Anda di halaman 1dari 17

BAB I

UNIT INSTALASI PENGOLAHAN AIR


LIMBAH PUSKESMAS

PT. Cahaya Mas Cemerlang merupakan perusahaan yang bergerak


dibidang penyediaan sistem pengolahan air limbah Puskesmas. Berbekal
pengalaman kami dibidang teknologi pengolahan lingkungan, yang
berfokus kepada teknologi pengolahan limbah. Kami telah
mengembangkan sistem pengolahan air limbah Puskesmas yang ramah
lingkungan dan efisien terhadap penggunaan energi. Kami menyediakan
berbagai pengolahan limbah, mulai dari kategori limbah rumah tangga atau
domestik. (dapat dilihat pada halaman pertama buku ini).
Perkembangan teknologi dan kebutuhan dalam melindungi
lingkungan menyebabkan kami harus menyesuaikan diri dengan
permintaan pasar. Secara umum kami menyediakan sistem penanganan
limbah Puskesmas secara komperhensif dan terpadu, mulai dari influent
sampai pada memenuhi standard baku mutu effluent.

Dalam Pengolahan sistem limbah ini dilakukan dengan penitik


beratkan pada pengolahan domestic, yaitu pada limbah dapur dan cucian,
dan sumber air limbah pada pengolahan limbah ini dibagi ke dalam 3 (tiga)
bagian :
1. Limbah yang berasal dari dapur dan tempat lain yang mengandung
buangan domestik/ minyak.
2. Limbah yang berasal dari tempat cucian (”menangkap busa”).

Ada pun unit-unit yang digunakan dalam Instalasi pengolahan air


limbah Puskesmas ini adalah :

A. Screen
1. Bar Screen
Pada Unit pengolahan ini, air limbah dialirkan melalui
saringan kasar (bar screen) untuk menyaring sampah yang berukuran
besar seperti sampah daun, kertas, plastik dll. Setelah melalui screen
1
air limbah dialirkan ke Bar screen, untuk mengendapkan partikel
lumpur, bekas plastik, kotoran lainnya.

Gambar 2.5 Bar Screen Kasar


2. Fine Screen
Pada Unit pengolahan ini, air limbah dialirkan melalui
saringan halus (bar screen) untuk menyaring sampah yang berukuran
kecil seperti pasir dan batuan krikil. Setelah melalui screen air
limbah dialirkan ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan
partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnya.

Gambar 2.6 Bar Screen Halus

B. Pompa
i. Inlet Pump
Fungsi pompa tersebut pada sistem pengolahan limbah
Puskesmas dimana mengalirkan limbah dari bak penampung ke
Reaktor Utama (Unit Pengolah Limbah).

Gambar 2.7 Pompa Inlet (kiri)


2
C. Blower (Air Supply)
Fungsi Blower pada sistem pengolahan limbah ini memberikan
udara (O2) pada sistem bioreaktor (proses aerob). Pada Blower ini
mempunyai kapasitas besar, mencakup ruangan yang lebih besar.
Mempunyai Static Pressure yang lebih besar. Daya tembak terhadap
kapasitas yang diambil lebih panjang. Digunakan bila kapasitas dari
ruangan tidak terlalu besar.

Gambar 2.9 Blower (kanan)

D. Bio-Strain Reactor
Proses pengolahan ini terdiri dari bak kontaktor anaerob (anoxic)
dan bak kontaktor aerob. Air yang telah di treatment kandungan logamnya
melalui proses ionisasi kemudian dipompa dan dialirkan ke Bioreaktor,
kemudian dari bak penenang air limbah mengalir ke bak kontaktor anaerob
dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up Flow). Di dalam bak kontaktor
aerob tersebut diisi dengan media dari bahan plastik. Di dalam bak aerasi
ini diisi dengan media dari bahan plastik (polyethylene), sambil diaerasi
atau dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang ada akan
menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan
menempel pada permukaan media. Dengan demikian air limbah akan
kontak dengan mikro-orgainisme yang tersuspensi dalam air maupun yang
menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat
meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, dan diteruskan ke effluent
atau buangan limbah.

3
Gambar 2.9 Reaktor Utama Pengolahan Limbah Cair

E. Clorinator
Sistem dari olahan limbah Puskesmas adalah memberikan tekanan
aliran tangki clorine yang berasal dari olahan recycling/membrane , lalu
dibantu dengan Dosing pump selanjutnya dialirkan ke bak biasanya dalam
bentuk fish pond (kolam ikan).

Gambar 2.10 Dosing Pump dan Tangki Chlorine


F. Control Panel
Sistem kontrol panel yang berada pada sistem ini dikumpulkan
pada satu rumah yang dinamakan ruang kontrol. Sistem ini bekerja secara
on/off atau manual, semi-auto, automatic pada screen menu layar
(selengkapnya lihat operasional panel ).

4
Gambar 2.11 Panel Control IPAL

G. Sistem Pendukung
Sistem pendukung ini berfungsi untuk menunjang sistem IPAL yang
telah terpasang, dalam hal ini adalah bak kontrol, bak ekualisasi dan kolam
ikan yang fungsinya sebagai bio-indikator effluent IPAL.
Ukuran Fish Pond (Kolam Ikan) :

H. Vacuum Flate Membrane


Bio-Reaktor membrane (BRM) merupakan teknologi pengolahan
limbah yang mengkombinasikan proses biologis untuk mendegradasi
limbah dan proses membran untuk pemisahan biomassa. Membran
menggantikan peran kolam sedimentasi untuk memisahkan padatan dan
Puskesmasan pada teknologi konvensional (lumpur aktif). Dengan
membran, kinerja pemisahan menjadi lebih baik karena pemisahan tidak
lagi dibatasi oleh kondisi hidrodinamik lumpur seperti waktu tinggal

5
lumpur (SRT, sludge retention time), waktu tinggal Puskesmasan (HRT,
hydraulic retention time) serta laju pembuangan lumpur.

Gambar 2.14 Vacuum flat membrane

6
BAB II
OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN

A. OPERASIONAL IPAL SECARA AUTO/ MANUAL


1. Periksa panel control
a. Naikkan MCB main power
b. Naikkan MCB Blower 1 dan 2, Submersible pump, sentrifugal
pump, dozing pump, Membrane pump
c. Naikkan MCB Organic reducing apparatus/ lampu UV.
2. Setting timer 1 & 2 untuk sistem On-Off Blower, waktunya
tergantung yang kita inginkan misalkan 15 menit ON dan 15 menit
OFF secara bergantian.
3. Putar selector switch ke kanan untuk power, maka power control
panel bekerja.
4. Putar selector switch ke kanan untuk Blower, maka Blower bekerja
dan lampu indicator On menyala. Kemudian setel ball
valve/butterfly yang ada di pipa blower dalam keadaan terbuka.
5. Putar selector switch ke kanan untuk Submarsible Pump, maka
Submarsible Pump On dan lampu indicator On ( Hijau ) menyala.
Bila air di bak ekualisasi penuh, maka pompa akan hidup dan bila di
bak ekualisasi habis pompa mati sendiri, pompa dilengkapi dengan
level kontrol.
6. Putar selector switch ke kanan untuk Dozing pump, maka Dozing
pump On dan lampu indicator On ( Hijau ) menyala.
7. Putar selector switch ke kanan untuk pompa Membrane/Recycle,
maka pompa On dan lampu indicator On ( Hijau ) menyala.
8. Apabila IPAL tidak di operasikan, putar selector switch ke kiri
(posisi OFF) untuk blower, submersible pump, dozing pump, &
mixer
9. Putar cam switch ke posisi 0 dan semua beban OFF.
10.Matikan main breaker ke posisi OFF.
11.Apabila ingin mengoperasikan IPAL, Ikuti petunjuk dari No. 1
sampai No. 9
7
Catatan :
 Sentrifugal pump/ sluge pump di hidupkan secara manual diluar
sistem auto-manual dengan menggunakan selector switch.
 Sentrifugal pump di operasikan setiap 3-5 hari sekali dan
lamanya operasiannya selama 5-10 menit dengan cara memutar
selector switch ke kanan dan Sentrifugal pump On serta lampu
indicator On menyala.

B. PEMELIHARAAN PERALATAN
1. Aklimatisasi bakteri pendegradasi limbah Puskesmas
Pada saat unit pengolah limbah Puskesmas akan mulai di
operasikan secara penuh, maka perlu diberikan ditambah bakteri
pendegradasi limbah Puskesmas sebagai starter untuk mempercepat
perkembangbiakan, pertumbuhan bakteri dan stabilisasi kondisi
proses pengolahan. Hal yang perlu diperhatikan adalah cara
pemberian bakteri tersebut tidak boleh langsung tetapi harus melalui
proses aklimatisasi dengan cara sebagai berikut:
1.1 Biakan bakteri padat dimasukkan ke dalam wadah/ember yang
berisi setengah air bersih dan setengah air limbah, kemudian
diaduk selama lebih kurang lima menit, misal gunakan bakteri
Bio Seed atau sejenisnya.
1.2 Biarkan biakan bakteri tersebut dalam wadah selama satu jam.
Pada saat ini bakteri akan mulai menunjukkan aktivitas
kehidupannya kembali dan siap berkembang biak dan
bertumbuh.
1.3 Bakteri kemudian dimasukkan ke dalam ruang aero-reactor.

2. Beberapa persyaratan agar aktivitas bakteri dapat optimum :


2.1 pH : 6 – 8 (optimum 7)
2.2 Kandungan oksigen terlarut ( D.O ) : min. 2 – 3 ppm
2.3 Temperatur : 25 – 300C
8
2.4 Kandungan N : min. 1 ppm

3. Beberapa ciri – ciri bakteri sudah bertumbuh secara stabil dapat


dilihat dari kondisi limbah Puskesmas yang ada di dalam unit
pengolahan limbah Puskesmas ( selain dengan analisa laboratorium
)
3.1 Warna limbah : coklat tua
3.2 Busa : sedikit dan gelembung kecil
3.3 Bau : bau khas bakteri (bukan bau busuk)
3.4 Test settling : lama atau tidak bisa mengendap
Sedangkan ciri-ciri bakteri yang sedang mengalami stress (misal
akibat kenaikan/penurunan pH yang terlalu ekstrim, temperature di
atas 350C, beban polutan terlalu tinggi)
3.1. Warna limbah : Coklat muda
3.2. Busa : banyak dan gelembung besar
3.3. Test settling (pengendapan) : lama atau tidak bisa mengendap
Bila hal ini yang terjadi, maka perlu dilakukan adalah menghentikan
sementara inlet yang masuk, kemudian dicari penyebabnya. Jika pH
yang ekstrim perlu dinetralisasi dengan asam/basa (misal: asam
sulfat, air kapur, caustic soda)pada bak ekualisasi; jika kurang nutrisi
maka perlu penambahan nutrien (misal : pupuk NPK, urea atau gula
merah / sumber karbohidrat ).
Ciri-ciri bakteri yang mati adalah :
3.1. Warna limbah : hitam
3.2. Bau : busuk

4. Screen ( Bar Screen dan Fine Screen )


Perlu dikontrol minimal satu minggu sekali untuk menghindari
penumpukan sampah/padatan yang terlalu banyak. Bila sampah atau
padatan sudah banyak harus secepatnya diambil dengan alat
penyerok manual. Setiap enam bulan sekali perlu diadakan
pengurasan untuk membersihkan bak dari endapan-endapan
pasir,lumpur yang terjadi, sehingga tidak memenuhi bak.
Pembersihan Bak Bar Screen dan Bak Fine Screen
a. Tutup pada bak bar screen dan fine screen dibuka
9
b. Kotoran-kotoran terutama yang berupa bahan – bahan yang tidak
dapat hancur atau yang menyebabkan penyumbatan pipa (plastic,
karet, kertas, dll ) diambil dari dalam bak.
c. Pembersihan dilakukan 2 – 3 minggu sekali

5. Pompa Submersible ( Pompa Inlet )


Perlu diperhatikan supaya tidak ada sampah-sampah plastik / kain
yang masuk ke dalam pompa dan bersihkan lokasi dekat pompa dari
batu – batu kecil yang dapat mengganggu dan merusak pompa.
6. Air Injection (Ring Blower )
Pemeliharaan , Perbaikan dan Pemecahan Masalah

Kesalahan Penyebab Motor ring blower.

1. Motor tidak bergerak atau suara bising motor. Setidaknya dua lilit
listrik yang terganggu Hilangkan gangguan periksa pada sekering
putus atau tidak , terminal listrik atau kabel power supply masuk
atau tidak.

2. Motor tidak bergerak atau suara motor kasar cek tegangan power
supply terganggu, Hilangkan gangguan dengan periksa sekering,
terminal atau kabel power supply.

3. Satu atau lebih fase motor blower . Perbaikan terbuka / Ganti motor
berliku
Untuk motor fase tunggal - kapasitor terbuka Ganti kapasitor

4. Impeller motor macet. Periksa buka penutup depan blower,


bersihkan dengan kuas apabila benda asing dan bersihkan serta
Periksa Gap impeller pengaturan jika diperlukan. Apabila Impeller
rusak, Ganti komponen impeller.

5. Rotasi bantalan pada drive motor sisi samping / blower yang rusak,
Ganti dengan motor bantalan / sisi blower.

6. Pelindung saklar bermotor perjalanan ketika motor dihidupkan.


konsumsi daya terlalu tinggi. Akan mengakibatkan korsleting pada
motor. Periksa motor kelebihan beban Throttling atau tidak
sesuaikan dengan spesifikasi pada rating Label.
10
7. Mengurangi throttling ( hambatan angin) bersihkan filter, muffler
dan pipa sambungan jika perlu.

8. Sumber daya yang tidak seimbang / konstan atau naik turun


tegangan , Periksa dan memperbaiki sumber daya listrik masuk.

9. Blower macet , lihat kesalahan "Motor akan mulai bersuara bising.


"Adanya penyebab" impeller macet .

10.Unit blower tidak menghasilkan putaran atau tidak menghasilkan


perbedaan tekanan yang kurang memadai. Kebocoran dalam
sistem Seal, sistem arah rotasi yang salah atau rotasi Mundur dari
rotasi/ abnormal dengan pertukaran dua menghubungkan lilitan
motor.

Ada beberapa ciri-ciri motor abnormal/ tidak sesuai antara lain :

a. Penggunan frekuensi motor yang salah (dari unit Blower


dengan konverter frekuensi). Gunakan frekuensi benar misal
standar indonesia frekuensi 50 hz.

b. Pada saat tekanan yang berbeda dari gas/ udara yang dipompa.
Cek konversi hasil tekanan disesuaikan. Apabila sulit hubungi
pihak kami suplayer.

c. Poros as seal motor yang cacat Ganti seal poros.

d. Perubahan profil blade karena mengotori impeller Bersihkan


area , memeriksa cover bila rusak ganti jika perlu.

e. Abnormal aliran udara serta kebisingan kecepatan tekanan pipa


Bersih terlalu tinggi, Gunakan pipa dengan lebih besar
penampang jika perlu.

f. Muffler kotor sisipan muffler serta Bersihkan, memeriksa


kondisi dan ganti jika perlu, putran tidak normal saat
menjalankan serta bising, mengakibatkan bearing motor
kurang grease atau grease sedikit atau mengganti bantalan bola
bearing.

g. Blower pengunci bocor pada akan merusak muffler, Periksa


pengunci muffler dan ganti jika perlu.
11
Pengunci di area motor segel rusak , Periksa motor dan ganti
jika perlu.

7. Chlorinator
Menggunakan chlorin tablet, oleh sebab itu setiap 3-5 hari sekali
perlu dilihat chlorine tabletnya dengan membuka tutup
housingnya/tangki chlorinenya.
8. Sampah / padatan / sisa-sisa lemak yang menumpuk pada bak
pretreatment dapur dan laundry perlu sering dibersihkan sebab bila
tidak akan mengeras saluran pipa dan bila lolos ke sistem jaringan
pemipaan akan menyumbat pipa dan mengganggu proses.

9. Pembersihan Bak Equalisasi.


a. Tutup pada bak ekualisasi dibuka, Bila ada sampah – sampah
padat yang tidak dapat hancur segera diambil supaya tidak
mengganggu sistem pemipaan unit pengolahan limbah
Puskesmas
b. Pengecekan dilakukan minimal satu bulan sekali, sedangkan
pembersihan kotoran yang mengampung dibak dilakukan 3 hari
sekali dengan memakai alat saringan manual.
c. Bila ada kegiatan penyedotan/pengurasan dilakukan 1-2 tahun,
disesuaikan kapasitas tangki.
10. Pengisian Kaporit Tablet
a. Penambahan kaporit 3-5 hari sekali.
b. Bila kaporit habis, maka harus segera diberikan dengan kaporit
baru sebanyak 1 tablet

11. Pembuangan Lumpur di tangki IPAL dengan membuka setiap


ball/gate valve yang ada selama 5 , menit 2 minggu sekali.
12. Pembersihan bak chlorinasi disesuaikan dengan penggunaan
chlorinasi yang ada, apabila habis maka waktu yang tepat untuk
membersihkan bak chlorinasi.
13. Pembersihan kolam ikan atau fish pond sebaiknya dilakukan 3-4
minggu sekali, disarankan ikan yang digunakan adalah ikan yang
cukup disesuaikan effluent ipal.
12
14. Vacuum Flat Membrane
Vacuum flat membrane pengecekan 8 bulan sekali. Membrane
akan mengalami kotor, akibat dari adanya material-material yang
tidak bisa lewat. Hal ini yang menyebabkan tersumbatnya
membran. Kotoran yang terbentuk gumpalan kotoran, kerak atau
hasil proses hidrolisa. Untuk mengembalikan kekondisi semula
dilakukan pembersihan dengan menggunakan larutan pembersih.

Pada proses ultrafiltrasi pun akan menunjukan penurunan unjuk


kerja. Hal ini disebabkan adanya kotoran yang menyumbat pori-pori.

Pembersihan membrane dilakukan dengan memasukan bahan


pembersih yang terbuat dari larutan caustic soda, sodium
hypochlorite, asam belerang atau survace activator lainnya.

Atau bisa juga dengan dicelupkan kedalam larutan pembersih dan


terakhir disemprot dengan tekanan cukup tinggi untuk
menghilangkan kotorannya.

13
PENUTUP

Pengunaan buku manual ini harus disesuaikan dengan pelatihan yang


diberikan oleh teknisi kami, dimana sifat buku ini sendiri adalah penunjang
untuk melengkapi penggunaan sistem yang ada di lapangan.
hal - hal mengenai pertanyaan dapat di lakukan melalui web site kami :
www. cahayamascemerlang.com

dengan email :
info@cahayamascemerlang.com

semoga buku ini bermanfaat dan dapat membatu kelancaran penggunaan


sistem pengolahan air limbah dan penggunaan dalam melaksanakan
lingkungan yang bersih dan nyaman yang sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

14

Anda mungkin juga menyukai