Bab Iii Baru
Bab Iii Baru
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI HABITUASI
A. Kegiatan
1. a. Nama Kegiatan
Melakukan Anamnesa Kepada Pasien
b. Tahapan Kegiatan
1) Memanggil pasien ke ruang pemeriksa serta menyapa pasien
dengan ramah dan mempersilahkan pasien duduk.
17
c. Hasil Kegiatan
1) Identitas pasien sesuai.
2) Dokter mengetahui keluhan pasien.
3) Dokter mengetahui riwayat penyakit sebelumnya, riwayat
penyakit keluarga serta riwayat alergi obat.
4) Dokter mencatat hasil anamnesa di rekam medis.
5) Anti Korupsi
Dalam melaksanakan anamnesa kepada pasien tidak
menerima imbalan apapun dari pasien di luar ketentuan yang
berlaku.
2. a. Nama Kegiatan
Melakukan Pemeriksaan Fisik
b. Tahapan Kegiatan
1) Bersikap sopan santun dan penuh rasa hormat untuk meminta
izin melakukan pemeriksaan.
2) Melakukan pemeriksaan mulai dari menilai kesadaran dan
memeriksa tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Nadi, Respirasi,
dan Suhu) pasien.
3) Memeriksa seluruh atau sebagian anggota tubuh pasien
sesuai dengan yang dikeluhkannya berurutan melalui
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
4) Mempersilakan pasien untuk merapikan diri dan duduk
kembali di kursi pasien.
5) Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik kepada pasien.
c. Hasil Kegiatan
Terdapatnya hasil pemeriksaan fisik dari status kesadaran,
tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, dan Suhu)
dan pemeriksaan fisik lainnya yang dikeluhkan pasien. Bila
didapat hasil tekanan darah >140/90 maka pasien terdiagnosa
Hipertensi.
3. a. Nama Kegiatan
Menegakkan Diagnosis Sesuai Dengan Kode ICD-10
b. Tahapan Kegiatan
1) Bersikap sopan, santun dan penuh rasa hormat kepada
pasien.
2) Menjelaskan kepada pasien hasil anamnesa.
3) Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik.
4) Memberitahukan diagnosis kepada pasien yang bersumber
dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.
5) Menuliskan diagnosis pasien di kartu rekam medis pasien
sesuai dengan kode International Classification of Diseases
10th revision (ICD-10). Kode untuk penyakit hipertensi adalah
I10.
c. Hasil Kegiatan
Terdapatnya diagnosa dari hasil anamnesa dan pemeriksaan
fisik dengan kode I10.
22
2) Manajemen ASN
Menegakkan diagnosis kerja sesuai dengan kode ICD-10
dengan penuh tanggung jawab, jujur dan sesuai dengan hasil
anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan.
4. a. Nama Kegiatan
Memberikan Resep Untuk Terapi Farmakologi Kepada Pasien
b.Tahapan Kegiatan
1) Bersikap sopan, santun dan penuh rasa hormat kepada
pasien.
2) Menuliskan resep obat sesuai dengan diagnosa penyakit.
3) Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai kegunaan
obat, cara pakai, hingga efek samping.
4) Memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya
mengenai pengobatan yang diberikan.
5) Memberikan kertas resep.
6) Memberi arahan kepada pasien untuk mengambil obat di
ruang farmasi.
24
c.Hasil Kegiatan
Pasien mendapat obat-obatan berdasarkan resep yang diberikan
dokter sehingga akan membantu mengurangi keluhan yang
dirasakan oleh pasien.
5. a. Nama Kegiatan
Memberikan Edukasi Mengenai Penyakit Yang Diderita
Pasien
b. Tahapan Kegiatan
1) Bersikap sopan, santun dan penuh rasa hormat kepada
pasien.
26
c. Hasil Kegiatan
Adanya pemahaman dari pasien yang berobat ke UPT
Puskesmas Cisompet terhadap edukasi penyakit Hipertensi yang
diberikan oleh dokter.
6. a. Nama Kegiatan
Membuat Rujukan Atas Indikasi Bila Diperlukan
b. Tahapan Kegiatan
1) Bersikap sopan, santun dan penuh rasa hormat kepada
pasien.
2) Memberikan penjelasan mengenai alasan dilakukan
pemberian rujukan.
3) Meminta persetujuan pasien untuk diberikan rujukan ke
fasilitas kesehatan lanjutan sesuai dengan kebutuhan.
4) Menandatangani surat rujukan.
5) Memberikan penanganan kepada pasien apabila pasien
menolak untuk dirujuk.
6) Meminta pembubuhan tanda tangan pasien di lembar
penolakan tindakan medis bila pasien menolak dirujuk.
c. Hasil Kegiatan
Terdapatnya beberapa kasus rujukan hipertensi dengan
komplikasi dan pasien bersedia untuk dirujuk.
2) Manajemen ASN
Membuat rujukan kepada pasien dengan profesional dan
memberikan empati sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
dokter.
3) WoG
Dalam memberikan dan membuat rujukan kepada pasien
berkoordinasi dengan petugas P-Care dalam mendaftarkan
rujukan serta bekerja sama dengan perawat dengan
memberikan tindakan sesuai arahan dokter sehingga dapat
memberikan pelayanan yang optimal.
7. a. Nama Kegiatan
Melakukan Penyuluhan Mengenai Hipertensi Kepada
Masyarakat Dengan Mengedepankan Perilaku Hidup
“CERDIK”
b. Tahapan Kegiatan
1) Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas.
31
c. Hasil Kegiatan
Terlaksananya kegiatan penyuluhan sebanyak 3x selama 4
minggu kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Cisompet diharapkan masyarakat lebih memahami tentang
penyakit Hipertensi mulai dari definisi sampai komplikasi
penyakit Hipertensi dan dapat menerapkan perilaku hidup
“CERDIK”.
3) Etika Publik
Dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat
Memberikan penyuluhan secara sopan, santun dan
interaktif sehingga terjalin komunikasi yang baik antara
dokter dan masyarakat.
√ Melakukan Penyuluhan
36
B. Analisis Dampak
1. Jika tidak dilaksanakan
a. Melakukan anamnesa kepada pasien
Melakukan anamnesa kepada pasien oleh dokter di
Puskesmas merupakan hal yang penting untuk mengetahui
keluhan pasien pada saat berobat. Apabila kegiatan anamnesa
tidak dilaksanakan atau dilaksanakan tetapi tidak sungguh-
sungguh, maka akan berdampak pada kualitas pelayanan, yaitu
pelayanan pasien menjadi tidak optimal, diagnosa penyakit
pasien menjadi tidak tepat, pemberian pengobatan tidak sesuai
gejala, dan akan menyebabkan angka ketidakpuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan menjadi meningkat. Apabila
anamnesa mengenai penyakit pasien dilakukan dengan tidak
berpedoman pada nilai-nilai ANEKA, maka akan timbul
perasaan tidak nyaman dalam diri pasien sehingga dokter tidak
dapat menggali informasi mengenai riwayat penyakit yang
dialami oleh pasien secara lengkap.
b. Melakukan pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien secara
menyeluruh dan sesuai dengan keluhan pasien akan
menentukan membantu menentukan diagnosis pasien. Apabila
kegiatan pemeriksaan fisik tersebut tidak dilaksanakan atau
dilaksanakan tetapi dengan tidak sungguh-sungguh, maka akan
berdampak pada kualitas pelayanan, yaitu pelayanan kepada
pasien menjadi tidak optimal, diagnosa penyakit pasien menjadi
tidak tepat, pemberian pengobatan tidak sesuai gejala, dan
akan menyebabkan angka ketidakpuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan menjadi meningkat. Apabila kegiatan
pemeriksaan fisik pasien dilakukan dengan tidak berpedoman
pada nilai-nilai ANEKA, maka akan timbul perasaan tidak
nyaman dalam diri pasien sehingga dokter tidak dapat
37
2. Jika dilaksanakan
a. Melakukan anamnesa kepada pasien
40