KHUTBAH JUMAT - Puasa Komentar Di Media Sosial
KHUTBAH JUMAT - Puasa Komentar Di Media Sosial
ةىج و هئايلو ِل اىصح مىصلا لعج يذلا هلل دمحلا، باىبأ هب مهل ححفو
ورش َل هدحو هللا َلإ هلإ َل نأ دهشأ ٍ ادمحم اهديص نأ دهشأو هل،ةىجلا
ه َل هلىص و هد هدع. قلخلا دئاق دمحم اهديص ىل ملصو لص مه لا
ةىضلا دهممو، ا ىل و8 8أو هل يو هباحةح راا ىى علاو ة قاللا اصب
َ
أ ديح8دع ام، ضاا اهياايف8 8نىمل، نىملضم محـهأو َلإ نثىمث لو هثا ث قح اللهاى ثا
ٍمرنلا هباحل ىااعج هللا ىاق د ف: ًل ام ىىق نم يق ًهدل
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Pertama, al-faqir mengajak kepada diri sendiri dan jamaah semua untuk membenahi dan menambah
kualitas takwa kita kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan cara meningkatkan kepatuhan terhadap
perintah dan larangan-Nya. Kedua, mari kita mensyukuri nikmat iman dan sehat yang masih melekat
pada diri kita dengan cara memanfaatkannya semaksimal dan sebaik mungkin. Sangat mudah bagi
Allah mencabut nikmat itu dari diri manusia, dan semoga itu tidak akan menimpa kita.
Hadirin,
Kini kita telah berada di era kemerdekaan berpendapat dan berekspresi. Reformasi 1998 telah memberi
angin segar bagi kebebasan tiap warga untuk menyampaikan gagasan dan kritik. Hak-hak mereka untuk
bersuara tanpa tekanan dan intimidasi telah dilindungi oleh undang-undang.
Kebebasan ini adalah sebuah anugerah besar. Di saat sebagian warga di negara lain masih terbelenggu
kemerdekaan berpikirnya dan diliputi ketakutan menyampaikan pendapat, kita di Indonesia sudah
beranjak dari situasi buruk itu. Kita pun punya peluang untuk produktif berkarya, mempublikasikan
ide, bahkan kritik membangun terhadap kebijakan atau situasi yang menurut kita perlu diperbaiki.
Namun demikian, di balik kebebasan selalu ada tanggung jawab besar. Kebebasan tidak akan pernah
mutlak. Ia dibatasi oleh kebebasan orang lain, diikat oleh tata krama, dan mesti memperhatikan
kepatutan dan dampak buruk yang akan ditimbulkan. Tanggung jawab ini semakin relevan di era media
sosial saat ini, ketika semua orang bisa berkomentar, bahkan berfatwa, tentang apa saja.
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Media sosial itu ibarat pisau. Ia penting sejauh dibutuhkan untuk hal-hal bermanfaat, seperti mengiris
sayur, memotong daging, dan keperluan memasak lainnya. Namun, pisau juga berbahaya ketika ia
digunakan secara sembarangan atau untuk kepentingan yang tidak semestinya.
Media sosial adalah sarana yang bisa membuat kita produktif dan kreatif, tetapi bisa juga mengecoh
dan menyebabkan kemalasan. Media sosial memfasilitasi kita dapat bersilaturahim dan menjalin
keakraban dengan kolega yang berjauhan, tetapi juga bisa memfasilitasi kita dalam merusak hubungan
dan menyulut permusuhan. Media sosial memudahkan kita untuk belajar dan menimba banyak
wawasan, tetapi juga bisa membuat kita gampang terprovokasi dan terjerumus dalam kesesatan.
Dari sini kita sadar betapa pentingnya berhati-hati menggunakan akun media sosial kita. Kuncinya ada
tiga: tidak gampang mengunggah (posting), tidak gampang menelan informasi, dan tidak gampang
membagikan, sebelum benar-benar dipastikan konten itu benar dan membawa maslahat. Benar saja
seringkali tidak cukup, tanpa jaminan bahwa konten tersebut juga tidak akan menimbulkan mudarat.
Pesan mahapenting dalam hadits ini terlihat dari dikaitkannya perintah untuk berhati-hati dalam berkata
dengan keimanan kepada Allah dan hari akhir. Di era media sosial seperti sekarang, bunyi instruksinya
kira-kiraselarasdengannasihatsepertiini,“Jika tidak bisa membuat konten atau komentar yang baik
di media sosial, maka berhentilah bermedia sosial. Itu berdampak pada kesempurnaan imanmu.”
Artinya: "Karena orang-orang bodohlah terjadi banyak kontroversi di antara manusia. Seandainya
orang-orang tanpa keahlian berhenti bicara, niscaya berkuranglah perselisihan di antara sesama."
Puasa komentar tidak berarti mesti berhenti total berkomentar atau bermedia sosial. Selayaknya bulan
puasa Ramadhan yang tetap membolehkan kita makan dan minum di waktu tertentu (waktu berbuka),
komentar di media sosial pun demikian. Sebagai bentuk tanggung jawab dan kehati-hatian, sebaiknya
kita membatasi diri berkomentar hanya pada: (1) isu yang benar-benar kita kuasai, (2) fakta yang sudah
jelas validitasnya, dan (3) topik pembicaraan yang menyangkut kemaslahatan banyak orang.
Dengan puasa semacam ini, kita secara tidak langsung telah menjalankan imsak atau semangat
menahan diri sebagai esensi puasa. Kita juga turut membendung konten negatif yang berseliweran di
beranda medsos, serta membersihkan konten dari unsur adu domba, fitnah, ujaran kebencian,
ghibah,dusta dan manipulasi.
Semoga Ramadhan kali ini kian menjernihkan hati dan akal kita dari sampah informasi, provokasi, dan
keangkuhan yang membuat seseorang tidak tahu diri. Ya Allah, tuntunlah pikiran dan jari-jari kami ke
jalan yang Engkau ridhai!
Tautan: https://nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-puasa-komentar-di-media-sosial-cp47j
Khutbah II
هدحو هللا َلإ هلإ َل نأ دهشأو .ههاىحماو ه يفىث ىل هل رنللاو ههاضحإ ىل هلل دمحلا
ىاإ اادلا هلىص و هد ادمحم اهديص نأ دهشأو هل وٍرش .لص مه لا8 ههاى
َل ا لل اميلضج ملصو هباح أو هلا ىل و دمحم اهديص ىل
رمؤب ملرمأ هللا نأ اىمل او ىهه ام اىهتهاو 8رمأ اميف هللا اى ثا شاىلا اهيا اي8ف ،دع امأ
َ َ
ص هحنئلمو هللا نإ ىااعج ىاقو هصد ب هحنئ لمب ىنـثو هض ىب هيف أدب ىلا ىل نىل ً
اميلضج اىملصو هيل اىل8 8ص اىىما ًنذلا اهيا آً .دمحم اهديص ىل ملصو لص مه لا8
َ
ءا لخلا ن ض او ن بر اا ةنئلمو ولص و وئايبهأ ىل و دمحم اهديص ىا ىل و
ن ع احلا ع ا8ثو ن ع احلاو ةباحصلا ةي ب ن و ل و نامل و 8رم و 8رنب يبأ ًندشارلا
ن محارلا مح أ اً وحمحرب مهعم اى ض او ًندلا مًى ىاإ ناضح ب مهل
س أ مه لا .تاىم و 8مه م ءآيح تاملضااو ن ملضااو تاىم ااو ن ىم ملل ر اا مه ل8 8ا
رصه نم ر 8صهاو ةًدحىاا كدا رصهاو ن لرلااو كرللا ى أو ن ملضااو م ص ْ 8
ال
ًندلا مًى ىاإ وثاملم ل او ًندل ا ءاد أ 8رمد و ن ملضاا ىذ نم ىذ او ًندلا امو .
َ
اه م رهظ ام نحااو ةىح لا ءىصو نحااو ىزلسلاو ءابىلاو ء لا اى عفدا مهللا
ن ااعلا ب ًا ةمآ ن ملضاا ناد 8ل لا 8ر8ئاصو ةصآ اي8ضيهودهإ اهدلب ن ن ب .اىثا اىب
و ةىضح ايهدلا ى .اىل ر غج مل نإو اىض هأ اىملظ اىب اىلا باذ اىقو ةىضح ر
ي ءآًحإو ناضحْالو ىدعل8 8اب رمًؤ هللا نإ ! اللهدا ٍنرصاخلا نم نهىهىل اىمحرثو.
مي علا هللا اورل او 8نورلذث منلعل من ٌع غ لاو 8رنىااو ءآلح لا ن ىهٍىو ىبر لا لأ هللا
رلذلو ملدًس همعو ىل هورنشاو ملرل ً
ذ