Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hashfi Hawari

NPM : 200110210338

Journal Identity
Judul PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA SAPI
POTONG TERINTEGRASI SAWIT DAN PENANAMAN RUMPUT
GAJAH (Pennisetum purpureum Schaum) SEBAGAI BAHAN
PAKAN TERNAK DI NAGARI KINALI KABUPATEN PASAMAN
BARAT

Journal Publisher UNES Journal Of Community Service

Author Ferry Lismanto Syaiful

Publication Year, 2017


Volume and Page
Reviewer Hashfi Hawari/200110210338

Journal Contents

Introduction Pengembangan usaha ternak sapi perlu memperhatikan tiga


komponen utama yang saling terkait yaitu tersedianya lahan,
ternak dan pakan (Soedarjat, 2000). Pakan utama ternak sapi
adalah rumput segar untuk menunjang produksi disamping
pakan penguat (konsentrat). Sapi potong diberi pakan
rumput lapang saja tidak memenuhi kecukupan nutrien,
untuk itu pada peternak yang memiliki skala usaha ternak
banyak, untuk mencukupi kebutuhan pakan hijauan salah
satu alternatif adalah menanam rumput unggul yaitu rumput
gajah (Pennisetum purpureum). Di samping itu, secara
ekonomis penanaman rumput gajah sebagai bahan pakan
ternak dapat memberikan keuntungan secara berkelanjutan.
Apalagi diintegrasikan dengan sistem produksi tanaman
pangan dan perkebunan sawit.
Materials and Pada tahap pertama/tahapan persiapan, pada tahapan ini
Methods dilakukan beberapa kegiatan yaitu; 1) memilih lokasi
untuk budidaya tanaman pakan yang akan ditanami
rumput gajah dgn luas 3m x 3m atau 9 m2 masing-masing
plot, 2) setiap plot diberi batas, 3) Land clearing: bersihkan
lahan dari tanaman lain agar tersedia ruang tumbuh bagi
tanaman yg akan dibudidayakan, 4) pembuatan lubang tanam
dengan jarak 80 X 80 cm, sehingga didapatkan 16 lubang
tanam dan 5) pemupukan dasar dengan pupuk kandang
sebanyak 5 ton/ha, SP36 300 kg/ha, dan KCl 200 kg/ha
lalu lahan didiamkan selama 1 minggu.

Selanjutnya penyiapkan bibit rumput gajah/rumput raja berupa


stek (1 hari sebelum tanam di tahap 2/sesaat sebelum tanam).
Penyiapan stek dari tanaman yang tidak terlalu tua (+3
bulan). Batang yang di stek lalu dipisahkan dari daun, pelepah
daun tidak di buang. Potong sepanjang kurleb 20 -25 cm
(minimal mengandung 2 buku), P-ISSN: 25 28-5572, E-ISSN:
25 28-6846146 batang jangan sampai pecah saat memotong
untuk stek. Ujung stek runcing dengan sudut sekitar 45 derajat.
Pada Tahap kedua, dilakukan pada minggu kedua. Pada tahap
kedua ini dilakukan penanaman rumput gajah. Rumput gajah
ditanam pada lubang tanam dengan posisi stek dimiringkan 30
- 45 derajat, minimal 1 buku harus berada di atas/ bawah
permukaan tanah, jangan sampai terbalik.
Pada tahap ketiga/tahap produksi hingga panen. Pada tahap ini
dilakukan beberapa kegiatan diantaranya yaitu; 1)
penyiraman tiap hari klo tidak ada hujan, 2)
pembumbunan, setelah pemupukan N dengan cara menaikkan
tanah yang berada di jalur penanaman, 3). Pada 15 HST
(hari setelah tanam) diberikan pupuk urea 100 kg/ha, 4)
Pada 30 HST diberikan lagi pupuk urea dengan dosis 30
HST, 5). pengambilan data pertumbuhan dilakukan 2 kali
yaitu pada umur 30 HST dan sebelum panen data yang
diambil adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang
daun, dan lebar daun, 6) Pengambilan data yaitu pada
rumpun rumput di lobang tanam 6, 7, 10, dan 11 (tengah plot),
7) Panen saat rumput berumur 60 HST, 8) Panen dengan cara
memotong hijauan setinggi 15 cm dari permukaan tanah dan 9)
rumput di lobang tanam 6, 7, 10, dan 11 (tengah plot).
Result 1. Respon Pertumbuhan Rumput
Pada Tabel 2 Terlihat bahwa produksi rumput gajah pada
umur 50-60 hari adalah sebagai berikut; pada tanaman
umur 4 minggu pada 16 lubang tanam yang
dikelompokan ke dalam 4 kelompok (A,B,C dan D) pada
perlakuan yang sama. Berdasarkan hasil pengukuran tinggi
tanaman (rumput gajah) minggu ke-4 menunjukkan bahwa
masih adanya ketidak seragaman atau perbedaan tinggi
tanaman pada kegiatan penanaman rumput gajah ini.

Hal ini diduga mungkin karena pengaruh dari factor


lingkungan dan internal dari rumput itu sendiri. Semakin
tingginya tanaman rumput gajah diduga karena rumput ini
mampu beradaptasi dengan lingkungan yang kurang cahaya
matahari atau ternaungi, kemudian juga dengan cahaya
matahari yang diperolehnya mampu untuk menghasilkan
energi yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Dengan
demikian menghasilkan pertambahan tinggi tanaman, laju
pertumbuhan tanaman secara linear berhubungan dengan
nilai substrat hasil fotosintesis yang tersedia untuk
pertumbuhan. Hal ini tergantung pada jumlah jaringan
fotosintesa. Tekanan cahaya bisa menimbulkan respons
fisiologis terutama dalam aktivitas fotosintesis maupun
respon morfologis seperti berubahnya ukuran daun dan
tinggi tanaman. Selain itu tinggi tanaman akan lebih cepat
naik pada tempat yang teduh atau ternaungi.

2. Pemanenan Rumput Gajah


Pada Tabel 3 terlihat bahwa produksi rumput gajah pada
umur 50-60 hari adalah sebagai berikut; rumpun rumput di
lobang tanam 6, 7, 10, dan 11 (tengah plot). Dari hasil yang
telahdilakukan Panen pertama pada rumput gajah di lakukan
pada umur 50 –60 hari setelah tanaman mencapai tinggi 1
m. Panen selanjutnya dilakukan 40 hari sekali pada musim
hujan dan 60 hari sekali pada musim kemarau. Tinggi
potongan dari permukaan tanah antara 10-15 cm setelah
pemanenan pertama rumput gajah diberi pupuk kembali
agar pertumbuhan rumput itu akan semakin bagus
dikemudian hari.
Dari hasil ini kegiatan ini anggota kelompok ternak telah
mampu menerapkan budidaya rumput gajah sebagai bahan
pakan ternak yang hasilnya telah dapat dimanfaatkan oleh
ternak sapi. Rumput gajah merupakan rumput unggul yang
mempunyai nilai gizi sebagai bahan pakan ternak. Anggota
kelompok ternak telah merasakan manfaatnya oleh karena
itu sangat mungkin kegiatan ini dapat berkelanjutan.
Conclusion Dari pelaksanaan kegiatan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa animo dan antusias anggota kelompok
ternak dalam mengikuti penyuluhan dan demonstrasi
budidaya ternak sapi dan penanaman rumput gajah
sangat tinggi melalui pemanfaatan lahan perkebunan sawit.
Disamping itu masyarakat dan kelompok tani tertarik
meningkatkan usaha ternak sapi potong mereka dalam
upaya peningkatan pendapatan keluarga.
Masyarakat dan kelompok tani ternak memperoleh
pengetahuan dalam teknik budidaya ternak sapi potong dan
teknik penanaman rumput gajah Penanaman rumput
gajahmerupakan hijauan unggul sebagai bahan pakan
hijauan yang kaya gizi akan ternak. Disamping itu,
penanaman rumput gajah dapat memanfaatkan potensi lahan
perkebunan sawit peternak sangat membantu anggota
kelompok ternak dalam mengatasi kesulitan mencari
sumber pakan hijauan untuk ternak sapi mereka miliki
.

Anda mungkin juga menyukai