Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH AL- ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN

TIPU DAYA ISLAM UNTUK MENYESATKAN MANUSIA

DOSEN PENGAMPU :
H. Abdul Hamid Muhanan, L.C
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. NESTI NUR ASIKHIN
2. NUR MUHTARININ IFTIDAYATI
3. NADIA AYU SALSABILA
4. NAILY LUTFIATI
5. FITRIA ASMORO SARI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana makalah ini
membahas tentang “CARA SETAN MENYESATKAN MANUSIA”
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritikdan saran daribanyakpihaksangat kami harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan
mampu menambah wawasan bagi semua semua orang.

Lamongan, 8 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah..................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................5
2.1 Pengertian Setan Dan Cara Setan Menyesatkan Manusia ..............6
2.2 Cara Agar Tidak Tergoda Setan .......................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................10
3.1 Kesimpulan.............................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata “setan” diambil dari akar kata “syathana”, dan “syâthin” mempunyai makna “yang
buruk”. Dan “syaithân” adalah suatu wujud pembangkang dan penentang, baik dari golongan
manusia, jin, atau makhluk-makhluk yang lain. “Syaithân” juga mempunyai makna lain, yaitu
ruh jahat yang jauh dari hak dan kebenaran. Pada hakikatnya, semua arti ini kembali kepada
satu arti yang sama.
Harus kita camkan bahwa setan adalah sebuah nama umum (genus), sementara Dengan kata
lain, “setan” dapat diatributkan kepada setiap wujud yang berbahaya, menyesatkan,
pembangkang, arogan, dan penentang, baik dalam bentuk manusia maupun selain manusia.
Dari penggunaan kata “syaithân” di dalam Al-Qur’an dapat dipahami bahwa setan adalah
sebuah wujud pengganggu dan berbahaya, wujud yang telah terusir dari jalan yang benar dan
senantiasa sibuk mengganggu yang lainnya, wujud yang selalu memunculkan perpecahan dan
kerusakan. Kita membaca dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara Kamu ....” (QS. Al-Ma’idah [5]: 91)

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas yaitu :
1. Bagaimana agar tidak terpengaruh oleh godaan syeitan ?
2. Mengapa syeitan tidak pernah berhenti menggoda manusia untuk melakukan hal-hal yang
dilarang oleh Allah swt ?

C. Tujuan perumusan masalah


Tujuan dari rumusan masalah tersebut yaitu agar kita dapat mengetahui siapa itu syeitan, apa
alas an diciptakannya, dan bagaimana cara agar kita tidak berpengaruh pada godaan syeitan.

iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian setan dan cara setan menyesatkan manusia
Setan merupakan sifat yang menggambarkan keadaan makhluk yang jahat,
membangkang, tidak taat, suka maksiat, suka melawan aturan , dan durhaka baik itu makhluk
dari kalangan jin, maupun manusia. Ia akan selalu menggiring manusia untuk bermaksiat
kepada Allah dan menemani mereka di neraka. Ia adalah musuhyang benar-benar nyata yang
mesti diperangi.
Syaitan menurut Al-Quran Al-Kariem adalah makhluq yang kerjanya mengajak kepada
perbuatan jahat dan keji serta berbohong.
1. Mengajak Kepada Perbuatan Keji
syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap
Allah apa yang tidak kamu ketahui.(QS. Al-Baqarah : 169 )
2. Syetan Adalah Musuh Manusia
Dan Allah SWT telah menegaskan bahwa syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
manusia. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu. (QS.Al-Baqarah : 208 )
3. Memberi Janji Dan Angan-angan Kosong
Syaitan itu kerjanya memberi janji dan angan-angan kosong kepada manusia. Syaitan
itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada
mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
(QS.An-Nisa : 120 )
4. Syaitan Bisa Berujud Manusia
Namun Syaitan itu tidak terbatas pada jenis makhluk halus / jin saja, melainkan
manusia pun bisa dikategorikan sebagai syaitan. Dan Al-Quran Al-Kariem pun juga
menyebut-nyebut tentang manusia yang menjadi syaitan itu.
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan
manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-
perkataan yang indah-indah untuk menipu . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka
tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
(QS.Al-Anam : 112)
Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan manusia. Raja manusia. Sembahan
manusia. Dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada
manusia, dari jin dan manusia. (QS.An-Naas : 1-6 ) dengan kata sederhananya setan itu
adalah sifat, bisa dan berwujud manusia.

iv
B. Cara Agar Tidak Tergoda Setan
Allah SWT memberi ujian dan menguji masing-masing hamba-Nya. Bentuk ujian
yang berbeda dengan lainnya. Ada yang berhak cobaan yang terdiri dari harta, jabatan,
dan penghargaan. Ada yang diberi percobaan berat, sedang, dan ringan. Semua cobaan itu
tujuaannya adalah untuk meningkatkan kualitas manusia di hadapan Tuhannya. Semakin
sabar dan kuat dalam menghadapi cobaan, maka kualitas imannya akan semakin tinggi.
Salah satu cobaan yang diberikan Allah adalah godaan setan. Manusia diharuskan
untuk tetap kuat dalam menghadapi godaan setan dan selalu mengingat Allah, karena jika
sudah berhasil godaan setan, manusia akan semakin jauh dari Allah SWT. Karena itu,
Imam al-Ghazali dalam Minhajul Thalibin menjelaskan beberapa cara agar tidak tertipu
dan terjerumus dalam ajakan setan.
Ada dua cara yang ditolak para ulama agar tidak terjerumus dalam rayuan setan.
Cara kedua sebagai berikut:
1. mohon kepada Allah SWT, bukan untuk yang lain. Sebab, setan itu ibarat anjing
yang diciptakan Allah untuk mengusik dan mengusir orang yang lewat di
hadapannya dengan paksa. Jika kita sibuk menunggu dan mengusir, niscaya kita
akan membiarkan capek dan susah, juga waktu akan hilang dengan sia-sia. Karena
itu, dengan mengembalikan kepada Tuhan Yang Menciptakan setan atau anjing ini
agar menjauh dari kita adalah solusi terbaik.
2. bersungguh-sungguh dan terus-menerus melupakannya dengan menjauh, menolak,
dan memenangkan keinginannya.
Menurut Imam al-Ghazali, jalan tengah yang paling tepat di antara dua jalan di
atas adalah lebih dahulu, kita memohon perlindungan kepada Allah SWT dari
kejelakan-kejelakan dan godaan-godaan setan, Allah SWT meminta kita, sebab Dia-
lah Yang Mencegah menemukan kejelekan dan godaannya.
Kemudian, jika kita percaya bahwa setan akan mengalahkan kita, niscaya akan
tahu apa yang dimaksud dengan ciptaan yang berasal Allah agar Dia melihat lebih
lanjut mana keseriusan kita untuk menjalankan perintah-Nya. Tujuannya adalah agar
Allah melihat sejauh mana kesabaran kita dalam ujian yang diberikan Allah SWT.

v
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kata “setan” diambil dari akar kata “syathana”, dan “syâthin” mempunyai makna “yang
buruk”. Dan “syaithân” adalah suatu wujud pembangkang dan penentang, baik dari golongan
manusia, jin, atau makhluk-makhluk yang lain.

B. SARAN
Saran kami sebagai penyusun makalah ini yaitu perbanyaklah mengingat Allah swt
dengan berdzikirdisetiap waktu, karena sesungguhnya setan itu sangat membenci orang
yang senantiasa mengingat Allah swt

vi
DAFTAR PUSTAKA

https://konsultasisyariah.com/18870-cara-melawan-bisikan-setan-dalam-hati.html

https://m.hidayatullah.com/spesial/hidcompedia/read/2015/06/14/72095/setan.html

https://islam.nu.or.id/post/read/50168/5-langkah-gagalkan-godaan-setan

vii

Anda mungkin juga menyukai