Anda di halaman 1dari 16

KONSTRUKSI HUKUM

TERHADAP
LAPORAN POLISI SURAT TANDA BUKTI LAPOR NOMOR:
TBL/50/III/2013/Banten/SPKT, TERTANGGAL 26 MARET 2013
ATAS NAMA PELAPOR HOLID.

I. KRONOLOGIS.
1. Bahwa berdasarkan tanda bukti daftar yang dikeluarkan oleh Kepala
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Serang,
dengan Nomor : 082/BH/10.1/Subdinkop/XII/2006, tertanggal 18
Desember 2006, berdiri sebuah Koperasi yang selanjutnya dikenal
dengan nama TIRTA NIAGA PANTURA.

2. Bahwa adapun susunan Pengurus Koperasi TIRTA NIAGA PANTURA


pada tanggal 18 desember 2006 dimaksud adalah:
 Ketua :IWAN SUPENDI,
 Sekretaris :ENDIN HAFIDDIN., AF.
 Bendahara :AGUS MAESUR.,

Halmana Koperasi TIRTA NIAGA PANTURA bergerak pada bidang :


1) Simpan Pinjam;
2) Jual – Beli Hasil Laut, Tambak Tanaman Sawah;
3) Jual – Beli Hasil Ternak & Peralatan Ternak;
4) Penyediaan Peralatan Nelayan & Petani;
5) Pengadaan Budidaya Ikan, Udang & Rumput Laut;
6) Pengadaan Bibit padi & pupuk;
7) Kerajinan Terasi & Bandeng Presto, Kerupuk ikan bontot ikan;

3. Bahwa pada tanggal 21 Januari 2012 sekitar pukul jam 14.00 Wib d
Desa Kubang Puji, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, patut diduga
terjadi tindak pidana dalam bentuk pemalsuan tanda tangan terkait
“Notulen Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar Koperasi”,
yang selanjutnya dijadikan dasar untuk mengajukan permohonan
pengesahan perubahan Anggaran Dasar Koperasi dan Perubahan
Susunan Pengurus Koperasi ke Kepala Dinas Koperasi Perindustrian
Perdagangan Kabupaten Serang.

4. Bahwa Klien Kami adalah merupakan Pelapor atas dugaan suatu tindak
pidana sebagaimana dimaksud dan tersebut dalam Surat Tanda Bukti
Lapor Nomor: TBL/50/III/2013/Banten/SPKT, tertanggal 26 Maret 2013,
dengan Persangkaan Pasal Tindak Pidana yakni Pasal 263 dan Pasal 310
KUHPidana.

5. Bahwa adapun tindakan yang patut diduga dilakukan oleh ENDIN


HAFIDDIN., AF., adalah :
 melanggar ketentuan pasal 263 KUHPidana yang menyatakan :
(1) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan
surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan
atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan
sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk
memakai atau menyuruh orang lain memakai surat
tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu,
diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan
kerugian,karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara
paling lama enam tahun.

(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan


sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan
seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu dapat
menimbulkan kerugian.

 melanggar ketentuan pasal 310 KUHPidana yang menyatakan :


(1) Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama
baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang
maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum,
diancam karena pencemaran dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah.

(2) Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang
disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka
umum, maka diancam karena pencemaran tertulis dengan
pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

(3) Tidak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis,


jika perbuatan jelas dilakukan demi kepentingan umum
atau karena terpaksa untuk membela diri.

6. Bahwa bukti-bukti terkait dugaan tindak pidana dimaksud adalah :


 Akte No. 17 tanggal 12 Maret 2012;
 Surat Nomor 020/PPADRT/KTNP/01/2012;
 Surat Pernyataan;
 Dokumen terkait lainnya;

7. Bahwa terkait dengan Laporan dugaan tindak pidana sebagaimana


dimaksud pada Surat Tanda Bukti Lapor Nomor:
TBL/50/III/2013/Banten/SPKT, tertanggal 26 Maret 2013, dengan
Persangkaan Pasal Tindak Pidana yakni Pasal 263 dan Pasal 310
KUHPidana, pada faktanya telah disampaikan kepada klien kami:
 Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian Laporan
tertanggal 5 April 2013;

 Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian Laporan


tertanggal 17 April 2013;
8. Bahwa selanjutnya adalah fakta :
 Klien Kami telah diambil keterangan didalam suatu Pemeriksaan
dan tertuang dalam berita acara pemeriksaan, halmana
sebagaimana diketahui oleh Klien Kami yang diperiksa oleh
Penyidik menunjukkan telah dilakukannya penyidikan atas Laporan
tersebut;

 Sepengetahuan Klien Kami telah pula diambil keterangan dari


saksi-saksi terkait;

 Telah disampaikan bukti-bukti terkait dugaan tindak pidana


dimaksud, baik dari akte notarial terkait dan dokumen pendukung
lainnya;

9. Bahwa seiring dengan berjalannya waktu HOLID, pernah


mempertanyakan terkait proses dimaksud oleh karena waktu yang telah
berjalan dan disampaikan Klien Kami harus menunjukkan akte
pendirian pertama.

10. Bahwa pada tanggal 30 Maret 2015, disampaikan kepada HOLID surat
pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan yang pada intinya,
pelapor tidak dapat menunjukkan asli dari akte pendirian pertama untuk
Koperasi Tirta Niaga Pantura, hal in jelas tidak memenuhi rasa keadilan
hukum pada diri HOLID.;

11. Bahwa demi menemukan keadilan dan kepastian hukum, Klien kami
telah pula melakukan tindakan pelaporan kepada pihak Ombudsman,
yang pada intinya telah pula melakukan proses permintaan keterangan
kepada Notaris selaku Pihak yang membuat akte dimaksud dengan
ringkas hasil pada intinya menunjukkan:
 Adanya bukti kuat yang mendukung tindakan pelaporan yang
dilakukan oleh Klien Kami;
 Adanya pengakuan dari notaris terkait dugaan tindak pidana
dimaksud;
 Klien Kami dari sisi legal standing memiliki hak untuk melaporkan
dugaan tindak pidana dimaksud;

12. Bahwa hingga saat ini, HOLID belum mendapatkan keadilan hukum dan
patut diduga terlapor telah mendapatkan keuntungan dari hal dimaksud.

II. PERMASALAHAN.
Bahwa adapun permasalahan hukum yang dihadapi oleh HOLID adalah:
1. Proses Hukum dimaksud telah berlangsung lama dan tidak ada kepastian
hukum tindak lanjutnya;

2. HOLID sebagai Pelapor, merasa keadilan hukum serta hak-hak sebagai


warga negara tidak terakomodir sebagaimana mestinya menurut hukum.

III. ANALISA HUKUM.


A. TERHADAP LAPORAN POLISI.
1. Bahwa Surat Tanda Bukti Lapor Nomor:
TBL/50/III/2013/Banten/SPKT, tertanggal 26 Maret 2013, dengan
Persangkaan Pasal Tindak Pidana yakni Pasal 263 dan Pasal 310
KUHPidana:

2. Bahwa dalam melakukan penyidikan, penyidik kepolisian tunduk


kepada PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG
MANAJEMEN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA dan berdasar
kepada Pasal 3 Perkap Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen
Penyidikan Tindak Pidana telah menunjukkan pentingnya prinsip-
prinsip dari peraturan dimaksud yakni disebutkan:
Prinsip-prinsip dalam peraturan ini:
a. legalitas, yaitu proses penyelidikan dan penyidikan
yang dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. profesional, yaitu penyidik/penyidik pembantu dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang penyidikan
sesuai kompetensi yang dimiliki;
c. proporsional, yaitu setiap penyidik/penyidik pembantu
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi, peran
dan tanggung jawabnya;
d. prosedural, yaitu proses penyelidikan dan penyidikan
dilaksanakan sesuai mekanisme dan tata cara yang
diatur dalam ketentuan peraturan perundang
undangan;
e. transparan, yaitu proses penyelidikan dan penyidikan
dilakukan secara terbuka yang dapat diketahui
perkembangan penanganannya oleh masyarakat;
f. akuntabel, yaitu proses penyelidikan dan penyidikan
yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan; dan
g. efektif dan efisien, yaitu penyidikan dilakukan secara
cepat, tepat, murah dan tuntas.

Bahwa Penasihat Hukum berpegang kepada ketentuan Pasal 3 huruf


e dan g Perkap Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen
Penyidikan Tindak Pidana dimaksud .

3. Bahwa berdasarkan PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN


NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012
TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA, huruf
“g” yakni efektif dan efisien, yaitu penyidikan dilakukan
secara cepat, tepat, murah dan tuntas, maka terkait Laporan
Lapor Nomor: TBL/50/III/2013/Banten/SPKT, tertanggal 26 Maret
2013 hingga saat ini tidak dalam kuaifikasi Laporan yang
ditindaklanjuti, dilakukan secara tepat murah dan tuntas.
B. TERHADAP TINDAK PIDANA YANG DIPERSANGKAKAN.
4. Bahwa adapun dugaan tindak pidana yang dipersangkakan dan atau
tindakan yang patut diduga dilakukan oleh ENDIN HAFIDDIN., AF.,
adalah:
 melanggar ketentuan pasal 263 KUHPidana yang menyatakan :
(1) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan
surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan
atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan
sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud
untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai
surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak
dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat
menimbulkan kerugian,karena pemalsuan surat,
dengan pidana penjara paling lama enam tahun.

(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa


dengan sengaja memakai surat palsu atau yang
dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu
dapat menimbulkan kerugian.

 melanggar ketentuan pasal 310 KUHPidana yang menyatakan :


(1) Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau
nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu
hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui
umum, diancam karena pencemaran dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda
paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

(2) Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran


yang disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di
muka umum, maka diancam karena pencemaran
tertulis dengan pidana penjara paling lama satu tahun
empat bulan atau pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah.

(3) Tidak merupakan pencemaran atau pencemaran


tertulis, jika perbuatan jelas dilakukan demi
kepentingan umum atau karena terpaksa untuk
membela diri.

5. Bahwa terkait Pasal 263 KUHPidana, pada faktanya terdapat


Rangkaian Peristiwa hukum yakni :ENDIN HAFIDDIN., AF.
 Pada tanggal 21 Januari 2012 sekitar pukul jam 14.00 Wib d
Desa Kubang Puji, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang,
patut diduga terjadi tindak pidana dalam bentuk pemalsuan
tanda tangan terkait “Notulen Rapat Anggota Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi”;

 Notulen Rapat dimaksud telah dilanjuti dengan pembuatan


Akte Perubahan bagi Koperasi Tirta Niaga yakni akte nomor
17 tertanggal 12 Maret 2012, dihadapan MUSAWAMAH SH.,
Notaris di Kota Serang Propinsi Banten .
 “Notulen Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi” dan Akte Perubahan bagi Koperasi Tirta
Niaga yakni akte nomor 17 tertanggal 12 Maret 2012,
dihadapan MUSAWAMAH SH., Notaris di Kota Serang
Propinsi Banten selanjutnya dijadikan dasar untuk
mengajukan permohonan pengesahan perubahan Anggaran
Dasar Koperasi dan Perubahan Susunan Pengurus Koperasi ke
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Kabupaten
Serang;
6. Bahwa adalah fakta:
 Rapat Anggota Koperasi Tirta Niaga Pantura tanggal 21
Januari 2012 sekitar pukul jam 14.00 Wib d Desa Kubang
Puji, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, tidak di hadiri
oleh Saudara HOLID, akan tetapi tertera nama
saudara HOLID dan tandatangannya;

 Pada Akte Perubahan bagi Koperasi Tirta Niaga yakni akte


nomor 17 tertanggal 12 Maret 2012, dihadapan MUSAWAMAH
SH., Notaris di Kota Serang Propinsi Banten jelas
disebutkan nama HOLID sebagai salah satu person
yang hadir di hadapan Notaris MUSAWAMAH, akan
tetapi pada faktanya HOLID tidak hadir dan tidak
menandatangani minuta akte dimaksud.

Bahwa berdasarkan hal-hal dimaksud jelas menunjukkan Patut


diduga ENDIN HAFIDDIN., AF. Telah membuat surat palsu atau
memalsukan surat;

7. Bahwa adalah fakta berdasarkan Surat Nomor


020/PPADRT/KTNP/01/2012, tertanggal 23 Januari 2012, Perihal :
Permohonan Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dan
Perubahan Susunan Pengurus Koperasi, yang pada intinya
menyampaikan Permohonan Pengesahan Perubahan Anggaran
Dasar Koperasi dan Perubahan Susunan Pengurus Koperasi, dengan
melampirkan:
1) 1 (satu) salinan Akte Perubahan Anggaran bermaterai
Cukup;
2) Data akte perubahan anggaran dasar koperasi;
3) Notulen rapat dan daftar hadir rapat anggota Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi;
4) Daftar Susunan Pengurus dan Pengawas baru;
5) Foto copy KTP/Tanda Pengenal Pengurus atau pendiri;

8. Bahwa terkait Surat Nomor 020/PPADRT/KTNP/01/2012,


tertanggal 23 Januari 2012, Perihal : Permohonan
Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dan
Perubahan Susunan Pengurus Koperasi yang dikaitkan dengan
akte nomor 17 tertanggal 12 Maret 2012, dihadapan
MUSAWAMAH SH., Notaris di Kota Serang Propinsi Banten ,
telah menunjukkan;
 Surat Nomor 020/PPADRT/KTNP/01/2012, tertanggal 23
Januari 2012, sedangkan akte nomor 17 tertanggal 12 Maret
2012, artinya surat ini dikirimkan sebelum adanya akte
perubahan dimaksud secara notarial.

 Surat Nomor 020/PPADRT/KTNP/01/2012, tertanggal 23


Januari 2012, menyatakan melampirkan salinan Akte
Perubahan Anggaran bermaterai Cukup , sedangkan
akte nomor 17 tertanggal 12 Maret 2012, artinya; akte yang
menjadi lampiran surat dimaksud bukanlah akte nomor
17 tertanggal 12 Maret 2012;

Sehingga:
Patut dan layak serta beralasan hukum untuk menyatakan Surat
Nomor 020/PPADRT/KTNP/01/2012, tertanggal 23 Januari
2012, Perihal : Permohonan Pengesahan Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi dan Perubahan Susunan Pengurus
Koperasi, telah menempatkan keterangan palsu;

9. Bahwa bilamana terkait dengan Surat Nomor


020/PPADRT/KTNP/01/2012, tertanggal 23 Januari 2012,
menyatakan melampirkan salinan Akte Perubahan Anggaran
bermaterai Cukup, Patut diduga ENDIN HAFIDDIN., AF. Telah
membuat surat palsu atau memalsukan surat;

10. Bahwa adalah fakta, mengingat :


 Pada tanggal 21 Januari 2012 sekitar pukul jam 14.00 Wib d
Desa Kubang Puji, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang,
patut diduga terjadi tindak pidana dalam bentuk pemalsuan
tanda tangan terkait “Notulen Rapat Anggota Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi”;

 Rapat Anggota Koperasi Tirta Niaga Pantura tanggal 21


Januari 2012 sekitar pukul jam 14.00 Wib d Desa Kubang
Puji, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, tidak di hadiri
oleh Saudara HOLID, akan tetapi tertera nama
saudara HOLID dan tandatangannya;

 Pada Akte Perubahan bagi Koperasi Tirta Niaga yakni akte


nomor 17 tertanggal 12 Maret 2012, dihadapan MUSAWAMAH
SH., Notaris di Kota Serang Propinsi Banten jelas
disebutkan nama HOLID sebagai salah satu person
yang hadir di hadapan Notaris MUSAWAMAH, akan
tetapi pada faktanya HOLID tidak hadir dan tidak
menandatangani minuta akte dimaksud.

Maka:

Patut dan layak serta beralasan hukum untuk menyatakan,


patut diduga ENDIN HAFIDDIN., AF. Telah memakai atau
menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah
isinya benar dan tidak dipalsu.
11. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, patut diduga ENDIN
HAFIDDIN., AF. Melakukan tindak pidana melanggar ketentuan
pasal 263 KUHPidana;

12. Bahwa adalah fakta terkait dengan Pada tanggal 21 Januari 2012
sekitar pukul jam 14.00 Wib di Desa Kubang Puji, Kecamatan
Pontang, Kabupaten Serang, patut diduga terjadi tindak pidana
dalam bentuk pemalsuan tanda tangan terkait “Notulen Rapat
Anggota Perubahan Anggaran Dasar Koperasi” menunjukkan:

 “Notulen Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar


Koperasi” dipergunakan untuk mengajukan Permohonan
Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dan
Perubahan Susunan Pengurus Koperasi sebagaimana tersebut
pada Surat Nomor 020/PPADRT/KTNP/01/2012, tertanggal 23
Januari 2012;

 “Notulen Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar


Koperasi” dipergunakan untuk membuat akte notaris nomor
17 tertanggal 12 Maret 2012, dihadapan MUSAWAMAH SH.,
Notaris di Kota Serang Propinsi Banten;

 Terjadinya Perubahan anggaran dasar dan susunan pengurus


pada Koperasi Tirta Niaga Pantura.

13. Bahwa akibat dari tindakan ENDIN HAFIDDIN., AF. Dimaksud


telah mengakibatkan:
 HOLID seolah-olah mengikuti rapat Pada tanggal 21 Januari
2012 sekitar pukul jam 14.00 Wib di Desa Kubang Puji,
Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang;
 HOLID seolah-olah hadir untuk membuat akte notaris nomor
17 tertanggal 12 Maret 2012, dihadapan MUSAWAMAH SH.,
Notaris di Kota Serang Propinsi Banten;

 Secara Moral HOLID telah diipermalukan dihadapan anggota


koperasi dan masyarakat pada umumnya;
Sehingga:
Patut diduga ENDIN HAFIDDIN., AF. Melakukan tindakan
yang menyerang kehormatan atau nama baik seseorang
dengan menuduhkan sesuatu hal, yakni mengikuti rapat
perubahan susunan pengurus dan anggaran dasar Koperasi
Tirta Niaga Pantura yang maksudnya terang supaya hal itu
diketahui umum.

14. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, patut diduga ENDIN


HAFIDDIN., AF. Melakukan tindak pidana melanggar ketentuan
Pasal 310 KUHPidana;

C. TERHADAP KEWENANGAN PENYIDIK, SP2HP TANGGAL 30 MARET


2016 dan BUKTI AKTE PERTAMA ASLI.

15. Bahwa terkait bukti-bukti yang diajukan pada saat pelaporan selain
dari pada bukti-bukti yang dimaksud pada angka 6 bagian
Kronologis, konstruksi hukum ini tentunya terdapat bukti-bukti
lainnya;

16. Bahwa selanjutnya Penyidik dalam kewenangannya mengeluarkan


Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Peyidikan (SP2HP)
tertanggal 30 Maret 2016, yang pada intinya menjelaskan tidak
adanya bukti AKTE PENDIRIAN PERTAMA yang asli.
17. Bahwa terkait bukti AKTE PERTAMA yang asli, jelas terhadap akte
dimaksud :
 Akte tersebut berada pada Dinas Koperasi dan Perdagangan
propinsi Banten;
 Pelapor bukan ketua koperasi dan juga bukan sekretaris
koperasi;
 Pelapor sama sekali tidak memegang bukti asli;

18. Bahwa selanjutnya menurut hukum, Penyidik dalam kewenangannya


dapat mempertanyakan kepada Dinas Koperasi dan Perdagangan
propinsi Banten dan juga kepada Terlapor sebagai bagian
kewenangan yang diatur oleh kuhap dan Perkap No. 14 tahun 2012
yakni :
profesional, yaitu penyidik/penyidik pembantu dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang penyidikan
sesuai kompetensi yang dimiliki

19. Bahwa dalam hal penyidikan beranggapan tidak adanya bukti akte
asli pada saat pendirian koperasi pertama sekali, maka jelas hal
tersebut tidak menyentuh substansi pelaporan dugaan tindak
pidana, mengingat:
 Laporan adalah mengenai pemalsuan dan hal ini terkait
dengan Notulen Rapat Anggota Perubahan Anggaran
Dasar Koperasi Pada tanggal 21 Januari 2012 sekitar pukul
jam 14.00 Wib d Desa Kubang Puji, Kecamatan Pontang,
Kabupaten Serang, dan bukan pemalsuan terkait akte
pendirian pertama.

 Adanya tindakan ENDIN HAFIDDIN., AF. yang telah


mengakibatkan:
 HOLID seolah-olah mengikuti rapat Pada tanggal 21
Januari 2012 sekitar pukul jam 14.00 Wib di Desa
Kubang Puji, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang;

 HOLID seolah-olah hadir untuk membuat akte notaris


nomor 17 tertanggal 12 Maret 2012, dihadapan
MUSAWAMAH SH., Notaris di Kota Serang Propinsi
Banten;

 Secara Moral HOLID telah diipermalukan dihadapan


anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya;

20. Bahwa dalam hal proses hukum penyidikan hanya terpaku kepada
akte asli pada saat pendirian koperasi pertama sekali, maka bila akte
pertama dimaksud tidak ada bagaimana keberadaan dan keabsahan
akte-akte selanjutnya, bukankah ada rangkaian proses diantara
akte-akte dimaksud.

D. TERHADAP BUKTI BARU.

21. Bahwa saudara HOLID selaku Pelapor, merasa dalam proses


pelaporannya belum memenuhi rasa keadilan hukumnya sehingga
melakukan pelaporan kepada sebuah lembaga OMBUDSMAN.

22. Bahwa adalah fakta dari hasil pemeriksaan dan permintaan


keterangan yang dilakukan oleh Ombudsman terhadap saudara Aris
menunjukkan dan menyatakan:

23. Bahwa aalah fakta dari hasil pemeriksaan dan permintaan


keterangan yang dilakukan oleh Ombudsman terhadap saudara Aris
menunjukkan dan menyatakan:
24. Bahwa berdasarkan hal tersebut, selanjutnya akan menjadi
tambahan baru bagi penyidik terkait.

IV. KESIMPULAN.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dapat disimpulkan, PENYIDIK atas
Lapor Nomor: TBL/50/III/2013/Banten/SPKT, tertanggal 26 Maret 2013 dalam
kewenangannya menurut undang-undang dapat melakukan:
 Memanggil dan mempertanyakan kembali kepada dinas koperasi dan
perdagangan propinsi Banten;
 Melakukan pemeriksaan konfrontir antara pelapor dengan terlapor dan
juga dengan notaris;
 Menjadikan hasil pemeriksaan ombudsman sebagai dasar untuk
menanyakan keberadaan akte pertama dari koperasi dimaksud.
 Melanjutkan penyidikan.

Anda mungkin juga menyukai