Kata Pengantar..................................................................................
Daftar Isi............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..........................................................................
2. Rumusan Masalah....................................................................
3. Tujuan......................................................................................
4. Manfaat....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Syaitan menurut bahasa berasal dari ‘syathana’ dengan arti ‘menjauh’. Iblis
telah hidup berabad-abad lamanya. Mereka sudah punya berbagai cara untuk
menjatuhkan manusia sesuai dengan karakteristiknya. Namun, sebagai seorang yang
beriman, kita juga harus tahu bagaimana cara mengalahkan syaitan. Menjaga
makanan halal yang masuk ke dalam tubuh dan perbanyak puasa, adalah cara
mempersempit agar syaitan tidak leluasa masuk ke dalam diri kita melalui pembuluh
darah- yang begitu halus. Strategi yang utama yang harus kita prioritaskan terlebih
dahulu adalah menyelamatkan sholat kita. Karena sholat lah menjadi tolak ukur
apakah seseorang dikatakan termasuk golongan orang beriman, munafik atau kafir.
Sholat yang benar, tepat waktu, khusyuk dan berdampak kepada perilaku diri, bukan
hal yang mudah.
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa makhluk Allah yang paling lihai
menjerumuskan manusia adalah setan. Secara terang-terangan Allah telah
memperingatkan manusia bahwa mereka hidup di dunia mempunyai musuh. Musuh
yang nyata yang akan menjerumuskan ke dalam neraka yang menyala-nyala.Tentu
bagi orang beriman hal ini adalah peringatan yang harus diberi perhatian penuh.
Sebab, ibarat sebuah peperangan maka harus selalu waspada dan hati-hati jika ada
serangan dari musuh.
2. Rumusan Masalah
a. Apakah syaitan itu?
b. Bagaimana strategi manusia untuk mengalahkan syaitan?
c. Apa saja tingkatan manusia dalam menghadapi tipu daya syaitan?
d. Apa saja tahapan yang dilakukan setan dalam menyesatkan manusia?
3. Tujuan
4. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI MANUSIA DALAM MENGHADAPI TIPU DAYA
SETAN
1. Pengertian Syaitan
Iblis telah hidup berabad-abad lamanya. Demikian juga anak buah iblis,
seperti syaitan yang dapat hidup beratus-ratus tahun. Tentu saja mereka telah punya
pengalaman bagaimana membuat tipu daya untuk memperdaya setiap anak cucu
Adam. Ibarat sebuah kampus, semua dosen di perguruan tinggi syaitan pasti sudah
pada jadi profesor, karena rajinnya mereka membuat penelitian cara menggoda
manusia dan mempublikasikannya di antara sesama. Pasti textbook dan manual book
bahkan sampai white book, cara menggoda manusia sudah begitu banyak.
Mereka sudah punya berbagai cara untuk menjatuhkan manusia sesuai dengan
karakteristiknya. Kalau manusia yang kafir, ingkar kepada kehadiran dan kekuasaan
Allah, mereka akan menghemat energi untuk tidak terlalu aktif menyesatkan, karena
pada dasarnya sudah tersesat. Atau bisa juga mereka yang sesat, diberikan ToT
(Training o Trainer) agar kelak bisa menjadi orang sesat yang menyesatkan.
Seorang yang rakus harta, akan digoda untuk terus serakah melihat harta-
benda sebagai tujuan hidup dan sampai pada akhirnya mengambil hak orang lain
dengan cara yang tidak halal. Seseorang yang tidak tergoda oleh harta, maka dia akan
digoda oleh syahwatnya kepada wanita atau lawan jenisnya, bahkan sesama jenisnya.
Bisa juga melalui jalan lain seperti perbuatan riba, minum-minuman khamar
(termasuk juga narkoba) dan berbagai perbuatan maksiat yang bertingkat, mulai dari
ringan sampai yang paling berat.
Namun, sebagai seorang yang beriman, kita juga harus tahu bagaimana cara
mengalahkan syaitan. Menjaga makanan halal yang masuk ke dalam tubuh dan
perbanyak puasa, adalah cara mempersempit agar syaitan tidak leluasa masuk ke
dalam diri kita melalui pembuluh darah- yang begitu halus. Strategi yang utama yang
harus kita prioritaskan terlebih dahulu adalah menyelamatkan sholat kita. Karena
sholat lah menjadi tolak ukur apakah seseorang dikatakan termasuk golongan orang
beriman, munafik atau kafir. Sholat yang benar, tepat waktu, khusyuk dan berdampak
kepada perilaku diri, bukan hal yang mudah.
Pertama, yakini dan pahami syaitan adalah musuh abadi yang akan selalu dan
selalu berusaha menganggu dan menggelincirkan kita untuk mengikuti jalan sesat
mereka. Allah sendiri sudah mengingatkan dalam Al-Quran lebih dari 9 kali di
berbagai ayat, bahwa syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Iblis dan
syaitan bukanlah makluk fiksi yang dikarang untuk menutup kelemahan manusia
dalam mengendalikan diri. Bila kita beriman kepada Allah, Rasul dan kitabNya, maka
kita juga harus yakin adakan keberadaan Iblis dan syaitan dan bahaya yang mereka
sebarkan untuk menyesatkan kita.
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu
tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
kamu" (QS. Ya-Sin 36 : 60)
Kedua, ketahui strategi dan tipu daya syaitan, serta bagaimana cara mereka
menggoda dan menjerusmuskan kita. Kenali apakah suara atau pikiran itu dari diri
kita sendiri atau dari bisikan syaitan. Bisikan syaitan ini sangat halus. Bahkan seolah-
olah itu adalah pikiran kita sendiri. Berikut modus syaitan dalam menggoda orang
yang akan dan sedang sholat:
e) Merusak Amalan.
Cara syaitan yang paling berbahaya adalah merusak amalan seseorang. Bila
seseorang tidak tergoda untuk was-was, tidak tergoda untuk sholat kilat dan bisa
khusyuk dalam sholatnya, maka godaan yang menghanguskan amalan adalah dengan
memunculkan sikap riya' dan ujub. Riya' artinya ingin diperhatikan dan dipuji oleh
sesama manusia. Sedangkan ujub adalah perasaan sombong dan merasa dirinya hebat.
Seorang imam sholat, sangat mungkin digoda dengan kedua sifat penyakit hati ini.
Saat membaca bacaan sholat dengan keras, syaitan membisiki kalau suara dan
bacaannya bagus. Saat si imam mengiyakan dan bangga dengan bacaannya, maka
bersiap-siaplah syaitan memenangkan pertarungannya. Sampai saat salam, syaitan
akan menggoda untuk menghanguskan amalan kita. Coba perhatikan, sgodaan syaitan
saat sholat fardhu, jauh lebih berat dan gencar daripada sholat sunnah rawatib.
Sebelumnya saya sudah sebutkan, kalau syaitan musuh yang nyata kita ini
sudah pengalaman beribu-ribu tahun, bahkan abad, untuk menyesatkan manusia.
Gelar mereka semua sudah profesor doktor. Tentu saja sudah mahir dengan segala
cara untuk menggoda dengan berbagai tipu dayanya. Kalau tidak karena rahmat dan
hidayah Allah SWT, tentu saja kita tidak akan selamat dari mereka. Sehingga satu-
satunya cara untuk selamat dari godaan syaitan addalah dengan berlindung kepada
Allah SWT.
Allah dan Rasulnya telah memberikan tuntunan agar kita bisa selamat dari
iblis dari godaan syaitan. Mulai dari bacaan ta'awudz, "Audzubillah himinas syaiton
nirojim" yang artinya, aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang
terkutuk. Dzikir yang baik dibaca pada pagi dan petang dengan membaca surat Al
Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Ayat pertama pada surat An-Naas berisi, "Katakanlah:
"Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia." Demikian
juga dengan surat pertama pada Al-Falaq, "Katakanlah: "Aku memohon perlindungan
kepada Tuhan Yang Menguasai subuh."
ث بواَللبخببآَئث ث
ث ك ثمبن اَللبخبب ث
باَللهبمم اَثننلى اَببعلوبذبث ب
بيِاَ أبيَيِبهاَ اَلمثذيِبن آبمبنواَ اَلدبخبلواَ ثفيِ اَلسسللثم بكاَفمةة بولَ تبتمبثبعواَ بخطببواَ ث
ت اَلمشليِ ب
طاَثن إثنمهب لببكلم بعبدوو بمثبيِنن
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa makhluk Allah yang paling lihai
menjerumuskan manusia adalah setan. Secara terang-terangan Allah telah
memperingatkan manusia bahwa mereka hidup di dunia mempunyai musuh. Musuh
yang nyata yang akan menjerumuskan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Tentu bagi orang beriman hal ini adalah peringatan yang harus diberi perhatian
penuh. Sebab, ibarat sebuah peperangan maka harus selalu waspada dan hati-hati jika
ada serangan dari musuh. Begitu pula kehidupan ini, kita sebagai khalifah di bumi
harus senantiasa hati-hati melangkah agar tidak terjerumus godaan setan yang
terkutuk.
Dalam menghadapi godaan setan ini, manusia dibagi menjadi tiga tingkatan
atau tiga golongan.
اب ثبمم اَلستببقاَبمواَ تبتبنبمزبل بعلبليِثهبم اَللبملَئثبكةب بألَ تببخاَفبواَ بولَ تبلحبزبنواَ بوأبلبثشبرواَ ثباَللبجنمثة اَلمثتيِ بكلنتبلم بتوبعبدوبن
إثمن اَلمثذيِبن بقاَلبواَ بريَببناَ م
Kedua, Golongan manusia yang diperbudak oleh setan dan dikuasai olehnya.
Ia menyerahkan diri kepada hawa nafsunya sehingga setan memegang kendali dan
menggiringnya ke jurang kebinasaan. Manusia yang masuk dalam golongan ini adalah
manusia yang dirinya tidak ada lagi yang bisa dibanggakan atau berguna.
Sebagaimana sabda Rasulullah:
Ini adalah tingkatan yang paling buruk di antara yang lain. Semula dia
mendapatkan pengarahan dan inspirasi dari setan untuk berbuat kerusakan. Lama
kelamaan justru ialah yang menjadi inspirator bagi setan karena sudah menjadi pakar
kerusakan.
Pasukan-pasukan yang dipakai oleh setan dari golongan manusia atau setan
dari golongan jin ini adalah tipu muslihat, tipu daya, angan-angan kosong,
kebohongan, menunda-nunda amal, panjang angan-angan, mengutamakan kehidupan
dunia atas kehidupan akhirat, dan sebagainya.
Yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan memalingkan manusia dari jalan
Allah, serta menghendaki agar jalan tersebut menjadi bengkok supaya manusia
berpaling darinya.
Orang munafik yang bermuka dua. Termasuk di antara golongan ini adalah
pelawak yang suka bersendau gurau dan melucu yang mengakhiri hidupnya dengan
lawakan, senda gurau dan mainan.
Ketiga, Mereka yang berperang dengan setan dan di antara mereka silih
berganti dalam mendapatkan kemenangan. Terkadang mereka dapat mengalahkan
setan, terkadang pula mereka dikuasai setan hingga akhirnya menjadi budak hawa
nafsu.
Yang berhasil menyesatkan manusia dalam hal ini, dialah yang nanti
akan menjadi pengganti iblis.
إيِاَكم ومحقراَت اَلذنوب كقوم نزلواَ فيِ بطن واَد فجاَء ذاَ بعود وجاَء ذاَ بعود حتى اَنضجواَ خققبزتهم وإن محقققراَت
اَلذنوب متى يِؤخذ بهاَ صاَحبهاَ تهلكه
Maksud hadits, jika dosa kecil terus menumpuk dan tidak terhapus,
maka itu akan membinasakan. Di sini tidak disebutkan dosa besar karena
jarang terjadi di masa silam dan dosa besar memang benar-benar dijaga agar
tidak terjerumus di dalamnya. Demikian dijelaskan oleh Al-Munawi.
6) Langkah keenam: Disibukkan dalam amalan yang kurang afdhal, padahal ada
amalan yang lebih afdhal
Setan akan menggoda manusia supaya ia luput dari pahala amalan
yang lebih utama dan ia terus tersibukkan dengan yang kurang afdhal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Syaitan menurut bahasa berasal dari ‘syathana’ dengan arti ‘menjauh’. Dinamakan
setan karena jauhnya dia dari kebenaran. Ada pula yang mengatakan bahwa syaithan dari kata
‘syâtha’ yang berarti terbakar atau batal. Sebagai seorang yang beriman, kita juga harus tahu
bagaimana cara mengalahkan syaitan. Berikut 3 strategi mengalahkan syaitan dalam sholat
kita:
Yakini dan Pahami Syaitan adalah Musuh Abadi
Ketahui Strategi dan Tipu Daya Syaitan
Ketahui Cara Berlindung dari Godaan Syaitan
Dalam menghadapi godaan setan ini, manusia dibagi menjadi tiga tingkatan atau tiga
golongan.
Pertama, golongan manusia yang kuat imannya, yang mampu menjatuhkan setan.
Kedua, Golongan manusia yang diperbudak oleh setan dan dikuasai olehnya.
Ketiga, Mereka yang berperang dengan setan dan di antara mereka silih berganti
dalam mendapatkan kemenangan.
Tahapan Setan Menyesatkan Manusia
Langkah pertama: Diajak pada kekafiran, kesyirikan, serta memusuhi Allah dan
Rasul-Nya
Langkah kedua: Diajak pada perbuatan bid’ah
Langkah ketiga: Diajak pada dosa besar (al-kabair)
Langkah keempat: Diajak dalam dosa kecil (ash-shaghair)
Langkah kelima: Disibukkan dengan perkara mubah (yang sifatnya boleh, tidak ada
pahala dan tidak ada sanksi di dalamnya)
Langkah keenam: Disibukkan dalam amalan yang kurang afdhal, padahal ada amalan
yang lebih afdhal
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ashim, Dhani El. 2017. Tingkatan Manusia Dalam Menghadapi Tipu Daya Setan. Artikel.
https://www.kiblat.net/2017/04/22/tingkatan-manusia-dalam-menghadapi-tipu-
daya-setan/2/ Diakses 3 Desember 2018.