan. Sedarmayanti menguraikan empat

kegiatan tersebut: persediaan SDM saat sekarang, perkiraan supply dan

demand SDM, pengadaan SDM yang berkualitas, sistem pengawasan dan

evaluasi sebagai umpan balik pada sistem. Kegiatan peramalan dilakukan

dengan membandingkan antara kebutuhan atau tuntutan dan ketersediaan.

Hal ini dapat menghasilkan tiga kemungkinan seperti yang dikemukakan

Mondy: (1) antara supply dan demand adalah sama; (2) surplus, maka yang

dilakukan organisasi adalah penarikan tenaga kerja, pengurangan jam kerja,

pensiun dini, dan pemberhentian; (3) kekurangan, maka yang dilakukan


21

adalah melakukan perekrutan melalui proses seleksi. Lebih rinci Nawawi

mengemukakan dua kegiatan utama dalam perencanaan SDM yaitu:

kegiatan analisis volume dan beban kerja, serta kegiatan analisis

kemampuan SDM yang dimiliki organisasi. Dari kegiatan analisis volume

dan beban kerja yang telah disesuaikan dengan rencana stratejik maupun

rencana operasional organisasi, maka dapat diperoleh informasi kebutuhan

tenaga kerja yang presisi, penentuan teknik peramalan yang dilakukan dan

penetapan perkiraan kebutuhan akan SDM untuk jangka pendek hingga

jangka panjang (Winarti, 2018).

3. fungsi penerapan sdm

AM dkk.,(2020) Perencanaan SDM memiliki fungsi yang sangat

penting. Fungsi tersebut diantaranya:

a. Sebagai acuan atau pedoman bagi perusahaan melalui departemen atau

divisi SDM dalam manajemen kepegawaian, terutma melakukan

rekrutmen dan penyediaan pegawai.

b. Sebagai sumber instrumen atau alat kontrol dalam pengendalian

manajemen kepegawaian termasuk pengadaan dan penyediaan pegawai,

baik kualitas maupun kuantitas.

c. Sebagai acuan dalam membuat estimasi kebutuhan pendanaan dan

fasilitas lain yang terkait dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan

kebijakan organisasi atau perusahaan.

d. Sebagai dasar dalam melakukan evaluasi terkait dengan pengadaan atau

penyediaan SDM secara berkelanjutan. Evaluasi memiliki makna


22

memastikan apakah tujuan perencanaan SDM tercapai atau tidak. Hasil

evaluasi berfungsi juga sebagai umpan balik (feed back) untuk penguatan

yang sudah baik dan perbaikan untuk yang belum benar.

4. perencanaan sumber daya manusia lembaga pendidikan

Telah dikemukakan pada bagian sebelumnya mengenai perencanaan

sebagai bagian dari fungsi manajemen yang vital. Perencanaan, termasuk di

dalamnya perencanaan SDM, yang baik akan menjadi kunci sukses

pencapaian sasaran dan tujuan lembaga pendidikan sebagai sebuah

organisasi. Manfaat dilakukannya perencanaan adalah dapat mereduksi dan

mengantisipasi hambatan yang mungkin timbul di masa mendatang.

Menurut Usman konsep perencanaan dalam kegiatan manajemen meliputi:

(1) adanya serangkaian kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan

sebelumnya; (2) ada proses yang harus dilalui; (3) mencapai tujuan tertentu;

(4) berhubungan dengan masa depan dan waktu tertentu (Winarti, 2018).

C. Tenaga Administrasi Sekolah

1. Pengertian tenaga administrasi sekolah

Tenaga administrasi sekolah dikenal dengan sebutan staf tata usaha.

Mereka bertugas sebagai pendukung berjalannya proses pendidikan di

sekolah. Meski bertugas sebagai tenaga kependidikan yang tidak mengajar,

tenaga administrasi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan The

Liang Gie (Rohmawati, 2015). Tenaga administrasi sekolah maksudnya

adalah tenaga kependidikan yang bertugas memberikan dukungan layanan

administrasi untuk seluruh lingkungan pendidikan dalam hal teknis


23

administratif (pengetikan, penjilidan, penyampulan, & inventaris), kearsipan

dan surat menyurat. Tenaga administrasi sekolah juga menangani bidang

akademik, kesiswaan, sarana & prasarana, keuangan, humas dan

kepegawaian. Tanpa adanya administrasi, sulit bagi sekolah atau lembaga

pendidikan untuk mencapai tujuan sekolah, banyak hambatan yang dihadapi

guru dan kepala sekolah (Azwardi, 2020).

Tenaga administrasi sekolah menurut Priadi (Pramudya dkk, 2018)

adalah “tenaga kependidikan yang bertugas memberikan dukungan layanan

administrasi guna terselenggaranya proses pendidikan di sekolah”. Sesuai

dengan pendapat diatas TAS merupakan salah satu faktor penting dalam

pelayanan proses pendidikan di sekolah. Kuncoro (Zakhiroh, 2013)

menyatakan bahwa tenaga administrasi sekolah merupakan layanan yang

berfungsi meringankan (facilitating function) terhadap pencapaian tujuan

aktivitas substantif. Setiap organisasi apapun bentuk, jenis, corak, dan

tujuannya, tenaga administrasi sekolah terdiri atas dua pekerjaan yaitu

aktivitas substantif dan pekerjaan kantor.

Tenaga administrasi merupakan komponen bagian dari tenaga

kependidikan yang berfungsi membantu kepala sekolah dalam memberikan

bantuan pelayanan administrasi demi tercapainya proses pendidikan di

sekolah (Maulana, dkk., 2021).

2. Tugas dan kompetensi tenaga administrasi sekolah


a. tugas tenaga administrasi sekolah

Tugas pokok dan fungsi kepala tenaga administrasi sekolah adalah

memimpin pelaksanaan urusan ketatausahaan yang meliputi rumah tangga


24

sekolah, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, sarana prasarana dan

kesiswaan (Zayyana, 2016).

1) Tugas pokok dan fungsi urusan persuratan dan kearsipan adalah

membantu kepala TAS melaksanakan administrasi ketatausahaan

sekolah.

2) Tugas pokok dan fungsi urusan kepegawaian adalah mengatur

administrasi kepegawaian.

3) Tugas pokok dan fungsi urusan keuangan adalah membantu kepala

sekolah menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah,

memproses pertanggungjawaban dan mengadministrasikan keuangan.

4) Tugas pokok dan fungsi urusan sarana dan prasarana adalah menyusun

kebutuhan, mengatur bahan/peralatan sekolah serta memelihara dan

merawatnya.

5) Tugas pokok dan fungsi urusan kesiswaan adalah membantu kepala tata

usaha dalam melaksanakan administrasi kesiswaan.

Salah satu tenaga administrasi sekolah yang memiliki peran penting

dalam administrasi sekolah adalah tata usaha (Hidayat, 2019). Berdasarkan

Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 260 dan 261 Tahun 1996, Tata Usaha

Sekolah mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan ketatausahaan

sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-

kegiatan sebagai berikut :

1) Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.

2) Pengelolaan keuangan sekolah.


25

3) Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

4) Pembinaan dan pengembangan karir pegawai serta tata usaha sekolah.

5) Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

6) Penyusunan dan penyajian data/statistic sekolah.

7) Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K.

8) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan

secara berkala.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat

1 Nomor. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa tugas tenaga kependidikan

diantaranya : melakukan pengelolaan, pengembangan, pengawasan, serta

pelayanan teknis buat mendukung proses pembelajaran pada satuan

pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah serta

madrasah (Maulana Dkk., 2021)

b. kompetensi tenaga administrasi sekolah

Berdasarkan Permendiknas No. 24 Tahun 2008 (Azwardi, 2020)

kompetensi tenaga administrasi sekolah sebagai berikut:

1) Kompetensi Kepribadian

Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang integritas

dan berakhlak mulia, memiliki etos kerja, mampu mengendalikan diri,

memiliki rasa percaya diri, memiliki fleksibilitas, memiliki ketelitian,

disiplin, kreatif dan inovatif serta bertanggung jawab disebut juga

kompetensi kepribadian
26

2) Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial yakni kemampuan untuk bekerjasama dalam tim,

memberikan pelayanan prima, memiliki kesadaran berorganisasi,

berkomunikasi yang efektif dan membangun hubungan kerja.

3) Kompetensi Teknis

Kompetensi teknis yakni kemampuan melaksanakan administrasi

kepegawaian, melaksanakan administrasi keuangan, melaksanakan

administrasi sarana dan prasarana, melaksanakan administrasi hubungan

sekolah dengan masyarakat, melaksanakan administrasi persuratan dan

pengarsipan, melaksanakan administrasi kesiswaan, melaksanakan

administrasi kurikulum, melaksanakan administrasi layanan khusus,

melaksanakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

4) Kompetensi Manajerial

Kompetensi manajerial merupakan kemampuan mendukung pengelolaan

standar nasional pendidikan, menyusun program dan laporan kerja,

mengorganisasikan staf, mengembangkan staf, mengambil keputusan,

menciptakan iklim kerja kondusif, mengoptimalkan pemanfaatan sumber

daya, membina staf, mengelola konflik, menyusun laporan.

c. fungsi-fungsi tenaga administrasi sekolah

Depdiknas (Wulandari, 2014) menyatakan bahwa fungsi tenaga

administrasi sekolah atau madrasah adalah:

1) Kepala tata usaha atau kepala sub bagian tata usaha bertugas membantu

kepala sekolah atau madrasah dalam kegiatan administrasi (urusan surat


27

menyurat, ketatausahaan) sekolah atau madrasah yang berkaitan dengan

pembelajaran.

2) Pelaksana urusan kepegawaian bertugas membantu kepala tata usaha atau

kepala sub bagian tata usaha dalam kegiatan atau kelancaran

kepegawaian baik pendidik maupun tenaga kependidikan yang bertugas

di sekolah atau madrasah.

3) Pelaksana urusan keuangan bertugas membantu kepala tata usaha atau

kepala sub bagian tata usaha dalam mengelola keuangan sekolah atau

madrasah.

4) Pelaksana urusan perlengkapan atau logistik bertugas membantu kepala

tata usaha atau kepala subbagian tata usaha dalam mengelola

perlengkapan atau logistik sekolah atau madrasah.

5) Pelaksana sekretariat dan kesiswaan bertugas membantu kepala tata

usaha atau kepala subbagian tata usaha dalam mengelola kesekretariatan

dan kesiswaan.

6) Pengemudi bertugas sebagai supir.

7) Penjaga sekolah bertugas memelihara dan memperbaiki fasilitas sekolah

atau madrasah berupa bangunan, kelistrikan, dan peralatan praktik.

D. Ukuran Efektivitas Pengelolaan Tenaga Administrasi Sekolah

1. Efektivitas pelayanan

Efektif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti

dapat membuahkan hasil, mulai berlaku, ada pengaruh akibat efeknya.

Menurut hidayat (Aminy, 2020) efektivitas adalah suatu ukuran yang


28

menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah

tercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi

efektivitasnya. Moenir (Aminy, 2020) mengatakan bahwa pelayanan adalah

kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa.

Jadi dalam memberikan pelayanan ke masyarakat harus seefektif mungkin.

Secara umum pelayanan yang efektif dapat berarti tercapainya tujuan

pelayanan yang telah ditetapkan organisasi dan masyarakat merasa puas

dengan pelayanan yang didapatnya.

2. Pelayanan administrasi
Pelayanan administrasi Aminy (2020) adalah rangkaian kegiatan

atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang

untuk mencapai tujuan secara berencana dan sistematis yang

diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga

pendidikan formal. Pencapaian kepuasan pelanggan melalui kualitas

pelayanan dapat ditingkatkan dengan pendekatan:

a. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak


manajemen dan pelanggan. Misalnya melakukan penelitian dengan
metode pengamatan bagi para pegawai perusahaan tentang
pelaksanaan pelayanan.
b. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk
mencapai visi di dalam perbaikan proses pelayanan yang termasuk
didalamnya memperbaiki cara berpikir, perilaku, kemampuan,
pengetahuan dan semua sumber daya manusia yang ada.
c. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan
keluhan. Pelayanan berarti sebagai pemberian layanan keperluan
orang yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Suatu
pelayanan akan dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan
apabila didukung oleh beberapa faktor:
1) Kesadaran para pejabat dan pimpinan pelaksana
2) Adanya aturan yang memadai
3) Organisasi dengan mekanisme sistem yang dinamis
29

3. Kinerja Atau Performance Tenaga Administrasi Sekolah

Kinerja atau performance tenaga administrasi (Zakhiroh, 2013)

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh tenaga administrasi dalam bentuk

pemberian layanan pada orang tua siswa dan masyarakat sesuai dengan

tanggungjawab dan wewenang masing-masing dalam upaya mencapai visi,

misi dan tujuan dari sekolah, serta tercapainya tujuan layanan administrasi

sekolah hanya dimungkinkan karena adanya upaya tenaga administrasi.

Dalam rangka memenuhi harapan pelanggan untuk mendapatkan layanan

administrasi yang lebih baik, maka diperlukan juga peningkatan kinerja

tenaga administrasi. Sedangkan untuk peningkatan kinerja tenaga

administrasi, dapat dilihat pada proses layanan yang diberikan oleh seluruh

komponen yang ada di sekolah melalui pemenuhan pelayanan prima kepada

peserta didik dan stakeholders.

Staf administrasi Daulay dkk., (2021memberikan pelayanan prima

terhadap pihak yang terlibat dalam proses pendidikan sekolah, seperti

kepala sekolah, guru, siswa, komite sekolah dan pemangku kepentingan

lainnya. Salah satu cara yang dapat digunakan sekolah agar dapat melayani

pengguna layanan dengan prima adalah dengan mengganti paradigma

birokrasi yang sibuk dengan urusan internal, menjadi berorientasi pada

pelanggan sekolah. Sekolah harus memposisikan pelanggan sebagai hal

yang paling depan. Maka, pelanggan sekolah diarahkan sebagai sasaran

pencapaian tujuan.
30

E. Penelitian Relevan

1). Munandar (2019) “Dinamika Pengelolaan Administrasi Sekolah Di Sd

Negeri 2 Beutong Ateuh Banggalang Kabupaten Nagan Raya”

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi kepala sekolah

dalam pengelolaan administrasi sekolah di SD Negeri 2 Beutong Ateuh,

untuk mengetahui kendala kepala sekolah dalam pengelolaan administrasi

sekolah di SD Negeri 2 Beutong Ateuh.Jenis Penelitian yang digunakan

adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik

pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi

yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang menggambarkan keadaan

objek penelitian kemudian menganalisisnya sehingga dapat ditarik

kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang

dilakukan kepala SD Negeri 2 Beutong Ateuh yaitu pertama diskusi dengan

staf-staf TU maupun guru, kedua mengkaji permasalahan yang dihadapi dan

ketiga mengevaluasi semua masalah-masalah yang ada sehingga

administrasi di SD Negeri 2 Beutong Ateuh bisa berjalan dengan baik.

2). Pramudya dkk, (2018) “Analisis Kebutuhan Tenaga Administrasi

Sekolah Pada Jenjang Sma Dan Smk”.

Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Mengetahui Jumlah Tenaga

Administrasi Sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kabupaten Ngawi; (2) Mengetahui

seberapa tinggi kebutuhan TAS berdasarkan rasio peserta didik selama

sepuluh tahun yang akan datang; (3) Mengetahui seberapa tinggi tingkat
31

persentase kebutuhan tenaga administrasi sekolah SMA dan SMK Negeri di

Kabupaten Ngawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan rancangan penelitian deskriptif proyektif. Hasil penelitian ini

menunjukan (1) Keberadaan jumlah tenaga administrasi sekolah SMA dan

SMK Negeri di Kabupaten Ngawi pada Tahun 2018-2027; (2) Kebutuhan

tenaga administrasi sekolah SMA dan SMK Negeri di Kabupaten Ngawi

berdasarkan rasio peserta didik; (3) Persentase kebutuhan tenaga

administrasi sekolah SMA.

3). Sari dkk, (2020) “Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah Terhadap

Pelayanan Sekolah Sma Negeri 1 Padang Tualang Kab. Langkat”.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kompetensi

yang dimiliki oleh tenaga tata usaha sekolah di SMA Negeri 1 Padang

Tualang dalam meningkatkan kualitas administrasi sekolah, serta faktor

pendukung dan penghambat tenaga administrasi sekolah.Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan objek penelitian dari

garis besar latar belakang historis SMA Negeri 1 Padang Tualang.

Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai wawancara dengan

narasumber, kemudian dengan observasi, dan pengumpulan beberapa

dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1. Upaya tenaga

administrasi untuk meningkatkan kualitas administrasi sekolah di SMA

Negeri 1 Padang Tualang adalah dengan a. tidak menunda pekerjaan yang

sudah diberi kepada masing-masing bagian, b. memaksimalkan dalam

memberikan pelayanan yang baik terhadap guru, karyawan dan peserta


32

didik, c. menjalin hubungan kerjasama dengan pemerintah dan lembaga-

lembaga masyarakat, d. menjaga dan memelihara barang-barang dan alat-

alat inventaris sekolah, 2. faktor pendukungnya: terciptanya kerjasama yang

baik antar staf atau karyawan, saling membantu pekerjaan antar staf, saling

menciptakan suasana kerja yang harmonis antara karyawan, saling

menghargai dan memahami karakter masing-masing staf atau karyawan.

4). Sulistiyono (2021) “Upaya Meningkatkan Kompetensi Tenaga

Administrasi Sekolah Melalui Pembimbingan Berkelanjutan”.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga

administrasi terutama dalam pengelolaan administrasi sekolah. Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan. Hasil penelitian pada

kondisi awal tingkat kompetensi tenaga administrasi sekolah rata – rata

57,61% (Kategori Sangat Kurang), kompetensi tenaga administrasi sekolah

dalam pengelolaan administrasi sekolah rata rata mengalami peningkatan

dari 57,61% pada kondisi awal/pra siklus menjadi 72,94% pada siklus I dan

meningkat menjadi 88,83% (Kategori Baik) pada siklus II.

F. Kerangka Pikir

Kinerja tenaga administrasi sekolah pelaksana urusan dijabarkan

berdasarkan tiga aspek kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh tenaga

administrasi sekolah. Kompetensi tersebut adalah kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi teknis. Adanya kompetensi-kompetensi

tersebut akan dapat berpengaruh pada kinerja pegawai tata usaha sehingga
33

dapat dijadikan parameter untuk mengukur keprofesionalan tenaga

administrasi sekolah.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir Penelitian

Input Proses Output Outcome

Perencanaan SDM, 1. 1. Staf tata usaha


ini merupakan hal Memberikan Dapatmeningk dapat
yang esensial dalam motivasi melakukan
atkan kinerja
managemen sumber kepada staf tata pekerjaannya
tata usaha
daya manusia usaha dengan efektif
(Padri,2021). dan efisien
2. Dapat
2. Kepala tata meningkatkan
Fakta lapangan usaha pelayanan
menunjukkan melakukan administrasi
bahwa dari jumlah pelatihan
tenaga
administrasi yang
diberdayakan di
sekolah ini masih
adanya beberapa
tenaga
administrasi yang
merangkap ke
beberapa
pekerjaan.
berdasarkan hasil
pengamatan
SMAN 1 Sampara
kekurangan tenaga
administrasi, serta
proses
pengelolaan serta
perencanaan
tenaga
administrasi
sekolah di SMAN
1 Sampara dinilai
masih kurang
BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 SAMPARA yang beralamat di

Jl. Poros Kendari-Kolaka, Andaroa, Sampara, Kab. Konawe, Sulawesi

Tenggara. Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu selama

± 3 bulan.

B. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini mempunyai ciri khas yang terletak

pada pemahaman akan proses, yakni mendeskripsikan tentang segala

sesuatu yang berkaitan dengan fokus penelitian mengenai perencanaan

tenaga administrasi sekolah. Menurut Moleong (Hendra, 2017) penelitian

kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia baik dalam

kawasannya maupun dalam peristilahannya.

C. Informan Penelitian

Subjek atau informan yang digunakan oleh peneliti sebagai informan

pada sumber data adalah orang-orang yang mengetahui permasalahan yang

diajukan dalam penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, kepala staf tata

usaha dan 2 orang staf tata usaha.

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang dapat dipergunakan dalam penelitian ini didasari

dua sumber yaitu:

35
36

1. Sumber data primer, yaitu sumber pokok yang diterima langsung dalam

penelitian yaitu kepala sekolah, kepala tata usaha dan staf tata usaha.

2. Sumber data sekunder, yaitu sumber data pendukung atau pelengkap

yang diperoleh dalam penelitian, dalam hal ini data diperoleh melalui

dokumen-dokumen, data-data, serta buku-buku referensi yang membahas

masalah penelitian tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (Arischa, 2019) teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena bertujuan

utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini, teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab. Peneliti menggunakan

pedoman wawancara yang sudah dipersiapkan dalam bentuk pertanyaan

yang ditujukan kepada kepala sekolah, kepala tata usaha dan staf tata

usaha di SMAN 1 Sampara yang merupakan informan inti dalam proses

wawancara pada penelitian ini.

2. Analisis Dokumen

Teknik ini dilakukan dengan cara mengutip gambaran-gambaran, catatan,

ataupun dokumen-dokumen yang berhubungan dengan tenaga

administrasi sekolah. Teknik pengumpulan data melalui dokumen

digunakan untuk melengkapi data dan informasi yang diperoleh untuk


37

penelitian tentang eksplorasi aspek perencanaan tenaga administrasi di

SMA 1 Sampara.

F. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan proses yang berkelanjutan yang dilakukan

oleh peneliti dengan fokus pada data-data yang telah dikumpulkan. Proses

yang berlangsung secara terus menerus ini menuntut peneliti

mengorganisasikan data-data yang telah diperoleh sehingga data-data

tersebut menjadi jelas, dapat dipahami dan memberikan makna (Junaid,

2016).

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung

terus menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data

benar-benar terkumpul sebagaimana terlihat dari kerangka konseptual

penelitian, permasalahan studi, dan pendekatan pengumpulan data yang

dipilih peneliti (Rijali, 2018).

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif (Sondak dkk., 2019).


38

3. Kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang

berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Pada bagian ini peneliti

menyatakan kesimpulan atas data-data yang telah diperoleh dari hasil

wawancara dan observasi, sehingga menjadi penelitian yang data

menjawab permasalahan yang ada (Pratiwi, 2017).

G. Pengecekkan Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (Fitrianti, 2015) uji keabsahan pada penelitian

kualitatif,dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang

dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang

diteliti.

Penelitian ini menggunakan triangulasi sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dan teknik pengumpulan data. Teknik triangulasi sumber

diperoleh melalui beberapa sumber data yang berbeda, yaitu tentang kinerja

tenaga administrasi sekolah data diperoleh dari kepala sekolah kepala tenaga

administrasi sekolah, dan personil tenaga administrasi sekolah. Triangulasi

teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda, yaitu dari wawancara, pengamatan dan

dokumen.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan melalui studi

analisis dokumen langsung di lapangan dan wawancara dengan kepala sekolah,

kepala staf tata usaha dan staf tata usaha. Penelitian ini berfokus pada

“pengelolaan SDM: eksplorasi aspek perencanaan tenaga administrasi di SMAN 1

Sampara”.

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan agustus sampai bulan september

di SMAN 1 Sampara dengan menggunakan kompetensi dalam penyajian

informasi, data dalam bentuk wawancara secara langsung dan dokumentasi di

SMAN 1 Sampara.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Sampara yang berupa

“pengelolaan SDM: eksplorasi perencanaan tenaga administrasi di SMAN 1

Sampara”. Kepala sekolah dalam menindaklanjuti pendayagunaan tenaga

administrasi sekolah yaitu dengan melalui perencanaan tenaga administrasi

sekolah. Proses perencanaan tenaga administrasi sekolah yang dilaksanakan di

SMAN 1 Sampara mengacu pada 3 aspek penting seperti aspek kebutuhan staf,

aspek pekerjaan, dan aspek perekrutan dan seleksi SDM. Berikut aspek aspek

perencanaan tenaga administrasi sekolah yang diadakan oleh SMAN 1 Sampara.

a. Perencanaan Tenaga Administrasi Sekolah dilihat dari Aspek Kebutuhan

Staf.

40
41

Kepala sekolah melakukan perencanaan tenaga administrasi yang dilihat

dari aspek kebutuhan staf yaitu dengan adanya pertimbangan dalam menambah

ataupun mengurangi tenaga pendidikan. Selanjutnya jika sekolah memerlukan

tambahan tenaga administrasi maka perlu menentukan pula berapa kuantitas

kebutuhan tenaga administrasi yang dibutuhkan sebagaimana yang tertera dalam

surat keputusan yang dibuat oleh kepala sekolah dan melakukan perekrutan yang

berkaitan dengan tenaga IT demi kelancaran administrasi sekolah. Berikut hasil

wawancara dengan kepala sekolah SMAN 1 Sampara terkait perencanaan tenaga

administrasi dilihat dari aspek kebutuhan staf tenaga administrasi.

“Pada aspek kebutuhan staf pertimbangan yang saya ambil dalam


menambah ataupun mengurangi tenaga pendidikan yaitu kami
menganalisis kegiatan sekolah mengenai kinerja tenaga pendidik di
sekolah kami, apakah dalam sistem administrasi sekolah para tenaga
administrasi mengalami kendala atau tidak. Dalam melakukan analisis
kami menemukan kendala, karena kurangnya tenaga administrasi
sehingga kinerja administrasi tidak efektif disebabkan tenaga
administrasi yang kurang. Tentunya untuk mengantisipasi hal tersebut
perlu mengadakan penambahan tenaga administrasi sesuai dengan surat
keputusan yang dibuat oleh sekolah. Sekolah juga melakukan klasifikasi
tenaga administrasi, sebagaimana yang dibutuhkan oleh sekolah demi
kelancaran dalam sistem administrasi. Terkait analisis dan keterampilan
untuk para staf minimal bisa menggunakan microsoft office, terkecuali
tenaga administrasi yang memerlukan keahlian khusus seperti tenaga IT
tentunya harus ditangani oleh orang yang memiliki latar belakang IT.
Setelah melakukan identifikasi baik pekerjaan maupun jabatan sekolah
ini akan mengadakan perekrutan tenaga administrasi.”

Mengenai aspek perencanaan dalam aspek kebutuhan staf yang

disampaikan oleh kepala sekolah, juga sejalan dengan keterangan kepala staf tata

usaha SMAN 1 Sampara bahwa setiap kebutuhan tenaga administrasi


42

memerlukan analisis yang matang pula. Berikut hasil wawancara dengan kepala

tata usaha SMAN 1 Sampara:

“Pertimbangan yang dilakukan oleh sekolah dalam menambah tenaga


administrasi kami merujuk pada surat keputusan yang dibuat oleh
sekolah. Untuk menentukan efektifitas kinerja tenaga administrasi perlu
adanya analisis terhadap kinerja mereka, setelah melakukan analisis dan
menemukan kendala-kendala yang dihadapi seperti misalnya kekurangan
tenaga administrasi IT maka inilah yang menjadi acuan sekolah
melakukan penambahan tenaga administrasi. Selanjutnya untuk
menentukan kuantitas tenaga administrasi kami menyesuaikan dengan
kebutuhan sekolah. Kemudian tenaga administrasi yang memerlukan
keahlian khusus seperti tenaga IT tentunya harus ditangani oleh orang
yang memiliki latar belakang IT. Setelah melakukan analisis mengenai
pekerja, jabatan serta kebutuhan tenaga administrasi yang dibutuhkan
oleh sekolah, selanjutnya sekolah melakukan perekrutan.”

Pernyataan kepala sekolah dan kepala staf tata usaha mengenai

perencanaan tenaga administrasi dilihat dari aspek kebutuhan staf juga dipertegas

oleh salah satu staf tata usaha SMAN 1 Sampara. Berikut ini hasil wawancara

dengan staf A:

“Kepala sekolah dalam melakukan penambahan tenaga administrasi


ataupun pengurangan beliau menganalisis tenaga administrasi yang
dibutuhkan seperti yang tertera pada surat keputusan yang dibuat oleh
sekolah. Selanjutnya analisis keahlian dan keterampilan yang perlu
dimiliki yaitu minimal dapat mengoperasikan komputer. Adapun
perekrutan tenaga staf administrasi sekolah yaitu menyebarluaskan
pengumuman tentang kebutuhan tenaga administrasi sekolah dalam
berbagai jenis dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh sekolah. Selanjutnya
membuka pendaftaran bagi pelamar dengan persyaratan yang telah
ditetapkan oleh sekolah”
.
Hal perencanaan ini juga searah dengan hasil wawancara dengan

pegawai staf dan tata usaha SMAN 1 Sampara. Berikut hasil wawancara dengan

staf B usaha terkait perencanaan tenaga administrasi sekolah:


43

“Untuk perencanaan tenaga administrasi sekolah hal yang kami lakukan


yaitu yang pertama identifikasi terhadap kebutuhan tenaga administrasi
sekolah baik kriteria maupun jumlah kebutuhan pegawai, ke 2 yaitu
melakukan perekrutan dengan sesuai kebutuhan tenaga administrasi
pendidikan yang dibutuhkan dengan cara melakukan tes secara tertulis
maupun lisan. Kemudian ke 3 sekolah melakukan analisis kemampuan
dan keahlian sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh sekolah.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan maka dapat disimpulkan

perencanaan tenaga administrasi sekolah jika dilihat dari aspek kebutuhan

terdapat. Pertama-tama sekolah mengadakan analisis serta identifikasi kebutuhan

terhadap tenaga administrasi baik bentuk pekerjaan, tugas dan jabatan apa saja

yang urgent dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan dalam perekrutan dan

penempatan posisi. Setelah melakukan analisis terhadap kebutuhan tenaga

administrasi sekolah yang mencakup kuantitas dan kualitas barulah sekolah

melakukan perekrutan untuk mendapatkan calon tenaga administrasi yang sesuai

kebutuhan sekolah.

b. Perencanaan Tenaga Administrasi Sekolah dilihat dari Aspek Pekerjaan

Dari perencanaan tenaga administrasi dilihat aspek pekerjaan ada

beberapa indikator yang menjadi penilaian yang terdiri dari :

1) Desain pekerjaan

Dilihat dari desain pekerjaan berdasarkan hasil wawancara dengan

informan dijelaskan bahwa untuk desain pekerjaan staf administrasi sekolah di

SMAN 1 Sampara merujuk pada panduan kinerja administrasi sekolah yang

menyebutkan bahwa desain pekerjaan yaitu pencatatan, pada administrasi

kepegawaian seperti melaksanakan urusan kepegawaian, selanjutnya pada

administrasi keuangan staf administrasi mengelola keuangan, kemudian


44

administrasi sarana prasarana staf administrasi melaksanakan kegiatan

pemeliharaan barang milik sekolah. Berikut hasil wawancara dengan kepala

sekolah di SMAN 1 Sampara:

“Para staf administrasi sekolah dalam melaksanakan tugas administrasi


sekolah sesuai Peraturan Menteri pendidikan, tugas dan tanggung jawab.
staf administrasi yang telah diterapkan di sekolah ini meliputi administrasi
kesiswaan dimulai dari pencatatan siswa dari awal masuk sampai siswa
lulus. Pada administrasi kepegawaian seperti melaksanakan urusan
kepegawaian yaitu urusan kenaikan pangkat, cuti, presensi guru, sertifikasi
guru, pencatatan tenaga pendidik di buku induk sekolah. Selanjutnya pada
administrasi keuangan staf administrasi mengelola keuangan dari
penerimaan pembayaran bulanan siswa menyimpan serta mengeluarkan
uang terkait operasional sekolah. Kemudian administrasi sarana prasarana
staf administrasi melaksanakan kegiatan pemeliharaan barang milik
sekolah.

Pernyataan yang hampir sama dengan kepala staf tata usaha pada hasil

wawancara, menyatakan bahwa:

“Ya terkait desain pekerjaan staf administrasi sekolah kami laksanakan


sesuai dengan peraturan menteri yang mana selama ini diterapkan di
SMAN 1 Sampara meliputi administrasi kesiswaan dimulai pencatatan
siswa dari awal masuk sampai siswa lulus. Untuk administrasi
kepegawaian yaitu melaksanakan urusan kepegawaian dan pencatatan
tenaga pendidik di buku induk sekolah. Selanjutnya administrasi
keuangan, mengelola keuangan dari penerimaan pembayaran bulanan,
menyimpan serta mengeluarkan uang terkait operasional sekolah.
Kemudian administrasi sarana prasarana staf administrasi melaksanakan
kegiatan pemeliharaan barang milik sekolah.

Berdasarkan keterangan dari narasumber diatas maka dapat disimpulkan

bahwa terkait perencanaan sekolah dilihat dari aspek pekerjaan pada point desain

pekerjaan, sekolah ini menerapkan serta menjalankan fungsi dan tanggung jawab

sebagai staf administrasi sekolah sesuai dengan peraturan menteri, meliputi


45

administrasi kesiswaan yang dimulai dengan pencatatan siswa dari awal masuk

sampai siswa lulus. Pada administrasi kepegawaian yaitu melaksanakan urusan

kepegawaian. Selanjutnya staf administrasi keuangan mengelola keuangan dari

penerimaan hingga pengeluaran terkait operasional sekolah.

2) Program pelatihan dan pengembangan.

Berdasarkan wawancara dengan informan yaitu kepala sekolah SMAN 1

Sampara beliau menjelaskan bahwa dalam pelatihan dan pengembangan tenaga

administrasi sekolah beliau merujuk pada Pasal 12 Undang-undang Nomor 43

Tahun 1990 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Berikut hasil wawancara

dengan kepala sekolah SMAN 1 Sampara terkait pengembangan tenaga

administrasi sekolah:

“Terkait pengembangan tenaga administrasi sekolah di sekolah ini kami


merujuk pada pasal 12 UU NO 43 Tahun 1990 yang menyatakan bahwa
untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pembangunan secara berdaya guna dan berhasil, guna diperlukan
pegawai negeri sipil yang profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil.
Melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja
dan sistem karier yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja.
Kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga administrasi di SMAN 1
Sampara pertama pembinaan dan pengembangan dari sekolah yang
meliputi pelatihan atau workshop, pendampingan, penguatan atau
pemberian motivasi, koordinasi dengan cara tukar pendapat atau saran
secara terbuka, teguran dan bantuan dari kepala sekolah. Kemudian
pembinaan dan pengembangan dari lembaga atau instansi terkait meliputi
pendidikan dan latihan, workshop, sosialisasi serta himbauan terhadap
perubahan pedoman pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya pembinaan dan
pengembangan atas usaha sendiri yang meliputi pengembangan karir
individu atau personal guna meningkatkan kemampuan untuk masa yang
akan datang. Kemudian bagi pembinaan tenaga administrasi sekolah
sebagai pegawai negeri sipil dapat dilakukan dengan pembinaan sistem
karir, pembinaan sistem prestasi kerja, serta pembinaan sistem kenaikan
pangkat.”
46

Hal yang juga hampir sama dijelaskan oleh kepala staf tata usaha terkait

pengembangan tenaga administrasi sekolah di SMAN 1 Sampara. Berikut hasil

wawancara dengan kepala tata usaha SMAN 1 Sampara

“Pembinaan dan pengembangan tenaga administrasi di SMAN 1


Sampara yang diberikan yaitu berupa pelatihan atau workshop,
pendampingan dalam hal penanganan kinerja mereka, penguatan atau
pemberian motivasi kepada para tenaga administrasi, kemudian
mengarahkan serta koordinasi satu sama lain dengan cara tukar pendapat
atau saran secara terbuka kepada seluruh staf administrasi sekolah, selain
itu teguran dan bantuan dari sekolah juga diberikan jika kinerja para
tenaga administrasi keluar dari apa yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Selanjutnya mengikutsertakan para tenaga administrasi dalam sosialisasi
serta himbauan terhadap perubahan pedoman pelaksanaan pekerjaan
yang sesuai ketentuan yang berlaku di SMAN 1 Sampara. Kemudian
sekolah juga memberikan kebebasan untuk pengembangan diri yang
meliputi penghargaan terhadap kinerja mereka yang telah memenuhi
syarat maka bentuk pengembangan karir individu yang dilaksanakan oleh
sekolah contohnya pengembangan tenaga administrasi tidak tetap
diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil”

Hal ini juga dipertegas oleh staf tata usaha terkait pengembangan tenaga

administrasi sekolah di SMAN 1 Sampara. Berikut hasil wawancara dengan staf A

SMAN 1 Sampara:

“Ya benar terkait pembinaan dan pengembangan tenaga administrasi di


SMAN 1 Sampara ini kami diberi pelatihan atau workshop. Selain itu
kami mengikuti sosialisasi serta himbauan terhadap perubahan pedoman
pelaksanaan pekerjaan yang sesuai ketentuan yang berlaku di SMAN 1
Sampara. Selanjutnya pembinaan dan pengembangan atas usaha sendiri
yang meliputi pengembangan karir individu atau personal yang
dilaksanakan oleh sekolah contohnya pengembangan tenaga administrasi
tidak tetap diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil.”
47

Berdasarkan hasil wawancara dari informan maka dapat disimpulkan

bahwa program pelatihan dan pengembangan tenaga administrasi di SMAN 1

Sampara yaitu merujuk pada undang-undang tentang pokok-pokok kepegawaian.

Pertama pembinaan dan pengembangan dari sekolah meliputi pelatihan atau

workshop, pendampingan, penguatan atau pemberian motivasi, koordinasi dengan

cara tukar pendapat atau saran secara terbuka, teguran dan bantuan dari kepala

sekolah. Kemudian pembinaan dan pengembangan dari lembaga atau instansi

terkait meliputi pendidikan dan latihan, workshop, sosialisasi serta himbauan

terhadap perubahan pedoman pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya pembinaan

tenaga administrasi sekolah sebagai pegawai negeri sipil dapat dilakukan dengan

pembinaan sistem karir, pembinaan sistem prestasi kerja, serta pembinaan sistem

kenaikan pangkat. Sekolah juga memberikan kebebasan untuk pengembangan

diri yang meliputi penghargaan terhadap kinerja mereka yang telah memenuhi

syarat maka bentuk pengembangan karir individu yang dilaksanakan oleh sekolah

contohnya pengembangan tenaga administrasi tidak tetap diangkat sebagai

Pegawai Negeri Sipil.

3) Kompensasi

Kesejahteraan atau kompensasi bagi tenaga administrasi adalah sesuatu

imbalan balas jasa yang diterima oleh pegawai baik secara langsung maupun tidak

langsung secara adil ketika mereka telah melaksanakan atau baru melaksanakan

tugas agar dapat meningkatkan produktivitas kerja. Berikut ini hasil wawancara

dengan kepala sekolah SMAN 1 Sampara, beliau menjelaskan tentang kegiatan

kesejahteraan atau kompensasi tenaga administrasi sekolah di SMAN 1 Sampara:


48

“Baik terkait kompensasi di sekolah ini di bagi menjadi 2 pertama


kompensasi secara langsung yang meliputi pemberian imbalan gaji yang
diukur berdasarkan pangkat dan golongan, kemudian bagi para honorer
besaran gaji disesuaikan aturan yang telah disepakati dan tercantum
dalam SK Kepala sekolah. Kedua kompensasi tidak langsung yang
meliputi pemberian tunjangan, asuransi kesehatan, cuti dan lain-lain”

Hal yang sama juga disampaikan oleh kepala staf tenaga administrasi di

SMAN 1 Sampara terkait kompensasi. Berikut hasil wawancaranya:

“ya, saya mengetahui proses pemberian kompensasi bagi tenaga


administrasi di SMAN 1 Sampara. Kalau terkait besaran gaji untuk PNS
itu tergantung pangkat dan golongannya, kemudian selain gaji pokok itu
kami diberikan tunjangan berupa tunjangan kesehatan, asuransi, serta gaji
13. Kemudian untuk para honorer besarannya itu ditetapkan oleh SK
Kepala sekolah yang diterbitkan oleh sekolah”

Hal ini juga dipertegas oleh salah satu staf tata usaha terkait kompensasi

tenaga administrasi sekolah di SMAN 1 Sampara. Berikut hasil wawancara

dengan staf B SMAN 1 Sampara:

“Untuk besaran gaji PNS itu tergantung pangkat dan golongannya, selain
itu gaji pokok kami diberikan tunjangan berupa tunjangan kesehatan,
asuransi, serta gaji 13. Kemudian untuk para honorer besarannya itu
ditetapkan oleh SK Kepala sekolah yang diterbitkan oleh sekolah”

Berdasarkan hasil wawancara dari informan maka dapat disimpulkan

bahwa dalam kegiatan pemberian kompensasi terbagi 2 bentuk yang pertama

kesejahteraan atau kompensasi langsung adapun proses pemberian kesejahteraan

atau kompensasi langsung bagi tenaga administrasi menyesuaikan dengan status

pegawai yang bersangkutan. Bagi kesejahteraan atau kompensasi tidak langsung

yang mana kompensasi tidak langsung bagi tenaga administrasi sekolah yang

berstatus PNS yaitu memperoleh hak selayaknya pegawai negeri berupa

tunjangan, asuransi kesehatan, cuti dan pensiun. Kedua tenaga administrasi yang
49

berstatus pegawai tidak tetap (PTT) atau honorer disesuaikan dengan besarnya

upah atau gaji yang telah disepakati dalam SK Tugas kepala sekolah.

3. Perencanaan Tenaga Administrasi Sekolah dilihat dari Aspek Perekrutan

dan seleksi SDM

Proses rekrutmen dilakukan sejak waktu pemutusan untuk mencari tenaga

manusia atau pelamar dengan cara mengisi format penerimaan staf (Lampiran 3).

Dalam proses pengadaan atau rekrutmen tenaga administrasi sekolah di SMAN 1

Sampara ada dua sumber yang harus dilakukan yang pertama sumber eksternal

(luar), dan kedua sumber internal (dalam). Dalam menentukan sumber rekrutmen

terlebih dahulu perlu diperhatikan dan juga dipertimbangkan karena hal tersebut

menyangkut persoalan keahlian tenaga rekrutmen dalam memilih maupun

menentukan yang dapat menjadi calon staf administrasi yang akan direkrut.

Berikut hasil wawancara dengan kepala sekolah SMAN 1 Sampara.

“Proses seleksi tenaga administrasi di sekolah ini dalam kegiatan


rekrutmen internal atau dari dalam maka hal ini informasi hanya
bersumber dari orang dalam sekolah saja. Jadi pihak sekolah
menginformasikan lowongan pekerjaan hanya pada guru yang sudah ada
di sekolah tersebut dengan alasan lebih mengenal kepribadian,
kemampuan dan keterampilan guru secara mendalam. Suatu Informasi
tentang adanya lowongan pekerjaan yang diinformasikan dari dalam
sekolah itu sendiri dapat dilakukan melalui pengumuman pekerjaan, baik
yang diletakan pada papan mading, maupun langsung disampaikan secara
langsung dalam sebuah obrolan pada rapat yang diselenggarakan pihak
sekolah lalu disebarluaskan di lingkungan internal sekolah sedangkan
eksternal atau dari luar ialah melalui: iklan, Instansi pemerintahan,
tertulis, pelamar langsung, lamaran berdasarkan informasi orang dalam,
perusahaan menempatkan tenaga kerja, lembaga pendidikan, perusahaan
pencari tenaga kerja profesional, organisasi profesi, serikat pekerja dan
balai latihan kerja milik pemerintah. Proses rekrutmen dilakukan sejak
waktu pemutusan untuk mencari tenaga manusia atau pelamar dengan
50

cara mengisi format penerimaan staf dan akan berakhir saat pelamar
tersebut untuk mengajukan lamarannya.

Hal ini disampaikan pula oleh kepala staf tata usaha SMAN 1 Sampara .

berikut hasil wawancara dengan kepala staf tata usaha SMAN 1 Sampara.

“pada saat saya masuk, saya memperoleh informasi lowongan dari guru
yang sudah ada di sekolah tersebut dengan alasan lebih mengenal
kepribadian, kemampuan dan keterampilan saya secara mendalam. Lalu
saya diarahkan untuk mengisi format penerimaan staf seperti yang sudah
disediakan oleh sekolah, setelah itu saya memenuhi persyaratan
Kemudian saya mengajukan diri dan akhirnya diangkat menjadi pegawai
staf sampai saat ini sudah jadi kepala staf.”

Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh tenaga administrasi sekolah

yang pernah mengikuti proses seleksi tenaga administrasi sekolah. Berikut hasil

wawancara dengan staf A di SMAN 1 Sampara:

“Dari proses seleksi yang saya pernah ikuti kami melalui Instansi
pemerintahan, kami ikut seleksi k2 dan kami juga mengisi format
penerimaan staf. kemudian kami ditempatkan disini. Kemudian
mengikuti pengangkatan melalui SK gubernur sebagai pegawai tidak
tetap atau honorer”

Berdasarkan hasil wawancara dengan sumber informan maka dapat

disimpulkan kegiatan pengadaan atau perekrutan dalam proses pengadaan atau

rekrutmen tenaga administrasi sekolah di SMAN 1 Sampara ada dua sumber yang

harus dilakukan yang pertama sumber eksternal (luar), dan kedua sumber internal

(dalam). dalam menentukan sumber rekrutmen terlebih dahulu perlu diperhatikan

dan juga di pertimbangkan karena hal tersebut menyangkut persoalan keahlian

tenaga rekrutmen dalam memilih maupun menentukan yang dapat menjadi calon

staf administrasi yang akan di rekrut.


51

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Perencanaan merupakan proses persiapan kegiatan-kegiatan secara

sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dalam sebuah

organisasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti menemukan

bahwa perencanaan tenaga administrasi sekolah yang dilaksanakan di SMAN 1

Sampara dibagi menjadi 3 aspek yaitu aspek kebutuhan, aspek kinerja, serta

seleksi dan rekrutmenn SDM.

1. Aspek Kebutuhan

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan informasi bahwa

proses perencanaan jika dilihat dari aspek kebutuhan tenaga administrasi sejalan

dengan teori yang dikemukakan oleh Rachmawati (2017:35), “Analisis jabatan

adalah prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu

jabatan dan orang macam apa yang akan dipekerjakan untuk itu”. Sekolah

pertama-tama melakukan analisis jabatan. Analisis jabatan dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui sekolah tersebut memerlukan tambahan tenaga

administrasi atau tidak. Analisis jabatan juga dilakukan untuk melihat dimana saja

yang dibutuhkan tenaga administrasi atau jabatan apa saja yang dibutuhkan oleh

sekolah.

2. Aspek Analisis Kinerja

Perencanaan tenaga administrasi sekolah dilihat dari aspek analisis kinerja

memiliki beberapa poin penting yang perlu diperhatikan oleh sekolah. Adapun

analisis kinerja yang pertama yaitu desain kerja. Berdasarkan hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa desain kinerja yang diterapkan di SMAN 1 Sampara


52

merujuk pada Peraturan Menteri pendidikan Nomor 24 Tahun 2008 yang

mengatur tentang tugas dan tanggungjawab seluruh tenaga administrasi sekolah

pada tiap-tiap jabatan Hal ini sejalan dengan teori yang dipaparkan oleh Robbins

(1996: 20) hakekat penilaian terhadap individu merupakan hasil kerja yang

diharapkan berupa sesuatu yang optimal. Penilaian pekerjaan yang mencukupi:

kerja sama, kepemimpinan, kualitas pekerjaan, kemampuan teknik, inisiatif,

semangat, kehandalan/tanggung jawab, kuantitas pekerjaan.

3. Aspek Seleksi dan Rekrutmen

Perencanaan tenaga administrasi dari hasil penelitian, berdasarkan hasil

wawancara dengan informan, beliau menjelaskan sistem rekrutmen di sekolah ini

terbagi menjadi 4 tahapan, yang pertama analisis jabatan yaitu kegiatan

perencanaan baik jumlah maupun jabatan apa saja yang kosong, selanjutnya

pelaksanaan seleksi melalui pengumpulan berkas lamaran serta pengadaan tes

keterampilan yang sesuai dengan jabatan yang dilamar, terakhir pengumuman

hasil seleksi hal ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sutrisno

(2016:45) rekrutmen merupakan “suatu proses mencari, mengadakan,

menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu

organisasi”.

Berdasarkan hasil penelitian analisis perencanaan tenaga administrasi

dilihat dari ketiga aspek yang diterapkan di SMAN 1 Sampara yaitu analisis

pengembangan karir serta kompensasi. Pengembangan yang diterapkan di sekolah

ini berupa pelatihan workshop, motivasi, tukar pikiran dan untuk PNS,

pengembangan karir mereka berupa promosi jabatan serta kenaikan pangkat.


53

Berdasarkan hasil penelitian serta penggalian informasi terkait

kompensasi terbagi menjadi 2, yang pertama bagi PNS sistem pemberian

kompensasi mereka, besarannya didasarkan oleh pangkat dan golongan ditambah

dengan tunjangan-tunjangan lain seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari tua

dan lain-lain. Kemudahan bagi para staf administrasi dengan status honorer,

besarnya ditetapkan berdasarkan SK Kepala sekolah yang telah disepakati.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, perencanaan tenaga

administrasi terbagi menjadi 3 aspek. Pertama, aspek analisis kebutuhan yang

menjelaskan tentang kebutuhan tenaga administrasi di SMAN 1 Sampara. Kedua,

aspek analisis pekerjaan yang menjelaskan tentang desain kinerja, pemberdayaan

serta pengembangan tenaga administrasi sekolah, serta pengaturan kompensasi.

Ketiga, aspek rekrutmen dan seleksi SDM, yang meliputi analisis jabatan yang

dibutuhkan, lalu perekrutan. Dari ketiga aspek itu dapat dilihat bahwa

perencanaan tenaga administrasi sekolah di SMAN 1 Sampara telah sesuai

dengan prosedur, hal ini dapat dilihat dari kegiatan perencanaan yang kompleks

yang merujuk pada Peraturan Menteri pendidikan Nomor 24 Tahun 2008 yang

mengatur tentang tugas dan tanggung jawab seluruh tenaga administrasi sekolah

pada tiap-tiap jabatan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti memberikan saran sebagai


berikut:

1) Kepada Kepala Sekolah

Kepala sekolah tetap konsisten dalam mempertahankan sistem perencanaan

tenaga administrasi sekolah sebab perencanaan yang telah dilaksanakan sudah

sesuai dengan SOP yang berdasarkan pedoman tenaga administrasi sekolah.

54
55

2) Bagi Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya peneliti menyarankan agar penelitian yang akan

dilakukan terkait penelitian ini agar lebih kompleks, baik secara perencanaan

sampai dengan evaluasi kinerja tenaga administrasi sekolah.


DAFTAR PUSTAKA

AM, N., Hidayat, D., & Subarto. (2020). Perencanaan SDM Pendidikan.
Aminy, E. (2020). Efektivitas Pelayanan Administrasi Di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Sarolangun. Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Ara, H., & Syamsuddin, M. A. (2009). Pengelolaan Pendidikan (pp. 1–384).
Arischa, S. (2019). Analisis Beban Kerja Bidang Pengelolaan Sampah Dinas
Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kota Pekanbaru. Jom Fisip, 6, 1–15.
Aziz, R. (2016). Pengantar Administrasi Pendidikan.
Azwardi, A. (2020). Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah dalam Manajemen
Kesiswaan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tambang. Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
Bali, R. (2018). Analisis Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam
Meningkatkan Kinerja Tata Usaha SMP Negeri 03 Sungguminasa
Kabupaten Gowa. Muhammadiyah Makassar.
Daulay, N. K., Ulandika, P., Rambe, N., Sarah, M., S, F. L., & Utami, M. R.
(2021). Efektivitas Kinerja Staf Administrasi MTsS Tarbiyah Auladil
Muslimin Terkait Penggunaan Teknologi Informasi di Tengah Pandemi
Covid-19. Pendidikan Tambusai, 5(3), 1–4.
Fitrianti, U. (2015). Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah Di SMA Negeri 1
Kasihan dan SMA Muhammadiyah 1 Bantul Kabupaten Bantul. Negeri
Yogyakarta.
Gesi, B., Laan, R., & Lamaya, F. (2019). Manajemen Dan Eksekutif. Manajemen,
3(2), 51–66.
Haryanti. (2014). Manajemen Perpustakaan SMA Negeri 1 Karangtengah
Kabupaten Demak. Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang, 2(1), 109–
121.
Hasbiyallah, & Ihsan, M. N. (2019). Administrasi Pendidikan Perspektif Ilmu
Islam (I. Malihah (ed.)).
Hendra. (2017). Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI di SMA Laboratorium Malang. Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Hidayat, T. (2019). Kompetensi Pegawai Tata Usaha Dalam Meningkatkan Tertib
Administrasi Di SMPN 2 Parigi Kabupaten Pangandaran. Ilmiah Ilmu
Administrasi Negara, 6(3), 1–12.
Jamilah, N. (2021). Manajemen Pemberdayaan Tenaga Administrasi Di Mi Plus
Bunga Bangsa Dolopo Madiun. Institut Agama Islam Negeri Ponogoro.
Junaid, I. (2016). Analisis Data Kualitatif dalam Penelitian Pariwisata.
Kepariwisataan, 10(01), 59–74.
Maujud, F. (2018). implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Lembaga
Pendidikan Islam. Penelitian Keislaman, 14(1), 30–50.
Maulana, M. P., Nurlaeli, A., & Suryana, S. (2021). Upaya Tenaga Administrasi
Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi Di Sekolah.
Penelitian Tindakan Kelas Dan Pengembangan Pembelajaran, 4(2), 1–9.
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/ptk/article/view/4177
Munandar, A. (2019). Dinamika pengelolaan administrasi sekolah di sd negeri 2

56
57

beutong ateuh banggalang kabupaten nagan raya. Universitas Islam Negeri


Ar-Raniry.
Ndibo, Y. La. (2018). Analisis Penerapan Fungsi-Fungsi Administrasi
Pendidikan Sekolah. 18(3), 1–16.
Nur’aini. (2019). Pengelolaan Tenaga Administrasi Madrasah di MTs Negeri 2
Medan. Islam Negeri Sumatera Utara.
Padri, A. R. (2021). Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMA Negeri Cirebon. Jurnal Sosial
Teknik, 3(1), 6.
Paputungan, N. (2020). Pelaksanaan Fungsi Administrasi Personalia Pendidikan
Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Bolaang Mongondow. Institut Agama
Islam Negeri (Iain).
Pramudya, B., Bafadal, I., & Triwiyanto, T. (2018). Analisis Kebutuhan Tenaga
Administrasi Sekolah Pada Jenjang SMA dan SMK. 1, 388–399.
Pratiwi, N. I. (2017). Penggunaan Media Video Call dalam Teknologi
Komunikasi. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 1(2), 1–23.
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/fisip/article/view/219/179
Putra, S. N. (2018). Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan
Kinerja Pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gunung
Labuhan Kabupaten Way Kanan. Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Rawis, V., Tatimu, V., & Rumawas, W. (2021). Pengaruh Perencanaan Sumber
Daya Manusia dan Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
Productivity, 2(4), 319–324.
http://repository.univ-tridinanti.ac.id/id/eprint/531
Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif. 17(33), 81–95.
Rohmawati, F. (2015). Persepsi Siswa tentang Tenaga Administrasi Sekolah di
SMK Muhammadiyah Playen Kabupaten Gunungkidul. Negeri Yogyakarta.
Salam, M. I. (2019). Analisis Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam
Penyaluran Donasi Umat Pada Yayasan Posko Yatim Indonesia.
Muhammadiyah Makassar.
Sondak, S. H., Taroreh, R., & Uhing, Y. (2019). Faktor-Faktor Loyalitas Pegawai
Di Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(1), 671–680.
Sulistiyono, J. (2021). Upaya Meningkatkan Kompetensi Tenaga Administrasi
Sekolah Melalui Pembimbingan Berkelanjutan. Inovasi Pembelajaran, 6(2),
1–12.
Ukur, J. (2020). Manfaat dan Kendala Administrasi Pendidikan dalam
Penyelenggaraan Pendidikan. Ilmiah Research Sains, 6(1), 1–13.
Usmansyah. (2017). Pentingnya Administrasi Sekolah Untuk Kemajuan
Pendidikan. 15(27), 13–22.
Wakila, Y. F. (2021). Konsep dan Fungsi Manajemen Pendidikan. Ilmiah Sosial
Teknik, 3(1), 1–11.
Winarti, E. (2018). Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia Lembaga
Pendidikan. Jurnal Tarbiyatun, 3(1), 1–26.
https://core.ac.uk/download/pdf/231315803.pdf
Wulandari, S. (2014). Persepsi Siswa terhadap Pelayanan Tenaga Administrasi
58

Sekolah di SMA Piri 1 Yogyakarta dan SMK Piri Sleman. Negeri


Yogyakarta.
Zakhiroh, R. (2013). Pengaruh Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah Terhadap
Kualitas Layanan Administrasi Non Akademik. Didaktika, 19(2), 59–70.
Zanah, Rifki Faisal Miftaahul Sulaksana, J. (2016). Pengaruh Fungsi Manajemen
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Ilmu Pertanian Dan
Peternakan, 4(2), 157–166.
Zayyana, R. (2016). Peran Tenaga Administrasi dalam Meningkatkan Mutu
Layanan Administrasi di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
59

LAMPIRAN
60

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Deskripsi Singkat SMAN 1 SAMPARA


Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sampara ini mulai berdiri pada tahun

1993 dan beralamat di jalan poros kendari – kolaka KM 21 Desa Andaroa

Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe. Berdasarkan SK Pendirian Sekolah

Nomor 0313/0/1993. Sekolah ini memiliki visi, misi yang harus dicapai.

Tercapaianya visi dan misi sekolah dapat didukung dengan dilaksanakanya

kegiatan administrasi sekolah yang baik, untuk itu dengan adanya kinerja tenaga

administrasi sekolah akan sangat membantu dalam melaksanakan administrasi

sekolah.

B. Visi dan Misi


a) Visi

Adalah unggul dalam prestasi dan berwawasan lingkungan yang berlandaskan

iman dan taqwa, dengan indikator:

1) Unggul dalam prestasi intrakurikuler dan ekstrakurikuler;

2) Teladan dalam disiplin belajar dan bekerja;

3) Beretika baik perilaku maupun penampilan;

4) Berwawasan lingkungan baik fisik, biologis, maupun sosial yang berciri

masyarakat belajar;

5) Berlandaskan iman dan taqwa diukur dari pelaksanaan ibadah dan

pengamalan ajaran agama yang dianut;


61

b) Misi sma negeri 1 sampara

1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan

menyenangkan;

2) Melaksanakan penilaian secara konprehensif, berkelanjutan, jujur,

transparan dan akuntabel;

3) Meningkatkan kualitas pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler

dalam rangkaMenguasai iptek dan membekali siswa dengan life skill;

4) Meningkatkan motivasi berprestasi pada seluruh warga sekolah dalam

belajar dan bekerja;

5) Meningkatkan disiplin belajar dan bekerja;

6) Meningkatkan kesadaran, ketaatan dalam berperilaku dan berpenampilan

sesuai tata tertib Sekolah;

7) Menciptakan lingkungan sekolah berbudaya, asri, aman, tertib dan berciri

masyarakat belajar; menjadi model sekolah penjamin mutu;

8) Melaksanakan ibadah dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama yang

dianut dalam Kehidupan sehari-hari;


62

LAMPIRAN 2

PERENCANAAN/PENGADAAN SDM (TENAGA KEPENDIDIKAN/STAFF)

Aspek Indikator Pertanyaan

Analisis 1. Penilaian 1. Apa yang menjadi pertimbangan


kebutuhan manajerial kepala sekolah untuk menambah
staf dan mengurangi jumlah tenaga
2. Analisis rasio kependidikan?

3. Work study 2. Berapa jumlah tenaga


kependidikan?
4. Analysis keahlian
dan keterampilan 3. Bagaimana work study yang
dilakukan oleh bapak?

4. Apa saja analysis keahlian dan


keterampilan untuk para staf?

Analisis 1. Desain pekerjaan 1. Bagaimana desain pekerjaan


Pekerjaan untuk para staf?
2. Rekrutmen dan seleksi
2. Bagaimana cara bapak rekrutmen
3. Program pelatihan dan dan menyeleksi para staf?
pengembangan
kompensasi dan 3. Bagaimana program pelatihan
manfaat dan pengembangan serta manfaat
dalam analisis pekerjaan staf?
4. Evaluasi kinerja
4. Bagaimana bapak mengevaluasi
kinerja para staf?

Rekrutmen 1. Penentuan jumlah dan 1. Bagaimana penentuan jumlah


dan Seleksi kualifikasi calon dan kualifikasi calon rekrutmen
SDM dan seleksi SDM ?
2. Pengisian data formulir
data lamaran 2. Bagaimana pengisian data
formulir dan data lamaran pada
3. Pelaksanaan tes rekrutmen dan seleksi SDM?
kecerdasan
3. Bagaimana pelaksanaan tes
4. Pelaksanaan tes bakat kecerdasan pada rekrutmen dan
seleksi SDM?
5. Pelaksanaan tes
wawancara 4. Bagaimana pelaksanaan tes bakat
pada rekrutmen dan seleksi
6. Pelaksanaan tes
63

kesehatan SDM?

7. Penilaian hasil 5. Bagaimana pelaksanaan tes


diteriama atau ditolak wawancara pada rekrutmen dan
seleksi SDM?

6. Bagaimana pelaksanaan tes pada


rekrutmen dan seleksi SDM?

7. Bagaimana penilaian hasil


rekrutmen dan seleksi SDM?

PANDUAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

PENGELOLAAN SDM: EKSPLORASI ASPEK PERENCANAAN

TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SAMPARA

Nama : Drs. Saytni Kimo, M.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah SMAN 1 Sampara

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana sistem Pada aspek kebutuhan staf pertimbangan yang


perencanaan tenaga saya ambil dalam menambah ataupun
administrasi dilihat dari
mengurangi tenaga pendidikan yaitu kami
aspek kebutuhan staf?
menganalisis kegiatan sekolah mengenai
kinerja tenaga pendidik di sekolah kami,
apakah dalam sistem administrasi sekolah para
tenaga administrasi mengalami kendala atau
tidak. Dalam melakukan analisis kami
menemukan kendala, karena kurangnya tenaga
administrasi sehingga kinerja administrasi
tidak efektif disebabkan tenaga administrasi
yang kurang. Tentunya untuk mengantisipasi
hal tersebut perlu mengadakan penambahan
tenaga administrasi sesuai dengan surat
64

keputusan yang dibuat oleh sekolah. Sekolah


juga melakukan klasifikasi tenaga
administrasi, sebagaimana yang dibutuhkan
oleh sekolah demi kelancaran dalam sistem
administrasi. Terkait analisis dan keterampilan
untuk para staf minimal bisa menggunakan
microsoft office, terkecuali tenaga
administrasi yang memelukan keahlian khusus
seperti tenaga IT tentunya harus ditangani oleh
orang yang memiliki latar belakang IT.
Setelah melakukan identifikasi baik pekerjaan
maupun jabatan sekolah ini akan mengadakan
perekrutan tenaga administrasi

2. Bagaimana desain Para staf administrasi sekolah dalam


pekerjaan untuk para
melaksanakan tugas administrasi sekolah
staf?
sesuai Peraturan Menteri pendidikan, tugas
dan tanggung jawab. Staf administrasi yang
telah diterapkan di sekolah ini meliputi
administrasi kesiswaan dimulai dari
pencatatan siswa dari awal masuk sampai
siswa lulus. Pada administrasi kepegawaian
seperti melaksanakan urusan kepegawaian
yaitu urusan kenaikan pangkat, cuti, presesi
guru, sertifikasi guru, pencatatan tenaga
pendidik di buku induk sekolah. Selanjutnya
pada administrasi keuangan staf administrasi
mengelola keuangan dari penerimaan
pembayaran bulanan siswa menyimpan serta
mengeluarkan uang terkait operasional
sekolah.Kemudian administrasi sarana
65

prasarana staf administrasi melaksanakan


kegiatan pemeliharaan barang milik sekolah.

3. Bagaimana program Terkait pengembangan tenaga administrasi


pelatihan dan
sekolah di sekolah ini kami merujuk pada
pengembangan serta
manfaat dalam analisis pasal 12 UU NO 43 Tahun 1990. Melalui
pekerjaan staf?
pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan
sistem prestasi kerja dan sistem karier yang
dititik beratkan pada sistem prestasi kerja.
Kegiatan pembinaan dan pengembangan
tenaga administrasi di SMAN 1 Sampara.
Pertama pembinaan dan pengembangan dari
sekolah yang meliputi pelatihan atau
workshop, pendampingan, penguatan atau
pemberian motivasi, koordinasi dengan cara
tukar pendapat atau saran secara terbuka,
teguran dan bantuan dari kepala sekolah.
Kemudian pembinaan dan pengembangan dari
lembaga atau instansi terkait meliputi
pendidikan dan latihan, workshop, sosialisasi
serta himbauan terhadap perubahan pedoman
pelaksanaan pekerjaan. Kemudian bagi
pembinaan tenaga administrasi sekolah
sebagai pegawai negeri sipil dapat dilakukan
dengan pembinaan sistem karir, pembinaan
sistem prestasi kerja, serta pembinaan sistem
kenaikan pangkat

4 Bagaimana sistem Baik terkait kompensasi di sekolah ini di bagi


kompensasi yang menjadi 2 pertama kompensasi secara
diberikan kepada tenaga
langsung yang meliputi pemberian imbalan
administrasi sekolah di
SMAN 1 Sampara? gaji yang diukur berdasarkan pangkat dan
66

golongan, kemudian bagi para honorer besaran


gaji disesuaikan aturan yang telah disepakati
dan tercantum dalam SK Kepala sekolah.
Kedua kompensasi tidak langsung yang
meliputi pemberian tunjangan, asuransi
kesehatan, cuti dan lain-lain

5 Bagaimana proses Proses seleksi tenaga administrasi di sekolah


Rekrutmen dan Seleksi ini Dalam kegiatan rekrutmen internal atau
SDM dalam memenuhi
dari dalam maka hal ini informasi hanya
kebutuhan tenaga
administrasi sekolah di bersumber dari orang dalam sekolah saja. Jadi
SMAN 1 Sampara? pihak sekolah menginformasikan lowongan
pekerjaan hanya pada guru yang sudah ada di
sekolah tersebut dengan alasan lebih mengenal
kepribadian, kemampuan dan keterampilan
guru secara mendalam. Suatu Informasi
tentang adanya lowongan pekerjaan yang di
informasikan dari dalam sekolah itu sendiri
dapat dilakukan melalui pengumuman
pekerjaan, baik yang diletakan pada papan
mading, maupun langsung disampaikan secara
langsung dalam sebuah obrolan pada rapat
yang di selenggarakan pihak sekolah yang
disebarluaskan di lingkungan internal sekolah
sedangkan eksternal ialah melalui: iklan,
Instansi pemerintahan, tertulis, pelamar
langsung, lamaran berdasarkan informasi
orang dalam, perusahaan menempatkan tenaga
kerja, lembaga pendidikan, perusahaan pencari
tenaga kerja profesional, organisasi profesi,
Serikat pekerja dan Balai latihan kerja milik
67

pemerintah. Proses rekrutmen dilakukan sejak


waktu pemutusan untuk mencari tenaga
manusia atau pelamar dengan cara mengisi
format penerimaan staf dan akan berakhir saat
pelamar tersebut untuk mengajukan
lamarannya

PANDUAN WAWANCARA KEPALA STAF TATA USAHA

PENGELOLAAN SDM: EKSPLORASI ASPEK PERENCANAAN

TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SAMPARA

Nama : Andi Ansar

Jabatan : Kepala Staf Tata Usaha SMAN 1 Sampara

No. Pertanyaan Jawaban

1. Dapatkah anda Pertimbangan yang dilakukan oleh sekolah dalam


jelaskan bagaimana menambah tenaga administrasi kami merujuk
proses analisis
pada surat keputusan yang dibuat oleh sekolah.
kebutuhan untuk
para staf tenaga Untuk menentukan efektifitas kinerja tenaga
administrasi di administrasi perlu adanya analisis terhadap
SMAN 1 Sampara
kinerja mereka, setelah melakukan analisis dan
ini?
menemukan kendala-kendala yang dihadapi
seperti misalnya kekurangan tenaga administrasi
IT maka inilah yang menjadi acuan sekolah
melakukan penambahan tenaga administrasi.
Selanjutnya untuk menentukan kuantitas tenaga
administrasi kami menyesuaikan dengan
kebutuhan sekolah. Kemudian tenaga
68

administrasi yang memerlukan keahlian khusus


seperti tenaga IT tentunya harus ditangani oleh
orang yang memiliki latar belakang IT. Setelah
melakukan analisis mengenai pekerja, jabatan
serta kebutuhan tenaga administrasi yang
dibutuhkan oleh sekolah, selanjutnya sekolah
melakuka perekrutan.

2. Bagaimana desain Ya terkait desain pekerjaan staf administrasi


pekerjaan yang di sekolah kami laksanakan sesuai dengan peraturan
terapkan sekolah
menteri meliputi administrasi kesiswaan dimulai
kepada staf tenaga
administrasi di pencatatan siswa dari awal masuk sampai siswa
SMAN 1 Sampara? lulus. Untuk administrasi kepegawaian yaitu
melaksanakan urusan kepegawaian dan
pencatatan tenaga pendidik di buku induk
sekolah. Selanjutnya administrasi keuangan,
mengelola keuangan dari penerimaan pembayaran
bulanan, menyimpan serta mengeluarkan uang
terkait operasional sekolah. Kemudian
administrasi sarana prasarana staf administrasi
melaksanakan kegiatan pemeliharaan barang
milik sekolah.

3 Bagaimana Pembinaan dan pengembangan tenaga


pembinaan serta administrasi di SMAN 1 Sampara yang diberikan
pengembangan
yaitu berupa pelatihan atau workshop,
tenaga administrasi
di SMAN 1 pendampingan dalam hal penanganan kinerja,
Sampara? penguatan atau pemberian motivasi kepada para
tenaga administrasi, kemudian pengarahan serta
koordinasi satu sama lain dengan cara tukar
pendapat atau saran secara terbuka kepada seluruh
staf administrasi sekolah, selain itu teguran dan
69

bantuan dari sekolah juga diberikan jika kinerja


para tenaga administrasi keluar dari apa yang
telah ditetapkan oleh sekolah. Selanjutnya
mengikutsertakan para tenaga admiistrasi dalam
sosialisasi serta himbauan terhadap perubahan
pedoman pelaksanaan pekerjaan yang sesuai
ketentuan yang berlaku di SMAN 1 Sampara.
Kemudian sekolah juga memberikan kebebasan
untuk pengembangan diri yang meliputi
penghargaan terhadap kinerja mereka yang telah
memenuhi syarat maka bentuk pengembangan
karir individu yang dilaksanakan oleh sekolah
contohnya pengembangan tenaga administrasi
tidak tetap diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil.

4 Bagaimana kepala ya, saya mengetahui proses pemberian


Apakah bapak kompensasi bagi tenaga administrasi di SMAN 1
mengetahui
Sampara. Kalau terkait gaji besaran gaji untuk
bagaimana bentuk
pemberian PNS itu tergantung pangkat dan golongannya,
kompensasi terhadap kemudian selain gaji pokok itu kami diberikan
staf tenaga
tujangan berupa tunjangan kesehatan, asuransi,
administrasi di
SMAN 1 Sampara? serta gaji 13. Kemudian untuk para honorer
besarannya itu ditetapkan oleh SK Kepala sekolah
yang diterbitkan oleh sekolah.

5. Bagaimana proses pada saat saya masuk, saya memperoleh informasi


seleksi calon staf lowongan dari guru yang sudah ada di sekolah
tenaga administrasi
tersebut dengan alasan lebih mengenal
di SMAN 1
Sampara? kepribadian, kemampuan dan keterampilan saya
secara mendalam. Lalu saya diarahkan untuk
mengisi format penerimaan staf seperti yang
sudah disediakan oleh sekolah, setelah itu saya
70

memenuhi persyaratan Kemudian saya


mengadikan diri dan akhirnya diangkat menjadi
pegawai staf sampai saat ini sudah jadi kepala staf

PANDUAN WAWANCARA STAF TATA USAHA

PENGELOLAAN SDM: EKSPLORASI ASPEK PERENCANAAN

TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SAMPARA

Nama : Asnar

Jabatan : STAF TATA USAHA

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana sistem Kepala sekolah dalam melakukan penembahan


perencanaan tenaga tenaga administrasi ataupun pengurangan
administrasi dilihat dari
beliau menganalisis tenaga administrasi yang
aspek kebutuhan staf?
dibutuhkan seperti yang tertera pada surat
keputusan yang dibuat oleh sekolah.
Selanjutnya analisis keahlian dan keterampilan
yang perlu dimiliki yaitu minimal dapat
mengoperasikan computer. Adapun perekrutan
tenaga staf administrasi sekolah yaitu
menyebarluaskan pengumuman tentang
kebutuhan tenaga adminstrasi sekolah dalam
71

berbagai jenis dan kualifikasi yang dibutuhkan


oleh sekolah. Selanjutnya membuka
pendaftaran bagi pelamar dengan persyaratan
yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Untuk besaran gaji PNS itu tergantung pangkat


dan golongannya, selain itu gaji pokok kami
diberikan tujangan berupa tunjangan
kesehatan, asuransi, serta gaji 13. Kemudian.
untuk para honorer besarannya itu ditetapkan
oleh SK Kepala sekolah yang diterbitkan oleh
sekolah
Apakah anda
mengetahui Bagaimana
sistem kompensasi yang
diberikan kepada tenaga
administrasi sekolah di
SMAN 1 Sampara?

3. Bagaimana proses Dari proses seleksi yang saya pernah ikuti


perekrutan dan seleksi kami melalui Instansi pemerintahan, kami ikut
para staf administrasi di
seleksi k2 dan kami juga mengisi format
SMAN 1 Sampara?
pemerimaan staf. kemudian kami di tempatkan
disini. Kemudian mengikuti pengangkatan
melalui SK gubernur sebagai pegawai tidak
tetap atau honorer
72

PANDUAN WAWANCARA GURU

PENGELOLAAN SDM: EKSPLORASI ASPEK PERENCANAAN

TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SAMPARA

Nama : Asnur

Jabatan : STAF TATA USAHA

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana sistem Untuk perencanaan tenaga administrasi


perencanaan tenaga sekolah hal yang kami lakukan yaitu pertama
administrasi dilihat dari
identifikasi terhadap kebutuhan tenaga
aspek kebutuhan staf?
administrasi sekolah di SMAN 1 Sampara
73

baik kriteria maupun jumlah kebutuhan


pegawai, ke 2 yaitu melakukan perekrutan
dengan sesuai kebutuhan tenaga administrasi
pendidikan yang dibutuhkan. Kemudian ke 3
sekolah melakukan analisis kemampuan dan
keahlian sesuai kriteria yang dibutuhkann
oleh sekolah

2. Apakah benar Ya benar, terkait pembinaan dan


pembinaan di SMAN 1 pengembangan tenaga administrasi di SMAN
Sampara diadakan 1 Sampara ini kami di beri pelatihan atau
workshop? dapatkah workshop, pendampingan, penguatan atau
anda jelaskan? pemberian motivasi, koordinasi dengan cara
tukar pendapat atau saran secara terbuka
kepada seluruh staf administrasi sekolah,
selain itu kami akan mendapatkan teguran
dan bantuan dari kepala sekolah jika kinerja
kami keluar dari apa yang telah ditetapkan
oleh sekolah. Selain itu kami mengikuti
sosialisasi serta himbauan terhadap
perubahan pedoman pelaksanaan pekerjaan
yang sesuai ketentuan yang berlaku di SMAN
1 Sampara.
74

LAMPIRAN 3

DOKUMENTASI PENELITIAN
75

Gambar 1. Tampak Depan SMAN 1 Sampara

Gambar 2. Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 1 Sampara


76

Gambar 3. Wawancara dengan Kepala Staf Tata Usaha

Gambar 4. Wawancara dengan Staf Tata Usaha


77

Gambar 5. Wawancara dengan Staf Tata Usaha

LAMPIRAN 4

LAMPIRAN DOKUMENTASI PENELITIAN


78

Gambar Format Penerimaan Staf


79

Gambar SK (Keputusan Kepala SMAN 1 Sampara


80
81

Anda mungkin juga menyukai