Anda di halaman 1dari 10

[Imunisasi]

dr. H. Soemadiono, Sp. A Rabu, 5 Mei 2010

Imunisasi

POJOK EDITOR EDITOR MOJOK Hulaaaaaaaaaaa. Jumpa lagi dengan iin aja, yang pengen sejahtera, selalu bahagia, hingga banyak yang sukaaaa, >.< Sebelumnya, siapin buku immunology kalian untuk memahami editan abstrak iin kali ini.. oya, baca basmalah dulu ya sebelum belajar.. BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM

IMUNISASI Vs VAKSINASI Imunisasi memproteksi anak-anak (dan orang dewasa) melawan infeksi yang berbahaya sebelum mereka kontak dengan infeksi tersebut dalam masyarakat. Imunisasi memanfaatkan mekanisme pertahanan alami tubuh - reaksi imun - untuk membangun daya tahan terhadap infeksi-infeksi tertentu. Imunisasi membantu anak-anak tetap sehat dengan mencegah infeksiinfeksi serius. Intinya, imunisasi merupakan usaha memberikan pertahanan tubuh terhadap penyakit tertentu. Jadi, imunisasi yaitu pemberian antigen kaya vaksin : bakteri/virus hidup, dilemahkan, komponen bakteri/virus sehingga tubuh kita bisa membentuk antibodi yang spesifik terhadap antigen tersebut. Mekanismenya : antigen masuk diprensentasikan oleh antigen presenting sel sel T-helper merangsang sel B menghasilkan immunoglobulin menjadi benteng pertahanan yang lengkap dengan prajurit bersenjata yang siap membasmi penyakit yang datang di kemudian hari. Kata dosen kita ini, susu kuda ga jinak yang konon bisa nyembuhin berbagai macam penyakit perlu dipertanyakan mekanismenya sampai-sampai bisa nyembuhin segala penyakit. Sebenernya, imunisasi ama vaksinasi itu sama atau beda si? Seperti yang dijelasin di awal tadi, imunisasi itu suatu bentuk usaha memproteksi diri dari penyakit tertentu. Nah, vaksinasi itu salah satu cara imunisasi, yaitu dengan cara memberikan vaksin. Untuk lebih jelasnya, lihat skema di bawah
IMUNISASI

ALAMIAH PASIF : Antitoksin Antibodi

BUATAN AKTIF : Toksoid Vaksinasi

PASIF : Antibodi via plasenta dan kolostrum

Aktif : Infeksi kuman

STOVAMESIS

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Iin ]

23

[Imunisasi]

Skema ini iin dapet dari buku Immunology Dasar punyaannya FK UI. Nah, iin mau ngejelasin dikit aja. Untuk lebih lengkapnya, silahkan liat aja di bab Imunisasi. Berdasarkan sifat pembentukannya, imunisasi itu dibedakan menjadi 2, yaitu bersifat alamiah dan buatan. Imunisasi alamiah itu bisa kita buat sendiri di tubuh, kalo yang buatan jelas bukan produksi tubuh. Nah, baik alamiah maupun buatan masih dibedakan lagi menjadi 2, aktif dan pasif. Aktif itu ya kalo tubuh kita turut serta dalam memproduksi antibodinya, sedangkan kalo pasif itu ya kita nerima antibodi atau produk sel dari orang lain yang udah dapet imunitas aktif. Pasif Alamiah Pasif alamiah dapat dibentuk dengan imunitas maternal melalui plasenta maupun kolostrum. Jadi, kalo yang melalui plasenta, adanya antibodi dalam darah ibu merupakan proteksi pasif terhadap janin. igG dapat berfungsi antitoksik, antivirus dan antibacterial terhadap H. influenza B atau S. sehingga, ibu yang mendapat vaksinasi aktif akan memberikan proteksi pasif kepada si janin dan bayi. Kalo melalui kolostrum, jelas lah ya dari ASI. ASI kan mengandung berbagai komponen sistem imun, beberapa di antaranya berupa Enhancement Growth Factor untuk bakteri yang diperlukan dalam usus atau faktor yang dipake untuk menghambat tumbuhnya kuman tertentu (lisozim, laktoferin, interferon, makrofag, sel T, sel B, granulosit). Aktif Alamiah Kalo aktif alamiah, antibodi ini dibuat saat tubuh kita terinfeksi kuman. Nah, ini merupakan bentuk pertahanan diri kita. Infeksi yang ada di dalam tubuh memacu sel B untuk melaunching antibodi lalu di ajak perang tuh infeksi. Gitu.. Pasif Buatan Kalo ini kayaknya si antibodi udah jadi siap disuntikkan, misalnya HBIg pada bayi yang ibunya punya riwayat TBC. Jadi, HBIg ini udah aktif dan siap nyerang musuh. Aktif Buatan Mau jelasin apa ya, agak bingung ni. Untuk lebih jelasna, cari source lagi ya.. Imunisasi pasif buatan ini berupa antigen hidup yang udah sangat lemas. Nah, diibaritin ni ya, penghasil antigen (bakteri) itu dikerangkeng, ga dikasih makan, ga diurus, sampai akhirnya lemes banget terus di manfaatin lagi jadi vaksin. Nah loh, kasian banget ya nasibnya, tapi itu udah takdirnya sih. Tapi bagaimanapun, walaupun, dan meskipun bakteri ini udah lemeeeeeeeess banget, hati-hati juga kalo diberikan ke pasien yang daya tahan tubuhnya lagi turun. Bukannya membantu tubuh kita untuk memproduksi antibodi, tapi bisa aja ntar malah jadi penyakit. Oyaaaaa,, di kuliah kali ini kita ada nonton animasi yang menjelaskan proses vaksin di dalam tubuh hingga bisa membentuk immunoglobulin. Tapi berhubung di sini iin ga bisa nampilin movienya, insya Allah bakal iin aplot di blog MISC kita tercinta.. Ntar ada kok kabar selanjutnya.. oke??!! ~,^

Tujuan Imunisasi

STOVAMESIS

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Iin ]

24

[Imunisasi]

Melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu (intermediate good)

Menurunkan prevalensi penyakit (mengubah epidemiologi penyakit)

Eradikasi penyakit (final goal)

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan Antibodi maternal Respons antibodi Indikasi kontra Jenis vaksin Cara & dosis vaksin Keadaan khusus Bayi lahir kurang bulan Imunokompromais (defisiensi imun) Hati-hati pemberian vaksin hidup pada anak yang mengalami defisiensi imun, misalnya BCG dan campak. Ntar bukannya mencegah, yang ada malah penyakitnya yang muncul. PPI Hepatitis B BCG Anti Polio DPT/ DT/ TT Campak Non PPI Hib Pneumococcus Hepatis A MMR Varicella Influenza Tipus Macam Vaksin Imunisasi Klasifikasi Program PPI (Program Pengembangan Imunisasi)

1. 2. 3. 4. 5.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1. BCG Vaksin ini diberikan pada sehingga saat menyuntikkan harus mendatar. Ntar kalo co-ass, latian ya, biar mantep!! Diberikan < 2 bulan, ulangan tidak dianjurkan Jadi, kalo udah lebih dari 3 bulan, ga usah dikasih. Tapi kalo terpaksa mau ngasih, laukukan uji tuberculin terlebih dulu ya!! Kalo hasilnya negative, bisa tuh dikasih tu vaksin. Tidak diberikan pada imunokompromais (bingung ama tulisannya, di slide kaya gini, tapi menurut iin itu immunocompromised, lihat deh dorlandnya lagi.. >.<) Manfaat BCG diragukan? daya lindung hanya 42% (WHO 50-78%) 70% TB berat mempunyai parut BCG dewasa : BTA pos 25-36% walaupun pernah BCG

Sebenernya sih ya ga membasmi seluruhnya, tapi seenggaknya ya mencegah penyakit TBC yang berat, misalnya nih TBC otak. Masa depan : ditunggu vaksin TB baru.

STOVAMESIS

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Iin ]

25

[Imunisasi]

2. Hepatitis B Mengapa imunisasi Hepatitis B harus diberikan saat lahir? Endemisitas Karier kronik Transmisi maternal

Penularan Infeksi Virus Hepatitis B Perinatal/vertikal: ibu ke bayi saat lahir. Kalo positif, kasih gamma globulin (imunisasi pasif). Kalo negatif, kasih vaksin biasa (imunisasi aktif) 70-90% bayi yang terinfeksi menjadi karier 25% diantaranya meninggal Horizontal: bayi ke bayi/anak ke dewasa Parenteral, perkutan: unsafe injection, transfusi darah Sexual transmission

Ini jadwal yang digunakan puskesmas sebagai panduan untuk waktu pemberian imunisasi.

STOVAMESIS

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Iin ]

26

[Imunisasi]

Perjalanan penyakit

Bayi lahir dari ibu HbsAg negatif atau tidak diketahui HB-1 diberikan vaksin rekombinan HB 10 mg intramuskular, dalam waktu 12 jam setelah lahir HB-2 diberikan umur 1 bulan dan dosis ketiga umur 3-6 bulan Apabila pada pemeriksaan selanjutnya diketahui ibu HbsAg-nya positif, segera berikan 0,5 ml HBIg (sebelum 1 minggu) Bayi lahir dari ibu HBsAg positif Dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan 0,5 ml HBIG dan vaksin rekombinan HB secara bersamaan intramuskular di sisi tubuh yang berlainan HB-2 diberikan umur 1 bulan dan dosis ketiga umur 3-6 bulan
Penting Jarak antara HB-1 ke HB-2: 4-8 minggu (terbaik 4 minggu) Jarak antara HB-2 ke HB-3: 2-12 bln (terbaik 5 bulan)

Singkatnya, bayi baru lahir, langsung juss HB-1 ya.. kalo ibunya punya riwayat (posititf) TBC, anaknya dikasi HB + HBIg.. POLIO (OPV=oral polio vaccine) Ada program PIN untuk vaksinasi polio ini. a) Polio-1 saat lahir untuk mendapatkan cakupan yang lebih tinggi diberikan di RS/RB saat sebelum pulang b) Eradikasi polio 2008? 2010? Masalah surveilans AFP harus tetap tinggi c) Pasca eradikasi polio : OPV harus diubah menjadi IPV (inactivated polio vaccine). INDIKATOR + (kelebihan) OPV (Oral Polio Vaksin) Diperoleh imunitas humoral dan lokal Imunitas mukosa usus Pemberian mudah Murah Herd immunity IPV (Intramuscular Polio Vaksin) Tidak ada risiko terjadi mutasi Imunitas konstan, tinggi, menetap Pasien imunokompromais Ada kemasan kombinasi

STOVAMESIS

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Iin ]

27

[Imunisasi]

Contact immunity

(kerugian)

Risiko mutasi virus Kontraindikasi pd imunokompromais Kegagalan vaksinasi (pada diare, muntah) Diperlukan cold chain Menimbulkan gangguan pencemaran

Herd immunity Termostabil Imunitas intestinal sedang Tidak ada contact immunity Mahal / single dosis Produksi baru

Kapan IPV dipergunakan? Cakupan imunisasi OPV tinggi >90% Cakupan AFP tetap tinggi (AFP rate 2) Tidak ada virus polio liar bersirkulasi selama 3 tahun berturut-turut Tetanus Eliminasi tetanus neonatorum tahun 2000 (?) Target imunisasi tetanus 5-6 kali 3 dosis saat bayi setara 2 dosis toksoid dewasa dosis ke-4 (18-24bl) dosis ke-5 (masuk SD) dosis ke-6 (keluar SD, TD atau dT) DTwP atau DtaP Pemberian 3 kali sejak umur 2 bulan (umur minimal 6 minggu), interval 4-6 mgg Ulangan 18-24 bl 5 tahun (dianjurkan DPT, bukan DT) 12 tahun (program BIAS) DTP Merupakan core vaksin kombinasi Di Indonesia: DPT/HepB, DPT/Hib Vaksin Pertusis Whole-Cell Vaccine Vaksin klasik dibuat dari bakteri utuh (whole bacteria) melalui biakan dan inaktivasi Efikasi : 87 to 93% Masalah (kontroversi global) KIPI Kejang demam Anafilaksis Menangis >3jam Tidak ada hubungan Kejang tanpa demam Infantile spasms

STOVAMESIS

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Iin ]

28

[Imunisasi]

KIPI vaksin DPT KIPI ringan KIPI berat Menangis lama Kejang Hipotonik hiporesponsif Anafilaksis Ensefalopati Reaksi lokal 10 - 50 % Onset interval 0 - 24 jam 0 - 2 hari 0 - 24 jam 0 - 1 jam 0 - 2 hari Demam > 380C 10 - 50 % Reaksi per dosis 1/15 - 1.000 1/1750 12.500 1/1000 33.000 1/50.0000 1/50.0000 Iritabel, malaise, gejala sistemik 25 - 55 % Reaksi per juta dosis 1.000 - 60.000 80 - 570 30 - 990 20 20

Campak Data umur 10-12 th : 50% titer antibodi di atas ambang pencegahan umur 5-7 th : 29,3% pernah menderita campak walaupun pernah diimunisasi kantong daerah endemis campak BIAS : ulangan campak saat masuk SD Program : reduksi campak MMR Diperlukan untuk catch-up measles, membentuk antibodi terhadap mumps (gondongan), dan rubela MMR-2 diberikan sebelum pubertas Haemophyllus influenzae type b Conjungate polysaccharide Diberikan sejak umur 2-4-6 bl, ulangan pada 18 bulan Kombinasi (DTaP/DTwP-Hib) Dapat tukar menular (interchangeability) dengan pabrik lain vaksin monovalen dengan kombinasi Vaksin Pneumokokus Meningkatnya infeksi yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae. 1 juta anak di negara berkembang meninggal tiap tahunnya karena penyakit pneumokokus Penyebab utama 500.000 kasus pneumonia, 60.000 kasus bakterimia, 3000 kasus meningitis dan 200 kematian anak tiap tahun di Amerika. Imunogenik pada anak <2 tahun Diberikan pada anak sehat dan anak dengan risiko tinggi, umur 2 bulan 5 tahun Mempunyai memori jangka panjang Hepatitis A Transmisi melalui oro-fecal route Indikasi daerah kurang terpajan

STOVAMESIS

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Iin ]

29

[Imunisasi]

Inactivated vaccine Umur > 2 tahun, dosis ulangan 6 bulan berikutnya Efikasi 84% Proteksi 10 tahun

Jadwal Vaksin Meningokokus Atas indikasi bepergian ke daerah endemis umur > 2 tahun Antibodi terbentuk 10-14 hari kemudian Perlindungan 3 tahun Dosis 0,5 ml, sub-kutan dalam Varisela VARISELA Demam + ruam makulo vesikular Komplikasi : jarang Varisela berat pada imunokompromais ZOSTER Reaktivasi dari virus laten dalam ganglia sensoris Ruam lokal Nyeri sesuai tempat ruam

Populasi target Anak sehat, imunokompromais, kontak dalam 72 jam Pertimbangan Penularan terutama terjadi di sekolah Tujuan utama mencegah varisela kongenital Varisela dewasa lebih berat Kesepakatan Satgas IDAI 2007 Diberikan pada saat masuk sekolah: 5 tahun Atau atas permintaan orang tua Vaksin influenza Vaksinasi influenza diberikan pada bayi dan anak sejak umur 6 bulan atau lebih pada semua individu tidak memandang ada tidaknya faktor risiko. Orang yang berhubungan dengan perawatan/ pendidikan anak (termasuk penghuni serumah) yang berhubungan dengan kelompok anak usia 24-59 bulan Vaksin Rotavirus Vaksin Rotavirus dalam proses registrasi di BPOM Rotarix@ GSK Rotateq@ MSD Diberikan sejak umur 2 bulan, 2 dosis oral interval 4 minggu Dapat bersama vaksin lain PERTANYAAN SEPUTAR IMUNISASI Nah, kali ini kita dikasih ancang-ancang pertanyaan yang sering bertebaran di pikiran orang tua anak mengenai imunisasi.. Ayo para calon orang tua, check this out..

STOVAMESIS

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Iin ]

30

[Imunisasi]

1. Bayi atau anak sedang pilek atau batuk, bolehkah diimunisasi ? Batuk atau pilek ringan tanpa demam boleh diimunisasi, kecuali bila bayi sangat rewel, ditunda 1-2 minggu kemudian 2. Jika sedang minum antibiotika bolehkah diimunisasi ? Boleh, karena antibiotika tidak mengganggu potensi vaksin 3. Jika sedang minum obat lain apakah boleh diimunisasi? Apabila anak sedang minum obat yang menekan fungsi pertahanan tubuh seperti prednison, dianjurkan untuk menunda imunisasi sampai 1 bulan setelah mendapat pengobatan 4. Jika sering mendapat steroid inhalasi (misalnya pada anak dengan asma) bolehkah diimunisasi? Boleh, karena steroid inhalasi tidak menekan sistem kekebalan tubuh, asal digunakan sesuai dosis yang dianjurkan. 5. Sesudah diimunisasi apakah pasti tidak akan tertular penyakit tersebut? Bayi/anak yang telah diimunisasi, kemungkinan kecil masih dapat tertular penyakit tersebut, namun jauh lebih ringan. Mudah-mudahan anak ibu tidak termasuk yang 0.3%. kalo faktanya anak tersebut 6. Anak sudah mendapat imunisasi BCG, mengapa masih dapat menderita Tuberkulosis? Keberhasilan imunisasi tergantung : Status imun individu Faktor genetik Kualitas dan kuantitas vaksin 7. Apakah jadwal imunisasi untuk bayi prematur/kurang bulan harus ditunda? Ya, vaksin polio oral, DPT, Hepatitis B dan Hib sebaiknya diberikan sesudah bayi prematur berumur 2 bulan atau berat badan lebih dari 2000 gram (2 kg). 8. Berapa lama jarak antara pemberian ASI dengan pemberian vaksin polio oral? Air susu ibu (ASI) dapat diberikan segera setelah imunisasi polio pada bayi berumur lebih dari 1minggu. Kenapa? Soalnya ASI pada 1 minggu pertama (kolostrum) mengandung antibodi dengan kadar tinggi yang dapat mengikat vaksin polio oral. 9. Bagaimana jika bayi memuntahkan vaksi polio? Jika muntah terjadi sebelum 10 menit, segera berikan lagi vaksin polio dengan dosis yang sama 10. Apabila jarak antar imunisasi lebih lama dari yang dianjurkan, apakah vaksinasi perlu diulang? Tidak perlu diulang, karena sistem kekebalan tubuh dapat mengingat vaksin yang telah diberikan terdahulu. Lanjutkan dengan vaksinasi yang belum diberikan dengan jarak sesuai anjuran 11. Apabila anak diberi beberapa vaksin sekaligus apakah tidak berbahaya? Tidak berbahaya, asalkan imunisasi diberikan pada bagian tubuh yang berbeda, dan menggunakan alat suntik yang berlainan

STOVAMESIS

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Iin ]

31

[Imunisasi]

12. Jika pada imunisasi terdahulu timbul kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), bagaimana jadwal vaksinasi selanjutnya? Jika hanya ringan, vaksinasi selanjutnya diberikan sesuai jadwal tapi kalo berat, mending ditunda atau malah ga usah diberikan. 13. Apabila bayi/anak pernah sakit campak, rubella atau batuk rejan bolehkah diimunisasi untuk penyakit tersebut? Boleh, walaupun ada riwayat menderita penyakit tersebut, vaksinasi tidaklah berbahaya. Diagnosis campak dan rubella tanpa konfirmasi laboratorium sulit dipastikan. MMR dapat tetap diberikan 14. Apakah imunisasi menyebabkan anak menderita autisme? Sampai saat ini belum ada bukti yang menyokong bahwa imunisasi (MMR) dapat menyebabkan autism. Baik WHO maupun DEPKES RI tetap merekomendasikan pemberian semua imunisasi sesuai jadwal yang ditentukan.

Kritik, saran, dan pertanyaan : E-Mail / YM / Facebook rai_k3ren.goukielz@yahoo.com

okeeeeeeeeeeeeee editan selesai. Oya, dokternya ngasih pesen ke iin, kalo ada pertanyaan, silakan sampaikan ke iin, ntar iin yang mengorgansir untuk disampaikan ke dokternya.. biar rapi gitu dan beliau ga ribet ngejawabnya ke banyak email. Oleh karena itu, pertanyaan bisa temen-temen sampaikan via email / fb / ym / sms / telp / langsung ketemu iin yang tersedia di kampus Anda..

STOVAMESIS

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Iin ]

32

Anda mungkin juga menyukai