Anda di halaman 1dari 7

SOP MENJAHIT LUKA ROBEK (HECTING)

No. Kode : DitetapkanOleh


KepalaPuskesmas
Terbitan : WIROSARI I
SPO
No. Revisi :

PUSKESM Tgl Mulai :


AS Berlaku . H. Aminoto, S.Kep.MM
WIROSARI Nip.196600407 198812 1 002
I Halaman :

1.Pengertian Menjahit luka (hecting) adalah tindakan mendekatkan tepi-tepi luka dan
mempertahankan dengan benang atau jahitan sampai terjadi kontinuitas jaringan
2.Tujuan a.Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut
b.Mempercepat proses penyembuhan luka
3.Kebijakan a.Sebelum menangani pasien, perawat harus mencuci tangan hingga bersih
b.Perawat harus menggunakan sarung tangan steril ketika melakukan tindakan
c.Alat yang digunakan harus dalam keadaan steril
d.Untuk luka yang dalam, jahitan dilakukan sebanyak 2 lapis
e.Sebelum dilakukannya tindakan medis, keluarga pasien harus menandatangani
surat persetujuan tindakan medis.
4.Referensi  Departemen Kesehatan RI,Dirjenyanmed,1991.Prosedur Perawatan Dasar,
Direktorat Rumah Sakit dan Pendidikan
 Potter,P.A.,Perry,G.A., 1996, fundamental of Nursing, St. Louis Mosby Company
 Rider, J., et. At, 1995, Modules for Basic Nursing Skills, Fhiladelphoia, Lippincott
 Smellzer, S.C., Bare, B.G., 2002, Keperawatan Medika Bedah Brunner dan
Suddart, Alih Bahasa: Monica Ester, EGC; Jakarta
5.Alat dan Bahan Tromol steril yang berisi:
- Sarung tangan steril
- Duk steril
- Set alat bedah minor yang terdiri dari:
• Pinset anatomi
• Pinset cirurgi
• Nald Folder
• Gunting
• Arteri Klem
• Duklem
- Benang jahit
- Jarum jahit
- Kassa steril
- Cairan normal saline (NaCl 0,9%)
- Cairan antiseptic
- Korentang steril dan tempatnya
- Obat anestesi
- Plester
- Gunting plester
- Kom steril
- Tempat sampah medis
- Disposable syringe
- Larutan H2O2/perhidrol
6.Langkah-Langkah 1.Mengucapkan salam pada pasien
a. Mengucapkan salam (selamat pagi.siang/malam) kepada pasien
b. Menanyakan nama pasien yang akan dilakukan tindakan
2.Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan prosedur
a. Memperkenalkan diri kepada pasien
b. Menjelaskan tujuan dilakukannya tindakan ini yaitu agar tidak terjadi infeksi
lebih lanjut dan mempercepat penyembuhan luka
c. Tanda tangan informed consent apabila pasien setuju maupun menolak tindakan
yang akan dilakukan,

3.Pelaksanaan Tindakan
- Cuci tangan dan keringkan, kemudian memakai sarung tangan bersih
- Memeriksa peralatan tindakan
- Bersihkan luka dengan cairan antiseptic
- Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
- Jaringan di sekitar luka dianestesi local (Lidocaine, Pehacaine)
- Bila perlu bersihkan luka dengan cairan normal saline (NaCl 0,9%)
- Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2O2/ perhidrol 10%
- Pasang duk steril 
- Gunakan jarum untuk menjahit kulit, masukkan benang ke lubang jarum, pada
penggunaan jarum melengkung (curved needle) dari arah dalam ke luar
- Pegang jarum dengan menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka
- Jika luka dalam sampai jaringan otot, makan di jahit lapis demi lapis (jenis benang
disesuaikan dengan jaringan yang robek. Contoh catgut, chromic, side, dll
- Ikat benang dengan membentuk simpul
- Potong benang, sisakan sepanjang 1 mm (untuk jahitan dalam) dan 0,65 cm (jahitan
luar)
- Lanjutkan jahitan luka sampai terjadi penutupan luka
- Oleskan normal salin/disinfektan pada jahitan
- Tutup dengan kasa steril
- Pasang plester/hipafix
- Pertimbangkan pemberian ATS profilaksis pada kondisi di bawah ini:
• Indikasi:
Luka lebih dari 1 cm
Luka tembak
Frost bite
Luka bakar
Luka kontaminasi
Luka yang sudah lebih dari 6 jam belum tertangani
Crush injury
Terdapat jaringan nekrotik
Luka dengan tepi ireguler
• Dosis ATS profilaksis yang digunakan adalah 1500 IU untuk jenis serum harus
dilakukan skin test, sedangkan jenis Human Immunoglobulin (Tetagam) tanpa harus
dilakukan skin test. DOSIS ANAK = DOSIS DEWASA.
4Mengakhiri prosedur dengan baik
a. Merapikan pasien dan menanyakan respons pasien terhadap tindakan yang kita
lakukan 
b. Melepas sarung tangan dan membersihkan alat
c. Mencuci tangan
5.Mendokumentasikan tindakan dalam rekam medis
7.Unit Terkait
8.Diagram
PERAWATAN LUKA JAHIT

No. Kode : DitetapkanOleh


KepalaPuskesmas
Terbitan : WIROSARI I
SPO
No. Revisi :

PUSKESM Tgl Mulai :


AS Berlaku H. Aminoto, S.Kep.MM
WIROSARI Nip.196600407 198812 1 002
I Halaman :

1.Pengertian Melakukan tindakan keperawatan : mengganti balutan, membersihkan luka pada luka
yang dijahit
2.Tujuan 1. Mencegah Infeksi
2. Membantu Menyembuhkan Luka
3.Kebijakan Luka yang Dijahit
4.Referensi  Departemen Kesehatan RI,Dirjenyanmed,1991.Prosedur Perawatan Dasar,
Direktorat Rumah Sakit dan Pendidikan
 Potter,P.A.,Perry,G.A., 1996, fundamental of Nursing, St. Louis Mosby Company
 Rider, J., et. At, 1995, Modules for Basic Nursing Skills, Fhiladelphoia, Lippincott
 Smellzer, S.C., Bare, B.G., 2002, Keperawatan Medika Bedah Brunner dan
Suddart, Alih Bahasa: Monica Ester, EGC; Jakarta
5.Alat dan Bahan Set ganti balut steril dalam tempatnya yang terdiri dari :
1. Pinset Anatomi 2 buah
2. Pinset cirugis
3. Gunting lurus
4. Kapas lidi
5. Kapas steril
6. Kasa penekana ( depress )
7. Sarung tangan
8. Gunting verban
9. Plester
10. Alcohol 70% dalam tempatnya
11. Wash bensin dalam tempatnya
12. Iodine povidon 10% / sejenisnnya dalam tempatnya
13. Bengkok
14. Verban secukupnya
15. Obat luka sesuai kebutuhan
6.Langkah-Langkah A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verivikasi data sebelummnya bila ada
2. Cuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukuan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
2. Membuka peralatan
3. Memakai sarung tangan
4. Membasahi plater dengan alcohol/wash bensin dan buka dengan menggunakan
pincet
5. Membuka baluka lapis terluar
6. Membersihkan sekitar luka dan bekas plaster
7. Membuka balutan lapis dalam
8. Menekan kedua tepi luka ( sepanjang luka )
9. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
10. Mendensifikasi luka dengan iodine povidon
11. Membilas dengan menggunakan NaCL
12. Melakukan kompres betadin pada luka / memberi obat / menutup dengan kasa
stteril
13. Memasang plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi)

D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
7.Unit Terkait
8.Diagram Alur
PENGANGKATAN JAHITAN LUKA

No. Kode : DitetapkanOleh


KepalaPuskesmas
Terbitan : WIROSARI I
SPO
No. Revisi :

PUSKESM Tgl Mulai :


AS Berlaku H. Aminoto, S.Kep.MM
WIROSARI Nip.196600407 198812 1 002
I Halaman :

1.Pengertian Mengamgkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit


2.Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi dari benang
2. Mencegah tertinggalnya benang
3.Kebijakan 1. Luka jahit yang sudah waktunya diangkat jahitannya
2. Luka jahitan yang infeksi
4.Referensi  Departemen Kesehatan RI,Dirjenyanmed,1991.Prosedur Perawatan Dasar,
Direktorat Rumah Sakit dan Pendidikan
 Potter,P.A.,Perry,G.A., 1996, fundamental of Nursing, St. Louis Mosby Company
 Rider, J., et. At, 1995, Modules for Basic Nursing Skills, Fhiladelphoia, Lippincott
 Smellzer, S.C., Bare, B.G., 2002, Keperawatan Medika Bedah Brunner dan
Suddart, Alih Bahasa: Monica Ester, EGC; Jakarta
5.Alat dan Bahan 1. Pinset Anatomi 2 buah, steril
2. Pinset cirugis 2 buah , steril
3. Gunting angkat jahit 1 buah, steril
4. Kasa kecil
5. Mangkok kecil 3 buah, steril
6. Sarung tangan, steril
7. Gunting verband
8. Plester
9. Alcohol 70% dalam tempatnya
10. Iodine povidon 10% / sejenisnnya dalam tempatnya
11. NaCL 0,9%
12. Bengkok 2 buah, 1 berisi cairan desinfektan
13. Kain pembalut atau Verban secukupnya
6.Langkah-Langkah A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verivikasi data sebelummnya bila ada
2. Cuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukuan

C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
2. Membuka peralatan
3. Memakai sarung tangan
4. Membasahi plater dengan alcohol/wash bensin dan buka dengan
menggunakan pincet
5. Membuka baluka lapis terluar
6. Membersihkan sekitar luka dan bekas plaster
7. Membuka balutan lapis dalam
8. Menekan kedua tepi luka ( sepanjang luka )
9. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
10. Mendensifikasi luka dengan iodine povidon
11. Meletakkan kassa steril di dekat luka
12. Menarik simpul jahitan sedikit ke atas secara hati-hati dengan memakai pinset
chirugis, sehingga benang yang berada di dalam kulit kelihatan
13. Menggunting benang dan tarik hati-hati , buang ke kasa
14. Membilas dengan menggunakan NaCL
15. Melakukan kompres betadin pada luka / memberi obat / menutup dengan kasa
stteril
16. Memasang plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi)

D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
7.Unit Terkait
8.Diagram Alur

Anda mungkin juga menyukai