Manajemen Persediaan
Manajemen Persediaan
Manajemen Persediaan
Mengelola tingkat persediaaan merupakan hal yang mendasar dalam pembentukan keunggulan
kompetitif jangka panjang. Kualitas, rekayasa produk, harga, lembur, kapasitas berlebih, kemampuan
merespon pelanggan, tenggang waktu dan profitabilitas keseluruhan, adalah hal – hal yang dipengaruhi
Dalam dunia yang penuh dengan kepastian, dimana permintaan akan suatu produkl atau bahan
baku diketahui dengan pasti untuk periode waktu tertentu, terdapat dua biaya utama yang terkait dengan
persediaan. Jika persediaan berupa bahan baku atau barang yang dibeli dari sumber luar, maka biaya yang
terkait dengan persediaan tersebut disebut sebagai biaya pesanan dan biaya penyimpanan.
Biaya pemesanan adalah biaya – biaya yang menempatkan dan menerima pesanan. Contoh –
contohnya mencakup biaya pemrosesan pesanan, biaya asuransi untuk pengiriman, serta biaya
pembongkaran.
Biaya persiapan atau penyetelan adalah biaya – biaya untuk menyiapkan peralatan dan fasilitas
sehingga dapat digunakan untuk memproduksi produk atau komponen tertentu. Contohnya adalah upah
pekerja bagtian produksi yang tidak terpakai, biaya fasilitas produk yang tidak terpakai, dan biaya uji
coba produksi.
Biaya penyimpanan adalah biaya – biaya untuk menyimpan persediaan. Contohnya adalah
asuransi, pajak penghasilan, keusangan, biaya peluang dari dana yang terikat dalam persediaan, biaya
Laba yang maksimal mensyaratkan untuk meminimalkan biaya yang terkaitan dengan persediaan.
Namun meminimalkan biaya penyimpanan mendukung pemesanan atau produksi dalam satuan – satuan
2|manajemen persediaan
kecil, sementara meminimalkan biaya pemesanan mendukung pemesanan dalam jumlah besar dan
jarang .
Berhubungan dengan masalah ketidakpastian permintaan adalah alasan utama yang kedua untuk
memiliki persediaan. Meskipun biaya pemesanan atau persiapan jumlah nya tidak berarti, namun
perusahan masih tetap akan menyimpan perediaan karena adanya biaya habisnya persediaan.
Persediaan komponen dan bahan mentah sering kali dipandang perlu karena adanya
ketidakpastian pasokan. Jadi, persediaan penyangga untuk komponen dan bahan baku diperlukan untuk
mmenjaga aliran produki bila terjadi keterlambatan pengiriman atau berhentinya pengiriman.
Pertanyaan pertama harus dijawab terlebih dahulu sebelum dapat menjawab pertanyaan kedua.
Kualitas pesanan dan total biaya pemesanan dan penyimpanan asumsikan bahwa permintaan diketahui.
Dalam menentukan kuantitas pesanan atau ukuran lot produksi, manajer hanya perlu memberikan
perhatian pada biaya pemesanan dan penyimpanan. Total biaya pemesanan dan penyimpanan dapat
TC = PD/Q + CQ/2
Biaya penyimpanan persediaan dapat dihitung untuk setiap organisasi yangmemiliki perediaan,
termasuk perusahaan eceran, jasa, dan manufaktur. Tentu saja, model biaya persediaan yang
menggunakan biaya persiapan dan ukuran lot sebagai input hanya berlaku untuk perusahaan yang
Model EOQ (economic order quantity) adalah sebuah contoh dari system persediaan yang
didorong. Dalam system yang didorong ini, perolehan persediaan diawali dengan antisipasi permintaan
EOQ menjawab pertanyaan mengenai seberapa banyak yang harus dipesan (atau diproduksi).
Mengetahui kapan harus memesan (atau kapan persiapan untuk melakukan produksi) adalah juga
Titik pemesanan kembali adalah titik waktu dimana sebuah pesanan baru harus dilakukan. Hal
ini merupakan fungsi dari EOQ, tenggang waktu, dan tingkat dimana perediaan hamper habis. Tenggang
waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menerima kuantitas pesanan ekonomis setelah pesanan
Untuk menghindari biaya habisnya persediaan dan untuk meminimalkan biaya penyimpanan,
pesanan harus dilakukan sehingga ia tiba pada saat unit terakhir dalam persediaan digunakan. Mengetahui
tingkat penggunjaan dan tenggang waktu akan memungkinkan kita menghitung titik pemesanan kembali
Pendekatan tradisional untuk mengelola persediaan yang telah dikenalo sebagai system just in
case. Dalam beberapa situasi, system persediaan just in case benar – benar sangat tepat.
Lingkungan Manufaktur bagi banyak perusahaan tradisional, yang memiliki batch besar, serta
biaya periapan yang tinggi, telah berubah secara dramatis dalam 10 hingga 20 tahun terakhir. Dalam satu
Kemajuan dalam transportasi dan komunikasi telah menyebabkan siklus produk menjadi lebih
singkat, dan keragaman produk semakin meningkat. Perusahaan asing menawarkan produk berkualitas
tinggi den berharga lebih rendah dengan fitur khusus sehingga menciptakan tekanan besar pada
perusahaan domestic yang memiliki batch besar dan biaya persiapan yang tinggi, untuk meningkatkan
kualitas dan keanekaragaman produk, sambil secara stimulan mengurangi total biaya. Sehingga banyak
perusahaan beralih dari menggunakan model EOQ ke model Just In Time (JIT).
Manufaktur JIT adalah suatu system yang berdasarkan tarikan permintaan yang membutuhkan
barang yang ditarik melalui system oleh permintaan yang ada, bukan didorong ke dalam system pada
waktu tertentu berdasarkan permintaan yang diantisipasi.Pembelian JIT mensyaratkan para pemasok
untuk mengirim suku cadang dan bahan baku tepat pada waktunya untuk produksi, yang mana
1. Meningkatkan laba
Kedua tujuan ini dicapai dengan mengendalikan biaya, memperbaiki kinerja pengiriman, dan
meningkatkan kualitas.
Teori Kendala
Setiap perusahaan menghadapi sumber daya yang terbatas dan permintaan yang terbatas setiap
produk. Keterbatasan – keterbatasan ini disebut kendala. Teori kendala mengakui bahwa kinerja setiap
Teori kendala kemudian mengembangkan pendekatan spesifik untuk mengelola kendala guna
mendukung tujuan perbaikan yang berkelanjutan. Menurut TOC, jika hendak memperbaiki kinerja, suatu
5|manajemen persediaan
pendek, dan dalam jangka panjang, menemukan cara – cara untuk mengatasinya.
Teori kendala menggunakan lima langkah untuk mencapai tujuan memperbaiki kinerja
organisasi:
4. Mengulangi proses