Anda di halaman 1dari 9

Volume 2, No. 1, Mei 2022, Hal.

11-19

ANALISA TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA (TPS) DI WILAYAH PETUK KATIMPUN

KECAMATAN JEKAN RAYA KOTA PALANGKA RAYA

(Analysis of temporary disposal places (tps) in the


petuk katimpun area Jekan raya district, palangka city)

Linda Baktiani
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Palangka Raya
Jln.R.T.A.Milono Km. 8,5/ Jln. J.P. Djandan Palangka Raya, e-mail :lindabaktiani28@gmail.com

Leti
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Palangka Raya
Jln.R.T.A.Milono Km. 8,5/ Jln. J.P. Djandan Palangka Raya, e-mail : Leti@gmail.com

Abstrak : Garbage is unwanted residual goods/material from the final product a certain process. Almost
all human activities have the potential produce waste or waste, both organic waste, which is commonly
called as wet waste and inorganic waste which is referred to as waste dry. The population in this study are
3 (three) Temporary Disposal Sites (TPS), namely: TPS Gang Anugerah, TPS Jalan AMD, and TPS Jalan
Tjilik Riwut KM. 10 Petuk Katimpun, Jekan Raya District, Palangka Raya City. Study This method uses
qualitative methods, where this method is a research used for research on the condition of natural objects.
Technique data collection is done by way of interviews (interviews), observation (observation), literature
study, and documentation. The data obtained in Fields are then selected and processed and presented in a
relationship pattern between community participation in the Petuk Katimpun Region in management
waste and solutions that are considered appropriate for waste management in the region the. The TPS
volume of each TPS is the TPS Jalan Anugerah has TPS volume of 2.5 m3 ; TPS Jalan AMD has a TPS
volume of 2.5 m3; and Jalan Tjilik Riwut KM.10 TPS has a TPS volume of 4.7 m3 The results of the study
showed that the average volume of landfills per dayfrom each TPS, namely for TPS Jalan Anugerah, it has
a volume daily average waste of 3.7 m3 ; AMD Street TPS has volume daily average waste of 3.7 m3 ; and
TPS Jalan Tjilik Riwut KM.10 has an average daily waste volume of 6.5 m3 It shows that the volume of
waste on average daily at each TPS is greater than than with the volume of its TPS area. That is, the TPS
capacity that is currently availabl inadequate with the waste heap that is disposed of. Lack of awareness
society in disposing of waste in the right place is also a factor in this garbage problem. This can be seen
from the large amount of waste scattered around the polling stations.
The right solution for handling this waste is by renewal of TPS in terms of size and shape as well as
counseling to community about good and efficient waste management.

Keywords: Garbage, Petuk Katimpun Area, Jekan Raya District Palangka Raya City, Waste Volume, waste
Analysis, Management Method Garbage, Temporary Disposal Sites (TPS).

Abstrak : Sampah adalah barang/material sisa yang tidak diinginkan dari hasil akhir sebuah proses tertentu.
Hampir dari semua aktifitas manusia berpotensi menghasilkan buangan atau sampah baik sampah organik
yang biasa disebut sebagai sampah basah maupun sampah anorganik yang disebut sebagai sampah kering.
Populasi dalam penelitian ini ada 3 (tiga) Tempat Pembuangan Sementara (TPS), yaitu : TPS Gang
Anugerah, TPS Jalan AMD, dan TPS Jalan Tjilik Riwut KM.10 Petuk Katimpun Kecamatan Jekan Raya
Kota Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana metode ini merupakan suatu
penelitian yang digunakan untuk penelitian pada kondisi objek alami. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara (interview), pengamatan (observasi), studi literatur, dan dokumentasi. Data-data
yang diperoleh di lapangan kemudian dipilih dan diolah serta disajikan dalam sebuah pola hubungan antara
partisipasi masyarakat di Wilayah Petuk Katimpun dalam pengelolaan sampah dan solusi yang dianggap

11
Volume 2, No. 1, Mei 2022, Hal.11-19

tepat untuk penanganan sampah di wilayah tersebut. Volume TPS dari masing-masing TPS adalah TPS
Jalan Anugerah memiliki volume TPS sebesar 2,5 m3 ; TPS Jalan AMD memiliki volume TPS sebesar 2,5
m3 ; dan TPS Jalan Tjilik Riwut KM.10 memiliki volume TPS sebesar 4,7 m3 . Hasil penelitian diperoleh
bahwa volume timbunan sampah rata-rata per harinya dari masing-masing TPS yaitu untuk TPS Jalan
Anugerah memiliki volume sampah rata-rata harian sebanyak 3,7 m3 ; TPS Jalan AMD memiliki volume
sampah rata-rata harian sebanyak 3,7 m3 ; dan TPS Jalan Tjilik Riwut KM.10 memiliki volume sampah
rata-rata harian sebanyak 6,5 m3 . Hal ini menunjukkan bahwa volume sampah rata-rata harian pada setiap
TPS lebih besar dibandingkan dengan volume area TPS-nya. Artinya, daya tampung TPS yang tersedia saat
ini belum memadai dengan timbunan sampah yang dibuang. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam
membuang sampah tepat pada tempatnya juga menjadi faktor dalam masalah sampah ini. Hal ini dapat
dilihat dari masih banyaknya sampah yang berserakan di sekitar TPS. Solusi yang tepat untuk penanganan
sampah tersebut yaitu dengan pembaharuan TPS dari segi ukuran dan bentuk serta penyuluhan kepada
masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik dan efisien.

Kata Kunci: Sampah, Wilayah Petuk Katimpun Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya, Volume
Sampah, Analisa Sampah, Cara Pengelolaan Sampah, Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

12
Baktiani, L., dkk / Analisa Tempat Pembuangan…/ HTJ Teknik Sipil, Vol. 2, No. 1, Mei 2022,, Hal. 11-19

PENDAHULUAN

Sampah adalah barang/material sisa yang tidak Soemirat (1994) berpendapat bahwa sampah adalah
diinginkan dari hasil akhir sebuah proses tertentu. suatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan
Hampir dari semua aktifitas manusia berpotensi bersifat padat. Azwar (1990) mengatakan yang
menghasilkan buangan atau sampah baik sampah
dimaksud dengan sampah adalah sebagian dari
organik yang biasa disebut sebagai sampah basah
maupun sampah anorganik yang disebut sebagai sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi, atau
sampah kering. Sampah basah adalah sampah sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal
yang berasal dari makhluk hidup seperti daun- dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia
daunan, sampah dapur, dan lain-lain. Sedangkan, (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan biologi
sampah kering contohnya berupa kertas, plastik, karena kotoran manusia (human waste) tidak
kaleng, botol, besi, dan lain-lain. Sampah organik termasuk ke dalamnya. Manik (2003) juga
dapat membusuk dan terurai secara alami,
mengemukakan pendapatnya bahwa sampah
sedangkan sampah anorganik tidak dapat terurai
secara alami serta memerlukan proses berpuluh sebagai suatu benda yang tidak digunakan atau tidak
tahun agar bisa hancur. Oleh sebab itu, di setiap dikehendaki dan harus dibuang yang dihasilkan
daerah pasti mengalami masalah dalam oleh kegiatan manusia. Para ahli kesehatan luar
pengelolaan sampah ini. Masalah sampah baik di negeri di daerah Amerika membuat batasan tentang
perkotaan maupun di pedesaaan merupakan sampah yaitu sesuatu yang tidak digunakan, tidak
masalah yang serius dan harus diatasi karena dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang
jumlahnya semakin banyak serta sering
menimbulkan masalah lainnya. Sulitnya mencari yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
lahan untuk pembuangan dan pengelolaan sampah dengan sendirinya. Dengan demikian sampah
serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengandung prinsip sebagai berikut yaitu :
membuang sampah sehingga sampah menumpuk 1. Adanya suatu benda atau benda padat
dan menimbulkan bermacam-macam penyakit, 2.Adanya hubungan langsung/tidak langsung
bau yang tidak sedap, serta merusak pemandangan dengan kegiatan manusia.
sekitar. Di Wilayah Petuk Katimpun Kecamatan
3. Benda atau bahan tersebut tidak terpakai lagi
Jekan Raya Kota Palangka Raya juga saat ini
mengalami kesulitan dalam penanganan sampah (Notoatmojo, 2003).
yang baik karena melihat keadaan sampah yang
berserakan dimana-mana. Mengingat hal ini 2 1.2 Jenis-jenis Sampah
merupakan faktor yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari, maka penulis mengambil a) Sampah berdasarkan zat kimia yang terkandung
topik penelitian tentang Analisa Tempat di dalamnya, yaitu :
Pembuangan Sementara (TPS) di Wilayah Petuk 1. Sampah organik adalah sampah yang pada
Katimpun Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka umumnya dapat dan mudah membusuk,
Raya.
sisanya sisa makanan, daun-daunan, buah-
TUJUAN PUSTAKA buahan dan sebagainya.
2. Sampah anorganik adalah sampah yang
1.1 Pengertian Sampah umumnya tidak dapat membusuk, misalnya
Menurut definisi World Health Organization (WHO) logam/besi, pecahan gelas/kaca, plastik dan
sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak sebagainya.
dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang b). Sampah berdasarkan karakteristiknya, yaitu :
yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi 1. Sampah jalanan adalah sampah yang
dengan sendirinya (Chandra, 2006). Sampah berasal dari pembersihan jalan dan trotoar
merupakan benda yang sudah tidak terpakai, baik yang terdiri dari kertas-kertas, kotoran dan
berasal dari rumah tangga maupun pabrik sisa daun-daunan.
proses industri (Eka Sinta, 2020). Pendapat lain, Juli
13
Baktiani, L., dkk / Analisa Tempat Pembuangan…/ HTJ Teknik Sipil, Vol. 2, No. 1, Mei 2022,, Hal. 11-19

2. Sampah abu merupakan sampah yang pakaian-pakaian bekas, bahan- bahan bacaan,
berasal dari bahan yang mudah terbakar, perabotan rumah tangga, daun-daunan yang berasal
baik di rumah, di kantor maupun di industri. dari taman dan kebun.
b. Sampah yang bersumber dari
Sampah bangkai yaitu sampah yang berasal
perkantoran Sampah yang bersumber dari
dari bangkai binatang yang sudah mati baik
perkantoran, baik itu perusahaan, perdagangan,
itu karena bencana alam, penyakit ataupun
pendidikan, dan sebagainya. Sampah ini berupa
kecelakaan, dan juga termasuk sampah ini
kertas, plastik, karbon, dan sebagainya yang pada
adalah bangkai mobil, truk, kereta api,
umumnya bersifat anorganik dan mudah terbakar.
kapal, dan alat transportasi lainnya.
c. Sampah yang bersumber dari tempat-
3. Sampah industri yaitu sampah yang berasal
tempat umum Sampah yang bersumber dari tempat-
dari pengolahan hasil bumi, tumbuh-
tempat umum, seperti pasar, tempat hiburan/wisata,
tumbuhan dan industri lainnya.
terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya.
4. Sampah padat pada air buangan yaitu
Sampah ini berupa kertas, plastik, botol, daun dan
sampah yang di dalamnya terdiri dari
lain-lainnya.
benda-benda yang umumnya zat organik
d. Sampah yang bersumber dari jalan raya
hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat
Sampah yang bersumber dari jalan raya yaitu
pengolahan air buangan.
sampah yang berasal dari pembersihan jalan, yang
5. Sampah dari daerah pembangunan, yaitu
umumnya terdiri dari kertas-kertas, kardus-kardus,
sampah yang berasal dari sisa
batubatuan, pasir, sobekan ban, daun-daun, plastik,
pembangunan, perbaikan, dan
dan lainnya.
pembaharuan gedung yang biasanya berupa
e. Sampah yang bersumber dari industri
tanah, batu-batuan, potongan kayu, kertas,
Sampah yang bersumber dari industri yaitu sampah
bahan material, dan lain sebagainya.
yang berasal dari kawasan industri termasuk
6. Sampah khusus yaitu sampah-sampah yang
sampah yang berasal dari pembangunan industri
penanganannya secara khusus dalam
dan segala sampah yang berasal dari proses
pengelolaanya, misalnya : film bekas,
produksi, misalnya sampah pembongkaran barang,
kaleng cat, dan sebagainya.
logam, plastik, kayu, potongan tekstil, kaleng,
c.) Sampah berdasarkan mudah atau tidaknya
terbakar, yaitu : limbah cairan, limbah sisa dan sebagainya.
f. Sampah yang bersumber dari pertanian
1. Sampah yang mudah terbakar, misalnya : dan perkebunan Sampah ini adalah sampah yang
karet, kertas, kayu, plastik, daun-daunan dan bersumber dari hasil perkebunan atau pertanian,
sebagainya.
misalnya : jerami, sisa sayur-sayuran, batang padi,
2. Sampah yang tidak mudah terbakar, misalnya
: besi, logam, kaca, kaleng bekas, dan batang jagung, ranting kayu yang patah dan
sebagainya sebagainya.
g. Sampah yang bersumber dari peternakan
1.3 Sumber Sampah dan perikanan Sampah ini adalah yang bersumber
Sumber sampah berdasarkan jenisnya, yaitu dari peternakan dan perikanan ini berupa kotoran
: ternak, sisa makanan, bangkai binatang dan
a. Sampah yang bersumber dari pemukiman sebagainya.
Sampah yang bersumber dari pemukiman yaitu h. Sampah yang bersumber dari
terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil pertambangan Sampah yang berasal dari daerah
kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan
pertambangan dan jenisnya tergantung dari jenis
sudah dibuang seperti sisa-sisa makanan yang baik
sudah dimasak maupun yang belum, bekas usaha pertambangan itu sendiri, misalnya : batu-
pembungkus seperti plastik, kertas, daun, serta
14
Baktiani, L., dkk / Analisa Tempat Pembuangan…/ HTJ Teknik Sipil, Vol. 2, No. 1, Mei 2022,, Hal. 11-19

batuan, tanah, pasir, kerikil, sisa-sisa pembakaran karena pemakaian bahan baku yang semakin
dan sebagainya. beragam.

1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi d. Tingkat pendidikan Menurut Hermawan


Kuantitas Sampah (2005) untuk meningkatkan mutu lingkungan,
pendidikan mempunyai peranan penting karena
Persentase timbulan sampah adalah 75% melalui pendidikan manusia makin mengetahui dan
yang berasal dari pemukiman dan 25% berasal dari sadar akan bahaya limbah rumah tangga terhadap 10
non pemukiman. Ukuran timbulan sampah dapat lingkungan terutama bahaya pencemaran terhadap
didasarkan kepada berat (dalam satuan ton atau kesehatan manusia. Melalui pendidikan dapat
kilogram) maupun dinyatakan dengan volume ditanamkan berpikir kritis, kreatif dan rasional.
(dalam satuan liter atau m3 ). Metode pengukuran Semakin tinggi tingkat pendidikan selayaknya
dapat didasarkan atas jumlah kenderaan diikuti pula dengan semakin tingginya kesadaran
pengangkutan yang masuk di lokasi Transfer dan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan
Station atau Recycling Center atau Tempat sampah.
Pembuangan Akhir (TPA) yang disebut Load-
Count Analysis atau pengukuran langsung pada METODE PENELITIAN
kendaraan pengangkut yang disebut WeightVolume
Analysis. Sampah sangat dipengaruhi oleh berbagai 1. Studi Perencanaan
Penelitian ini menggunakan metode
kegiatan dan cara hidup masyarakat. Beberapa
kualitatif, dimana metode ini merupakan suatu
faktor-faktor penting yang mempengaruhi kuantitas
penelitian yang digunakan untuk penelitian pada
sampah antara lain :
kondisi objek alami. Teknik pengumpulan data
a. Jumlah penduduk Dengan semakin dilakukan dengan cara wawancara (interview),
banyaknya penduduk, maka semakin banyak pula pengamatan (observasi), studi literatur, dan
sampah yang dihasilkan sesuai dengan laju dokumentasi. Data-data yang diperoleh di lapangan
pertambahan penduduk. kemudian dipilih dan diolah serta disajikan dalam
sebuah pola hubungan antara partisipasi masyarakat
b. Keadaan sosial dan ekonomi Keadaan di Wilayah Petuk Katimpun dalam pengelolaan
sosial dan ekonomi sangat mempengaruhi kuantitas sampah dan solusi yang dianggap tepat untuk
sampah karena semakin tinggi keadaan sosial penanganan sampah di wilayah tersebut.
ekonomi masyarakat maka semakin banyak jumlah
sampah yang dibuang. Kualitas sampahnya pun 2. Tempat Penelitian
semakin banyak bersifat tidak dapat membusuk.
Penelitian ini dilaksanakan Tempat
Perubahan kualitas sampah ini, tergantung pada
Pembuangan Sementara (TPS) di Wilayah Petuk
bahan yang tersedia, peraturan yang berlaku serta
Katimpun Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka
kesadaran masyarakaat akan persoalan sampah.
Raya.
Kenaikan kesejahteraan ini akan meningkatkan
kegiatan konstruksi dan pembaharuan bangunan- 3. Populasi
bangunan, bertambahnya transportasi, Populasi dalam penelitian ini ada 3 (tiga)
bertambahnya produk pertanian, industri, dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS), yaitu : TPS
lainnya sehingga diiringi pula dengan Jalan Anugerah, TPS Jalan AMD, dan TPS Jalan
bertambahnya volume dan jenis sampah. Tjilik Riwut KM.10 Petuk Katimpun Kecamatan
Jekan Raya Kota Palangka Raya.
c. Kemajuan teknologi Kemajuan teknologi
akan menambah jumlah maupun kualitas sampah

15
Baktiani, L., dkk / Analisa Tempat Pembuangan…/ HTJ Teknik Sipil, Vol. 2, No. 1, Mei 2022,, Hal. 11-19

4. Sumber Data wawancara. Wawancara termasuk bagian penting


sebab merupakan studi tentang interaksi antara
Sumber data yang dilakukan di dalam penelitian ini, manusia sehingga dapat digunakan sebagai alat
yaitu : data primer dan data sekunder. Data primer sekaligus objek yang mampu mensosialisasikan
adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua belah pihak yang memiliki status yang sama.
pertama, misalnya didapatkan dari wawancara di Menurut Sidarmayati (2010) pada wawancara dapat
lapangan saat penelitian. Data primer juga dikelompokkan ke dalam jenisnya, yaitu :
merupakan suatu data yang menginformasikan fakta wawancara struktur dan wawancara tidak struktur.
di lapangan yang mana fakta tersebut diperoleh Wawancara struktur merujuk pada situasi dimana
secara langsung oleh peneliti dari narasumber objek seseorang pewawancara mengajukan pertanyaan
penelitian, seperti : koordinator yang ada di yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan kategori
lapangan, petugas lapangan, dan masyarakat baik di jawaban terbatas pada setiap responden. Sedangkan,
Wilayah Petuk Katimpun Kecamatan Jekan Raya pada wawancara tidak terstruktur merujuk pada
Kota Palangka Raya maupun masyarakat di seluruh pemahaman suatu perilaku yang kompleks dari
penampungan sampah. Data sekunder adalah data responden tanpa memberlakukan suatu kategori
yang dikumpulkan dari pihak kedua biasanya apapun yang dapat membatasi di lapangan
diperoleh melalui keterangan dari instansi yang penelitian. Pada penelitian ini, peneliti memilih
bergerak dalam proses pengumpulan data baik oleh menggunakan jenis wawancara tidak struktur. Hal
instansi pemerintah maupun swasta. Data sekunder ini diambil atas dasar pemikiran bahwa dengan
juga merupakan data penunjang dari sebuah metode ini informasi akan lebih leluasa dan
penelitian ilmiah. Data sekunder berkaitan dengan rileks/santai dalam memberikan informasi atau
pokok pembahasan dalam penelitian yang sifatnya gambaran tentang masalah yang ada kepada peneliti
melengkapi serta memperkuat suatu hasil penelitian sehingga responden tidak merasa 20 diinterogasikan
seperti literatur ilmiah yang bersumber dari buku- secara mendalam. Hal ini bisa menjadi cara yang
buku yang dipublikaskan maupun yang belum efektif untuk menciptakan keakraban antara peneliti
dipublikasian baik berupa laporan maupun dalam dengan responden sehingga diperoleh informasi
bentuk dukungan yang berkaitan dengan pokok yang lengkap dalam penelitian ini.
bahasan penelitian
2. Pengamatan (Observasi) Observasi
5. Metode Pengumpulan Data adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan indera penglihatan sebagai alat bantu
Dalam suatu penelitian, kualitas
pengumpulan data sangat erat kaitannya dengan utama selain panca indera lainnya. Oleh sebab itu,
ketepatan cara-cara yang digunakan untuk observasi merupakan metode/teknik pengumpulan
pengumpulan data. Teknik 19 pengumpulan data data berdasarkan pengamatan peneliti melalui panca
dapat dilakukan dengan cara wawancara inderanya.
(interview), pengamatan (observasi), studi literatur, 3. Studi Literatur Studi Literatur yaitu
dan dokumentasi. Metode pengumpulan data yang merupakan salah satu penelitian yang dilakukan
digunakan dalam penelitian ini adalah : dengan cara mencari referensi-referensi baik
1. Wawancara (Interview) Wawancara melalui buku-buku, artikel, internet, perkembangan
adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk website, sistem informasi dan metode
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil pengembangan web. Berdasarkan referensi yang
bertatap muka antara pewawancara dengan telah terkumpul dapat diambil kesimpulan
responden atau orang yang diwawancarai dengan mengenai perancangan sistem teknik pengerjaan
atau tanpa menggunakan pedoman (ide) atau metode-metode apa yang akan digunakan
dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
16
Baktiani, L., dkk / Analisa Tempat Pembuangan…/ HTJ Teknik Sipil, Vol. 2, No. 1, Mei 2022,, Hal. 11-19

4. Dokumentasi Dokumentasi merupakan 2. Volume Area Tempat Pembuangan


catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumentasi Sementara (TPS)
dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Studi dokumentasi Volume Area Tempat Pembuangan Sementara
merupakan pelengkap untuk penggunaan metode (TPS) dihitung berdasarkan data panjang, lebar, dan
observasi dan wawancara dalam penelitian. Teknik tinggi suatu TPS yang sudah diketahui. Rumus
pengumpulan data dengan dokumentasi dapat Volume Area TPS adalah panjang (p) x lebar (l) x
berupa gambar atau foto, catatan-catatan ilmiah, tinggi (t). Volume area untuk tiap-tiap TPS
buku dan laporan, penyalinan-penyalinan data yang dijabarkan pada tabel-tabel di bawah ini.
dilakukan pada arsip-arsip dan lain 21 sebagainya 3. Volume Sampah Harian
yang mana berkaitan dengan penelitian yang
kemudian dari data tersebut dapat dipelajari dan Volume Sampah Harian merupakan jumlah
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian. sampah dalam satuan volume (liter atau m3 ) yang
diukur secara harian baik yang bersumber dari
6.Teknik Analisa Data sampah domestik maupun sampah non-domestik
Dalam penelitian, teknik analisa data pada Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
merupakan salah satu langkah yang penting karena Volume sampah harian diukur dengan tujuan untuk
dimaksudkan untuk mengubah data yang masih mendapatkan informasi timbunan sampah dalam
belum jadi atau berupa informasi ke dalam data satuan volume setiap harinya pada tiap-tiap TPS.
yang sudah siap dipakai. Dalam penelitian ini, Rata-Rata Volume Sampah Harian adalah 22,0 m3
peneliti menggunakan teknik kualitatif verbal yang : 6 hari = 3,7 m3 /hari Jadi, rata-rata volume sampah
mana data-data yang diperoleh dari wawancara, harian pada TPS Jalan Anugerah Petuk Katimpun
hasil observasi, catatan-catatan ilmiah, serta bukti adalah 3,7 m3 /hari. Rata-Rata Volume Sampah
dokumentasi yang mendukung penelitian ini akan Harian adalah 22,0 m3 : 6 hari = 3,7 m3 /hari Jadi,
ditindaklanjuti dengan dipilih dan diolah yang rata-rata volume sampah harian pada TPS Jalan
kemudian disajikan dalam sebuah pola hubungan AMD Petuk Katimpun adalah 3,7 m3 /hari. Rata-
antara partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan Rata Volume Sampah Harian adalah 39,0 m3 : 6
sampah serta solusi yang dianggap tepat untuk hari = 6,5 m3 /hari Jadi, rata-rata volume sampah
menangani masalah sampah tersebut. harian pada TPS Jalan AMD Petuk Katimpun
adalah 6,5 m3 /hari. Total Volume Sampah Harian
HASIL DAN PEMBAHASAN pada Wilayah Petuk Katimpun Kecamatan Jekan
Raya Kota Palangka Raya adalah 3,7 m3 + 3,7 m3
1.Pengumpulan Data + 6,5 m3 = 13,9 m3 . Sedangkan, Rata-Rata Volume
Pengumpulan data diawali dengan studi Sampah Harian pada Wilayah Petuk Katimpun
pustaka dari rumusan permasalahan yang sedang Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya adalah
terjadi. Adapun tahapan pengumpulan data yaitu 13,9 m3 : 3 = 4,6 m3 .
mengumpulkan data-data sekunder seperti jumlah 4. Pengolahan Data
TPS dan volume TPS yang kemudian dihubungkan
dengan data-data primer yang diperoleh di lapangan Pengolahan data adalah rangkaian
yaitu berupa volume sampah setiap harinya pada pengolahan untuk menghasilkan informasi atau
tiap-tiap TPS. menghasilkan pengetahuan dari data mentah. Data-
data yang sudah diperoleh baik itu data primer
(volume sampah) dan data sekunder (volume TPS)
akan diolah dan dianalisis yang mana akan terlihat
pola hubungan antar keduanya pada tiap-tiap TPS.
17
Baktiani, L., dkk / Analisa Tempat Pembuangan…/ HTJ Teknik Sipil, Vol. 2, No. 1, Mei 2022,, Hal. 11-19

a. Hubungan Antara Volume Sampah dan 1. Pembaharuan TPS terutama untuk


Volume Tempat Pembuangan ukuran TPS menyesuaikan dengan lajunya
Sementara (TPS) pertambahan penduduk. Hal ini bisa
Hubungan antara volume sampah dan dilakukan dengan kerjasama antara
volume TPS pada tiap-tiap TPS akan pemerintah dan masyarakat.
menggambarkan kualitas TPS apakah 2. Menambah jumlah TPS di beberapa titik
memadai atau tidak memadai untuk daerah/wilayah yang banyak penduduknya
menampung timbunan sampah sesuai sehingga masyarakat tidak terfokus pada
dengan data yang diperoleh. satu TPS saja.
volume sampah pada tiap-tiap TPS 3. Menambah armada pengangkut sampah
melebihi kapasitas dari volume TPS-nya (truk/kendaraan sampah) sehingga sampah
sehingga TPS dianggap tidak memadai tidak terlalu banyak menumpuk di TPS.
untuk menampung timbunan sampah. Hal 4. Melakukan penyuluhan oleh pihak
ini dapat disebabkan oleh banyak faktor terkait kepada masyarakat tentang
diantaranya adalah : pentingnya membuang sampah tepat pada
1. Bentuk TPS yang kurang diperbaharui tempatnya serta cara kelola sampah dengan
ditandai dengan adanya beton retak dan 3R. 29
pecah, tidak diperbesar ukurannya sehingga 5. Di masa depan akan adanya rancangan
sampah yang melebihi kapastitas bentuk TPS yang terbagi menjadi beberapa
tempatnya akan berserakan dimana-mana, ruang/kotak sesuai dengan jenis sampahnya
serta warna cat yang memudar dan penuh sehingga memudahkan pemanfaatan
coretan menambah kesan kotor pada TPS. kembali atau pendaurulangan terhadap
28 sampah tersebut
2. Jumlah penduduk yang setiap tahunnya
selalu bertambah juga mempunyai peran PENUTUP
dalam pertambahan jumlah sampah yang
1.1 Kesimpulan
dihasilkan sehingga ukuran TPS tidak Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
memadai dengan banyaknya timbunan disimpulkan bahwa :
sampah. 1. Rata-rata volume sampah harian di masing-
3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk masing Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
membuang sampah tepat pada tempatnya. adalah untuk TPS Jalan Anugerah rata-rata
Hal ini ditunjukkan dengan masih sebanyak 3,7 m3 ; untuk TPS Jalan AMD rata-
banyaknya sampah yang berserakan di rata sebanyak 3,7 m3 ; dan untuk TPS Jalan
sekitar TPS Tjilik Riwut KM.10 rata-rata sebanyak 6,5 m3
b. Partisipasi Masyarakat Terhadap
2. Daya tampung Tempat Pembuangan Sementara
Pengelolaan Sampah (TPS) di Wilayah Petuk Katimpun Kecamatan
Masalah persampahan bukan hanya saat ini tidak memadai untuk menampung
dikelola oleh pemerintah atau petugas banyaknya sampah yang dibuang ke TPS. Hal
kebersihan yang terkait, tetapi juga peran ini ditunjukkan oleh data-data dari volume
andil masyarakat sangat sampah harian di beberapa TPS lebih banyak
mempengaruhinya. Menerapkan pola hidup dibandingkan volume area TPS-nya, yaitu :
bersih dan sehat yaitu salah satunya dengan untuk TPS Jalan Anugerah dengan volume area
pengelolaan sampah yang baik dan efisien. TPS sebesar 2,5m sedangkan rata-rata volume
Beberapa solusi pengelolaan sampah yang sampah hariannya sebanyak 3,7 m3 ; untuk
peneliti temukan saat penelitian, yaitu : TPS Jalan AMD mempunyai volume area TPS
18
Baktiani, L., dkk / Analisa Tempat Pembuangan…/ HTJ Teknik Sipil, Vol. 2, No. 1, Mei 2022,, Hal. 11-19

sebesar 2,5 m3 dan rata-rata volume sampah 1.3 Daftar Pustaka


hariannya sebanyak 3,7 m3 ; serta untuk TPS AdrinR.Nugraha.2009.Menyelamatkan
Jalan Tjilik Riwut KM.10 mempunyai volume Lingkungan Hidup dengan Pengelolaan
area sebesar 4,7 m3 sedangkan rata-rata Sampah.Bekasi: Cahaya Pustaka Raga.
volume sampah hariannya sebanyak 6,5 m3 . Haryono,,Edi.2009.Tesis: Peningkatan Pelayanan
Berdasarkan data-data tersebut harus adanya Pengelolaan Sampah di Kota Brebes.
tindakan dari aparat maupun warga setempat Eka Sinta, M. (2020). Penangan Sampah di Kota
Pulang Pisau Kabupaten Pulang Pisau.
dalam pembaharuan ukuran TPS yang lebih
JURNAL ILMIAH, 1.
layak untuk digunakan. Prof. Dr. Sugiono.2012.Metode Penelitian
3. Pentingnya partisipasi masyarakat terhadap Kuantitatif.R&D ALFABETA. (cetakan
pengelolaan sampah karena masih banyak ke 17)
ditemukan sampah-sampah yang berserakan di Sejati Kencana.2010.Pengelolaan Sampah Terpadu
sekitar TPS. Hal ini menunjukkan kurangnya Sistem Mode Sub Point
kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan Center.Yogyakarta: Kanisus.
Suryati, Tati.2010.Penanganan dan Pengelolaan
sampah khususnya membuang sampah tepat
Sampah.Jakarta: Penebas Swadaya.
pada tempatnya. 4. Perlunya TPS yang Standar Nasional Indonesia Nomor SNI-03-3242-
menyediakan ruang/tempat pemilahan sampah 1994 tentang Tata Cara Pengelolaan
untuk memudahkan pemanfaatan kembali atau Sampah di Permukiman. Badan Standar
pendaurulangan terhadap sampah tersebut. Nasional (BSN)
Suryani, Tati.Bijak dan Cerdas Mengelola
1.2 Saran Sampah.Jakarta Selatan: Aqromedia
Pustaka.
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti Yuliana Fachsumy.2013.Pengelolaan Sampah
mengajukan beberapa saran : Lingkungan.Padang: Maka Karya
Hanafi.ulis.
1. Pembaharuan TPS terutama untuk ukuran TPS
menyesuaikan dengan lajunya pertambahan
penduduk. Serta TPS yang dirancang Hal ini bisa
dilakukan dengan kerjasama antara pemerintah
dan masyarakat.
2. Menambah jumlah TPS di beberapa titik
daerah/wilayah yang banyak penduduknya
sehingga masyarakat tidak terfokus pada satu
TPS saja.
3. Menambah armada pengangkut sampah
(truk/kenderaan sampah) sehingga sampah tidak
terlalu banyak menumpuk di TPS.
4. Melakukan penyuluhan oleh pihak terkait
terhadap masyarakat tentang pentingnya
membuang sampah tepat pada tempatnya serta
cara kelola sampah dengan 3R. 5. Di masa
mendatang akan adanya rancangan bentuk TPS
yang terbagi menjadi beberapa ruang/kotak
sesuai dengan jenis sampahnya sehingga
memudahkan pemanfaatan kembali atau
pendaurulangan terhadap sampah tersebut.
19

Anda mungkin juga menyukai