Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah dan Lagi
Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang
telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
penyusunan “Laporan ...” tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan dukungan dari
banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu kami pun tidak
lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu kami dalam
rangka menyelesaikan makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah Pengendalian Vektor
dan Binatang Pengganggu:
1. Ngadino, S.Si., M.Psi
2. Pratiwi Hermiyanti, SST.,M.KL
3. Kartadji
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam laporan ini
masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek
lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya kami sangat berharap semoga dari laporan yang sederhana ini bisa
bermanfaat dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat berbagai permasalah lainnya yang masih berhubungan pada laporan-laporan
berikutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................4
DASAR TEORI.........................................................................................................................4
BAB III.....................................................................................................................................12
METODE PRAKTIKUM........................................................................................................12
BAB IV....................................................................................................................................13
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................13
BAB V......................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................15
5.2 Saran...............................................................................................................................15
LAMPIRAN.............................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
1.) Natural resting station type, dimana tempat peristirahatannya dalam lubang-
lubang yang ditemui secara alamiah, misalnya pada pohon-pohon, batu karang
atau padas, dan lain sebagainya.
2.) Artifial resting station type, dimana tempat peristirahatannya pada tempat-
tempat yang terbentuk karena hasil karya manusia, baik yang sifatnyasengaja
maupun tidak sengaja misalnya dalam rumah disela-sela baju yang digantung,
adanya kaleng bekas, dan sebagainya.
Setelah dilakukan survei dengan metode diatas, pada survei jentik nyamuk Aedes
aegypti akan dilanjutkan dengan pemeriksaan kepadatan jentik dengan ukuran sebagai
berikut:
1. House Index (HI) adalah jumlah rumah positif jentik dari seluruh rumah
yang diperiksa.
2. Container Index (CI) adalah jumlah kontainer yang ditemukan larva dari
seluruh kontainer yang diperiksa
3. Breteu Index (BI) adalah jumlah kontainer dengan larva dalam seratus
rumah.
Jumlah kontainer yang positif jentik
BI = X 100 %
100 rumah yang diperiksa
4. Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah persentase antara rumah yang tidak
ditemukan jentik terhadap seluruh rumah yang diperiksa.
Keterangan Tabel :
DF = 1 = kepadatan rendah
DF = 2-5 = kepadatan sedang
DF = 6-9 = kepadatan tinggi.
Berdasarkan hasil survei larva dapat ditentukanDensity Figure. Density Figure
ditentukan setelah menghitung hasil HI, CI, BI kemudian dibandingkan dengan tabel
Larva Index. Apabila angka DF kurang dari 1 menunjukan risiko penularan rendah, 1-5
resiko penularan sedang dan diatas 5 risiko penularan tinggi.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
BAB IV
Tabel Hasil
Nama Petugas RT Jumlah Rumah yang Keterangan Jentik
Diperiksa
Hilal 1 6 +1
Imel, Deffani 2 9 +1
Risma, Rany 3 11 -
Rara, Indri 6 11 -
Intan, Vena 7 11 +2
Assyifaul, Alivia 8 11 +3
Total 81 8
ABJ = x 100%
Pembahasan
Dari hasil pengamatan larva atau jentik di permukiman Kertajaya pada tanggal 11
Oktober 2019 pukul 06.00 WIB dan dengan menggunakan single larvae methode di temukan
jumlah rumah (+) larva ada 8 buah dari 81 rumah yang diperiksa. Sedangkan pada jumlah
container (+) larva ada 5 buah dari 189 buah container yang diperiksa.
Dan adapun angka parameter yang digunakan yaitu Angka Bebas Jentik (ABJ) yang
merupakan jumlah rumah (-) larva dibagi dengan jumlah rumah yang diperiksa dikalikan 100.
Untuk nilai ABJ 90% dimana dikatakan masih diperlukannya pengendalian oleh warga
setempat. Dengan beberapa cara seperti selalu menguras bak mandi setiap 1 minggu sekali,
menutup tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, selalu menjaga kebersihan
lingkungan sekitar rumah jangan sampai di rumah ada sampah seperti botol plastik atau
kaleng yang dapat menjadi tempat penampungan air alamiah, selalu membersihkan tempat
mandi burung, membersihkan pot-pot yang tergenang air dan menaburkan bubuk abate.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan larva atau jentik di permukiman Kertajaya pada tanggal 11
Oktober 2019 pukul 06.00 WIB dan dengan menggunakan single larvae methode di
temukan jumlah rumah (+) larva ada 8 buah dari 81 rumah yang diperiksa. Sedangkan
pada jumlah container (+) larva ada 5 buah dari 189 buah container yang diperiksa. ABJ
90%.
5.2 Saran
Setiap rumah di Gubeng Kertajaya hendaknya melakukan pembenahan sesegera
mungkin seperti :
1. Menguras bak mandi setiap 1 minggu sekali
2. Menutup tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tondon
3. Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah jangan sampai di rumah ada
sampah seperti botol plastik atau kaleng yang dapat menjadi tempat penampungan air
alamiah,
4. Selalu membersihkan tempat mandi burung, kolam dan lain-lain
5. Membersihkan pot-pot yang tergenang air dan
6. Menaburkan bubuk abate
LAMPIRAN