(SKRIPSI) Proposal Ismail Saju
(SKRIPSI) Proposal Ismail Saju
Oleh :
ISMAIL SAJU
NIM. 012018107
Hubungan pengetahuan ibu dengan tindakan pemberian oralit pada balita yang
mengalami diare : studi tradisional
Disusun Oleh:
ISMAIL SAJU
NIM. 012018107
Ns. Maryam Suaib, S.Kep., M.Kes Abd. Razak, S.Farm, M.Si., Apt
NIDN. 0921018901 NIDN. 0929118603
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners
Hubungan pengetahuan ibu dengan tindakan pemberian oralit pada balita yang
mengalami diare : studi tradisional
Disusun Oleh:
ISMAIL SAJU
NIM. 012018107
Tim Penguji :
(…………………….)
Tim Pembimbing
Ns. Maryam Suaib, S.Kep., M.Kes Abd. Razak, S.Farm, M.Si., Apt
NIDN. 0921018901 NIDN. 0929118603
Mengetahui,
Ketua
Program Studi Keperawatan
Profesi Ners
Persada Palopo
Yang Menyatakan,
Ismail Saju
NIM. 012018107
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
“Hubungan pengetahuan ibu dengan tindakan pemberian oralit pada balita yang
Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
dan banyak kekurangan baik dalam metode penulisan maupun dalam pembahasan
semangat dari banyak pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sehubungan
Persada Palopo.
Keperawatan.
4. Abd. Razak, S.Farm, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing II yang telah
5. Seluruh Staf Dosen dan Karyawan STIKES Kernia Jaya Persada Palopo
6. Orang tua,Umrah (Ibu) dan Sadju (Ayah) Almarhum, istri (Sutriani S.Pd.I)
dan apabila ada yang tidak tersebutkan Penulis mohon maaf, dengan besar
harapan semoga skripsi yang ditulis oleh Peneliti ini dapat bermanfaat khususnya
Ismail Saju
NIM. 012018107
ABSTRAK
SAMPUL................................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACT.........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB IPENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................4
D. Kerangka teori.............................................................................................19
iv
A. Desain Penelitian.........................................................................................20
C. Waktu Penelitian.........................................................................................21
D. Analisa Data................................................................................................21
C. Pembahasan.................................................................................................27
A. Kesimpulan.................................................................................................31
B. Saran............................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antara semua umur (1.655.944 kematian) dan penyebab kematian nomor lima
di antara anak-anak di bawah 5 tahun (446) 000 kematian, 390 894-504 613).
yang lebih muda dari 5 tahun (128.515 kematian, 105 138-155 133) dan di
antara semua usia (228.047 kematian, 183 526–292 737) (Troeger et al.,
pada tahun 2017. Hal ini berarti lebih dari 1.300 anak kecil meninggal setiap
hari, atau sekitar 480.000 anak per tahun. Sebagian besar kematian akibat
diare terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 2 tahun yang tinggal di Asia
sedang dibuat. Dari tahun 2000 hingga 2017, jumlah total kematian tahunan
sebagian besar infeksi yang terjadi pada penderita diare. Penyebab yang
paling umum ditularkan lewat feses-oral melalui air, makanan, dan penularan
dari orang ke orang. Presentasi klinis diare menular sesuai dengan tiga pola:
diare berair akut; diare berdarah (disentri); dan diare persisten, yang dapat
dengan cuci tangan, mengkomsumsi makanan yang aman, akses ke air bersih,
(natrium, kalium dan bikarbonat) yang terkandung dalam tinja cair anak.
Dehidrasi terjadi bila hilangnya cairan dan elektrolit ini tidak diganti secara
jumlah cairan yang hilang. Rejimen rehidrasi dipilih sesuai dengan derajat
anak dengan mengganti cairan yang hilang melalui terapi rehidrasi oral.
Seiring dengan pemberian makan terus menerus, garam rehidrasi oral (ORS)
paling penting, terutama pada diare cair akut, di mana kematian akibat
dehidrasi dan asidosis dapat dicegah pada sebagian besar kasus(Kelly, 2019).
3
tindakan pemberian oralit pada balitanya saat mengalami diare. Hal ini
sejalan dengan yang diungkapkan oleh Arsurya, Rini, & Abdiana (2017)
tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan diare dengan kejadian diare pada
balita.
diare pada balita (p value 0,003). Penanganan awal yang dimaksud dalam hal
ini adalah pemberian oralit diare. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan
ibu tentang diare dengan perilaku ibu terhadap penanganan diare pada anak
dengan nilai p value sebesar 0,002. Pada kedua penelitian tersebut terdapat
berbeda. Adanya perbedaan ini, membuat peneliti tertarik menggali lebih jauh
oralit pada balita yang mengalami diare dalam tinjauan studi tradisional.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
diare.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi ibu dalam upaya
menjaga kesehatan balita dalam hal ini melakukan penaganan diare dan
2. Bagi puskesmas
3. Bagi pendidikan
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan pustaka dalam proses
belajar mengajar.
4. Bagi penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
yang encer atau cair per hari, atau lebih sering daripada biasanya untuk
2. Etiologi
dari orang ke orang sebagai akibat dari kebersihan yang buruk (World
3. Dampak
Organization, 2016).
berliku-liku).
6
mempromosikan mengganggu
dan kerusakan
jaringan
laboratorium tinja
Clostridium Shigella,
Kehilangan cairan
terjadi, terutama di
pasien malnutrisi
5. Penanganan
parah, lebih lama dan lebih sering terjadi, dibandingkan dengan kejadian
diare pada anak yang tidak menderita gangguan gizi. Lingkaran setan ini
8
dapat diputus dengan memberi makanan kaya gizi selama anak diare dan
ketika anak sehat. Obat antibiotik tidak boleh digunakan secara rutin.
diare” tidak boleh diberikan pada anak kecil dengan diare akut atau diare
a. ASI Eksklusif
setengah dari semua episode diare dan sepertiga dari semua infeksi
yang berkelanjutan
diare.
c. Suplementasi vitamin A
a. Imunisasi
kanak.
oleh air minum yang tidak aman dan kebersihan dan sanitasi yang
dan diare, dan air minum yang aman dan pembuangan limbah
dewasa.
7. Lintas diare
a. Berikan oralit
c. Teruskan ASI-makan
1. Pengertian
Anak bawah lima tahun atau sering disingkat sebagai anak balita
adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun ataulebih
popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun atau biasa
2. Pertumbuhan balita
dengan:
b. Bayi adalah anak mulai umur 0 sampai 11 bulan. Anak Balita adalah
7) Ajak bernyanyi
8) Latih anak tidur terpisah dari orang tua dan anak yang berbeda
jenis kelamin.
maaf
10) Figur ayah sebagai contoh bagi anak lakilaki, dan figur ibu
(Kemenkes, 2019).
3. Perkembangan balita
yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara
a. Usia 3 tahun
b. Usia 5 tahun
anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada
sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan
moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini,
b. Mata bersih dan bersinar, tidak merah, tidak bengkak, tidak gatal dan
tidak nyeri/sakit.
c. Telinga bersih dan sehat, tidak berbau, tidak keluar cairan dari
e. Rongga mulut bersih, nafas tidak bau, gusi tidak mudah berdarah,
tidak ada sariawan Gigi geligi bersih, tidak berlubang, tidak ada
f. Bibir dan lidah tampak segar, bersih, tidak pucat, tidak kering dan
tidak pecah-pecah.
g. Leher berkulit bersih, tidak bersisik, tidak ada benjolan, tidak ada
h. Tangan bersih, kuku pendek bersih, kulit bersih tidak bersisik, tidak
i. Badan bersih, kulit bersih tidak bersisik, tidak ada bercak putih, tidak
j. Kaki bersih, kuku pendek dan bersih, kulit tidak bersisik, tidak ada
tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus dan gizi anak baik.
umurnya.
c. Tampak aktif/gesit dan gembira tidak lesu, tidak murung dan tidak
pemarah.
perilaku.
berlemak.
1. Pengertian
(Hegar, 2014).
2. Manfaat oralit
tidak tersedia berikan cairan rumah tangga seperti air tajin, kuah sayur,
air matang. Oralit saat ini yang beredar di pasaran sudah oralit yang baru
dengan osmolaritas yang rendah, yang dapat mengurangi rasa mual dan
muntah. Oralit merupakan cairan yang terbaik bagi penderita diare untuk
seteguk oralit (atau berikan larutan oralit kepada orang yang mengalami
dehidrasi) setiap 5 menit sampai buang air kecil menjadi normal (adalah
normal untuk buang air kecil empat atau lima kali sehari.).
18
liter atau liter oralit sehari sampai mereka sehat. Jika muntah, terus coba
garam yang di butuhkan tubuh meskipun mual dan muntah tetap terjadi.
4. Dosis oralit
dehidrasi(Kemenkes, 2011).
19
D. Kerangka teori
Balita Hygiene Pengetahuan Kebersihan makanan dan Risiko diare pada balita
makanan dan ibu baik ibu terjaga Rendah
ibu
Balita sehat
Skema 2. 1 : kerangka teori hubungan pengetahuan ibu dengan tindakan pemberian oralit pada balita yang mengalami diare
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
analisis terhadap hasil penelitian, artikel, buku maupun hasil konfrensi suatu
topik.
jelas tentang apa yang dilakukan untuk mengidentifikasi studi, dan bagaimana
temuan dari tinjauan tersebut terletak pada bukti yang relevan (Chris Cooper,
2018).
mengalami diare.
mengumpulkan artikel yang terkait dengan tema penelitian yang akan diteliti.
1. Diare
2. Ibu
3. Balita
4. Oralit
peneliti menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi yang akan digunakan dalam
C. Waktu Penelitian
Agustus 2020.
D. Analisa Data
P = Patient/Populasi/Sampel
I = Implementasi/intervensi/exposure
O = Outcomes/hasil
BAB IV
scholar yang dapat diakses secara gratis menggunakan kata kunci yang akan
dengan jumlah kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang akhirnya diperoleh
Novrita Triyulvi
dan Sanawiyah
Bambang
Sidharta
4 Hubungan Penelitian ini Populasi adalah orang tua - - hasil penelitian ini
Pengetahuan merupakan yang memiliki balita dianalasis menggunakan
Dan Komunikasi penelitian yang pernah terdiagnosa uji chi-square yang
Dengan kuantitatif diare yang terdata di menunjukkan bahwa ada
Kepatuhan menggunakan Puskesmas Danau hubungan antara
Penggunaan desain cross Panggang yaitu sebanyak pengetahuan (p value=
Oralit Dan Zinc sectional. 983 orang. Sampel yang 0,0001) dan komunikasi
Saat Diare Di diteliti berjumlah 87 (p value=0,018).
Daerah responden diambil Kesimpulan dari
Pinggiran menggunakan purposive penelitan ini adalah ada
Sungai sampling hubungan antara
pengetahuan dan
komunikasi dengan
Nita Pujianti kepatuhan penggunaan
oralit dan zinc oleh orang
tua saat balitanya diare di
daerah pinggiran sungai.
27
C. Pembahasan
diare
mengenai nama obat, cara penggunaan oralit dan zinc, dan waktu
diderita oleh balita. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Pujiani
pada jumlah yang dilakukan oleh keluarga pasien diare yang sebagian
besar keluarga kurang mengetahui apa itu diare, penyebab diare serta
penyakit diare.
28
pengetahuan ibu tentang pemberian oralit rendah. Hal ini karena ibu tidak
dan faktor usia ibu yang masih muda. Dalam hasil penelitian yang
proporsinya lebih tinggi terjadi pada ibu yang berusia < 20 tahun
dan > 35 tahun (78,4%), dibanding pada ibu yang memiliki balita
bahwa perilaku tentang penggunaan oralit dan zink sebagian besar adalah
Lestari,2019).
29
dalam melakukan pemberian oralit pada anak masuk dalam kategori baik.
bahwa dari hasil uji chi-square, diketahui bahwa kepatuhan yang rendah
oralit dan zinc pada diare daerah pinggiran. Dalam penelitian tersebut
pengetahuan yang juga kurang, hal ini dikarenakan oleh responden yang
jika ada gejala diare, sehingga jika sudah parah maka mereka mengantar
ibu yang baik dapat memberikan dampak pada perilaku dan kepatuhan
dirumah. Dalam hal ini seorang ibu yang memiliki balita harus memiliki
tidak dapat melakukan analisa menggunakan data primer langsung dari ibu
merawat anak.
31
BAB V
A. Kesimpulan
melakukan pemberian oralit pada anak masuk dalam kategori baik. Hal
B. Saran
2. Bagi puskesmas
3. Bagi pendidikan
4. Bagi penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, B. S. (2010). Menu Sehat Alami Untuk Balita & batita. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
ICHRC. (2016). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit. Dipetik
3 28, 2020, dari Hospital Care for Children: http://www.ichrc.org/buku-
saku-pelayanan-kesehatan-anak-di-rumah-sakit
Illahi, R. K. (2016). Tingkat Pendidikan Ibu dan Penggunaan Oralit dan Zinc pada
Penanganan Pertama Kasus Diare Anak Usia 1-5 Tahun: Sebuah Studi di
Puskesmas Janti Malang. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 2(1), 1-6.
WHO. (2017, 5 2). Diarrhoeal disease. Dipetik 3 28, 2020, dari WHO:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease
RIWAYAT HIDUP
36
A. IdentitasMahasiswa
1. Nama : Ismail Saju
2. JenisKelamin : Laki-Laki
3. Tempat / TanggalLahir : Lamasi Pantai, 7 September 1978
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl.Bitti Balandai Kota Palopo
B. IdentitasKeluaarga
1. Nama Ayah : Sadju
2. NamaIbu : Umrah
C. RiwayatPendidikan
1. Madrasah Ibtidaiyah No.30 Lamasi Pantai,Kabupaten Luwu Tahun 1991
2. SMPN Kalaena Kiri II Mangkutana,Kabupaten Luwu Tahun 1994
3. SMAN 1 Palopo,Tahun 1997
4. Akademi Keperawatan Yapkesbi Cirebon,Jawa Barat,Tahun 2004
5. PadaTahun 2020 Penulis menyelesaikan pendidikan Program Studi S1
Keperawatan di Stikes Kurnia Jaya Persada Palopo.