Anda di halaman 1dari 13

Daftar Isi

Kata Pengantar..................................................................................

Daftar Isi............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang..........................................................................
2. Rumusan Masalah....................................................................
3. Tujuan......................................................................................
4. Manfaat....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Ziarah Kubur...........................................................


2. Hukum Ziarah Kubur................................................................
3. Adab Ketika Berziarah Kubur...................................................
4. Hal-Hal yang Dilarang dalam Ziarah Kubur…………………

BAB III PENUTUP

Kesimpulan dan Saran..................................................................


Daftar Pustaka...........................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Syaitan menurut bahasa berasal dari ‘syathana’ dengan arti ‘menjauh’. Iblis
telah hidup berabad-abad lamanya. Mereka sudah punya berbagai cara untuk
menjatuhkan manusia sesuai dengan karakteristiknya. Namun, sebagai seorang yang
beriman, kita juga harus tahu bagaimana cara mengalahkan syaitan. Menjaga
makanan halal yang masuk ke dalam tubuh dan perbanyak puasa, adalah cara
mempersempit agar syaitan tidak leluasa masuk ke dalam diri kita melalui pembuluh
darah- yang begitu halus. Strategi yang utama yang harus kita prioritaskan terlebih
dahulu adalah menyelamatkan sholat kita. Karena sholat lah menjadi tolak ukur
apakah seseorang dikatakan termasuk golongan orang beriman, munafik atau kafir.
Sholat yang benar, tepat waktu, khusyuk dan berdampak kepada perilaku diri, bukan
hal yang mudah.

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa makhluk Allah yang paling lihai
menjerumuskan manusia adalah setan. Secara terang-terangan Allah telah
memperingatkan manusia bahwa mereka hidup di dunia mempunyai musuh. Musuh
yang nyata yang akan menjerumuskan ke dalam neraka yang menyala-nyala.Tentu
bagi orang beriman hal ini adalah peringatan yang harus diberi perhatian penuh.
Sebab, ibarat sebuah peperangan maka harus selalu waspada dan hati-hati jika ada
serangan dari musuh.

Tahapan setan menyesatkan manusia yaitu diajak pada kekafiran, kesyirikan,


serta memusuhi Allah dan Rasul-Nya, ditempuh oleh setan, barulah ketika itu ia
beristirahat dari rasa capeknya. Setan akan terus menggoda manusia agar bisa
terjerumus dalam dosa pertama ini. Jika telah berhasil, pasukan dan bala tentara iblis
akan diangkat posisinya menjadi pengganti iblis.

2. Rumusan Masalah
a. Apakah syaitan itu?
b. Bagaimana strategi manusia untuk mengalahkan syaitan?
c. Apa saja tingkatan manusia dalam menghadapi tipu daya syaitan?
d. Apa saja tahapan yang dilakukan setan dalam menyesatkan manusia?

3. Tujuan
4. Manfaat

BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI MANUSIA DALAM MENGHADAPI TIPU DAYA
SETAN

1. Pengertian Syaitan

Syaitan menurut bahasa berasal dari ‘syathana’ dengan arti ‘menjauh’.


Dinamakan setan karena jauhnya dia dari kebenaran. Ada pula yang mengatakan
bahwa syaithan dari kata ‘syâtha’ yang berarti terbakar atau batal.

2. Strategi Mengalahkan Syaitan

Iblis telah hidup berabad-abad lamanya. Demikian juga anak buah iblis,
seperti syaitan yang dapat hidup beratus-ratus tahun. Tentu saja mereka telah punya
pengalaman bagaimana membuat tipu daya untuk memperdaya setiap anak cucu
Adam. Ibarat sebuah kampus, semua dosen di perguruan tinggi syaitan pasti sudah
pada jadi profesor, karena rajinnya mereka membuat penelitian cara menggoda
manusia dan mempublikasikannya di antara sesama. Pasti textbook dan manual book
bahkan sampai white book, cara menggoda manusia sudah begitu banyak.

Mereka sudah punya berbagai cara untuk menjatuhkan manusia sesuai dengan
karakteristiknya. Kalau manusia yang kafir, ingkar kepada kehadiran dan kekuasaan
Allah, mereka akan menghemat energi untuk tidak terlalu aktif menyesatkan, karena
pada dasarnya sudah tersesat. Atau bisa juga mereka yang sesat, diberikan ToT
(Training o Trainer) agar kelak bisa menjadi orang sesat yang menyesatkan.

Seorang yang rakus harta, akan digoda untuk terus serakah melihat harta-
benda sebagai tujuan hidup dan sampai pada akhirnya mengambil hak orang lain
dengan cara yang tidak halal. Seseorang yang tidak tergoda oleh harta, maka dia akan
digoda oleh syahwatnya kepada wanita atau lawan jenisnya, bahkan sesama jenisnya.
Bisa juga melalui jalan lain seperti perbuatan riba, minum-minuman khamar
(termasuk juga narkoba) dan berbagai perbuatan maksiat yang bertingkat, mulai dari
ringan sampai yang paling berat.

Namun, sebagai seorang yang beriman, kita juga harus tahu bagaimana cara
mengalahkan syaitan. Menjaga makanan halal yang masuk ke dalam tubuh dan
perbanyak puasa, adalah cara mempersempit agar syaitan tidak leluasa masuk ke
dalam diri kita melalui pembuluh darah- yang begitu halus. Strategi yang utama yang
harus kita prioritaskan terlebih dahulu adalah menyelamatkan sholat kita. Karena
sholat lah menjadi tolak ukur apakah seseorang dikatakan termasuk golongan orang
beriman, munafik atau kafir. Sholat yang benar, tepat waktu, khusyuk dan berdampak
kepada perilaku diri, bukan hal yang mudah.

Berikut 3 strategi mengalahkan syaitan dalam sholat kita:


1) Yakini dan Pahami Syaitan adalah Musuh Abadi
2) Ketahui Strategi dan Tipu Daya Syaitan
3) Ketahui Cara Berlindung dari Godaan Syaitan

Ketiga strategi tersebut insyaAllah akan menjadi pengetahuan bagaimana


memenangkan pertempuran setiap harinya melawan syaitan.

Pertama, yakini dan pahami syaitan adalah musuh abadi yang akan selalu dan
selalu berusaha menganggu dan menggelincirkan kita untuk mengikuti jalan sesat
mereka. Allah sendiri sudah mengingatkan dalam Al-Quran lebih dari 9 kali di
berbagai ayat, bahwa syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Iblis dan
syaitan bukanlah makluk fiksi yang dikarang untuk menutup kelemahan manusia
dalam mengendalikan diri. Bila kita beriman kepada Allah, Rasul dan kitabNya, maka
kita juga harus yakin adakan keberadaan Iblis dan syaitan dan bahaya yang mereka
sebarkan untuk menyesatkan kita.

“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu
tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
kamu" (QS. Ya-Sin 36 : 60)

Kedua, ketahui strategi dan tipu daya syaitan, serta bagaimana cara mereka
menggoda dan menjerusmuskan kita. Kenali apakah suara atau pikiran itu dari diri
kita sendiri atau dari bisikan syaitan. Bisikan syaitan ini sangat halus. Bahkan seolah-
olah itu adalah pikiran kita sendiri. Berikut modus syaitan dalam menggoda orang
yang akan dan sedang sholat:

a) Menunda-nunda waktu untuk sholat.


Sholat di awal waktu dan sholat berjemaah merupakan keutamaan yang
dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Sholat di awal waktu menunjukkan
seberapa seorang mukmin begitu mementingkan panggilan adzan untuk menghadap
Allah. Namun syaitan tidak akan begitu saja membiarkan hal ini mudah. Ada saja cara
syaitan agar kita menunda waktu sholat. Mulai dari sibuk dengan urusan pekerjaan,
timbulnya rasa malas, perasaan mengantuk saat akan sholat, hingga terlalu asyik
dengan hal yang melalaikan seperti bermain game, mendengarkan musik atau berolah
raga.

b) Membuat pikiran was-was.


Perasaan was-was adalah salah satu cara syaitan untuk menggoda manusia.
Dimulai saat buang air kecil menjelang sholat. Ada perasaan kencing yang tidak
tuntas dan merasa pakaian kita najis. Saat ber-wudhu, kita lupa bagian mana yang
dibasuh. Saat memulai sholat dengan bertakbir, syaitan menimbulkan perasaan was-
was dengan niat sholat kita untuk sholat dhuhur atau sholat ashar, misalnya.
Berikutnya kita dibuat was-was dan lupa dengan bilangan rokaat. Perasaan was-was
akan buang angin kecil di tengah-tengah sholat juga menjadi cara syaitan untuk kita
membatalkan sholat. Saat ini terjadi, teruskan sholat sesuai sabda Rasullah dalam
hadist.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Yazid al-Anshari ra. Ia bertanya kepada
Rasulullah saw. tentang seseorang yang merasa dirinya telah buang angin ketika
sedang shalat. Rasulullah saw. menjawab, “Ia tidak perlu membatalkan shalatnya
kecuali apabila ia mendengar suara (buang angin) atau bau (buang angin) tercium
olehnya.” (HR Bukhari)

c) Membuat sholat tergesa-gesa.


Awal ramadhan kemarin, saya sempat melihat di televisi, sebuah Pondok
Pesantren yang sholat tarawih 20 rakaat + witir, hanya dalam 7 menit. Menurut
pengasuhnya, itu adalah tradisi sholat tarawih yang telah ada sejak jaman kakeknya.
Pahami bahwa ajaran agama itu tidak didasarkan atas tradisi kakek dan nenek
moyang. Semua amalan ibadah kita, tata caranya harus berlandaskan Al-Quran dan
As-Sunnah. Sholat dengan tergesa-gesa, apakah karena ada keperluan atau biasanya
kita bilang "sudah hapal", sehingga sholatnya tidak memperhatikan tuma'ninah
(berdiam diri sejenak) dalam setiap gerakannya. Rasulullah menyebut orang yang
sholat dengan tergesa-gesa sebagai pencuri yang paling buruk.
Diriwayatkan dari AbuQatadah, “Sejelek-jelek orang yang mencuri adalah
orang yang mencuri dalam shalatnya”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah,
bagaimana ia mencuri dalam shalatnya?” Beliau menjawab, “Ia tidak
menyempurnakan rukuk dan sujudnya.” Atau beliau bersabda, “Ia tidak meluruskan
punggungnya ketika rukuk dan sujud.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, ath-Thabrani dan
al-Hakim)
Bahkan Allah juga mengutuk orang-orang yang sholat, namun lalai dalam
sholatnya. Orang yang sholat dengan tergesa-gesa, pasti adalah orang yang lalai
karena tidak ada perasaan ikhlas dan merendahkan diri saat sholat. Ikhlas untuk
meluangkan waktu khusus untuk Allah dan merendahkan diri dengan menghayati
setiap bacaan sholatnya.
“Maka celakalah orang-orang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari
shalatnya” (Al-Maun 4:5)

d) Mengingat Hal yang terlupakan.


Salah satu cara yang syaitan lakukan untuk menggoda sholat seseorang adalah
dengan membisikkan hal yang tadinya kita lupa dan kembali mengingatnya. Ingat
kompor belum dimatikan, ingat kenangan masa lalu, ingat barang yang kita lupa
menaruhnya, bahkan terkadang muncul ide-ide kreatif untuk kita pikirkan saat sholat,
yang semua itu adalah cara syaitan agar kita lalai dalam sholat.

e) Merusak Amalan.
Cara syaitan yang paling berbahaya adalah merusak amalan seseorang. Bila
seseorang tidak tergoda untuk was-was, tidak tergoda untuk sholat kilat dan bisa
khusyuk dalam sholatnya, maka godaan yang menghanguskan amalan adalah dengan
memunculkan sikap riya' dan ujub. Riya' artinya ingin diperhatikan dan dipuji oleh
sesama manusia. Sedangkan ujub adalah perasaan sombong dan merasa dirinya hebat.
Seorang imam sholat, sangat mungkin digoda dengan kedua sifat penyakit hati ini.
Saat membaca bacaan sholat dengan keras, syaitan membisiki kalau suara dan
bacaannya bagus. Saat si imam mengiyakan dan bangga dengan bacaannya, maka
bersiap-siaplah syaitan memenangkan pertarungannya. Sampai saat salam, syaitan
akan menggoda untuk menghanguskan amalan kita. Coba perhatikan, sgodaan syaitan
saat sholat fardhu, jauh lebih berat dan gencar daripada sholat sunnah rawatib.

Ketiga, ketahui Cara Berlindung dari Godaan Syaitan.

Sebelumnya saya sudah sebutkan, kalau syaitan musuh yang nyata kita ini
sudah pengalaman beribu-ribu tahun, bahkan abad, untuk menyesatkan manusia.
Gelar mereka semua sudah profesor doktor. Tentu saja sudah mahir dengan segala
cara untuk menggoda dengan berbagai tipu dayanya. Kalau tidak karena rahmat dan
hidayah Allah SWT, tentu saja kita tidak akan selamat dari mereka. Sehingga satu-
satunya cara untuk selamat dari godaan syaitan addalah dengan berlindung kepada
Allah SWT.

Allah dan Rasulnya telah memberikan tuntunan agar kita bisa selamat dari
iblis dari godaan syaitan. Mulai dari bacaan ta'awudz, "Audzubillah himinas syaiton
nirojim" yang artinya, aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang
terkutuk. Dzikir yang baik dibaca pada pagi dan petang dengan membaca surat Al
Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Ayat pertama pada surat An-Naas berisi, "Katakanlah:
"Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia." Demikian
juga dengan surat pertama pada Al-Falaq, "Katakanlah: "Aku memohon perlindungan
kepada Tuhan Yang Menguasai subuh."

Memohon perlindungan kepada Allah juga dilakukan saat seorang suami-istri


melakukan hubungan badan. Agar syaitan tidak menggangu dan termasuk juga
dijauhkan dari syaitan, anak yang dihasilkan dari hubungan badan tersebut, sesuai
tuntunan Rasulullah dalam hadist:

Sabda Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam : “Jika diantara kalian berjima,


seraya berdoa wahai Allah jauhkanlah syaitan dari kami, wahai Allah jauhkanlah
syaitan dari anugerah yang akan Kau berikan pada kami. Maka jika ditentukan bagi
mereka anak, tak akan di perangkap syaitan selama-lamanya ” (Shahih Bukhari)

Islam juga mengajarkan untuk tidak berlama-lama di kamar mandi, karena


kamar mandi merupakan salah satu tempat syaitan. Celakanya, kita lebih sering
berlama-lama di kamar mandi dengan berbagai alasan. Beberapa orang duduk di-WC
sambil merokok, membaca koran, majalah, chatting dan ber-internet-ria. Beberapa
yang lainnya betah di kamar mandi karena merasa bisa mendapatkan ide atau inspirasi
di kamar mandi.

Hal-hal tersebut adalah bentuk godaan syaitan yang harus dihindari.


Rasulullah memberikan tuntunan doa yang dibaca saat memasuki kamar mandi. Jika
Anda terbiasa melakukan seperti yang saya sampaikan tersebut, segera lah ubah
kebiasaan Anda agar terhindar dari bisikan syaitan yang terkutuk.

‫ث بواَللبخببآَئث ث‬
‫ث‬ ‫ك ثمبن اَللبخبب ث‬
‫باَللهبمم اَثننلى اَببعلوبذبث ب‬

Alloohumma innii a'uudzubika minal khubutsi wal khobaaitsi


Artinya: Ya Allah, aku berlindung dari godaan syaitan laki-laki dan syaitan
perempuan

Terakhir, pahami bahwa dalam Al-Quran Allah telah memberikan petunjuk


siapa saja mereka yang kebal dari godaan syaitan. Mereka yang beriman, bertawakkal
dan yang muklas saja yang tidak dapat disesatkan oleh syaitan. Satu lagi, bila kita
pernah sesat dan disesatkan. Jangan berputus harapan untuk memohon ampunan
Allah. Sesungguhnya, ampunan Allah jauh lebih besar dari kesalahan kita dan seisi
dunia ini. Saat kita memohon ampunan Allah dengan sebenar-benarnya, maka misi
syaitan sesungguhnya telah gagal untuk mencari teman abadi di neraka nanti.

“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang


beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan)
hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang
yang mempersekutukannya dengan Allah”. (An Nahl 99:100)

“Demi kekuasaanMu, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali


hamba-hambaMu yang mukhlas di antara mereka”. (As Shad 82: 83)

3. Tingkatan Manusia Dalam Menghadapi Tipu Daya Setan


Dari kisah di atas memperkuat keyakinan kita bahwa memang setan adalah
musuh nyata bagi manusia. Ia menunggu saat lalainya manusia atau justru membuat
manusia lalai tugasnya untuk senantiasa beribadah kepada Allah.

‫بيِاَ أبيَيِبهاَ اَلمثذيِبن آبمبنواَ اَلدبخبلواَ ثفيِ اَلسسللثم بكاَفمةة بولَ تبتمبثبعواَ بخطببواَ ث‬
‫ت اَلمشليِ ب‬
‫طاَثن إثنمهب لببكلم بعبدوو بمثبيِنن‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam


keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah : 208)

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa makhluk Allah yang paling lihai
menjerumuskan manusia adalah setan. Secara terang-terangan Allah telah
memperingatkan manusia bahwa mereka hidup di dunia mempunyai musuh. Musuh
yang nyata yang akan menjerumuskan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Tentu bagi orang beriman hal ini adalah peringatan yang harus diberi perhatian
penuh. Sebab, ibarat sebuah peperangan maka harus selalu waspada dan hati-hati jika
ada serangan dari musuh. Begitu pula kehidupan ini, kita sebagai khalifah di bumi
harus senantiasa hati-hati melangkah agar tidak terjerumus godaan setan yang
terkutuk.
Dalam menghadapi godaan setan ini, manusia dibagi menjadi tiga tingkatan
atau tiga golongan.

Pertama, golongan manusia yang kuat imannya, yang mampu menjatuhkan


setan. Setan sendiri tidak dapat berbuat apa-apa terhadapnya. Golongan manusia yang
seperti inilah yang dinyatakan Allah melalui firman-Nya:

‫اب ثبمم اَلستببقاَبمواَ تبتبنبمزبل بعلبليِثهبم اَللبملَئثبكةب بألَ تببخاَفبواَ بولَ تبلحبزبنواَ بوأبلبثشبرواَ ثباَللبجنمثة اَلمثتيِ بكلنتبلم بتوبعبدوبن‬
‫إثمن اَلمثذيِبن بقاَلبواَ بريَببناَ م‬

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Rabb kami ialah Allah,’


kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat pun akan turun
kepada mereka (seraya mengatakan), ‘Janganlah kalian merasa takut dan janganlah
kalian merasa sedih’…” (Fushshilat: 30)

Mereka adalah orang-orang yang mengatakan,”Rabb kami ialah


Allah,” kemudian mereka meneguhkan pendiriannya. Maka para setan tidak akan
mendapatkan apapun dari para hamba Allah yang mulia ini. Keadaan setan-setan yang
menjadi qarin mereka sangat kurus, lemah, hina, dan menjadi pecundang. Sesuatu
yang paling ampuh untuk menundukkan setan adalah dzikir. Ia akan membakarnya,
seperti seseorang membakar besi dengan listrik atau oksigen, maka dengan segera
besi itu akan meleleh.

Kedua, Golongan manusia yang diperbudak oleh setan dan dikuasai olehnya.
Ia menyerahkan diri kepada hawa nafsunya sehingga setan memegang kendali dan
menggiringnya ke jurang kebinasaan. Manusia yang masuk dalam golongan ini adalah
manusia yang dirinya tidak ada lagi yang bisa dibanggakan atau berguna.
Sebagaimana sabda Rasulullah:

‫نعوذ باَل من ودرك اَلشقاَء وسوء اَلقضاَء وشماَتة اَلعداَء‬

“Kami berlindung kepada Allah dari kesengsaraan yang paling bawah


tingkatnya, dari ketentuan yang jelek, dan dari kegembiraan musuh atas bencana
yang menimpa kami.” (HR.Muslim)

Ini adalah tingkatan yang paling buruk di antara yang lain. Semula dia
mendapatkan pengarahan dan inspirasi dari setan untuk berbuat kerusakan. Lama
kelamaan justru ialah yang menjadi inspirator bagi setan karena sudah menjadi pakar
kerusakan.

Pasukan-pasukan yang dipakai oleh setan dari golongan manusia atau setan
dari golongan jin ini adalah tipu muslihat, tipu daya, angan-angan kosong,
kebohongan, menunda-nunda amal, panjang angan-angan, mengutamakan kehidupan
dunia atas kehidupan akhirat, dan sebagainya.

Orang-orang yang terjerat dengan jaring-jaring setan di atas itulah yang


disinyalir Nabi melalui sabdanya:

ِ‫اَلعاَجز من اَتبع نفسه هواَهاَ وتمنى على ا اَلماَني‬


Mereka itu ada tiga golongan:

Yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan memalingkan manusia dari jalan
Allah, serta menghendaki agar jalan tersebut menjadi bengkok supaya manusia
berpaling darinya.

Yang berpaling dari risalah Rasulullah dan menghadap (menghendaki dan


mengikuti) dunia dan hawa nafsunya.

Orang munafik yang bermuka dua. Termasuk di antara golongan ini adalah
pelawak yang suka bersendau gurau dan melucu yang mengakhiri hidupnya dengan
lawakan, senda gurau dan mainan.

Orang-orang seperti ini akalnya telah berpindah dalam genggaman syahwat.


Tak seorang pun dari mereka yang menggunakan akalnya selain untuk memikirkan
siasat dan cara bagaimana dapat melampiaskan syahwatnya.

Hidup mereka hanya diisi dengan ambisi keduniawian semata. Hari-harinya


dipenuhi dengan pemenuhan syahwat. Tentunya dengan menghalalkan segala cara.
Mungkin secara kasat mata ia adalah muslim, tapi tingkah lakunya justru merusak
Islam dan tidak rela syariat Allah ditegakkan. Naudzubillah min dzalik

Ketiga, Mereka yang berperang dengan setan dan di antara mereka silih
berganti dalam mendapatkan kemenangan. Terkadang mereka dapat mengalahkan
setan, terkadang pula mereka dikuasai setan hingga akhirnya menjadi budak hawa
nafsu.

Kondisi mereka di akhirat seperti saat menghadapi setan-setan di dunia. Siapa


yang dapat mengalahkan setan, syahwat dan hawa nafsu, ia tergolong ahli surga dan
tidak mendapatkan siksa untuk selama-lamanya. Barang siapa memperturutkan hawa
nafsu maka ia masuk golongan ahli neraka.

4. Tahapan Setan Menyesatkan Manusia


Ada enam tahapan setan dalam menyesatkan manusia
1) Langkah pertama: Diajak pada kekafiran, kesyirikan, serta memusuhi Allah
dan Rasul-Nya
Inilah langkah pertama yang ditempuh oleh setan, barulah ketika itu ia
beristirahat dari rasa capeknya. Setan akan terus menggoda manusia agar bisa
terjerumus dalam dosa pertama ini. Jika telah berhasil, pasukan dan bala
tentara iblis akan diangkat posisinya menjadi pengganti iblis.

2) Langkah kedua: Diajak pada perbuatan bid’ah


Jika langkah pertama tidak berhasil, manusia diajak pada perbuatan bid’ah.
Perbuatan ini lebih disukai oleh iblis daripada dosa besar atau pun maksiat
lainnya. Karena bahaya bid’ah itu:
a) Membahayakan agama seseorang,
b) Membahayakan orang lain, jadi ikut-ikutan berbuat sesuatu yang tidak
ada tuntunan,
c) Orang yang berbuat bid’ah akan sulit sadar untuk taubat karena ia
merasa amalannya selalu benar,
d) Bid’ah itu menyelisihi ajaran Rasul dan selalu mengajak untuk
menyelisihi ajaran beliau.
e) Setan yang menggoda seperti ini pun juga akan diangkat sebagai
pembantu iblis jika telah berhasil menyesatkan manusia dalam hal ini.

3) Langkah ketiga: Diajak pada dosa besar (al-kabair)


Kalau langkah kedua tidak berhasil, setan akan mengajak manusia
untuk melakukan dosa besar, lebih-lebih jika ia adalah seorang alim (berilmu)
dan diikuti orang banyak. Setan lebih semangat lagi menyesatkan alim
semacam itu supaya membuat manusia menjauh darinya, maksiat semacam itu
pun akan mudah tersebar, dan akan dirasa pula bahwa maksiat itu malah
mendekatkan diri pada Allah.

Yang berhasil menyesatkan manusia dalam hal ini, dialah yang nanti
akan menjadi pengganti iblis.

4) Langkah keempat: Diajak dalam dosa kecil (ash-shaghair)


Jika setan gagal menjerumuskan dalam dosa besar, setan akan
mengajak pada dosa kecil. Dosa kecil ini juga berbahaya.

‫إيِاَكم ومحقراَت اَلذنوب كقوم نزلواَ فيِ بطن واَد فجاَء ذاَ بعود وجاَء ذاَ بعود حتى اَنضجواَ خققبزتهم وإن محقققراَت‬
‫اَلذنوب متى يِؤخذ بهاَ صاَحبهاَ تهلكه‬

“Jauhilah oleh kalian dosa-dosa kecil. (Karena perumpamaan hal


tersebut adalah) seperti satu kaum yang singgah di satu lembah, lalu
datanglah seseorang demi seorang membawa kayu sehingga masaklah roti
mereka dengan itu. Sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika akan diambil
pemiliknya, maka ia akan membinasakannya.” (HR. Ahmad, 5: 331, no.
22860. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Maksud hadits, jika dosa kecil terus menumpuk dan tidak terhapus,
maka itu akan membinasakan. Di sini tidak disebutkan dosa besar karena
jarang terjadi di masa silam dan dosa besar memang benar-benar dijaga agar
tidak terjerumus di dalamnya. Demikian dijelaskan oleh Al-Munawi.

Imam Al-Ghazali menyebutkan, dosa kecil lama-lama bisa menjadi


besar karena: (1) menganggap remeh dosa kecil tersebut, (2) terus menerus
dalam berbuat dosa. Karena ingatlah yang namanya dosa ketika seseorang
menganggap itu begitu besar (berbahaya), menjadi kecil di sisi Allah.
Sebaliknya, ketika dosa itu dianggap remeh, maka menjadi besar di sisi Allah.
(Dinukil dari Faidh Al-Qadir, 3: 127)
5) Langkah kelima: Disibukkan dengan perkara mubah (yang sifatnya boleh,
tidak ada pahala dan tidak ada sanksi di dalamnya)
Namun karena sibuk dengan yang mubah mengakibatkan luput dari
pahala. Jika setan tidak mampu menggoda dalam tingkatan kelima ini, maka
seorang hamba akan benar-benar tamak pada waktunya. Ia akan tahu
bagaimanakah berharganya waktu. Ia pun tahu ada nikmat dan ada akibat jelek
jika tidak menjaganya dengan baik.

6) Langkah keenam: Disibukkan dalam amalan yang kurang afdhal, padahal ada
amalan yang lebih afdhal
Setan akan menggoda manusia supaya ia luput dari pahala amalan
yang lebih utama dan ia terus tersibukkan dengan yang kurang afdhal.

Mengenal enam langkah ini seharusnya membuat kita bisa melakukan


prioritas dalam bneramal dan mencari manakah yang paling diridhai oleh
Allah.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Syaitan menurut bahasa berasal dari ‘syathana’ dengan arti ‘menjauh’. Dinamakan
setan karena jauhnya dia dari kebenaran. Ada pula yang mengatakan bahwa syaithan dari kata
‘syâtha’ yang berarti terbakar atau batal. Sebagai seorang yang beriman, kita juga harus tahu
bagaimana cara mengalahkan syaitan. Berikut 3 strategi mengalahkan syaitan dalam sholat
kita:
 Yakini dan Pahami Syaitan adalah Musuh Abadi
 Ketahui Strategi dan Tipu Daya Syaitan
 Ketahui Cara Berlindung dari Godaan Syaitan
Dalam menghadapi godaan setan ini, manusia dibagi menjadi tiga tingkatan atau tiga
golongan.
 Pertama, golongan manusia yang kuat imannya, yang mampu menjatuhkan setan.
 Kedua, Golongan manusia yang diperbudak oleh setan dan dikuasai olehnya.
 Ketiga, Mereka yang berperang dengan setan dan di antara mereka silih berganti
dalam mendapatkan kemenangan.
Tahapan Setan Menyesatkan Manusia
 Langkah pertama: Diajak pada kekafiran, kesyirikan, serta memusuhi Allah dan
Rasul-Nya
 Langkah kedua: Diajak pada perbuatan bid’ah
 Langkah ketiga: Diajak pada dosa besar (al-kabair)
 Langkah keempat: Diajak dalam dosa kecil (ash-shaghair)
 Langkah kelima: Disibukkan dengan perkara mubah (yang sifatnya boleh, tidak ada
pahala dan tidak ada sanksi di dalamnya)
 Langkah keenam: Disibukkan dalam amalan yang kurang afdhal, padahal ada amalan
yang lebih afdhal

Saran

 Perbanyaklah mengingat Allah swt dengan berdzikir disetiap waktu, karena


sesungguhnya Iblis itu sangat membenci orang yang senantiasa mengingat Allah swt
 Mencari ilmu agama
 Ikhlas dalam hidup
 Dzikir kepada Allah swt

DAFTAR PUSTAKA

Ashim, Dhani El. 2017. Tingkatan Manusia Dalam Menghadapi Tipu Daya Setan. Artikel.
https://www.kiblat.net/2017/04/22/tingkatan-manusia-dalam-menghadapi-tipu-
daya-setan/2/ Diakses 3 Desember 2018.

Jumawar, Arpil. 2016. Tiga Strategi Menghadapi Syaitan. Artikel.


https://www.kompasiana.com/choiron/576b7d28eaafbd4b28838543/tiga-
strategi-menghadapi-syaitan?page=all Diakses 3 Desember 2018.
Tuasikal, Muhammad Abduh. 2016. 6 Tahapan Setan Menyesatkan Manusia. Artikel.
https://rumaysho.com/12973-6-tahapan-setan-menyesatkan-manusia.html
Diakses 3 Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai