Anda di halaman 1dari 13

Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.

4661292
Vol. 22 No. 1 (April 2021)
e-ISSN : 2613-9308 p-ISSN : 1907-3232
Hlm. 182 - 194

DETERMINISME TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN GLOBALISASI MEDIA


TERHADAP SENI BUDAYA INDONESIA

I Wayan Mastra1* Ida Bagus Gede Bawa Adnyana2 , Luh Putu Pancawati3
Program Studi Seni Drama, Tari dan Musik FKIP
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
E-mail: 31wayanmastra@gmail.com ; tugus.bawa@gmail.com ;
lppancawati@gmail.com

ABSTRACT

The Determinism of Communication Technology and Media Globalization Towards Arts and
Indonesian Cuture. This stud focues on the effect of the exposure of media communications
technology and the globalization of the art and cuture in Indonesia. Determination of
communications tekhology or the exposure of communication tekhology present in the midst of
society and influence the wordview and human hebavior in everyday life. Commonication
technology and media are a dumvire that connot besprated, bot present complementary. The
increasingly rapid devoloment of media and its advancement are along whit the development of
Communication technology. The exposure of media and technology affects art and cuture as
well as the behavior of people or the Indonesian. Qualitative deskretive analysis is the method
of assisment used to uncover the facts, phenomena, variables and circumsyances that occurred
while running the research and presenting it as what it is. The variables in thid study are
technology media globalization,and Indonesian art and culture of technology and media
globalization exposure to the art and culture of Indonesia.
Keywords: Determinism, Globaliation, Media, Art, Culture

ABSTRAK

Penelitian ini berokus pada pengaruh teknologi komunikasi dan globalisasi media seni budaya
Indonesia. Determinasi teknologi komonikasi atau terapan teknologi hadir di tengah-tengah
masyarakat dan mempengaruhi cara pandang dan prilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Telokomunikasi dan media merupakan dwitunggal yang tidak dapat dipisahkan karena
keduanya hadir saling melengkapi. Perkembangan media ini semakin pesat dan canggih seiring
dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini. Teraan media ini mempengaruhi seni
budaya dan prilaku masyarakat atau bangsa Indonesia. Analisis deskritif kualitatif merupakan
metode pengkajian yang digunakan, dengan tujuan mengungkap fakta, fenomena, variable dan
keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Variabel dalam
penelitian ini adalah teknologi komunikasi, globalisasi media dan seni budaya Indonesia.
Dengan menggunakan analisis deskretif kualitatif pengkajian ini akan mengungkap pengaruh
terapan teknologi dan globalisasi media terhadap seni budaya Indonesia.
Kata Kunci: Deternimisme, Globalisasi, Media, Seni, Budaya

PENDAHULUAN modern seperti saat ini. Bahkan dapat


Keberadaan teknologi dikatakan, hampir seluruh asfek
komunikasi telah menjadi bagian yang kehidupan manusia seperti bidang
taktepisakan dari keidupan manusia pendidikan, sosial, politik, ekonomi dan
182
budaya telah bersentuhan dengan mempengaruhi selera dan gaya hidup
teknologi. Menelaah perkembangan masyarakat.
teknologi komunikasi menandakan Kehadiran teknologi imformasi
interaksi antar manusia dan budaya dan teknologi komunikasi mempercepat
menjadi lebih cepat, efektif dan efesien. aklerasi proses globalisasi ini.
Kehadiran teknologi komunikasi juga Globalisasi menciptakan berbagai
tidak bisa lepaskan dengan globalosasi tantangan dan permasalahan baru yang
media karena keberadaan teknologi harus dijawab dan dipecahkan dalam
komunikasi memudahkan manusia dari upaya mememfaatkan globalisasi untuk
seluruh penjuru dunia bisa kepentingan kehidupan. Perkembangan
berkomunikasi secara langsung dan teknologi dan globalisasi merupakan
masal. Bukan hanya itu, berbagai sebuah fenomena khusus dalam
kebudayaan bisa berbaur pada saat yang peradaban manusia yang bergerak terus-
bersamaan tanpa mengenal batas ruang menerus dalam masyarakat global dan
dan waktu. Melalui media yang kian merupakan dari proses dari manusia
terbuka dan terjangkau, masyarakat global itu sendiri.
menerima berbagai informasi tentang Perubahan terjadi secara
peradaban baru yang datang dari menyeluruh, dirasakan, diirasakan
seluruh penjuru dunia. Masyarakat secara kolektif, dan mempengaruhi
menyadari sebelum semua warga banyak orang; lintas wilayah, lintas
Negara mampu menilai sampai dimana Negara, lintas budaya yang
masyarakat sebagi bangsa yang mempengaruhi gaya hidup dan
beradab. Misalnya adanya banjir lingkungan. Lingkungan dunia memang
informasi dan budaya baru yang dibawa selalu berubah dan globalisasi adalah
media baik media cetak maupun media dunia yang tergabung, seolah tanpa ada
elektronik tidak jarang teramat asing batasnya; atau meminjam istilahnya
dari sikap hidup dan norma yang McLuhan sebagai global villange
berlaku di Indonesia. Teknologi (Fakih,2006:87; MeLuhan,1994:12).
komunikasi dan globalisasi pada Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
hakekatnya ternyata telah membawa teknologi komunikasi dan globalisasi
nuansa budaya dan nilai yang kini menjadi satu kesatuan yang pesat
terdengar di seluruh dunia sejak awal

183
abad 21. Pro kontrapun selalu mewarnai Kehadiran teknologi komunikasi
peralanannya sebagai sebuah fenomena. dan globalisasi dalam
Pengertian Globalisasi punya perkembangannya menimbulkan
banayak penafsiran dari berbagai sudut berbagai masalah dalam bidang
pandang. Sebagian orang menafsirkan kebudayaan misalnya mulai menipis
globalisasi sebagai proses pengecilan dan hilangnya budaya-budaya asli suatu
dunia atau menjadikan dunia negara atau suatu daerah, terjadinya
sebagimana layaknya sebuah erosi nilai-nilai budaya, menurunnya
perkampungan kecil. Yang lainnya rasa kepercayaan diri, dan menipisnya
menyebutkan pendapatnya bahwa gaya hidup ketimuran atau sebaliknya.
globalisasi adalah upaya penyatuan
masyaakat dunia dari sisi gaya hidup, METODE PENELITIAN
orientasi, dan budaya. Pengertian lain Metode penelitian sangat
dari globalisasi seperti yang dikatakan penting, metode yang digunakan dalam
oleh Barker (2004:76) adalah bahwa artikel hasil penelitian ini adalah
globalisasi merupakan koneksi global metode penelitian deskretif- kualitatif.
ekonomi, social, budaya dan politik Metode ini bertujuan menafsirkan dan
yang semakin mengarah keberbagi arah menuturkan data yang bersangkutan
di seluruh penjuru dunia dan merasuk dengan situasi yang terjadi, sikap,
kedalam kesadaran manusia. pandangan terjadi di masyarakat,
Mengacu pada penyempitan bertentangan dua keadaan atu lebih,
dunia secara insentif dan peningkatan hubungan antar variable, suatu kondidsi,
kesadaran manusia akan dunia, yaitu melaui studi perpustakaan baik dari
semakin meningkatnya koneksi global buku, cetak jurnal ataupun refrensi lain
dan pemahaman manusia akan koneksi yang valid, sehingga bisa mendukung
tersebut. Penyempitan dunia dapat penelitian ini.
difahami dalam konteks intitusi
modernitas dan intensifikasi kesadaran Deternimisme Teknologi Komunikasi
dunia dapat dipersepsikan refleksif dan Akibat pengaruh perkembangan
dengan lebih baik secara budaya. tenologi yang sebenarnya tanpa disadari
Robertson, dalam Bungin (1992:25). manusia sudah terpengaruh segala
sesuatu yang dibawa oleh teknologi

184
tersebut, segala tindakan dan keadilan dan membentuk prilaku manusia.
yang dilakukan manusia, selanjutnya Misalnya media radio menyedikan
sering sekali membuat manusia untuk manusia liwat indraaudetif, media
melakukan tindakan luar kendalai. Pada fotografi menyediakan pesan kepada
awalnya teknologi diciptakan oleh manusia melalui gambar (visual),
manusia untuk memudahkan pekarjaan sementara telovisi menyediakan tidak
dan komunikasi. Akan tetapi lambat hanya audetif tapi juga visual
laun justru teknologi mempengaruhi (audiovisual). Apa yang ditepa dari
setiap apa yang dilakukan manusia. media itu masuk kedalam perasaan
Marshall McLuhan untuk pertama kali manusia dan mempengaruhi
menggunakan Teori Determinasi pada kelangsungan didupnya. Semakin sering
tahun 1962 dalamtulisannya yang menggunakan teknologi, manusia
berjudul “The Guttenberg Galaxy: The semakin tidak dapat dilepaskan
Making of Typographic Man”. ketergantungan terhadapnya.
Jika dikaitkan dengan
kemampuan teknologi bagi seni dan Determinisme Globslisasi Media
budaya disebut dengan dengan teori Proses globalisasi sudah teradi
deternemisme, manusia belajar merasa sejak masuknya agama Hindu, Budha
berpikir terhadap apa yang dilakukan atau Isalam ke Nusantara. Proses ini
karena pesan yang diterima teknologi bisa dimaknai sebagi salah satu bentuk
menyediakan untuk itu. Media dalam globalisasi. Pada masa itu sekat-sekat
bentuk apapun merupakan alat untuk yang membatasi wilayah dan kebudyaan
memperluas dan memperkuat Nusantara terbuka dan pada akhirnya
pengaruhnya dalam pemikiran dan terjadi alkultrasi budaya dengan nili-
tindakan manusia. Dengan kata lain, nilai yang ada dalam agama-agama
masing-masing penemuan teknologi tersebut. Akan tetapi dalam konteks
media baru yang betul-betul globalisasi di dunia komunikasi,
dipertimbangkan untuk memperluas globalisasi bertumbuh seiring sejalan
beberapa kemampuan dan kecakapan dengan perkembangan teknologi
manusia. informasi dan teknologi komunikasi.
Seperti halnya teknologi Dengan kata lain, pesatnya
komunikasi yang menyediakan pesan pertumbuhan alat komnikasi membuat

185
globalisasi semakin pesat pula (Briggs akan datang tidak mungkin bisa
dan Burke,2005:210-212). terbendung lagi. Globalisasi media
Globalisasi merupakan masa merupakan proses terjadi secara
kecendrungan masyarakat untuk natural. Globalisasi membuat perbedaan
menyatu dengan dunia, terutama yang ada atar negara dalam demensi
dibidang ilmu pengetahuan, teknologi ruang, waktu, dan kebudayaan semakin
dan media komunikasi masa. Selain itu berkurang.
para cendikiawan Barat mengatakan
bahwa globalisasi adalah suatu proses Pengertian Budaya
kehidupan yang serba luas, tidak Damono, (1997:13). Budaya
terbatas, dan merangkum segala aspek atau kebudayaan berasal dari bahasa
kehidupan, seperti politik, social dan Sansekerta yaitu buddayah, yang
ekonomi yang dapat dinikmati oleh merupakan bentuk majemuk dari budhi
seluruh umat manusia di dunia. (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
Mengingat dunia yang ditandai hal yang berkaitan dengan budi dan akal
oleh kemajemukan (pluraitas) budaya, manusia. Dalam bahasa Inggris,
globalisasi sebagai proses juga ditandai kebudayaan disebut culture, yang
oleh suatu peristiwa yang teradi di berasal dari kata Latin Colere, yang
seluruh dunia secara lintas budaya yang berarti mengolah atau mengerakan. Bisa
sekaligus mewujudkan proses yang juga diartikan sebagi mengolah tanah
saling mempengaruhi antar budaya. atau bertani. Kata culture juga juga
Pertemuan antara budaya itu tidak kadang diterjemahkan sebagai “kultur”
selalu berlangsung sebagi proses dua dalam bahasa Indonesia.
arah yang berimbang, tetapi dapat juga
sebagi proses dominasi budaya yang Globalisasi Dan Budaya
satu terhadap yang lain. Misalnya Seperi terpapar di atas,
pengaruh budaya Barat lebih kuat masyarakat Indonesia adalah
terhadap budaya Negara Timur. masyarakat yang majemuk dalam
Melihat betapa peranan media berbagai hal, seperti keragaman budaya,
dalam mempengaruhi pemikiran lingkungan alam, dan wilayah
khalayaknya, tentulah perkembangan giografisnya. Keaneka ragaman
media masa di Indonesia pada masa masyarakat Indonesia ini dapat

186
dicerminkan juga dalam berbagai keseniannya. Kesenian Indonesia tidak
ekspresi kesenian. Dalam arti Indonesia luput dari pengaruh globalisasi.
mampu mengembangkan keseniannya Dengan adanya globalisasi
yang sangat khas yang tumbuh subur dalam kebudayaan, tidak bisa dielakan
liwat kelompok-kelompok baik di kota lagi perkembangan budaya semakin
maupun di masing-masing pedesaan, cepat. Globalisasi telah menimbulkan
venomena ini sebagia salah satu contoh percepatan dan dan mendapatkan
daerah Bali, yakni pertumbuhan imformasi apapun. Tidak plak semua ini
kesenian sangat pesat . Yang nampak justru menjadi bumbrang tersendiri dan
jelas adalah kesenian tariannya, baik menjadi masalah yang paling krusial
sebagai tari upacara maupun sebagai dalam globalisasi.
tarian hiburan. Kenyataanya bahwa memang
Jadi salah satu yang sangat benar hingga saat ini perkembangan
pengaruh yaitu kebudayaan. Terkait ilmu pengetahuan lebih didominasi oleh
dengan kebudayaan, kebudayaan negara-negara maju lebih memiliki dan
diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut mampu menggerakan komunikasi
oleh masyarakat ataupun persepsi yang internasional. Akibatnya Negara-negara
dimiliki oleh warga masyarakat berkembang, seperti Indonesia
terhadap berbagi banyak hal. Tau mengalami kekwatiran besar dengan
kebudayaan juga dapat didipinisikan adanya arus globalisasi dalam berbagai
sebagi wujudnya, yang mencakup bidang, seperi ekonomi, social, politik,
gagasan atau ide, kelakuan dan hasil budaya termasuk kesenian. Bukan
kelakuan (Koentjaraningrat, 2002:11), hanya itu, kemajuan teknologi
dimana hal-haltersebut terwujud dalam impormasi pada masa sekarang ini telah
kesenian tradisional Indonesia. Sebagai dengan cepat mengubah kebudayaan
salah satu hasil pemikiran dan Indonesia menjadi kian merosot.
penemuan sesekorang adalah kesenian, Dengan demikian, hal ini menimbulkan
yang merupakan subsistem dari berbagai opini yang tidak jelas, yang
kebudayaan. Bagi bangsa Indonesia nantinya akan melahirkan sebuah
aspek kebudayaan merupakan salah satu kebingungan di tengah-tengah berbagai
kekuatan bangsa memiliki kekayaan perubahan yang berlangsung begitu
nilai yang beragam, termasuk rumit masyarakatnya sendiri.

187
Proses komunikasi dan Ilmu ilmu pengetahuan dan teknologi
transpormasi internasional telah telah mengubah dunia secara mendasar.
menghilangkan batas-batas budaya Sementara itu tenokogi yang
setiap bangsa. Kebudayaan setiap terkait dengan salah sau unsur
bangsa cendrung mengarah globalisasi kebudayaankhususnya kesenian-
dan menjadi peradaban dunia sehingga kesenian popular yang terjadi melalui
melibatkan manusia secara menyeluruh. kasett, vcd, dan dvd yang berasal dari
Tindakan saling mempengaruhi adalah mancanegara pun makin marak
geala yang wajar dalam interaksi dalam kehadirannya. Hal ini tampak jelas
masyarakat. Melalui interaksi dengan sebagai bukti betapa Negara-negara
berbagai masyarakatlaih, bangsa pengusa teknologi berhasil memegang
Indonesia ataupun kelompok-kelompok kendali dalam globalisasi budaya
masyarakat yang mendiami Indonesia khususnya di Negara ketiga. Masa kini
telah mengalami proses dipengaruhi dan setiap hari kita bisa menyimak tayangan
mempengaruhi. Kemampuan untuk film di telovisi yang bermuara dari
merubah adalah sifat yang penting Negara-negara maju seperti Amerika
dalam kebudayaan tidak mampu Serikat, Jepang dan Korea melalui
menyesuikan diri dengan keadaan yang satasiun telovisi di tanah air, belum lagi
senentiasa berubah dan pada hakekatnya siaran telovisi internasional yang bisa
bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa ditangkap melalui para bola yang kini
lain berkembang karena adanya makin banyak dimiliki masyarakat
pengaruh-pengaruh dari dunia luar. Indonesia.
Kondisi ini sedikit banyak
Kondisi Kesenian Dan Kebudayaan semakin membuat tersisihnya kesenian
Pada Era Globalisasi
tradisional inonesia dari kehidupan
Komunikasi dan sarana
masyarakat Indonesia sendiri. Bentuk-
tranpormasi internasional telah
bentuk kesenian etnis Indonesia, baik
menghilangkan batas-batas budaya
rakyat maupun istana, selalu berkaitan
setiap bangsa. Arus globalisasi
erat dengan prilaku ritual masyarakat
membuat perubahan budaya terjadi di
pertanian. Dengan datangnya perubahan
dalam masyarakat tradisional, yaitu
sosial yang hadir sebagi akibat proses
perubahan dari masyarakat tertutup
industrilisasi dan system ekonomi pasar,
menjadi masyarakat yang lebih terbuka.
188
globalisasi informasi, kesenian siaran telovisi, bukan katoprak
Indonesia pun mulai bergeser kearah panggung. Dari segi bentuk penyajian
kesenian yang berdomensi komesrsial. kesenian tersebut telah bisa terbukti
Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mampu beradaptasi dengan perubahan
mulai tersingkir dan kehilangan jaman.
fungsinya. Sekalipun demikian, bukan Pada era globalisasi ini, eksitensi
berarti semua kesenian tradisional kesenian rakyat berada di titik yang
lenyap begitu saja. Ada beberapa rendah dan mengalami berbagi
kesenian yang masih menunjukan tantangan dan tekanan baik dari
eksistensi, bahkan secara kreatif terus pengaruh internal maupun eksternal.
berkembang tanpa harus tertindas Tekanan dari luar dari kesenian rakyat
proses modenisasi. Contoh seperti salah ini dapat dilihat dari pengaruh berbagi
satunya kesenian wayang kulit Bali karya-karya kesenian popular dan juga
yang Lazim disebut wayang “Ceng- karya-karya yang lebih modern dengan
Blok”, sampai masa saat ini masih eksis sebutan “pop”. Kesenian-kesenian
di mata masyarakat Bali yang popular tersebut lebih mempunyai
selalumengikuti Zaman. keluwesan dan kemudahan dalam
Di sisi lain, ada beberapa seni berbagikomunikasi, baik secara alamiah
pertunjukan yang tetap eksis, tetapi maupun teknologi sehingga hal ini
telah mengalami perubahan fungsi. Ada memberikan pengaruh terhadap
pula kesenian yang mampu beradaptasi masyarakat. Selain itu, aparat
dan metranformasikan diri dengan pemerintah nampakny lebih
teknologi komunikasi yang telah mengutamakan atau memprioritaskan
menyatu dengan kehidupan masyarakat, segi keuntungan ekonomi (bisnis)
misalnya kesenian tradisional daripada budayanya, sehingga kesenian
“katoprak” (Jawa) yang dipopullerkan rakyat semakin tertekan lagi.
liwat layar kaca oleh kelompok Sesungguhnya, bagi kesenian
Srimulat (pada masanya). Kenyataan rakyat Indonesia, kesempatan untuk
tersebut menunukan bahwa kesenian mengadaptasi berbagi seni dari luar
tersebut sesungguhnya memiliki cukup terbuka, karena kekayaan
penggembar tersendiri, terutama kesenian yang dimiliki bangsa
kesenian yang disajikan dalam bentuk Indonesia sangat memadai untuk

189
dikembangkan ke dunia internasional. Kecil didirikan Balai Pelestaraian Nilai
Untuk menuju ke tindakan ini harus ada Budaya Provinsi Bali (BPNB Bali)
upaya atau perbaikan yang perlu merupakan Unit Pelaksana Teknis
diperhatikan dan diperbaiki agar (UPT) di lingkungan Kementrian
kemasan kesenian tradisional bangsa Pendidikan dan Kebudayaan,yang
Indonesia dapat diterima dan bertanggung jawab langsung kepada
berkembang secara global, walaupun direktur Jendral Kebudayaan, di
masih tetap mengacu pada kekuatan wilayah kerja Provinsi Bali, Nusa
nilai-nilai asli dan kearifan lokal. Tenggara Barat, da Nusa Tenggara
Timur, diberikan kewonangan, (Balai
Kebijakan Pemerintah Bali Dalam Pelestarian Nilai Budaya Provinsi
Seni Dan Budaya
Bali/Wilayah Kerja Bali, NTB,NTT),
Salah satu lembaga pemerintah Direktorat Jendral Kebudayaan
Bali yang memiliki kewajiban untuk Kementrian Pendidikan dan
mengatasi dan menjawab kemajuan Kebudayaan,( I Made Dharma Suteja,
kebudayaan sejalan dengan amanat 2021:2).
Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 Berdasarkan pengertian di atas,
tentang pemajuan Kebudayaan, adalah peran kebijakan pemerintah yang lebih
Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNM) mengarah pada pertimbangan-
didirikan didirikan untuk menopang pertimbangan ekonomi dari pada
kegiatan pelestarian kebudayaan secara budaya atau culture, bisa dikatakan
aktif berperan dalam menghimpun data merugikan dari suatu perkembanagan
dan informasi kesejarahan dan kebudayaan. Dalam buku yang berjudul
kebudayaan, mempersiapkan bahan Cultural Policy and The Performing Art
kebijakan di bidang kesejarahan dan in South-East Asia diungkapkan bahwa
kebudayaan secara terpadu, serta kebijakan cultural di Asia Tenggara saat
mengembangkan dan memanfaatkan ini secara ekpektif mengubah dan
unsur budaya untuk pendidikan merusak seni-seni pertunjukan
kebudayaan, penguatan jatidiri dan tradisional, baik melalui campur tangan,
karakter bangsa. penanganan yang berkelebihan,
Untuk darah Bali, Nusa kebijakan-kebijakan tanpa arah dan
Tenggara Barat, dan provinsi Sunda tidak ada yang diberikan pemerintah

190
kepada kebijakan cultural atau konteks yang dilakukan lembaga pemerintah
cultural (Lindsay, 1995:304). selama ini semasih hanya sebatas hanya
Dari pengamatan yang lebih formalitas saja, tanpa menyentuh esensi
sempit terlihat tingkah laku aparat kehidupan keseniayang bersangkutan.
pemerintah dalam menangani Hal ini mengakibatkan seni dan budaya
perkembangn kesenian rakyat, yaitu tradisional bukannya berkembang dan
banyaknya campur tangan dalam lestari, namun justru semakin dilupakan
menentukan obyek dan berusaha oleh masyarakat Indonesia sendiri.
mengubah agar sesui dengan tuntutan Dengan demikian, tantangan
pembangunan. yang dihadapi oleh kesenian rakyat
Seni dan budaya Indonesia yang cukup berat. Karena pada era teknologi
memiliki kekuatan etnis dari berbagai dan komunikasi yang sangat canggih
macam daerah juga tidak lepas dari serta modern ini masyarakat dihadapkan
pengaruh kontak budaya ini. Dengan pada banyaknya alternative sebagai
demikian, untuk melakukan plihan, baik dalam menentukan kualitas
penyesuaian-penyesuaian terhadap maupun selera. Hal ini sangat
perubahan-perubahan yang diperlukan memungkinkan keberadaan dan ekstensi
pengembangan yang bersifat global kesenian rakyat dapat dipandang
pula, namun bercirikan kekuatan lokal, sebelah mata oleh masyarakat, jika
etnis, atau sesuai dengan kearifan lokal. dibandingkan dengan dengan kesenian-
Globalisasi media dan budaya kesenian modern yang merupakan
yang arusnya begitu pesat harus imbas dari budaya “pop”.
diantisipasi dengan memperkuat
identitas seni budaya nasional. Berbagai Dampak Globalisasi Terhadap
Budaya Bangsa
kesenian tradisional adalah asset
kekayaan kebudayaan nasional yang Globalisasi mempengaruhi
jangan sampai hanya menjadi alat atau hampir semua aspek yang ada di
slogan para pemegang kebijaksanaan, masyarakat, khususnya aspek budaya.
khususnya pemerintah, dalam rangka Kebudayaan dapat diartikan sebagai
kepentingan pencitraan, politik dan nilai (values) yang dianut oleh
sebaginya. Pembinaan dan masyarakat ataupun persepsi yang
pengembangan kesenian tradisional dimiliki oleh masyarakat terhadap

191
bebagai hal. Baik nilai-nilai maupun suatu alat media yang paling canggih,
persepsi yang berkaitan dengan aspek- baik sebagai alat komonikasi umum
aspek kejieaan/psikologis, yaitu apa maupun sebagai alat media visual-
yang terdapat alam pikiran. Aspek- audetif bagi yang mumpuni. Berkat
aspek kejiwaan ini menjadi penting, fenomena tersebut semaki gencar pula
artinya apabila disadari, bahwa tingkah situasi dan kondisi kesenian menjadi
laku sesekorang dipengaruhi oleh apa gerak di tempat bahkan beberapa yang
yang ada di alam pikiran orang bergerak mundur keberadaannya.
bersangkutan. Untuk itu dapat digaris bawahi
Dengan itu saking derasnya arus tentang pengaruh positif dan negatif
transformasi teknologi dalam harus globalisasi yaitu, pengaruh
perkembangannya dari seni positifnya; segala aktipitas masyarakat
mengakibatkan semakin mudahnya Indonesia dapat berbaur dengan dunia
untuk berhadaptasi liwat siaran telovisi, luar, baik masalah ekonomi, social
dan bagaimana pun para seniman pada budaya dan maupun dengan
jaman kini mau dan tidak mau menjadi keseniannya masing-masing yang
masuk ke dalam harus globalisasi itu. dimiliki suatu bangsa di dunia. Tentang
Ciri-ciri itu bisa didapat dengan adanya ekonomi sekarang disebut “pasar
pertukaran kebudayaan atau alkultrasi bebas”, artinya kebebasan beraktipitas
menjadikan kesenian masa kini bebau tidak terbatas. Dengan kebebasan itu
kekinian/kontenporel (untuk seni membuat para seniman semakin terbuka
pertunjukannya). peluang untuk berkarya, walupun masih
Berkaitan dengan dampak dihadapkan oleh sebuah kendala
globalisasi terhadapa budaya bangsa masalah bahasa Asing. Pengaruh
saat ini, kini tepatnya pada bulan Maret negatifnya adalah secara nyata bagi
tahun 2020 (dimana ketentuan masyarakat yang nasih ketinggalan akan
berakhirnya belum bisa dapat tertindas oleh keterbatasan ilmu
ditentukan), ada wabah penyakit yang pengetahuan yang dimiliki. Itulah
disebut dengan Covid 19 menyerang menjadi kendala besar oleh para
dan merengut jutaan nyawa manusia di seniman kreatif yang berumur menjadi
seluruh dunia. Berkat ini semakin sebuah tantangan untuk maju maupun
gencar kebutuhan teknologi sebagai

192
untuk pencapaian kebebasan secara Dampak negatifnya adalah
internasional. segala bentuk baik secara mental,
Jadi atas pengertian tersebut di culture budayanya, kebiasaan-
atas, intinya sifat perkembangan kebiasaan, pola struktur penyajian
teknologi yang berkelebihan dan sampai ke siksaan bathin masyarakat
berkepanjangan akan menjadi masalah dikorbankan oleh dengan adanya masuk
besar dalam memajukan proses kreatif jaman globalisasi ini. Untuk itu karena
bagi seniman pada umumnya. Pendek dunia boleh disebut sudah
kata berkat teknologi modern bersifat bundar/bulat,sebagi Negara masih
praktis-sitematis memanjakan diri berkembang memerlukan lagi uluran
manusia akan tidak banyak untuk tangan pemerintah yang bijak untuk
berbuat, akiibat itu segala organ tubuh kelangsungan kekayaan budaya etnis
terkait dengan kesehatan menjadi Indonesia agar tetap hidup. Dengan
merosot. Memang tantangan teknologi adanya mempertahankan ini akan
harus dijawab oleh kesadaran manusia berarti identitas bangsa ketimuran masih
untuk “ meyikapinya”. bisa dijaga. Apabila tidak demikian
kiranya akan tidak menutup
KESIMPULAN kemungkinan batas antara budaya Barat
Bagi masyarakat Indonesia dan Ke timuran menjadi tidak ada
membawa dampak positif dan negatif. batasnya.
Dampak positif bagi Indonesia adalah
KEPUSTAKAAN
telah terjadi kontak segalanya dengan
dunia luar yang tak terbatas ukuran dan Abdulsyasni. 2007. Sosiologi:
Skenatika, Teori dan Trapan.
jumlahnya. Baik di bidang ekonomi,
Jakarta: Bumi Aksara.
social budaya mapun di bidang
Alo, Lili weri. 2011.Komonikasi Serba
kebudayaannya (alkurturasi), terutama
Anda Serba Makna. Jakarta:
di bidang kesenian telah menjadi Kencana Media Prenada.
Barker,Chris. 2004, Cultureal Studies
bertambah warna atau kaya dalam segi-
Teori & Praktik. Yogyakarta:
pemikiran seniman dalam Kreasi Wacana.
Briggs, Asa & Peter Burke. 2006. A
meningkatkan kemajuannya. Tentang
Sosial History of the Media. Ter.
bagi seniman pas-pasan punya kempuan A. Rahman ainudin. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
jelas akan terkebelakang.

193
Bungin, Burhan.2008, Kuntruksi social Masyarakat Komoditas
Media Masa; Kekuatan Indonesia. Jakarta: Mizan.
Pengaruh Media Massa, Iklan Koentjaraningrat.2002. Kebudayaan
Teovisi dan Keputusan Mentaliitas dan Pembangunan.
konsumen serta Kritik Terhadap Jakrta: Gramedia.
Peter Berger & Thomas Lindasay, 1995. Cultural Policy and
Luckmann. Jakarta: Kencana The Performing Art in South-
Prenada Media Group. East Asia. Alatanta: U of Man.
Damono, Spardi Djoko. 1997. London: The MIT Pres.
Kebudayaan Massa dalam Maryani, Eni. 20011. Media dan
Kebudayaan Indonesia: Sebuah Perubahan Sosial: Suara
Catatan Kecil dalam Ecstansy Perlawanan Melalui Radio
Gaya Hidup: Kebudayaan Pop Komonitas.Bandung: Remaa
dalam MasyarakatKomoditas Rosda Karya.
Indonesia. Jakarta:Mizan. McLuhan, Marshall.1994.
Dharmo Sutejo I Made,2017. Sembilan Undersatading Media: The
Tari Bali: Balai Pelestarian Nilai Exstension of Man. London: The
Budaya Bali. Badung : Balai MIT Press.
Pelestarian Budaya Bali Morley, David. 2006. Globalication and
Deretorat Jendral Kebudayaan Cultural Imprialism
Kementrian Pendidikan dan Reconsidered: Old Question in
Kebudayaan. New Guide dalam James Curran
Fakih, Mansour. 2006. Runtuhnta teori and David Morley (Ed.). Media
Pembangunan globalisasi.Cet.4. and Kultural Theory.New York:
Yogyakarta:Insist Press dan Routledge.
Pustaka Pelajar. Naisbitt, Yvonna S. 1988. Global
Ferguson, Marjorie.2002. The Mitology Paradox. London: Sge
McQuail (Ed.) McQuails Reader Publocatioan.
in Mass Communication Nasution Zulkarismen.2009.
Theeory. London: Sge Komunikasi Pembangunan:
Publication. Pengenalan Teori dan
Penerapannya. Jakarta: Rajawali
Gramcci Bocock, Robrt.2007. Press.
Hegemani.Terj. Ikrammulah Nurdin. 2007. Pengantar Komunikasi
Mahyuddin. Yogyakarta dan Massa. Jakarta: Raja Gapindo
Bandung: Jalasutra. Persada.
Hamid, Frarid dan Heri Budianto. Sulastomo. 2003.Reformasi: Antara
20011. Ilmu Komunikasi: Harapan dan Realita. Jakarta:
Sekarang dan Tantangan Masa Penerbit Buku Kompas.
Depan. Jakarta Kencana. Swasono. 2003. Kemandirian Bangsa,
Hidayat, Dedy N. 1992. Tantangan Perjuangan dan
Pascamoderisme dan Dunia Ke Entrepreneurship Indonesia.
tIga. Jakarta: Kompas. Yogyakarta: Universitas
Kuntowijoyo. 1997. Budaya. Budaya Janabadra.
Elite dan Budaya Massa Dalam
Ektasy Gaya Hidup:
Kebudayaan Pop Dalam

194

Anda mungkin juga menyukai