Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI


POC AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI BROKOLI (Brassica oleracea L.) DENGAN SISTEM
IRIGASI TETES

OLEH :
REZKIANI PASORONG
No.Stambuk 218311094

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI POC AIR


KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BROKOLI
(Brassica oleracea L.) DENGAN SISTEM IRIGASI TETES

Oleh :
Rezkiani Pasorong
No Stambuk : 218311094

Disetujui
Tanggal: ......................

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. Ir. Yusuf L. Limbongan,MP Ir. Adewidar Marano Pata’dungan,S.P,M.P


NIDN. 0921006703 NIDN. 0905128805

Fakultas Pertanian
Universitas Kristen Indonesia Toraja
Ketua Program Studi

Ir. Adewidar Marano Pata’dungan, S.P., M.P


NIDN. 0905128805

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................6

A. Botani Brokoli....................................................................................................6
C. Cocopeat.............................................................................................................8
D. Arang Sekam......................................................................................................8
E. POC Air Kelapa..................................................................................................9
F. Sistem Irigasis Tetes.........................................................................................10
G. Tinjauan Hasil Penelitian..................................................................................10
H. Kerangka Berpikir............................................................................................13
I. Hipotesis...........................................................................................................14
BAB III BAHAN DAN METODE.......................................................................................15

A. Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................................15


B. Bahan dan Alat.................................................................................................15
C. Metode Penelitian.............................................................................................15
D. Prosedur Penelitian...........................................................................................16
E. Variabel yang diamati.......................................................................................19
F. Analisis Data.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................20

LAMPIRAN

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Time Schedule..............................................................................................22

Lampiran 2. Denah Penelitian .........................................................................................23

iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Brassica oleracea L. atau lebih dikenal dengan nama brokoli merupakan

salah satu sayuran yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia karena

mengandung lemak, protein, karbohidrat, serat, air, zat besi, kalsium, dan

berbagai vitamin (A, C, E, K). Brokoli juga banyak mengandung mikromineral

kromium yang bermanfaat bagi penderita kencing manis (Diabetes mellitus) yakni

dapat membantu meredam melonjaknya kadar gula darah pada penderita (Polii-

Mandang, 2018).

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat mempengaruhi

minat masyarakat pada berbagai jenis sayuran (Pinem dkk, 2015). Sebagai salah

satu sayur yang memiliki banyak manfaat, brokoli dapat menjadi salah satu

pilihan. Namun brokoli masih belum mengisi pasar secara merata. Khususnya di

Tana Toraja berdasarkan data BPS, brokoli belum termasuk dalam salah satu

daftar produksi tanaman hortikultura hingga tahun 2019 (BPS Kabupaten Tana

Toraja, 2019). Sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap sayuran

khususnya brokoli, maka produknya hanya didatangkan dari luar daerah.

Sementara kebanyakan produk-produk yang didatangkan dari luar daerah tentu

mengandung berbagai bahan kimia sehingga dapat mengurangi manfaat dari sayur

itu sendiri dan juga harganya akan lebih mahal dibandingkan jika dapat diproduksi

1
sendiri. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka perlu adanya budidaya

dengan prinsip organik untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan kualitas yang

baik.

Produksi pertanian perlu ditingkatkan dengan cara menggunakan

teknologi-teknologi tepat guna yang tersedia di sekitar kita. Penggunaan bahan-

bahan yang bersifat organik dan ramah lingkungan adalah salah satu cara yang

dapat dilakukan dalam budidaya tanaman seperti memanfaatkan limbah menjadi

media tanam dan juga pupuk organik cair sebagai sumber nutrisi bagi tanaman.

Sistem hidroponik dapat menjadi cara budidaya yang lebih terkontrol

dengan penggunaan teknologi yang mendayagunakan media tanam selain tanah.

Budidaya secara hidroponik selain mengurangi penggunaan lahan juga tidak

tergantung pada musim, mengingat curah hujan saat ini tidak menentu sementara

tanaman brokoli merupakan tanaman yang tidak cocok dengan air yang berlebih.

Media tanam dalam sistem hidroponik berfungsi sebagai penopang tumbuh

tanaman dan juga sumber unsur hara. Media tanam yang digunakan harus dapat

menunjang pertumbuhan tanaman seperti ketersediaan air yang terjaga dan

memiliki aerasi yang baik (Rikasari, 2019). Terdapat beberapa media yang dapat

digunakan dalam hidroponik, namun dengan penggunaan biaya yang berbeda-beda

sehingga pemanfaatan limbah dapat menjadi alternatif. Salah satu alternatif yang

dapat digunakan sebagai media tanam yaitu cocopeat dan arang sekam dengan

sistem irigasi tetes. Irigasi tetes adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan air

tanaman dengan cara meneteskan air maupun larutan nutrisi disekitar perakaran

2
tanaman secara langsung. Penggunaan sistem irigasi tetes dalam budidaya dapat

menghemat tenaga dalam menyuplai kebutuhan air tanaman.

Media cocopeat merupakan salah satu limbah kelapa yang masih jarang

diketahui manfaatnya oleh masyarakat. Meskipun limbah ini tidak berdampak di

Tana Toraja, namun hal ini merupakan satu inovasi baru yang perlu diperkenalkan

dalam budidaya pertanian. Cocopeat memiliki karakteristik yang mampu mengikat

dan menyimpan air, juga mengandung unsur hara esensial seperti Ca, Mg, N, P

dan K (Miranda, 2017).

Arang sekam juga merupakan limbah padi yang banyak ditemui namun

belum banyak dimanfaatkan untuk mendapat nilai tambah khususnya dalam

budidaya tanaman. Meskipun sudah ada sebagian masyarakat yang memanfaatkan

sekam sebagai campuran media tanam mereka akan tetapi belum banyak yang

mengelolah secara serius sehingga masih terdapat banyak limbah sekam

menumpuk. Arang sekam sifatnya mudah mudah menggumpal, ringan dan

memiliki porositas yang baik.

Selain media tanam, nutrisi juga merupakan faktor yang sangat

berpengaruh penting untuk peningkatan produksi tanaman brokoli. Salah satu

sumber nutrisi yang dapat digunakan adalah pupuk organik cair (POC). POC

mengandung hara untuk kesuburan pertumbuhan tanaman. POC dapat diperoleh

dari sisa-sisa tanaman yang telah melalui proses fermentasi.

3
Ada berbagai bahan alami yang dapat digunakan dalam pembuatan POC,

salah satunya adalah air kelapa. Air kelapa merupakan salah satu bahan yang

jarang digunakan. Pengolahan buah kelapa masih terfokus pada dagingnya yang

dapat dibuat berbagai macam bahan makanan. Di pasar tradisional biasanya air

kelapa hanya dibuang setelah diambil dagingnya untuk diolah. Padahal air kelapa

dapat digunakan sebagai POC.

Air kelapa memiliki kandungan nitrogen, fosfor, kalium, magnesium (Mg),

ferum (Fe),kalsium (Ca), Cuprum (Cu), sulfur (S), gula dan protein sehingga

sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, air kelapa juga mengandung

dua hormon alami yang berperan sebagai pendukung pembelahan sel yakni auksin

dan sitokinin (Suryati dkk, 2019).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh

media tanam cocopeat dan arang sekam dengan menggunakan POC air kelapa

terhadap pertumbuhan dan produksi brokoli (Brassica oleracea L.) sistem irigasi

tetes.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan

produksi brokoli ((Brassica oleracea L.) dengan sistem irigasi tetes ?

2. Bagaimana pengaruh konsentrasi POC terhadap pertumbuhan dan produksi

brokoli (Brassica oleracea L.) ?

4
3. Apakah terdapat interaksi antara komposisi media media tanam dan

konsentrasi POC Air kelapa yang dapat memberikan pengaruh terbaik

terhadap pertumbuhan dan produksi brokoli (Brassica oleracea L.) ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan

dan produksi brokoli (Brassica oleracea L.) dengan sistem irigasi tetes.

2. Untuk mengetahui konsentrasi POC air kelapa yang dapat memberikan

pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi brokoli (Brassica

oleracea L.) .

3. Untuk mengetahui interaksi antara komposisi media tanam dan konsentrasi

POC Air kelapa yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap

pertumbuhan dan produksi brokoli (Brassica oleracea L.).

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dalam penggunaan

media tanam dan POC air kelapa yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan

produksi brokoli dan juga selanjutnya dapat menjadi bahan pembanding untuk

penelitian berikutnya.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Botani Brokoli

a. Klasifikasi Brokoli

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Rhoeadales

Famili : Cruciferae

Genus : Brassica

Spesies : Brassica oleraceae var. Italica

(Putri, 2021)

b. Morfologi Brokoli

Tanaman brokoli memiliki tangkai daun yang panjang dan daun yang

memanjang berlekak-lekuk. Tangkai bunganya berukuran lebih panjang

daripada tanaman kubis bunga. Bunga brokoli membentuk bulatan dengan

diameter antara 15-20 cm. Pada kondisi lingkungan yang sesuai, massa

bunganya akan tumbuh memanjang menjadi tangkai bunga yang dipenuhi

kuntum bunga (Purwanto, 2021).

6
Biji tanaman brokoli berbentuk bulat kecil berwarna cokelat hingga

kehitam-hitaman. Biji tersebut merupakan hasil dari penyerbukan baik

penyerbukan sendiri maupun penyerbukan yang dibantu oleh serangga. Hasil

penyerbukan tersebut akan menghasilkan buah yang berbentuk seperti polong-

polong yang ukurannya kecil, ramping dan panjangnya sekitar 3-5 cm

(Karomah, 2021).

Siklus hidup tanaman brokoli tergolong jenis tanaman semusim

berbentuk perdu. Sistem perakaran sama dengan tanaman kubis yakni perakaran

yang relative dangkal yang menembus kedalaman tanah sekitar 60-70 cm. Akar

yang baru berukuran 0,5 mm dan setelah berumur 1-2 bulan akarnya akan

menyebar pada kedalaman 20-30 cm (Purwanto, 2021).

B. Syarat Tumbuh

Brokoli dikenal sebagai salah satu tanaman yang beriklim dingin. Oleh

karena itu, jika dibudidayakan di Indonesia cocok ditanam di daerah dataran

tinggi antara 1000-2000 mdpl. Temperature optimum yang dibutuhkan antara 15-

18 oC maksimum 24 oC. Brokoli sangat peka terhadap suhu yang terlalu rendah

ataupun terlalu tinggi. Terutama saat pembentukan bunga, jika temperature

terlalu rendah dapat mengakibatkan adanya pembentukan bunga sebelum

waktunya. Begitupun sebaliknya, jika temperature terlalu tinggi mengakibatkan

dedaunan kecil pada masa berbunga (Karomah, 2021).

7
C. Cocopeat

Cocopeat adalah bahan yang dihasilkan dari sabut kelapa yang telah

dihaluskan. Media cocopeat merupakan salah satu alternative untuk budidaya

hidroponik karena memiliki kemampuan menyerap air yang cukup tinggi yakni 73%

(6-9 kali lipat dari volumenya). Kemampuan cocopeat menyimpan air yang baik

dapat menguntungkan karena pupuk cair yang digunakan juga tersimpan sehingga

mengurangi frekuensi pemupukan. Memiliki Ph yang cukup stabil yakni 5,0-6,8

sehingga sangat baik untuk pertumbuhan tanaman (Miranda, 2017).

Media cocopeat mengandung beberapa unsur hara yang baik untuk

pertumbuhan tanaman, seperti N (0,32%), P (0,15%), K (0,31%), Mg (80,4 ppm),dan

Ca (0,96%). Masing-masing unsur tersebut memiliki peran penting untuk

pertumbuhan vegetative dan generative tanaman. Selain itu, media cocopeat juga

merupakan media tanam yang tahan lama karena tidak mudah lapuk dan bersifat

organik (Sukajat, 2020).

D. Arang Sekam

Arang sekam merupakan salah satu limbah yang masih jarang digunakan.

Arang sekam terbuat dari pembakaran tak sempurna atau pembakaran parsial,

memiliki karakteristik ringan , sirkulasi udara yang tinggi, berwarna kehitaman,

tidak menggumpal dan mempunyai porositas yang baik (Prihmantoro dan Indriani,

2013). Arang sekam mengandung N,P,K, Ca,Fe,Mn, dan Zn, dengan ph 6,8

(Mariana, 2017).

8
Arang sekam banyak digunakan sebagai salah satu media hidroponik karena

steril, karena mikroba patogen mati saat proses pembakaran. Komposisi arang sekam

paling banyak adalah asam silikat (SiO2) 52% dan C sebanyak 31%. Sementara

nitrogen (N) sebesar 0,18%, flour (F) sebesar 0,08%, kalium (K) 0,3% dan kalsium

(Ca) 0,14% (Sukajat, 2020).

E. POC Air Kelapa

Air kelapa biasanya hanya diolah sebagai bahan campuran minuman,

selebihnya hanya banyak terbuang karena kurangnya pengetahuan akan mengenai

manfaat air kelapa. Dalam air kelapa terkandung fosfor yang dapat mempercepat

pertumbuhan tanaman, berperan dalam pembentukan asam nukleat, dan

pertumbuhan akar. Terdapat juga kalium yang dapat membentuk karbohidrat dan

protein. Selain fosfor dan kalium, juga terdapat nitrogen (N) yang memiliki peran

dalam penyusunan protoplasma (Riski dan Ramli, 2022).

Air kelapa kaya akan mineral seperti Natrium (Na), Kalsium (Ca),

Magnesium (Mg), Fosfor (P), Ferem (Fe), Sulfur (S) dan Cuprum (Cu). Selain itu,

terdapat juga berbagai vitamin, seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam folat,

riboflavin, dan thimin. Meskipun mengandung unsur hara N,P, K dan C-, tetapi

dalam jumlah yang rendah, sehingga sebelum diaplikasikan pada tanaman harus

difermentasi terlebih dahulu untuk meningkatkan organic yang mengalami

dekomposisi (Fulhari, 2021).

Selain berbagai kandungan yang telah disebutkan sebelumnya, air kelapa

juga mengandung senyawa organic yang disebut hormone tumbuh seperti auksin

9
dan sitokinin yang berperan dalam pembelahan sel dan mendorong pembentukan

akar tanaman (Padang, 2021).

F. Sistem Irigasis Tetes

System drip (tetes) adalah salah satu system untuk memenuhi kebutuhan air

maupun pupuk untuk tanaman. Irigasi tetes menggunakan debit air yang kecil

dengan tekanan yang rendah. Metode pengairan secara langsung pada daerah sekitar

perakaran tanaman melalui tetesan yang konstan (Arianto, 2019).

System irigasi tetes memiliki keunggulan yakni pada pemberian air dan

nutrisi pada tanaman dapat dikombinasikan sehingga lebih efisien dan ekonomis

daripada system saluran terbuka. System itigasi tetes baik digunakan pada

agroindustry hortikultura (Alvianto dkk, 2021).

G. Tinjauan Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tiwery (2014) dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Air Kelapa (Coccus nucifera L.) Terhadap Pertumbuhan

Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)” disimpulkan bahwa air kelapa memberikan

pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman sawi.

Air kelapa pada volume 250 ml memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan

tinggi dan jumlah daun tanaman sawi dibandingkan 3 perlakuan lain yakni volume

100ml, 150 ml dan 200 ml.

Menurut Rahmatan dkk (2016) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh

Penyiraman Air Kelapa (Cocos nucifera L.) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Lada

10
(Piper nigrum L.)” menyatakan bahwa penyiraman air kelapa 200 ml/L air

memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif lada yakni pada jumlah daun,

berat basah, dan berat kering tinggi.

Dalam penelitian Sari dkk (2021) tentang “Efektifitas Pemberian Air Kelapa

(Cocus nucifera) Sebagai Pupuk Organk Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Tomat (Solanum lycopersicun)” menunjukkan bahwa pada pemberian dosis air

kelapa yang optimum adalah pada konsentrasi 25%. Efektifitas yang signifikan

terdapat pada tinggi tanaman meskipun tidak memberi pengaruh yang signifikan

pada jumlah daun dan diameter batang pada tanaman tomat.

Menurut Muhammad Fulhari (2019) dalam penelitian tentang “Perlakuan

Media Tanam dan Pemberian POC Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi

Tanaman Terong Putih (Solanum melongena L.)”, pengaruh berbeda tidak nyata

terhadap semua parameter pengamatan, yaitu jumlah daun, tinggi tanaman, diameter

batang, produksi per plot, dan jumlah buah per plot terdapat pada pemberian POC

Air Kelapa pada dosis 300 ml, 600 ml, dan 900 ml.

Menurut Ningsi dkk (2021) berdasarkan hasil penelitiannya mengenai

“Efektivitas Pemberian Air Kelapa (Cocus nucifera) Terhadap Pertumbuhan

Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) Dan Pemanfaatannya Sebagai Media

Pembelajaran” menyatakan bahwa pemberian air kelapa berpengaruh signifikan pada

pertumbuhan tanaman dan juga pada takaran 200ml air kelapa memberikan pengaruh

terbaik terhadap pertumbuhan tanaman yakni terhadap tinggi tanaman, jumlah daun,

luas daun dan jumlah anakan.

11
Hasil penelitian Nugraha (2018) yang berjudul “Pengaruh Komposisi

Cocopeat dan arang sekam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kalian pada

sistem hidroponik irigasi tetes” menyatakan bahwa penggunaan media dengan

komposisi arang sekam 25% + cocopeat 75% memberikan pengaruh terbaik

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.

Berdasarkan hasil penelitian Miranda (2017) dengan judul “Efektifitas

Cocopeat dan Arang Sekam Dalam Mensubtitusi Media Tanam Rockwool Pada

Tanaman Mint”menunjukkan bahwa cocopeat dan arang sekam yang digunakan

sebagai media baik secara mandiri maupun kombinasi keduanya mampu

mensubstitusi rockwool sebagai media tanaman mint.

12
H. Kerangka Berpikir

Pertumbuhan dan Produksi


Brokoli

Faktor Genetik Budidaya Faktor


Lingkungan

Media Tanam Pemupukan

Cocopeat Arang Sekam Organik Anorganik

Cair Padat

POC Air Kelapa

Rekomendasi Media
dan Konsentrasi POC
Air Kelapa

13
I. Hipotesis

1. Media yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap

pertumbuhan dan produksi brokoli diduga pada kombinasi 50% cocopeat

dan 50% arang sekam yang merupakan perlakuan terbaik.

2. Pemberian POC Air kelapa pada konsentrasi yang berbeda akan

memberikan pengaruh yang berbeda pada pertumbuhan dan produksi

brokoli, diduga pada konsentrasi 300 ml/l akan berpengaruh terbaik.

3. Di duga terdapat interaksi antara media tanam dan konsentrasi POC Air

kelapa. Pada perlakuan kombinasi media cocopeat 50% dan arang sekam

50% dengan konsentrasi POC 300 ml/l diduga memberikan pengaruh

baik pada pertumbuhan dan produksi tanaman brokoli.

14
BAB III

BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2022. Penelitian dilaksanakan

di Rantetayo, Kelurahan Rantetayo, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja

dengan ketinggian 844 mdpl.

B. Bahan dan Alat

Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih brokoli, cocopeat,

arang sekam, air kelapa, EM4, gula dan air.

2. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polybag ukuran 35 x 40, pipa,

emitter, selang drip, tabung nutrisi, stop kran, plastik UV, TDS, timbangan,

bambu, parang, alat tulis, tali, jaring, penggaris, kamera, ember, gunting, jangka

sorong dan gelas ukur.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan percobaan factorial dengan Rancangan Petak

Terpisah (RPT) dengan 3 taraf perlakuan pada factor pertama dan 4 taraf perlakuan

pada factor kedua.

a. Factor pertama adalah media tanam

M1 = Cocopeat 100 %

15
M2 = Arang sekam 100%

M3 = Cocopeat 50% + Arang sekam 50%

b. Factor kedua adalah konsentrasi POC air kelapa

P0 = AB MIX (Kontrol)

P1 = 10 %

P2 = 20 %

P3 = 30 %

c. Kombinasi perlakuan

M1P0 M2P0 M3P0

M1P1 M2P1 M3P1

M1 P2 M2P2 M3P2

M1 P3 M2P2 M3P3

Berdasarkan perlakuan-perlakuan tersebut maka terdapat 12

kombinasi yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 percobaan.

Setiap unit percobaan terdiri dari 4 tanaman sehingga totalnya terdapat

144 tanaman.

D. Prosedur Penelitian

1. Pembuatan POC Air kelapa

Bahan yang disiapkan adalah air kelapa 50 liter, EM4 1 liter dan gula merah 5

kg. Metode kerja sebagai berikut :

16
 Mencampurkan semua bahan yang telah disiapkan kemudian diaduk

hingga tercampur rata.

 Setelah tercampur rata, maka larutan dimasukkan ke dalam wadah yang

bisa tertutup rapat untuk proses fermentasi.

 Proses fermentasi berlangsung selama 7-10 hari.

 Tutup wadah dibuka 2 hari sekali untuk membuang gas dalam wadah.

 Setelah proses fermentasi, maka POC air kelapa tersebut dapat digunakan.

2. Persemaian benih

Benih brokoli yang telah disiapkan terlebih dahulu diletakkan dimedia semai,

kemudian basahi air menggunakan hand sprayer secara hati-hati agar benih

tidak berantakan lalu tutup dengan plastik hitam dan letakkan ditempat yang

tidak terkena cahaya matahari selama ±3 hari sampai berkecambah. Benih yang

sudah berkecambah dipindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari dan

disirami secukupnya untuk menjaga kelembaban. Bibit dipindahkan ke media

tanam saat sudah memiliki 3-4 helai daun ±3 minggu setelah semai.

3. Persiapan media tanam

Media tanam yang digunakan adalah cocopeat dan arang sekam. Pada

pembuatan arang sekam hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan sekam

dalam kondisi kering kemudian dibakar. Setelah dingin, arang sekam

dimasukkan ke dalam polybag. Selain arang sekam, cocopeat yang telah

disiapkan juga dimasukkan ke dalam polybag. Untuk kombinasi media,

digunakan perbandingan 1 : 1 untuk arang sekam dan cocopeat. Setelah semua

17
polybag diisi dengan media, polybag disusun di dalam greenhouse sesuai

perlakuan yang diberikan.

4. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit yang telah disemaikan

sebelumnya ke dalam polybag yang telah diisi dengan media yang berbeda-beda

sesuai dengan perlakuan yang digunakan.

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi pemberian nutrisi yang diintegrasikan dengan

penyiraman. Nutrisi berupa POC Air kelapa dilarutkan dalam air. Air yang

digunakan adalah air bersih dan tidak mengandung kotoran yang dapat

menyumbat selang irigasi. Pemberian nutrisi dilakukan dalam bentuk tetesan-

tetesan langsung disekitar tanaman. Selain nutrisi, dilakukan juga perempelan

pada cabang samping tanaman agar terpusat pada penyusunan bunga brokoli,

penyiangan gulma di dalam media tanam dan penyiangan gulma yang tumbuh

dalam greenhouse serta membasmi hama yang menyerang tanaman dengan

insektisida organik.

6. Panen

Brokoli mulai dipanen saat berusia 66 hst. Panen dilakukan pada pagi atau sore

hari.

18
E. Variabel yang diamati

Parameter yang diamati yaitu :

1. Tinggi tanaman

Tinggi tanaman (cm) diukur mulai dari permukaan media sampai di ujung

daun paling atas, diukur pada umur 14, 28, 42 dan 56 hst.

2. Diameter batang (cm)

Diameter batang diukur pada umur 14, 28, 42 dan 56 hst. Bagian batang yang

diukur adalah bagian batang yang paling besar.

3. Jumlah daun (helai)

Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah membuka penuh, dihitung

bersamaan dengan pengukuran tinggi tanaman dan diameter tanaman.

4. Luas Daun (cm2)

Luas daun diukur menggunakan metode milimiter block dan diukur pada umur

14 hst dan pada saat panen.

5. Bobot per tanaman (g)

Pengamatan bobot per tanaman dilakukan dengan cara ditimbang setelah

panen.

6. Bobot bunga (g)

Pengamatan bobot bunga dilakukan dengan cara ditimbang setelah panen.

7. Diameter bunga (cm)

19
Pengukuran diameter bunga dilakukan setelah panen menggunakan jangka

sorong.

8. Umur Panen (hst)

Umur panen dihitung pada saat setiap tanaman sampel dipanen.

9. Indeks Panen

Indeks panen dapat diketahui melalui rumus :

Bobot bunga
IP=
Bobot tanaman

F. Analisis Data

Hasil pengukuran dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan apabila

berpengaruh nyata akan dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 0,05.

20
DAFTAR PUSTAKA

Alvianto, Tri Nanda, Tri Nopsagiarti, dan Deno Okalia. "Uji Konsentrasi Poc Urin Sapi
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Mentimun Jepang (Cucumis Sativusl.)
Hidroponik Sistem Drip." Green Swarnadwipa: Jurnal Pengembangan Ilmu
Pertanian 10.3 (2021): 520-529.
Arianto,Lili. 2019. Rancangan Irigasi Tetes Untuk Tanaman Bawang Merah (Allium
ascalonicum L.) Sistem Agricultur (Verticulture). Skripsi Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tana Toraja, 2020. Statistik Hortikultura Kabupaten
Tana Toraja 2019. Tana Toraja.
Fulhari, Muhammad Dika Harya. "Perlakuan Media Tanam dan Pemberian POC Air
Kelapa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terong Putih (Solanum
melongena L)." Kumpulan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas sains dan
Tekhnologi 1.1 (2021): 148-148.
Karomah, Faridatun, 2021. Pengendalian Hama Ulat Daun Kubis (Plutella xylostella)
Tanaman Brokoli Menggunakan Beauveria bassiana Di BBPP Lembang. IPB
University.
Mariana, Merlyn. "Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Nilam
(Pogostemon cablin Benth)." Agrica ekstensia 11.1 (2017): 1-8.
Miranda, Sutiya, 2017. Efektivitas Cocopeat Dan Arang Sekam Dalam Mensubstitusi
Media Tanam Rockwool pada Tanaman Mint. PENERBIT DAN ALAMAT
PENERBIT????
Ningsi, Ririn Apriani, Lestari MP Alibasyah, Mestawaty and Hayyatun Mawaddah,
2021. Efektivitas Pemberian Air Kelapa (Cocus nucifera)Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) Dan Pemanfaatannya Sebagai Media
Pembelajaran. Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Tadulako.
Nugraha, Ruby. Pengaruh komposisi cocopeat dan arang sekam terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman kailan pada sistem hidroponik irigasi tetes. Diss. UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, 2018.
Padang, Isra Banne, 2021. Pengaruh Pupuk Orgnik Cair Air Kelapa dan Pupuk Organik
Cair Tunas Air Cabai Katokkon Terhadap Tanaman Cabai Katokkon (Capsicum
annum, L.). Skripsi Fakultas Pertanian UKI Toraja. Tidak dipublikasikan.
Pinem, Dedi Yanto Filo, T. Irmansyah, and Ferry Ezra Sitepu, 2015. Respons
pertumbuhan dan produksi brokoli terhadap pemberian pupuk kandang ayam dan
jamur pelarut fosfat. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara.

21
Polii-Mandang, Jeany Sh, 2018. Pengaruh BAP (Benzyl Amino Purine) Dan Air Kelapa
Terhadap Pertumbuhan Tunas Pucuk Dan Kandungan Sulforafan Brokoli
(Brassica oleracea L. var. italica Plenck) secara in-vitro. Agri-sosioekonomi.
Purwanto, Kiki, 2021. Penggunaan Enzact Pada Pertumbuhan Sayuran Brokoli (Brassica
Oleracea Var Italic) Dilihat Dari Interval Waktu. Diss. FKIP UNPAS.
Putri, Siti Nur Amisya, 2021. Analisis Kandungan Beta Karoten Pada Brokoli (Brassica
oleracea L.) Mentah, Reus Dan Kukus Degan Variasi Waktu Secara
Spektrofotometri UV-VIS. Fakultas Farmasi Universitas Perintis Indonesia
Padang.
Rahmatan, Hafnati, Darlina and Hasanuddin, 2016. Pengaruh Penyiraman Air Kelapa
(Cocos nicifera L.) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Lada (Paper nigrum L.).
Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah.
Rikasari, Yana 2019. Pengaruh Rasio Arang Sekam: Cocopeat Sebagai Media
Hidroponik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Terung. Diss. Universitas Mercu
Buana Yogyakarta.
Riski, Moh, and Ramli Ramli, 2022. Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca
Sativa L.) Dengan Pemberian Air Kelapa Pada Sistem Hidroponik Substrat.
Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian.
Sari, Desi Indah, Efri Gresinta and Shafa Noer, 2021. Efektivitas Pemberian Air Kelapa
(Cocus nifera) Sebagai Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Tomat (Solanum lycopersicum). Fakultas MIPA Universitas Indraprasta PGRI.
Sukajat, Novia Karasati, 2020. Pengaruh Kombinasi Serbuk Sabut Kelapa Dan Arang
Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica rapa subsp.
chinensis) Pada Sistem Hidroponik DFT (Deep Flow Technique). Diss. UIN
Sunan Ampel Surabaya.
Suryati, 2019. "Pemanfaatan Limbah Air Kelapa sebagai Pupuk Organik
Cair." Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe. Vol. 3. No.
1.
Tiwery, Riny R, 2014. Pengaruh Penggunaan Air Kelapa (Coccus nucifera L.) Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.). Program Studi Pendidikan
Biologi.

22
Lampiran 1. Time Schedule

No Kegiatan Juni Juli Agustus


.
I I II I I II II I V I II II I
I I V I V I V
1 Persiapan alat dan bahan

2 Proses fermentasi

3 Persemaian

4 Persiapan media tanam

5 Penanaman

6 Pemeliharaan

7 Pemanenan

23
Lampiran 2. Denah Penelitian
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

P0

P3 T

P2

P1

24
25

Anda mungkin juga menyukai