Anda di halaman 1dari 6

Kerangka Acuan

Peningkatan KapasitasTenaga Kesehatan


di Rumah Sakit Rujukan Pengobatan Hepatitis C denganDirect-Acting Antiviral (DAA)

A. Latar Belakang

Hepatitis C adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi Virus
Hepatitis C (VHC). Sejak ditemukan pada tahun 1989, VHC telah menjadi salah satu
penyebab utama penyakit hati kronik di seluruh dunia. World Health Organization (WHO)
memperkirakan prevalensi pasien hepatitis C kronik sebesar 1,6% dari total populasi dunia
atau sekitar 115 juta jiwa dimana terdapat penambahan 3-4 juta kasus baru setiap
tahunnya. Infeksi VHC menyebabkan kematian 350.000 jiwa setiap tahunnya terkait dengan
berbagai komplikasi penyakit hati yang ditimbulkannya.

Di Indonesia data dari uji serologi Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)2013 terhadap
38.312-40.791spesimen menunjukkan prevalensi anti-HCV penduduk Indonesia sebesar 1%.
Sebagian besar hepatitis C akut akan menetap dan menjadi hepatitis C kronik. Progresivitas
Hepatitis C kronik berjalan lambat. Komplikasi yang dapat timbul dari infeksi Hepatitis C
adalah sirosis hati dan karsinoma sel hati (KSH). Angka mortalitas akibat komplikasi penyakit
sirosis hati terkait infeksi Hepatitis C kronik sekitar 4% per tahun.

Namun terapi infeksi VHC kini telah berkembang dengan pesat berkat kehadiran
obat Direct-Acting Antiviral (DAA) yang memberikan angka kesembuhan tinggi dan toleransi
obat yang tinggi. DAA terdiri dari kombinasi dua atau lebih obat yang diminum secara oral
sehingga lebih memudahkan dibandingkan dengan terapi berbasis interferon.

Hingga saat ini di Indonesia sudah tersedia layanan pengobatan DAA di 18 provinsi.
Secara nasional berdasarkan data SIHEPI (Sistem Informasi Hepatitis dan Penyakit Infeksi
Saluran Pencernaan) hingga Bulan Januari 2022 tercatat tes anti-HCV sejumlah 663.692
dengan hasil sebanyak 27.859 anti-HCV positif, sejumlah 17.624 tes Viral Load (VL)
dilakukan dengan hasil sebanyak 9.037 VL HCV terdeteksi, sejumlah 7.591 orang yang
dimulai terapi dengan obat DAA dan5.261orang dilaporkan telah mendapat terapi yang
lengkap, serta 2.310 orang dilakukan tes SVR 12 dengan angka kesembuhan mencapai
96,1%.

Kementerian Kesehatan juga telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN)


Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis 2020-2024 dengan strategi skrining terfokus pada
populasi yang berisiko tinggi tertular Hepatitis C dan perluasan layanan pengobatan
Hepatitis C dengan obat Direct Acting Antiviral (DAA) secara bertahap ke seluruh Indonesia.
Logistik terkait pemeriksaan dan pengobatan Hepatitis C juga semakin banyak disediakan
untuk menunjang perluasan akses layanan Hepatitis C di provinsi lainnya.Sejalan dengan
kebijakan tersebut maka akan dilakukan peningkatan kapasitas petugas kesehatan di rumah
sakit sebagai persiapan untuk menjadi layanan rujukan pengobatan DAA di masing-masing
provinsi.

1
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah:
1. Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di rumah sakit yang akan menjadi
rujukan layanan pengobatan DAA tentang tatalaksana Hepatitis Csesuai Program
Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis C
2. Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di rumah sakit yang akan menjadi
rujukan layananpengobatan DAA tentang perencanaan, implementasi serta
monitoring dan evaluasi termasuk pencatatan & pelaporan program Hepatitis C.

C. Waktu dan Tempat


Kegiatandilakukan secara virtual melalui platform Zoom pada:
Hari/tanggal :Selasa dan Rabu / tanggal 1 s.d 2 Maret 2022
Waktu : 08.00 – 12.00 WIB
Link :
Selasa, tanggal1 Maret 2022: https://bit.ly/peningkatan_kapasitas_RSDAA_hari1
Rabu, tanggal2 Maret 2022: https://bit.ly/peningkatan_kapasitas_RSDAA_hari2

D. Narasumber dan Peserta


Narasumberberasaldariorganisasiprofesi, rumahsakit, kementeriankesehatan dan
mitrainternasional yang terdiridari :
1. Dr. dr. Irsan Hasan, Sp.PD-KGEH(Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia/PPHI)
2. dr. Christine Sugiarto, SpPK (Rumah Sakit KankerDharmais/RSKD)
3. Kelompok Substansi Hepatitis &Penyakit Insfeksi Saluran Pencernaan/HPISP,
Kementerian Kesehatan
4. WHO Indonesia
5. CHAI Indonesia
Pesertaberasaldari:
1. Rumah Sakit:
1. Konsultan Gastroentero hepatologi/Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang
menangani Hepatitis;
2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam/ Dokter Umum yang menangani HIV;
3. Konsultan Ginjal Hipertensi/Dokter Spesialis Penyakit Dalam/ Dokter Umum yang
menangani Hemodialisa;
4. Perawat poli penyakit dalam;
5. Petugas laboratorium patologi klinik;
6. Petugas Laboratorium mikrobiologi;
7. Petugas farmasi
2. Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota/ Kabupaten :
1. Pengelola program Hepatitis;
2. Pengelola program HIV;
3. Petugas Farmasi
3. Substansi HIV AIDS dan Penyakit Menular Seksual, Kementerian Kesehatan
4. Substansi Hepatitis & PISP, Kementerian Kesehatan

Rincian peserta sebagaimana terlampir dalam lampiran 1

2
E. JadualPeningkatanKapasitas
Jadual peningkatan kapasitas sebagaimana terlampir dalam lampiran 2

3
Lampiran -1-
RINCIAN PESERTA
Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan
di Rumah Sakit Rujukan LayananPengobatan Hepatitis C denganDirect-Acting Antiviral /DAA, Tanggal1 – 2 Maret 2022

RUMAH SAKIT DINAS KESEHATAN

PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Hepatitis HIV Hemodialisa

Konsultan Ginjal Perawat Petugas


PROVINSI KABUPATEN/KOTA NAMA FASYANKES Konsultan Petugas
Hipertensi/Dokt Poli Laboratorium Petugas
Gastroenterohepat Dokter Spesialis Laboratorium Pengelola Pengelola Pengelol Pengelola Pengelola Pengelola
er Spesialis Penyakit Patologi Farmasi
ologi(KGEH)/Dokte Penyakit Dalam/ Mikrobiologi Hepatitis HIV a Farmasi Hepatitis HIV Farmasi
Penyakit Dalam Klinik
r Spesialis Penyakit Dokter Umum
Dalam/Dokter
Dalam
Umum
1 JAWA BARAT 1 KOTA BANDUNG 1 RSUD Kota Bandung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 KEPRI 2 KOTA BATAM 2 RSUD Embung Fatimah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 BANTEN 3 KOTA SERANG 3 RSU Banten 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 SULAWESI TENGGARA 4 KOTA KENDARI 4 RSUD Bahteramas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 KALIMANTAN TENGAH 5 KOTA PALANGKARAYA 5 RSU Dr.Doris Sylvanus 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 PAPUA 6 KOTA JAYAPURA 6 RSU Dok II 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 MALUKU 7 KOTA AMBON 7 RSU Dr. M. Haulussy 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Rumah Sakit
8 DKI JAKARTA 8 JAKARTA TIMUR 8 Ketergantungan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Obat/RSKO

9 SUMATERA UTARA 9 KOTA MEDAN 9 RS Haji Medan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 JAWA TENGAH 10 KABUPATEN BOYOLALI 10 RSUD Pandan Arang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 SULAWESI SELATAN 11 KOTA MAKASSAR 11 RS Labung Baji 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 KALIMANTAN SELATAN 12 BANJARMASIN 12 RSUD Ulin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


13 RSUD H.M. Ansari Saleh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 BANJARBARU 14 RSUD Idaman 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 BANJAR 15 RSUD Ratu Zalecha 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 TAPIN 16 RSUD Datu Sanggul 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4
RUMAH SAKIT DINAS KESEHATAN

PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Hepatitis HIV Hemodialisa

Konsultan Ginjal Perawat Petugas


PROVINSI KABUPATEN/KOTA NAMA FASYANKES Konsultan Petugas
Hipertensi/Dokt Poli Laboratorium Petugas
Gastroenterohepat Dokter Spesialis Laboratorium Pengelola Pengelola Pengelol Pengelola Pengelola Pengelola
er Spesialis Penyakit Patologi Farmasi
ologi(KGEH)/Dokte Penyakit Dalam/ Mikrobiologi Hepatitis HIV a Farmasi Hepatitis HIV Farmasi
Penyakit Dalam Klinik
r Spesialis Penyakit Dokter Umum
Dalam/Dokter
Dalam
Umum
RSUD Brigjen H. Hasan
12 KALIMANTAN SELATAN 16 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
HULU SUNGAI SELATAN Basri
17 HULU SUNGAI TENGAH 18 RSUD Damanhuri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 HULU SUNGAI UTARA 19 RSUD Pembalah Batung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 BALANGAN 20 RSUD Balangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 TABALONG 21 RSUD H. Badaruddin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 TANAH LAUT 22 RSUD H.Boejasin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
RSUD DR.H. Andi
22 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TANAH BUMBU Abdurrahman Noor
23 KOTABARU 24 RSUD Kotabaru 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 BARITO KUALA 25 RSUD Abdul Aziz 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 Nusa Tenggara Barat 25 KOTA MATARAM 26 RSUD Provinsi NTB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


27 RSUD Kota Mataram 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
KABUPATENG LOMBOK
27 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TENGAH RSUD Lombok Tengah
KABUPATEN LOMBOK
28 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TIMUR RSUD Dr R.Sodjono
KABUPATEN LOMBOK RSUD Kabupaten
29 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
UTARA Lombok Utara
KABUPATEN LOMBOK RSUD Kabupaten
30 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
BARAT Lombok Barat
KABUPATEN SUMBAWA
31 32 RSUD Sumbawa Barat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
BARAT
RSUD Kabupaten
32 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
KABUPATEN SUMBAWA Sumbawa
33 KABUPATEN DOMPO 34 RSUD Kab Dompu 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 KOTA BIMA 35 RSUD Kota Bima 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
35 KABUPATEN BIMA 36 RSUD Kabupaten Bima 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 Sumatera Utara 36 Kota Medan 37 RSUP Adam Malik 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

JUMLAH PESERTA (409) 21 21 21 21 21 21 21 1 1 1 21 21 21

5
Lampiran -2-
JadualPeningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan
di Rumah Sakit Rujukan LayananPengobatan Hepatitis C
denganDirect-Acting Antiviral (DAA), Tanggal1 – 2 Maret 2022

Hari Pertama, Selasa, 1 Maret 2022


Waktu Materi Fasilitator
08.00-08.15 WIB Pembukaan Subdit HPISP
Materi I : Update Kebijakan Pencegahan &
08.15-09.00 WIB Subdit HPISP
Pengendalian Hepatitis
09.00-09.45 WIB Materi II : Epidemiologi dan Diagnosis Hepatitis C PPHI
09.45-10.30 WIB Materi III: Tatalaksana Pengobatan Hepatitis C PPHI
Materi IV: Tatalaksana Pengobatan Hepatitis C PPHI
10.30-11.15 WIB
pada populasi khusus
11.15-11.45 WIB Materi V: Studi kasus dan diskusi PPHI
11.45-12.00 WIB Tanya Jawab

Hari kedua, Rabu, 2 Maret 2022


08.00-08.45 WIB Materi VI: Pemeriksaan RDT AntiHCV RSKD
08.45-09.30 WIB Materi VII: PemeriksaanVL HCV RNA RSKD
Materi VIII: Pencatatan & Pelaporan Subdit HPISP
(Penggunaan aplikasi SIHEPI untuk : laporan
deteksi dini hepatitis C/DDHC dan Viral Load/VL
09.30-11.00 WIB
HCV RNA, Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat/LPLPO), absensi laporan, validasi
laporan & dashboard)
Materi IX: Implementasi Program Hepatitis C Subdit HPISP
11.00-11.30 WIB (persiapan program, implementasi program,
monitoring evaluasi)
11.30-11.45 WIB Rencana Tindak Lanjut Subdit HPISP
11.45-12.00 WIB Penutup Subdit HPISP

Anda mungkin juga menyukai