Anda di halaman 1dari 7

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia


Rabu, 16 Agustus 2023 | 20:00 WIB

Sunnatullah
Kolomnis
Khutbah Jumat ini mengingatkan jamaah bahwa salah satu nikmat terbesar yang Allah
swt berikan kepada bangsa Indonesia adalah nikmat kemerdekaan. Semua harus
bersyukur atas nikmat istimewa ini. Dengan kemerdekaan, semua bisa menjalani ibadah
dengan khusuk, menjalani semua aktivitas dengan tenang, mencari nafkah bisa
dilakukan dengan santai, dan lain sebagainya. Semua itu tidak selain karena nikmat
agung kemerdekaan.
Naskah khutbah Jumat berikut ini dengan judul, “Khutbah Jumat: Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon
print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga
bermanfaat!
ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT
Khutbah I
‫َّل ْي َل َتَز ْل َس‬ ‫َا‬ ‫ْل‬ ‫ْل‬ ‫َذ‬ ‫ْل‬ ‫َض‬ ‫ْض ْل‬ ‫َا ْل ُد‬
‫َح اِئُب ُجْو ِد ِه‬ ‫ ْلَغِن ا ِذ ِم‬، ‫ َو ُم اِعِف ا َحَسَناِت ِل ِو ي ا ِا ْي َماِن َو ا ِا ْح َس اِن‬، ‫َحْم ِللِه َو اِس اْلَف ِل َو ا ِا ْح َس اِن‬
‫ِّي‬ ٍ، ‫ِع‬ ُ
ْ‫ِر‬ َ‫ر‬ ِ‫م‬ َ‫ق‬ ِ‫ي‬ ْ ‫ل‬ ‫لا‬ ّ ‫ِي‬ ‫نا‬
‫ِا َْل حَ يّوُمْا ِّل ِي اَ َت غ ُْضن فَ َتاهُ ُب ِ لا هُو َتِس‬، َ‫لا َخْ يَْرتا ِ ُك لَّ َو ٍو وَ َنا ا لَع لِيِْما ّل ِي اَ َي خ َ َع يْ وَاَ طرِ ُ اْلَج ن‬
‫خ‬ ‫ِه‬ ‫َل‬ ‫ ى‬ ْ‫ف‬ ْ ‫ل‬ َ‫أ‬ ‫تْق‬
‫ّح‬ ‫ ّ ُّد‬ َ‫ذ‬ ْ‫َق‬ َ‫ذ‬
‫َو َأ ُك ُر ُه ْك ًر َن ُل‬ ‫ْك َر َأ ْح َم ُد ُه ُح ْم ًد ْو ُق َّد َو ْل‬ ‫َو ْل َأ ْز َم َا ْلَك ْي َّل ْي َت َأ َّذ َن َم ْي َذ‬
‫ ْش ُش ا َنا ِب ِه‬، ‫ا َيُف اْلَع ا ُحْسَباِن‬ . ‫ِب اْل ِز ِد ِل ِو ي الُّش اِن‬ ‫ ِر ِم ا ِذ‬، ‫ا اِن‬
‫ُه‬
‫ِم ْن َمَو اِهَب الِّر ْضَو اِن‬

‫َأ َأ‬
‫ َع اِلُم‬، ‫ َو ُم ْب ُز ُك َم ْن ِسَو اُه ِم َن اْلَعَد ِا َلى اْل ْج َد اِن‬، ‫ْش َهُد ْن َلاِا َل َه ِا َّلا الله َو ْح َد ُه َلا َش ْي َك َل ُه َد اِئ ُم اْلُم ْلِك َو الُّس ْلَطاِن‬
‫ِو‬ ‫ِم‬ ‫ِر ِّل‬ ‫ِر‬
‫َّق َّت‬ ‫ْل‬ ‫َن‬ ‫ْن‬ ‫ْل‬ ‫ُت ُه‬ ‫ُل‬ ‫َأ‬
‫َو ْش ُد َّن ُم َّمًد ُد‬ ‫َأ‬ ‫َل ْل‬
‫ُه‬
‫ ِب ٌّي َر َفَع الل ِب ِه ا َح َح ى‬، ‫َح ا َعْب ُه َو َر ُسْو ُه َو ِخ ْي َر ِم ْن َنْو ِع ا ِا َس اِن‬ ‫ َه‬. ‫الَّظاِهِر َو َم ا اْنَطَو ى َع ْيِه ا َجَناِن‬
‫َّت‬
‫ َأ ُّي َها اْل ِا ْخَو اُن ُأ ْو ِصْيُكْم َو ِا َي اَي‬، ‫ َأ َّم ا َبْعُد‬. ‫ َص َّلى اللُه َع َل ْيِه َو َع َلى َأ ِه َو َأ ْص َح ا ِه َأ ْه الِّص ْد َو اْل ِا ْح َس ا‬. ‫ا َض َح َو اْس َت َباَن‬
‫ِن‬ ‫ِق‬ ‫ِب ِل‬ ‫ِل‬
‫َه‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ْلَك ْي َّن ْر ُت ْن َد‬ ‫ُأ‬ ‫َق َل ُه َل‬ ‫ْج‬ ‫َأ‬ ‫ْم‬
‫َو‬
‫ْعُب الّل لا‬ ‫ْي‬ ‫َو‬
‫ ِإ َما ِم‬: ‫ ا الل َتَعا ى ِف ِكَتاِب ِه ا ِر ِم‬. ‫ ِب ا ِتَثاِل اِم ِر ِه ا ِتَناِب َن اِهْيِه‬، ‫ِب َتْقَو ى اللِه َو َطاَعِتِه‬
‫َو‬ ‫َو‬
‫ُأ ْش َك َل َأ ْد َو َل َم آ َو َق َل َأ ًض َم ُل ُه َذ ْم ْن َك ْر ُت ْم َو آ َم ُت ْم َوَك َن ُه َش ًا َع ًا‬
‫ْن ا الَّل اِك ر ِلي م‬ ‫ ا َيْفَع الَّل ِبَع اِب ُك ِإ َش‬:‫ ا ْي ا‬. ‫ِر ِب ِه ِإ ْيِه ُعو ِإ ْيِه ِب‬

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Baca Juga
Khutbah Jumat: Bersyukur atas Nikmat Lahir dan Batin

Sebagai pembuka, mari kita bersama-sama bersyukur kepada Allah swt atas limpahan
nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita semua dengan ucapan
alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tattimmus shalihât, khususnya nikmat kemerdekaan
Republik Indonesia. Dengan nikmat kemerdekaan ini, kita semua bisa menunaikan
ibadah, kebaikan, aktivitas, dan semua tanggung jawab dengan penuh ketenangan dan
kenyamanan. Semoga ibadah dan kebaikan yang kita lakukan, bisa menjadi amal yang
diterima oleh Allah swt.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad saw, allahumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ alih wa sahbih, yang telah
mengajarkan kita semua perihal pentingnya menumbuhkan sifat nasionalisme dalam diri
kita semua, dan menjadikan nasionalisme sebagai salah satu awal kejayaan suatu
bangsa. Semoga Allah melimpahkan keselamatan dan kesejahteraan kepada
keluarganya, para sahabatnya, dan semua umatnya. Amin.
ADVERTISEMENT
Diskon up to 2,1Jt +
Cashback 780k
Untuk Produk

Buka

Selanjutnya, sebagai pembuka dalam khutbah Jumat di atas mimbar yang sangat mulia
pada siang hari ini, kami selaku khatib mengajak kepada diri sendiri, keluarga, dan
semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus berusaha
dan berupaya dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Karena
hanya dengan modal iman dan takwa, kita semua bisa menjadi hamba yang selamat di
dunia dan akhirat. Sebab, tidak ada bekal terbaik yang layak untuk kita bawa menuju
akhirat selain ketakwaan. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an:
‫َأ ْل‬ ‫ُأ‬
‫َو َتَز َّو ُد وا َف َّن َخ ْي َر الَّز اِد الَّتْقَو ى َو اَّتُقوِن َي‬
‫ِب‬ ‫َبا‬ ‫ال‬ ‫و‬
‫ِل ي‬ ‫ا‬ ‫ِإ‬

Artinya, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan
bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-
Baqarah [2]: 197).
ADVERTISEMENT

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Baca Juga
Khutbah Jumat: 4 Permata dalam Diri Manusia dan yang Membinasakannya

Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt adalah
dengan cara mensyukuri semua nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita
semua, yaitu nikmat iman dan takwa, nikmat sehat jasmani dan rohani, dan khususnya
nikmat kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan nikmat kemerdekaan ini, kita bisa
menjaga dengan benar keimanan dan ketakwaan kita, juga bisa menjaga kesehatan
jasmani dan rohani kita semua.
Berkaitan dengan keharusan untuk mensyukuri nikmat-nikmat-Nya, Allah swt berfirman
dalam Al-Qur’an:
‫َم ُل ُه َذ ْم ْن َك ْر ُت ْم َو آ َم ُت ْم َوَك َن ُه َش ًا َع ًا‬
‫ْن ا الَّل اِك ر ِلي م‬ ‫ا َيْفَع الَّل ِبَع اِب ُك ِإ َش‬

Artinya, “Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah
Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.” (QS An-Nisa’ [4]: 147).
‫ُت‬
‫َو ْن َتُعُّد وا ِنْعَم َة الَّلِه لا ْحُصوها ِإ َّن الَّلَه َلَغُفوٌر َر ِح يٌم‬
‫ِإ‬

Artinya, “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu
menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS
An-Nahl: 18).
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Nikmat kemerdekaan yang telah Allah berikan kepada kita semua ini wajib untuk
dipertahankan dan kita jaga dengan benar. Cara untuk menjaga dan mempertahankan
kemerdekaan adalah dengan cara menumbuhkan sikap cinta tanah air, atau yang kita
kenal dengan nasionalisme. Sebab, ketika nasionalisme sudah tertanam dalam jiwa kita,
maka kita akan terus berbakti dan mengabdi pada bangsa tercinta ini.
Selain itu, salah satu kata singkat yang sangat memotivasi kepada kita semua tentang
hal ini adalah ungkapan para ulama perihal nasionalisme, yaitu, “Hubbul wathân minal
imân-Cinta tanah air merupakan bagian dari iman.” Kalimat bijak ini menjadi salah satu
motivasi, khususnya bagi umat Islam untuk terus menumbuhkan iman dengan sikap
nasionalisme yang tinggi pada negaranya, serta berusaha untuk mengharumkan nama
bangsanya.
Representasi dari nasionalisme adalah kita akan selalu berusaha untuk selalu berbuat
baik dan benar pada bangsa dan negara. Kita tidak akan membiarkan negara ini hancur,
terpecah belah, dan tidak terarah. Hal ini sebagaimana penjelasan Syekh Muhammad
Bakri as-Shiddiqi asy-Syafi’i dalam kitab Dalilul Falihin li Thuruqi Riyadlis Shalihin, ia
mengatakan:
‫َس‬ ‫ْح‬ ‫ْل ْي َأ ْن َّم َر َو ُه َم َّص َو ْل‬ ‫ْن َك‬
‫َي َبِغ ي ِل اِم ِل ا ِإ َماِن ُيَع َطَن ِب اْلَع ِل ال اِل ِح ا ِإ اِن‬

Artinya, “Sudah seharusnya bagi orang yang sempurna imannya untuk mengonstruksi
negaranya dengan perbuatan-perbuatan benar dan baik.”
Berbuat baik dan benar untuk negara adalah dengan cara berbuat adil, sejahtera, benar,
jujur, serta menghindari setiap perbuatan yang bisa merusak nama baik bangsa, atau
perbuatan yang bisa merugikan bangsa itu sendiri.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Selain menumbuhkan sikap nasionalisme, kita juga harus berjuang dan mengabdi untuk
bangsa Indonesia. Dengan kata lain, semua perbuatan yang kita lakukan harus memiliki
nilai manfaat untuk bangsa ini, menjaga marwah dan martabat bangsa, berusaha untuk
terus mengharumkan nama baik negara. Nah, cara terbaik dalam hal ini adalah dengan
cara memperbanyak ilmu pengetahuan dan membuang segala kebodohan yang ada
dalam diri kita.
Berkaitan dengan hal ini, Sayyid Muhammad mengatakan dalam kitab at-Tahliyatu wat
Targhib fit Tarbiyati wat Tahdzib,
‫َل‬ ‫ْل ْك َف َّن‬ ‫َل‬ ‫ْد‬ ‫َت َت َّك‬ ‫َو َأ ْن َت َت َد َت‬
‫ْج ِه ِفي ْحِصْيِل اْلُعُلْو ِم َو الَم َعاِر ِف الت ي ِب َها َم ُن ِم ْن ِخ َم ِة الَو َطِن الَعِز ْيِز َع ى َو ْج ِه ا ِا َم اِل ِا الَجاِه‬ ‫ُه‬
‫َتَص ُّر َف اُت ُه ُك ُّلَها َد ْيَعٌة َلا َيْع ُف َم ا ْي َها الَم ْنَفَعة‬
‫ِف‬ ‫ِر‬ ‫ِر‬

Artinya, “(Sikap nasionalisme pada negara) yaitu dengan cara berupaya untuk
mendapatkan ilmu dan pengetahuan, yang dengannya bisa mengabdi pada negara yang
mulia, dengan cara yang sempurna. Sebab, semua tindakan orang bodoh adalah sebuah
upaya yang ia tidak tahu manfaat di dalamnya.” 
Itulah upaya-upaya penting yang harus kita lakukan sebagai anak bangsa pasca
kemerdekaan. Tidak ada cara yang lebih baik dan lebih ideal dalam mempertahankan
kemerdekaan selain belajar untuk lebih berilmu, sehingga bisa mengabdi pada negara
dengan ilmu tersebut, sehingga kerukunan, kesejahteraan, kebersamaan, dan persatuan
akan terus terjalin. Sebab, kebodohan tidak memiliki manfaat untuk kebaikan suatu
bangsa.
‫‪Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah‬‬
‫‪Demikian khutbah Jumat perihal pentingnya menjaga kemerdekaan Republik Indonesia‬‬
‫‪ini. Semoga bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua, dan digolongkan‬‬
‫‪sebagai hamba yang istiqamah dalam menjalankan semua perintah dan menjauhi‬‬
‫‪larangan-Nya. Amin ya rabbal alamin.‬‬
‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ُعوُذ ِب الَّلِه ِم َن الَّشْيَطاِن الَّر ِج ي ‪ِ .‬بْس الَّلِه الَّر ْح َم الَّر ِح ي ‪َ :‬ي ا ُّي َها اَّل ِذ يَن آ َم ُنوا اَّتُقوا الَّلَه َحَّق ُتَقاِتِه َو َلا َت ُموُتَّن ِإ َّلا َو ْن ُت ْم‬
‫ِم‬ ‫ِن‬ ‫ِم ِم‬
‫ُم ْس َن‬
‫ِل ُمو‬
‫َا‬ ‫َد َق َل‬ ‫َل‬ ‫َذ ْل ْلَك‬ ‫َل‬ ‫َك‬
‫َب اَر اللُه ِل ْي َو ُكْم ِف ْي َه ا ا َيْو ِم ا ِر ْي ِم ‪َ ،‬و َنَفَعِن ْي َو ِا َي اُكْم ِب َما ِف ْيِه ِم َن الَّص اِة َو الَّص ِة َو ِت اَو ِة اْلُقْر ِن َو َج ِمْي الَّطاَع اِت ‪،‬‬
‫ِع‬ ‫َت‬ ‫ْو‬ ‫َم‬
‫َق ّبلَم َنِ ِيّ مَ ِْن ُك ْمج مَ ِْي َعأ عَ ْ لا نِ َ ا ِإنّ ه ُ وُ َا ْل حَِكْيُما ْل عَِلْيُم ‪َ ،‬أ قُ ُل ق وَ ِْل ْي ذَ َ اَو أَْس ْغِفُرا لل هَ ليِ ْ لَ َُك ْم ‪َ،‬ف استْ َْغِفُرْوُه ‪ِ ،‬ا نّهَ ه ُ وُ ََوَت‬
‫و ‬ ‫ه ‬ ‫هَ‬ ‫و ْ‬
‫اْلَغُفْو ُر الَّر ِح ْي ُم‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫اً شَ هْ ُ نَ َّ حُ‬ ‫ ْ ىَ لُ يَ‬ ‫هَ اَ رَ َ هَ هَ‬ ‫اً مَ مَ شَ هْ ُ نَ ْ اَ هَ اَّ‬ ‫لَ حْ ُ‬
‫مَدْ للِه ِ حمَ دْ ك اَ أ رَ ‪ َ.‬أ دَ أ ل الِ َ الِ الله وحَ دْ ُ ل ش يِ كْ ل ‪ ُ،‬الِ ٌ لمَ ْ يزَلَ علَ ك ِّ ش ءْ ٍ وكَيِلْ ‪ .‬وأَ دَ أ م مَدَّاً ا‬
‫ًة‬ ‫ْل َأ‬ ‫َأ ْك ْل َأ‬
‫َعْبُد ُه َو َر ُسْو ُل ُه َو َح ِب ْيُبُه َو َخ ِل ْيُل ُه ‪َ ،‬ر ا َّو ِل ْي َن َو ا ِخ ِر ْيَن ‪َ ،‬ا ْلَم ْبُعْو ِث َر ْح َم ِلْلَعا ِمَلْي َن ‪ .‬اللهم َص ِّل َو َس ِّل ْم َع َلى َسِّيِد َن ا ُم َحَّم ٍد َو َع لَى‬
‫ِم‬
‫َأ‬
‫َأ َو َأ ْص َح ا َو َم ْن َك اَن َلُهْم َن الَّتاِبِعْي َن ‪َ ،‬ص َلاًة َد ا َم َد َو ا الَّسَمَو ا َو ا ْر ْي َن‬
‫ْل‬ ‫ًة‬
‫ِض‬ ‫ِت‬ ‫ِئ ِب ِم‬ ‫ِم‬ ‫ِب ِه‬ ‫ِلِه‬

‫ْل‬ ‫دْ‬
‫ ‪ ُ:‬فََي اَأ يّهُ اَ ا اَح ِضرُونْ َاّت قَ وُ ا الَّلَه حَقّت َقُ َتاِهِ َوَذروُاْ لا فْ وَ اَ حِش ََم ا ظهَ رَ َم ِنهْ اَو ََم ا َبطََن ‪ .‬وََحفاظِ ُواْ ع ََل ىلا طّاَ َعةِ وُحَضوُ رْ َِأ ّماَب ‬
‫عَ‬
‫َثَن َل َك‬ ‫َأ َد َأ‬ ‫َل َأ َّن َأ‬ ‫ْأ‬ ‫َج‬ ‫ْل‬ ‫ْل‬
‫ا ُجْم َعِة َو ا َجَم اَع ِة َو الَّصْو ِم َو ِمْيِع اْلَم ُمْو َر اِت َو اْلَو اِج َباِت ‪َ .‬و اْع ُمْو ا اللَه َم َرُكْم ِب ْم ٍر َب ِب َنْفِس ِه ‪َ .‬و ى ِب َم اِئ ِة‬
‫َي َأ ُّي َّل َن آ َم َص َع َل َو َس َتْس ًا‬ ‫َن َل‬ ‫َك‬ ‫َّن‬ ‫ْد‬
‫اْلُم َسِّبَحِة ِبُق ِس ِه ‪ِِ .‬إ الَّلَه َو َم لاِئ َتُه ُيَص ُّلو َع ى الَّنِب ا َها ا ِذ ي ُنوا ُّلوا ْيِه ِّل ُموا ِلي م‬
‫ِّي‬

‫لا‬ ‫ا اَِه َ َو اَ ِر َع ىَ س ‬ ‫ىَ أ ِ‬ ‫ا ‬ ‫م مَ َّ ٍد اَ ص َّ تْي َع ىَ س ‬ ‫م مَ َّ ٍد ىَ أ ِ‬ ‫س ‬


‫هم صَلِّ َع لىَ َيِّنِداَ ُح َو علَ َل َس يِّنِداَ ُح َك م َل َ ل َيِّنِداَ ِبرْ يمْ ع َل َس يِّنِداَ ِبرْ يمْ ب ك ْ ل َيِّنِداَ ل‬
‫لَ‬ ‫َو‬ ‫ َ‬ ‫ِه‬ ‫اَ‬
‫يَ‬ ‫يَ‬
‫دَ ٍعَو لَ َ ى َأ ِل س دنِ اَُم َح مّدَ ٍمَك اَ َب را َكتْ َع لَىَ َس ِيّدنِ اَِا ْب رَها يِمْ َو عَ لَ َ ى َأ ِل س دنِ اَِا ْب رَها يِمْ َف يِ ْ ا اَ لَميِْ ا َننِ َّ ك َ مَح يِ ٌْد م جَيِ ٌْد ‪.‬لاهل م اغْفِرُْمَحّم‬
‫عل‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ِلْل ُمْس ِل ِم ْي َن َو اْلُم ْس ِل َم اِت َو اْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َناِت َا ْل ْح َياِء ِم ْن ُهْم اْل ْمَو اِت ‪ .‬اللهم اْد َفْع َعَّنا اْل َبَلاَء َو اْلَغَلاَء َو اْلَو َب اَء‬
‫ِو‬
‫ًة‬ ‫َذ‬
‫َو اْلَفْحَش اَء َو اْلُم ْنَك َر َو اْل َبْغ َي َو الُّسُيْو َف اْلُم ْخَتِلَفَة َو الَّش َد اِئ َد َو ا ِمَحَن ‪َ ،‬م ا َهَر ِم ْن َها َو َم ا َبَطَن ‪ِ ،‬م ْن َب َن ا َه ا َخ اَص َو ِم ْن‬
‫َل‬ ‫َظ‬ ‫ْل‬
‫ِد‬
‫ُب ْل َد اِن اْلُم ْس ِل ِم ْي َن َع اَم ًة ‪ِ ،‬ا َّن َك َع َلى ُك َش ْي ٍء َق ِد ْيٌر‬
‫ِّل‬
‫ْأ‬
‫ َيِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم‬، ‫ ِا َّن اللَه َي ُم ُرُكْم اْلَعْد َو اْل ِا ْح َس اِن َو ِا ْي َتاِء ِذ ْي اْلُقْر َبى َو َي ْنَه ى َع اْلَفْحَش اِء َو اْلُم ْنَك َو اْل َبْغ‬، ‫ِعَباَد اللِه‬
‫ِي‬ ‫ِر‬ ‫ِن‬ ‫ِب ِل‬
‫َأ‬ ‫ْك‬ ‫َل‬ ‫ُك‬ ‫ْذ‬
‫ َف اْذُك ُر ْو ا اللَه اْلَعِظْي َم َي ُرُكْم َو ِذ ُر اللِه ْكَب ُر‬. ‫َت َذ َّك ُر ْو َن‬

Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop


Bangkalan Jawa Timur.
Editor: Muhammad Faizin
Kolomnis: Sunnatullah
Tags
Khutbah Khutbah Jumat Kemerdekaan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai