Anda di halaman 1dari 13

GENRE SENI MUSIK GENERASI MUDA

DI KOTA PEKANBARU

Oleh: Dheo Saputra


dheo79@gmail.com
Dosen Pembimbing: Drs. Syamsul Bahri, M.Si
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai, Kota


Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja genre musik yang
berkembang di Kota Pekanbaru dalam satu dekade terakhir. Kemudian, diantara
semua genre tersebut, genre musik apakah yang paling menonjol dan memberikan
pengaruh bagi generasi muda dalam proses sosial dan perilaku mereka. Penelitian
ini dilakukan pada 8 informan yang terdapat pada 2 kecamatan tersebut yang telah
ditetapkan oleh peneliti dan ditentukan berdasarkan Purposive Sampling.
Instrument penelitian menggunakan pedoman wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Penelitian
yang dilakukan menemukan bahwa genre musik yang sedang digemari saat ini
adalah pop, rock, blues, reggae, k-pop, indie, edm, dan koplo. Generasi muda,
sebagai fokus utama dalam penelitian ini, melakukan beberapa proses sosial
berupa imitasi terkait genre musik yang disukainya seperti gaya berpakaian, aksi
panggung, dan juga alat musik sang musisi. Lalu, pada tahap sugesti, mereka
menjadi gemar untuk mendengarkan genre musik kesukaannya secara terus
menerus. Pada tahap identifikasi, terdapat perilaku-perilaku seperti membuat
komunitas atau perkumpulan, munculnya grup musik, mendirikan kedai kopi atas
dasar kecintaan terhadap kopi dan senja, sering mengunggah quotes di sosial
media, dan membuat video cover musik dan mengunggahnya ke sosial media
mereka. Pada tahap simpati, mereka melakukan beberapa hal seperti merubah
gaya hidup (akrab dengan kopi dan senja), gemar membaca buku, mempelajari
genre yang digemari, dan gemar bersosialisasi.

Kata Kunci: Genre yang digemari, Generasi muda.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 1


GENRE OF YOUNG GENERATION MUSIC ART
IN PEKANBARU CITY

By: Dheo Saputra


dheo79@gmail.com
Supervisor: Drs. Syamsul Bahri, M.Si.
Department of Sociology
Faculty of Social and Politic Sciences,
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

This research was conducted in the Districts of Tampan and Marpoyan Damai,
Pekanbaru City. This research aims to find out what music genres developed in
Pekanbaru City in the last decade. Then, among all these genres, which music
genre is the most prominent and influences young people in their social processes
and behavior. This research was conducted on 8 informants in the 2 districts
which have been determined by researchers and determined based on Purposive
Sampling. The research instrument used interview, observation, and
documentation guidelines. This study uses qualitative analysis techniques.
Research conducted found that the genre of music that is popular today is pop,
rock, blues, reggae, k-pop, indie, edm, and koplo. The young generation, as the
main focus in this study, carried out several social processes in the form of
imitations related to the genre of music they liked, such as the style of dress, stage
action, and also the musician's instrument. Then, at the suggestion stage, they
become fond of listening to their favorite genre of music continuously. At the
identification stage, there are behaviors such as creating a community or
association, the emergence of a music group, setting up a coffee shop based on a
love of coffee and twilight, often uploading quotes on social media, and making
music cover videos and uploading them to their social media. At the sympathy
stage, they do things such as changing lifestyles (familiar with coffee and dusk),
fond of reading books, studying popular genres, and fond of socializing.
Keywords: Popular genre, Young generation.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 2


PENDAHULUAN klasik, Musik jazz, Musik pop,
Musik Bosas, Musik rock, Musik
1.1 Latar Belakang tradisional, dan lain-lain. Pada era
masa kini, musik adalah bagian dari
Seni adalah bagian yang tidak kehidupan kita sehari-hari, seperti
terpisahkan dari manusia. Hal ini sudah mendarah daging, maka setiap
juga termasuk ke dalam unsur-unsur insan memiliki selera musik dalam
kebudayaan yang dimiliki oleh dirinya. Hal ini tidak terlepas dari
manusia. Tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi yang begitu
bahwa seni adalah interpretasi pesat. Jika dulu orang-orang hanya
terhadap keindahan yang dimiliki bisa bermusik lewat mulut dan alat
seseorang, sekelompok, bahkan suatu musik sederhana, namun kini semua
bangsa. Keindahan ini muncul berkat orang bisa menikmati lantunan
kesadaran manusia akan diri dan harmoni itu melalui berbagai aplikasi
alam sekitanya, bahwasanya segala pada smartphone mereka.
sesuatu di dunia ini adalah karya seni
dari Sang Pencipta Agung. Selama Aktifitas seni Indonesia
beribu-ribu tahun manusia terus sedang berjalan dengan
mengembangkan seni didalam perkembangan yang semakin cepat.
kehidupannya. Seni itu mewujud Banyak hal bermunculan, dalam
dalam berbagai bentuk, melalui keragaman bentuk, latar belakang,
tarian, sajak, patung, lukisan, arah, gaya, genre, aliran, maupun
nyanyian, dan sebagainya. Seni pesan yang diampaikan dan
terdiri dari beragam jenis, antara lain sebagainya. Hal tersebut berkaitan
seni musik, seni tari, seni theater, dengan konsep karya baik secara
seni ukir, seni lukis dan lain-lain. tematik maupun artistik. Saat ini,
Salah satu bentuk dari seni, seni (kontemporer) memang menjadi
yaitu musik berkembang dengan pembahasan yang sangat cair dan
sangat cepat dalam kehidupan terkait dengan banyak hal ditengah
masyarakat seiring dengan perubahan budaya hidup yang serba
perkembangan pembangunan dan cepat, ternyata seni musik tetap
kemajuan ilmu pengetahuan serta merupakan bagian budaya hidup
teknologi masyarakat dunia yang manusia yang tidak terpisahkan,
membutuhkan seni musik sebagai khususnya di kalangan generasi
bagian yang tak terpisahkan untuk muda. Banyak genre atau jenis seni
menyalurkan rasa keindahan, musik yang berkembang di Indonesia
kelembutan, keharmonisan, rasa seperti seni Musik Melayu, Dangdut,
cinta dan sebagainya sehingga Jazz, Pop, Tradisional, Raggae, Rock
terwujud tingkat kepuasan tertentu dan sebagainya dengan berbagai
bagi masyarakat modern yang setiap gaya dan tampilan yang berbeda satu
saat disibukkan dengan dunia kerja. sama lain. Melihat perkembangannya
Seni musik itu sendiri juga memiliki lebih jauh, ternyata kegiatan seni
beranekaragam bentuk, jenis dan musik ini langsung atau tidak
coraknya masing-masing yang satu langsung mempengaruhi masyarakat
sama lain berbeda akar budaya dan sebagai penonton atau penikmat yang
perkembangannya dalam mengkonsumsinya, mulai terbentuk
masyarakat. Macam-macam Seni melalui proses sosial seperti peniruan
Musik tersebut meliputi Musik atau imitasi, identifikasi, sugesti dan
simpati. Bahkan, tanpa disadari

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 3


pengaruh budaya seni musik ini, baik perkembangan tekonologi yang kian
melalui gaya atau pesan sosial dapat pesat. Fenomena ini terlihat dari
mendorong lahirnya pola-pola banyaknya orang yang
perilaku sosial yang spesifik di mendengarkan dan memainkan
kalangan generasi muda, antara lain musik ini setiap hari. Musik Indie ini
munculnya perilaku militan, perilaku juga yang pada akhirnya melahirkan
terasing, perilaku penurut, perilaku pola perilaku sosial berupa minum
perasa, perilaku inovatif, dan kopi saat sore hari dan memposting
berbagai bentuk perilaku sosial kata-kata bijak dalam bentuk quotes
lainnya. di media sosial. Selain itu pendengar
genre musik ini juga disebut dengan
Kota Pekanbaru merupakan ”Anak Indie” yang lebih menyukai
salah satu kota di Indonesia yang musik-musik non-label bergaya
masyarakatnya tergolong gemar akan kekinian tersebut dibandingkan
musik. Hal ini dapat dilihat dari genre-genre musik mayoritas.
banyaknya konser-konser musik
yang diadakan di kota ini. Seperti Lain lubuk, lain pula
konser seorang penyanyi dari luar ikannya. Peribahasa tersebut cocok
negeri, yaiut Calum Scott yang untuk menggambarkan suatu
dilaksanakan pada 03 November komunitas musik yang berada di
2018 di area Taman Wisata Alam Kecamatan Marpoyan, Kota
Mayang, Kota Pekanbaru. Pekanbaru. Walaupun hanya berjarak
Antusiasme masyarakat Kota beberapa kilometer dari Kecamatan
Pekanbaru, sangat terihat saat ada Tampan. Jika pada penuturan diatas
konser dan festival musik yang Kecamatan Tampan identik dengan
diadakan di kota ini. Hal tersebut anak punk dan Indie, Kecamatan
menandakan bahwa minat Marpoyan memiliki genrenya
masyarakat Pekanbaru terhadap sendiri, yaitu Blues. Komunitas yang
bidang seni musik dapat dikatakan berkembang di kecamatan ini adalah
tinggi. Fenomema ini pulalah yang Blues Malam. Komunitas ini
kemudian memicu berbagai perilaku merupakan suatu komunitas khusus
sosial akibat banyaknya genre seni yang dimana anggota-anggotanya
musik yang berkembang di adalah para pecinta musik, dan
masyarakat. Seperti kumpulan anak musisi blues di Kota Pekanbaru.
Punk yang berada di Simpang Tobek
Godang, Kecamatan Tampan. 1.2 Rumusan Masalah
Mereka berpenampilan layaknya Rumusan masalah yang
seorang rockstar dengan dandanan penulis angkat dalam penelitian ini
yang dekil, gaya rambut mohawk, adalah sebagai berikut:
dan hidup berkelompok. Kegiatan 1. Apa saja jenis atau aliran
mereka sehari-hari adalah mengamen genre seni-musik yang
di simpang tersebut, yang mana diminati oleh kalangan
hasilnya akan mereka gunakan utnuk generasi muda di Kota
kebutuhan sehari-hari mereka. Selain Pekanbaru ?
itu, genre musik lain yang
berkembang di kecamatan ini, adalah 1.3 Tujuan Penelitian
musik Indie. Genre musik ini Berdasarkan rumusan
berkembang seiring dengan masalah di atas, tujuan penelitian ini
adalah:

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 4


1. Untuk mengetahui jenis atau ditema oleh beberapa ahli
aliran genre music yang di Indonesia. Salah satu buktinya
berkembang dalam 1 dekade adalah definisi kebudayaan yang
terakhir di Pekanbaru. dikemukakan oleh Selo Soemardjan
1.4 Manfaat Penelitian dan Soelaiman Soemardi, yang
Manfaat teoritik yang akan menjelaskan bahwa kebudayaan
diperoleh dari hasil penelitian ini adalah semua hasil karya, rasa dan
adalah sebagai berikut : cipta masyarakat. Karya masyarakat
a. Penelitian ini diharapkan menghasilkan teknologi dan
dapat memberikan manfaat kebudayaan kebendaan yang
sebagai sumbangan diperlukan oleh manusia untuk
pemikiran bagi jurusan menguasai alam sekitarnya, agar
sosiologi dalam aspek musik. kekuatan serta hasilnya dapat
b. Menjadi salah satu referensi diabdikan untuk keperluan
penelitian di bidang sosiologi masyarakat. Dengan demikian,
yang berkenaan dengan kebudayaan pada dasarnya adalah
musik. hasil karya, rasa, dan cita-cita
c. Menjadi salah satu kajian manusia. (Dalam Soekanto, 1993).
untuk pembahasan ilmiah Menurut Clyde Kulkhohn
berkenaan dengan seperti dilansir dari laman situs
perkembangan genre seni begitusudah.blogspot.com,
musik dan pola perilaku kebudayaan memiliki tujuh unsur.
masyarakat. Tujuh unsur tersebut adalah sebagai
berikut : Sistem tata bahasa, Sistem
TINJAUAN PUSTAKA kemasyarakatan dan organisasi,
1.1 Kebudayaan dan Kesenian Sistem ekonomi dan mata
Terdapat beberapa pengertian pencaharian, Ilmu pengetahuan,
tentang Kebudayaan. Menurut S. Kesenian, Sistem peralatan hidup
Takdir Alisyahbana (1986). dan teknologi, dan Sistem
Kebudayaan adalah suatu kepercayaan dan agama.
keseluruhan yang kompleks yang
terjadi dari unsur-unsur yang 1.2 Sosiologi Musik
berbeda-beda seperti pengetahuan, Musik telah berdampak pada
kepercayaan, seni, hukum, moral, masyarakat, sepanjang masa selama
adat istiadat, dan segala kecakapan manusia membuat musik dan
yang diperoleh manusia sebagai mendengarkannya. Musik bahkan
anggota masyarakat. Kebudayaan lebih jauh telah bertindak sebagai
adalah warisan sosial atau tradisi sarana untuk memberikan suara
(Dalam Harsoyo, 1999). terhadap budaya minoritas. Hal ini
Pengertian kebudayaan terlihat dalam bentuk musik seperti
tersebut hampir sama dengan lagu-lagu heroik welsh, reggae pada
pengertian kebudayaan yang umumnya, dan lagu-lagu
dijelaskan oleh Taylor yang banyak pemberontak di Irlandia. Dengan
dikritik oleh peneliti lain karena cara ini, musik telah menjadi sarana
kecenderungan integrasilistiknya pemberontakan. Pada tahun 1950,
dalam mendefinisikan budaya. ketika rock n 'roll lahir, salah satu
Tampaknya, pengertian kebudayaan kelompok demografis pertama yang
yang cenderung integralistik itu juga tertarik untuk itu adalah remaja,

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 5


tertarik untuk menyatakan gaya dan fenomenal, sehingga hanya
musik untuk tema tema dengan metode pemahaman subjektif
pemberontakan dan ketidaksesuaian. melalui jenis penelitian kualitatif
Subkultur tertentu memunculkan akan dapat mengungkapkan proses,
gaya musik tertentu pula. Misal; makna dan simbol yang tumbuh dan
punk, techno, dan musik etnik semua berkembangnya seni musik di
mewujud dalam beberapa jenis kalangan generasi muda dewasa ini
subkultur yang meliputi juga gaya sampai terbentuknya proses sosial
hidup. Mempelajari Sosiologi Musik yang membentuk kepribadian dan
adakalanya mempelajari bagaimana perilakunya dalam kehidupan
suatu institusi, komunitas atau masyarakat.
masyarakat menggunakan musik
untuk tujuan tertentu. Beberapa 3.1 Lokasi Penelitian
organisasi keagamaan sering Lokasi dalam penelitian ini
menggunakan musik sebagai bagian dilakukan di Kecamatan Tampan dan
dari praktek ibadah mereka. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.
Pemerintah tertentu, kadang-kadang 3.2 Subjek dan Objek
menggunakan musik untuk Penelitian
membangkitkan perasaan patriotisme Dalam penelitian ini yang
di masyarakat. Para ahli yang fokus menjadi subjek penelitian adalah
menyelidiki penggunaan variasi generasi muda usia 14-45 tahun,
musik mencoba menentukan benang budayawan, dan komunitas seni.
merah dalam musik yang 3.3 Teknik Pengumpulan Data
memungkinkan menangkap minat Teknik pengumpulan untuk
pendengar untuk tujuan yang mendapatkan data yang digunakan
berbeda. Berikut ini adalah beberapa dalam penelitian ini adalah sebagai
kerangka pendekatan yang dapat berikut:
digunakan yang berkaitan dengan 3.3.1 Wawancara Mendalam
kajian Sosiologi Musik sebagai Dalam hal ini penulis
berikut : Produksi Musik, Musisi melakukan wawancara mendalam
Sosialisasi dan Karir, Organisasi berdasarkan daftar pertanyaan
Musik, Bidang Musik, Konten Musik dengan menggunakan alat perekam
Bentuk Musik, Inovasi dan Handphone dan alat tulis serta buku
keanekaragaman, Evaluasi Musik, catatan. Wawancara yang dilakukan
Penerimaan Musik, Individu dan berfokus pada genre seni music yang
Kelompok Musik, Populasi dan digemari para generasi muda, sejak
Keuangan (rumahfilsafat.com,2012). kapan genre tersebut mulai digemari,
dan bagaimana karakteristik orang
METODE PENELITIAN yang menggemari genre tersebut.
Jenis penelitian ini mengacu 3.3.2 Observasi
pada jenis penelitian deskriptif Dalam hal ini penulis
kualitatif dengan pertimbangan melakukan pengamatan secara
bahwa kajian kebudayaan yang langsung tentang kegiatan para
berkaitan dengan kegiatan seni- generasi muda penuka musik, baik
budaya seperti seni musik dalam melalui dunia maya maupun
suatu masyarakat, baik individu, pengamatan secara nyata di lapangan
kelompok, komunitas, etnis atau seperti menghadiri acara-acara musik
golongan, dipandang sangat abstrak yang diselenggarakan komunitas

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 6


musik, kongkow bersama generasi blues sudah lama sekali berkembang
muda sembari menggali lebih dalam sejak beredarnya piringan hitam.
tentang seluk beluk musik yang Pertumbuhan ekonomi di Kota
mereka gemari. Pekanbaru juga turut mempengaruhi
3.4 Sumber Data selera musik penduduknya. Seolah
3.4.1 Data Primer menemukan jalan masuk, genre-
Data primer merupakan data genre tersebut kemudian menyebar
tangan pertama yang diperoleh luas tidak hanya pada kalangan
melalui penelitian empirik yaitu data tertentu namun di segala usia,
yang bersumber dari informan atau termasuk generasi muda. Ada
responden. Jenis data primer ini beberapa genre yang tetap eksis
antara lain meliputi data atau hingga hari ini yaitu, pop, rock,
informasi tentang ragam dari jenis, reggae dan blues. Genre-genre ini
bentuk, konten, bidang dan masih disukai oleh generasi muda
sebagainya yang berkaitan dengan saat ini. Namun, beberapa genre baru
genre seni musik yang tumbuh dan seperti edm, k-pop, koplo, dan indie
berkembang serta diminati oleh juga turut mendapatkan panggung
kalangan generasi muda di lokasi tersendiri dikalangan kawula muda.
penelitian.
3.4.2 Data Sekunder Genre-genre tersebut dapat
Merupakan data tangan kedua menyebar luas karena faktor
yang diperoleh dari berbagai bahan perubahan selera dan alunan musik
atau sumber-sumber sekunder, yang mudah dicerna. Genre-genre
seperti buku-buku, dokumen, naskah, tersebut memiliki alasan tersendiri
catatan, laporan dan lain-lain. Data mengapa mereka digemari. Blues
sekunder ini antara lain meliputi data digemari karena musiknya yang tidak
tentang laporan kajian atau literatur membosankan, serta memiliki
tentang perkembangan genre musik keunikan nada pentatonik. Blues
nasional, musik daerah atau musik adalah induk dari berbagai genre
kontemporer, berbagai kumpulan musik yang ada pada saat ini. Blues
peristiwa, situs, artefak, gambar, menggunakan 3 jenis akor utama
foto, lukisan, poster, internet, dan yaitu akor 6, akor 7, dan akor
berbagai sumber media lainnya sustained. Blues kemudian
tentang seni musik. berkembang menjadi Jazz dengan
penambahan akor Major-minor 7,
5.1 Pembahasan akor 9, akor diminished, akor
5.1.1 Genre Seni Musik yang sustained, akor 11, dan 13.
Digemari Kemudian pada era 50-an, Blues
dipercepat temponya hingga menjadi
Genre seni musik yang Rock N Roll. Lalu pada era 60-an
digemari oleh generasi muda di Kota Rock N Roll kemudian
Pekanbaru amatlah beragam. Genre disederhanakan permainannya
yang berkembang di kota inipun, tak hingga menjadi musik Rock. Pada
kalah banyaknya. Diantaranya adalah era berikutnya yaitu era 90-an, Rock
pop, rock, blues, reggae, k-pop, diperhalus lagi hingga menjadi musik
indie, edm, dan koplo. Berdasarkan Pop. Musik Blues yang menjadi
hasil wawancara, genre-genre induk dari beberapa genre musik
tersebut, terkhusus pop, rock dan inilah yang kemudian yang digemari

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 7


oleh generasi muda Kota Pekanbaru dapat menyatu dengan orang banyak
saat Ini. dan bernuansa riang. Pop Minang
digemari di Kota pekanbaru oleh
Reggae berbasis ritmis yang
karena banyaknya para perantau dari
bercirikan aksen pada off-beat
Sumatera Barat yang membawa serta
atau sinkopasi, yang disebut
budaya mereka ke kota ini.
sebagai skank. Pada umumnya
Meskipun lirik lagu yang ada pada
reggae memiliki tempo lebih lambat
lagu EDM dan Koplo itu
daripada ska dan rocksteady.
menyedihkan, hal tersebut tidak
Biasanya dalam reggae terdapat
menjadi pertimbangan para
aksentuasi pada ketukan kedua dan
pendengar. Tempo yang cepat
keempat pada setiap bar, dengan
disertai suara bass yang powerful
gitar rhythm juga memberi
membangkitkan semangat
penekanan pada ketukan ketiga; atau
masyarakat saat mendengar lagu-
menahan kord pada ketukan kedua
lagu tersebut. Artis atau musisi yang
sampai ketukan keempat dimainkan.
terkenal dalam genre ini adalah Via
Utamanya "ketukan ketiga" tersebut,
Vallen, dan Alm. Didi Kempot.
selain tempo dan permainan bassnya
Sedangakan untuk Pop Minang,
yang kompleks yang membedakan
musisi yang terkenal dengan genre
reggae dari rocksteady, meskipun
ini adalah Boy Sandi, Ipang, Rayola,
rocksteady memadukan pembaruan-
dan Putri Sikumbang.
pembaruan tersebut secara terpisah.
Tokoh utama dari Reggae yang
Diantara beberapa genre
dikenal secara umum adalah Bob
tersebut ada satu genre yang
Marley dengan lagunya yang
belakangan menjadi sangat popular
berjudul No Woman No Cry (dikutip
yaitu Indie. Secara harfiah, Indie
dari
bukanlah suatu genre, melainkan
https://id.wikipedia.org/wiki/Reggae
suatu proses pendistribusian karya
diakses tanggal 31 Januari 2020).
yang dilakukan oleh sang musisi itu
Musik K-Pop berkembang sendiri tanpa bantuan dari mayor
sejak tahun 2011 dan diawali dari label. Indie semakin menyebar
banyaknya drama-drama korea yang dikalangan generasi muda
tayang di berbagai stasiun tv dikarenakan luasnya jangkauan
nasional lalu berujung pada tenarnya sosial media.
grup Boyband dan Girlband asal
Korea Selatan. Salah satu grup Indie menjadi tren baru
boyband dan girlband yang saat ini dikalangan generasi muda. Sebagian
sedang naik daun adalah BTS dan besar anak muda saat ini bukan saja
Black Pink. menggemari alunan nadanya, namun
Sementara itu, genre-genre juga pola perilaku yang melekat pada
lain seperti Koplo, EDM, dan Pop genre ini. Seperti : nongkrong di
Minang berkembang sudah sejak kedai kopi, memandangi senja,
lama di masyarakat Kota Pekanbaru. membuat komunitas musik dan band
Sedangkan Koplo dan EDM, mulai yang bernafaskan Indie, membaca
berkembang sejak masyarakat buku-buku sastra, berbaur dengan
terbiasa menggunakan gawai dan sekitar, dan gemar berpuisi. Indie
mengakses media sosial. Ketiga secara khusus digemari karena
genre ini dinilai merakyat sebab liriknya yang tidak biasa, kata-kata

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 8


yang singkat namun sarat makna. Hal ini sesuai dengan musik Indie
Selain itu, alunan musik pada genre yang bersifat lembut dengan alunan
ini juga terasa berbeda dengan musik nada dan komposisi minimalis, lalu
musik di pasaran. Sehingga dimainkan dengan aransemen dari
menimbulkan kesan unik dan baru akustik yang menyayat. Sifat puitis
bagi generasi muda. Musisi yang mereka dilatar belakangi oleh lirik-
terkenal dalam genre ini adalah : lirik dalam lagu Indie yang terkenal
Payung Teduh, Jason Ranti, ERK, sarat makna namun sederhana dalam
dan FourTwenty. pengucapan. Makna-makna tersebut
bisa bersifat bijak, romantis, atau
Kawula muda saat ini bahkan luka yang mendalam.
memahami Indie sebagai suatu genre Perilaku Penggemar Musik
musik yang kekinian. Dengan lirik Perilaku yang dimiliki para
sederhana, komposisi minimalis, penggemar musik berbeda antara
namun ditata dengan apik, satu dengan lainnya. Hal ini
menghasilkan suatu karya yang easy dikarenakan perbedaan selera, latar
listening, dan melekat di hati belakang para penikmat musik, serta
penggemarnya. Indie adalah salah cara mereka menikmati musik
satu bagian dari kehidupan kawula tersebut. Pada tahap awal, generasi
muda masa kini. Bersama dengan muda cenderung melakukan imitasi
media sosial yang terus berkembang, berupa gaya pakaian, gaya panggung,
Indie semakin menyebar luas dan dan juga alat musik sang musisi.
mendapatkan banyak penggemar Pada tahap kedua yaitu sugesti
setiap harinya. Unsur paling penting mereka menjadi gemar untuk
yang membedakan antara musik mendengarkan genre musik
Indie dan mainstream adalah pada favoritnya secara terus menerus.
corak musik dan kandungan liriknya. Kemudian pada tahap identifikasi,
Jika musik mainstream hanya terdapat beberapa perilaku seperti
terfokus pada tema cinta, musik Indie membentuk komunitas atau
tidak demikian. Pada musik Indie, perkumpulan, munculnya grup musik
ditemukan banyak sekali realita baru, para penggemar Indie juga
kehidupan yang kita alami. Ada lagu mendirikan kedai kopi atas dasar
yang mengajak kita untuk keluar dari kecintaaan terhadap kopi dan senja,
zona nyaman dan berusaha lebih sring mengunggah quotes dan video
seperti lagu dari FourTwenty dengan cover musik di laman sosial media
judul Zona Nyaman, lalu ada lagu mereka. Lalu pada tahap terakhiir
tentang para “Penjahat” yang bisa yaitu simpati, mereka merubah gaya
mencuci dosa mereka disatu waktu hidup (akrab dengan kopi dan senja),
dan melakukan hal-hal tak bermoral gemar membaca buku, mempelajari
di waktu lainnya seperti pada lagu genre yang digemari, dan gemar
Jason Ranti yang berjudul Suci bersosialisasi.
Maksimal. Perilaku penggemar Blues,
Dalam kesehariannya, anak digambarkan sering meniru
Indie menunjukkan beberapa penampilan dan aksi panggung
perilaku seperti menyukai musisi favoritnya. Tidak ketinggalan
ketenangan, menyendiri, bertutur juga, cara berpakaian, dan alat musik
kata puitis, tidak menyukai yang digunakan juag meniru milik
kekerasan dan menyukai kelembutan. sang idola. Pada Reggae, rambut

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 9


gondrong adalah salah satu ciri dari dapat dikenali bila ada acara rakyat
penggemar genre tersebut. K-Pop yang sedang berlangsung. Sebut saja
memiliki pola perilaku yang berbeda. seperti kampanye, pesta pernikahan,
. Perilaku ini terlihat saat mereka khitanan, dan lain sebagainya.
histeris ketika mendengar dan Mereka akan ikut bernyanyi dan
melihat segala hal tentang Korea. berjoget bila lagu-lagu tersebut
Seperti lagu-lagu dari boyband atau diputar di acara-acara tersebut.
girlband kesayangannya, dan juga Acara-acara rakyat tersebut tanpa
saat mereka menyaksikan drama disadari telah menjaring masyarakat
Korea yang diputar melalui komputer luas untuk menikmati suguhan musik
atau layar kaca. Tidak hanya itu saja, yang bersifat merakyat tersebut.
gaya pakaian mereka pun berubah.
Mereka tadinya berpakaian normal KESIMPULAN DAN SARAN
seperti orang-orang pada umumnya, 6.1 Kesimpulan
namun karena kegemaran akan K- Berdasarkan hasil pembahasan
Pop membuat mereka menjadi penelitian tentang Genre Seni Musik
pecinta fashion berbau Korea. Generasi Muda di Kota Pekanbaru
Mereka mengikuti style yang pada bab sebelumnya maka peneliti
berkembang di Korea. Mereka juga menarik kesimpulan sebagai berikut:
mempelajari bahasa Korea dan
mengubah gaya berbicara mereka 1.Genre musik yang berkembang di
menjadi seperti bahasa Korea. Kota Pekanbaru saat ini adalah Indie.
Seperti pengucapan kata “aku cinta Kegemaran akan musik tersebut
kamu” yang diubah menjadi menimbulkan suatu perilaku yang
“sarangheo”. khas di kalangan generasi muda Kota
Penggemar EDM, Pekanbaru. Beberapa diantaranya
menunjukkan perilaku yang berbeda. meniru cara berpakaian sang idola,
Mereka mengubah gaya pakaiannya membaca buku sastra, menjadi
menjadi hype beast (bergaya penikmat kopi dan senja, lalu
mewah). Penggemar genre ini sangat membuat grup musik dan komunitas
menyukai pesta. Hal ini sesuai sendiri. Indie sebenarnya bukan
dengan citra musik EDM yang suatu genre. Melainkan suatu
melekat dengan klub malam. prosedur yang dilakukan oleh para
Kehidupan EDM dan dunia malam musisi dengan memasarkan sendiri
telah mengubah penggemar genre ini karya-karya mereka melalui online
menjadi bergaya mewah dengan ataupun pembelian secara fisik yang
berbagai barang bermerek yang dikelola langsung oleh musisi yang
mereka pakai. bersangkutan. Hal ini berbeda
Lain halnya dengan Koplo dengan musik mainstream yang
dan Pop Minang. Musik yang dua ini mengandalkan label untuk menjual
bersifat merakyat sehingga karya-karya mereka. Meski
penggemarnya cenderung tidak mengetahui akan hal ini, masyarakat
mengelompokkan diri dan membaur tetap menyebutnya dengan musik
begitu saja dengan berbagai lapisan Indie. Hal ini disebabkan oleh ciri
masyarakat. Secara kasat mata, khasnya yang berbicara tentang
penggemarnya tidak menunjukkan hujan, senja, rindu, serta kenangan,
ciri-ciri khusus dalam berpakaian, seolah menjadi hal wajib yang harus
akan tetapi penggemar genre ini ada dalam lirik-lirik musik tersebut.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 10


Kosakata yang penuh makna dan DAFTAR PUSTAKA
aransemen yang tidak biasa,
membuat musik ini kemudian dengan Basrowi dan Ahmad Kasinu. 2007.
cepat digemari oleh berbagai lapisan Metode Penelitian Sosial.
masyarakat, terutama mahasiswa dan Jenggala Pustaka Utama:
kaum dewasa awal (usia 18 tahun Kediri
keatas). Bungin, Burhan. 2011. Penelitian
Kualitatif. Penerbit,
Perilaku yang muncul karena Kencana Predana Media
kegemaran terhadap Indie tersebut Group, 2011.
adalah munculnya kebebasan Dewey, Jhon. 1998. Budaya dan
berekspresi yang banyak diamini Kebebasan (terjemah).
oleh generasi muda Kota Pekanbaru Penerbit, Yayasan Obor
dalam menyalurkan hobi ataupun Indonesia, Jakarta.
membuat suatu karya (lagu). Dominic, S. 2009. Popular Culture :
beberapa pola perilaku sosial yang Pengantar menuju Toei
dilakukan olah generasi muda Budaya Populer/
penyuka musik Indie adalah menjadi Dominic Strinati.
pecinta kopi dan senja, membaca Yogyakarta: Ar-Ruzz
buku, mempelajari genre yang Media Group.
disukainya, dan gemar bersosialisasi.
Secara umum, fenomena seperti ini Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi
tidak dapat dikategorikan sebagai Research. Yogyakarta:
perilaku yang positif atau buruk. Andi Offset.
Serentetan perilaku tersebut hanyalah Horton, Paul, B dan Chester, L.
segelintir cara dari generasi muda Hunt. Sosiologi. Jilid I,
dalam menikmati genre musik Edisi Keenam. Alih
favorit, dan kemudian Bahasa : Amirudin Ram
diinterpretasikan dalam kehidupan dan Tita Sobari. Penerbit,
sehari-hari Airlangga, Jakarta.
Harsoyo. 1999. Pengantar
6.2 Saran Antropologi. Penerbit.,
Putra Bardin, Bandung.
Berdasarkan kesimpulan diatas, Johnson, Doyle P, 1994. Teori
peneliti menyarankan bahwa : Sosiologi Klasik dan
Modern (Jilid I),
1. Generasi muda hendaknya Diindonesiakan oleh
dapat terus mempertahankan Robert M.Z Lawang,
perilaku mereka yang khas Penerbit, PT. Gramedia
sebagai bentuk rasa cinta Jakarta.
terhadap genre musik tertentu. Johnson, Doyle P, 1994. Teori
2. Generasi muda hendaknya Sosiologi Klasik dan
juga tidak berhenti Modern (JiIid II),
mengembangkan minat bakatnya Diindonesiakan oleh
dibidang musik dengan rasa Robert M.Z Lawang,
bebas yang benar-benar berasal Penerbit, PT. Gramedia
dari hati. Jakarta.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 11


Mochtar, Latif, 2014. Orientasi pemikiran pierre-
Kearah Pemahamam bourdieu/ (diakses
Filsafat Ilmu, Penerbit, tanggal 10 Januari 2014)
Kencana, Jakarta. http://sebarin-
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu ilmu.blogspot.com/2016/
Pengantar. Jakarta : Raja 06/pengertian-generasi-
Grafindo Persada, 1993. muda.html, diakses pada
Storey, John. 2007. Pengantar tanggal 26 Desember
Komprehensif Teori dan 2019.
Metode: Cultural Studies http://sosiologis.com/tindakan-sosial,
dan Kajian Budaya Pop. diakses pada tanggal 25 Oktober
Diterjemahkan oleh: 2019).
Layli Rahmawati. https//:notepam.com/jenis-seni-
Yogyakarta: Jalasutra. musik/ diakses tanggal 13 maret
Syahbana, S. Takdir Ali. 2020.
1986. Antropologi Baru. https://www.brosispku.com/berita/ba
Penerbit, Dian Rakyat, ca/53/hebohnya-festival-
Jakarta. musik-terbesar-di-
Zulyani, Hidayah, 1999. sumatera-do-music-
“Ensiklopedi Suku festival-pekanbaru-2018
Bangsa Indonesia:, (diakses tanggal 23
Penerbit, LP3ES, Jakarta. Oktober 2019)
Anonim, Teori-teori Kebudayaan. https://www.goriau.com/berita/baca/r
di http://tentangkomputer ibuan-pengunjung-
kita.blogspot.com ramaikan-konser-musik-
/2010/01/bab-2.html . di-bandarserai-
Arif. Teori Kebudayaan dan Ilmu pekanbaru.html (diakses
Pengetahuan Budaya. tanggal 23 Oktober 2019)
http://staff.blog.ui.ac.id/ https://www.yuksinau.id/musik-
arif51/2008 /11/11/teori- pengertian-unsur-jenis-
kebudayaan-dan-ilmu- fungsi/ diakses tanggal
pengetahuan-budaya. 16 Desember 2019.
Erzuhedi. Kebudayaan dan
Pendidikan. http://erzuhe Jurnal dan Kajian Ilmiah :
di.wordpress.com. Akbar, M. Z. (2014). Pola Interaksi
http://hiburan.kompasiana.com/musi Penggemar dengan Idola
k/2012/12/20/musik- (Studi Kasus Band
beraliran-jazz-hanya- Reggae Lhaiyo
untuk-kalangan-elite- Semarang). JURNAL
(diakses tanggal 8 SENI MUSIK UNNES,
Januari 2014) 70.
http://medhyhidayat.com/2013/01/07
Khadavi, M. J. (2014). Dekonstruksi
/bourdieu-dan-selera/
Musik Pop Indonesia
(diakses tanggal 13
dalam Perspektif Industri
Januari 2014)
Budaya (The
http://rumahfilsafat.com/2012/04/14/
Deconsrtuction Indonesia
sosiologi-kritis-dan-
Music Pop In Perspective
sosiologi-reflektif
Industry Culture).

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 12


JURNAL HUMANITY
Volume 9, Nomor 2, 55.
Kinanti, A. (2014). Minat Anak
Muda terhadap Tren
Musik (Studi pada
Penikmat Musik Indie
(Broadcast and The
Focus Group) vs Musik
Mainstream. Makalah
non-seminar FISIP UI,
26.
Muttaqin, M. (2006). Musik Dangdut
dan Keberadaanya di
Masyarakat: Tinajuan
dari Segi Sejarah dan
Perkembangannya
(Dangdut and Its
Existence in The Society
:Ther Review of Its
History and
Development).
HARMONIA JURNAL
PENGETAHUAN DAN
PEMIKIRAN SENI, 7.
Sitowati, I. (2010). Relevansi Selera
Musik Klasik dan Kelas
Sosial. Jurnal Musik
Universitas Kristen Satya
Wacana Vol.2, No.1, 21.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 13

Anda mungkin juga menyukai